PENELITIAN OPERATIONAL
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
CITRA RAYA
2019
DAFTAR ISI
1
2) Fungsi tujuan
Fungsi tujuan pada model pemrograman linear haruslah berbentuk linear.
Selanjutnya, fungsi tujuan tersebut dimaksimalkan atau diminimalkan terhadap
fungsi-fungsi kendala yang ada.
3) Fungsi kendala
Fungsi kendala adalah suatu kendala yang dapat dikatakan sebagai suatu
pembatas terhadap variabel-variabel keputusan yang dibuat. Fungsi kendala untuk
model pemrograman linear juga harus berupa fungsi linear.
4) Fungsi non-negative
Fungsi yang menyatakan bahwa setiap variabel yang terdapat di dalam
model pemrograman linear tidak boleh negatif.
Asumsi-asumsi Dasar Pemrograman Linear
Asumsi-asumsi dasar pemrograman linear diuraikan agar penggunaan teknik
pemrograman linear ini dapat memuaskan untuk berbagai masalah. Asumsi-
asumsi dalam pemrograman linear akan dijelaskan secara implisit pada 10 bentuk
umum model pemrograman linear. Adapun asumsi-asumsi dasar pemrograman
linear sebagai berikut (Pangestu Subagyo, 1995:14-15):
1) Proportionality (kesebandingan) Asumsi ini mempunyai arti bahwa naik
turunnya nilai fungsi tujuan dan penggunaan sumber atau fasilitas yang
tersedia akan berubah secara sebanding (proportional) dengan perubahan
tingkat kegiatan.
2) Additivity (penambahan) Asumsi ini mempunyai arti bahwa nilai fungsi
tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam pemrograman
linear dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan yang diakibatkan oleh
kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian
nilai tujuan yang diperoleh dari kegiatan lain.
3) Divisibility (dapat dibagi) Asumsi ini menyatakan bahwa keluaran (output)
yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan.
Demikian pula dengan nilai tujuan yang dihasilkan.
4) Deterministic (kepastian) Asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter
yang terdapat dalam model pemrograman linear ( ) dapat diperkirakan
dengan pasti. 2. Bentuk Umum Model Pemrograman Linear Masalah
2
pemrograman linear adalah masalah optimisasi bersyarat yakni pencarian
nilai maksimum atau pencarian nilai minimum sesuatu fungsi tujuan
berkenaan dengan keterbatasan-keterbatasan atau kendala yang harus
dipenuhi. 11 Masalah-masalah tersebut secara umum dapat dirumuskan
sebagai berikut (Johannes Supranto, 1991 : 44): Fungsi tujuan
memaksimumkan dinotasikan dengan dan relasi dalam kendala berbentuk
sehingga bentuknya dapat dilihat pada persamaan (2.1). Maksimumkan
fungsi tujuan (2.1) terhadap kendala-kendala (2.2) Kendala non negatif
Fungsi tujuan meminimumkan dinotasikan dengan dan relasi dalam kendala
berbentuk sehingga menjadi: Meminimumkan fungsi tujuan terhadap
kendala-kendala Kendala non negatif dengan: : variabel keputusan ke /
banyaknya produk ke : suku tetap / bahan mentah jenis ke yang tersedia ( ) :
koefisien kendala/ bahan mentah ke yang digunakan untuk 12 memproduksi
satu unit produk j : koefisien ongkos /harga jual satu unit Secara
keseluruhan model matematis yang digunakan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan pemrograman linear dapat disusun ke dalam bentuk table.
Penyelesaian Masalah Pemrograman Linear Dalam penyelesaian model
pemrograman linear, dikenal metode simpleks. Metode simpleks adalah suatu
metode yang secara sistematis dimulai dari suatu pemecahan dasar ke pemecahan
dasar yang layak lainnya dilakukan berulangulang (dengan jumlah ulangan yang
terbatas) sehingga akhirnya tercapai suatu pemecahan dasar yang optimal. Setiap
langkah menghasilkan suatu nilai dan fungsi tujuan yang selalu lebih besar (lebih
kecil) atau sama dari langkah-langkah sebelumnya (Johannes Supranto, 1991 :
73). Metode simpleks lebih efisien serta dilengkapi dengan suatu test kriteria yang
dapat memberitahukan kapan hitungan harus dihentikan dan kapan harus
dilanjutkan sampai diperoleh suatu penyelesaian yang optimal. Pada umumnya
dipergunakan tabel-tabel, dari tabel pertama yang memberikan pemecahan dasar
permulaan yang fisibel sampai pada pemecahan terakhir yang memberikan solusi
optimal (Johannes Supranto, 1991 : 75). Pada prinsipnya, proses pemecahan
masalah pemrograman linear dengan menggunakan metode simpleks terjadi
melalui algoritma, yaitu suatu urutan kerja secara teratur dan berulang sehingga
tercapai hasil optimal yang dikehendaki. Metode ini paling efisien karena proses
3
penyelesaian dapat digunakan program komputer yang sudah tentu akan
menghabiskan waktu singkat bila dibandingkan secara manual. Dalam masalah
pemrograman linear dengan kendala terlebih dahulu diubah menjadi bentuk
kanonik. Bentuk kanonik adalah bentuk sistem persamaan linear dan memuat
variabel basis (variabel yang memiliki koefisien 1). 14 Untuk membentuk kendala
menjadi bentuk kanonik diperlukan penambahan variabel basis baru . Variabel
basis baru tersebut adalah a. Variabel slack¸ yaitu variabel yang dibutuhkan pada
fungsi kendala yang memuat hubungan kurang dari atau sama dengan . Contoh:
diubah menjadi Sehingga menjadi variabel basis baru b. Variabel surplus, yaitu
variabel yang ditambahkan pada fungsi kendala yang memuat hubungan lebih dari
atau sama dengan . Contoh: diubah menjadi . Variabel bukan variabel basis
(ketika di ruas kiri koefisiennya bukan +1) c. Variabel artificial, yaitu variabel
yang ditambahkan pada fungsi kendala yang belum memuat variabel basis pada
poin b. Contoh: perlu ditambahkan variabel artificial sehingga menjadi Misal
masalah pemrograman linear (2.1) dan (2.2) diubah ke bentuk kanonik, dengan
menambahkan variabel slack di setiap kendala. Variabel slack atau sering disebut
perubah pengetat pada fungsi tujuan memaksimumkan merupakan variabel yang
berperan untuk membuat ruas yang semula longgar menjadi ketat, sehingga sama
nilai dengan ruas yang lainnya (B. Susanta, 1994 : 15 69).
