A. Definisi Prenatal
Prenatal adalah sebelum kelahiran atau selama kehamilan (Maimunah,
2005).
Prenatal Care adalah cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal,
ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan
dan asuhan antenatal (Prawirohardjo. S, 2006).
Masa Pranatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa
pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan
individuyaitu pada saat pembuatan telur pada ibu oleh spermazoa pada ayah,
bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah
konsepsi atau pembuahan, terjadinya pembuahan semacam ini biasanya
berlansung selama 280 hari, perkembangan pokok pada masa ini ialah
perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
C. Masa Prenatal
1. Masa Zigot
Sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin yang telah
masak. Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon
janin/embrio pada rahim perempuan. Lama kelamaan, Zigot ini akan
berkembang menjadi janin dan embrio yang lalu akan dilahirkan menjadi
bayi.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari
bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot"
dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri
hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu saja hal ini hanya dapat
dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu
saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di
bumi dengan carangnya. Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu
mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.
2. Masa Embrio
Merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-
masing lapisan mudigah. Sebagai akibat pembentukan organ, ciri – ciri
utama bentuk tubuh mulai jelas.
Pada kehamilan 8-10 minggu pembuluh darah janin mulai terbentuk.
Umumnya denyut jantung janin dapat direkam pada minggu ke 12. Pada
minggu ke 16 sistem musculoskeletal sudah matang dan mulai minggu ke
28 janin bias bernafas. Minggu ke 32 janin mulai dapat menyimpan zat besi,
kalsium dan fosfor, dimana pada minggu ke 38 badan janin akan mengisi
selurung rongga uterus. ( Wiknjosastro, 2005)
3. Masa Janin
Masa janin berlangsung mulai dari awal bulan ketiga hingga lahir.
Masa ini ditandai dengan penyempurnaan organ yang sudah terbentuk pada
masa embrio serta pertumbuhan tubuh yang cepat.
Pada masa janin, pertumbuhan kepala relatif lebih lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lainnya. Pada bulan ketiga,
kepala kira-kira setengah dari PPB (panjang puncak kepala-bokong). Mata
yang awalnya menghadap ke lateral menjadi terletak di permukaan ventral,
dan telinga mendekati letak definitifnya di samping kepala. Gelung-gelung
usus yang menimbulkan herniasi fisiologis pada minggu ke-6, telah masuk
kembali ke dalam rongga perut pada minggu ke 11. Pusat-pusat osifikasi
primer terdapat di tulang-tulang panjang dan tulang tengkorak pada minggu
ke-12. Selain itu, alat kelamin luar telah berkembang sehingga dapat dilihat
melalui pemeriksaan USG. Pada bulan keempat dan kelima, janin
memanjang secara cepat dan PPB telah mencapai setengah dari panjang total
bayi baru lahir. Janin dibungkus oleh rambut halus yang disebut lanugo.
Pada bulan keenam, kulit janin nampak kemerahan dan keriput, disebabkan
oleh tidak adanya jaringan ikat di bawah kulit. Beberapa sistem sudah dapat
berfungsi, namun sistem pernapasan dan sistem saraf pusat belum
berdiferensiasi dengan baik, sehingga pada bayi yang lahir prematur sulit
untuk bertahan hidup. Selama paruh kedua kehidupan dalam rahim, berat
badan banyak bertambah khususnya selama dua bulan terakhir (mencapai
setengah dari berat badan cukup bulan). Selama dua bulan terakhir, janin
memperoleh kontur yang membulat karena adanya endapan lemak di bawah
kulit. Menjelang akhir kehidupan dalam rahim, kulit dibungkus oleh zat
lemak keputih-putihan (verniks kaseosa) yang terbentuk dari produk sekresi
kelenjar sebum. Bulan kesembilan, kepala mendapat ukuran lingkar terbesar
dibandingkan dengan lingkar bagian tubuh yang lain. Pada saat lahir (266
hari atau 38 minggu setelah pembuahan), berat janin sekitar 3000-3400
gram, PPB sekitar 36 cm, PPT (panjang puncak kepala-tumit) sekitar 50 cm,
dan lingkar kepala sekitar 34 cm. Ciri seks sudah jelas.
