Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium, dapat disimpulkan bahwa
kuda menderita penyakit Theiler yang disertai dengan peradangan hati atau hepatitis. Hal ini
dibuktikan dengan adanya gejala klinis berupa jaundice dan kelelahan yang bersifat akut, kelelahan
ini akibat dari tidak adanya nafsu makan sedangkan tubuh tetap melakukan metabolisme untuk
bertahan hidup, dan kelemahan ini mengakibatkan kadar urea nitrogen dalam darah meningkat.
Penyakit Theiler yang diderita oleh kuda diduga karena pemberian antitoksin tetanus, gejala yang
dialami juga melibatkan gangguan system saraf pusat, sebagaimana yang telah dilaporkan bahwa
kesadaran kuda menurun, kepala kaku dan berputar-putar(mubeng), Gerakan yang tidak
terkoordinasi ini menyebabkan kuda dapat melukai diri sendiri seperti menabrak, membenturkan/
terbentur benda benda yang ada disekitarnya sehingga menimbulkan lesi pada daerah wajahnya.

Dugaan bahwa kuda menderita penyakit Theiler ini juga diperkuat dengan adanya kenaikan
asam empedu dan Gamma-glutamyl transferase (GGT) yang mengindikasikan adanya proliferasi
epitel saluran empedu dan gangguan kolestasis, sirosis hati, hepatopati kronis, hepatopati toksik
dan fascioliasis. Beberapa hasil laboratorium seperti kenaikan nilai hematocrit,peningkatan
kreatinin, serta meningkatnya kadar protein plasma juga mengindikasikan terjadinya dehidrasi
yang membuat kondisi kuda semakin melemah. Kuda yang menderita penyakit Theiler masih
dapat disembuhkan apabila segera mendapatkan penanganan yang baik dan tepat.

3.2 Saran

Pemberian antitoksin tetanus pada kuda seharusnya lebih diperhatikan dengan


mempertimbangkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi dimasa mendatang. Untuk
mendiagnosa penyakit, khususnya penyakit Theiler pada kuda ini perlu diamati gejala klinis
beserta uji laboratorium agar hasil yang didapatkan lebih akurat, serta untuk mengarahkan
penanganan dan pengobatan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai