Artikel Project Metopel
Artikel Project Metopel
KELAS C 2017
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai jumlah pulau sangat banyak.
Data SLHI 2013 yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup, jumlah Pulau di
Indonesia 13.466 pulau dengan garis pantai sepanjang 80.791 km. Indonesia memiliki peluang
sekaligus tantangan yang besar dalam mengembangkan dan mengelola potensi sumberdaya
pesisir dan laut. Wilayah pesisir dan laut Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat
besar serta menyediakan jasa-jasa lingkungan yang beragam,seperti minyak dan gas,
mineral, perikanan, ekosistem terumbu karang dan mangrove, maupun pariwisata.
Sayangnya, sumberdaya di wilayah pesisir dan laut Indonesia pada masa lampau belum
mendapat perhatian serius sebagaimana halnya pembangunan di wilayah daratan. Beberapa
kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan telah terjadi serta pencurian sumberdaya laut oleh
pihak asing yang tidak terkendali. Kemiskinan di wilayah pesisir juga banyak ditemukan.
Saat ini yang masih menjadi keprihatinan kita, beberapa kegiatan pembangunan di
kawasan daratan dan lautan, masih banyak yang memberikan dampak negatif pada lingkungan
yang akhirnya berakibat pada menurunnya kualitas lingkungan pesisir dan laut maupun
kelestarian sumberdaya alam, yaitu berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan serta
pemanfaatan yang berlebih atas sumberdaya pesisir dan laut. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan yang mungkin timbul harus
menjadi bagian dari kebijakan dan langkah aksi pengelolaan lingkungan pada setiap sektor
kegiatan pembangunan.
Disamping permasalahan tersebut di atas, juga terdapat masalah lain, yaitu sistem
manajemen yang belum terpadu. Pengelolaan pesisir saat ini masih banyak dilakukan secara
sektoral dan tidak ada keterpaduan antara pengelolaan daratan dan lautan.Padahal sumber
pencemaran dan kerusakan di wilayahpesisir berasal dari kegiatan yang ada di daratan dan di
lautan.
Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang telah diuraikan maka penelitian ini
tergolong jenis “Penelitian Deskriptif”. Dimana menurut pendapat, penelitian deskriptif ini
mengkaji bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan persamaan dan perbedaaanya
dengan fenomena yang lain (Sukmadinata, 2010). Sementara menurut Nazir (2005) penelitian
deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat atau hubungan natara fenomemna yang diselidiki.
Dalam penelitian ini, menganalisis perilaku dan aktivitas masyarakt pesisir di tempat pelelangan
Ikan ( TPI ) Gabion, kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan. Wilayah penelitian
kami adalah di gabion, TPI kelurahan bagan deli, kecamatan medan belawan. Penelitian ini
kami laksanakan pada hari Sabtu, 16 november 2019. Mulai dari pukul 09.00 – 16.00
WIB.Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan
data melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
Adapun yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh aspek yang berada di
jl. Gabion, kelurahan bagan deli, kecamatan medan belawan, provinsi sumatera utara, sedangkan
Jumlah sampel yang diambil kelompok peneliti dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 orang
responden. Yaitu masyarakat yang bekerja di TPI Jl. Gaboin, kelurahan bagan Deli, kecamatan
medan belawan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, Tehnik komunikasi
langsung dan catatan lapangan. Teknik analisis yang digunakan dengan melakukan analisis data
deskriptif kualitatif, yaitu data yang akan diperoleh dalam bentuk uraian dan laporan terperinci.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Identitas Responden
1. Umur responden
a. Kelompok umur
1 20-24 0 0
.
2 25-29 0 0
.
3 30-34 6 20
.
4 35-49 9 30
.
5 40-44 7 23,3
.
6 45-49 8 26,7
.
7 50-54 2 6,67
.
8 55-59 1 3,33
.
9 60 2 6,67
.
Jumlah
Tabel ini menunjukkan bahwa responden di dominasi pada rentang usia 35-49 tahun
sebanyak 30 , lalu di ikuti dengan rentang usia sebanyak 45-49 sebanyak 26,7, sementara itu
diakhiri oleh rentang usia 55-59 sebanyak 3,33.
b. Jenis kelamin
1 Pria 25 83
.
2 Wanita 5 17
.
Jumlah 30 100
Tabel ini menunjukkan bahwa responden di dominasi oleh pria 83, hal ini di sebabkan
penelitian yang dilakukan pada saat istirahat, sehingga lebih mudah mendapatkan responden pria
yang pada umumnya bekerja sebagai nelayan.
3 Pedangang 0 0
.
4 Buruh 3 10
.
5 Pegawai swasta 0 0
.
6 PNS 0 0
.
7 lainnya 0 0
.
Jumlah 30 100
a. Tingkat pendidikan
2 SD 17 56
.
3 SMP 5 17
.
4 SMA/Sederajat 0 0
.
Jumlah 30 100
Tidak ada satupun responden yang memiliki tingkat pendidikan SMA sederajat hal ini
menunjukkan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat TPI Gabion Belawan.
b. Pendapatan/bulan
1 Rp 500.000 6 20
.
4 Rp 1.500.000-Rp.2.001.000 0 0
.
5 Rp .2.001. 000-Rp. 2.499.000 0 0
.
7 Rp. 3.001.000 0 0
.
Jumlah 30 100
Data tersebut merupakan hasil perhitungan dri responden, di mana responden yang
dominan sebagai nelayan mendapat upah harian dalam sekali melaut. Dan jumlah hari kerja
nelayan tidak dapat ditentukan dengan pasti, sehingga pendapatan yang mereka terima setiap
bulan tidak tetap.
N Pernyataan Jawaban
o
Ya Tid
ak
Dari hasil tabulasi data responden yang merasakan lingkungan pesisir TPI Gabion daerah
tempat aktivitas mereka sudah mengalami kerusakan sebanyak 80% mendefenisikan kerusakan
sebagai pencemaran air dan pencemaran tanah. Reponden berpendapat bahwasannya aktivitas
jual beli di TPI Gabion sampah yang dihasilkanya di buang begitu saja sekitar TPI tersebut. Ini
juga dikarenakan saluran drainase yang di hasilkan oleh pabrik sekitar gabion tidak terkelola
dengan baik menyebabkan salurah tersebut mengarah ke TPI Gabion. Tetapi 20% responden
berpendapat tidak ada kerusakan yang terjadi di lingkungan pesisir, dikarenakan responden
melihat tidak adanya lingkungan yang mencolok selama ini.
Namun sebagian besar responden mengetahui kriteria tentang lingkungan bersih dan
sehat walaupu hanya sederhana saja seperti lingkungan yang bebas sampah dan udara yang
sejuk. Dan bahkan hal tersebut yang diharapkan dan di cita-citakan oleh masyarakat pesisir TPI
Gabion kec. Medan Deli Gabion.
1. Sekitar 50% responden maasih banyak beranggapan bahwasanya TPI yang berbentuk
panggung,dan arah aliran air yang langsung mengarah kelaut tersebut adalah tempat
pembuangan sampah yang paling ideal dn aman,dengan asumsi akan hanyut dan hilang
dibawa kelaut sehingga tidak menimbulkn masalah dikawasan Tpi tersebut. Pemahaman
yang salah terkait pembuangan limbah ikan dan plastik menjadi salah satu penyebab
masalah lingkungan sekitarnya. Dari hasil wawancara ditemukan juga fakta bahwasanya
50% responden juga memanfaatkan ikan yang sudah tidak layak jual dijadikan ampas
ternak. Namun perlu diketahui juga samapah plastik yang dibiasa di pake dalam jual beli
sama sekali tidak hiaraukan bahkan dibiarkan begitu saja.
2. Seluruh responden merasakan bau yang tidak enak dari wilayah sekitar TPI ,mereka
terganggu dengan aroma bau yang ditimbulkan,tetapi masyarakat mengatakan mereka
sudah terbiasa dengan bau tersebut ,sehinngga tidak dihiraukan lagi. Namun bagi
kesehatan ini sangat berpengaruh dimana bau yang terus menerus memiliki efek
samping,contohnya iritasi paru paru dan masalah pernapasan lainnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dan setelh ditabulasikan
,diinterpretasikan dan kemudia dianalisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
2. Adanya aktivitas industri di sekitar TPI Gabion, kecamatan Bagan Deli, Belawan limbah
yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik, ini juga menyebabkan pencemaran
lingkungan walupun hasil yang ditimbulkan tidak terlalu besar pada kerusakan
lingkungan di TPI Gabion, kecamatan Bagan Deli Belawan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka peneliti memberikan beberapa saran
sebagi berikut :
Perlu adanya kerja sama yang baik antar pemerintah dan masyarakat dalam hal
pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan cinta lingkungan serta adanya
pembangunan fasilitas yang mendukung seperti,pembnguna drainase yang tepat dan fasilitas
tempat pembuangan sampah .
DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Inthfi. 2018. Kajian Perilaku Masyarakat Pesisir yang Mengakibatkan Kerusakan
Mangrove Di PantaiDesaSialangBuahKecamatantelukMengkuduKabupatenSerdang
Volum E 1, No. 2.