diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak I
dosen pengampu : Eli Lusiani., S.Kep Ners M.Kep
disusun oleh
kelompok 2
Aini Rachmawati 302017003
Anis Kurniasih 302017008
Annisa Alyati 302017009
Asri Aprilianti 302017015
Ragil Farisha 302017058
Rika Meilasari 302017061
Siti Amanah 302017070
Virna Damayanthy E 302017078
PEMBANDING
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu
penyakit menular yang dipengaruhi oleh lingkungan dan perilaku
masyarakat. Penyakit demam berdarah disebut juga Dengue Haemorragic
Fever (DHF) karena disertai gejala demam dan perdarahan. DHF akan
menyebabkan kematian sebanyak 5%, dan terdapat lebih banyak di daerah
urban dari pada daerah rural Penyakit ini termasuk kedalam sepuluh
penyebab perawatan di rumah sakit dan kematian pada anak-anak di delapan
negara tropis Asia. Setiap tahun, diperkirakan terdapat 200 juta kasus
infeksi dengue di dunia (WHO, 1999)
Demam berdarah merupakan penyakit endemis dan Kejadian Luar
Biasa (KLB) yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Sejak
tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya
bertambah luas (Depkes RI, 2005).
Indonesia merupakan salah satu Negara tropis yang mengalami
peningkatan kasus DBD dengan epidemic yang berulang beserta
keparahanya, terdapat peningkatan lebih dari 100,000 kasus DBD di
Indonesia terutama di daerah daerah tertentu seperti Jawa barat, Kalimantan
timur dan masih banyak lagi.
Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk
sejalan dengan semakin lancarnya transportasi serta tersebar luasnya virus
dengue dan nyamuk Aedes aegypti (penular penyakit DBD) di berbagai
wilayah di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini akan diuraikan dalam bab
pembahasan. Rumusan masalah makalah ini terdiri dari:
1. Sebutkan definidi DHF
2. Sebutkan etiologi DHF
3. Jelaskan patofisiologi hingga muncul tanda dan gejala DHF
1
2
3
4
C. Patofisiologi
Mekanisme sebenarnya tentang patoflsiologi, hemodinamika, dan
biokimia DHF higga kami belum diketahui secara pasti. Sebagian besar
sarjana masih menganut 'Ihe Secondary Heterologous Infection Hypothesis
atau The Sequential Infection Hypothesis dari Halsteel yang menyatakan
bahwa DHF dapat terjadi bila seseorang setelah terinfeksi dengue pertama
kah mendapat infeksi berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan.
Fenomena patofisiologis utama yang menentukan berat penyakit
yang membedakan DHF dari dengue klasik ialah meningginya
permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma,
terjadinya hipotensi, trombositopeni, dan diastesis hemorrhagik. Pada kasus
berat, renjatan terjadi secara akut, nilai hematokrit meningkat bersamaan
dengan menghllangnya plasma melalui endotel dinding pembuluh darah.
Ada dugaan bahwa renjatan terjadi akibat kebocoran plasma ke daerah
ekstravaskular melalui kap1ler yang rusak yang mengakibatkan
menurunnya volume plasma dan meningginya mlai hematokrit. Bukti
dugaan ini adalah ditemukannya cairan yang tertimbun dalam rongga
serosa. yaitu rongga pentomum, pleura. dan penkardium yang ternyata
melebihi Pemberian cairan infus serta terjadinya bendungan pembuluh
darah paru. Plasma merembes selama perialanan penyakit mulai dari awal
demam sampai puncaknya pada masa renjatan.
Trombositopeni hebat, gangguan fungsi trombosit, dan kelainan
fungsi koagulasi merupakan penyebab utama perdarahan. Perdarahan kulit
umumnya disebabkan oleh faktor kapiler dan trombositopeni, sedangkan
perdarahan massxve akibat kelainan yang lebih kompleks. yaitu
trombosnopeni, gangguan faktor pembekuan, dan kemungkinan oleh faktor
DIC. (Susilaningrum, dkk. 2013).
