Anda di halaman 1dari 56

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL


TEKNIK KEYWORDS
PADA SISWA KELAS V SD SUMBERAGUNG

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :

Nama : Khasanun Sholeh, S. Pd


NIP : 196902241994031005

SEKOLAH DASAR NEGERI SUMBERAGUNG


UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN PANCUR
KABUPATEN REMBANG
2010
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya benar-benar mengajar di

kelas lima Sekolah Dasar Negeri Sumberagung, dan melaksanakan penelitian

dengan judul ”Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Pendekatan

Kontekstual Teknik Keywords Pada Siswa Kelas V SD Sumberagung”, karya

ilmiah yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana

layaknya karya ilmiah.

Rembang, 26 April 2010

Mengetahui
Penulis
Kepala SD Sumberagung

Poni Astuti, S. Pd Khasanun Sholeh, S. Pd


NIP. 19590911 197710 2 007 NIP. 19690224 199403 1 005

ii
ABSTRAK

KHASANUN SHOLEH, S. Pd. 2010. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS


PUISI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TEKNIK KEYWORDS
PADA SISWA KELAS V SD SUMBERAGUNG.

Guru sebagai pelaku utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di


Indonesia. Guru harus mampu merancang suatu pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai. Guru berkewajiban
menerapkan strategi pembelajaran yang tepat untuk menciptakan iklim belajar
yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
Salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia adalah menulis puisi. Pada dasarnya pelaksanaan
pembelajaran di kelas V SD Sumberagung sudah menerapkan Standar
Kompetensi, dan Kompetensi Dasar sebagaimana tercantum dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Kenyataannya tidak semua siswa mampu mencapai
indikator kompetensi, sebagian besar peserta didik masih mengalami kesulitan
dalam pembelajaran menulis puisi. Sebagai usaha untuk mengatasi masalah
tersebut, peneliti menerapkan pendekatan kontekstual teknik keywords.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan subyek penelitian siswa
kelas V SD Sumberagung sebanyak 20 siswa. Aspek yang menjadi indikator
keberhasilan penelitian ini meliputi: kemampuan siswa menulis puisi sesuai
tema, kandungan amanat/pesan puisi, penulisan ejaan dan kemampuan
pemilihan kata/ diksi.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah nilai siswa dalam menulis
puisi, sesuai dengan indikator penilaian. Data diambil dari nilai awal dan
tindakan 2 siklus. Dari analisis hasil diperoleh data rata-rata mencapai 81 %.
Aspek kemampuan menulis puisi sesuai tema 88 %, aspek kandungan amanat/
pesan puisi mencapai 92 %, aspek kemampuan penulisan ejaan mencapai 72
%, aspek kemampuan pemilihan kata/ diksi mencapai 72 %.
Berdasarkan analisis data tersebut menunjukkan, bahwa penerapan
pendekatan kontekstual teknik keywords dalam pembelajaran menulis puisi
pada siswa kelas V SD Sumberagung mengalami peningkatan. Jadi penerapan
pendekatan pembelajaran kontekstual teknik keywords dalam penelitian ini
menunjukkan keberhasilan.
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan memberikan manfaat, bagi
siswa dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi, dan bagi guru dapat
menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dan inovatif dalam pembelajaran
menulis puisi, yang berpusat pada siswa (Student Centered).

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur dihaturkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul ”Peningkatan
Kemampuan Menulis Puisi dengan Pendekatan Kontekstual Teknik Keywords
Pada Siswa Kelas V SD Sumberagung.
Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas masih banyak kekurangan, karena
keterbatasan waktu, pengetahuan dan pengalaman. Namun berkat semangat
dan dorongan dari berbagai pihak, karya ini dapat terselesaikan.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. H Zainuddin, selaku Kepala UPT DINPENDIK Kec. Pancur.
2. H. Sunarjo, S. Pd, selaku Pengawas TK/ SD Kecamatan Pancur.
3. Indarso, M. Pd, selaku Pengawas TK/SD Kecamatan Pancur
4. Poni Astuti, S. Pd. Selaku Kepala SD Sumberagung.
5. Teman-teman sejawat SD Sumberagung.
6. Isteri dan anak-anakku.
7. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini.

Akhirnya penulis memohon segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan karya tulis ini.

