Anda di halaman 1dari 9

TUGAS FOME II

Analisis Permasalahan Kesehatan Keluarga dan Family Wellness Plan

disusun oleh :

Deani Paradila Sukirno

1710311072

Dosen Pembimbing : dr. Eka Nofita, M.Biomed

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

2019
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa

kesehatan yang baik,maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-

hari. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,mental,spiritual maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pelayanan dokter

keluarga merupakan salah satu upaya penyelenggaraan kesehatan perorangan di tingkat primer

untuk memenuhi ketersediaan, ketercapaian, keterjangkauan, kesinambungan dan mutu

pelayanan kesehatan bagi masyarakat (Asmah,2008; Miller et al,2010).

Di Indonesia ,melalui Permenkes No. 916 Tahun 1997 tentang Pelayanan Dokter Umum

yang diaarahkan menjadi pelayanan dokter keluarga. Bahkan, ilmu kedokteran keluarga yang

nantinya bisa menghasilkan dokter-dokter keluarga dimasukkan ke dalam Kurikulum Inti

Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDI) II Tahun 1993, yang merupakan bagian dari ilmu

kedokteran komunitas.

Family Oriented Medical Education (FOME) merupakan suatu serangkaian acara

kegiatan yang dilakukan mahasiswa kedokteran untuk mengasah kemampuan didalam

masyarakat nantinya,terutama di dalam keluarga. Fome ini dilakukan sebagai upaya untuk

melakukan proses identifikasi, intervensi, dan evaluasi dengan pendekatan pada keluarga.

Mengingat pentingnya peran dokter keluarga dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat

dalam lingkup komunitas, maka perlu suatu tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

untuk menerapkan prinsip kedokteran keluarga.


Kegiatan Fome ini meliputi kegiatan kunjungan rumah untuk mengidentifikasi masalah

kesehatan masyarakat yang terdapat dalam keluarga melalui pendekatan kedokteran keluarga

antara lain dengan melakukan observasi terlebih dahulu. Observasi yang dilakukan berupa

pengenalan lebih dekat tentang identitas keluarga, keadaan rumah, keadaan keluarga, pemenuhan

kebutuhan keluarga, gaya hidup keluarga, dan lingkungan hidup keluarga. Tujuan observasi ini

adalah untuk mengetahui masalah kesehatan dalam keluarga tersebut dengan menghubungkan

faktor-faktor yang menyebabkannya sehingga mempermudah dalam menentukan prioritas

masalah kesehatan yang akan diatasi.

II. Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan Family Oriented Medical Education ( FOME ) ini meliputi :

1.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi masalah klinis pada keluarga serta faktor-faktor yang berpengaruh,

dan mengubah perilaku kesehatan pasien dan keluarga serta partisipasi keluarga

dalam mengatasi masalah kesehatan dengan pendekatan kedokteran keluarga.

1.2 Tujuan Khusus

Membantu keluarga dalam mengenali masalah kesehatan


III. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat dirasakan dari kegiatan Family Oriented Medical Education

( FOME ) antara lain :

3.1 Manfaat bagi keluarga

Keluarga menjadi lebih memahami mengenai masalah kesehatan yang ada dalam

lingkungan keluarga.

3.2 Manfaat bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa lebih memahami masalah kesehatan masyarakat secara lebih luas

dengan mengaitkan berbagai faktor yang mempengaruhinya.

b. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa kedokteran dalam menyelesaikan

berbagai masalah kesehatan dengan pendekatan dokter keluarga.


BAB II

HASIL KEGIATAN

I. 1Identitas Keluarga

Keluarga yang kami kunjungi yaitu keluarga Ibu Musnawati . Keluarga ini merupakan

bentuk keluarga extended.. Keluarga ini terdiri dari 3 kepala keluarga. Berikut ini daftar anggota

keluarga yang tinggal dalam satu rumah:

NO Nama Kedudukan dalam L/P Umur Pendidikan Pekerjaan

keluarga (th)

1 Ben Orang Tua laki-laki L 75 SD -

dari Ibu Mus

2 Rosi Istri dari pak Ben P 63 SD -

3 Lis Anak ke-2 dari Pak P 47 SD Pedagang Sate

Ben dan Ibu Rosi

4 Boy Anak ke-3 dari Pak L 45 SD Pedagang Sate

Ben dan Ibu Rosi

5 Mus Anak ke-5 dari Pak P 38 SD Pedagang Sate

Ben dan Ibu Rosi

6 Mai Anak ke- 6 dari Pak P 35 SD Pedagang Sate

Ben dan Ibu Rosi

7 Alex Anak ke-7 dari Pak L 32 SD -

Ben dan Ibu Rosi

8 Gilang Anak ke-1 dari Pak L 11 SD Pelajar

Firdaus dan Ibu Mus


9 Eka Anak ke-2 dari Pak L 6 Tk Pelajar

Firdaus dan Ibu Mus

10 Robi Anak ke-3 dari Pak L 4 - -

Firdaus dan Ibu Mus

11 Harun Suami dari Ibu Lis L 47 SD Pedagang Sate

Zaini

12 Firdaus Suami dari Ibu Mus L 40 SMP Pedagang Sate

Keluarga ibu Mus tinggal di Purus 3 no 24B, Kel.Purus Kec. Padang Barat,Kota Padang.

