1
2
METODE
Persiapan Sampel
Tanaman pegagan sebanyak 2000 g dicuci, dipotong dan dikeringkan.
Setelah kering diblender hingga menjadi serbuk, sedangkan buah sirsak dipilih
yang belum terlalu matang dan terlalu mentah ditimbang 100 gram kemudian
dibagi 2, setengah bagian di blender dan setengan bagian yang lain dimasak
terlebih dahulu.
Ekstraksi Sampel
Serbuk pegagan diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi
menggunakan variasi pelarut etanol 70% dan air. Maserat yang diperoleh
kemudian dipekatkan dengan rotavapor untuk memperoleh rendemen ekstrak.
Pembuatan ekstrak buah sirsak, setengah bagian yang tidak direbus dan yang
rebus diblender, setelah itu disaring. Maserat yang diperoleh kemudian
dirotavapor untuk dipekatkan.
Pengujian Fitokimia secara kualitatif ekstrak pegagan
Alkaloid
Sebanyak 0,1 g ekstrak sampel pegagan dan buah sirsak masing-masing
dilarutkan dalam kloroform. Ditambahkan HCl 2 M sebanyak 5 mL dan
ditambahkan 0,5 g NaCl. Larutan tersebut disaring. Filtrat yang diperoleh
ditambahkan 3 tetes HCl 2M dan dibagi menjadi 4 tabung. Tabung 1 ditambahkan
reagen Wagner, tabung 2 ditambahkan reagen Meyer, tabung 3 ditambahkan
reagen Dragendroff, sedangkan tabung 4 digunakan sebagai blanko. Terbentuknya
endapan menunjukkan adanya alkaloid. Sebagai kontrol positif uji alkaloid
digunakan ekstrak teh hijau.
Flavonoid
Sebanyak 0,1 g ekstrak sampel pegagan dan buah sirsak masing-masing
dimasukkan dalam 5 mL etanol 70%, ditambahkan HCl 37% sebanyak 10 tetes,
larutan tersebut kemudian dipanaskan dalam penangas air. Hasil positif
ditunjukkan oleh adanya perubahan warna menjadi kuning, jingga, atau merah.
Saponin,tanin dan polifenol
Sebanyak 0,1 g sampel daun pegagan dan buah sirsak dilarutkan dalam
akuades panas kemudian dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama dikocok
selama 10 detik hingga terbentuk buih stabil selama 30 menit. Bagian kedua
ditambah 5 tetes NaCl 10 % dan disaring. Filtrat yang diperoleh dibagi menjadi
tiga bagian. Filtrat pertama digunakan sebagai blanko, filtrat kedua ditambah 3
tetes FeCl3, dan filtrat ketiga ditambah 5 tetes gelatin. Hasil positif polifenol
3
Konsentrasi
Waktu Aktivitas Volume Aktivitas
Fraksi Absorbansi Asam Urat
(menit) XO (U/mL) (mL) Total (U)
(mM)
0 0,3763±0,0005 0,0308±0,0001
10 0,4039±0,0035 0,0331±0,0007
Supernatan 20 0,4352±0,0140 0,0356±0,0022 0,0003 25 0,0075
30 0,4747±0,0017 0,0389±0,0008
40 0,5424±0,0018 0,0444±0,0006
0 0,4012±0,0017 0,0329±0,0008
10 0,4653±0,0018 0,0381±0,0006
Residu 20 0,5972±0,0200 0,0489±0,0016 0,0008 40 0,032
30 0,6758±0,0310 0,0554±0,0017
40 0,8118±0,0067 0,0665±0,0005
Y = 0.0008X + 0.031
0.06 R² = 0.987
0.04 Residu
Y= 0.0003X + 0.03
(mM)
0.02 Supernatan
R² = 0.963
0 Linear (Residu)
0 10 20 30 40 50 Linear (Supernatan)
Waktu (menit)
Daya
Waktu Konsentrasi Asam Aktivitas
Sampel Absorbansi Inhibisi
