Alvi Wenti Febriani-Tt3c-Makalah Osilator
Alvi Wenti Febriani-Tt3c-Makalah Osilator
1317030004
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Karunia-Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Osilator” dapat
selesai tepat pada waktunya.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Elektronika Telekomunikasi. Penyusun berterimakasih kepada Ibu Widya, ST.MT
selaku pembimbing materi dalam pembuatan makalah ini. Harapan penyusun
bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kritik serta saran yang membangun akan penyusun terima demi penyempurnaan
makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan......................................................................................................................... 2
3.1.Kesimpulan ............................................................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya terjadinya
tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi salah satu syarat
penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya
rangkaianfeedback menggunakan komponen pasif R dan C ( Malvino, 1993).
Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osilator
frekuensi pembawa (carrier), yang digunakan pada aplikasi ini digunakan komponen L
dan C karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka makin kecil harga
komponen yang digunakan lain halnya menggunakan R dan C karena frekuensi yang
dihasilkan tidak akan bisa mencapai harga yang paling tinggi karena terbatasnya harga
Resistor. Tinggi rendahnya frekuensi bisa ditentukan pada komponen L dan C
pada Tank Circuit dan besarnya frekuensi dapat ditentukan dengan perhitungan
sebagai berikut:
fosc = (Hz)
1
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi osilator dalam rangkaian elektronika.
2. Untuk mengetahui macam-macam dan prinsip kerja osilator.
3. Untuk mengetahui aplikasi osilator dalam elektronika
2
BAB II
DASAR TEORI
3
Dalam suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal awal untuk
menyulut (trigger) osilasi biasanya diberikan oleh tegangan derau yang muncul
sewaktu catu daya dihidupkan. Seluruh osilator umpan balik memerlukan beberapa
devais atau mekanisme yang menyediakan penguatan yang mana akan dikombinasikan
dengan sebuah susunan umpan balik. Pada penguat atau amplifier, maka terdapat
penguatan tegangan yang input dan outputnya terhubung melalui rangkaian umpan
balik. Hal ini mengembalikan sebuah fraksi dari tegangan output ke input. Pada
umumnya penguat dan rangkaian umpan balik akan mengubah besar dan fasa dari
sinyal.
4
2.4 Macam-Macam Osilator
a. Osilator Harmonisa
Osilator harmonisa menghasilkan bentuk gelombang sinusoida. Osilator
harmonisa disebut juga dengan Osilator Linear. Bentuk dasar osilator harmonisa
terdiri dari sebuah penguat dan sebuah filter yang membentuk umpan balik
positif yang menentukan frekuensi output.
Prinsip osilator ini dimulai dengan adanya noise/desah saat pertama kali power
dinyalakan. Noise/desah ini kemudian dimasukkan kembali ke input penguat
dengan melalui filter tertentu. Karena hal ini terjadi berulang-ulang, maka sinyal
noise akan menjadi semakin besar dan membentuk periode tertentu sesuai dengan
jaringan filter yang dipasang. Periode inilah yang kemudian menjadi
nilai frekuensi sebuah osilator.
Osilator harmonisa/ sinus terdiri dari beberapa jenis yaitu :
1. Osilator Amstrong
5
2. Osilator Hartley
Osilator Hartley termasuk jenis osilator LC. Osilator Hartley tersusun dari dua
buah induktor yang disusun seri dan sebuah kapasitor tunggal. Kelebihan osilator
hartley adalah mudahnya mengatur nilai frekuensi yaitu dengan menempatkan
sebuah kapasitor variabel pada komponen kapasitornya. Selain itu amplitudo output
osilator juga relatif tetap pada range frekuensi kerja penguat osilator.
Nilai frekuensi resonansi (Fr) adalah :
𝟏
Fr =
𝟐𝝅√𝑳𝑪
Sedangkan nilai L adalah :
L = L1 + L2
Dimana C = kapasitor (F) dan L = Induktor (H).
6
3. Oilator Colpitts
Osilator Colpitts termasuk jenis osilator LC. Osilator colpitts tersusun dari dua
buah kapasitor yang disusun seri dan sebuah induktor tunggal. Kelebihan osilator
colpitts adalah mudahnya mengatur nilai frekuensi yaitu dengan menempatkan
sebuah induktor variabel pada komponen induktornya seperti halnya penggunaan
kapasitor variabel pada osilator hartley. Amplitudo output osilator juga relatif tetap
pada range frekuensi kerja penguat osilator.
Nilai frekuensi resonansi (Fr) adalah :
𝟏
Fr =
𝟐𝝅√𝑳𝑪
Sedangkan nilai C adalah :
𝑪𝟏𝑿𝑪𝟐
C=
𝑪𝟏+𝑪𝟐
Dimana C = kapasitor (F) dan L = Induktor (H).
