Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ZOOLOGI INVERTEBRATA
(ABKC6214)
Dosen Pembimbing :
Dr. Dharmono, M. Si.
Mahrudin, S. Pd., M. Pd.
Maulana Khalid Riefani, S. Si., M. Sc.
BANJARMASIN
SEPTEMBER
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua khususnya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Filum Aschelminthes Beserta
Peranannya”.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih, terutama kepada
pembimbing yang telah memberikan dukungan, arahan serta sarannya dalam
pembuatan makalah ini. Kami mengakui masih banyak kekurangan dari
pembuatan makalah ini, maka kami memohon maaf dan meminta kritik dan saran
yang membangun dalam penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang berguna terutama
menambah pengetahuan dan wawasan khususnya bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
PETA KONSEP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Keberadaan hewan-hewan di muka bumi sangat beragam. Keberagaman
inilah yang hendaknya dipelajari sebagai objek yang diharapkan dapat
diambil fungsi dan manfaatnya bagi kelangsungan hidup manusia. semua
hewan yang ada di muka bumi ini berasal dari hewan-hewan pada zaman
Archeozoikum yang hidup di dalam air. Contohnya dapat dilihat dari fosil-
fosil yang dijumpai yang sebagian hewan tersebut dalam perkembangannya
pindah ke darat, tetapi sebagian tetap dalam air. Jika dibandingkan antara
hewan yang berhabitat air dan habitat darat, maka habitat air akan lebih
seragam. Dengan perbedaan itu terbentuklah habitat yang berbeda, maka
hewan yang ada dilingkungan itu berbeda-beda pula.
Menurut Kastawi (2005), pada saat ini para ahli zoology telah berhasil
mendeskripsikan kurang lebih satu juta spesies hewan yang terdapat di muka
bumi, kurang lebih 5% mempunyai tulang belakang (Vertebrata) dan 95%
merupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Dalam firman Allah yakni,
QS: An Nur ayat 45 telah dijelaskan, yang artinya:“Dan Allah telah
menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada
yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang
sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.Ayat
tersebut menyebutkan adanya kesesuaian bahwa semua hewan awalnya
berasal dari hewan air. Yang kemudian juga menjelaskan bahwa terdapat
hewan yang berjalan di atas perutnya, maksudnya adalah hewan yang berasal
dari filum Vermes yang kemudian berkembang menjadi 3 filum yakni
Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan Annelida. Dan dalam makalah ini
akan dibahas lebih detil tentang salah satu filum diatas yakni “Filum
Nemathelminthes”.
1.2 RumusanMasalah
1. Apa pengertian filumaschelminthes ?
2. Bagaimana ciri-ciri filumaschelminthes ?
3. Bagaimana klasifikasi filumaschelminthes ?
4. Apa contoh spesies filum aschelminthes ?
5. Bagaimana peran filum aschelminthes dalam kehidupan ?
1.3 TujuanMasalah
1. Untuk mengetahui pengertian filumaschelminthes
2. Untuk mengetahui ciri-ciri filum aschelminthes
3. Untuk mengetahui klasifikasi filum aschelminthes
4. Untuk mengetahui contoh spesies filum aschelminthes
5. Untuk mengetahui peran filum aschelminthes dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianFilumAschelminthes
Aschelminthesataunemathelminthesadalahfilum yang
pernahdipakaipadakerajaanhewan (Animalia).
Pengelompokkaninisekarangtidakdigunakanlagikarenapolifiletik.
Meskipundemikian, pengelompokkannyakadang-
kadangmasihdipakaiuntukkemudahan.
Nemathelminthesdikenaljugasebagaicacinggilik. Nema = benang,
helminthes = cacing. Cacinginitidakmemilikiruastubuh, bentuknyabulatpanjang,
memilikikutikuladanalatpencernaannyasempurna.
Cacinginidapatditemukandimana-mana, ada yang hidupbebas di tanahatau air
tetapiada pula yang
hidupparasitpadaorganismelainnyabaikpadatumbuhanmaupunpadahewan.
Padatumbuhanbiasanyahidupparasitpadabagianakar, bijiataubatang.
Cacinginiumumnyaberukurankeciltapibeberapa di antaranyaada yang
berukuranbesar.
2.2 Ciri-CiriFilumAschelminthes
Secarasingkatciri-ciridarifilumAschelminthesadalahsebagaiberikut:
a) Tubuhberbentukgilig (bulatpanjang)
b) Tertutuplapisanlilin (kutikula)
c) Tidakbersegmen, simetris bilateral. Triploblastikpseudoselomata
d) Mempunyaimulut, anus, tidakberkaki,dansilium
e) Kosmopolitatauterdapat dilaut, air tawar, darat, kutub, hinggatropis
f) Hidupbebasdansebagianparasit
g) Tidakmemilikijantungdanperedarandarah, tetapimemilikicairanmiripdarah
h) Kelaminterpisah (jantandanbetina).
NematodaberbedadenganPlatyhelminthes di
dalambentukdantidakadanyasilia, sertaalatpencernaannya yang sempurna.
SelainitutubuhNemathelminthestelahmemilikironggatubuhdanalatreproduksin
yaterpisah.
b) Kelas Nematomorpha
Cacing yang tergolong Nematomorpha memiliki tubuh yang
panjang, dan ramping. Cacing muda hidup sebagai parasit pada insekta,
sedang yang dewasa hidup bebas. Hewan betina lebih panjang dari hewan
jantan, bagian luar tubuh berwarna kuning, abu-abu, coklat atau hitam
yang tidak tembus cahaya. Cacing dewasa sering meliuk-liuk di dalam air
kolam, parit, dan pipa air minum.
Saluran pencernaan makanannya mengalami degenerasi, karena
cacing muda mengabsrobsi makanan dari inang,sedangkan yang dewasa
tidak makan. Organ sirkulasi, respirasi, dan ekskresi tidak ada.
Sistem sarafnya terdiri atas cincin saraf yang mengelilingi
esofagus. Cincin saraf itu berhubungan dengan tali saraf
midventral.Gonadnya berjumlah satu atau dua, saluranreproduksinya
berpasangan, dan bermuara pada kloaka, tidak memiliki spikula kopulasi.
Hewan yang tergolong Nematomorpha meliputi Gordius robustus,
Nectonema, danPalaemonetes.
c. Nuchereria bancrofti
Cacing ini dapat menyebabkan penyakit cacing filaria yang
disebut filariasis atau elephantiasis. Infeksi cacing filaria kepada tubuh
manusia terjadi bila nyamuk culex yang mengandung mikrofilaria
menusuk manusi. Mikrofilaria ini dapat masuk melalui bekas tusukan
nyamuk. Cacing dewasa dalam tubuh manusia dapat menyumbat
saluran limfa yang menyebabkan pembengkakan di beberapa bagian
tubuh.
d. Trichinella spiralis
Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini dikenal sebagai
trihinosis. Hal ini dapat terjadi apabila seseorang memakan daging
babi yang kurang masak yang mengandung kista dari cacing
Trichinella. Cacing dewasa berkembang biak di dalam usus. Ribuan
cacing muda akan dihasilkan oleh cacing betina yang kemudian akan
menembus dinding usus bermigrasi ke seluruh bagian tubuh dan
mengkista dalam otot terutama otot serat lintang.
e. Nematoda yang hidup bebas di alam
Beberapa contoh Nematoda yang hidup bebas di perairan adalah:
Xipinema, Bunonema, Desmoscolex, dan Predaceous nematode.
Xiphinema Bunonema
Desmoscolex Predaceous nematode
2.5