Anda di halaman 1dari 33

DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak I
dosen pengampu : Eli Lusiani., S.Kep Ners M.Kep

disusun oleh
kelompok 2
Aini Rachmawati 302017003
Anis Kurniasih 302017008
Annisa Alyati 302017009
Asri Aprilianti 302017015
Ragil Farisha 302017058
Rika Meilasari 302017061
Siti Amanah 302017070
Virna Damayanthy E 302017078

PEMBANDING

PROGRAM STUDI SARJANI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Alahmdulillah , segala puji bagi Allah SWT dengan segala nikmat yang telah
diberikan dan tidak terhitung jumlahnya, dengan rahmat dan inayahnya semoga kita
semua selalu diberikan kesehatan tidak lupa shalawat dan salam semoga selalu
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Penyusunan makalah ini penyusun upayakan sebaik mungkin yang dibuat dari
beberapa buku dan jurnal. Penyusun juga berterima kasih kepada semua dosen yang
telah memberikan bimbingan dan pemahaman dalam pembuatan makalah ini. Oleh
karena itu, penyusun berharap mendapatkan saran dan kritik agar pembuatan
makalah ini lebih baik kedepanya.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi
pembaca serta menjadi inspirasi bagi pembaca.

Bandung, April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Definisi ......................................................................................................... 3
B. Etiologi ......................................................................................................... 3
C. Patofisiologi ................................................................................................. 4
D. Derajat atau Tingkat DHF ............................................................................ 6
E. Manifestasi Klinis ........................................................................................ 6
F. Komplikasi ................................................................................................... 6
G. Penatalaksanaan Medis ............................................................................. 7
H. Pemeriksaan Diagnostik ........................................................................... 9
I. Akibat Hospitalisasi Anak............................................................................ 9
BAB III ANALISA KASUS ............................................................................... 11
A. Kasus .......................................................................................................... 11
B. Pengkajian .................................................................................................. 12
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 28
A. Kesimpulan ................................................................................................ 28
B. Saran ........................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 30

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu
penyakit menular yang dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku
masyarakat. Penyakit demam berdarah disebut juga Dengue Haemorragic
Fever (DHF) karena disertai gejala demam dan perdarahan. DHF akan
menyebabkan kematian sebanyak 5%, dan terdapat lebih banyak di daerah
urban dari pada daerah rural Penyakit ini termasuk kedalam sepuluh
penyebab perawatan di rumah sakit dan kematian pada anak-anak di delapan
negara tropis Asia. Setiap tahun, diperkirakan terdapat 200 juta kasus
infeksi dengue di dunia (WHO, 1999)
Demam berdarah merupakan penyakit endemis dan Kejadian Luar
Biasa (KLB) yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Sejak
tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya
bertambah luas (Depkes RI, 2005).
Indonesia merupakan salah satu Negara tropis yang mengalami
peningkatan kasus DBD dengan epidemic yang berulang beserta
keparahanya, terdapat peningkatan lebih dari 100,000 kasus DBD di
Indonesia terutama di daerah daerah tertentu seperti Jawa barat, Kalimantan
timur dan masih banyak lagi.
Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk
sejalan dengan semakin lancarnya transportasi serta tersebar luasnya virus
dengue dan nyamuk Aedes aegypti (penular penyakit DBD) di berbagai
wilayah di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini akan diuraikan dalam bab
pembahasan. Rumusan masalah makalah ini terdiri dari:
1. Sebutkan definidi DHF
2. Sebutkan etiologi DHF
3. Jelaskan patofisiologi hingga muncul tanda dan gejala DHF

