Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DAN

BUDI PEKERTI DI SEKOLAH PADA ERA


GLOBALISASI
Abd. Latif Samal
Institut Agama Islam Negeri IAIN Manado
abdulatif102@gmail.com

Abstract. The view that the values adhered to determine a person's behavior is usually in
sociology called the Weberian school. One of the supporters of this school is Talcott Parsos,
who introduced the theory of action which says that human action is influenced first by a
cultural system consisting of values and rules that are adopted and the knowledge and
customs they have. Schools as learning institutions instill values, shape human beings who
have character and virtue through teaching. The character education program will
succeed in school, if all personalities in the school can work together with parents of
students, so that the educational goals expected by this nation can truly be felt, and can
touch the positive values of the nation's children who are expected to be together.
Keywords: Tangent Point, Competence, General Justice, State Administrative Courts,
Absolute Competence.
Abstrak. Pandangan bahwa nilai yang dianut menentukan tingkah laku seseorang ini
biasanya dalam ilmu sosiologi disebut aliran Weberian. Salah satu pendukung aliran ini
bernama Talcott Parsos, yang memperkenalkan theory of action atau teori tindakan yang
mengatakan bahwa tindakan manusia itu dipengaruhi pertama-tama oleh sistem budaya
yang terdiri atas nilai dan aturan hukum yang dianut serta pengetahuan dan adat
istiadat yang dimilikinya. Sekolah sebagai lembaga pembelajaran menanamkan nilai-
nilai, membentuk manusia yang berkarakter dan berbudi luhur lewat mengajar. Program
pendidikan karakter akan berhasil di sekolah, apabila semua personal di sekolah dapat
bekerjasama dengan orang tua siswa, sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan oleh
bangsa ini benar-benar dapat dirasakan, dan dapat menyentuh nilai-nilai positif dari
anak bangsa yang diharapkan bersama.
Keywords: Titik Singgung, Kompetensi, Peradilan Umum, Peradilan Tata Usaha Negara,
Kompetensi Absolut.

10
JURNAL POTRET --Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam – Vol. 21, No. 2, Juli - Desember 2017

Pendahuluan ini membuktikan bahwa nilai-nilai budaya


Karakter itu pada dasarnya adalah kesopanan ataubudi pekerti di sekolah
bangunan nilai baik dan buruk yang telah sudah mulai hilang.
menginternalisasi pada diri seseorang, Kita bisa membandingkan di era 70-
dan menjadi standar atau Code of 80 an pendidikan karakter atau
conduct-nyamaka karakter budipekerti di sekolah diutamakan
mempengaruhi segala tindakannya. sehingga siswa sangat menghormati guru
Pandangan bahwa nilai yang dianut bahkan takutkalau siswa dimarahi guru
menentukan tingkah laku seseorang ini karena bersalah dan tidak pernah
biasanya dalam ilmu sosiologi disebut terdengar kalau ada tawuran antara siswa
aliranWeberian.Salah satu pendukung di sekolah sendiri maupun dengan sekolah
aliran ini bernama Talcott Parsos, yang lain, begitu juga tidakpemah ada siswa
memperkenalkan theory of action atau menganiaya guru begitu juga sebaliknya,
teori tindakan yang mengatakan karena pendidikan karakteratau
bahwatindakan manusia itu dipengaruhi pendidikan budi pekerti di sekolah
pertama-tama oleh sistem budaya yang dijalankan berdasarkan hati nurani tidak
terdiri atas nilai dan aturan hukum yang dengan keterpaksaan.
dianut serta pengetahuan dan adat Amanat yang tertuang dalam
istiadat yangdimilikinya.1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Sistem budaya ini selanjutnya tentangSistem Pendidikan Nasional, dalam
dipengaruhi oleh sistem sosial, sistem pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan
kepibadian, dan sistem organisma. nasionalberfungsi mengembangkan
Sebaiknya sistem organisma mendukung kemampuan dan membentuk watak serta
sistem kepribadian, sistem sosial dan peradaban bangsayang bermartabat
akhirnya sistem budaya. Hubungan dalam rangka mencerdaskan bangsa.
pengaruh mempengaruhi dan saling Selanjutnya ditegaskan bahwa pendidikan
mendukung itu terjadi dalam konteks nasional bertujuan mengembangkan
lingkungan tertentu.Inilah kira-kira potensi peserta didik menjadi manusia
taksonomi dari setiap tindakan manusia. yang beriman dan bertakwa kepada
Dalam hal ini karakter sebagai nilai yang Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia,
berada pada diri seorang siswa khususnya sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan
bila berada di sekolah, haruslah menjadi warga Negara yang demokrasi
mendasari dan menjiwai seluruh tindakan serta bertanggungjawab.2 Tujuan
dari seorang siswa. pendidikan nasional tersebut
mengisyaratkan bahwa melalui
Permasalahan pendidikan hendak diwujudkan peserta
Melihat fenomena yang terjadi akhir- didik yang memiliki berbagai kecerdasan,
akhir ini di dunia pendidikan dengan baik kecerdasan spiritual, emosional,
lajunya arus informasi dan globalisasi sosial, intelektual maupun kecerdasan
yang melanda dunia pada umumnya, nilai- kinestika.
nilai budaya karakter dan nilai kesopanan Pendidikan nasional mempunyai visi
di sekolah sudah sangat ironis.Misalnya dan misi yang mulia mission and vision
siswasering membantah guru, tidak sarceterhadap individu peserta didik,
menghormati guru, bahkan ada siswa yaitu membangun pribadi yang memiliki
yang mengajakgurunya untuk adu otot.Hal
2 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003,

