Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH OSILATOR

Dosen Pengampu: Widya, ST. MT

Alvi Wenti Febriani

1317030004

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Karunia-Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Osilator” dapat
selesai tepat pada waktunya.

Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Elektronika Telekomunikasi. Penyusun berterimakasih kepada Ibu Widya, ST.MT
selaku pembimbing materi dalam pembuatan makalah ini. Harapan penyusun
bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kritik serta saran yang membangun akan penyusun terima demi penyempurnaan
makalah ini.

Depok, 8 Desember 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1

1.2 Tujuan......................................................................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI ..................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Osilator ................................................................................................ 3

2.2. Prinsip Kerja Osilator ............................................................................................. 3

2.3 Fungsi Osilator ......................................................................................................... 4

2.4 Macam-Macam Osilator ......................................................................................... 5

2.5 Penerapan/Aplikasi Osilator ................................................................................. 12

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 13

3.1.Kesimpulan ............................................................................................................. 13

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Osilator yaitu suatu rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan getaran
listrik dengan frekuensi tertentu dan amplitudonya tetap. Dasar dari sebuah osilator
yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem feedback, yaitu sebagian sinyal
keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase dan tegangan yang sama
sehingga terjadi osilasi yang terus menerus. Adapun beberapa bagian yang menjadi
syarat untuk sebuah osilator supaya terjadi osilasi yaitu adanya rangkaian penguat,
rangkaianfeedback, dan rangkaian tank circuit.

Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya terjadinya
tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi salah satu syarat
penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya
rangkaianfeedback menggunakan komponen pasif R dan C ( Malvino, 1993).

Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osilator
frekuensi pembawa (carrier), yang digunakan pada aplikasi ini digunakan komponen L
dan C karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka makin kecil harga
komponen yang digunakan lain halnya menggunakan R dan C karena frekuensi yang
dihasilkan tidak akan bisa mencapai harga yang paling tinggi karena terbatasnya harga
Resistor. Tinggi rendahnya frekuensi bisa ditentukan pada komponen L dan C
pada Tank Circuit dan besarnya frekuensi dapat ditentukan dengan perhitungan
sebagai berikut:

fosc = (Hz)

dimana f merupakan frekuensi yang dihasilkan dan C merupakan kapasitor (Floyd,


1993.

1
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi osilator dalam rangkaian elektronika.
2. Untuk mengetahui macam-macam dan prinsip kerja osilator.
3. Untuk mengetahui aplikasi osilator dalam elektronika

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Osilator


Osilator adalah suatu rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan getaran
listrik dengan frekuensi tertentu dan amplitudo konstan. Gelombang sinyal yang
dihasilkan ada yang berbentuk Gelombang Sinus (Sinusoide Wave), Gelombang Kotak
(Square Wave) dan Gelombang Gigi Gergaji (Saw Tooth Wave). Dasar dari sebuah
osilator yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem feedback, yaitu sebagian sinyal
keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase dan tegangan yang sama
sehingga terjadi osilasi secara terus menerus. Sinyal arus searah atau DC dari pencatu
daya (power supply) dikonversikan (diubah) oleh rangkaian osilator menjadi sinyal
arus bolak-balik atau AC sehingga menghasilkan sinyal listrik yang periodik dengan
amplitudo konstan.
Osilator bisa dibangun dengan menggunakan beberapa teknik dasar, yaitu:
1. Menggunakan komponen-komponen yang memperlihatkan karakteristik resistansi
negatif, dan lazimnya menggunakan dioda terobosan dan UJT
2. Menggunakan umpanbalik positif pada penguat. Umpanbalik positif menguatkan
desah internal yang terdapat pada penguat. Jika keluaran penguat sefasa dengan
masukkannya, osilasi akan terjadi.

2.2 Prinsip Osilator


Suatu rangkaian osilator yang sederhana memiliki 2 bagian utama yaitu penguat
(amplifier) dan umpan balik (feedback). Pada dasarnya sebuah osilator membutuhkan
sinyal yang kecil yang berasal dari penguat. Osilasi akan terjadi jika penguat
ditambahkan suatu arus listrik untuk menghasilkan sinyal kecil. Sinyal kecil tersebut
akan menjadi umpan balik ke penguat. Oleh sebab itu jika keluaran penguat sama
dengan fasa dari sinyal umpan balik itu maka osilasi akan terjadi. Dalam osilator
umpan balik, umpan balik positif dari luar cukup untuk membuat hasil yang tidak
terhingga dan memberikan resistansi negatif yang diperlukan untuk menanggulangi
peredaman alami dari isolator.

3
Dalam suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal awal untuk
menyulut (trigger) osilasi biasanya diberikan oleh tegangan derau yang muncul
sewaktu catu daya dihidupkan. Seluruh osilator umpan balik memerlukan beberapa
devais atau mekanisme yang menyediakan penguatan yang mana akan dikombinasikan
dengan sebuah susunan umpan balik. Pada penguat atau amplifier, maka terdapat
penguatan tegangan yang input dan outputnya terhubung melalui rangkaian umpan
balik. Hal ini mengembalikan sebuah fraksi dari tegangan output ke input. Pada
umumnya penguat dan rangkaian umpan balik akan mengubah besar dan fasa dari
sinyal.