1
2

4. Sebutkan derajat/tingkat DHF


5. Sebutkan manifestasi klinis DHF
6. Jelskan komplikasi yang dapat ditimbulkan
7. Jelaskan penatalaksanaan medis DHF
8. Jelaskan pemeriksaan diagnostik DHF
9. Buat asuhan keperawatan pada anak dengan DHF?
10. Bagaimanakah akibat penyakit terhadap pertumbuhan anak?
11. Bagaimanakah akibat penyakit terhadap perkembangan anak?
12. Bagaimanankah akibat hospitalisasi pada anak?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dari tujuan pembuatan makalah ini diharapkan pembaca
mengetahui dan memahami tentang penyakit Prematur.
2. Tujuan Khusus
Tujuan pembuatan makalah ini dapat disebut juga jawaban dalam
setiap rumusan masalah. Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi DHF
2. Untuk mengetahui etiologi DHF
3. Untuk mengetahui patofisiologi hingga muncul tanda dan gejala
DHF
4. Untuk mengetahui derajat/tingkatan DHF
5. Untuk mengetahui mannifestasi klinis DHF
6. Untuk mengetahui komplikasi yang dapat ditimbulkan DHF
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis DHF
8. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik DHF
9. Untuk mengetahui asuhan keperawatan anak dengan DHF
10. Untuk mengetahui akibat penyakit terhadap pertumbuhan anak
11. Untuk mengetahui akibat penyakit terhadap perkembangan anak
12. Untuk mengetahui akibat hospitalisasi pada anak
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Dengue Hemoragic Fever (DHF) atau demam berdarah dangue
adalah penyakit menular ayang disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini dapat
menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada
anak, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah.
(Susilaningrum, dkk. 2013).
Menurut Fatmawati dan Windarto (2018) Demam berdarah (DBD)
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong
anthropod-bome virus, genus flavivirus yang di tularkan melalui gigitan
nyamuk aedes aegyf dan aedes albopictus.
DHF (Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang terdapat
pada anak-anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot
dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama dan apabila
timbul rejatan (flek) angka kematian akan cukup tinggi. (Ridha, 2014)
B. Etiologi
Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue,
yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus
dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah.
Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Virus dengue dibawa oleh nyamuk aedes agypty (betina) sebagai
vektor ketubuh manusia melalui gigitan nyamuk tersebut. Infeksi yang
pertama kali dapat memberi gejala sebagai dengue fever dengan gejala
utama demam, nyeri otot/sendi. Gejala demam berdarah baru muncul saat
seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus
dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. (Ridha,
2014).

3
4

C. Patofisiologi
Mekanisme sebenarnya tentang patoflsiologi, hemodinamika, dan
biokimia DHF higga kami belum diketahui secara pasti. Sebagian besar
sarjana masih menganut 'Ihe Secondary Heterologous Infection Hypothesis
atau The Sequential Infection Hypothesis dari Halsteel yang menyatakan
bahwa DHF dapat terjadi bila seseorang setelah terinfeksi dengue pertama
kah mendapat infeksi berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan.
Fenomena patofisiologis utama yang menentukan berat penyakit
yang membedakan DHF dari dengue klasik ialah meningginya
permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma,
terjadinya hipotensi, trombositopeni, dan diastesis hemorrhagik. Pada kasus
berat, renjatan terjadi secara akut, nilai hematokrit meningkat bersamaan
dengan menghllangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah.
Ada dugaan bahwa renjatan terjadi akibat kebocoran plasma ke daerah
ekstravaskular melalui kap1ler yang rusak yang mengakibatkan
menurunnya volume plasma dan meningginya mlai hematokrit. Bukti
dugaan ini adalah ditemukannya cairan yang tertimbun dalam rongga
serosa. yaitu rongga pentomum, pleura. dan penkardium yang ternyata
melebihi Pemberian cairan infus serta terjadinya bendungan pembuluh
darah paru. Plasma merembes selama perialanan penyakit mulai dari awal
demam sampai puncaknya pada masa renjatan.
Trombositopeni hebat, gangguan fungsi trombosit, dan kelainan
fungsi koagulasi merupakan penyebab utama perdarahan. Perdarahan kulit
umumnya disebabkan oleh faktor kapiler dan trombositopeni, sedangkan
perdarahan massxve akibat kelainan yang lebih kompleks. yaitu
trombosnopeni, gangguan faktor pembekuan, dan kemungkinan oleh faktor
DIC. (Susilaningrum, dkk. 2013).
5
Nyamuk Aedes Aegypty
pembawa virus dengue