Sistem Pendidikan Nasional


1Dirjen Pendidikan Kemendiknas RI, 2010.
Pendidikan Karakter.

11
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH PADA ERA GLOBAL -- Latif

ilmu pengetahuan, meningkatkan terlihat dalam kehidupan masyarakat


kemampuan teknis, mengembangkan sehingga banyak orang tuamerasa
kepribadian yangkokoh dan membentuk khawatir apabila dikemudian hari nilai-
karalter yang kuat. nilai luhur yang dimiliki bangsa
Terbentuknya karakter peserta didik kita,termasuk nilai-nilai dalam keluarga.
yang kuat dan kokoh diyakini Tantangan era globalisasi dengan
merupakanhal penting dan mutlak arus informasi yang dahsyat melalui
dimiliki peserta didik untuk menghadapi media elektronika dan media cetak
tantangan hidup dimasa-masa akan sebagai sarat dengan muatan nilai yang
datang. Pengembangan karakter yang bertentangan dengan kepribadian
diperoleh melalui pendidikan;baik nasional.Hal ini sangat berpengaruh
ditingkat sekolah maupun pendidikan negatif terhadap perkembangan pola pikir
tinggi, dapat mendorong mereka dan perilaku generasi muda bangsa,
menjadianak-anak bangsa yang memiliki khususnya para pelajar kita.
kepribadian yang unggul seperti Secara kontektual dewasa ini marak
diharapkan dalamtujuan pendidikan tayangan media cetak yang memuat
nasional.Berbagai upaya telah dilahkan fenomena dan kasus perseteruan dalam
untuk menjadikan pendidikan lebih berbagai kalangan yang memberi
mempunyai makna bagi individu yang kesanseakan-akan bangsa kita sedang
tidak sekedar memberipengetahuan pada mengalami krisis etika dan krisis
tataran kognitif; tetapi juga menyentuh kepercayaan diriyang berkepanjangan.
tatarun afektif dan kognitif,seperti yang Pendidikan karakter diharapkan mampu
termasuk dalam mata pelajaran yang menjadi alternatif solusi berbagai
berwawasan pembinaan kepribadian, persoalan tersebut. Melihat situasi dan
pendidikan kewarganegaraan, pendidikan kondisi saat ini yang dihadapi bangsa
bahasa Indonesia. Namun demikian, Indonesia, tampaknya pendidikan
mengingat kondisi dan zaman yang karakter perlu ditransformasikan sejak
berubah dengan cepat, maka upaya-upaya dini, yakni sejak anak usia dini.
yang sudah ada tersebut perlu diperluas Proses pendidikan karakter ini perlu
dan dikemas kembali dalam wadah yang diberikan secara holistic dan terus
lebihkomprehensif dan lebih bermakna. menerus dengan berbagai pendekatan
yang sesuai dengan perkembangan usia
Strategi Pendidikan Karakter/ dankonteks peserta didik sesuai dengan
Pendidikan Budi Pekerti makna kurikulum berdiverifikasi.
Pendidikan karakter bagi peserta
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989
didik perlu didesain, diformulasikan dan
maupun undang-Undang Nomor 20Tahun
dioperasionalkan melalui tarnsformasi
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
budaya kehidupan sekolah. Untuk itu
secara eksplisit menyatakan bahwatujuan
dirasa perlunya membangun wacana dan
pendidikan nasional, antara lain beriman,
sistem pendidikan karakter yang sesuai
bertaqwa dan berbudi pekerti luhur.
dengan konteks sosial kultur Indonesia
Kenyataan menunjukkan bahwa akhlak
yang berbhineka tunggal ika.3
atau budi pekerti siswa terutama di kota-
Berdasarkan penjelasan di atas, ada
kotabesar sangat memprihatinkan seperti
fokus yang menjadi perhatian
merebaknya tawuran, narkoba, tindak
baikpemerintah, masyarakat, keluarga
kekerasandan pelanggaran sopao
santun.Kenyataan sosial menuqiukkan
bahwa budipekerti/karakter seperti
3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003,
Sistem Pendidikan Nasional
sopan santun, kemampuan untuk saling
menghormati dansebagainya kurang