5
Nyamuk Aedes Aegypty
pembawa virus dengue
Menggigit manuasia
Viremia
Trombosit
Agresi trombisit Kerusakan
melepaskan
trombosit
histamin
Permeabilitas Trombosit
Trombosit III
membran kapiler dilepaskan
meningkat
Pemakaian
trobositopenia
gulopatik
meningkat
Pembekuan Resiko
darah menurun
perdarahan
6
2. Kegagalan sirkulasi
DSS (Dengue Syok Sindrom) biasanya terjadi sesudah hari ke 2-7,
disebabkan oleh peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga terjadi
kebocoran plasma, efusi cairan serosa ke rongga pleura dan peritoneum,
hipoproteinemia, hemokonsentrasi dan hipovolemi yang mengakibatkan
berkurangnya aliran balik vena (venous return), prelod, miokardium volume
sekuncup dan curah jantung. DSS juga disertai dengan kegagalan
hemostasis mengakibatkan perfusi miokard dan curah jantung menurun,
sirkulasi darah terganggu dan terjadi iskemia jaringan dan kerusakan fungsi
sel secara progresif dan irreversibel, terjadi kerusakan sel ddan organ
sehingga pasien akan meninggal dalam 12-24 jam.
3. Hepatomegalin
Hati umumnya membesar denagn perlemahan yang berhubungan dengan
nekrosis karena perdarahan, yang terjadi pada lobulus hati dan sel-sel
kapiler. Terkadang tampak sel netrofil dan limposit yang lebih lebih besar
dan lebih banyak dikarenakan adanya reaksi atau kompleks virus antibody.
4. Efusi pleura
Efusi pleura karena adanya kebocoran plasma yang mengakibatkan
ekstravasasi aliran intravaskuler sel hal tersebut dapat dibuktikan dengan
adanya cairan dalam rongga pleura bila terjadi efusipleura akan terjadi
dispenea, sesak napas
G. Penatalaksanaan Medis
Derajat I dan II
1. Pemberian cairan yang cukup dengan infus Ringer Laktat (RL) dengan
dosis 75ml/kgBB/hari untuk anak dengan berat badan <10kg atau
bersama diberikan oralit, air buah, atau susu secukupnya, atau pemberian
cairan dalam waktu 24 jam antara lain sebagai berikut.
100ml/kgBB/24jam untuk anak dengan BB <25kg
75ml/kgBB/24jam untuk anak dengan BB 26-30kg
60ml/kgBB/24jam untuk anak dengan BB 31-40kg
50ml/kg/BB/24jam untuk anak dengan BB 41-50kg
8
11
12
B. Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
DATA UMUM
Nomor RM : 001234 Sumber Informasi
Nama : An. T Nama : Ny. A
Tanggal lahir : 15 Oktober 2012 Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : L/P Pekerjaan : IRT
Tanggal pengkajian : 25 April 2019 Alamat : Jalan. Mu
Jam : 10.00 Hubungan dengan anak: Ibu
Bila ada, bisa tempel stiker identitas kandung
pasien
A. RIWAYAT KESEHATAN
I. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh demam
II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien mengalami demam selama 6 hari. Ibu klien mengatakan panas terjadi
terus-menerus, demam turun jika obat dan naik jika efek obat sudah habis.
Ibu klien mengatakan klien sering terbangun pada malam hari karena demam.
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Prenatal
Konsumsi obat Tidak Ya, ............................
selama kehamilan
Adakah ibu jatuh Tidak Ya, ............................
selama hamil
2. Natal
Cara melahirkan Spontan SC Dengan alat bantu
Penolong persalinan Dokter Bidan Bukan tenaga kesehatan
3. Postnatal
13
8. Riwayat Tidak Ya
kecelakaan
Jika Ya, jelaskan .......................................................................................