E. Usia Kehamilan
1. Usia Kehamilan berdasarkan Tinggi Fundus Uteri, secara tradisional :
a) Sebelum minggu ke 3 Fundus uterus belum teraba dari luar
b) Akhir bulan ke 3 ( 12 minggu ) : 1-2 jari diatas simpisis
c) Akhir bulan ke 4 ( 16 minggu ) : Pertengahan antara simpisis dan pusat
d) Akhir bulan ke 5 ( 20 minggu ) : 3 jari dibawah pusat ( Pinggir bawah
pusat )
e) Akhir bulan ke 6 ( 24 minggu ) : Setinggi Pusat ( Pinggir pusat )
f) Akhir bulan ke 7 ( 28 minggu ) : 3 jari diatas pusat
g) Akhir bulan ke 8 ( 32 minggu ) : pertengahan pusat dan Prosesus
Xiphoideus
h) Akhir bulan ke 9 ( 36 minggu ) : 3 jari di bawah Prosesus Xiphoideus
i) Akhir bulan ke 10 ( 40 minggu ) : pertengan antara Prosesus Xiphoideus
dan pusat
2. Mc. Donald
a) Untuk menentukan usia kehamilan dalam bulan :
Tinggi Fundus Uteri/3,5…..bulan
Leopold I
a. Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus
uteri, sehingga perkiraan umur kehamilan dapat disesuaikan dengan
tanggal haid terakhir.
TFU juga dapat menentukan berat badan janin :
- Bila masuk simfisis : (TFU – 13) x 155 gr
- Belum masuk simfisis : (TFU – 11) x 155 gr
- Presentasi simfisis : (TFU – 12) x 155 gr
b. Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak membujur
sungsang, kepala bulat keras dan melenting pada goyangan; pada letak
kepala akan teraba bokong pada fundus: tidak keras tidak melenting,
dan tidak bulat; pada letak lintang, fundus uteri tidak diisi oleh bagian-
bagain janin.
Leopold II
a. Kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menetapkan
bagian apa yang terletak di bagian samping.
b. Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak, yang teraba rata
dengan tulang iga seperti papan cuci.
c. Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana letak janin.
d. Setelah punggung janin dapat ditetapkan, diikuiti dengan pemeriksaan
denyut
e. Denyut jantung janin (djj) sebagai berikut:
f. Kaki ibu hamil diluruskan sehingga punggung janin lebih dekat dengan
dinding perut
g. Djj dihitung: perhatikan irama/ reguler-irreguler, kekuatan denyutan dan
frekuensinya. Untuk memastikan janin aman hitunglah satu menit
penuh. Bila iramanya reguler, kekuatan detakan bagus,setiap 5“ ke
1,2,3. Normal djj 120 – 160 x / menit.
Leopold III
a. Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simpisis pubis.
b. Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak keras
dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan kosong.
Leopold IV
a. Pada pemeriksaan ini, pemeriksa menghadap ke arah kaki penderita
untuk menetapkan bagian terendah janin yang masuk ke pintu atas
panggul.
b. Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran
terbesarnya, maka tangan yang melakukan pemeriksa divergen,
sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka tangan
pemeriksa konvergen.
2. Indung Telur
Ovulasi terhenti, masa terdapat korpus liteum graviditas sampai
terbentuknya, yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesterone.
3. Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva akibat
hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan
yang disebut tanda chadwik. PH sekret vagina jadi lebih asam (3,5-6)
karena peningkatan produksi asam laktat oleh Lactobacillus acidovilius
dalam glikogen epitel vagina juga akibat peningkatan kadar estrogen.
4. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya
serabut elastis dibawah kulit.
5. Sistem Sirkulasi Darah
a) Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir
trimester pertama, volume darah akan bertambah sebanyak kira-kira
25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah
jantung yang meningkat sebanyak 30-50%.
b) Protein darah, gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein
albumin dan gama globulin menurun dalam triwulan pertama dan
meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan. Hitung jenis volume
plasma darah, jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk memenuhi
kebutuhan transportasi O2 yang sangat diperlukan selama kehamilan.
c) Nadi dan Tekanan darah cenderung menurun terutama selama trimester
kedua dan kemudian akan meningkat lagi seperti pada pra-hamil.
d) Jantung, pompa jantung mulai naik kira-kira 30 % setelah kehamilan 3
bulan menurun lagi, pada minggu-minggu akhir kehamilan.