Apabila suatu tabel belum optimum dan dipilih sebagai baris baru maka
disusun kolom yang diperoleh dengan: hanya untuk dan adalah variabel slack
yang menunjukkan kapasitas sumber daya yang tidak dipergunakan (B. Susanta,
1994 : 74). Kasus dimana semua fungsi kendalanya berupa pertidaksamaan satu
jenis disebut sebagai kasus minimum atau maksimum baku (B.Susanta, 1994 :
70). 16 Pada kasus memaksimumkan, tabel simpleks dinyatakan telah mencapai
optimal jika untuk semua nilai . Jika tabel belum optimal maka dilakukan
perbaikan tabel (iterasi). Pada kasus memaksimumkan, terpilih adalah yang
memiliki yang paling kecil sehingga terpilih untuk masuk menjadi basis baru.
Kolom yang terpilih dinamakan kolom kunci. Variabel yang terpilih keluar dari
basis adalah variabel dengan nilai terkecil sehingga ̅ terpilih untuk keluar dari
basis. Baris ̅ disebut baris kunci dan unsur pada baris kunci yang juga pada kolom
kunci disebut unsur kunci (B. Susanta, 1994 : 77-78). Pada kasus
4
meminimumkan, tabel simpleks dinyatakan telah mencapai optimal jika untuk
semua nilai . Jika masih ada nilai yang positif maka dilakukan perbaikan tabel
(iterasi). Memilih yang masuk menjadi basis baru dengan yang paling besar
sehingga terpilih untuk masuk menjadi basis. Variabel yang terpilih keluar dari
basis adalah variabe dengan nilai terkecil sehingga ̅ terpilih untuk keluar dari basis
(B. Susanta, 1994 : 94-95). Titik optimal adalah titik potong yang didapat dengan
eliminasi dan substitusi fungsi-fungsi persamaan. Hasilnya nilai maksimal atau
minimal.
Feasible adalah daerah yang tidak dilanggar batasan-batasan yang ada.
Daerah tidak feasible = tidak bisa dicapai/direalisasi. Titik sudut feasibel = titik di
garis feasibel, karena titik di tengah daerah tidak/bukan titik batasan (masih ada
sisa). Di samping itu, ada masalah yang memiliki pemecahan optimal lebih dari
satu titik disebut : multiple optimal solution. Suatu masalah mungkin tidak
memiliki daerah feasible, sebab : 1)sifat batasannya tidak memungkinkan terdapat
daerah alternatif pemecahan optimal, 2)salah satu aktivitas tidak terpenggaruh
oleh batasan yang ada (sehingga bisa menngunakan sumber daya sebanyak-
banyaknya).
a. Tujuan
Apa yang menjadi tujuan permasalahan yang dihadapi yang ingin
dipecahkan dan dicari jalan keluarnya. Tujuan ini harus jelas dan tegas yang
disebut fungsi tujuan. Fungsi tujuan tersebut dapat berupa dampak positif,
manfaat-manfaat, keuntungan-keuntungan, dan kebaikan-kebaikan yang
ingin dimaksimumkan, atau dampak negatif, kerugian-kerugian risiko-
risiko, biaya-biaya, jarak, waktu, dan sebagainya yang ingin diminimumkan.
5
b. Alternatif Perbandingan
Harus ada sesuatu atau berbagai alternatif yang ingin diperbandingkan;
misalnya antara kombinasi waktu tercepat dan biaya tertinggi dengan waktu
terlambat dan biaya terendah; atau antara alternatif terpadat modal dengan
padat karya; atau antara kebijakan A dengan B; atau antara proyeksi
permintaan tinggi dengan rendah; dan seterusnya.
c. Sumber daya
Sumber daya yang dianalisis harus berada dalam keadaan yang terbatas.
Misalnya, keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga,
keterbatasan luas tanah, keterbatasan ruangan, dan lain-lain. Keterbatasan
dalam sumber daya tersebut dinamakan sebagai kendala atau syarat ikatan.
d. Perumusan kuantitatif
Fungsi tujuan dan kendala tersebut harus dapat dirumuskan secara
kuantitatif dalam apa yang disebut model matematika.
e. Keterkaitan peubah
Peubah-peubah yang membentuk fungsi tujuan dan kendala tersebut harus
memiliki hubungan fungsional atau hubungan keterkaitan. Hubungan
keterkaitan tersebut dapat diartikan sebagai hubungan yang saling
mempengaruhi, hubungan interaksi, interdependensi, timbal-balik, saling
menunjang, dan sebagainya.
6
Bentuk di atas juga dapat ditulis sebagai berikut :
Fungsi tujuan :
Maksimum dan minimumkan :
Kendala :
Dan xj ≥ 0 , j = 1, 2, …, n
keputusan oleh karenanya tergantung dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol c1, c2, …, cn merupakan kontribusi
penggunaan per unit variabel keputusan akan sumber daya yang membatasi, atau
disebut juga sebagai koefisien fungsi kendala pada model matematiknya. Simbol
b1, b2, …, bn menunjukkan jumlah masing-masing sumber daya yang ada. Jumlah
fungsi kendala akan tergantung dari banyaknya sumber daya yang terbatas.
Pertidaksamaan terakhir (x 1, x2, …, xn ≥ 0) menunjukkan batasan non
7
sebuah kue apem dibutuhkan 9 gram gula pasir dan 15 gram tepung. Jika kue
dadar dijual dengan harga Rp 350.00/ buah dan kuee apem di jual dengan harga
Rp 550.00/buah, tentukan pendapatan maksimum yang dapat diperoleh pembuat
kue tersebut serta gambarkan grafiknya.
8
Gambar 1.2.3. 1 Membuat Model Permasalahan
5) Secara otomatis akan muncul table seperti gambar dibawah, isi fungsi
tujuan dan kendala. Dengan table X1(kue dadar), X2(kue apem). Dengan
maximize X1 350 dan X2 550.
6) Setelah semua telah diisi maka langkah selanjutnya adalah klik “Solve And
Analyze” kemudian pilih sub menu Solve and Display Step kemudian klik
Ok. Lalu akan muncul iteration pertama seperti gambar dibawah ini :
9
Gambar 1.2.3. 3 Hasil Iteration 1
7) Setelah mendapatkan hasil dari iteration 1 lalu klik menu Simplex Iteration
kemudian klik next iteration hingga menampilkan iteration selanjutnya.
10
8) Setelah mendapatkan hasil dari iteration ke 2 klik menu Simplex Iteration
lalu klik next iteration untuk mendapatkan hasil iteration selanjutnya.
9) Untuk mendapatkan hasil akhir dari program yang dibuat maka pilihlah
manu Result kemudian pilihlah Final Simplex Tableu, maka akan
menampilkan gambar seperti dibawah ini :
11
Hasil iteration ke 3 adalah hasil perhitungan final, karena pada saat
dilakukan klik iteration dan klik next iteration sebagai perhitungan pada
software WinQsb muncul The simplex method is complete.
