Anda di halaman 1dari 39

Komite PPI RSU

Samarinda Medika Citra

Samarinda, 11 Agustus 2018


LATAR BELAKANG

RS & Fanyankes
-memiliki peran untuk
meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat Meningkatnya kasus
- mampu memberikan Healthcare Associated Infections
pelayanan yang bermutu, (HAIs)
akuntabel, transparan
terhadap masyarakat
(patient safety).

Kebijakan kemkes
Tentang PPI
DASAR HUKUM

 Undang-undang RI no 36 tahun 2009 tentang kesehatan


 Undang-undang RI no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
 SK Menkes No 270/Menkes/SK/III/2007 ttg Pedoman
Manajerial PPI di RS dan Fas Yankes Lainnya
 SK Menkes No 382/Menkes/SK/III/2007 ttg Pedoman PPI di
RS dan Fas. Yankes Lainnya
 SK Menkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 ttg SPM RS
 SK Menkes 1165.A./Menkes/SK/X/2004 ttg KARS
 SE Dirjen Bina Yanmed No.HK.03.01/III/3744/08 tentang
Pembentukan Komite PPI RS & Tim PPI RS
TUJUAN

o Agar semua RS dan Fanyankes lainnya dapat


melaksanakan PPI sesuai standar yang sudah
diterapkan.
o Meningkatkan mutu layanan rumah sakit dan fasilitas
pelkes lainnya
Kebijakan tentang PPI

1. Setiap RS & Fas. Yan Kes lainnya harus melaksanakan


PPI → SK Menkes 270/Menkes/SK/III/2007

2. Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai dengan :


 Pedoman Manajerial PPI di RS & Fas. Yan. Kes Lainnya;
 Pedoman PPI di RS & Fas. Yan. Kes Lainnya
Kebijakan tentang PPI

3. Direktur RS dan Fas. Yan. Kes lainnya membentuk :


 Komite PPI
 Tim PPI
 Komite dibawah koordinasi Direktur.

4. Komite dan Tim PPI mempunyai tugas, fungsi dan


kewenangan yang jelas.

5. Setiap RS dan Fas Yan Kes lainnya wajib memiliki IPCN


(Infection Prevention and Control Nurse).
STUKTUR ORGANISASI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
PIMPINAN

KETUA
KOMITE

SEKRETARIS

IPCD ANGGOTA LAIN


IPCN
TIM PPI
Tim PPI terdiri dari IPCN dan IPCD,
1 (satu) dokter PPI setiap 5 (lima) IPCN.

RS diwajibkan memiliki IPCN purna waktu, dengan rasio 1 (satu)


IPCN untuk tiap 100 TT.

Faskes kapasitas TT kurang dari 100 minimal 1 IPCN

IPCN dibantu beberapa IPCLN (Infection Prevention and Control


Link Nurse) dari tiap Unit yang berisiko

Setiap 1000 tt, memiliki 1(satu)Epidemiologi


KOMITE PPI
KRITERIA:
1. Mempunyai minat dalam PPI.
2. Pernah mengikuti Diklat dasar PPI.

• Ketua, sebaiknya dokter (IPCD), berminat, peduli,


memiliki pengetahuan, pengalaman, mendalami
masalah infeksi, mikrobiologi klinik, atau epidemiologi
klinik.
• Sekretaris, sebaiknya perawat senior (IPCN), disegani,
berminat, mampu memimpin, aktif.
• Anggota,terdiri dari
• Dokter, epidemiologist, Mikrobiologist,
Patologist,Farmasist,IPCN,CSSD,
Laundry,Sanitasi,K3
TUGAS PIMPINAN
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

Antara lain :
1. Membentuk Komite dan Tim PPI dengan SK.
2. Bertanggungjawab dan memiliki komitmen yang tinggi
terhadap upaya PPI
3. Bertanggungjawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan
prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan
4. Menentukan kebijakan PPI.
5. Mengesahkan SOP, pedoman, kebijakan PPIRS.
6. Mengevaluasi kebijakan PPI atas saran Komite PPIRS
TUGAS KOMITE PPI
Antara lain :
• Menyusun, menetapkan mengevaluasi dan mensosialisasikan
kebijakan PPI .
• Membuat SPO PPI bersama-sama Tim PPI
• Menyusun program PPI dan mengevaluasi program tersebut
• Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan
penanggulangan infeksi bila ada masalah KLB HAIs bersama Tim
PPI.
TUGAS KOMITE PPI