6. Sistem Pernafasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak nafas dan pendek. Hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran
uterus.
7. Saluran Pencernaan
Saliva meningkat pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah,
tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan
makanan lebih lama berada dalam saluran pencernaan. Absorbsi makanan
baik namun akan menimbulkan obstipasi, gejala muntah.
8. Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa longgar, karena ligamen-ligamen melunak.
Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang sendi. Apabila pemberian
makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium maternal
pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan
ini. Bila konsumsi kalsium cukup tinggi tidak akan kekurangan kalsium.
Gingivitis kehamilan dapat terjadi karena hal ini tapi gangguan ini dapat
juga disebabkan oleh faktor lain seperti hygiene yang buruk di sekitar
mulut.
9. Kulit
Pada kulit terdapat hiperpigmentasi :
- Wajah : disebut topeng kahamilan (Cloasma Gravidarum )
- Payudara : Putting susu dan aerola mamae
- Perut : Linea Nigra, Striae Gravidarum
10 . Kalenjar Endokrin
- Kalenjar Tiroid : dapat membesar sendiri
- Kalenjar Hipofisis : dapat membesar terutama lobus anterior
- Kalenjar Adrenal : Tidak dapat dipengaruhi
11. Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu
wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi :
- Tingkat metabolisme basal (BMR) pada wanita hamil meningkat
10-20 %, terutama pada trimester akhir
- Keseimbangan asam alkali sedikit mengalami perubahan
konsentrasialkali.
b. Reaksi Psikologis
TRIMESTER I
Umumnya wanita hamil pada periode ini mengalami reaksi psikologis dan
emosional. Wanita yang pertama hamil ditunjukan adanya rasa kecemasan dan
kegusaran.
TRIMESTER II
Sudah menerima kehamilan dengan baik, perasaan cemas kembali muncul
kembali kertika melihat keadaan perut yang semakin membesar.
TRIMESTER III
Bertambahnya usia kehamilan akan mengakibatkan perasaan tidak nyaman, dan
pada saat akan melahirkan akan muncul dan mulai dirasakan bayangan negatif
mulai menghantui.
K. Diagnosa Keperawatan
1. Trimester I
b. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. anoreksia,
nausea, vomiting
c. Kelelahan b.d kehamilan tahap awal
d. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. hipertropi jaringan payudara
e. Perubahan pola eliminasi BAK b.d. perubahan hormonal pada awal
kehamilan
f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d. muntah berlebihan
g. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan hormonal
2. Trimester II
1. Pola napas tidak efektif b.d. pendesakan diafragma karena pembesaran
uterus
2. Gangguan citra tubuh b.d. persepsi perubahan tubuh
3. Resiko tinggi kelebihan cairan b.d. perubahan mekanisme regulasi,
retensi Na dan air
4. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis
urinarius dan higienis buruk
3. Trimester III
a. Gangguan rasa nyaman nyeri pinggang b.d. reaksi hormon dan
pembesaran uterus
b. Gangguan eliminasi BAK dan BAB b.d. pembesaran uterus
c. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan
d. Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan untuk
persalinan / kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pengalaman, kesalahan interprestasi informasi
Trimester 1
Trimester II
1. Pola napas tidak efektif b.d. pendesakan diafragma karena pembesaran uterus
Hasil yang di harapkan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pola nafas efektif dengan kriteria :
RR normal (16-20x/menit)
Intervensi :
a. Anjurkan klien tidur semi fowler
b. Berikan informasi tentang kesulitan pernapasan dan aktivitas serta
anjurkan sering istirahat jika klien kelelahan
2. Gangguan citra tubuh b.d. persepsi perubahan tubuh
Hasil yang di harapkan :
Setelah dilakukan tindkan keperwatan, citra tubuh klien tidak terganggu
dengan kriteria :
Klien dapat menerima adaptasi bertahap untuk mengubah konsep diri
Intervensi :
a. Diskusikan dengan klien perubahan aspek fisiologis dan respon klien
terhadap perubahan
b. Tinjau ulang sikap terhadap kehamilan dan perubahan bentuk tubuh
c. Diskusikan metode perawatan kulit
3. Resiko tinggi kelebihan cairan b.d. perubahan mekanisme regulasi, retensi Na
dan air
Hasil yang di harapkan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, kelebihan cairan tidak terjadi dengan
kriteria :
- Klien dapat menemukan cara meminimalkan masalah
- Klien bebas dari hipertensi, hpoalbumin, retensi air dan edema wajah
Intervensi :
a. Pantau BB secara teratur, edema selama TM II, total cairan meningkat
1000 ml
b. Berikan informasi tentang diet peningkatan protein, rendah garam,
hindari makanan dan minuman tinggi Na
c. Anjurkan meningkatkan aktifitas ekstremitas secara periodik
4. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis
urinarius dan higienis buruk
Hasil yang di harapkan :
- Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
- Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
- Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang tanda infeksi saluran kemih. Tekankan
perlunya melaporkan tanda-tanda infeksi pada pemberi pelayanan
kesehatan serta tidak minum obat sampai pemberitahuan selanjutnya.