Menggigit manuasia

Virus masuk ke sirkulasi darah

Viremia

Trombosit
Agresi trombisit Kerusakan
melepaskan
trombosit
histamin

Permeabilitas Trombosit
Trombosit III
membran kapiler dilepaskan
meningkat

Pemakaian
trobositopenia
gulopatik
meningkat

Pembekuan Resiko
darah menurun
perdarahan
6

D. Derajat atau Tingkat DHF


1. Derajat I : Panas 2-7 hari, gejala umum tidak jelas, uji torniquet (+).
2. Derajat II : Sama dengan derajat I, gejala perdarahan spontan seperti
epitaksis, hematosis, melena, perdarahan gusi.
3. Derajat III : gejala-gejala kegagalan perdarahan otak (<120x/menit),
tekanan darah sempit, tekanan darah menurun.
4. Derajat IV : nadi tidak teraba, tekanan darah tidak teratur, akral dingin,
berkeringan, kilit tampak biru.
E. Manifestasi Klinis
1. Demam tinggi selama 5-7 hari.
2. Perdarahan terutama perdarahan dibawah kulit, hematoma, ecimosis.
3. Epitaksis, hematomesis melena, hematuri.
4. Mual, muntah, nafsu makan menurun, diare, konstipasi.
5. Nyeri otot, tulang sendi, abdomen dan ulu hati.
6. Sakit kepala.
7. Pembengkakan sekitar mata.
8. Pembesaran hati, limfa dan kelenjar getah bening.
9. Tanda-tanda rejatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah
menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah).
F. Komplikasi
Kompikasi DHF menurut Suriadi (2010) adalah pendarahan,
kegagalan sirkulasi, Hepatomegali, dan Efusi Pleura.
1. Pendarahan
Pendarahan pada DHF disebabkan adanya perubahan vaskuler, penurunan
jumlah trombosit (trombositopenia) <100.000 /mm3 dankoagulopati,
trombositopenia, dihubungkan dengan meningkatnya megakoriosit muda
dalam sumsum tulang dan pendeknya masa hiduptrombosit. Tendensi
perdarahan terlihat pada uji tourniquet positif, peteke, purpura, ekimosis,
dan perdarahan saluran cerna, hematemesis dan melena.
7

2. Kegagalan sirkulasi
DSS (Dengue Syok Sindrom) biasanya terjadi sesudah hari ke 2-7,
disebabkan oleh peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga terjadi
kebocoran plasma, efusi cairan serosa ke rongga pleura dan peritoneum,
hipoproteinemia, hemokonsentrasi dan hipovolemi yang mengakibatkan
berkurangnya aliran balik vena (venous return), prelod, miokardium volume
sekuncup dan curah jantung. DSS juga disertai dengan kegagalan
hemostasis mengakibatkan perfusi miokard dan curah jantung menurun,
sirkulasi darah terganggu dan terjadi iskemia jaringan dan kerusakan fungsi
sel secara progresif dan irreversibel, terjadi kerusakan sel ddan organ
sehingga pasien akan meninggal dalam 12-24 jam.
3. Hepatomegalin
Hati umumnya membesar denagn perlemahan yang berhubungan dengan
nekrosis karena perdarahan, yang terjadi pada lobulus hati dan sel-sel
kapiler. Terkadang tampak sel netrofil dan limposit yang lebih lebih besar
dan lebih banyak dikarenakan adanya reaksi atau kompleks virus antibody.
4. Efusi pleura
Efusi pleura karena adanya kebocoran plasma yang mengakibatkan
ekstravasasi aliran intravaskuler sel hal tersebut dapat dibuktikan dengan
adanya cairan dalam rongga pleura bila terjadi efusipleura akan terjadi
dispenea, sesak napas
G. Penatalaksanaan Medis
Derajat I dan II
1. Pemberian cairan yang cukup dengan infus Ringer Laktat (RL) dengan
dosis 75ml/kgBB/hari untuk anak dengan berat badan <10kg atau
bersama diberikan oralit, air buah, atau susu secukupnya, atau pemberian
cairan dalam waktu 24 jam antara lain sebagai berikut.
 100ml/kgBB/24jam untuk anak dengan BB <25kg
 75ml/kgBB/24jam untuk anak dengan BB 26-30kg
 60ml/kgBB/24jam untuk anak dengan BB 31-40kg
 50ml/kg/BB/24jam untuk anak dengan BB 41-50kg
8

