Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KONSEP SISTEM, SISTEM INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN

Nama Anggota:

1. M Yusuf Amirul Surmas (E2B017001)


2. Nasroniyah (E2B017021)
3. Wella Dwi Rosana (E2B017037)
4. Hartina Indah Wahyu R (E2B017042)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah
Sistem Informasi Manajemen

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen. Untuk itu kami selaku penyusun sangat berterimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan bimbingannya sehingga
makalah ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.

Selaku penyusun kami sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusunnya
kembali lebih baik dari sebelumnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku
penyusun.

Semarang, 11 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG MASALAH ...................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
PEBAHASAN ............................................................................................................................................ 5
A. System ......................................................................................................................................... 5
1.1 Pengertian ........................................................................................................................... 5
1.2 KARAKTERISTIK SISTEM ....................................................................................................... 6
1.3 JENIS SISTEM ..................................................................................................................... 10
B. Sistem Informasi ....................................................................................................................... 11
2.1 Pengertian ............................................................................................................................... 11
2.2 Kerangka Kerja Sistem Informasi ............................................................................................ 12
2.3 Jenis-jenis Sistem Informasi .................................................................................................... 13
2.4 Fungsi Sistem Informasi .......................................................................................................... 14
2.5 Unsur-unsur Sistem Informasi Sederhana .............................................................................. 15
2.6 Sistem Informasi Untuk Manajer ............................................................................................ 15
C. Sistem Informasi Manajemen ................................................................................................... 16
3.1 Pengertian ............................................................................................................................... 16
3.2 Konsep dasar Sistem Informasi Manajemen .......................................................................... 17
3.3 Tujuan Sistem Informasi Manajemen ..................................................................................... 19
3.4 Fungsi Sistem Informasi Manajemen ...................................................................................... 19
3.5 Contoh Sistem Informasi Manajemen .................................................................................... 20
BAB III .................................................................................................................................................... 22
PENUTUP ............................................................................................................................................... 22
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 22
A. Saran ......................................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 23
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan


yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen
baik pada tingkat operasioanal maupun (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua
jenjang.perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan -perubahan peran dari para
manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu memperoleh informasi
yang paling akurat yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya dalam


bidang pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses
pengambilan keputusan dan semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi.Informasi yang
dibutuhkan oleh para manajer, termasuk pengelola pendidikan, disediakan oleh suatu sistem
informasi manajemen (SIM) yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer
secara teratur.Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan
penilaian kegiatan serta hasil yang ingin dicapai.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan system?


2. Apa karakteristik system?
3. Apa saja jenis-jenis system?
4. Apakah pengertian sistem informasi ?
5. Apakah kerangka kerja sistem informasi ?
6. Apa saja jenis-jenis sistem informasi ?
7. Apakah fungsi sistem informasi ?
8. Apakah unsur-unsur sistem informasi sederhana ?
9. Apakah sistem informasi untuk manajer ?
10. Apakah pengertian sistem informasi manajemen ?
11. Apa konsep dasar Sistem informasi manajemen?
12. Apa tujuan, fungsi dan manfaat Sitem informasi manajemen?
13. Contoh Sitem Informasi manajemen?
BAB II

PEBAHASAN

A. System

1.1 Pengertian

Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun
istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut
mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen,
lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan
yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai.
Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen
yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen
terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari
elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga
berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Terdapat beberapa definisi sistem yaitu:
- Gordon B. Davis (1984):
“Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi
bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud “.
- Raymond Mcleod (2001):
“Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga
membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.”

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu
kesatuan yang terdiri komponen atau elemenyang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini
sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana
suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti
negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti
provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan
sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum
diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak
bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum,
sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

Pengertian system menunjuk kepada suatu konsep yang menggambarkan sekumpulan


unsure yang membentuk suatu fungsi. Susanto (2000: 3) menyatakan bahwa system
merupakan “kumpulan atau group dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun
non fisik yang berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan pengertian di atas, system merupakan:

- Bagian dari berbagai unsure atau elemen


- Adanya hubungan diantara elemen system
- Berfungsinya suatu elemen mempengaruhi elemen lainnya
- Yang membentuk suatu kesatuan
- Fungsinya adalah menyelesaikan suatu kesatuan