Hasil ini sama dengan hasil perhitungan dengan Metode Grafik. Untuk
lebih menyakinkan bahwa perhitungan benar, terdapat sebuah grafik hasil
perhitungan yang dapat diilihat di bawah ini :
12
9𝑥1 + 6𝑥2 + 2𝑥3 ≤ 3
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 ≥ 0
5) Maka akan muncul tabel Matriks untuk mengisi kriteria variabel, lalu isikan
sesuai dengan data persamaan linier yang terdapat pada studi kasus.
13
Gambar 1.3.1. 2 Mengisi Fungsi Tujuan dan Kendala
6) Setelah tabel Matriks terisi, maka pilih menu Solve and Analyse yang
memiliki sub menu seperti gambar berikt ini :
7) Setelah mendapatkan hasil dari iteration 1 lalu klik menu Simplex Iteration
kemudian klik next iteration hingga menampilkan iteration selanjutnya.
14
Gambar 1.3.1. 4 Hasil Interasi 1
15
Gambar 1.3.1. 6 Hasil Interasi 3
10) Kemudian Klik menu Simplex Iterastion lalu klik Next Iteration
Hasil iteration ke 3 adalah hasil perhitungan final, karena pada saat
dilakukan klik iteration dan klik next iteration sebagai perhitungan pada
software WinQsb muncul The simplex method is complete.
16
1 Meja 4 Jam 1 x 4
Pemolesan 1 x 4 + 1 x 5 ≠ 58
1 kursi 5 Jam 1 x 5
( 26 , 0 )
Memotong sumbu y pada saat x = 0
0 + 1 x 2,5 = 80
60
y = 2,5 = 32
( 0 , 32 )
Kendala II
Memotong sumbu x pada saat y = 0
1 x 4 + 1 x 5 = 58
1 x 4 = 58
58
x= = 14 ( 14 , 0 )
4
17
52
y= = 10
5
18
2) Selanjutnya input data yang akan dimaksimumkan dan data pembatasnya :
3) Selanjutnya kemenu slove and analyze, klik pilih menu slove and display
steps lalu kllik dan menghasilkan Interasi 1 :
19
4) Selanjutnya kemenu Simplek Interasi, klik pilih menu next Interasi lalu kllik
dan menghasilkan Interasi 2 :
5) Selanjutnya kemenu Simplek Interasi, klik pilih menu next Interasi lalu kllik
dan muncul tanda metode simpleks selesai :
20
Gambar 1.4.3. 6 Grafik Solusi Optimal
21
Gambar 1.5.1. 1 Tampilan Awal Linier Programing
3) Selanjutnya kemenu slove and analyze , klik pilih menu slove and display
steps lalu kllik dan menghasilkan Interasi 1 :
22
4) Selanjutnya kemenu Simplek Interasi, klik pilih menu next Interasi lalu kllik
dan muncul tanda metode simpleks selesai :
23
Gambar 1.6.1. 1 Tampilan Awal Linier Programing
3) Selanjutnya kemenu slove and analyze , klik pilih menu slove and display
steps lalu kllik dan menghasilkan Interasi 1 :
24
4) Selanjutnya kemenu simplek Interasi , klik pilih simplek interasi lalu kllik
dan menghasilkan Interasi 2
5) Selanjutnya kemenu Simplek Interasi, klik pilih menu next Interasi lalu kllik
dan muncul tanda metode simpleks selesai :
25
BAB II
TRANSPORTASI
26
Xij = jumlah barang yang didistribusikan dari sumber i ke tujuan j
ai = jumlah barang yang ditawarkan atau kapasitas dari sumber i
bj = jumlah barang yang diminta atau dipesan oleh tujuan j
m = banyaknya sumber
n = banyaknya tujuan
27
Tabel 2.1. 1 Tabel Transportasi
Metode yang dibahas dalam penelitian ini adalah metode Vogel (VAM)
untuk solusi awal dan metode MODI untuk solusi optimal. Adapun langkah-
langkah metode VAM yaitu:
1) Hitung opportunity cost untuk setiap baris dan kolom. Opportunity
cost untuk setiap baris i dihitung dengan mengurangkan nilai Cij
terkecil pada baris itu dari nilai Cij satu tingkat lebih besar pada
baris yang sama. Opportunity cost kolom diperoleh dengan cara
yang serupa. Biaya-biaya ini adalah penalty karena tidak memilih
kotak dengan biaya minimum.
28
2) Pilih baris atau kolom dengan opportunity cost terbesar (jika terdapat
nilai yang sama, maka pilih secara sembarang). Alokasikan unit
barang sebanyak mungkin ke kotak dengan nilai Cij minimum
padabaris atau kolom yang dipilih. Untuk Cij terkecil, Xij =
minimum(Si,Dj). Artinya penalty terbesar dihindari.
3) Sesuaikan penawaran dan permintaan untuk menunjukkan alokasi
yang sudah dilakukan. Hilangkan semua baris dan kolom di mana
penawaran dan permintaan telah dihabiskan.
4) Jika semua penawaran dan permintaan belum dipenuhi, kembali
kelangkah 1 dan hitung lagi opportunity cost yang baru. Jika semua
penawaran dan permintaan terpenuhi, maka solusi awal telah
diperoleh.
29
2. Pengurangan kecelakaan Untuk proyek-proyek tertentu, penguranga
kecelakaan merupakan suatu manfaat yang nyata dari keberadaan
transportasi. Seperti perbaikanperbaikan sarana transportasi pelayaran,
jalan kereta api dan sebagainya telah dapat mengurangi kecelakaan.
Namun di Indonesia, masalah ini masih banyak belum mendapat
perhatian, sehingga sulit memperkirakan besarnya manfaat karena
pengurangan biaya kecelakaan. Jika kecelakaan meningkat dengan adanya
peningkatan sarana dan pra sarana transportasi, hal ini menjadi tambahan
biaya atau bernilai manfaat negatif. 4. Manfaat akibat perkembangan
ekonomi Pada umumnya kegiatan transportasi akan memberikan dampak
terhadap kegiatan ekonomi suatu daerah. Besarnya manfaat ini sangat
bergantung pada elastisitas produksi terhadap biaya angkutan. Tambahan
output dari kegiatan produksi tersebut dengan adanya jalan dikurangi
dengan nilai sarana produksi merupakan benefit dari proyek tersebut. 5.
Manfaat tidak langsung Merupakan manfaat yang didapat karena
terhubungnya suatu daerah dengan daerah lain melalui jalur transportasi.