2. Pemberian obat antibiotik apabila adanya infeksi sekunder


3. Pemberian antipieretika untuk menurunkan panas
4. Apabila ada perdarahan hebat maka berikan darah 15cc/kgBB/hari
Derajat III
1. Pemberian cairan yang cukup dengan infus RL dengan dosis
20ml/kgBB/jam, apabila perbaikan lanjutkan pemberian RL
10ml/kgBB/jam, jika nadi dan tensi tidak stabil lanjutkan jumlah cairan
berdasarkan kebutuhan dalam waktu 24 jam dikurangi cairan yang
sudah masuk dengan perhitungan sebagai berikut.
 100ml/kgBB/24jam untuk anak dengan BB <25kg
 75ml/kg/BB/24jam untuk anak dengan BB 26-30kg
 60ml/kg/BB/24jam untuk anak dengan BB 31-40kg
 50ml/kg/BB/24jam untuk anak dengan BB 41-50kg
2. Pemberian plasma atau plasma ekspander (Dextran L atau lainnya)
sebanyak 10ml/kgBB/jam dan dapat diulang maksimal 30ml/kgBB
dalam 24jam, apabila setelah 1 jam pemakaian RL 20ml/kgBB/jam
keadaan tekanan darah <80mmHg dan nadi lemah, maka berikan cairan
yang cukup berupa infus RL dengan dosis 20ml/kgBB, jika baik lanjutka
RL sebagaimana perhitungan diatas.
3. Apabila 1 jam pemberian RL 10ml/kgBB/jam keadaan tensi masih
menurun dan dibawah 80mmHg, maka penderita harus mendapatkan
plasma ekspander sebanyak 10ml/kgBB/jam diulangi maksimal
30mg/kgBB/24jam. Bila baik, lanjutkan cairan RL sebagaimana
perhitungan diatas.
Derajat IV
1. Pemberian cairan yang cukup dengan dosis 30ml/kgBB/jam, apabila
keadaan tekanan darah baik, lanjutkan RL sebanyak 10ml/kgBB/jam,
sebagaimana perhitungan diatas.
2. Apabila keadaan tensi memburuk maka harus dipasang dua saluran
infus dengan tujuan satu untuk RL 10ml/kgBB/1jam dan satunya
9

pemberian plasma ekspander (dextran L) sebanyak 20ml/kgBB/jam


selama 1 jam, jika membaik lanjutkan RL sebagaimana perhitungan
diatas.
3. Apabila keadaan masih juga buruk, maka berikan plasma ekspander
20ml/kgBB/jam, jika membaik lanjutkan RL sebagaimana perhitungan
diatas.
4. Apabila masih tetap buruk, maka berikan plasma ekspander
10ml/kgBBjam diulangi maksimal 30ml/kgBB/24jam. Jika membaik,
berikan RL sebagaimana perhitungan diatas.
5. Jika setelah 2 jam pemberian plasma dan RL tidak menunjukan
perbaikan, maka konsultasikan kebagian anastesi untuk perlu tidaknya
dipasang Central Vascular Pressure (CVP). (Aziz Alimul, 2008)
H. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Serologis
Pemeriksaan serologi ini sangat penting untuk mengetahui apakah
terinfeksi DBD atau tidak, pemeriksaan ini dilakukan dengan cara
pengambilan plasma dan serum dalam berdasarkan lama demamnya.
Pengambilan plasma dan serum ini bertujuan untuk melihat ada
tidaknya igM dan IgG dengue (Indrawan, Muhyi , & Leatmia, 2018).
2. Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan hematologi ini sangat penting, yang akan diperiksa
nilai hematokrit dan trombosit . keduanya harus diperiksa secara hati-
hati menggunakan protocol. Penurunan niali trombosit <100,000 dapat
berisiko trombositopenia (Wowor, 2015).
I. Akibat Hospitalisasi Anak
Masa Sekolah (6 sampai 12 tahun)
Perawatan anak di rumah sakit memaksa anak berpisah dari
lingkungan yang dicintainya yaitu keluarga dan terutama kelompok
sosialnya dan menimbulkan kecemasan. Kehilangan kontrol tersebut
berdampak pada perubahan peran dalam keluarga. Anak kehilangan
kelompok sosialnya. Reaksi terhadap perlukaan atau rasa nyeri akan
10

ditunjukkan denagn ekspresi baik secara verbal maupaun non verbal.


Karena anak sudah mampu mengkomunikasikanya. (Murwani, 2011)
BAB III
ANALISA KASUS
A. Kasus
An T, 7 tahun, perempuan, dibawa ibunya ke unit gawat darurat karena mengalami
demam selama 6 hari, ptekie (+), tidak ada perdarahan dari hidung, Uji tourniquet
positif. Nadi 90 kali/menit, suhu 39oC, pernapasan 23 kali/menit. Hasil pemeriksaan
laboratorium trombosit 100.000. dokter mendiagnosa klien menderita DHF dan
harus dirawat di rumah sakit. Pada saat dilakukan pengkajian klien tampak lemah,
kesadaran CM, TTV: S 39,5oC, N : 100x/mnt, RR : 20x/mnt. Kulit teraba panas,
ibu klien mengatakan panas terjadi terus menerus, turun jika diberi obat, dan naik
lagi jika efek dari obat sudah habis. Ibu klien mengatakan klien sering terbangaun
pada malam hari karena demam. bibir pecah-pecah, mulut kering, konjungtiva
anemis, terpasang infus RL 20 gtt/ mnt makrodrip, klien mengeluh mual, porsi
makan hanya habis seperempatnya. Ibu klien mengatakan klien malas makan dan
minum karena lidahnya terasa pahit. Dalam satu hari hanya minum 4-5 gelas air
putih.
Hasil Laboratorium : trombosit 8000, Hb 8,2 mg/dl,