Konsep dasar system menekankan pada dua pendekatan yaitu prosedur dan elemen.
Pendekatan procedural menunjuk pada jaringan kerja yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran
tertentu. Disamping itu, pendekatan pada komponen/elemen menunjuk pada interaksi
elemen-elemen untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

1.2 KARAKTERISTIK SISTEM

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :


1. Komponen (Components)
Komponen system adalah segala sesuatu yang menjadi bagian dalam
terbentuknya suatu system, dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen
system memiliki peran tertentu yang memberikan sumbangan pada berperannya
komponen lain dalam system tersebut. Tiak ada satu komponenpun yang memiliki
peran lebih penting dari yang lainnya, melainkan memiliki tingkat kepentingan yang
sama dalam berfungsinya system secara optimal.
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem
atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan (Boundary)
Batasan system merupakan lingkup fungsi suatu system, hal ini yang
membedakan suatu system dengan system lainnya. Batasan system menentukan
konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan system. Batasan system dapat diperluas,
dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku system. Tanpa adanya
batasan system, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu system. Batasan system
akanmemberikan batasan scope tinjauan terhadap system.
Batasan merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu system
dipandang sebagai satu kesatuan.
3. Lingkungan (Environments)
Lingkungan system adalah segala sesuatu yang berada di luar suatu system.
Lingkungan system dapat mempengaruhi berfungsi atau keberlangsungan suatu
system. Lingkungan system yang positif dapat mempertahankan keberlangsungan
system dan system dapat memanfaatkannya untuk kepentingan keberlangsungan
system tersebut. Sebaliknya, bila menghadapi lingkungan yang bersifat negative,
system perlu menciptakan suatu pertahanan diri agar tidak ikut mempengaruhi system
yang menyebabkan berfungsi kurang optimal.
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang
menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan
hidup sistem.
4. Penghubung (Interface)
System merupakan kumpulan dari berbagai komponen yang membentuk suatu
fungsi. Antar komponen tersebut dapat berfungsi bila memiliki penghubung.
Penghubung merupakan segala sesuatu yang bertugas menjembatani suatu komponen
dengan komponen lainnya dalam suatu system. Suatu komponen dari system
melaksanakan suatu fungsi, dan keluaran dari fungsi suatu komponen menjadi masukan
bagi berfungsinya komponen lainnya. Penghubung tersebut merupakan sarana agar
setiap komponen system saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka mencapai
tujuan system secara optimal.
Penghubung merupakan media penghubung antar subsistem, yang
memungkinkan sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem
lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk
mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan
5. Masukan (Input)
Masukan merupakan segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam system
sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang
berguna. Masukan system dapat berupa hal-hal yang berwujud adalah bahan mentah,
sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi.
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan
perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan
masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai
contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan
untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.
6. Proses (processing)
Proses merupakan komponen system yang melakukan perubahan atau
transformasi masukan untuk menghasilkan keluaran yang berguna atau lebih bernilai,
dapat berupa jasa produk, atau informasi. Pemrosesan dilakukan mengikuti suatu
prosedur kerja system yang sistematis melibatkan berbagai komponen yang saling
berinteraksi secara procedural dari proses awal hingga menghasilkan keluaran system.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa
bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem
akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan
laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
7. Keluaran (output)
Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan yang dapat berupa produk, jasa,
maupun informasi. Pada system informasi, keluaran bias berupa suatu informasi, saran,
atau cetakan laporan. Suatu system memiliki keluaran yang spesifik yang mencirikan
dengan keluaran dari sistme lainnya yang disebabkan oleh kekhasan dari komponen
system, interaksi procedural dari komponen dan pengaruh lingkungan system tersebut.
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan
adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan
informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
8. Sasaran (Objectives) dan tujuan (Goal)
Setiap komponen dalam system bekerja sama untuk mencapai sasaran dan
tujuan system. Sasaran berbeda dengan tujuan, sasaran system adalah apa yang ingin
dicapai oleh system untuk jangka waktu yang relative pendek; sedangkan, tujuan
merupakan kondisi/hasil akhir yang dicapai system untuk jangka waktu panjang.
Sasaran dan tujuan menjadi pengarah system bekerja lebih efektif dan efisien.
9. Kendali (Control)
Setiap komponen dalam system memiliki peran dan fungsinya masing-masing.
Agar masing komponen berfungsi optimal, system memiliki komponen kendali. Bagian
kendali mempunyai peran utama menjaga proses system berfungsi secara optimal
sesuai lingkup batas peran masing-masing komponen system. Kekurang optimal fungsi
komponenn kendali dapat menyebabkan system tidak dapat mencapai tujuannya dan
bila kondisi ini berlangsung relative lama dapat menyebabkan system menjadi tidak
berfungsi atau disfungsi.
10. Umpan Balik (Feed Back)
Umpan balik merupakan hasil ecaluasi dan berfungsinya suatu system serta
hubungan kerjanya dengan suatu system. Bila terjadi disfungsi suatu komponen dan
hubungannya dengan komponen lain, perlu dilakukan tindakan segera agar setiap
komponen berfungsi secra optimal dan bersinergi dengan komponen lainnya.
Suatu subsistem berkaitan dengan subsistem lainnya dihubungkan oleh suatu
penghubung (Interface). Masing-masing subsistem tersebut memiliki fungsi dengan
sasaran tertentu, membentuk satu kesatuan yang menghasilkan suatu tujuan utama
(Goal). Suatu subsistem membentuk suatu system tersendiri yang memuat komponen
input, process, dan output. Sesuatu yang membentuk suatu system memiliki unsure
pengendali (control), yang salah satu bagiannya adalah umpan balik (Feed Back).
Masing-masing subsistem ala sautu kesatuan menjadi masukan bagi subsistem lainnya.