Selain manfaat karena terintegrasinya dua daerah tersebut, maka akan
terjadi pemerataan pendapatan dan prestise, sehingga manfaat ini sangat
sulit untuk diperhitungkan secara kuantitatif. Analisis faktor..., Agus Imam
Rifusua, FE UI, 2010. 17 Universitas Indonesia Selanjutnya menurut
Soesilo (1997) manafaat suatu proyek transportasi dapat dibedakan
menjadi tiga jenis traffic, yaitu:8 1. Normal traffic, yaitu traffic yang
diperkirakan akan menggunakan sarana angkutan tersebut, meskipun tidak
ada proyek transportasi. Jumlah traffic seharusnya naik sesuai dengan
pertumbuhan penduduk di daerah-daerah yang dilayani sarana transportasi
tersebut. Manfaat biaya ini dapat dihitung melalui biaya operasi tanpa
proyek transportasi dikurangi dengan biaya proyek. Gagasan biaya ini
didasarkan kepada surplus konsumen, dimana si pemakai yang mengalami
penurunan harga suatu jasa tetap bersedia membeli walaupun dengan
tingkat harga yang sama. 2. Diverted traffic, yaitu traffic yang berasal dari
traffic jenis lain atau dari fasilitas lain jenis angkutan baru. Manfaat biaya
ini dapat dikelompokan ke dalam dua jenis yaitu: a) Biaya operasi dari
30
penggunaan jalan semua dikurangi biaya operasi dengan menggunakan
jalan baru; b) Berkurang padatnya kendaraan di jalan semula karena
berpindahnya traffic ke jalan yang baru, sehingga biaya yang tetap
menggunakan jalan semula menjadi berkurang. 3. Generated/Induced
traffic, yaitu traffic yang benar-benar baru. Adanya traffic ini disebabkan
oleh turunnya biaya angkutan sehingga menggiatkan daerah sekitarnya.
Misalnya dapat dicontohkan bila suatu daerah semakin berkembang, maka
hasil daerahnya dapat dijual ke daerah lainnya. 2.1.4. Kriteria Transportasi
Publik Sebagai sarana transportasi publik, maka transportasi harus
memenuhi kriteria pelayanan publik. Dagun et. al (2006) mengungkapkan
bahwa transportasi yang baik bagi pelayanan publik harus memenuhi tiga
kriteria dasar, yaitu kenyamanan, keamanan, dan kecepatan9 . 8 Soesilo,
Nining I. (1999:14). Ekonomi Perencanaan dan Manajemen Kota. Jakarta.
Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia 9
Dagun. Save M. (2006:126). Busway, Terobosan Penanganan Transportasi
Jakarta. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan Analisis faktor..., Agus Imam
Rifusua, FE UI, 2010. 18 Universitas Indonesia Ketentuan pertama adalah
kenyamanan, yaitu aspek kenyamanan harus dapat dirasakan oleh
penumpang yang menggunakan jasa transportasi. Penumpang akan merasa
nyaman di dalam sarana transportasi bila di sarana tersebut dilengkapi
dengan berbagai fasilitas yang memberikan kenyamanan bagi
penumpangnya, salah satunya adalah pendingin udara, kedap terhadap
asap kendaraan bermotor, dan proses yang dijalani calon penumpang
sebelum dan setelah berada dalam sarana transportasi. Ketentuan kedua
adalah keamanan, yaitu aspek rasa aman yang dirasakan oleh penumpang
selama mendapatkan pelayanan transportasi. Beberapa indikator yang
digunakan dalam mengukur rasa aman diantaranya adalah sistem tertutup
dimana sarana transportasi tidak mudah diakses oleh pihak lain yang
bukan penumpang. Pada kasus bus, termasuk di dalamnya adalah halte
atau terminal yang hanya diakses oleh penumpang yang sudah membeli
tiket bus. Selain itu, adalah sistem naik dan turun penumpang. Untuk
menjaga keamanan, penumpan g harus naik dan turun hanya pada halte
31
dan terminal yang telah ditetapkan, dan penumpang tidak dapat naik dan
turun pada tempat selain halte dan terminal resmi. Dengan demikian,
sistem tertutup ini dapat memberikan rasa aman bagi penumpang dari
ancaman pencurian, pencopetan, perampokan, atau insideninsiden lainnya
yang mengancam keselamatan penumpang dalam menggunakan jasa
transportasi. Ketentuan ketiga adalah kecepatan, yaitu ketentuan
terpenuhinya waktu sampai ke tempat tujuan dengan cepat dan atau tepat.
Ketentuan ini hanya dapat terpenuhi bila sarana transportasi didukung
dengan pra sarana yang khusus, sebagai contoh adalah rel khusus yang
dimiliki oleh kereta api. Sehingga dengan mengadopsi prasarana kereta
api, maka pada transportasi bus pun dapat diterapkan dengan membangun
jalur khsusus atau disebut dengan busway. Dagun et. al (2006)
mengungkapkan bahwa sarana transportasi massal yang dapat memenuhi
ketiga ketentuan tersebut dapat dilakukan melalui konsep transportasi
busway yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sarana
transportasi ini, walaupun belum sesempurna yang diharapkan pada ketiga
Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010. 19 Universitas
Indonesia ketentuan di atas, namun telah memenuhi harapan masyarakat
ibu kota dalam mendapatkan pelayanan transportasi publik yang cepat,
nyaman dan aman10. 2.1.5. Model Transportasi Kompleksnya
permasalahan transportasi seperti yang telah disampaikan di atas, maka
perlunya permodelan transportasi guna menyederhanakan permasalahan
dan memudahkan dalam pengambilan keputusan. Model menurut Tamin
(1997:1) dapat didefinisikan sebagai bentuk penyederhanaan suatu relita
atau dunia yang sebenarnya, termasuk di antaranya adalah: 1. Model fisik,
seperti model arsitek, model teknik sipil, wayang golek, dan lainnya); 2.
Peta dan diagram grafis; dan 3. Model statistika dan matematika
(persamaan) yang menerangkan beberapa aspek fisik, sosial-ekonomi dan
model transportasi. Permodelan transportasi sangat bermanfaat bagi
perencanaan transportasi, karena melalui permodelan tersebut proses
perencanaan dan pengambilan keputusan dari berbagai masalah
transportasi dapat disederhanakan. Menurut Tamin (1997:8) terdapat
32
beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan permodelan
analisis transportasi, yaitu: 1. Struktur Model, yaitu suatu model dapat saja
memiliki struktur yang sederhana yang berupa fungsi dari beberapa
alternatif yang saling tidak berhubungan, atau struktur yang kompleks
sehingga perlunya dihitung peluang dari suatu kejadian transportasi yang
pernah terjadi. Dengan berkembangnya model kontemporer maka dapat
dimungkinkan untuk menyusun model yang sangat umum dengan banyak
peubah atau variabel. 2. Bentuk Fungsional, yaitu bentuk model yang
dapat memecahkan masalah dalam bentuk linear atau non-linear.
Pemecahan masalah yang tidak linear mencerminkan realita masalah yang
lebih tepat
Dari ketiga perusahaan tersebut, manakah yang akan dipilih oleh Negara
untuk mendistribusikan pupuk-pupuk tersebut?