Gambar 1 Genogram Kel. Ibu Mus


Ga Gambar 1. Gambar 1. Genogram keluarga Ny.M

Gambar 1. Genogram keluarga Ny.M


II. Keadaan Rumah

Keadaan rumah keluarga Ibu Mus masih dalam katagori layak huni dan sederhana dengan

ukuran 300 m2 dan ditempati oleh 12 orang . Rumah terdiri dari ruang tamu yang digabung

dengan ruang keluarga, ruang makan,5 kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Untuk lantai

disetiap ruang dilapisi dengan keramik. Untuk dinding rumah yakni tembok yang dilapisi cat.

dan untuk atap rumah menggunakan genteng. Keadaan rumah kurang bersih karena hampir

disetiap ruangan lantai dipenuhi oleh pasir , pada bagian dapur tampak kotor karena banyak sisa

bahan makanan bertebaran di lantai didapur dan jendela tertutup sehingga dirasa pengap dan

tampak gelap.

Ventilasi rumah kurang baik karena jendela ditutup rapat hanya pintu saja yang dibuka

pada siang hari dan ada jendela juga tetapi tidak dapat dibuka sehingga udara yang keluar masuk

hanya sedikit. Untuk ventilasi di dapur hanya pintu belakang saja yang terbuka sehingga keadaan

dapur tampak gelap dan sedikit pengap apalagi jika sedang memasak. Akan tetapi rumah sudah

memakai pencahayaan listrik sehingga terkesan terang.

III. Data Risiko Internal Keluarga

a. Kebersihan pribadi dan lingkungan

Tampilan lingkungan rumah terlihat kurang terawat dikarenakan kesibukan masing-

masing anggota keluarga, serta kurangnya rasa peduli akan kebersihan disetiap masing-masing

anggota keluarga. Hal ini dapat dinilai melalui tampilan keadaan dalam rumah dan lingkungan

sekitar rumah.
b. Pencegahan spesifik (ANC,pencegahan penyakit menular )

Tingkat kesadaran Ante Natal Care pada salah satu anggota keluarga dinilai cukup baik,

hal ini diketahui berdasarkan hasil wawancara mengenai riwayat kehamilan pada Ibu Mus. Lalu,

untuk pemberian asi pada si anak pun diberikan secara ekslusif, dan perkembangan pertumbuhan

si anak selalu di monitoring dengan buku merah yang diberikan posyandu secara teratur.

Salah satu anggota keluarga ini menderita TB paru sejak 3 bulan yang lalu, dan sekarang

masih dalam proses pengobatan. Kondisi inilah yang dapat membuat anggota keluarga lain nya

cukup peduli dengan kesehatan masing-masing dengan cara mengurangi intensitas kontak

langsung (Pisah kamar) dengan si penderita TB,agar tidak tertular. Kamar si penderita TB

diposisikan paling dekat dengan jendela,rumah agar cahaya matahari masuk ke ruangan.sehingga

dapat mengurangi aktivasi bakteri TB penderita.

c. Gizi Keluarga ( Pengaturan makan keluarga, cara pengadaan,kualitas,kuantitas makanan, serta

perilaku diet yang dilakukan anggota keluarga)

Pada keluarga binaan ini terdapat 3 kepala keluaraga, pengaturan makanan diatur

berdasarkan masing-masing kepala keluarga. Masing-masing kepala keluarga akan membeli dan

mengolah makanan sesuai keinginan keluarga kecilnya. Makanan yang paling sering dikonsumsi

oleh keluarga besar ini yaitu ikan asin, selain harga nya yang murah ikan asin ini mudah didapat.

Untuk kesadaran mengonsumsi buah dan sayur masih kurang , dikarenakan beberapa anggota

keluarga sangat tidak menyukai sayur dan harga buah yang kurang terjangkau dipasaran.
d. Latihan Jasmani dan Aktivitas Fisik

Olahraga jarang dilakukan secara rutin, namun pemahaman keluarga akan pentingnya

latihan fisik cukup baik.

e. Penggunaan Layanan Kesehatan

Dalam penggunaan layanan kesehatan, keluarga ini lebih sering berobat langsung ke

bidan puskesmas terdekat dan kedatangan nya ke puskesmas hanya apabila keluhan yang dirasa

sudah memberat. Mengenai BPJS ,pada masing- masing anggota keluarga sudah memiliki kartu

BPJS, namun akibat pembayaran yang menunggak menyebabkan penggunaan kartu BPJS

terhenti.

IV. Pengkajian Masalah kesehatan keluarga

a. Masalah Internal Keluarga

03.03

Anda mungkin juga menyukai