Pancur, 30 April 2010

Penulis

iv
DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN ............................................................................ i


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iv
DAFTAR ISI ......................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………… 2
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………… 3
BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teoritis…….. ………………………………………. 4
1. Kemampuan Menulis Puisi ………………………………. 4
2. Pendekatan Kontekstual …………………………………. 5
3. Teknik Keywords……….. ………………………………. .. 7
B. Kerangka Berpikir …….……………………………………. .. 7
C. Hipotesis ………….…………………………………………… 8
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Siklus I .................................................................................. 10
B. Siklus II ............................................................................... .. 13
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.................................................................... 18
B. Pembahasan ...................................................................... 19
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................ 21
B. Saran ................................................................................. 22
Daftar Pustaka................................................................................... 23
Lampiran............................................................................................

v
vi
vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru sangat berperan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan,

secara profesional guru harus meningkatkan kemampuan dan

kompetensinya, kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki

dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga pembelajaran berlangsung

secara aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan berpusat pada anak didik.

Kemampuan menulis puisi sangat penting, sesuai hakekat

pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu kemampuan berkomunikasi dan

bersastra. Dalam menulis puisi terdapat berbagai unsur meliputi tema,

pesan/ amanat, Ketatabahasaan/ ejaan, dan pilihan kata/ diksi.

Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN

Sumberagung sudah menerapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Kenyataannya, tidak semua siswa mampu mencapai indikator kompetensi,

sebagian besar peserta didik masih mengalami kesulitan dalam

pembelajaran menulis puisi.

Berdasarkan hasil tes awal diperoleh nilai menulis puisi siswa kelas V

SD Sumberagung sebagaian besar berada di bawah standar ketuntasan

belajar minimal, dari 20 siswa ada 16 anak memperoleh nilai di bawah 60,

jumlah siswa yang bernilai di bawah KKM ada 80%.

1
Dari evaluasi diri guru, sharing dan masukan dari teman sejawat, hal

tersebut disebabkan proses pembelajaran masih menekankan pada

penguasaan pengetahuan berbahasa, bukan pada kemampuan atau

keterampilan berbahasa, untuk itu perlu dilakukan suatu kajian guna

menjawab permasalahan pembelajaran yang terjadi, hingga menemukan

pendekatan pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan prosentase

ketercapaian indikator kompetensi menulis puisi, oleh karena itu Penelitian

Tindakan Kelas perlu dilaksanakan.

Guna meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD

Sumberagung, peneliti akan menerapkan pendekatan kontekstual teknik

keywords, dengan pendekatan dan teknik pembelajaran ini diharapkan siswa

dapat meningkatkan kemampuannya menulis puisi.

B. Rumusan Masalah

Apakah pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual teknik

keywords dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD

Sumberagung?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi siswa

kelas V SD Sumberagung melalui penerapan pendekatan kontekstual

teknik keywords.

2
2. Manfaat Penelitian

a. Bagi siswa

1). Memperoleh pengalaman belajar dalam menulis puisi.

2). Meningkatkan kemampuannya dalam menulis puisi.

3). Termotivasi dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia.

b. Bagi guru

1) Dapat memecahkan permasalahan pembelajaran yang sedang dihadapi.

2) Dapat dijadikan motivasi dan referensi untuk memilih pendekatan dan

teknik pembelajaran yang tepat.

3) Dapat dijadikan rujukan untuk melakukan penelitian tindakan kelas pada

mata pelajaran dan materi pembelajaran yang lain.

3
BAB II

KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Teoritis

1. Kemampuan Menulis Puisi

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup

komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra, secara

terinci kemampuan berbahasa meliputi: mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis yang berkaitan dengan teks-teks non sastra,

sedangkan kemampuan bersastra meliputi: mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis yang berkaitan dengan teks-teks sastra (Kurikulum

2006).

Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani, yaitu poima

berarti membuat atau poeisis yang berarti pembuatan, dalam bahasa Inggris

disebut poem atau poetry. Puisi diartikan membuat dan pembuatan karena

lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia sendiri

yang berisi pesan dan gambaran suasana-suasana tertentu, baik secara fisik

maupun nonfisik. (Aminnudin,2000).

Rachmat Joko Pradopo berpendapat, bahwa puisi adalah sebuah

karya seni yang merupakan ekspresi kreatif yang memiliki kepadatan dalam

bahasa dan isi. Puisi dapat mengekspresikan pemikiran dan membangkitkan

perasaan yang merangsang imajinasi pancaindera, selain itu puisi juga

4
merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting,

digubah dalam wujud yang paling berkesan.