A. Tentukan penyelesaian layak pertama dengan menggunakan Vogel’s
Approximation Method !
B. Uji penyelesaian layak pertama tersebut dengan metode North-West Corner
dan Least Cost
33
C. Uji Penyelesaian layak pertama tersebut dengan metod stepping stone!
D. Uji Penyelesaian layak pertama tersebut dengan metod Modified
Distribution !
Tabel 2.2.2. 1
Pasar A B C Penawaran
Perusahaan
18 15 16
PT. Sejahtera utama 130
70 60
15 8 12
PT. Selamat Sentosa 90
80 10
13 9 11
PT. Jaya Perkasa 80
80
Permintaan 150 80 70 300
34
Tabel 2.2.2. 2 Metode Modified Distribution
Pasar A B C Penawaran
Perusahaan 18 12 16
18 15 16
PT. Sejahtera utama 130
70 60
U1 = 0
15 8 12
PT.Selamat Sentosa 90
80 10
U2 = -4
13 9 11
PT. Jaya Perkasa 80
80
U3 = -5
Permintaan 150 80 70 300
Index perbaikan
Pengujian sel kosong ( C – U – V = 0 )
1A = 15 – 0 – 12 = 3
2A = 15 – (-4) – 18 = 1
3B = 9 – (-5) – 12 = 2
3C = 11 – (-5) – 16 = 0
35
Gambar 2.2.3. 1 Awal Network Modeling
36
Gambar 2.2.3. 3 Langkah Awal Menentukan Metode Vogel,s
Setelah klik ok dari dari gambar 2.2.1.4 diatas akan muncul interation
sebagai berikut ini :
37
Gambar 2.2.3. 5 Hasil Solusi Metode Vogel
Dari interation yang ke 2 muncul solusi minimasi yang didapat dari study
kasus sebagai berikut ini :
Source 1 ke Destiation 1 dengan total cost Rp 1260
Source 1 ke Destiation 3 dengan total cost Rp 960
Source 2 ke Destiation 2 dengan total cost Rp 640
Source 2 ke Destiation 3 dengan total cost Rp 120
Source 3 ke Destiation 1 dengan total cost Rp 1040
Jadi total cost keseluruhanya adalah Rp, 4020
38
Interasi pertama select intial solution method muncul tampilan seperti
dibawah ini , lalu lanjut ke ( Method Modified Distribution )lalu klik dan
selanjutnya pilih Ok
Setelah klik ok dari dari gambar 2.2.1.7 diatas akan muncul interation
sebagai berikut ini :
Dari interation yang ke 2 muncul solusi minimasi yang didapat dari study
kasus sebagai berikut ini :
Source 1 ke Destiation 1 dengan total cost Rp 1260
Source 1 ke Destiation 3 dengan total cost Rp 960
Source 2 ke Destiation 2 dengan total cost Rp 640
Source 2 ke Destiation 3 dengan total cost Rp 120
39
Source 3 ke Destiation 1 dengan total cost Rp 1040
Jadi total cost keseluruhanya adalah Rp 4020
40
Modified Distribution Method
41
Gambar 2.3.3. 1 Awal Network Modeling
42
Gambar 2.3.3. 3 Input Data Network Modeling
43
Modified Distribution Method
44
Gambar 2.3.3. 7 Edit Data Network Modeling
45
Gambar 2.3.3. 9 Pilih Metode Modified Distribution
46
2.4.1 Penyelesaian dengan Software
Langkah pertama untuk menyelesaikan study kasus or diatas dengan
menggunakan aplikasi Oracle adalah membuka program Oracle , pilih Network
modeling sampai muncul tampilan dibawah ini.
47
Muncul tampilan kedua pada network modeling , selanjutnya isikan data
sesuai dengan studi kasusnya pada baris dan kolomnya terdapat pada software
agar tidak salah saat melakukan interasi (seperti pada gambar diatas).
48
Setelah klinik ok dari interation diatas akan muncul interation ke 2 sebagai
berikut ini :
Dari interation yang ke 2 muncul solusi minimasi yang didapat dari study
kasus sebagai berikut ini :
Source 1 ke Destiation1 dengan total cost Rp 630
Source 1 ke Destiation 2 dengan total cost Rp 560
Source 2 ke Destiation 1 dengan total cost Rp 1000
Source 3 ke Destiation 2 dengan total cost Rp 360
Source 3 ke Destiation 3 dengan total cost Rp 810
Jadi total cost keseluruhanya adalah Rp, 3360
49
Gambar 2.4.1. 6 Intraksi Slovean Analyze
50
Gambar 2.4.1. 9 Solusi Optimal Network
Dari interation yang ke 2 muncul solusi minimasi yang didapat dari study
kasus sebagai berikut ini :
Source 1 ke Destiation1 dengan total cost Rp 630
Source 1 ke Destiation 2 dengan total cost Rp 560
Source 2 ke Destiation 1 dengan total cost Rp 1000
Source 3 ke Destiation 2 dengan total cost Rp 360
Source 3 ke Destiation 3 dengan total cost Rp 810
Jadi total cost keseluruhanya adalah Rp, 3360
51
BAB III
PENUGASAN
52
adalah salah satu dari beberapa teknik-teknik pemecahan yang tersedia untuk
masalah-masalah penugasan.
Maksud dari penugasan adalah menetapkan jumlah sumber-sumber yang
tugaskan kepada sejumlah tujuan (satu sumber untuk satu tujuan), sedemikian
hingga didapat ongkos total yang minimum atau keuntungan total yang
maksimum. Biasanya yang dimaksud dengan sumber ialah pekerja. Sedangkan
yang dimaksud dengan tujuan adalah obyek dari pekerjaan tersebut. Jadi, masalah
penugasan akan mencakup sejumlah m sumber yang mempunyai n tugas. Ada n!
(n faktorial) penugasan yang mungkin dalam suatu masalah karena berpasangan
satu-satu. Apabila pekerjaan i (i= 1,2,3,....n) ditugaskan kepada obyek j
(j=1,2,3,...m) akan muncul biaya penugasan Cn maka sudah jelas bahwa tujuan
dari penugasan adalah mencari ongkos dari tiap-tiap pekerjaan kepada obyek
dengan total ongkos yang minimum atau memberikan keuntungan yang
maksimum.
53
Pengurangan kolom hanya dilakukan pada kolom yang tidak mempunyai
nilai nol. Bila pengurangan baris telah menghasilkan paling sedikit satu nilai
nol pada setiap kolom, maka pengurangan kolom tidak perlu dilakukan.
d. Membentuk penugasan optimum.
Dengan menarik sejumlah minimum garis horizontal dan atau vertical
untuk meliput seluruh elemen bernilai nol dalam total opportunity cost
matrix. Jika jumlah garis sama dengan jumlah garis/kolom maka penugasan
telah optimal. Jika tidak maka harus direvisi.
