Anda di halaman 1dari 4

English Version

Go

Home Profil Berita Artikel Info Teknologi Publikasi Layanan Kerjasama Program Strategis Hubungi Kami

Pengendalian Hama dan Penyakit secara Terpadu pada PTT Padi

Hama dan penyakit  merupakan cekaman biotis yang dapat mengurangi hasil dan bahkan dapat
Berita Highlight
menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil panen yang optimum dalam
budidaya padi, perlu dilakukan usaha pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian Hama Study Tour Murid SD-IT
Terpadu (PHT) merupakan pendekatan pengendalian yang memperhitungkan faktor pengendalian 08 Darul Qur’an
ekologi sehingga pengendalian dilakukan agar tidak terlalu mengganggu keseimbangan alami dan Okt ...
tidak menimbukan kerugian besar. PHT merupakan paduan beberapa cara pengendalian
diantaranya melakukan monitoring populasi hama dan kerusakan tanaman sehingga penggunaan Pembangunan Pertanian
teknologi pengendalian dapat ditetapkan. Hama dan penyakit utama pada lahan sawah irigasi 03 Di Era Milineal
berturut –turut yaitu tikus, wereng coklat, penggerek batang, tungro, Hawar Daun Bakteri (HDB), dan Okt ...
keong mas.
Bimtek Petani Milenial
Tikus Sawah 23 Bekerjasama Dengan
Pengendalian Hama Tikus Terpadu (PHTT) didasarkan pada pemahaman ekologi jenis tikus,
Sep Puslitbangtan
dilakukan secara dini, intensif dan terus menerus (berkelanjutan) dengan memanfaatkan teknologi ...
pengendalian yang sesuai dan tepat waktu. Kegiatan pengendalian diprioritaskan awal tanam
(pengendalian dini) untuk menurunkan populasi tikus serendah mungkin sebelum terjadi Kunjungan 150 Download
19 Mahasiswa Baru Fakultas
perkembangbiakan tikus yang cepat pada stadia generatif padi. Pelaksanaan pengendalian
Sep Pertanian UNRAM Download
dilakukan oleh petani secara bersama-sama (berkelompok) dan terkoordinasi secara luas
... Prosiding
(hamparan).
Berita Lainnya Buletin
Langkah – langkah pengendalian: Buku/Brosur
Liptan
1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)
Lain-lain
2 Periode bera/pengolahan tanah. Dilakukan gropyokan massal atau berburu tikus oleh semua Olahan Hasil Pertanian
anggota kelompok tani. Kegiatan tersebut  dapat berupa pembongkaran sarang tikus pada habitat Asersi BPK
utama seperti tanggul irigasi, jalan, rel kerata api, lahan kosong dan lainnya. Apabila populasi tikus Materi Workshop dan Koordinasi UPSUS
sangat tinggi dapat digunakan rodentisida, baik jenis akut atau antikoagulan sesuai anjuran. Materi Rakor, Workshop/Bimtek Pendamp
Bintek Peningkatan Kapasitas Penyuluh B
3 Periode persemaian. Pada daerah endemik tikus, persemaian padi agar dilindungi pagar pelastik
Bimtek Program Bekerja
dan dipasang dua bubu perangkap untuk persemaian berukuran  10 m x 10 m. Pada musim kemarau
disarankan dipasang bubu perangkap (Trap Barrier System = TBS) ukuran 15 m x 15 m untuk setiap
15 ha ditetapkan di dekat habitat utama tikus dan dilakukan pengambilan tangkapan tikus setiap
hari sampai panen. Kalender Kegiatan

4  Periode padi  vegetatif. Sanitasi gulma pada habitat tikus, baik yang ada di hamparan sawah NOEVENTS
maupun di sekitar sawah agar tidak digunakan sebagai sarang tikus. Dilakukan pengendalian secara
mekanis, rodentisida bila populasi masih tinggi, pasang (Linier  Trap Barrier System = LTBS) di dekat
habitat utama dan dipindahkan setiap 5 hari, serta lakukan fumigasi sarang tikus.

5 Periode padi generatif.   Lakukan fumigasi asap belerang pada setiap sarang aktif tikus, sanitasi
gulma pada habitat utama dan pasang LTBS  di dekat habitat utama secara periodik.

Wereng  Coklat

1    Gunakan varietas tahan wereng coklat berdasarkan biotipe di wilayah sebagai acuan lihat di
deskripsi varietas.

2    Gunakan berbagai cara pengendalian mulai dari penyiapan lahan, tanam teratur (jajar legowo),
pengairan   intermitten, takaran pupuk sesuai BWD. Monitor pertanaman paling lambat 2 minggu
sekali, untuk mengetahui tingkat predator dan hamanya supaya tetap seimbang.