Unsur-unsur puisi meliputi:1) tema, yaitu pokok permasalahan yang

menjadi pusat pembicaraan dalam puisi, 2) amanat, pesan atau gagasan

yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembacanya, 3) ejaan yaitu

ketatabahasaan, dan 4) diksi, pilihan kata dalam penulisan puisi.

2. Pendekatan Kontekstual

Ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang

berpusat pada guru (teacher-centered approaches) dan pendekatan yang

berpusat pada siswa (student-centered approaches). Pendekatan berpusat

pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction),

pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan

pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran

discovery dan inkuiri, serta strategi pembelajaran induktif.

Strategi Pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh

siswa dan guru dalam mencapai tujuan. Strategi pembelajaran merupakan

aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran untuk menjelaskan

materi pelajaran dan bagian-bagian yang satu dengan bagian yang lainnya

berorientasi pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa untuk

mempelajari konsep, prinsip, atau teori baru tentang suatu ilmu. Strategi

pembelajaran bertitik tolak pada aspek psikologis melihat dari pertumbuhan

dan perkembangan anak, kemampuan intelektual, dan kemampuan lainnya

yang mendukung kemampuan belajar.

5
Pendekatan pembelajaran kontekstual merupakan sebuah proses

pembelajaran yang bertujuan untuk menolong para siswa menemukan

makna dari isi materi akademis yang dipelajari dengan cara menghubungkan

materi itu dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa, baik konteks pribadi,

sosial, maupun budaya (Elaine B. Johnson, 2006:57).

Pembelajaran yang dilaksanakan dengan Pendekatan kontekstual

memiliki karakteristik sebagai berikut ini.

1. Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks yang otentik (learning in real

life setting). Artinya pembelajaran diarahkan agar siswa memiliki

keterampilan dalam memecahkan masalah dalam konteks nyata.

2. Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna

kepada siswa (leraning by doing).

3. Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, dan

saling mengoreksi (learning in group).

4. Kebersamaan, kerjasama, dan saling memahami satu sama lain secara

mendalam merupakan aspek penting untuk menciptakan pembelajaran

menyenangkan (learning to know each other deeply)

5. Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif, dan

mementingkan kerjasama (lerning to ask, to inquiry, to work together).

6. Pembelajaran dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan (learning

as an enjoy activity).

3. Teknik Keywords

6
Teknik keywords merupakan cara membelajarkan puisi, dimana dalam

proses pembelajaran, siswa menentukan kata-kata kunci dari gambar

peraga atau suatu pengalaman menarik yang dialami siswa beserta tema

yang disajikan secara kontekstual. Kata-kata tersebut diseleksi, selanjutnya

dibentuk menjadi kalimat-kalimat dan disusun menjadi puisi.

B. Kerangka Berpikir

Dalam pembelajaran puisi, kemampuan produktif secara umum belum

mendapatkan perhatian sebagaimana mestinya, proses pembelajaran tidak

berlangsung secara utuh, akibatnya siswa hanya sebatas mampu menikmati

hasil karya orang lain tanpa mampu mengekspresikan ide dan perasaannya

dalam bentuk nyata sebuah karya yang bisa dinikmati dan ditangkap

pesannya oleh orang lain.

Berdasarkan hasil refleksi penulis, pada umumnya siswa kurang

tertarik, merasa takut, dan mengalami kesulitan jika belajar menulis puisi,

sehingga siswa tidak bisa menyelesaikan puisinya ketika pembelajaran

berakhir. Kekurangtarikan dan rasa takut siswa sangat dipengaruhi oleh cara

guru dalam mengajar, kurang bervariasi dan cenderung konvensional

mengandalkan ceramah tentang teori puisi. Rasa takut disuruh membacakan

puisi di depan kelas merupakan faktor psikologis yang akan mempersulit

siswa untuk secara produktif menghasilkan karya puisi.

Untuk menciptakan pembelajaran inovatif dan kreatif guru sebagai

peneliti, menerapkan pendekatan kontekstual dengan teknik keywords, yang

7
dalam pelaksanaan pembelajarannya dapat menciptakan suasana belajar

yang menyenangkan, sesuai dengan lingkungan dan media , merangsang

minat belajar siswa terhadap puisi, sehingga siswa mudah menuangkan ide

dan perasaannya dalam bentuk puisi tanpa rasa terpaksa dalam suasana

menyenangkan.

Dalam penelitian ini, kemampuan menulis puisi ditunjukkan dengan

nilai/ skor yang diperoleh siswa dengan indikator berikut ini.

a. Mampu menulis puisi sesuai dengan tema.

b. Mampu menyampaikan pesan/ amanat dalam karya puisi.

c. Mampu menulis sesuai kaidah ejaan/ ketatabahasaan.

d. Mampu memilih kata/ diksi.

C. Hipotesis

Hipotesis tindakan yang dapat diajukan adalah: Pendekatan

kontekstual teknik keywords akan meningkatkan kemampuan menulis puisi

siswa kelas V SD Sumberagung.

8
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul ”Peningkatan

Kemampuan Menulis Puisi dengan Pendekatan Kontekstual Teknik Keywords

Pada Siswa Kelas V SD Sumberagung” dilaksanakan dengan 2 siklus,

pelaksanaannya digambarkan dengan skema sebagai berikut :

SIKLUS I

PERENCANAAN
PERMASALAHAN TINDAKAN I

PENGAMATAN/
PENGUMPULAN PELAKSANAAN
DATA I TINDAKAN I

PERMASALAHAN
REFLEKSI I BARU HASIL
REFLEKSI

SIKLUS II

PELAKSANAAN PERENCANAAN
TINDAKAN II TINDAKAN II

PENGAMATAN/ REFLEKSI II
PENGUMPULAN
DATA II

9
A. SIKLUS I

1. Rancangan Kegiatan

Penelitian diawali dengan menyusun rancangan kegiatan meliputi

penyusunan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar

kerja siswa (LKS), instrumen penilaian dan pelaksanaan pembelajaran .

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Tindakan pada siklus I dilaksanakan hari Kamis, 15 April 2010

dengan kegiatan sebagai berikut ini.

a. Kegiatan awal ( 7 Menit)

1) Pengorganisasian dan pengondisian kelas.

2) Apersepsi dan motivasi

3) Menginformasikan tujuan pembelajaran.

Melalui pembelajaran ini diharapkan siswa mampu menulis puisi dengan

baik sesuai kaidah-kaidahnya.

4) Membangun kesepakatan antara guru dan siswa dalam pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti ( 55 Menit)

1). Tahap Pertama, Pembelajaran secara klasikal (15 menit)

 guru memberikan pengalaman belajar dengan media gambar

seorang anak yang digendong orang tuanya, bersama siswa

menentukan tema yang sesuai.

10
 Dari gambar dan tema yang telah disepakati, peserta didik

menentukan kata-kata kunci yang sesuai gambar, tiap kata

dikembangkan menjadi kalimat.

 Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengedit kalimat-kalimat

tersebut dan menyusunnya menjadi baris puisi.

 Secara brainstorming menentukan judul puisi.

 Secara demokratis guru meminta salah satu siswa membacakan puisi

hasil karya kelas, guru dan siswa mengomentari demonstrasi siswa.

(Siswa mendapat pengalaman belajar secara klasikal tentang

mudahnya menulis puisi.)

2). Tahap Kedua, Pembelajaran secara kelompok (20 menit)

 Guru membagi siswa menjadi lima kelompok, masing-masing

beranggotakan empat anak.

 Pembentukan kelompok dikondisikan siswa yang mendapat ranking

satu dan sepuluh sebagai kelompok pertama beranggotakan dua

siswa yang berada dibawah ranking sepuluh, siswa ranking dua dan

sembilan sebagai kelompok kedua beranggotakan dua siswa yang

berada dibawah ranking sepuluh, siswa ranking tiga dan delapan

sebagai kelompok ketiga beranggotakan dua siswa yang berada

dibawah ranking sepuluh, siswa yang mendapat ranking empat dan

tujuh sebagai kelompok keempat beranggotakan siswa yang berada

di bawah ranking sepuluh, siswa yang mendapat ranking lima dan

11
enam sebagai kelompok kelima beranggotakan dua siswa yang

berada dibawah ranking sepuluh.

 Dalam kelompok menentukan satu tema yang menarik sesuai

pengalaman siswa, peserta didik berdiskusi menentukan kata-kata

kunci.

 Masing-masing kata tersebut disusun menjadi kalimat, saling

berdiskusi untuk mengedit, dan menyusunnya menjadi baris puisi.

 Menentukan judul.

 Mendemonstrasikan hasil puisinya di muka kelas, tiap kelompok

membacakan karya puisinya, kelompok yang lain menginterpretasi

puisi tersebut.