Operasi ketentuan harus dimulai dengan baris atau kolom yang
mengandung angka 0 terbanyak.
Garis yang dipakai untuk menutupi kotak-kotak yang bernilai (0)
harus melewati semua kolom atau semua baris.
Jika banyaknya garis lurus yang dibuat sama dengan banyaknya
pekerjaan maka penyelesaian sudah optimal, jika tidak maka direvisi.
e. Melakukan revisi tabel.
Pilih angka terkecil yang tidak terliput (dilewati) garis.
Kurangkan angka yang tidak dilewati garis dengan angka terkecil.
Tambahkan angka yang terdapat pada persilangan garis dengan angka
terkecil.
Masukkan nilai revisi ke dalam matriks, sehingga didapatkan total
opportunity cost matriks yang telah direvisi.
f. Setelah melakukan revisi tabel kembali ke langkah d.
g. Tabel penugasan dihubungkan dengan Assignment Problem
2. Masalah maksimisasi
Pemecahan masalah maksimisasi dalam penugasan optimal tenaga kerja
juga dapat dilakukan dengan metode Hungarian. Perbedaan dengan masalah
minimisasi adalah bahwa bilangan-bilangan dalam matriks tidak menunjukkan
tingkat biaya tetapi menunjukkan tingkat laba. Efektifitas pelaksanaan kerja oleh
karyawan individual diukur dengan jumlah kontribusi laba.
Langkah-langkah penyelesaian masalah maksimisasi :
54
a. Seluruh elemen setiap baris dikurangi dengan nilai maksimum dalam baris
yang sama yang menghasilkan Matriks Opportunity Loss yang seharusnya
bernilai negatif.
b. Meminimumkan matriks opportunity loss dengan cara mengurangi seluruh
elemen dalam setiap kolom ( yang belum ada nol-nya) dengan elemen
terkecil dari kolom tersebut.
c. Membentuk penugasan optimum dengan menarik sejumlah minimum garis
horizontal dan atau vertical untuk meliput seluruh elemen bernilai nol dalam
total opportunity cost matrix.
d. Sama halnya dengan masalah minimisasi, jika jumlah garis tidak sama
dengan jumlah baris atau jumlah kolom maka harus dilakukan revisi tabel.
e. Setelah melakukan revisi tabel kembali ke langkah c.
f. Tabel penugasan dihubungkan dengan Assignment Problem.
55
Step4: Jika tiap kolom dan baris sudah memiliki nilai nol. Maka cek, apakah
ditemukan nilai nol sebanyak sumber daya (banyak baris) dan sebanyak pekerjaan
(kolom).
Misal: Jika jumlah baris 4 kolom 4, maka jumlah nilai nol minimal harus ada 4.
Step5: Jika sudah menemukan nilai nol sejumlah baris dan kolom. Maka tandai
dengan melakukan coretan. Mulailah dari baris yang memiliki nilai nol hanya
satu. Step ini mengandung arti bahwa setiap karyawan hanya dapat ditugaskan
pada satu pekerjaan.
Perhatian!
Walau nilai nol sudah memenuhi syarat. Namun pada baris 1 dan 2 ternyata
ditemukan nilai nol. Walau pada baris yang sama, namun nol tersebut berada di
kolom yang sama. Maka dapat dipastikan belum optimal.
Step6: Karena belum optimal, maka tarik garis yang menghubungkan setiap nilai
nol.
Step7: Perhatikan nilai yang BELUM KENA GARIS. Cari nilai yang terkecil.
Lalu gunakan untuk menambah atau mengurang nilai lainnya, dengan ketentuan
berikut:
nilai terkecil yang dicari tadi untuk:
untuk MENGURANGI nilai yang TIDAK KENA CORET
untuk MENAMBAH nilai yang KENA CORET 2X
dan untuk nilai yang KENA CORET 1X, nilainya TETAP
Step8: Nah! Setelah menemukan penugasan yang dianggap paling pas untuk tiap
karyawan. Langkah selanjutnya, cari biaya penugasannya
Dalam model yang digunakan untuk penugasan ini salah satunya adalah
dengan metode Hungarian (Hungarian metod). Pada metode Hungarian, jumlah
sumber-sumber yang ditugaskan harus sama persis dengan jumlah tugas yang
akan diselesaikan. Masalah ini dapat dijelaskan dengan mudah dalam bentuk
matriks segi empat, dimana baris-barisnya menunjukkan sumber-sumber dan
kolom-kolomnya menunjukkan tugas-tugas.
56
Penyelesaian Metode Penugasan Secara Manual
Langkah-langkah penyelesaian dengan metode Hungarian untuk masalah
minimasi adalah sebagai berikut :
1. Ditentukan nilai terkecil dari setiap baris, kemudian mengurangkan semua
nilai dalam baris tersebut dengan nilai terkecilnya.
2. Diperiksa apakah setiap kolom telah mempunyai nilai nol. Bila sudah
dilanjutkan ke langkah 3, bila belum, dilakukan penentuan nilai terkecil dari
setiap kolom yang belum mempunyai nilai nol, kemudian setiap nilai pada
kolom tersebut dikurangkan dengan nilai terkecilnya.
3. Ditentukan apakah terdapat n elemen nol, dimana tidak ada 2 nilai nol yang
berada pada baris atau kolom yang sama, dimana n adalah jumlah kolom atau
baris, jika ada, maka tabel telah optimal, jika tidak dilanjutkan ke langkah 4.
4. Dilakukan penutupan semua nilai nol dengan menggunakan garis vertikal
atau horisontal seminimal mungkin.
5. Ditentukan nilai terkecil dari nilai-nilai yang tidak tertutup garis, kemudian
semua nilai yang tidak tertutup garis dikurangkan dengan nilai terkecil
tersebut, dan nilai yang tertutup oleh 2 garis ditambahkan dengan nilai
terkecil tersebut.
6. Kembali ke langkah 3.
57
4. Dilakukan penutupan semua nilai nol dengan menggunakan garis vertikal
atau horisontal seminimal mungkin.
5. Ditentukan nilai terkecil dari nilai-nilai yang tidak tertutup garis, kemudian
semua nilai yang tidak tertutup garis dikurangkan dengan nilai terkecil
tersebut, dan nilai yang tertutup oleh 2 garis ditambahkan dengan nilai
terkecil tersebut.
6. Kembali ke langkah 3.
58
Gambar 3.2.1. 1 Algoritma Solusi
A- 2 dengan biaya 18
B-1 dengan biaya 19
C-4 dengan biaya 23
D-3 dengan biaya 26
Yang total Biaya nya adalah 252
59
3.2.2 Penyelesaian dengan Software
METODE NETWORK
Berikut jawaban Penugasan Oracle:
Langkah pertama untuk menjawab tugas OR 2 dengan Oracle adalah
membuka program Oracle, pilih Network modeling sampai muncul tampilan
dibawah ini. Pilih menu Asiggment Problem , Pada menu Objective Criterion
pilih Maximation , di Data Entriy Format pilih Spreadsheet Matrix Form.
