Anda di halaman 1dari 1

Vasospasme cerebral merupakan suatu penyempitan pembuluh arteri cerebral yang

berkepanjanganan, kadang berat, namun bersifat reversible, yang dimulai beberapa hari
setelah perdarahan subarachnoid (SAB). Resiko vasospasme tergantung pada tebalnya darah
di ruang subarachnoid dan ventrikel.

Progresifitas gejala vasospasme tergantung pada sejumlah faktor, namun yang terpenting
adalah derajat dan distribusi penyempitan arteri. Vasospasme hanya mempengaruhi arteri
intradura dan terutama, arteri dan arteriol yang berada diluar otak. Patogenesisnya adalah
adanya bekuan darah yang membungkus arteri cerebri, namun respon extraselular dan
intraselular terhadap kontak hematoma dengan dinding arteri masih dalam penelitian.

Berbagai pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis vasospasme :

 - Kecepatan aliran darah pembuluh darah besar : transcranial doppler


 - Cerebral Blood Flow dan perfusi : perfusion CT Scanning, SPECT, xenon enhanced

CT, thermal diffusion flowmetry

 - Deteksi iskemia cerebri : DWI, microdialysis, Jugular venous oxygen saturation


 - Imaging vascular : Catether based angiography, CT angiography

arteri yang men-suplai darah ke otak yaitu arteri vertebralis kanan dan kiri dan ICA (kanan
dan kiri).

Ada 3 sirkulasi yang membentuk sirkulus wilisi di otak. Ketiga sirkulasi tersebut adalah :
1. sirkulasi anterior, terdiri dari middle cerebral artery (MCA), anterior cerebral artery
(ACA) dan arteri komunikans anterior yang menghubungkan kedua ACA
2. sirkulasi posterior yang terdiri dari PCA
3. arteri komunikans posterior yang menghubungkan MCA dengan PCA
kegunaan sirkulus wilisi ini adalah untuk protejsi terjaminya pasokan darah ke otak apabila
terjadi sumbatan di salah satu cabang.

Anda mungkin juga menyukai