(menit) Urat (mM) XO (U/mL)
(%)
0 0,4012±0,0017 0,0329±0,0008
10 0,4653±0,0018 0,0381±0,0006
Tanpa inhibitor 20 0,5972±0,0200 0,0489±0,0016 0,0008 0
30 0,6758±0,0310 0,0554±0,0017
40 0,8118±0,0067 0,0665±0,0005
0 0,3025±0,0127 0,0248±0,0001
10 0,3147±0,0092 0,0258±0,0009
Allopurinol 10
20 0,3428±0,0112 0,0281±0,0009 0,0002 75
ppm
30 0,3818±0,0091 0,0313±0,0008
40 0,4050±0,0067 0,0332±0,0005
0 0,3352±0,0137 0,0274±0,0011
10 0,3783±0,0112 0,0310±0,0016
Ekstrak air
20 0,4237±0,0019 0,0347±0,0006 0,0003 62,5
pegagan100 ppm
30 0,4459±0,0072 0,0365±0,0009
40 0,4557±0,0084 0,0373±0,0009
0 0,2477±0,0132 0,0203±0,0012
10 0,2647±0,0124 0.,0217±0,0013
Ekstrak Etanol
20 0,2989±0,0017 0,0245±0,0008 0,0002 75
pegagan 100 ppm
30 0,3429±0,0020 0,0281±0,0007
40 0,3456±0,0006 0,0283±0,0002
0 0,2817±0,0091 0,0230±0,0008
Ekstrak sirsak 10 0,3873±0,0112 0,0317±0,0009
tanpa rebus 100 20 0,4260±0,0147 0,0349±0,0013 0,0005 37,5
ppm 30 0,5046±0,0124 0,0413±0,0013
40 0,5573±0,0092 0,0456±0,0008
0 0,3424±0,0019 0,0280±0,0006
10 0,4587±0,0112 0,0376±0,0009
Ekstrak sirsak
20 0,5905±0,0084 0,0484±0,0010 0,0007 12,5
Rebus 100 ppm
30 0,6276±0,0137 0,0514±0,0011
40 0,6645±0,0067 0,0544±0,0005
senyawa bioaktif yang terekstrak pada pelarut etanol daripada pelarut air. Daya
inhibisi allopurinol, ekstrak etanol pegagan, ekstrak air pegagan, sirsak rebus, dan
sirsak tanpa rebus dapat dilihat pada Tabel 5.
Inhibisi ekstrak air pegagan membutuhkan 3,59 g ekstrak untuk
mendapatkan inhibisi setara dengan 1 tablet allopurinol yang massanya 0,3 gram,
sehingga untuk memperoleh ekstrak sebanyak tersebut diperlukan 425,96 g
pegagan segar. Inhibisi ekstrak air sirsak tanpa perebusan membutuhkan 6,00 g
ekstrak untuk mendapatkan inhibisi setara dengan 1 tablet allopurinol yang
massanya 0,3 gram, sehingga untuk memperoleh ekstrak sebanyak tersebut
diperlukan 90,56 g daging buah sirsak segar. Jumlah ekstrak suatu sampel yang
dibutuhkan supaya mempunyai kesetaraan dengan allopurinol tergantung pada
daya inhibisinya. Semakin tinggi daya inhibisi suatu sampel terhadap enzim
xantin oksidase maka jumlah ekstrak yang dibutuhkan agar setara dengan 1 tablet
allopurinol semakin sedikit. Kesetaraan beberapa sampel terhadap allopurinol
dapat dilihat pada Tabel 6
Tabel 6 Kesetaraan Beberapa Ekstrak Sampel terhadap 1 Tablet Allopurinol
Massa
Massa sampel Segar
Ekstrak
Setara dengan untuk Menghasilkan
Konsentrasi Setara 1
Jenis ekstrak Allopurinol Ekstrak Setara 1
(ppm) Tablet
(ppm) Tablet Allopurinol
Allopurinol
(g)
(g)
Ekstrak air pegagan 100 8,33 3,59 425,96
Ekstrak etanol pegagan 100 10 3,00 378,62
Ekstrak sirsak tanpa rebus 100 5 6,00 90,56
Ekstrak sirsak rebus 100 1,67 17,96 185,15
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini maka dapat disarankan: 1) Pada ekstrak etanol
dan ekstrak air pegagan terdapat alkaloid, flavonoid, saponin dan polifenol.