.......................................................................................
9. Riwayat Hepatitis BCG Polio DPT Campak
immunisasi Lain-lain :
V. PENGKAJIAN FISIOLOGIS
1. OKSIGENASI
Perilaku
Ventilasi Frekuensi : □Teratur □Tidak teratur
□ Trakeostomi □ penggunaan Oksigen ……..x/mnt
□ Sekret :
Respirasi □ sesak Nafas □ Nafas Cuping hidung □ Retraksi
dada
□ Vesikuler □ Ronchi □ Wheezing □ Krakles
□ Batuk □ lain-lain…..
Pertukaran Gas AGD tgl ….. pH : PaO2: PCO2:
HCO3 BE : Sat O2:
Transport Gas Nadi :……..x/mnt □ regular □ ireguler TD :
Akral : □ hangat □ dingin □ anemis □ pucat
□ cianosis □ clubbing finger □ pusing
Bunyi Jantung □ BJ I/II Normal □ murmur □ Gallop
Hasil Tgl
Laboratorium
Thorax
15
Ct Scan
2. NUTRISI
PERILAKU
BB saat ini BB (........)kg PB/TB (.......)cm LLA :……….
Status Nutrisi □ Lebih □ Baik □ kurang □ Buruk
Diet □ ASI □ susu formula □ bubur □ nasi tim
Puasa □ Ya □ tidak Frekuensi makan : Posi makan:
Cara Makan □ oral □ OGT □ NGT □ Gastrostomi □ parenteral
Kualitas Makan □ kurang □ cukup □ baik
Lidah □ bersih □ Kotor stomatitis : □ ya □ tidak
Mulut Caries : □ ya □ tidak lain-lain:
Abdomen □ supel □ kembung □ tegang □ terdapat massa
lokasi:
Hepar □ tidak teraba □ hepatomegali □ lien □ splenomegali
Bising Usus ……..x/mnt
3. PROTEKSI
PERILAKU
Gangguan Warna □ Tidak ada □ Pucat □ Jaundice
Kulit □ Menjadi merah □ Sianosis □ …………..
Suhu □ suhu : □ Hangat □ Teraba panas
□Teraba dingin
Turgor □ Baik □ Jelek
Gangguan pada □ Tidak ada □ Lesi □ Erupsi □ Eritema
kulit □ Lainnya, ……………
Luka □ Tidak ada □ Ada
Stoma □ Tidak ada □ Ada
Drainase □ Tidak Ada □ Ada
16
Jika terjadi
gangguan pada
kulit / luka /
stoma, berikan
tanda silang (X)
Pengkajian Nyeri
4. SENSASI
PERILAKU
Penglihatan □ Adekuat □ Menurun [R L]
□ Buta [R L] □ Katarak [R L]
Mata □ Kotoran mata [R L]
Pupil □ Simetris □ Tidak Simetris : R < L atau L < R
□ Reaktif □ Non Reaktif [R L]
Pengecapan □ Baik □ Tidak baik
Kondisi gigi □ Baik □ Terjadi gangguan □ Jelek
Gusi □ Pink □ Pucat □ Inflamasi
□ Perdarahan □ Kering □ Lembab
Penciuman □ Baik □ Tidak baik
Hidung □ Berdarah □ Drainage □ Tidak ditemukan masalah
Pendengaran □ Adekuat □ Menurun [R □ Tuli [R L]
17
PERILAKU
Masalah genital □ Discharge □ Hipo/epispadia
Absent
Hyperactive
Hypoactive
4. Aktivitas / Sebelum sakit Selama sakit
istirahat
Lama tidur Siang (<2-3 jam; >3 jam) Siang (<2-3 jam; >3 jam)
Malam(<6-7 jam; >7 jam) Malam(<6-7 jam; >7 jam)
Kebiasaan ................................................ .............................................
sebelum tidur .. .....
................................................ .............................................
.. .....
