Anda di halaman 1dari 2

Untuk kebutuhan produksinya, Pertamina RU III menggunakan sumber daya tidak terbarukan seperti

minyak mentah dan gas. Memahami kemungkinan keterbatasan sumber daya tersebut, yang berpotensi
mengganggu proses operasionalnya, maka konsumsi energi di Pertamina RU III dilakukan secara bijak.
Pertamina RU III telah berkomitmen untuk dapat menggunakan energi dengan seefisien mungkin
melalui berbagai program penghematan energi, yang dimulai dengan penerbitan Surat Perintah GM
mengenai Tim Penghematan Energi Listrik dan Air. Berbagai program penghematan energi yang
dilaksanakan pada tahun 2017 berhasil membuat Energy Intensity Index (EII) mencapai 172,39%, lebih
baik dibandingkan target awal tahun sebesar 173%. Pertamina RU III menggunakan energi dalam proses
produksinya terutama untuk menghasilkan uap air (steam) yang akan menggerakkan turbin dan
menghasilkan listrik. Listrik ini selanjutnya digunakan untuk kebutuhan operasional sekaligus juga untuk
kebutuhan perumahan pekerja. Total energi tak terbarukan yang digunakan Pertamina RU III selama
tahun pelaporan 2017 adalah 9.628.937 GJ atau 9,6 x 1012 kJ. Dari jumlah tersebut, konsumsi energi
untuk proses produksi adalah 7.193.286 GJ (7,2 x 1012 kJ) dan konsumsi energi untuk fasilitas penunjang
adalah 2.435.651 GJ (2,4 x 1012 kJ). Total energi yang dimanfaatkan di 2017 mengalami penurunan 2,3%
dibandingkan dengan total pemanfaatan energi di tahun 2016, sebesar 9.853.917 GJ (9,9 x 1012 kJ).

Efisiensi energi pada tahun 2017 menghasilkan penghematan sebesar 1.776.520 GJ (1,8 x 1012 kJ),
meningkat 38% dari jumlah tahun sebelumnya. Kontributor terbesar terhadap kenaikan total efisiensi
energi di 2017 adalah program revitalisasi FGC I/III, serta beberapa program baru di tahun 2017, seperti
FGC Reborn, No Steam to Port serta Oncle APH.