b. Tekankan perlunya mencuci tangan secara teratur/menyeluruh
sebelum dan saat memegang makanan serta setelah toileting.
c. Anjurkan klien minum gelas 6-8gelas ciran per hari.
d. Anjurkan klien mempraktikan latihan kegel sepanjang hari.
e. Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi
dengan menggunakan bath bila klien mempunyai riwayat ISK.
f. Kolaborasi : Sample urin untuk pemeriksaan mikroskopik ph. Dan
lekosit, kultur dan sensitifitas.
Trimester III
1. Gangguan rasa nyaman nyeri pinggang b.d. reaksi hormon dan pembesaran
uterus
Hasil yang di harapkan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan rasa nyaman klien terpenuhi dengan
kriteria :
Klien dapat melakukan aktifitas yang tepat untuk mengurangi
ketidaknyamanan
Intervensi :
a. Perhatikan adanya keluhan pada punggung dan perubahan cara jalan,
anjurkan menggunkan sepatu/sandal berhak rendah, gunkan kompres
hangat
b. Anjurkan klien meluruskan kaki bagian dalam pada posisi dorsofleksi,
menurunkan suhu, sering berganti posisi, hindari duduk dan berdiri
lama
c. Kaji adanya kontraksi Broxton Hicks
d. Anjurkan klien tidak menggunakan pakaian dan perhiasan yang ketat
2. Gangguan eliminasi BAK dan BAB b.d. pembesaran uterus
Hasil yang di harapkan :
Setelah dilakukan tinadakan keperawatan, eliminasi BAK dan BAB tidak
terganggu dengan kriteria:
- Klien mengonsumsi cairan cukup
- BAK dan BAB lancar
- Klien mengerti cara dan kondisi untuk mencegah
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang perubahan berkemih dan BAB saat TM III
b. Anjurkan klien membatasi minum saat malam hari
c. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak/supine dalam waktu
lama
d. Berikan informasi mengenai berbagai bahaya meningkatnya diuretik
dan mengurangi Na dalam diit
e. Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas sehari
dan diet rendah garam
f. Berikan diet tinggi serat
3. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan
Hasil yang di harapkan :
- Mendiskusikan masalah yang dengan hubungan isu-isu seksualitas
pada trimester III.
- Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan seksual.
Intervensi :
a. Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual.
b. Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan terhadap satu
sama lain tentang perasaan dan masalah yang berhubungan dengan
perubahan pada hubungan seksual, berikan informasi tentang
kenormalan perubahan.
c. Berikan informasi tentang metode-metode alternative untuk mencapai
kepuasan seksual dalam pemenuhan kebutuhan keintiman.
d. Anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi diatas.
e. Anjurkan klien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat
menurunkan hasrat untuk koitus.
4. Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan untuk
persalinan / kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pengalaman, kesalahan interprestasi informasi
Hasil yang di harapkan :
- Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan
persalinan.
- Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dapat untuk mendapatkan
informasi tentang perawatan bayi.
- Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran bayi.
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal berkenaan
persalinan
b. Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan,
bedakan antara persalinan palsu dan benar, diskusikan tahap-tahap
persalinan
c. Berikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan
dan pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
d. Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, R, E. 2001. Rencana Perawatan Maternal & Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC.
Muchtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.