Selanjutnya pada Problem Title, Number Of Object , Number Of Assigments diisi
sesuai dengan data yang di soal.
Selanjutnya pada tampilan awal rubah nama baris dan kolom agar
mempermudahkan kita dalam cek hasil setiap interasi pada menu noods name,
setelah dirubah klik OK.
60
Gambar 3.2.2. 2 Rubah Nama Kolom dan Baris
Langkah berikutnya pilih dan klik pada menu slove an analyze seperti
gambar dibawah ini
61
Setelah proses langkah diatas, lalu klik slove and display – network hingga
muncul tampilan Interation 1 sebagai berikut ini .
Setelah interasi 1 maka lanjut ke interasi 2 seperti dibawah ini , dengan cara
menu interation lalu klik next interation.
62
Gambar 3.2.2. 7 Interasi 2 Slove and Display – Network
Setelah interasi 2 maka lanjut ke interasi 3 seperti dibawah ini , dengan cara
menu interation lalu klik next interation sampai dengan tampilan seperti dibawah
ini.
Setelah interasi 3 maka lanjut ke interasi 4 seperti dibawah ini , dengan cara
menu interation lalu klik next interation sampai dengan tampilan seperti dibawah
ini.
63
Gambar 3.2.2. 9 Interasi 4 Slove and Display – Network
Setelah sudah sampai dengan interasi final, maka kila dapat solusi optimal
yang didapat dari interation final , dengan cara menu interation lalu klik next
interation sampai dengan tampilan seperti dibawah ini.
METODE TABLEAU
Setelah network sudah selesai maka kita pakai metode tableau, tetapi
sebelum kita ke tableau kita kembali kemenu awalnya seperti dibawah ini.
64
Gambar 3.2.2. 11 Metode Slove and Display – Tableau
Selanjutnya langkah berikut pilih pada menu slove an analyze, lalu klik
slove and display – Tableau hingga muncul tampilan interation 1, sebagai berikut
ini
Selanjutnya kita ambil data rincian dari perhitungan tableau dengan cara
klik interation lalu pilih next interation seperti dibawah ini :
65
Setelah interasi 1 maka lanjut ke interasi 2 seperti dibawah ini , dengan cara
menu interation lalu klik next interation sampai dengan tampilan seperti dibawah
ini.
Pada interasi 2 maka lanjut ke menu interation lalu klik next interation
sampai dengan tampilan seperti dibawah ini.
Setelah sudah sampai dengan interasi final, maka kila dapat solusi optimal
yang didapat dari interation final.
66
3.3.1 Identifikasi Kasus
A 68 82 84 47
B 55 46 69 80
C 80 75 88 88
D 64 55 91 48
1. Seluruh elemen dalam setiap baris dikurangi dengan nilai maksimum dalam
baris yang sama (bila baris (-), maka (-) nya tidak usah ditulis.
67
2. Meminimumkan opportunity cost dengan cara mengurangi seluruh elemen
dalam setiap kolom (yang belum ada nol nya) dengan elemen terkecil dari
kolom tersebut.
3. Buat garis seminimal mungkin berdasarkan baris atau kolom sehingga menutupi
semua bilangan / angka nol
Pola penugasan
Objek A- Mesin 2 = 82
Objek B-Mesin 4 = 80
Objek C-Mesin 1 = 80
Objek D-Mesin 3 = 91
Total penugasan = 333
68
pilih Maximation , di Data Entriy Format pilih Spreadsheet Matrix Form.
Selanjutnya pada Problem Title, Number Of Object , Number Of Assigments diisi
sesuai dengan data yang di soal.
selanjutnya isikan data pada soal sesuai dengan baris dan kolomnya agar
tidak salah saat melakukan itterasi (seperti pada gambar dibawah ini).
Langkah berikutnya pilih dan klik pada menu slove an analyze seperti
gambar dibawah ini kemudian klik sub menu Select Initial Solution Method
69
Gambar 3.3.3. 3 Pemilihan Menu
Setelah proses langkah diatas, lalu klik slove and display – network hingga
muncul tampilan Interation 1 sebagai berikut ini.
Setelah interasi 1 maka lanjut ke interasi 2 seperti dibawah ini , dengan cara
menu interation lalu klik next interation.
70
Gambar 3.3.3. 5 Interasi 1 ke Interasi 2 Pada Slove and Display – Network
Gambar 3.3.3. 6
Setelah sudah sampai dengan interasi final, maka kila dapat solusi optimal
yang didapat dari interation final , dengan cara menu interation lalu klik next
interation sampai dengan tampilan seperti dibawah ini.
71
Gambar 3.3.3. 7 Solusi Metode Slove and Display – Network
METODE TABLEAU
Setelah network sudah selesai maka kita pakai metode tableau, tetapi
sebelum kita ke tableau kita kembali kemenu awalnya seperti dibawah ini.
Selanjutnya langkah berikut pilih pada menu slove an analyze, lalu klik
slove and display – Tableau hingga muncul tampilan interation 1, sebagai berikut
ini
72
Setelah sudah sampai dengan interasi final, maka kila dapat solusi optimal
yang didapat dari interation final ,
73
Reduksi baris dengan cara cari baris terkecil dahulu dari data diatas ( warna
merah ) untuk mengurangi data pada barisnya masing- masing. Hasil pengurangan
muncul dibawah ini.
Cari kolom terkecil dahulu (agar semua kolom ada nilai nol)
Hasil dari pengurangan nilai terkecil pada kolom yang belum dapat nilai nol
74
Hasil akhir dari pengurangan nilai terkecil.
A - 4 Bernilai 55
B - 2 Bernilai 47
C - 1Bernilai 36
D - 3 Bernilai 48
Total Penugasan 196
METODE NETWORK
75
Gambar 3.4.3. 1 Tahapan Awal Network Modeling
Langkah berikutnya pilih dan klik pada menu slove an analyze seperti
gambar dibawah ini
76
Gambar 3.4.3. 3 Solve and Display Steps – Network Modeling
Setelah proses langkah diatas, lalu klik slove and display – network hingga
muncul tampilan Interation 1 sebagai berikut ini .
Setelah interasi 1 maka lanjut ke interasi 2 seperti dibawah ini , dengan cara
menu interation lalu klik next interation.
77
Gambar 3.4.3. 5 Interasi 2 Solve and Display Steps – Network Modeling
Setelah interasi 2 maka lanjut ke interasi 3 seperti dibawah ini , dengan cara
menu interation lalu klik next interation sampai dengan tampilan seperti dibawah
ini.
