Anda di halaman 1dari 7

REERENSI 2

https://www.academia.edu/9860166/PENCABUTAN_GIGI_SULUNGMindhya,2013

PENCABUTAN GIGI SULUNG


Prinsip pencabutan gigi sulung tidak berbeda dengan gigi permanen, tidakmemerlukan
tenaga besar, tetapi harus diingat bahwa di bawah gigi sulungterdapat gigi permanen yang
mahkotanya sangat dekat dengan gigi sulungterutama gigi molar dua sulung atau kadang-kadang
penggantinya yaitu premolardua terjepit diantara akar gigi sulung molar dua tersebut. Sehingga
waktupencabutan gigi molar dua sulung, premolar dua dapat terganggu atau ikutterangkat,
sehingga pada akar yang resorbsinya tidak sempurna terutama padamolar dua sulung
pencabutannya harus hati-hati.Sebelum melakukan pencabutan gigi perlu dilakukan anastesi
lebih dulu.Pada umumnya diberikan anastesi lokal, tetapi pada keadaan tertentu
dilakukananastesi umum yang dilakukan oleh spesialis anastes

NDIKASI ANASTESI UMUM


a.Anastesi lokal merupakan kontra indikasi
b.Pencabut sekaligus beberapa gigi
c.Penambalan dan perawatan saluran akar pada anak yang sangatsensitif.
d.Pada anak-anak cacat mental.

ANASTESI LOKAL
Anastesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit untuk sementarapada satu bagian tubuh
dengan cara mengaplikasikan bahan topikal atau suntikan

2tanpa menghilangkan kesadaran. Pencegahan rasa sakit selama prosedurperawatan gigi dapat
membangun hubungan baik antara dokter gigi dan pasien,membangun kepercayaan,
menghilangkan rasa takut, cemas dan menunjukkansikap positif dari dokter gigi
Teknik anastesi lokal merupakan pertimbangan yang sangat penting dalamperawatan pasien
anak. Ketentuan umur, anastesi topikal, teknik injeksi dananalgetik dapat membantu pasien
mendapatkan pengalaman positif selamamendapatkan anastesi lokal. Berat badan anak harus
dipertimbangkan untukmemperkecil kemungkinan terjadi reaksi toksis dan lamanya waktu
kerjaanastetikum, karena dapat menimbulkan trauma pada bibir atau lidah.Anak-anak dapat
ditangani secara anastesi lokal dengan kerjasama dariorangtua dan tidak ada kontra indikasi.
Anak-anak diberitahu dengan kata-katasederhana apa yang akan dilakukan, jangan membohongi
anak. Sekali saja anakkecewa, sulit untuk membangun kembali kepercayaan anak. Lebih
amanmengatakan kepada anak-anak bahwa dia akan mengalami
sedikit
rasa tidaknyaman seperti tergores pensil atau digigit nyamuk daripada menjanjikan tidaksakit
tetapi tidak mampu memenuhi janji tersebut. Bila seorang anak mengeluhsakit selama injeksi
pertimbang kembali situasinya, injeksikan kembali bila perlutapi jangan minta ia untuk menahan
rasa sakit. Sebelum melakukan penyuntikan,sebaiknya operator berbincang dengan pasien,
dengan menyediakan waktu untukmenjelaskan apa yang akan dilakukan dan mengenal pasien
lebih jauh dokter gigidapat meminimaliskan rasa takut. Macam anastesi local

1.Anastesi TopikalMenghilangkan rasa sakit di bagian permukaan saja karena yang dikenaihanya
ujung-ujung serabut urat syaraf. Bahan yang digunakan berupa salf.
2.Anastesi InfiltrasiSering dilakukan pada anak-anak untuk rahang atas ataupun rahang
bawah.Mudah dikerjakan dan efektif. Daya penetrasi anastesi infiltrasi pada anak-anak cukup
dalam karena komposisi tulang dan jaringan belum begitukompak
3. Anastesi BlokDigunakan untuk pencabutan gigi molar tetap.

PERSIAPAN
1. Sebagian negara mempunyai hukum yang mengharuskan izin tertulis dariorang tua
(Informed Concent)
sebelum melakukan anastesi pada pasien anak.
2.Kunjungan untuk pencabutan sebaiknya dilakukan pagi hari (saat anak masihaktif) dan
dijadwalkan, sehingga anak tidak menunggu terlalu lama karenaanak cenderung menjadi lelah
menyebabkan anak tidak koperatif. Anakbertoleransi lebih baik terhadap anastesi lokal setelah
diberi makan ± 2 jamsebelum pencabutan.
3.Instrumen yang akan dipakai, sebaiknya jangan diletakkan di atas meja.Letakkan pada tempat
yang tidak terlihat oleh anak dan diambil saat akandigunakan. Jangan mengisi jarum suntik di
depan pasien, dapat menyebabkanrasa takut dan cemas

4. Sebaiknya dikatakan kepada anak yang sebenarnya bahwa akan ditusukdengan jarum
(disuntik) dan terasa sakit sedikit, tidak boleh dibohongi.
5.Rasa sakit ketika penyuntikan sedapat mungkin dihindarkan dengan carasebagai berikut :
a. Memakai jarum yang kecil dan tajam
b.Pada daerah masuknya jarum dapat dilakukan anastesi topikal lebihdahulu. Misalnya
dengan 5 % xylocaine (lidocaine oitmen)
c.Jaringan lunak yang bergerak dapat ditegangkan sebelum penusukan jarumd.
Deponir anastetikum perlahan, deponir yang cepat cenderung menambahrasa sakit. Jika
lebih dari satu gigi maksila yang akan dianastesi, operatordapat menyuntikkan anastesi
awal, kemudian merubah arah jarummenjadi posisi yang lebih horizontal, bertahap
memajukan jarum danmendeponir anastetikum
e.Penekanan dengan jari beberapa detik pada daerah injeksi dapatmembantu pengurangan
rasa sakit.
f. Jaringan diregangkan jika longgar dan di masase jika padat (padapalatal). Gunanya
untuk membantu menghasilkan derajat anastesi yangmaksimum dan mengurangi rasa
sakit ketika jarum ditusukan
.6. Aspirasi dilakukan untuk mencegah masuknya anastetikum dalam pembuluhdarah, juga
mencegah reaksi toksis, alergi dan hipersensitifitas.
7. Waktu untuk menentukan anastesi berjalan ± 5 menit dan dijelaskansebelumnya kepada anak
bahwa nantinya akan terasa gejala parastesi sepertimati rasa, bengkak, kebas, kesemutan atau
gatal dijelaskan pada anak agar anak tidak takut, tidak kaget, tidak bingung atau merasa aneh.
Pencabutansebaiknya dilakukan setelah 5 menit. Jika tanda parastesi tidak terjadi,anastesi
kemungkinan gagal sehingga harus diulang kembali

.8.Vasokontristor sebaiknya digunakan dengan konsentrasi kecil, misalnyaxylocaine 2 % dan


epinephrine 1 : 100.000
PENCABUTAN GIGI PADA ANAK-ANAK
Pada dasarnya tidak berbeda dengan orang dewasa, akan tetapi pada anak-anak perlu
diketahui :
1.Rongga mulut anak-anak lebih kecil dari rongga mulut orang dewasasehingga kadang-
kadang pada anak-anak dapat menyebab-kan sedikitkesukaran dalam melakukan tindakan
pencabutan ataupun tindakanoperasi.
2.Pada anak-anak pertumbuhan dan perkembangan tulang rahang masihberjalan terus.
3.Struktur tulang pada anak-anak mengandung bahan organik yang lebihtinggi daripada
orang dewasa sehingga tidak mudah fraktur
.4.Warna dan bentuk anatomi gigi sulung
5.Adanya benih gigi permanendi bawah gigi sulung.

Teknik pencabutan gigi sulung


Teknik pencabutan tidak berbeda dengan orang dewasa. Karena padaanak-anak ukuran
gigi dan mulut lebih kecil dan tidak memerlukan tenaga yangbesar, maka bentuk tang ekstraksi
lebih kecil ukurannya. Harus diingat jugabentuk akar gigi sulung yang menyebar dan kadang-
kadang resorpsinya tidakberaturan dan adanya benih gigi permanen yang ada di bawah akar gigi
sulung.Seperti juga orang dewasa, pada waktu melakukan pencabutan perlu dilakukanfiksasi
rahangnya dengan tangan kiri.
Jika resorpsi akar telah banyak, maka pencabutan sangat mudah, tetapi jikarsorpsi sedikit
terutama gigi molar pencabutan mungkin sulit dilakukan, apalagibila terhalang benig gigi
permanendi bawahnya

Untuk gigi sulung berakar tunggal:


Gerakan rotasi dengan satu rotasi dengan satu jurusan di ikuti dengan gerakan ekstraksi
(penarikan)

Untuk gigi berakar ganda:


gerakan untuk melakukan pencbutan adalah luksasi pelan-pelan juga, gerakan luksasi ini kea rah
bukal dan palatal dengan hati-hati denagn kekuatan yang besar.
.
BAHAN ANASTESI (ANASTETIKUM)
Sejumlah anastetikum yang ada dapat bekerja 10 menit – 6 jam, dikenaldengan bahan
Long Acting. Namun anastesi lokal dengan masa kerja panjang(seperti bupivakain) tidak
direkomendasikan untuk pasien anak terutama dengangangguan mental. Hal ini berkaitan dengan
masa kerja yang panjang karena dapatmenambah resiko injuri pada jaringan lunak.
Bahan yang sering digunakan sebagai anastetikum adalah lidocaine danepinephrine
(adrenaline). Lidocaine 2 % dan epinephrine 1 : 80.000 merupakanpilihan utama (kecuali bila
ada alergi). Anastetikum tanpa adrenalin kurang efektifdibandingkan dengan adrenalin.
Epinephrin dapat menurunkan perdarahan padaregio injeksi.

Anda mungkin juga menyukai