Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS OLLOT
Alamat Jalan Desa Ollot Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara Kode Pos 95764
A. Pendahuluan
Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam
merupakan permasalahan yang sangat konpelks. Penyakit kusta
merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh kuman
my cobacterium leprae yang terutama yang menyerang sarap tapi, kulit
dan oragan tubuh lain kecuali susunan saraf masalah yang di hadapi
penderita bukan hanya dari medis saja tetapi juga adanya masalah
pesikososial sebagai akibat penyakitnya. Program bemeberantasan
penyakit menular bertujuan untuk mencega terjadinya penyakit,
menurunkan angka kesakutan dan angka kematian serta mencega
akibat buruk lebih lanjut sehingga memungkinkan tidak lagi menjadi
masalah kesehatan masyarakat. Pada umumnya panyakit kusta tedapat
di Negara sedang berkembang, dan sebagian besar pendritanya dari
gologan ekonimi lemah.
Di indonsia pengobatan dari perawatan penderita kusta secara
terintregrasi dengan unit pelayanan kesehatan (puskesmas). Adapun
system pengobatan yang dilakukan sampai awal yakni tahun 1992,
pengobatan dengan kombinasi (MDT) mulai digunkan di Indonesia.
Indonesia hingga saat ini merupakan salah satu Negara dengan
beban penyakit kusta yang tinggi. Pada tahun 2013, Indonesia menepati
urutan 3 di dunia setelah india dan brazil.
B. Latar Belakang
Hingga kini, kusta seringkali terabaikan. Meskipun kusta tidak
secara lasung temasuk pencapain millennium diploment go als (MDS),
namun terkait erat dalam lingkungan yaitu sanitasi. Beban akibat
penyakit kusta bukan hanya karena masih tinggi jumlah kasus yang di
temukan tetapi juga kecacatan yang di akibatkannya, Indonesia sudah
mencapai eliminasi di tingkat nasional. Namun saat ini maslah ada 14
provensi yang mempunyai beban tinggi yaitu banten sulteng, aceh,
sultra, jatim, sulsel, sulbar, sulut, gorontalo Maluku, Maluku utara,
papua, papua barat, dan kalimatan utara.
Damapak social terhadap kusta ini sedemikian besarnya,
sehingga sering menimbulkan keresahan yang mendalam. Tidak hanya
pada penderita sendiri, tetapi pada keluarganya, masyarakat dan
Negara. Hal ini yang mendasari konsep perilaku penerimaan penderita
terhadap penyakitnya, dimana untuk konsi ini penderita masih banyak
menganggap bahwa penyakit kusta merupakan penyakit menular, tidak
dapat di obati, penyakit keturunan, kutukan tuhan, dan menyebab kan
kecacatan. Akibat anggapan yang salah ini penderita kusta meras putus
asa sehingga tidak tekun untuk berobat hal ini dapat di buktikan
dengan kenyataan bagwa penyakit mempunyai kedudukan husus
diantara penyakit-penyakit lain hal ini disebabkan oleh karena adanya
leprofhobia (rasa takut yang berlebihan karena kusta)
Leprofhobia masih tetap berurat akar dalam seluruh lapisan
masyarakat karan di pengaruhi dari segi agama social, budaya, dan
dihantui kepercayaan takhayul.
2. Tujuan Khusus
- Mengupayakan peningkatan keterampilan petugasdalam
mendeteksi suspek kusta.
- Meningkatkan kesadaran partisipasi masyarakat dalam upaya
deteksi dini kusta
- Memepertahankan ketrampilan petugas kesehatan di unit
pelayanan dalam tata pelaksana pasien kusta.
D. Rencana Kegiatan
1. Pemeriksaan serumah pasien yang sedang pengobatan dan post
pengobatan
- Untuk pasin baru ,kunjungan rumah dilakukan sesegera
mungkin
- Pemberian konseling sederhana dam pemeriksaan
fisik,sasarannya adalah keluarga yang tinggal serumah dengan
pasien dan tetangga di sekitarnya.
- Saat dilakukan kunjungan,petugas di wajibkan membawa kartu
pasien,alat pemeriksaan dan obat MDT
2. Memberikan pengobatan pada pasie kusta yang sudah di temukan
3. Melakukan penyuluhan
E. CARA Melaksanakan Pengobatan
1. Pemeriksaan fisik
2. Monitoring dan evaluasi
F. Sasaran
1. Masyarakat
2. Lintas pogram
3. Lintas sector.
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
2018
N
Nama Kegiatan Jan Feb Ma Apr Mei Ju Jul Ags Sep Okt No De
o
r ni p s
1 Pemeriksaan
x x x x x x x x x x x
kontak serumah
2 Penyuluhan pada
penderita kusta
x
dan keluarga
penderita
3 Evaluasi x x x x x x x x x x x
kepatuhan minum
obat pada pasien
4 Survey School
(pelacakan kasus x x
Kusta di sekolah)
H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk melihat apakah
kepatuhan minum obat sudah terlaksana sesuai jadwal yang telah
direncanakan, tingkat kepatuhan pasien minum obat sesuai dengan
jadwal. Evaluasi ini dilakukan setiap tiga bulan sekali. Pelaporan dibuat
dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.