Sepanjang tahun 2017 konsumsi listrik Pertamina RU III mencapai 208.128 MWh, seluruhnya (100%)
dibangkitkan secara internal. Pertamina RU III tidak membeli listrik dari pihak eksternal manapun
sepanjang tahun 2017. Sebanyak 98,4% atau 204.767 MWh digunakan untuk keperluan internal,
sedangkan sejumlah 3.361 MWh atau sebesar 1,6% dijual kepada Pertasamtan Gas. Total konsumsi
listrik untuk keperluan internal tahun 2017 relatif stabil dari nilainya di tahun 2016. Rasio intensitas
energi untuk proses produksi Pertamina RU III pada tahun 2017 adalah 2,0 x 105 kJ/barrel. Nilai ini
diperoleh dengan membandingkan total energi yang digunakan di tahun 2017, sebesar 9,6 x 1012 kJ,
dengan volume produksi total Perusahaan, sebanyak 35.193.925 BOE. Perhitungan ini mencakup seluruh
energi yang digunakan, yaitu untuk pembangkit listrik, pemanasan, serta pembangkitan uap. Intensitas
energi pada tahun 2017 lebih efisien dibandingkan dengan tahun 2016, sebesar 2,2 x 105 kJ/barrel. Jika
pemakaian energi untuk fasilitas penunjang diperhitungkan, intensitas energi total Pertamina RU III di
tahun 2017 mencapai 2,7 x 105 kJ/barrel. Nilai intensitas energi dengan memperhitungkan fasilitas
penunjang di 2017 pun tercatat lebih efisien dibandingkan dengan tahun 2016, sebesar 2,9 x 105
kJ/barrel. Intensitas energi yang semakin rendah menunjukkan efisiensi energi dari prosesproses
produksi yang semakin meningkat.
Dalam proses produksinya, RU III Plaju menggunakan sumber daya tidak terbarukan seperti minyak
mentah dan gas. Oleh karenanya, konsumsi energi perlu dilakukan secara bijak dan seefisien mungkin.
Untuk itu, RU III Plaju secara berkelanjutan melakukan program efisiensi energi sesuai komitmen yang
tercantum didalam kebijakan energi RU III Plaju. Total energi yang dikonsumsi dari penggunaan bahan
bakar tak terbarukan oleh RU III Plaju selama tahun 2016 sebesar 9.853.917 GJ. Konsumsi energi untuk
proses produksi sebesar 7.263.065 GJ sedangkan konsumsi energi untuk fasilitas penunjang sebesar
2.590.852 GJ.[G4-EN3] [G4-EN4] Energi tersebut digunakan untuk menghasilkan uap air (steam) yang
kemudian diproses menjadi listrik. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk kegiatan operasional seperti
untuk kebutuhan boiler dan non operasional kilang seperti perumahan pekerja. Total konsumsi listrik
selama tahun 2016 adalah 207.983 MWh yang seluruhnya dibangkitkan secara internal. Dari total
konsumsi listrik tersebut, sebanyak 204.794 MWh atau 98% digunakan untuk internal RU III Plaju (Kilang
dan Perumahan) dan sebanyak 3.188 MWh atau 2% dijual ke Pertasamtan Gas. [G4-EN3] [G4-EN4] Rasio
Intensitas pemakaian energi RU III Plaju pada tahun 2016 sebesar 0,2 GJ/ Barrel. Ini diperoleh dari
perbandingan jumlah energi yang digunakan selama tahun 2016 sebesar 9.853.917 GJ terhadap Status
Energi 2014 2015 2016 Satuan Calculation Method a) Proses Produksi 8.021.849 7.638.405 7.263.065
GJ/Year Flowmeter b) Fasilitas Penunjang 4.362.563 4.546.576 2.590.852 GJ/Year Flowmeter Total
Pemakaian Energi 12.384.413 12.184.981 9.853.917 GJ/Year Konsumsi Steam 385.262 443.308 385.810
Ton/Year Flowmeter Konsumsi Listrik 209.432.116 206.847.872 204.794.267 KWH/Year KWH meter
Konsumsi Listrik 3.109.660 3.067.173 3.188.265 KWH/Year KWH meter Own Used (Internal) Konsumsi
Refinery Fuel Pertasamtan Gas (External) Laporan Keberlanjutan RU III (2016) 75 produk yang dihasilkan
sebesar 33.331.446 Barrel. Perhitungan ini mencakup seluruh energi yang digunakan sebagai bahan
bakar, pembangkitan listrik, pemanasan dan pembangkitan uap. Rasio ini hanya memperhitungkan
energi di RU III Plaju. Konversi dari BSRF ke GJ yang digunakan oleh RU III Plaju adalah sebesar 1 BSRF
setara dengan 6,231 MMBTU setara dengan 1,05506 GJ. Angka konversi ini adalah angka konversi hasil
ketetapan Pertamina Pusat. [G4-EN5] RU III Plaju telah melakukan beberapa inisiatif untuk mengurangi
konsumsi energi. Beberapa inisiatif untuk Program efisiensi energi di RU III sebagai berikut : 1. Waste
Heat Recovery Unit (WHRU) di Gas Turbine Generator 2015 UA/UB/UC 2. Modifikasi Heat Recovery Long
Residue CD V 3. Modifikasi Auto Switch Control pada Air Compressor Utilites 4. Retrofit Freon Ke
Musicool 5. Reroute Slop Wax HVU II 6. Penggantian Complete Assy FGC I dan III Efisiensi energi pada
tahun 2016 sebesar 1.201.529 GJ. Perhitungan tersebut didasarkan pada data operasional yang diukur
secara periodik serta berdasarkan pada besaran Giga Joule (GJ) [G4-EN6] Sebagai baseline
perbandingan, RU III menggunakan data 5 tahun terakhir. Selama tahun 2016, Pertamina RU III berhasil
menurunkan kebutuhan energinya sebesar 676.259 GJ atau 5,46 % dari kebutuhan energi lima tahun
sebelumnya sesuai dengan ketentuan PROPER.

Anda mungkin juga menyukai