1.3 JENIS SISTEM

Menurut Sutanta (2003: 8) tinjauan tentang suatu system dapat diklasifikasikan dalam
beberapa cara, yaitu:
1. System Fisik (Physical System) dan Sistem Abstrak (Abstract Systems)
System fisik adalah system yang komponennya berupa benda nyata yang dapat
dilihat atau dijamah oleh tangan manusia. Contoh system fisik adalah system perangkat
keras (Hardware) computer yang antara lain terdiri atas unit pusat pengolah (Central
Processing unit/ CPU), memory, monitor, keyboard, dan lainnya. Sedangkan system
abstrak adalah system yang komponennya tidak dapat dilihat atau dijamah oleh tangan
manusia. Contoh system abstrak adalah system operasi (operation system/OS)
computer yang dipahami oleh mesin computer. Umumnya suatu computer terdiri atas
gabungan komponen fisik dan abstrak yang saling bekerja sama.
2. System Alamiah (Natural Systems) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made
Systems)
System alamiah adalah system yang keberadaannya terjadi secara alami/natural
tanpa campur tangan manusia. Sedangkan system buatan adalah system manusia, yang
terdiri dari komponen kepala, badan, tangan, dan kaki. System alamiah ini merupakan
system yang terjadi secara alami, berkembang atau berfungsi hingga tidak berfungsi
merupakan kodrat dari sang pencipta. Tidak ada suatu sistempun yang abadi dalam
kehidupan dunia, kecuali sang maha pencipta. Sesuai dengan ajaran agama, bahwa
keabadian justru setelah masa kematian dan dibangkitkan kembali dalam alam yang
lain.
Contoh system buatan manusia dapat berupa system computer, yang merupakan
hasil rekayasa manusia dengan memanfaatkan system alami. Penciptaan system buatan
tersebut dilakukan dengan tujuan utama untuk kesejahteraan kehidupan manusia.
System buatan manusia, berkembang seiiring dengan perkembangan manusia dalam
merekayasa system alamiah.
3. System Deterministik (determinic System) dan system Probabilistik (Probabilistic
System)
System deterministic adalah system yang diarahkan untuk melaksanakan suatu
fungsi untuk mendapatkan suatu hasil yang ditetapkan dengan sedemikian rupa. System
aplikasi computer merupakan contoh system deterministic karena fungsinya telah
diatur dengan sedemikian rupa sehingga memperoleh suatu bentuk hasil sebagaimana
yang diharapkan. Program aplikasi computer dirancang dan sikembangkan oleh
manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur, dan baku. Dengan
demikian untuk nilai-nilai masukan yang diberikan akan dapat diketahui nilai
keluarannya secara pasti sebelumnya. Sebaliknya, system probabilistic yang dirancang
dengan sedemikian rupa tetapi akan mendapatkan berbagai kemungkinan hasil. Hal ini
terjadi karena dalam system probabilistic melibatkan banyak variable yang tidak dapat
dikontrol sepenuhnya oleh perancang system. System pelatihan computer, dapat
merupakan contoh system probabilistic.
4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
System tertutup merupakan system yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh
lingkungan luarnya. Sebaliknya, system terbuka mempunyai perilaku yang dipengaruhi
oleh lingkungannya. Dalam kenyataannya hamper tidak ada suatu system yang relative
tertutup atau relative terbuka. Contoh system yang relative tertutup adalah system
aplikasi computer, karena system aplikasi computer relative tidak terpengaruh oleh
kondisi yang terjadi di luar system. System aplikasi computer bekerja sesuai dengan
perintah-perintah yang diprogramkan oleh programeh computer.