7
4. Osilator Clapp
Osilator Clapp termasuk jenis osilator LC. Osilator Clapp tersusun dari tiga
buah kapasitor dan satu buah induktor. Konfigurasi osilator clapp sama dengan
osilator colpits namun ada penambahan kapasitor yang disusun seri dengan
induktor (L). Osilator Clapp diperkenalkan oleh James K. Clapp pada tahun 1948.
Nilai frekuensi resonansi (Fr) adalah :
𝟏
Fr =
𝟐𝝅√𝑳𝐂𝟑
Sedangkan nilai C adalah :
𝟏
C= 𝟏 𝟏 𝟏
+ +
𝑪𝟏 𝑪𝟐 𝑪𝟑
Pada osilator clapp, harga C3 jauh lebih kecil daripada harga C1 dan C2.
Dimana C = kapasitor (F) dan L = Induktor (H).
8
5. Osilator pergeseran Fasa
Osilator pergeseran fasa termasuk jenis osilator RC. Pada osilator pergeseran
fasa terdapat sebuah pembalik fasa total 180 derajat. Pembalik fasa ini di
menggeser fasa sinyal output sebesar 180 derajat dan memasukkan kembali ke
input sehingga terjadi umpan balik positif. Rangkaian pembalik fasa ini biasanya
dibentuk oleh tiga buah rangkaian RC.
Nilai Frekuensi dapat dihitung melalui rumus berikut :
F=kxRxC
6. Osilator Kristal
9
oleh George W. Pierce. Osilator Pierce banyak dipakai pada rangkaian digital
karena bentuknya yang simpel dan frekuensinya yang stabil. Osilator ini
sebenarnya ekivalen dengan osilator Colpitts, hanya saja ia tidak menerapkan sirkit
tala L dan C, akan tetapi menerapkan kristal kwarsa sebagai resonatornya (penentu
frekuensinya).
Nilai frekuensi resonansi (Fr) adalah :
𝟏
Fr =
𝟐𝝅√𝑳𝑪𝒔
Sedangkan nilai Cs adalah :
Cs merupakan nilai kapasitor kristal yang digunakan. Dimana C = kapasitor (F) dan
L = Induktor (H).
10
Osilator ini termasuk jenis osilator RC. Osilator jembatan Wien disebut juga
osilator “Twin-T” karena menggunakan dua “T” sirkuit RC beroperasi secara
paralel. Satu rangkaian adalah sebuah RCR “T” yang bertindak sebagai filter low-
pass. Rangkaian kedua adalah CRC “T” yang beroperasi sebagai penyaring bernilai
tinggi. Bersama-sama, sirkuit ini membentuk sebuah jembatan yang disetel pada
frekuensi osilasi yang diinginkan. Sinyal di cabang CRC dari filter Twin-T yang
maju, di RCR itu – tertunda, sehingga mereka dapat melemahkan satu sama lain
pada frekuensi tertentu.
Osilator Jembatan Wien mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Pada frekuensi osilasi tegangan output vo dan input V+ sefasa pada 0 derajat
- Sinyal akan berbentuk segi empat dan frekuensi akan turun apabila penguatan
terlalu besar
- Perbandingan nilai kapasitor dan resistor menentukan tingkat kestabilan
frekuensi
b. Osilator Relaksasi
Osilator Relaksasi adalah osilator yang memanfaatkan prinsip saklar secara
terus menerus dengan periode tertentu yang menentukan frekuensi output. Osilator
relaksasi menghasilkan beberapa bentuk gelombang non sinus, yaitu : Gelombang
kotak, segitiga, pulsa dan gigi gergaji.
Osilator relaksasi sederhana adalah sebuah multivibrator / flip-flop. Prinsipnya
adalah mensaklar tagangan suply oleh sebuah komponen transistor atau FET.
Multivibrator
11
Osilator relaksasi juga ada yang menggunakan IC yaitu yang terkenal adalah
dengan IC 555.
Osilator IC 555
a. Osilator Frekuensi Rendah (Low Frequency Oscilator), yaitu Osilator yang dapat
membangkitkan frekuensi rendah dibawah 20Hz.
b. Osilator Audio (Audio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan
frekuensi Audio diantara 16Hz hingga 20kHz.
c. Osilator Frequency Radio (Radio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat
membangkitkan Frekuensi Radio diantara 100kHz hingga 100GHz.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Osilator adalah alat yang dapat menghasilakan tegangan bolak-balik pada
bermacam-macam frekuensi. Osilator dapat dianggap sebagai penguat (amplifier)
yang outputnya umpan-balik (feed-back) ke input. Pada osilator tidak ada tegangan
input sehingga osilasi dimulai dari suatu tegangan kecil
Dasar dari rangkaian osilator yang sering digunakan adalah osilator umpan balik
positif dimana tegangan outputnya umpan balik ke input. Osilator umpan balik positif
ini terdiri dari dua yaitu : osilator pergeseran fasa RC dan osilator LC yang ditala.
13
DAFTAR PUSTAKA
14