Gambar 3.4.3. 6 Final Interasi pada Solve and Display Steps – Network Modeling
Setelah sudah sampai dengan interasi final, maka kila dapat solusi minimal
yang didapat dari interation final , dengan cara menu interation lalu klik next
interation sampai dengan tampil seperti dibawah ini.
78
Gambar 3.4.3. 7 Solusi Solve and Display Steps – Network Modeling
METODE TABLEAU
Setelah Metode Network sudah selesai maka kita pakai Metode Tableau,
tetapi sebelum kita ke tableau kita kembali kemenu awalnya seperti dibawah ini.
Gambar 3.4.3. 8 Tampilan Awal Solve and Display Steps- Metode Tableau
Langkah berikut pilih pada menu slove an analyze, lalu klik slove and
display – Tableau hingga muncul tampilan interation 1, sebagai berikut ini
79
Gambar 3.4.3. 9 Interasi 1 Solve and Display Steps- Metode Tableau
Selanjutnya kita ambil data rincian dari perhitungan tableau, untuk lanjut
ketahap berikutnya :
Setelah interasi 1 maka lanjut ke interasi 2, dengan cara menu interation lalu
klik next interation (seperti tampilan gambar diatas), yang nantinya akan muncul
tampilan seperti dibawah ini.
Dikarenakan pada interasi 2 sudah final maka ke menu interation lalu klik
next interation sampai dengan tampil seperti dibawah ini.
80
Gambar 3.4.3. 11 Solusi Solve and Display Steps – Tableau
81
3.5.2 Algoritma Solusi
Reduksi baris dengan cara cari baris terkecil dahulu dari data diatas ( warna
merah ) untuk mengurangi data pada barisnya masing- masing. Hasil pengurangan
muncul dibawah ini.
Cari kolom terkecil dahulu (agar semua kolom ada nilai nol)
82
Gambar 3.5.2. 4 Hasil Reduksi Kolom
METODE NETWORK
Berikut jawaban Penugasan Oracle:
Langkah pertama untuk menjawab tugas OR 2 dengan Oracle adalah
membuka program Oracle, pilih Network modeling sampai muncul tampilan
dibawah ini. Pilih menu Asiggment Problem , Pada menu Objective Criterion
pilih Minimation , di Data Entriy Format pilih Spreadsheet Matrix Form.
Selanjutnya pada Problem Title, Number Of Object , Number Of Assigments diisi
sesuai dengan data yang di soal.
83
Gambar 3.5.3. 1 Tahapan Awal Network Modeling
Langkah berikutnya pilih dan klik pada menu slove an analyze seperti
gambar dibawah ini
84
Gambar 3.5.3. 3 Solve and Display Steps – Network Modeling
Setelah proses langkah diatas, lalu klik slove and display – network hingga
muncul tampilan Interation 1 sebagai berikut ini .
Setelah interasi 1 maka lanjut ke interasi 2 seperti dibawah ini , dengan cara
menu interation lalu klik next interation.
85
Gambar 3.5.3. 5 Interasi 2 Solve and Display Steps – Network Modeling
Setelah interasi 2 maka lanjut ke interasi 3 seperti dibawah ini , dengan cara
menu interation lalu klik next interation sampai dengan tampilan seperti dibawah
ini.
Gambar 3.5.3. 6 Final Interasi pada Solve and Display Steps – Network Modeling
Setelah sudah sampai dengan interasi final, maka kila dapat solusi minimal
yang didapat dari interation final , dengan cara menu interation lalu klik next
interation sampai dengan tampil seperti dibawah ini.
86
Gambar 3.5.3. 7 Solusi Solve and Display Steps – Network Modeling
METODE TABLEAU
Setelah Metode Network sudah selesai maka kita pakai Metode Tableau,
tetapi sebelum kita ke tableau kita kembali kemenu awalnya seperti dibawah ini.
Gambar 3.5.3. 8 Tampilan Awal Solve and Display Steps- Metode Tableau
Langkah berikut pilih pada menu slove an analyze, lalu klik slove and
display – Tableau hingga muncul tampilan interation 1, sebagai berikut ini
87
Gambar 3.5.3. 9 Interasi 1 Solve and Display Steps- Metode Tableau
Selanjutnya kita ambil data rincian dari perhitungan tableau, untuk lanjut
ketahap berikutnya :
Setelah interasi 1 maka lanjut ke interasi 2, dengan cara menu interation lalu
klik next interation (seperti tampilan gambar diatas), yang nantinya akan muncul
tampilan seperti dibawah ini.
Dikarenakan pada interasi 2 sudah final maka ke menu interation lalu klik
next interation sampai dengan tampil seperti dibawah ini.
88
Gambar 3.5.3. 11 Solusi Solve and Display Steps – Tableau
89
Gambar 3.6.2. 1 Data Awal
Reduksi baris dengan cara cari baris terkecil dahulu dari data diatas ( warna
merah ) untuk mengurangi data pada barisnya masing- masing. Hasil pengurangan
muncul dibawah ini.
90
METODE NETWORK
Berikut jawaban Penugasan Oracle:
Langkah pertama untuk menjawab tugas OR 2 dengan Oracle adalah
membuka program Oracle, pilih Network modeling sampai muncul tampilan
dibawah ini. Pilih menu Asiggment Problem , Pada menu Objective Criterion
pilih Minimation , di Data Entriy Format pilih Spreadsheet Matrix Form.
Selanjutnya pada Problem Title, Number Of Object , Number Of Assigments diisi
sesuai dengan data yang di soal.
91
Langkah berikutnya pilih dan klik pada menu slove an analyze seperti
gambar dibawah ini
Setelah proses langkah diatas, lalu klik slove and display – network hingga
muncul tampilan Interation 1 sebagai berikut ini .
Gambar 3.6.2. 7 Final Interasi pada Solve and Display Steps – Network Modeling
Setelah sudah sampai dengan interasi final, maka kila dapat solusi minimal
yang didapat dari interation final , dengan cara menu interation lalu klik next
interation sampai dengan tampil seperti dibawah ini.
92
Gambar 3.6.2. 8 Solusi Solve and Display Steps – Network Modeling
METODE TABLEAU
Setelah Metode Network sudah selesai maka kita pakai Metode Tableau,
tetapi sebelum kita ke tableau kita kembali kemenu awalnya seperti dibawah ini.
Gambar 3.6.2. 9 Tampilan Awal Solve and Display Steps- Metode Tableau
Langkah berikut pilih pada menu slove an analyze, lalu klik slove and
display – Tableau hingga muncul tampilan interation 1, sebagai berikut ini
93
Gambar 3.6.2. 10 Interasi 2 Solve and Display Steps- Metode Tableau
Dikarenakan pada interasi 2 sudah final maka ke menu interation lalu klik
next interation sampai dengan tampil seperti dibawah ini.
94