B. Sistem Informasi

2.1 Pengertian

Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang,


hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada
sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai
jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran
komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan
peradaban.
Para praktisi bisnis bergantung pada banyak jenis sistem informasi yang menggunakan
berbagai teknologi informasi. Contohnya, beberapa sistem informasi menggunakan alat
hardware petunjuk sederhana (kertas dan pensil) dan saluran informasi informal (mulut ke
mulut).

2.2 Kerangka Kerja Sistem Informasi

Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep keperilakuan


yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta nonbisnis yang tidak
terhitung jumlahnya. Sebagai seorang manajer atau praktisi bisnis, Anda tidak harus
menyerap semua pengetahuan ini. Pada gambar di bawah akan diperlihatkan kerangka kerja
konseptual yang berguna untuk mengatur pengetahuan yang disajikan dalam bacaan ini dan
memberi garis besar tentang hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai sistem informasi.

Gambar 3.1. Kerangka Kerja Sistem Informasi

Dari gambar kerangka kerja di atas ditekankan bahwa Anda harus memusatkan usaha
Anda dalam lima area pengetahuan Sistem Informasi berikut ini:

 Konsep-konsep Dasar. Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis dan manajerial


termasuk mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya
meliputi konsep sistem informasi dasar yang berasal adari teori sistem umum, atau
konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis
teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.
 Teknologi Informasi. Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu
manajemen teknologi informasi—yaitu meliputi hardware, software, jaringan,
manajemen data, dan banyak teknologi berbasis Internet.
 Aplikasi Bisnis. Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen,
dan keunggulan kompetitif bisnis
 Proses Pengembangan. Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi
merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk
memenuhi peluang bisnis.
 Tantangan Manajemen. Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi
informasi pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan globaldalam bisnis.

2.3 Jenis-jenis Sistem Informasi

Secara konsep, aplikasi sistem informasi yang diimplementasiakn dalam dunia bisnis
saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem
informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen.

Gambar Klasifikasi Operasi dan Manajemen Sistem Informasi

1. Sistem Pendukung Operasi


Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh,
dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini
menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para
manajer. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara
efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung
komunikasi dan kerjasama perusahaan.
2. Sistem Pendukung Manajemen
Ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan
dukungan untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi sistem
tersebut akan disebut sebagai sistem pendukung manajemen. Memberikan informasi
dan dukungan untuk pengambilan keputusan semua jenis manajer serta praktisi bisnis
adalah tugas yang rumit. Berdasarkan konsep, beberapa jenis utama sistem informasi
mendukungberbagai tanggung jawab penganbilan keputusan : (1) sistem informasi
manajemen, (2) sistem pendukung keputusan, dan (3) sistem informai eksekutif.
3. Klasifikasi Lainnya Sistem Informasi
Beberapa kategori lainnya sistem informasi dapat mendukung baik aplikasi
operasi maupun manajemen, contohnya, sistem pakar dapat memberi saran pakar untuk
tugas-tugas dasar operasi seperti diagnosa perlengkapan, atau keputusan manajerial
seperti manajemen portofolio pinjaman. Sistem manajemen pengetahuan adalah sistem
informasi berbasis pengetahuan yang mendukung pembentukan, pengaturan, dan
penyebaran pengetahuan bisnis ke para pegawai dan manajer di seluruh perusahaan.
Sistem informasi yang berfokus pada aplikasi operasi dan manajerial dalam mendukung
fungsi bisnis dasarnya seperti akuntansi dan pemasaran, disebut sebagai sistem bisnis
fungsional. Terakhir, sistem informasi strategis menerapkan teknologi informasi pada
produk, layanan atau proses bisnis perusahaan, untuk membantunya mendapatkan
kelebihan strategis atas para pesaingnya. Jadi, kebanyakan sistem informasididesain
untuk menghasilkan informasi dan mendukung pengambilan keputusan dalam berbagai
tingkat manajemen dan fungsi bisnis.