2.3 Fungsi Osilator


Fungsi osilator berlawanan dengan penyearah yang mengubah daya searah ke
daya bolak-balik. Suatu osilator dapat membangkitkan bentuk gelombang pada suatu
frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam sampai beberapa ratus juta siklus tiap
detik. Osilator dapat hamper secara murni menghasikan gelombang sinusoidal dengan
frekuensi tetap, ataupun gelombang yang hanya dengan harmonic. Osilator umumnya
digunakan dalam pemancar dan penerima radio dan televise, dalam radar dan dalam
berbagai sistem komunikasi.

4
2.4 Macam-Macam Osilator
a. Osilator Harmonisa
Osilator harmonisa menghasilkan bentuk gelombang sinusoida. Osilator
harmonisa disebut juga dengan Osilator Linear. Bentuk dasar osilator harmonisa
terdiri dari sebuah penguat dan sebuah filter yang membentuk umpan balik
positif yang menentukan frekuensi output.
Prinsip osilator ini dimulai dengan adanya noise/desah saat pertama kali power
dinyalakan. Noise/desah ini kemudian dimasukkan kembali ke input penguat
dengan melalui filter tertentu. Karena hal ini terjadi berulang-ulang, maka sinyal
noise akan menjadi semakin besar dan membentuk periode tertentu sesuai dengan
jaringan filter yang dipasang. Periode inilah yang kemudian menjadi
nilai frekuensi sebuah osilator.
Osilator harmonisa/ sinus terdiri dari beberapa jenis yaitu :
1. Osilator Amstrong

Osilator amstrong dinamai sesuai dengan nama penemunya Edwin Amstrong.


Osilator amstrong terdiri dari sebuah penguat dan sebuat umpan balik rangkaian
LC. Osilator Amstrong (juga dikenal sebagai Meissner osilator menurut insinyur
listrik Edwin Armstrong, kadang-kadang disebut sebagai pengingat osilator karena
umpan balik yang diperlukan untuk menghasilkan osilasi ini disediakan
menggunakan pengingat kumparan (T di diagram rangkaian) melalui kopel magnet
antara kumparan L dan koil T.

5
2. Osilator Hartley

Osilator Hartley termasuk jenis osilator LC. Osilator Hartley tersusun dari dua
buah induktor yang disusun seri dan sebuah kapasitor tunggal. Kelebihan osilator
hartley adalah mudahnya mengatur nilai frekuensi yaitu dengan menempatkan
sebuah kapasitor variabel pada komponen kapasitornya. Selain itu amplitudo output
osilator juga relatif tetap pada range frekuensi kerja penguat osilator.
Nilai frekuensi resonansi (Fr) adalah :
𝟏
Fr =
𝟐𝝅√𝑳𝑪
Sedangkan nilai L adalah :
L = L1 + L2
Dimana C = kapasitor (F) dan L = Induktor (H).

6
3. Oilator Colpitts

Osilator Colpitts termasuk jenis osilator LC. Osilator colpitts tersusun dari dua
buah kapasitor yang disusun seri dan sebuah induktor tunggal. Kelebihan osilator
colpitts adalah mudahnya mengatur nilai frekuensi yaitu dengan menempatkan
sebuah induktor variabel pada komponen induktornya seperti halnya penggunaan
kapasitor variabel pada osilator hartley. Amplitudo output osilator juga relatif tetap
pada range frekuensi kerja penguat osilator.
Nilai frekuensi resonansi (Fr) adalah :
𝟏
Fr =
𝟐𝝅√𝑳𝑪
Sedangkan nilai C adalah :
𝑪𝟏𝑿𝑪𝟐
C=
𝑪𝟏+𝑪𝟐
Dimana C = kapasitor (F) dan L = Induktor (H).

7
4. Osilator Clapp

Osilator Clapp termasuk jenis osilator LC. Osilator Clapp tersusun dari tiga
buah kapasitor dan satu buah induktor. Konfigurasi osilator clapp sama dengan
osilator colpits namun ada penambahan kapasitor yang disusun seri dengan
induktor (L). Osilator Clapp diperkenalkan oleh James K. Clapp pada tahun 1948.
Nilai frekuensi resonansi (Fr) adalah :
𝟏
Fr =
𝟐𝝅√𝑳𝐂𝟑
Sedangkan nilai C adalah :
𝟏
C= 𝟏 𝟏 𝟏
+ +
𝑪𝟏 𝑪𝟐 𝑪𝟑

Pada osilator clapp, harga C3 jauh lebih kecil daripada harga C1 dan C2.
Dimana C = kapasitor (F) dan L = Induktor (H).

8
5. Osilator pergeseran Fasa

Osilator pergeseran fasa termasuk jenis osilator RC. Pada osilator pergeseran
fasa terdapat sebuah pembalik fasa total 180 derajat. Pembalik fasa ini di
menggeser fasa sinyal output sebesar 180 derajat dan memasukkan kembali ke
input sehingga terjadi umpan balik positif. Rangkaian pembalik fasa ini biasanya
dibentuk oleh tiga buah rangkaian RC.
Nilai Frekuensi dapat dihitung melalui rumus berikut :
F=kxRxC

6. Osilator Kristal

Osilator Kristal adalah osilator yang rangkaian resonansinya tidak


menggunakanan LC atau RC melainkan sebuah kristal kwarsa. Rangkaian dalam
kristal mewakili rangkaian R, L dan C yang disusun seri. Osilator Pierce ditemukan

9
oleh George W. Pierce. Osilator Pierce banyak dipakai pada rangkaian digital
karena bentuknya yang simpel dan frekuensinya yang stabil. Osilator ini
sebenarnya ekivalen dengan osilator Colpitts, hanya saja ia tidak menerapkan sirkit
tala L dan C, akan tetapi menerapkan kristal kwarsa sebagai resonatornya (penentu
frekuensinya).
Nilai frekuensi resonansi (Fr) adalah :
𝟏
Fr =
𝟐𝝅√𝑳𝑪𝒔
Sedangkan nilai Cs adalah :
Cs merupakan nilai kapasitor kristal yang digunakan. Dimana C = kapasitor (F) dan
L = Induktor (H).

7. Osilator Jembatan Wien

10
Osilator ini termasuk jenis osilator RC. Osilator jembatan Wien disebut juga
osilator “Twin-T” karena menggunakan dua “T” sirkuit RC beroperasi secara
paralel. Satu rangkaian adalah sebuah RCR “T” yang bertindak sebagai filter low-
pass. Rangkaian kedua adalah CRC “T” yang beroperasi sebagai penyaring bernilai
tinggi. Bersama-sama, sirkuit ini membentuk sebuah jembatan yang disetel pada
frekuensi osilasi yang diinginkan. Sinyal di cabang CRC dari filter Twin-T yang
maju, di RCR itu – tertunda, sehingga mereka dapat melemahkan satu sama lain
pada frekuensi tertentu.
Osilator Jembatan Wien mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Pada frekuensi osilasi tegangan output vo dan input V+ sefasa pada 0 derajat
- Sinyal akan berbentuk segi empat dan frekuensi akan turun apabila penguatan
terlalu besar
- Perbandingan nilai kapasitor dan resistor menentukan tingkat kestabilan
frekuensi

b. Osilator Relaksasi
Osilator Relaksasi adalah osilator yang memanfaatkan prinsip saklar secara
terus menerus dengan periode tertentu yang menentukan frekuensi output. Osilator
relaksasi menghasilkan beberapa bentuk gelombang non sinus, yaitu : Gelombang
kotak, segitiga, pulsa dan gigi gergaji.
Osilator relaksasi sederhana adalah sebuah multivibrator / flip-flop. Prinsipnya
adalah mensaklar tagangan suply oleh sebuah komponen transistor atau FET.

Multivibrator

11
Osilator relaksasi juga ada yang menggunakan IC yaitu yang terkenal adalah
dengan IC 555.

Osilator IC 555

Penggolongan Osilator berdasarkan Frekuensi keluaran yaitu:

a. Osilator Frekuensi Rendah (Low Frequency Oscilator), yaitu Osilator yang dapat
membangkitkan frekuensi rendah dibawah 20Hz.
b. Osilator Audio (Audio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan
frekuensi Audio diantara 16Hz hingga 20kHz.
c. Osilator Frequency Radio (Radio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat
membangkitkan Frekuensi Radio diantara 100kHz hingga 100GHz.

2.5 Penerapan/Aplikasi Osilator


1. Oscillators digunakan untuk menghasilkan sinyal
2. Digunakan sebagai osilator lokal untuk mengubah sinyal RF ke IF sinyal di
penerima
3. Digunakan untuk menghasilkan pembawa RF pemancar
4. Digunakan untuk menghasilkan jam di sistem digital
5. Digunakan sebagai sirkuit menyapu di TV dan CRO.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Osilator adalah alat yang dapat menghasilakan tegangan bolak-balik pada
bermacam-macam frekuensi. Osilator dapat dianggap sebagai penguat (amplifier)
yang outputnya umpan-balik (feed-back) ke input. Pada osilator tidak ada tegangan
input sehingga osilasi dimulai dari suatu tegangan kecil

Dasar dari rangkaian osilator yang sering digunakan adalah osilator umpan balik
positif dimana tegangan outputnya umpan balik ke input. Osilator umpan balik positif
ini terdiri dari dua yaitu : osilator pergeseran fasa RC dan osilator LC yang ditala.

13
DAFTAR PUSTAKA

- Dickson Kho. Pengertian Osilator dan Prinsip Kerjanya. https://teknikelektronika.com


- 2016. Pengertian Osilator dan Prinsip Kerjanya dalam Dunia Elektronika.
http://www.hoo-tronik.com
- 2010. Osilator. https://abisabrina.wordpress.com
- Sandi SB. 2014. Osilator. www.sandielektronik.com
- http://eprints.polsri.ac.id
-

14

Anda mungkin juga menyukai