12
JURNAL POTRET --Jurnal Penelitian dan Pemikiran Islam – Vol. 21, No. 2, Juli - Desember 2017

dan orang perorangan yakni pendidikan ekstrakurikuler. Visi dan misi sekolah
budi pekertiatau pendidikan karakter merupakan komitmen seluruh
sudah saatnya dapat dilaksanakan di jajaran/unsur yang terkait untuk
sekolah, baik dari SDsampai ke perguruan mencapai tujuan pendidikan. 4

tinggi.Aspek budi pekerti atau karakter 2. Integrasi budi pekerti pada mata
sebagaimana yangdirumuskan dalam pelajaran tertentu
tujuan pendidikan nasional dan harapan Secara teknis integrasi nilai budi
masyarakat dapat berwujudsebagai pekerti terlihat pada pokok bahasan/sub
perilaku peserta didik pada semua jeqiang pokok bahasan dari setiap mata pelajaran,
dan jenis pendidikan. terutama pada mata pelajaranpendidikan
Searah dengan tujuan tersebut, maka agama PKN dan bahasa Indonesia.Strategi
pendidikan karakter atau budi pekerti nilai budi pekerti padamata pelajaran
bertujuan untuk memfasilitasi siswa agar tersebut dapat dilakukan bila materi dari
mampu menggunakan pengetahuan, suatu mata pelajaranmendukung
mengkaji dan mengimplementasi serta penanaman nilai budi pekerti/karakter,
mempersonalisasi nilai, mengembangkan materi dari suatu mata pelajaran
keterampilan sosial yang memungkinkan mengandung muatan “bertentangan’
tumbuh dan berkembangrya akhlak dengan nilai budi pekerti. Penyajianmateri
muliadalam diri siswa serta tersebut harus diluruskan sesuai dengan
mewujudkannya dalam perilaku sehari- nilai budi pekerti, artinya guruharus
hari, dalam berbagaikonteks sosial mengoreksi jangan sampai ada materi
budaya. pembelajaran yang bertentangandengan
Untuk mencapai tujuan tersebut, nilai-nilai budi pekerti.5
maka secara kelembagaan, sekolah
perlumerumuskan visi, misi, strategi, 3. Pendidikan budi pekerti melalui
program dan kegiatan operasional yang kegiatan ekstrakurikuler
memungkinkan sekolah dapat Pendidikan budi pekerti sebagai
menggerakkan seluruh komponen dalam pendidikan internalisasi nilai dan
upaya melaksanakan pendidikan karakter sekaligus mempraktekkannya dalam
atau budi pekerti sebaik-baiknya. kehidupan sehari-hari, maka
Ada empat dasar strategi yang kegiatanekstrakurikuler merupakan
dirumuskan secara komprehensip yaitu: wahana yang cukup terbuka untuk
menanamkanpendidikan budi pekerti.
1. Penciptaan suasana yang kondusif
Dalam kaitan ini kiranya perlu dipahami
untuk pengalaman pembinaan nilai bahwa : (1) nilaibudi pekerti ditanamkan
budipekerti melalui kegiatan remedial/perbaikan dari
Penciptaan suasana kondusif untuk encichmentteaching oleh guru masing-
pengamalan nilai budi pekerti merupakan masing. (2) nilai budi pekerti dapat efektif
penjabaran dari program sekolah.Program ditanamkanmelalui kegiatan tertentu
sekolah tersebut harusmengacu pada visi, seperti PMR, pramuka, upacara bendera,
misi, strategi, program dan kegiatan yang
dijiwai nilai-nilaibudi pekerti dalam
rangka mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Dalam perumusan visi dan misi,
sekolah harus secara eksplisit 4 SJJ.Drost, 2006, dari Kurikulum Bertujuan
Kompetensi sampai Manajemen Berbasis Sekolah,
mencantumkan nilai-nilai budi pekerti
Esai-esai Pendidikan Penerbit
luhur/karakter yang secara konsisten
dijabarkan dalam strategi, program/
5 Direktorat Pendidikan Dasar dan
Menengah. Depdiknas RI, 2002. Pedoman
kegiatan sekolah baik intra maupun Pendidikan Budi Pekerti.