2.4 Fungsi Sistem Informasi

Fungsi dari Sistem Informasi adalah sebagai berikut :


1. Area fungsional utama dari bisnis yang penting daalm keberhasilan bisnis, seperti fungsi
akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya
manusia.
2. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai, serta
layanan dan kepuasan pelanggan.
3. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan parktisi bisnis.
4. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif,
yang memberikan organisasi kelebihan startegis dalam pasar global.
5. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan
wanita.
6. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, and kemampuan perusahaan bisnis
yang membentuk jaringan.

2.5 Unsur-unsur Sistem Informasi Sederhana

Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data
sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan,
penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi
sebagai keluarannya (output). Data merupakan fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap
(belum mempunyai arti) sedangkan Informasi adalah data yang telah diproses atau data
yang memiliki arti.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah
informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi
keduanya

2.6 Sistem Informasi Untuk Manajer

Informasi yang diberikan kepada manajer digunakan untuk mengendalikan


operasi, strategi, perencanaan jangka panjang & pendek, pengendalian manajemen dan
pemecahan masalah khusus.

Dalam sistem yang dikomputerisasikan, program secara terus-menerus


memantau transaksi pemasukan yang diproses atau yang baru di proses guna
pengindetifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan perkecualian yang
memperoleh perhatian manajemen.

Semakin tinggi lapisan manajemen akan semakin cenderung menggunakan


informasi yang berasal dari luar untuk tujuan pengendalian manajemen. Perbandingan
kinerja organisasi dengan statistika ringkasan dari pesaing atau industri rata-rata jelas
sangat penting artinya.

C. Sistem Informasi Manajemen

3.1 Pengertian

Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem perencanaan di dalam


perusahaan yang melibatkan pengendalian internal seperti pemanfaatan sumber daya,
dokumen, teknologi, dan akuntansi manajemen sebagai salah satu strategi dalam bisnis.
Pada intinya, sistem informasi manajemen dalam bisnis atau perusahaan
bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan hingga menganalisa
informasi dan kemudian disebarkan untuk tujuan yang spesifik. Manajemen sistem
informasi berguna sebagai acuan untuk pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi atau perusahaan. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para
Ahli
Beberapa ahli di bidang ilmu manajeman pernah menjelaskan mengenai
manajemen sistem informasi, diantaranya adalah:
1. Raymond McLeod Jr
Menurut Raymond McLeod Jr, pengertian management information
system adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama.
Informasi tersebut menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya
tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa
yang mungkin terjadi di masa depan.
2. Nash dan Robert
Menurut Nash dan Robert, manajemen sistem informasi adalah kombinasi dari
user/orang, teknologi, media, prosedur, dan juga pengendalian, yang memiliki tujuan
tertentu.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan jalur komunikasi, memproses tipe
transaksi, dan memberi sinyal kepada manajemen terhadap kejadian di internal suatu
organisasi/ perusahaan.
3. Bodnar dan Hopwood
Menurut Bodnar dan Hopwood, management information system adalah
kumpulan dari perangkat keras/ hardware (baca: Pengertian Hardware) maupun
perangkat lunak/ software untuk mentransformasikan data ke dalam suatu bentuk
informasi yang lebih berguna.
4. James O’Brien
Menurut James O’Brien, management information system adalah kombinasi
dari setiap unit yang dikelola oleh user atau manusia, hardware, software, jaringan
komputer dan jaringan komunikasi data, dan juga database yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi tentang suatu organisasi.

