Anda di halaman 1dari 4

Maksumah Gamal

41518210049

1. Detik.com

Tentang Bisa Ular Sangat Mematikan yang


Tewaskan Suami-Istri di Cianjur
Haris Fadhil – detikNews

Suami-istri asal Cianjur, Maksum (40) dan Nuryani (38), tewas setelah
dipatuk ular. Meski waktu kejadiannya berbeda, keduanya sama-sama diduga
tewas akibat patukan ular welang. Sebenarnya, seberapa berbahaya bisa ular
welang tersebut?

Peneliti herpetologi LIPI, Amir Hamidy, mengaku belum bisa memastikan jenis
ular yang menggigit Maksum dan Nuryani. Namun, dia menyebut ular welang
yang diduga mematuk keduanya memang bisa ditemukan di wilayah Cianjur.

"Ular welang itu memang ada di Jawa ya bahkan di Jawa Barat, Cianjur,
hampir di seluruh Jawa juga ada," kata Amir, Kamis (17/10/2019).

Amir mengatakan sebenarnya ada dua jenis ular di Jawa yang secara fisik
mirip dengan corak belang-belang, yaitu ular welang (Bungarus fasciatus) dan
ular weling (Bungarus candidus). Kedua ular itu, kata Amir, sama-sama
memiliki bisa mematikan dengan sifat neurotoksin.
"Kakarter bisanya juga sama. Neurotoksin kuat. Nah, kalau yang dibilang itu
welang, kita nggak tahu ya (yang menggigit) ular seperti apa, tapi kedua-
duanya memang sama level bisanya bisa membunuh manusia. Karena
karakter bisanya itu welang seperti itu neurotoksin," ujarnya.

Menurutnya, bisa dari ular welang akan menyerang saraf pernafasan


sehingga orang yang digigit bakal mengalami gagal nafas hingga tewas. Efek
mematikan bisa ular tersebut sangat cepat.

"Sesak nafas, gagal nafas, biasanya meninggal di situ. Ini karena dia
neurotoksin itu sangat cepat dia. Penanganan harus sangat cepat. Beda
dengan hemotoksin atau yang nyerang darah. Kalau neurotoksin ini hitungan
menit atau jam itu sangat berarti sekali dalam konteks penanganan," ujarnya.

Amir mengatakan cepat tidaknya efek mematikan bisa ular tersebut


tergantung jumlah bisa yang disuntikkan ular ke tubuh manusia serta
ketahanan manusia yang digigit. Amir menyebut di pengujung musim
kemarau ular memang kerap muncul di rumah seseorang, khususnya malam
hari.

"Welang dan weling ini memang sangat berbahaya karena dia neurotoksin
kuat itu, kalau kobra itu masih ada campurannya segala macam tapi sama-
sama berbisa, sama-sama bisa membunuh manusia dewasa. Kasus welang
ini nocturnal banget ya ularnya. Kemudian banyak kasus orang tergigit saat
tidur itu bukan cuma di Indonesia, di India juga apalagi kalau lantai bawah itu
dingin. Ular itu kalau dingin dia mencari yang panas kan. Tubuh kita kan
panas, pas kita tidur dia masuk kemudian kita bergerak kan ular tergencet,
kejadian banyak seperti itu," jelasnya.

Meski demikian, Amir mengatakan antitoksin untuk bisa ular welang ini sudah
ada. Namun, antitoksin itu harus diberikan dalam tempo yang sangat cepat
usai seseorang digigit ular welang.

"Antibisanya sebenarnya udah ada. Ada satu yang diproduksi itu ada antibisa
welang, itu ada. Cuma memang kalau penanganan di awal kurang tepat,
apalagi kita nggak tahu darurat begitu, karakter bisa neurotoksin harus sangat
cepat ditangani," ujarnya.

Sebelumnya, Maksum diketahui dipatuk ular tersebut pada Sabtu (17/2/2018)


siang. Reaksi bisa ular itu membuat nyawa Maksum tak tertolong. Ia
meninggal pada sore hari.

Maksum saat itu disebut dipatuk ular sewaktu tertidur di kamar rumahnya.
Ular belang hitam-putih itu mematuk bagian kaki lelaki tersebut. Ular diduga
masuk dari lubang lantai rumahnya yang tidak memakai plester.

Setahun kemudian, peristiwa serupa terulang. Kali ini Nuryani, istri Maksum,
terkena patukan ular welang di jari manis, Jumat (11/10/2019) malam.

Sewaktu kejadian itu, Nuryani baru selesai salat malam di dalam rumah. Ibu
empat anak itu sempat mengalami sesak napas dan kehilangan
penglihatannya.

"Wajahnya lebam, beberapa kali almarhumah bilang pandangannya buram.


Sempat kita periksakan ke puskesmas, lalu diberi obat. Sayangnya obat
hanya sampai tenggorokan, keluar lagi," ujar Abah Onih.

Pada Sabtu (12/10/2019) pagi, Nuryani diketahui sudah tak bernapas. Warga
kemudian memeriksa rumah Nuryani. Sejumlah warga mendapati lubang-
lubang kecil di lantai plesteran rumah. Ular itu diduga masuk melalui lubang
lantai.

2. radartegal.com

Tak Keluar Rumahnya Seharian,


Ternyata Sudah Tewas Tergantung
TEGAL - Seorang pria ditemukan tewas tergantung di dalam rumahnya di Jalan Arjuna Kelurahan Slerok
Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal, Rabu (16/10) siang, sekitar pukul 12.15 WIB. Belum diketahui pasti,
kenapa korban yang diketahui bernama Valentinus itu, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara yang
mengenaskan.
Informasi yang berhasil dihimpun radartegal.com menyebutkan, tindakan nekat korban diketahui bermula saat
tetangganya curiga, lantaran korban tidak keluar rumahnya seharian. Padahal biasanya, korban sering terlihat
di sekitar ruamhnya.

Curiga terjadi sesuatu, para tetangganya pun berusaha menghubungi pihak keluarga untuk mengetahui kondisi
dan keberadaan korban. Benar saja, saat pintu rumah dibuka, tubuh korban sudah kaku dalam kondisi
tergantung seutas tali jemuran di depan pintu kamar.

Kejadian itupun kemudian langsung dilaporkan ke petugas Polsek Tegal Timur. Kapolsek Tegal Timur
Kompol Agus Endro Wibowo membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, dari hasil pemeriksaan medis
petugas, korban murni meninggal akibat bunuh diri.

"Iya betul mas. Hasil pemeriksaan sementara murni karena bunuh diri," katanya.

Oleh petugas Polsek Tegal Timur bersama petugas medis, jazad korban dievakuasi ke RSUD Kardinah.

Anda mungkin juga menyukai