13
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH PADA ERA GLOBAL -- Latif

Olahraga.OSIS, kegiatan hari-hari besar pekerti biasanya dimaksudmenanamkan


nasional dan keagamaan.6 nilai-nilai ke dalam budi orang.Sekolah
merupakan kebersamaanbersemuka
4. Peningkatan kerjasama sekolah tempat hubungan personal otentik antara
orang tua dan masyarakat para pengajar dan para pelajardapat
Penyamaan persepsi penting berkembang.Inilah ciri-ciri pembelajaran
dilakukan terutama dalam penyamaan yang sekarang dikembangkan.Sekolah
persepsi tentang pentingnya pendidikan sebagai lembaga pembelajaran
budi pekerti, dan berfungsinya menanamkan nilai-nilai, membentuk
pembinaanpendidikan budi pekerti di manusiayang berkarakter dan berbudi
rumah, keluarga dan di masyarakat, orang luhur lewat mengajar. Program
tua danmasyarakat dapat membantu pendidikan karakter akanberhasil di
dalam pelaksanaan progrirm sekolah sekolah, apabila semua personal di
antara lain,memberi saran/masukkan sekolah dapat bekerjasama dengan orang
dalam penyusunan aturan tata tertib tua siswa, sehingga tujuan pendidikan
sekolah, memberibantuan dalam yang diharapkan oleh bangsa ini benar-
memenuhi kebutuhan fasilitas sarana benar dapat dirasakan, dan dapat
prasarana sekolah.7 menyentuh nilai-nilai positif dari anak
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa bangsa yangdiharapkan bersama.
pendidikan karakter atau pendidikanbudi
pekerti merupakan bagian integral dalam
sistem pendidikan nasional yangsecara Daftar Pustaka
substansi dan praktis terintegrasi ke Dirjen Pendidikan Kemendiknas RI, 2010.
dalam mata pelajaran lain yang Pendidikan Karakter.
relevandan iklim sosial budaya sekolah.
Oleh karena itu, keterlibatan seluruh Direktorat Pendidikan Dasar dan
komponenpenyelenggara pendidikan Menengah. Depdiknas RI, 2002.
menjadi suatu keharusan sesuai dengan Pedoman Pendidikan Budi Pekerti.
fungsi dantugas masing-masing.
….. 2001. Pendidikan berwawasan
Kesimpulan Keagamaan.
Pendidikan karakter sangat penting
artinya dilakukan oleh guru di SJJ.Drost, 2006, dari Kurikulum Bertujuan
sekolah,karena dapat membawa dampak Kompetensi sampai Manajemen
positif bagi siswa itu sendiri.Nilai-nilai Berbasis Sekolah, Esai-esai
budi pekertidewasa ini khususnya di Pendidikan Penerbit Kompas,
lingkungan sekolah bagi siswa sudah Jakarta.
mulai merosot,akibatpengaruh arus Undang-Undang No. 20 Tahun 2003,
informasi dan globalisasi, oleh sebab itu Sistem Pendidikan Nasional
pihak sekolah harusmemprogramkan
kegiatan pendidikan karakter secara
berkelanjutan dan terusmenerus.Dengan
kegiatan pendidikan karalcter atau budi

6 SJJ.Drost, 2006, dari Kurikulum Bertujuan


Kompetensi sampai Manajemen Berbasis Sekolah,
Esai-esai Pendidikan Penerbit Kompas, Jakarta.
7 Dirjen Pendidikan Kemendiknas RI, 2010.
Pendidikan Karakter.

14

Anda mungkin juga menyukai