Sedangkan pada ekstrak sirsak rebus dan tanpa rebus terdapat senyawa metabolit
sekunder alkaloid, flavonoid dan polifenol, 2) Rendemen ekstrak etanol pegagan,
ekstrak air pegagan, ekstrak air buah sirsak tanpa rebus dan ekstrak air sirsak
rebus berturut-turut adalah 13,69%, 12,87%, 10,24% dan 9,70% 3) pada
konsentrasi 100 ppm daya inhibisi ekstrak etanol daun pegagan, ekstrak air daun
pegagan, ekstrak air buah sirsak tanpa rebus dan esktrak air buah sirsak rebus
berturut-turut adalah 75%, 62,5%, 37,5% dan 12,5 % sedangkan Allopurinol 10
ppm adalah 75%, 4) Untuk mendapatkan daya inhibisi setara dengan 1 tablet
allopurinol diperlukan daun pegagan segar sebanyak 378,62 g (pelarut etanol) atau
425,96 g (pelarut air), daging buah sirsak sebanyak 90,56 g (tanpa perebusan) dan
185,15 g (dengan perebusan).
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian disarankan:1) pengujian aktivitas enzim dan
daya inhibisinya perlu langkah yang tepat dengan rentang waktu isolasi dan
pengukuran yang berdekatan sehingga aktivitas enzimnya tidak turun, 2) perlu
penelitian lebih lanjut tentang identifikasi senyawa aktif di dalam daun pegagan
9
dan buah sirsak yang mampu menginhibisi xantin oksidase dan mekanisme
inhibisinya, 3) perlu penelitian lebih lanjut tentang identifikasi senyawa aktif di
dalam daun pegagan dan buah sirsak yang mampu menginhibisi xantin oksidase
dan mekanisme inhibisinya, 4) perlu penelitian mengenai daya inhibisi enzim
xantin oksidase secara in vivo
DAFTAR RUJUKAN
Azmi, S. M. N., Jamal, P. & Amid, A. 2012. Xanthine Oxidase Inhibitory Activity
from Potential Malaysian Medicinal Plant as Remedie for Gout.
International Food Research Journal, 19 (1): 159-165,
Bergmeyer, H.U., Gawehn, K. & Grassl, M. 1974. Methods of Enzymatic Analysis
(Bergmeyer, H.U. ed.). New York : Academic Press Inc.
Choi, P.S. 2004. Purine Rich Foods Dairy And Protein Intake And The Risk of
Gout In Men. Journal of Medicine. 71(4): 4-7,
Corran, H.S., Dewan, J.G., Gordon, A.H. & Green, D.E. 1939. CCXI. Xanthine
Oxidase and Milk Flavoprotein. Journal of Biochemical, 107 (2): 1693-
1708,
Cos, P., Ying, L., Calomme, M., Hu, J.P., Cimanga, K., Poel, B.V., Pieters, L.,
Vlietinck, A.J. & Berghe, D.V. 2009. Structure Activity Relationship and
Classification of Flavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and
Superoxide Scavengers. Journal of Natural Product, 61(1): 71-76,
Dalimartha, S. 2008. Resep Tumbuhan Obat untuk Asam Urat. Bogor: Penebar
Swadaya.
Ikatan Apoteker Indonesia. 2011. ISO Informasi Spesialite Obat. Jakarta: Penerbit
Ikatan Apoteker Indonesia
Singh, J., Singh, P., Gupta, A., Solanki, S., Sharma, E., & Nema, R. 2012.
Qualitative Estimation of the Presence of Bioactive Compound in Centella
Asiatica: An Important Medicinal Plant. International Journal of Life
Science and Medical Science. 2(1): 5-7
Wahjuni, S., Putra, M. I. B., Rahayu A. N. P., & Wahyu Dwijani, S. 2012. Uric
Acid Inhibition Activity of Annona muricata L LeaveExtract in
Hyperuricemia induced Wistar Rat. World Science Publisher, United
States. 2(01):86-90
Wardani, C.G.T. 2008. Potensi Ekstrak Tempuyung Dan Meniran Sebagai Anti
Asam Urat: Aktivitas Inhibisinya Terhadap Xantin Oksidase. Skripsi tidak
diterbitkan. Bogor: MIPA IPB.
Yulianto, D. 2009. Inhibisi Xantin Oksidase Secara In Vitro oleh Ekstrak Rosela
(Hibiscus sabdariffa) dan Ciplukan (Physalis angulata). Skripsi tidak
diterbitkan. Bogor: MIPA IPB.