(Siswa mendapat pengalaman belajar secara kelompok tentang

mudahnya menulis puisi.)

3). Tahap Ketiga, Pembelajaran secara individu (20 menit)

 Setelah mendapat pengalaman belajar secara klasikal dan kelompok,

guru memberi tugas peserta didik untuk menulis puisi secara individu.

 Guru menyajikan gambar induk angsa dan anak-anaknya sedang

bermain di kolam.

 Secara individu, peserta didik menulis puisi sesuai gambar tersebut,

dengan cara menentukan kata-kata kunci, mengembangkannya

menjadi kalimat dan menyusunnya menjadi baris puisi.

 Menentukan judul yang sesuai.

12
 Hasil karya puisi masing-masing siswa ditulis dalam lembar tugas,

sebagai nilai produk.

c. Kegiatan Akhir ( 8 Menit)

1) Penyimpulan hasil pembelajaran.

Guru bersama siswa menyimpulkan, bahwa menulis puisi itu mudah dan

menyenangkan. (secara lisan)

2) Refleksi.

Siswa dan guru merefleksikan pembelajaran yang telah berlangsung.

3) Tindak lanjut.

Guru memberi tugas, agar siswa menggali pengalamannya yang paling

menarik untuk pembelajaran yang akan datang.(siklus kedua)

B. SIKLUS II

1. Rancangan Kegiatan

Berdasarkan hasil siklus pertama, guru menyusun rancangan

kegiatan meliputi penyusunan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), lembar kerja siswa (LKS), instrumen penilaian dan pelaksanaan

pembelajaran.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Tindakan dalam siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 22 April 2010

dengan kegiatan sebagai berikut ini.

a. Kegiatan awal ( 7 Menit)

13
 Pengorganisasian dan pengondisian kelas.

 Apersepsi dan motivasi

 Menginformasikan tujuan pembelajaran.

Melalui pembelajaran ini diharapkan siswa mampu menulis puisi dengan

baik sesuai kaidah-kaidahnya.

 Membangun kesepakatan antara guru dan siswa dalam pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

b. Kegiatan Inti ( 55 Menit)

1). Tahap Pertama, Pembelajaran secara klasikal (15 menit)

 Guru memberikan pengalaman belajar dengan media gambar

seorang nenek yang menggendong seikat kayu berjalan menyusuri

bukit, bersama siswa menentukan tema yang sesuai.

 Dari gambar dan tema yang telah disepakati, peserta didik

menentukan kata-kata kunci sesuai gambar, tiap kata dikembangkan

menjadi kalimat.

 Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengedit kalimat-kalimat

tersebut dan menyusunnya menjadi baris puisi.

 Secara brainstorming menentukan judul puisi.

 Secara demokratis guru meminta salah satu siswa membacakan puisi

hasil karya kelas, guru dan siswa mengomentari demonstrasi siswa.

(Siswa mendapat pengalaman belajar secara klasikal tentang

mudahnya menulis puisi.)

14
2). Tahap Kedua, Pembelajaran secara kelompok (20 menit)

 Guru membagi siswa menjadi lima kelompok, masing-masing

beranggotakan empat anak.

 Pembentukan kelompok dikondisikan siswa yang mendapat ranking

satu dan sepuluh sebagai kelompok pertama beranggotakan dua

siswa yang berada dibawah ranking sepuluh, siswa ranking dua dan

sembilan sebagai kelompok kedua beranggotakan dua siswa yang

berada dibawah ranking sepuluh, siswa ranking tiga dan delapan

sebagai kelompok ketiga beranggotakan dua siswa yang berada

dibawah ranking sepuluh, siswa yang mendapat ranking empat dan

tujuh sebagai kelompok keempat beranggotakan siswa yang berada

di bawah ranking sepuluh, siswa yang mendapat ranking lima dan

enam sebagai kelompok kelima beranggotakan dua siswa yang

berada dibawah ranking sepuluh.

 Setiap kelompok diberi gambar para petani yang memanen padi

beramai-ramai, peserta didik berdiskusi menentukan tema, mencari

kata-kata kunci.

 Masing-masing kata tersebut disusun menjadi kalimat, saling

berdiskusi untuk mengedit, dan menyusunnya menjadi baris puisi.

 Menentukan judul.

15
 Mendemonstrasikan hasil puisinya di muka kelas, tiap kelompok

membacakan karya puisinya, kelompok yang lain menginterpretasi

puisi tersebut.

(Siswa mendapat pengalaman belajar secara kelompok tentang

mudahnya menulis puisi.)

3). Tahap Ketiga, Pembelajaran secara individu (20 menit)

 Setelah mendapat pengalaman belajar secara klasikal dan kelompok,

guru memberi tugas peserta didik untuk menulis puisi secara individu.

 Guru memberi tugas agar siswa menggali pengalaman menarik yang

dialaminya.

 Secara individu, peserta didik menulis puisi sesuai pengalaman menarik

yang dialaminya, dengan cara menentukan kata-kata kunci,

mengembangkannya menjadi kalimat dan menyusunnya menjadi baris

puisi.

 Menentukan judul yang sesuai.

 Hasil karya puisi masing-masing siswa ditulis dalam lembar tugas,

sebagai nilai produk.

c. Kegiatan Akhir ( 8 Menit)

 Penyimpulan hasil pembelajaran.

Guru bersama siswa menyimpulkan, bahwa menulis puisi itu mudah dan

menyenangkan.

 Refleksi.

16
Siswa bersama guru merefleksikan pembelajaran yang telah

berlangsung.

 Tindak lanjut.

Guru memberi tugas, agar siswa giat berlatih menulis puisi sesuai

dengan pengalaman menarik yang dialaminya.

17
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan selama melaksanakan

penelitian pada siklus I dan siklus II, dapat disampaikan rangkuman hasil

setiap siklus sebagai berikut:

Tabel Perbandingan nilai kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD

Sumberagung.

Nilai awal Siklus 1 Siklus 2


No Nama Siswa Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai Nilai
Kuant. Kualt. Kuant. Kualt. Kuant Kualt.
1 ALEX TRIBUANA 33 E 66 C 80 B
2 SURANTO 33 E 53 D 73 B
3 ANDIKA BAGUS PUTRA S 66 C 100 A 100 A
4 AGUNG DWI LAKSONO 33 E 66 C 73 B
5 DEDE SETYA PUTRA 33 E 66 C 73 B
6 DONI PANGESTU 33 E 53 D 80 B
7 DHEO LAKSONO HANDIKA 33 E 80 A 100 A
8 DWI DENI NOVIYANTI 60 C 80 A 86 A
9 JOKO WIRANTO 33 E 47 D 73 B
10 KRISNA ADIP PUTRA 33 E 66 D 86 A
11 LIA PRASASTI 33 E 53 D 66 C
12 MAMIK SURANTI 33 E 53 D 66 C
13 NUR AFIS SEPTIAN 33 E 73 B 80 B
14 NOVITASARI 66 C 100 A 100 A
15 PUTRI WULAN SARI 33 E 80 B 86 A
16 SISWANTO 60 C 73 B 86 A
17 VERINA ARDIANTI 33 E 80 B 86 A
18 YUNI KRISTIANTI 33 E 80 B 86 A
19 ROFIK SETIAWAN 46 E 66 C 73 B
20 KHILMIYATI ROSIKHOH 33 E 47 D 66 C
Jumlah 1.382 1.619
Rata-rata 40 E 69 C 81 B
Prosentase 40% 69% 81%

18
Kenaikan Prosentase 29% 12%

B. Pembahasan

Berdasarkan data perbandingan nilai kemampuan menulis puisi siswa

kelas V, pada siklus 1 dan 2 dapat diterangkan berikut ini.

a. Pada siklus 1 diperoleh data anak yang mendapat:

1) nilai A sebanyak 4 siswa,

2) nilai B sebanyak 5 siswa,

3) nilai C sebanyak 4 siswa,

4) nilai D sebanyak 7 siswa.

Siswa yang memperoleh nilai C dikategorikan ”Cukup Mampu”, untuk

nilai B dikategorikan ”Mampu”, sedang siswa yang memperoleh nilai A

dikategorikan ”Sangat Mampu”, dengan demikian kriteria siswa yang

memiliki kemampuan menulis puisi pada siklus 1 mencapai 65%.

b. Pada siklus 2 diperoleh data anak yang mendapat:

1) nilai A sebanyak 9 siswa,

2) nilai B sebanyak 8 siswa, dan

3) nilai C sebanyak 3 siswa.

Siswa yang memperoleh nilai C dikategorikan ”Cukup Mampu”, untuk

nilai B dikategorikan ”Mampu”, sedang siswa yang memperoleh nilai A

dikategorikan ”Sangat Mampu”, dengan demikian kriteria siswa yang

memiliki kemampuan mengarang berdasarkan pengalaman pada siklus 2

mencapai 85%.