Kesulitan
tidur
Alat bantu
aktifitas
Kesulitan ................................................ .............................................
pergerakan .. .....
................................................ .............................................
.. .....
5. Cairan & Sebelum sakit Selama sakit
elektrolit
Frekuensi
minum
Cara
pemenuhan
22
tangan, mengerutkan
alis,
Wajah tegang,
mendesah atau
0 = Tidak ada, 1 = ringan , 2 = Sedang, 3 = berat , 4 = Sangat berat
X. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
Umur sosial Motorik halus Motorik kasar
2 bulan senyum mengikuti gerak mengangkat kepala
45 dari perut
4 bulan senyum menggenggam membalikan badan
6 bulan menggapai memindahkan duduk
mainan benda dari tangan
satu ke tangan lain
9 bulan bermain ciluk mengambil benda berdiri
ba dengan ibu jari dan
telunjuk
12 bulan minum dgn menjumput benda berjalan
cangkir dengan 5 jari
18 bulan menggunakan mencoret-coret naik tangga
sendok kertas
2 tahun melepaskan membuat garis berdiri dgn satu kaki
pakaian
3 tahun bermain meniru membuat mengayuh sepeda
interaktif garis
4 tahun memasang menggambar melompat dengan
kancing baju satu kaki
5 tahun memaka baju meniru gambar menangkap bola
tanpa pengawasan
Masalah Keperawatan
25
XIII. THERAPI
No Nama Obat Dosis Rute
B. ANALISA DATA
Data Fokus Masalah Keperawatan
Ds : Resiko perdarahan
Konjungtiva Anemis
Do:
Klien tampak lemah
Ptekie
Trombosit 8000
Hb 8,2 mg/dL
C. PRIORITAS MASALAH
26
mengkonsumsi 5. Ekstra daun jambu biji
ekstak daun jambu dapat ,eningkatkan
trombosit
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dengue Hemoragic Fever (DHF) atau demam berdarah dangue adalah
penyakit menular ayang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty.
2. Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang
merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue
yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat
virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
3. Derajat I : Panas 2-7 hari, gejala umum tidak jelas, uji torniquet (+).
Derajat II : Sama dengan derajat I, gejala perdarahan spontan seperti
epitaksis, hematosis, melena, perdarahan gusi.
Derajat III : gejala-gejala kegagalan perdarahan otak (<120x/menit),
tekanan darah sempit, tekanan darah menurun.
Derajat IV : nadi tidak teraba, tekanan darah tidak teratur, akral dingin,
berkeringan, kilit tampak biru.
4. Demam tinggi selama 5-7 hari, Perdarahan terutama perdarahan
dibawah kulit, hematoma, ecimosis, Epitaksis, hematomesis melena,
hematuri, Mual, muntah, nafsu makan menurun, diare, konstipasi, Nyeri
otot, tulang sendi, abdomen dan ulu hati, Sakit kepala, Pembengkakan
sekitar mata, Pembesaran hati, limfa dan kelenjar getah bening, Tanda-
tanda rejatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, nadi cepat dan lemah).
5. Pemeriksaan diagnostik meliputi pemeriksaan serologi dan hematologi
6. Perawatan anak di rumah sakit memaksa anak berpisah dari
lingkungan yang dicintainya yaitu keluarga dan terutama kelompok
sosialnya dan menimbulkan kecemasan.
B. Saran
Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah keilmuan bagi yang membacanya. Akan tetapi, makalah yang
28
29
kami buat ini belum sempurna sepenuhnya sehingga kami dengan tangan
terbuka menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
agar dikemudian hari dapat membuat makalah yang lebih baik lagi dari
sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Ridha, Nabiel. (2014). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Suriadi. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Sagung Seto
Rezeki, Sri. 2004. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Balai Penerbit FK
UI
Sumarno, & dkk. (2008). Infeksi dan Pediatri Tropis. Jakarta: Ikatan
Dokter Anak Indonesia.