11
12

B. Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
DATA UMUM
Nomor RM : 001234 Sumber Informasi
Nama : An. T Nama : Ny. A
Tanggal lahir : 15 Oktober 2012 Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : L/P Pekerjaan : IRT
Tanggal pengkajian : 25 April 2019 Alamat : Jalan. Mu
Jam : 10.00 Hubungan dengan anak: Ibu
Bila ada, bisa tempel stiker identitas kandung
pasien

A. RIWAYAT KESEHATAN
I. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh demam
II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien mengalami demam selama 6 hari. Ibu klien mengatakan panas terjadi
terus-menerus, demam turun jika obat dan naik jika efek obat sudah habis.
Ibu klien mengatakan klien sering terbangun pada malam hari karena demam.
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Prenatal
Konsumsi obat  Tidak  Ya, ............................
selama kehamilan
Adakah ibu jatuh  Tidak  Ya, ............................
selama hamil
2. Natal
Cara melahirkan  Spontan  SC  Dengan alat bantu
Penolong persalinan  Dokter  Bidan  Bukan tenaga kesehatan
3. Postnatal
13

Kondisi kesehatan BBL (.............)gram; PB (..........)cm


bayi
Kelainan kongenital  Tidak  Ya, .............................
Pengeluaran BAB  <24jam  >24 jam
pertama
4. Penyakit terdahulu  Tidak  Ya
Jika Ya, bagaimana .......................................................................................
gejala dan .......................................................................................
penanganannya?
Pernah dioperasi  Tidak  Ya
Jika Ya, sebutkan .......................................................................................
waktu dan berapa .......................................................................................
hari dirawat?
5. Pernah dirawat di  Tidak  Ya
RS
Jika Ya, sebutkan .......................................................................................
penyakitnya dan .......................................................................................
respon emosional
saat dirawat?
6. Riwayat  Tidak  Ya
penggunaan obat
Jika Ya, sebutkan .......................................................................................
nama dan respon .......................................................................................
anak terhadap
pemakaian obat?
7. Riwayat alergi  Tidak  Ya
Jika Ya, apakah .......................................................................................
jenis alerginya dan .......................................................................................
bagaimana
penanganannya?
14

8. Riwayat  Tidak  Ya
kecelakaan
Jika Ya, jelaskan .......................................................................................
.......................................................................................
9. Riwayat  Hepatitis  BCG  Polio  DPT  Campak
immunisasi  Lain-lain :

IV. RIWAYAT KELUARGA


1. Riwayat penyakit keturunan  Tidak  Ya, ......................
2. Riwayat penyakit menular  Tidak  Ya, ........................

V. PENGKAJIAN FISIOLOGIS
1. OKSIGENASI
Perilaku
Ventilasi Frekuensi : □Teratur □Tidak teratur
□ Trakeostomi □ penggunaan Oksigen ……..x/mnt
□ Sekret :
Respirasi □ sesak Nafas □ Nafas Cuping hidung □ Retraksi
dada
□ Vesikuler □ Ronchi □ Wheezing □ Krakles
□ Batuk □ lain-lain…..
Pertukaran Gas AGD tgl ….. pH : PaO2: PCO2:
HCO3 BE : Sat O2:
Transport Gas Nadi :……..x/mnt □ regular □ ireguler TD :
Akral : □ hangat □ dingin □ anemis □ pucat
□ cianosis □ clubbing finger □ pusing
Bunyi Jantung □ BJ I/II Normal □ murmur □ Gallop
Hasil Tgl
Laboratorium
Thorax
15

Ct Scan
2. NUTRISI
PERILAKU
BB saat ini BB (........)kg PB/TB (.......)cm LLA :……….
Status Nutrisi □ Lebih □ Baik □ kurang □ Buruk
Diet □ ASI □ susu formula □ bubur □ nasi tim
Puasa □ Ya □ tidak Frekuensi makan : Posi makan:
Cara Makan □ oral □ OGT □ NGT □ Gastrostomi □ parenteral
Kualitas Makan □ kurang □ cukup □ baik
Lidah □ bersih □ Kotor stomatitis : □ ya □ tidak
Mulut Caries : □ ya □ tidak lain-lain:
Abdomen □ supel □ kembung □ tegang □ terdapat massa
lokasi:
Hepar □ tidak teraba □ hepatomegali □ lien □ splenomegali
Bising Usus ……..x/mnt
3. PROTEKSI
PERILAKU
Gangguan Warna □ Tidak ada □ Pucat □ Jaundice
Kulit □ Menjadi merah □ Sianosis □ …………..
Suhu □ suhu : □ Hangat □ Teraba panas
□Teraba dingin
Turgor □ Baik □ Jelek
Gangguan pada □ Tidak ada □ Lesi □ Erupsi □ Eritema
kulit □ Lainnya, ……………
Luka □ Tidak ada □ Ada
Stoma □ Tidak ada □ Ada
Drainase □ Tidak Ada □ Ada
16

