2. Kriteria Lahan Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air :
a. Pada dasar saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb.
b. Di sekeliling pohon.
c. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman.
Ketinggian genangan pada curah hujan maksimum tahunan untuk periode pengembalian 2,
5, dan 10 tahun dengan menggunakan lubang 100, 160 dan 400 untuk setiap 100 m2 lebih rendah
dari 9,01% menjadi 77,43% dibandingkan dengan tidak menggunakan lubang biopori. Selain itu,
jumlah air yang terinfiltrasi setelah menggunakan lubang biopori meningkat hingga 4120 m3 untuk
setiap bulan. Tingkat area infiltrasi tanpa dan dengan menggunakan lubang biopori. Pengukuran
laju infiltrasi menunjukkan bahwa laju infiltrasi untuk tekstur tanah berpasir lebih cepat dari pada
tanah bertekstur lanau, dengan berbagai tutupan lahan. Tanah yang tidak tertutup menyerap air
lebih lambat dari tanah yang memiliki tutupan seperti rumput dan gulma. Selain itu, dengan
menggunakan lubang biopori kemampuan tanah untuk menyerap air jauh lebih cepat daripada
tidak menggunakan biopori. Ini karena lubang yang telah diisi seresah memiliki lebih banyak
rongga yang memungkinkan air untuk dengan cepat diserap ke dalam tanah dalam waktu yang
lebih singkat.
SUMBER
Mukhlisin, M., dan Junadi. 2016. Penerapan resapan biopori untuk konservasi lahan Desa
Munggangsari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Jurnal Wahana Teknik Sipil. 21(1):
38-49.
Yulia and E. Nurzal. 2019. The study of area infiltration rate by using biopori holes as an effort to
reduce water level and ground water conservation. IOP Conference Series :Materials
Science and Engineering:1-6.
Kelompok 6:
1. Laysha Swastre (17/412826/PN/15148)
2. Muhammad Eryan Ghulam (17/412827/PN/15149)
3. Vincentius Rekadanny Raharjo (17/412829/PN/15151)
4. Yunika Salindri Lesmananingrum (17/4128230/PN/15152)
5. Azis Fatkhur Rahman (17/414696/PN/15277)