3.2 Konsep dasar Sistem Informasi Manajemen

SIM terdiri dari 3 komponen yang saling terintegrasi yaitu sistem, informasi dan
manajemen. Adapun ketiga komponen tersebut akan dijelaskan dibawah ini:
- Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen yang saling berhubungan
atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu
kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan. Misalnya,
sistem komputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat
lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari komponen-komponen.
Subsistem perangkat keras komputer (hardware) dapat terdiri dari alat masukan
(input), alat pemroses (proses), alat keluaran (output) dan simpanan luar.
Subsistem-subsistem tersebut saling berinteraksi dan saling berhubungan
membentuk satu kesatuan, sehingga tujuan dapat tercapai sesuai dengan
harapan/keinginan.
- Informasi adalah hasil pengolahan data sehingga mempunyai bentuk yang penting
bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan dasar dalam pengambilan keputusan
yang dapat dirasakan akibatnya baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
masa yang akan datang. Adapun sumber informasi adalah data. Data merupakan
bentuk yang masih mentah, sehingga harus diolah terlebih dahulu untuk
menghasilkan suatu informasi. Informasi inilah yang berguna dan bermanfaat bagi
penerimanya dalam rangka pengambilan keputusan dan melakukan tindakan.
- Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan
fungsi-fungsi manajemen seperti merencanakan (planning), mengorganisasikan
(organizing), pelaksanaan (actuating) dan mengendalikan (controlling).
 Planning : Manajer menggunakan logika dan metode tertentu untuk
memikirkan dan menyusun tujuan dan tindakan untuk mencapai tujuan
tersebut
 Organizing : Manajer mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang
dan sumberdaya untuk mencapai tujuan/sasaran organisasi
 Actuating : Manajer mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi anggota
organisasi untuk melaksanakan tugasnya.
 Contoling : Manajer memastikan bahwa organisasi bergerak untuk
mencapai tujuan/sasaran organisasi

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa SIM adalah


sebuah sistem yang terpadu (integrated) untuk menyajikan informasi untuk mendukung
fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. SIM
berbeda dengan sistem informasi biasa, karena SIM digunakan untuk bisa menganalisis
sistem informasi lain yang digunakan pada suatu aktivitas operasional dalam suatu
organisasi.

Ada 3 tingkatan proses manajemen yaitu perencanaan strategis (manager atas),


perencanaan dan pengendalian operasional (manager tengah) dan perencanaan taktis
dan pengendalian manajemen (manager bawah).

Konsep Sistem Informasi Manajemen (SIM):

1. Sekumpulan subsistem yag saling berhubungan


2. Membentuk satu kesatuan
3. Salingberinteraksi dan bekerjasama melakukan fungsi pengolahan data
4. Menerima masukan (input)
5. Mengolah masukan (processing)
6. Menghasilkan keluaran (output) berupa informasi
7. Informasi dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
8. Mendukung kegiatan operasional manajerial dan strategis
9. Memanfaatkan sumberdaya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut
10. Digunakan untuk mencapai tujuan

3.3 Tujuan Sistem Informasi Manajemen

Sesuai dengan penjelasan di atas, sebagai salah satu bentuk strategi di dalam
internal perusahaan maka penerapan management information system memiliki
beberapa tujuan dan fungsi berikut ini:
1. Pengumpulan data dapat menyediakan informasi yang bisa mendukung
pengambilan keputusan.
2. Informasi berguna dalam perencanaan, pengendalian, evaluasi dan juga perbaikan
lanjutan.
3. Sitem informasi bisa dipergunakan sebagai dasar untuk perhitungan harga produk,
jasa maupun untuk tujuan lainnya sesuai yang diinginkan manajemen.

3.4 Fungsi Sistem Informasi Manajemen

Management information system memiliki fungsi utama yang harus bermanfaat


dalam operasional suatu organisasi, diantarannya:
1. Mempermudah manajer untuk merencanakan, mengawasi, mengarahkan dan
mendelegasikan pekerjaan kepada semua anggota tim melalui hubungan satu
komando atau koordinasi.
2. Data yang tersaji menjadi lebih efektif dan efisien serta lebih akurat dan tepat
waktu.
3. Dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas namun
menurunkan biaya organisasi.
4. Melalui sistem kerja yang terkoordinir dengan baik dan sistematis dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3.5 Contoh Sistem Informasi Manajemen