Jika terjadi
gangguan pada
kulit / luka /
stoma, berikan
tanda silang (X)

Pengkajian Nyeri

4. SENSASI
PERILAKU
Penglihatan □ Adekuat □ Menurun [R L]
□ Buta [R L] □ Katarak [R L]
Mata □ Kotoran mata [R L]
Pupil □ Simetris □ Tidak Simetris : R < L atau L < R
□ Reaktif □ Non Reaktif [R L]
Pengecapan □ Baik □ Tidak baik
Kondisi gigi □ Baik □ Terjadi gangguan □ Jelek
Gusi □ Pink □ Pucat □ Inflamasi
□ Perdarahan □ Kering □ Lembab
Penciuman □ Baik □ Tidak baik
Hidung □ Berdarah □ Drainage □ Tidak ditemukan masalah
Pendengaran □ Adekuat □ Menurun [R □ Tuli [R L]
17

□ Dengan alat bantu pendengaran [R L]


Telinga □ Bersih [R L] □ Kotor [R L] □ Discharge
[R L] □ Dengan alat bantu pendengaran [R L]
5. CAIRAN DAN ELEKTROLIT
PERILAKU
Minum ………..cc/hari jenis: ….
Ubun-ubun □ rata □ Cekung
Mata □ cekung □ tidak Air mata: □ ada □ tidak
Mukosa mulut □ lembab □ kering
Turgor □ elastic □ tidak elastic
Edema □ ada □ tidak □ ektremitas □ anasarka □ asites
lingkar perut:
Muntah □ ada □ tidak frekuensi: ……x/hr
Diare □ ada □ tidak frekuensi: ……x/hr
Perdarahan □ ada □ tidak □ ptekie □ purpura □ ekimosis
Cairan infuse □ ada □ tidak Jenis :………..
Balance cairan ………cc dieresis: …….
Hasil Lab
6. ELIMINASI
PERILAKU
Buang air kecil Frekuensi :…..x/hr □ oliguri □ disuria
□anuria □incontinensia □ retensi
Eliminasi urin □ spontan □ dower kateter □ cistostomi
□nefrostomi
Nyeri saat berkemih □ ada □ tidak
Warna urin □ kuning jernih □ kuning pekat □ merah
buang air besar Frekuensi :……..x/mnt □ normal □ diare □
konstipasi
Warna feses □ kuning □ hijau □ merah
Karakteristik feses □ lembek □ cair □ padat □ berlendir
18

Anus □ ada lubang □ tidak berlubang


Hasil laboratorium
7. AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT
PERILAKU
Postur tubuh □ normal □ tidak normal
Berjalan □ normal □ tidak normal
Aktivitas anak □ hiperaktif □ aktif □ pasif □ leterbatasan □
pembatasan
Gerakan □ aktif □ tidak aktif
Paralise □ ada □ tidak □ tangan kanan/kiri/keduanya
□ kaki kanan/kiri/ keduanya
Tonus otot □ normal □ atrofi □ hipertrofi
Mobilisasi □ bedrest total □ ditempat tidur
Gangguan
neuromuscular
Mobilisasi
Jumalh jam tidur Tidur siang : jam tidur malam : jam
Kebiasaan □ tidak ada □ ada, sebutkan…..
sebelum tidur
Kesulitan tidur □ ada □ tidak ada
Tidur dengan □ ya □ tidak
bantuan obat
8. NEUROLOGI
PERILAKU
Kesadaran E;……….. M:…….. V:……….. □ CM □ apatis □
somnolen □ koma
Status mental □ terorientasi □ disorientasi □ gelisah □
halusinasi
Pupil □ isokor □ anisokor
9. ENDOKRIN
19