19
Penerapan pendekatan kontekstual teknik keywords sebaya pada

pembelajaran menulis puisi siswa kelas V di SD Sumberagung terbukti berhasil.

Peningkatan kemampuan menulis puisi berdasarkan pengalaman pada siklus 1

dan 2 dapat digambarkan dengan grafik sebagai berikut:

GRAFIK PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA

20
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis nilai dan pembahasan dalam BAB IV, dapat

disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis puisi dengan pendekatan

kontekstual teknik keywords pada kelas V SD Negeri Sumberagung

mengalami peningkatan. Secara rinci berdasarkan indikator kemampuan,

dapat disajikan sebagai berikut ini.

1. Siswa yang mampu menulis puisi sesuai tema, pada siklus pertama 78%,

pada siklus kedua 88%.

2. Siswa yang mampu menyampaikan pesan/ amanat dalam puisi pada

siklus I 68%, pada siklus II 92%.

3. Siswa yang mampu menulis puisi sesuai kaidah ejaan pada siklus I 65%,

pada siklus II 72%.

4. Siswa yang mampu mermilih diksi pada siklus I 65%, pada siklus II

72%.

Rata-rata kenaikan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD

Sumberagung pada siklus I mencapai 69% dari perencanaan 65%, dengan

demikian hasil pada siklus I telah memenuhi target. Untuk mencapai rata-

rata 75% berdasarkan target pada siklus II, maka penelitian dilanjutkan

21
dengan pelaksanaan siklus II dengan penerapan tindakan sebagaimana

dijelaskan dalam Bab IV dan Bab V.

Rata-rata kemampuan menulis puisi dengan pendekatan kontekstual

teknik keywords pada siswa kelas V SD Sumberagung pada siklus II

mencapai 81% , dengan demikian hasil Penelitian Tindakan Kelas pada

siklus I dan siklus II telah memenuhi target berhasil.

B. SARAN

Para guru dan teman sejawat hendaknya dapat menggunakan

pendekatan kontekstual teknik keywords pada pembelajaran menulis puisi,

karena terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa.

22
Daftar Pustaka

Abdurrahman, Alwiyah., dan Sari. 2006. Quontum Learning: Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka

Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar.

Elain B. Johnson, 2006. Contextual Teaching and Learning. Bandung: MLC

Kartikabudi dan Puji P, 2008. Buku Kerja Mahasiswa Mata Kuliah Penelitian

Tindakan Kelas. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Kasbolah E, S. Kasihani, 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Negeri Malang.

Supardi dan Zaenuri, 2005. Model Pembelajaran Pengajaran Siswa SD. Departemen

Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal. Peningkatan Mutu Tentang

Kependidikan, Pusat Pengembangan Penataran Guru.

Supardi dalam Suharsimi dkk, 2006 PTK Jakarta: PT Bumi Aksara.

23
Lembar Kerja Siswa
Pembelajaran Klasikal

Perhatikan gambar di atas !


1. Tentukanlah tema yangsesuai dengan gambar!
2. Carilah kata-kata yang sesuai dengan gambar tersebut, jadikanlah menjadi kata-kata
kunci!
3. Kembangkanlah masing-masing kata kunci tersebut, sehingga menjadi kalimat!
4. Susunlah kalimat-kalimat tersebut menjadi baris puisi!
5. Tentukan judul yang sesuai dengan puisi tersebut!

24
Lembar Kerja Siswa
Pembelajaran Individual

Perhatikan gambar di atas !


1. Tentukanlah tema yang sesuai dengan gambar!
2. Carilah kata-kata yang sesuai dengan gambar tersebut, jadikanlah menjadi kata-
kata kunci!
3. Kembangkanlah masing-masing kata kunci tersebut, sehingga menjadi kalimat!
4. Susunlah kalimat-kalimat tersebut menjadi baris puisi!

25
5. Tentukan judul yang sesuai dengan puisi tersebut!

Lembar Kerja Siswa


Pembelajaran Klasikal

Perhatikan gambar di atas !


1. Tentukanlah tema yang sesuai dengan gambar!
2. Carilah kata-kata yang sesuai dengan gambar tersebut, jadikanlah menjadi kata-
kata kunci!
3. Kembangkanlah masing-masing kata kunci tersebut, sehingga menjadi kalimat!
4. Susunlah kalimat-kalimat tersebut menjadi baris puisi!

26
5. Tentukan judul yang sesuai dengan puisi tersebut!

Lembar Kerja Siswa

Perhatikan gambar di atas !


1. Tentukanlah tema yangsesuai dengan gambar!
2. Carilah kata-kata yang sesuai dengan gambar tersebut, jadikanlah menjadi kata-
kata kunci!
3. Kembangkanlah masing-masing kata kunci tersebut, sehingga menjadi kalimat!
4. Susunlah kalimat-kalimat tersebut menjadi baris puisi!
5. Tentukan judul yang sesuai dengan puisi tersebut!

27
Lampiran

Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Puisi

Aspek yang Indikator Skor Bobot Jumlah


dinilai nilai
Tema dan amanat/ pesan
Tema sangat 3
sesuai
Mampu menulis Tema sesuai 2
puisi sesuai Tema kurang 1 4 12
dengan tema sesuai
Pesan/ amanat 3
Mampu sangat sesuai
Menyampaiaka dengan tema
n pesan/ Kurang sesuai 2 2 6
amanat dalam dengan tema
puisi Tidak sesuai 1
dengan tema
Kebahasaan
Seluruh ejaan 3
Mampu menulis sesuai dengan
puisi sesuai EYD 2 6
kaidah ejaan Ada kesalahan 2
ejaan 1-3
Ada kesalahan 1
ejaan ... > 3
Diksi sangat baik 3
Mampu memilih Diksi kurang baik 2
diksi Diksi tidak baik 1 2 6
Jumlah skor 30

Nilai = Jumlah skor Perolehan X 100 = Nilai


Jumlah Skor Maksimal

28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Lampiran 5

DAFTAR HADIR SISWA

SIKLUS I

Kamis, 12 Maret 2009

No Nama Siswa Tanda Tangan


1 ALEX TRIBUANA
2 SURANTO
3 ANDIKA BAGUS PUTRA S
4 AGUNG DWI LAKSONO
5 DEDE SETYA PUTRA
6 DONI PANGESTU
7 DHEO LAKSONO HANDIKA
8 DWI DENI NOVIYANTI
9 JOKO WIRANTO
10 KRISNA ADIP PUTRA
11 LIA PRASASTI
12 MAMIK SURANTI
13 NUR AFIS SEPTIAN
14 NOVITASARI
15 PUTRI WULAN SARI
16 SISWANTO
17 VERINA ARDIANTI
18 YUNI KRISTIANTI
19 ROFIK SETIAWAN
20 KHILMIYATI ROSIKHOH

38
39
40
41
42
43
Lampiran 8

LEMBAR KERJA SISWA

(Siklus II)

Langkah 1

Amati dan cermatilah 2 gambar seri yang kamu terima, ceritakanlah gambar tersebut

dengan satu kalimat (sebagai kalimat utama), kemuadian kembangkanlah kalimat utama

tersebut menjadi beberapa kalimat penjelas, sehingga terbentuk satu paragraf.

Langkah 2

Berdiskusilah dalam kelompok ahli, kaitannya dengan cerita yang telah kamu susun

sesuai gambar, meliputi kalimat utama, kalimat penjelas, diksi, dan tanda baca.

Langkah 3

Padukanlah cerita gambarmu dengan cerita gambar teman dalam kelompokmu,

diskusikan dan susunlah sehingga menjadi sebuah hasil karangan yang baik, berilah

judul yang sesuai dengan penceritaanmu.

44
45
46
47
Lampiran 10

DAFTAR HADIR SISWA

SIKLUS II

Kamis, 19 Maret 2009

No Nama Siswa Tanda Tangan


1 ALEX TRIBUANA
2 SURANTO
3 ANDIKA BAGUS PUTRA S
4 AGUNG DWI LAKSONO
5 DEDE SETYA PUTRA
6 DONI PANGESTU
7 DHEO LAKSONO HANDIKA
8 DWI DENI NOVIYANTI
9 JOKO WIRANTO
10 KRISNA ADIP PUTRA
11 LIA PRASASTI
12 MAMIK SURANTI
13 NUR AFIS SEPTIAN
14 NOVITASARI
15 PUTRI WULAN SARI
16 SISWANTO
17 VERINA ARDIANTI

48
18 YUNI KRISTIANTI
19 ROFIK SETIAWAN
20 KHILMIYATI ROSIKHOH

49

Anda mungkin juga menyukai