Dalam perusahaan yang besar dan sudah berdiri lama biasanya sistem informasi
sudah terstruktur dengan sangat baik dan sudah terprogram. Management information
system mengatur bagaimana interaksi di dalam perusahaan maupun perusahaan dengan
lingkungan bisa bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku, misalnya dalam sistem
informasi produksi, sistem informasi pemasaran maupun dalam kegiatan lainnya.
Beberapa contoh penerapan sistem informasi dalam perusahaan diantaranya:
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Perusahaan menggunakan sistem ERP untuk mengelola dan melakukan
pengawasan yang saling terintegrasi pada unit bidang kerja accounting, keuangan,
pemasaran, sumber daya manusia, operasional dan pengelolaan persediaan.
2. Supply Chain Management (SCM)
Seperti namanya, Supply Chain Management bergerak untuk menyajikan data-
data secara terintegrasi terkait suplai bahan baku, seperti pemasok, produsen,
pengecer hingga ke konsumen terakhir.
3. Transaction Processing Sytem (TPS)
Sebuah program yang berguna untuk proses dalam jumlah yang besar dan
terjadi secara rutin. Biasanya diaplikasikan pada manajemen gaji dan investaris.
4. Office Automation System (OAS)
OAS paling sering diterapkan, baik pada perusahaan besar maupun kecil yang
berguna untuk melancarkan sistem informasi melalui pengintegrasian server-server
komputer dalam internal perusahaan.
5. Informastic Management System (IMS)
IMS berguna untuk mendukung spektrum tugas-tugas di dalam perusahaan dan
bisa digunakan untuk membantu pengambilan keputusan. Dalam penerapannya,
beberapa fungsi informasi disatukan melalui program komputerisasi seperti e-
procurement.
6. Knowledge Work System (KWS)
KWS akan mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam perusahaan.
Dengan pengetahuan baru tersebut, diharapkan para tenaga ahli dapat
menerapkannya dalam pekerjaan mereka.
7. Informatic Management System (IMS)
Sistem informasi ini berfungsi untuk mendukung spektrum berbagai pekerjaan
dalam organisasi. IMS juga digunakan untuk membantu
melakukan analisis pembuatan keputusan, dan dapat menyatukan beberapa fungsi
informasi program komputerisasi, seperti e-procurement.
8. Decision Support System (DSS)
DSS dapat membantu para manajer dalam membuat keputusan dengan cara
mengamati lingkungan suatu organisaisi. Contohnya, Link Elektronik di sekolah
Tunas Bangsa, yang mengamati besar pendapatan atau pendaftaran siswa baru
setiap tahun.
9. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Management information system yang satu ini pada dasarnya menggunakan
kecerdasan buatan untuk menganalisisi pemecahan masalah dengan menggunakan
pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem
jadwal mekanik.
10. Executive Support System (ESS)
Sistem ESS akan membantu manajer dalam hal berinteraksi dengan lingkungan
organisasi/ perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi
lainnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang
digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa
persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar
elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem
harus mempunyai tujuan yang akan dicapai.
Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen
yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen
terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari
elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga
berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi
data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas
yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang
berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para
manajer organisasi.
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai
masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan,
penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi
sebagai keluarannya (output).

A. Saran

Berdasarkan peristiwa di atas penulis dapat memberikan saran bahwa hendaknya setiap
perusahaan harus menerapkan Sistem Informasi Manajemen yang baik dan benar karena
sangat berpengaruh pada perkembangan dan kestabilan suatu perusahaan dalam
pengambilan keputusan seorang manajer.
DAFTAR PUSTAKA

Sabandi, Ahmad. 2012. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan
UNP: Padang.

http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi1.html. diakses tanggal 15 September 2014. Pukul 10.00 WIB.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem. diakses tanggal 15 September 2014. Pukul 10.15 WIB

Raymond McLeod, Jr. System Informasi Manajemen, penerjemah: Hendra Teguh SE,AK.
editor: Hardi Sukardi MBA,Msc.,SE (MM – UI).

Gordon B. Davis, Kerangka Dasar System Informasi Manajemen Bagian I Pengantar.

Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo.2002. Sistem Informasi Manajemen.


Yogyakarta : UPP AMP YKPN,

Anda mungkin juga menyukai