PERILAKU
Masalah genital □ Discharge □ Hipo/epispadia

VI. KONSEP DIRI


Pembawaan anak  Periang  Pemalu  Pendiam 
………………….
Reaksi terhadap  Baik
hospitalisasi?  Buruk
Adanya stress/ cemas?  Ya  Tidak
Persepsi keluarga  Baik
terhadap penyakit?  Buruk
Reaksi keluarga  Baik
terhadap penyakit?  Buruk
Persepsi keluarga  Baik
terhadap pengobatan?  Buruk
Masalah Keperawatan
Fokal Kontekstual Residual

VII. FUNGSI PERAN


Pengasuh  Ayah  Ibu  Nenek  Orang lain
Dukungan sibling  Ada  Tidak ada
Dukungan keluarga  Ada  Tidak ada
lain
20

VIII. INTERDEPENDENSI (KETERGANTUNGAN)


1. Imunitas Sebelum sakit Selama sakit
Respon ................................................ .............................................
peradangan .. .....
(merah/panas ................................................ .............................................
) .. .....
Sensitifitas ................................................ .............................................
(nyeri/suhu) .. .....
................................................ .............................................
.. .....
2. Neurologi
Pernah alami  Tidak  Ya
kejang
Jika Ya, ..................................................................................................
waktu & ......
terjadinya ..................................................................................................
kejang? .........
3. Eliminasi Sebelum sakit Selama sakit
(BAB/BAK)
Frekuensi
(waktu)
Konsistensi
Kesulitan/ny
eri
Pemakaian
obat
Bowel status
Bowel LUQ RUQ LLQ RLQ
sounds :
Present
21

Absent

Hyperactive

Hypoactive
4. Aktivitas / Sebelum sakit Selama sakit
istirahat
Lama tidur Siang (<2-3 jam; >3 jam) Siang (<2-3 jam; >3 jam)
Malam(<6-7 jam; >7 jam) Malam(<6-7 jam; >7 jam)
Kebiasaan ................................................ .............................................
sebelum tidur .. .....
................................................ .............................................
.. .....
Kesulitan
tidur
Alat bantu
aktifitas
Kesulitan ................................................ .............................................
pergerakan .. .....
................................................ .............................................
.. .....
5. Cairan & Sebelum sakit Selama sakit
elektrolit
Frekuensi
minum
Cara
pemenuhan
22

IX. PEMERIKSAAN KECEMASAN


No Item yg dinilai Penilaian Skoring
0 1 2 3 4
1 Perasaan Kekhawatiran yang
berlebihan
2 Ketegangan Perasaan tegang,
kelelahan, , gemetar,
perasaan gelisah,
ketidakmampuan untuk
bersantai.
3 Ketakutan Gelap, orang asing, dari
ditinggal sendirian,
hewan, lalu lintas, dari
orang banyak.
4 Insomnia Sulit tidur, tidur tidak
memuaskan dan
kelelahan
pada bangun, mimpi,
mimpi buruk.
5 Intelektul Kesulitan dalam
konsentrasi, memori
yang buruk.
6 Perasaan Hilangnya minat,
tertekan kurangnya kesenangan
dalam hobi, depresi

7 Somatis Rasa sakit dan nyeri,


(muskular) kekakuan, peningkatan
tonus otot.
23

8 Somatis panas dan dingin,


(sensori) perasaan lemah,
merasakan sensasi
menusuk-nusuk
9 Kardiovaskuler Takikardia, palpitasi,
nyeri di dada, berdenyut
kapal, perasaan mau
pingsan
10 Pernapasan Mengeluh dada tertekan
atau penyempitan di
dada, perasaan tersedak,
dyspnea.
11 Gastroistenstinal Kesulitan dalam
menelan, sakit perut,
sensasi terbakar,
kepenuhan perut, mual,
muntah, kehilangan
berat badan, sembelit.
12 Perkemihan Frekuensi berkemih
sering, urgensi
berkemih, amenore,
13 Tanda autonomi Mulut kering,
kemerahan, pucat,
kecenderungan untuk
berkeringat, pusing,
ketegangan
sakit kepala,
14 Sikap pada saat Gelisah, gelisah atau
diwawancara mondar-mandir, tremor
24

tangan, mengerutkan
alis,
Wajah tegang,
mendesah atau
0 = Tidak ada, 1 = ringan , 2 = Sedang, 3 = berat , 4 = Sangat berat

X. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
Umur sosial Motorik halus Motorik kasar
2 bulan  senyum  mengikuti gerak  mengangkat kepala
45 dari perut
4 bulan  senyum  menggenggam  membalikan badan
6 bulan  menggapai  memindahkan duduk
mainan benda dari tangan
satu ke tangan lain
9 bulan  bermain ciluk  mengambil benda  berdiri
ba dengan ibu jari dan
telunjuk
12 bulan  minum dgn  menjumput benda  berjalan
cangkir dengan 5 jari
18 bulan  menggunakan  mencoret-coret  naik tangga
sendok kertas
2 tahun  melepaskan  membuat garis  berdiri dgn satu kaki
pakaian
3 tahun  bermain  meniru membuat  mengayuh sepeda
interaktif garis
4 tahun  memasang  menggambar  melompat dengan
kancing baju satu kaki
5 tahun  memaka baju  meniru gambar  menangkap bola
tanpa pengawasan
Masalah Keperawatan
25

Fokal Kontekstual Residual

XI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Laboratorium Trombosit 100.000/mm3
Hb 8,2 mg/dL

XII. PENATALAKSANAAN MEDIS/KEPERAWATAN


terpasang infus RL 20 gtt/menit macrodrip

XIII. THERAPI
No Nama Obat Dosis Rute

B. ANALISA DATA
Data Fokus Masalah Keperawatan
Ds : Resiko perdarahan
 Konjungtiva Anemis
Do:
 Klien tampak lemah
 Ptekie
 Trombosit 8000
 Hb 8,2 mg/dL

C. PRIORITAS MASALAH

Resiko perdarahan b.d menurun faktor-faktor pembekuan darah.


D. Intervensi Keperawatan

No. Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


dan Jam Keperawatan
1. 25 April Resiko perdarahan b.d Setelah dilakukan 1. Monitor ketat tanda- 1. Untuk mengetahui
2019 menurun faktor-faktor tindakan keperawatan tanda perdarahan apakah terjadi
pembekeuan darah selama 3 x 24 jam 2. Catat nilai Hb dan perdarahan atau tidak
diharapkan dapat teratasi trombosi pada klien
dengan kriteria hasil: 3. Jauhkan pasien dari 2. Untuk mengetahui
1. tidak ada barang berbahaya apakah nilai Hb dan
kehilangan darah yang dapat trombosit pada klien
yang terlihat menyebabkan sudah kembali normal
2. TD dalam batas perdarahan atau belum
normal 4. Anjurkan pasien 3. Untuk menghindari
3. Hb dan trombosit makan mengandung klien dari resiko
dalam batas tinggi vitamin K perdarahan
normal 5. Anjurkan pasien 4. Vitamin K sangat baik
untuk untuk proses
pembekuan darah

26
mengkonsumsi 5. Ekstra daun jambu biji
ekstak daun jambu dapat ,eningkatkan
trombosit

27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dengue Hemoragic Fever (DHF) atau demam berdarah dangue adalah
penyakit menular ayang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty.
2. Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang
merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue
yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat
virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
3. Derajat I : Panas 2-7 hari, gejala umum tidak jelas, uji torniquet (+).
Derajat II : Sama dengan derajat I, gejala perdarahan spontan seperti
epitaksis, hematosis, melena, perdarahan gusi.
Derajat III : gejala-gejala kegagalan perdarahan otak (<120x/menit),
tekanan darah sempit, tekanan darah menurun.
Derajat IV : nadi tidak teraba, tekanan darah tidak teratur, akral dingin,
berkeringan, kilit tampak biru.
4. Demam tinggi selama 5-7 hari, Perdarahan terutama perdarahan
dibawah kulit, hematoma, ecimosis, Epitaksis, hematomesis melena,
hematuri, Mual, muntah, nafsu makan menurun, diare, konstipasi, Nyeri
otot, tulang sendi, abdomen dan ulu hati, Sakit kepala, Pembengkakan
sekitar mata, Pembesaran hati, limfa dan kelenjar getah bening, Tanda-
tanda rejatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, nadi cepat dan lemah).
5. Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan serologi dan hematologi
6. Perawatan anak di rumah sakit memaksa anak berpisah dari
lingkungan yang dicintainya yaitu keluarga dan terutama kelompok
sosialnya dan menimbulkan kecemasan.
B. Saran
Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah keilmuan bagi yang membacanya. Akan tetapi, makalah yang

28
29

kami buat ini belum sempurna sepenuhnya sehingga kami dengan tangan
terbuka menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
agar dikemudian hari dapat membuat makalah yang lebih baik lagi dari
sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Ridha, Nabiel. (2014). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Suriadi. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Sagung Seto
Rezeki, Sri. 2004. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Balai Penerbit FK
UI
Sumarno, & dkk. (2008). Infeksi dan Pediatri Tropis. Jakarta: Ikatan
Dokter Anak Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai