Anda di halaman 1dari 2

(PRO)

Menurut data yang kami dapat dari web resmi Course-Net menyebutkan bahwasanya walaupun proses
Hacker atau Meretas ini pasti melibatkan akan penyalahan hak privasi, namun ada manfaat positif yang
dapat dilakukan yang antara lain adalah Untuk menguji sistem keamanan dari suatu situs yang sangat
perlu diperhatikan keamanannya, karena menyimpan data data penting sehingga apabila sampai jatuh
ke tangan orang yang tidak baik akan berakibat fatal tentunya, seperti sebuah kasus yang kami peroleh
dari Website informasi terpercaya KOMPAS.COM. Yakni tentang kasus anak beranama Putra Aji Adhari
seorang siwa kelas 2 MTS dan masih berumur 15 tahun uang berhasil menemukan celah keamanan
sistem computer dari berbagai instasi bahkan sampai berhasil menemukan celah bug dari instasi besar
seperti NASA dan BCA sehingga ketika dia berhasil menemukan celahnya dia akan memberitahukan
pada pihak terkait supaya dapat melakukan perbaikan sistem keamanannya sebelum menjadi pintu
masuk dan kesempatan emas bagi para Hacker berniat jahat. Berkat aksinya heroiknya ini ia mendapat
banyak penghargaan.

Seperti yang telah dibicarakan oleh pembicara pertama bahwasanya “segala sesuatu itu tergantung
niatnya” yang mana berdasar pada Hadist “Innamal A’malu” muttafaqun Alaih. Bahkan Syaikh Abu bakar
Al Ahdali dalam kitabnya Faroidul Bahiyah menuturkan bahwa “seorang yang mencuri barang milik
orang lain tapi dengan niat mengambil piutangnya itu diperbolehkan” sehingga kalau analogi ini kami
refeksikan pada kasus peretasan hak privasi suatu situs namun dengan niat untuk kemashalatan umat
adalah sebuah hal yang dilegalkan oleh syariat islam walapun melalui cara yang berkonotasi kearah yang
tidak benar.

Selain itu menurut data yang kami dapatkan dari Iiputan6.com bahwasanya setiap menit, setidaknya
ada 5000 data di dunia hilang dicuri, artinya lebih dari 7,1 juta data yang hilang dibobol hacker tiap
harinya, bahkan menurut data baru dari Breach Level Index dari perusahaan keamanan Gemalto, lebih
dari 2,6 milyar data telah dikompromikan sepanjang 2017 WOW!!!!. Dari banyaknya data yang teretas
tersebut, Wakil presiden dan CTO Perlindungan data di Gemalto menuturkan bahwa 69% dari data
yang berhasil di retas adalah data PRIVASI MILIK PUBLIK. Ini merupakan bukti bahwa keamanan dalam
situs situs penting di era sekarang masih perlu banyak perbaikan, sehingga kami berpendapat memang
sangat diperlukan pahlawan pahlawan dari kalangan Hacker Putih seperti Putra Aji sebagai sumber
inovasi dari pihak situs untuk sealu melakukan renovasi keamanan.

Dari pertimbangan diatas kami tetap setuju akan adanya mosi Dewan ini percaya bahwa “............

(KONTRA)
Tindakan Hacker/ meretas sangat erat kaitannya dengan pelanggaran hak privasi, yang mana
hak privasi baik dari individu maupun kelompok yang berupa situs di internet mendapat
perhatian besar dalam agama islam, ajaran islam mengajarkan bahwa kalau kita hendak
memasuki wilayah privasi seseorang hendaknya untuk meminta izin terlebih dahulu
Selain itu dalam aksi meretas ini terdapat suatu hal yang menjadi larangan dalam agama islam
yakni memata matai data privasi milik orang lain seperti yang telah difirmankan oleh allah :

Anda mungkin juga menyukai