Antara lain :
• Memberikan usulan untuk mengembangkan dan
meningkatkan upaya PPI
• Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan RS dan
FanYanKes dalam PPI
• Mengidentifikasi temua dilapangan dan mengusulkan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan SDM RS dalam
PPI
• Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dgn
prinsip PPI dan aman bagi yg menggunakan.
• Mengadakan pertemuan berkala, termasuk evaluasi
kebijakan
TUGAS KOMITE PPI

Antara lain :
• Berkoordinasi dengan unit-unit terkait
• Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian
antibiotika yang rasionaldi RS berdasarkan hasil pemantauan
pola kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan
menyebarluaskan data resistensi antibiotika
• Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja
• Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient
safety
TUGAS KOMITE PPI

Antara lain :
• Mengembangkan , mengimplementasikan dan secara periodik
mengkaji kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai
dengan kebijakan manajemen RS
• Memberikan masukan yang menyangkut kontruksi bangunan
dan pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi
ruangan/gedung,cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan
linen sesuai prinsip PPI
TUGAS KOMITE PPI

Antara lain :
• Menentukan sikap penutupan ruangan bila diperlukan karena
potensial menyebarkan infeksi
• Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang
menyimpang dari standar prosedur/ monitoring surveilans proses

• Menerima laporan Tim PPI & membuat laporan kepada Direktur.


IPCD
(Infection Prevention Control Doctor)
Kriteria :

1. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam


PPI.
2. Mengikuti Diklat dasar PPI.
3. Memiliki kemampuan leadership.
Tugas IPCD :

Antara lain :

• Berkontribusi dalam diagnosis & terapi infeksi yang benar.

• Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan

surveilans.

• Mengidentifikasi dan melaporkank peta pola kuman patogen dan

pola resistensi antibiotika

• Bekerjasama dengan IPCN memonitor kegiatan surveilans infeksi

& mendeteksi serta menyelidiki KLB.


Tugas IPCD

Antara lain :

• Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang

berhubungan dengan prosedur terapi.

• Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat

pasien

• Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami

PPI
IPCN
(Infection Prevention and Control Nurse)

Kriteria :

1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan sertifikasi PPI.

2. Memiliki komitmen dibidang pencegahan pengendalian infeksi.

3. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.

4. Memiliki kemampuan kepemimpinan, inovatif dan percaya diri.

5. Bekerja purna waktu.


Tugas dan Tanggungjawab IPCN

 Mengunjungi ruangan setiap hari

 Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan

petugas dalam menjalankan kewaspadaan isolasi

 Melaksanakan surveilans dan melaporkan kepada Komite PPI

 Bersama Komite mengadakan pelatihan PPI

 Melakukan investigasi terhadap KLB bersama Komite PPI


Tugas dan Tanggungjawab IPCN

 Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah

penularan infeksi dari petugas ke pasien atau sebaliknya

 Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi

konsultasi tentang PPI

 Audit PPI, termasuk kebersihan tangan, penatalaksanaan limbah,

laundry, gizi dan lain-lain terkait PPI

 Memonitor kesehatan lingkungan

 Memonitor terhadap penggunaan antibiotika yang rasional


Tugas dan Tanggungjawab IPCN

 Mendisain formulir, melaksanakan , memonitor dan mengevaluasi

surveilans infeksi yang terjadi di RS

 Membuat laporan surveilans danmelaporkannya ke Komite PPI

 Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan

PPI

 Memberikan saran desain RS agar sesuai dengan prinsip PPI

 Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung RS tentang PPI

melalui penyuluhan

 Sebagai koordinator antara unit/departemen dalam mendeteksi dan

mengendaliakan infeksi di RS
PELAKSANA PPI RS
IPCLN
(Infection Prevention and Control Link Nurse)

Kriteria :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan sertifikasi
PPI.
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan
pengendalian infeksi.
3. Memiliki kemampuan leadership.

23
Tugas IPCLN

 Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien di


unit rawat inap, kemudian menyerahkannya ke IPCN ketika
pasien pulang
 Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
PPI
 Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya
HAIs pada pasien
 Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi KLB, penyuluhan bagi
pengunjung di unit masing-masing
 Memonitor kepatuhan petugas kesehatan dalam melaksanakan
Kewaspadaan Isolasi
Sarana dan Fasilitas Pelayanan Penunjang
(Supporting System)

 Sarana Kesekretariatan
 Ruangan sekretariat dan tenaga sekretaris full time
 Komputer, printer, internet
 Telepon dan faksimail, ATK
 Dukungan manajemen
 SK
 Anggaran/dana kegiatan/diklat fasilitas, pelaksanan program
, biaya rapat, reward)
 Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
 Monitoring
 Dilakukan oleh IPCN, IPCLN
 Dilakukan setiap hari → check list
 Ada fomulir

 Evaluasi
 Dilakukan oleh Tim PPIRS → setiap 1 bulan
 Dilakukan oleh Komite PPIRS → setiap 3 bulan

 Pelaporan
 Laporan tertulis kepada Direktur → 1 bulan
 Laporan rutin → harian, mingguan, bulanan, triwulan,
semester, tahunan.
KEBIJAKAN PPI

 Kebijakan Kebersihan Tangan

 Kebijakan Penggunaan Alat Pelindung Diri

 Kebijakan Pemrosesan alat kesehatan

 Kebijakan Penanganan limbah dan benda tajam

 Kebijakan Pengendalian lingkungan

 Kebijakan Penempatan Pasien


KEBIJAKAN PPI

 Kebijakan Penanganan linen

 Kebijakan Perlindungan kesehatan karyawan

 Kebijakan Penyuntikan yang aman

 KebijakanKebersihan pernapasan dan etika batuk

 Kebijakan Praktek Penyuntikan yang aman


KEBIJAKAN PPI

 Ada Kebijakan Penggunaan peralatan re useable

 Ada Kebijakan penggunaan peralatan yang single use ke re use

 Ada kebijakan tentang pembongkaran, renovasi, pembangunan

gedung pengkajian risiko pengendalian infeksi


 Ada kebijakan jika karyawan terluka tusuk jarum
SPO PPI

 SPO Kebersihan Tangan


 SPO Penggunaan sarung tangan
 SPO Penggunaan penutup kepala
 SPO Penggunaan masker
 SPO Penggunaan penutup wajah/gogle
 SPO Penggunaan Sepatu/pelindung kaki
 SPO Penggunaan gaun/apron
 SPO pembersihan permukaan lingkungan ternoda darah
SPO PPI

 SPO pembersihan permukaan lingkungan lantai


 SPO pembersihan permukaan lingkungan peralatan
 SPO pembersihan peralatan
 SPO disinfeksi permukaan lingkungan lantai
 SPO disinfeksi peralatan kesehatan
 SPO sterilisasi alat kesehatan kritikal
 SPO pembuangan limbah
SPO PPI

 SPO pembuangan limbah


 SPO pemebersihan ruangan
 SPO penempatan pasien isolasi
 SPO penanganan linen ternoda dan tidak ternoda
 SPO terluka benda tajam
 SPO penyuntikan
 SPO etika batuk
 SPO praktek lumbal pungsi
SITUASI DI PELAYANAN KESEHATAN
SITUASI DI PELAYANAN KESEHATAN
SITUASI DI PELAYANAN KESEHATAN
KESIMPULAN

 Kebijakan Kemenkes bahwa setiap RS dan Fasilitas kesehatan

lainnya harus melaksanakan PPI

 Pimpinan RS atau fasilitas pelayanan kesehatan lainya harus

membentuk Komite dan Tim PPI dalam pelaksanaan PPI dan


menempatkan IPCN purnawaktu.
Prosedur Cuci tangan
Prosedur HANDRUB

Anda mungkin juga menyukai