Anda di halaman 1dari 1

PEMANFAATAN LIMBAH SABUT KELAPA DAN KULIT PISANG

SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK MENINGKATKAN

KANDUNGAN KALIUM DAN FOSFOR DAN PERTUMBUHAN TANAMAN

Lingkungan yang terjaga, menjadi salah satu syarat keberlangsungan Sumber Daya Alam. Untuk
menjaga suatu lingkungan sekitar, ada baiknya menggunakan bahan organik yang dimanfaatkan
kembali, seperti pupuk dari sabut kelapa dan kulit pisang. Pupuk organik cair merupakan bahan
organik yang mengandung satu atau lebih unsur yang diperlukan dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Limbah sabut kelapa mengandung unsur karbon, nitrogen, pospor dan
kalium ( Pertiwi, Herumurti. 2009 ), terdapat pula kandungan K2O yang terkandung sebesar 10,25%
(Sunarti, 1996 ). Kulit pisang mengandung kalium (42% saat dikeringkan), fosfor, kalsium, mangan,
sodium, magnesium dan sulfur. Limbah sabut kelapa dan kulit pisang dapat dibuat menjadi pupuk
organik cair. Metode yang digunakan adalah Pembakaran, Pengabuan dengan suhu 600°C, dan Peng-
ekstrasian. Dalam menentukan kadar Fosfor digunakan metode Spektrofotometri, dan dalam uji
kalium menggunakan Flamefotometri. Tujuan dari penelitian ini adalah, mengetahui penambahan
kadar Fosfor dan Kalium pada Sawi Hijau.

Anda mungkin juga menyukai