3    Bila perkembangan hama wereng terus meningkat  (hubungan musuh alami dan hama tidak
seimbang):

Bila populasi hama di bawah ambang ekonomi gunakan insektisida botani atau jamur ento-
mopatogenik (Metarhizium annisopliae atau Beauveria bassiana)
Bila populasi hama di atas ambang ekonomi gunakan insektisida kimiawi yang direkomendasi.

Penggerek Batang Padi

1 Ada 6 spesies penggerek batang yang menjadi hama padi, 4 diantaranya merupakan spesies yang
paling banyak dijumpai dan dominasinya tergantung pada daerah penyebarannya.

2  Hama ini harus diamati intensif sejak persemaian sampai dengan panen. Kalau populasi tinggi
dapat diberantas dengan insektisida butiran (karbofuron, fipronil) dan insektisida cairan (dimehipo,
bensultap, amitraz dan fipronil).

3 Insektisida butiran diaplikasi bila genangan air dangkal dan insektisida cair disaat genangan air
tinggi. Insektisida cair diaplikasikan pada fase generatif apabila populasi tangkapan ngengat 100
ekor/minggu pada perangkap feromon, atau 300 ekor/minggu pada perangkap lampu.

4 Penangkapan ngengat jantan dengan memasang perangkap feromon 9-16 perangkap setiap
hektar  atau mengamati spesies dominan..
5  Saat panen, tunggul jerami dipotong rendah supaya hidup larvanya terganggu.

Keong mas            

Pengendalian yang paling utama ialah mencegah introduksi keong mas pada areal baru. Apabila
keong masuk ke dalam areal sawah baru, akan berkembang cepat terutama pada lahan yang selalu
tergenang dan akan  sukar dikendalikan. Pengendalian keong mas, sebaiknya dilakukan dengan
berbagai cara pengendalian secara terpadu (PHT) dan berkesinambungan. Walaupun tanaman
sudah besar (lebih dari 30 hari), pengendalian harus tetap dilaksanakan. Hal tersebut untuk
mencegah serangan pertanaman musim berikutnya dan juga di lahan sawah sekitarnya. PHT pada
keong mas dilakukan sepanjang pertanaman dengan rincian sbb:

Pra-tanam

Mengambil keong mas dan memusnahkan sebagai cara mekanis.Persemaian

1 mengambil keong mas dan memusnahkan

2 Menyebar benih lebih banyak untuk sulaman

3  Membersihkan saluran air dari  tanaman air seperti  kangkung 

Stadia vegetatif

1  Pemupukan P dan K dilakukan sebelum tanam

2  Menanam bibit yang agak tua (lebih dari 21 hari ) dan jumlah bibit lebih banyak

3  Mengeringkan sawah sampai 7 hari setelah tanam

4 Tidak aplikasi herbisida sampai 7 hari setelah tanam

5 Mengambil keong mas dan memusnahkan

6 Mengumpan dengan  menggunakan daun talas dan pepaya

7 Memasang ajir agar siput bertelur  pada ajir dan telurnya dimusnahkan

8 Mengambil dan memusnahkan telur siput pada tanaman

9 Aplikasi pestisida anorganik atau nabati seperti saponin dan rerak sebanyak 20 sampai 50 kg/ha
yang diaplikasikan sebelum tanam, sebaiknya dilakukan pada caren agar bahan pestisida dapat
dihemat.  

Stadia generatif  dan setelah panen

1  Mengambil keong mas dan memusnahkan

2  Menggembalakan itik setelah padi dipanen

Penyakit  tungro

1 Usahakan tanam serentak minimal 20 ha

2  Gunakan varietas tahan virus  tungro atau tahan serangga penular wereng  hijau

3    Buat persemaian setelah lahan dibersihkan. Buang tanaman padi yang terinfeksi agar tidak
menjadi  sumber virus.

4 Tanam Jajar Legowo

5  Kendalikan serangga wereng hijau penular virus dengan insektisida kimiawi yang
direkomendasikan bila saat tanaman umur kurang dari sebulan setelah tanam ditemukan 1 tanaman
terserang dari 1.000 rumpun tanaman.

6 Sawah jangan dikeringkan.

Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB)

1 Gunakan pupuk  N  tidak berlebih tetapi sesuai kebutuhan tanaman

2  Gunakan varietas tahan

3  Lakukan rotasi tanam. 

(Taken from: Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi – Kumpulan Informasi Teknologi
Pertanian Tepat Guna – Badan Litbang Pertanian 2007) (BNH) 

< Sebelumnya   Berikutnya >

Video
BPTP BALITBANGTAN NTB

Hak Cipta © 2011 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB Disclaimer
Jl. Raya Peninjauan Narmada, Lombok Barat - NTB (83371), Indonesia
Best Viewed on
Telp. (0370) 671312   Fax. (0370) 671620   e-mail: bptp-ntb@litbang.pertanian.go.id; bptpntb2@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai