Paper Ospek
Paper Ospek
Segala puji dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Membangun Nilai-Nilai Kebangsaan Demi Terciptanya Pemuda
Yang Sehat Tanpa Narkoba Untuk Persatuan Bangsa ini pada waktunya.
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari seminar OSKEMA 2019. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah ilmu
pengetahuan tentang Narkoba bagi para pembaca dan juga untuk penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada para panitia OSKEMA 2019 dan
pihak-pihak yang telah memberikan tugas ini dan membantu dalam
penyelesaiannya sehingga bisa menambah pengetahuan dan wawasan untuk kita
semua.
Hormat Saya,
Fadillah Setyadji
NIM 3360191250011
i
DAFTAR ISI
Cover
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tercatat ada sekitar 3.3 juta jiwa atau 1.77% dari jumlah penduduk di
Indonesia dari umur 10-69 tahun. Kategori untuk penyalahgunaan narkoba juga
terbagi menjadi 3, yakni pekerja sekitar 50,34%, pelajar/mahasiswa 27,32%, dan
pengangguran 22,34%. Dari data ini juga dapat di ketahui bahwa justru para pekerja
lah yang lebih banyak menyalahgunakan narkoba dan biasanya menjadi salah satu
motivasi para penyalahguna untuk bekerja ataupun sebaliknya. Peredaran narkoba
di Indonesia sendiri biasanya dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan
atau yang biasa disingkat dengan Lapas. Ada sekitar 60-70 sindikat narkoba yang
telah di ketahui beroperasi secara illegal dari dalam Lapas atau Rumah Tahanan
Negara di berbagai wilayah di Indonesia.
1
Bagaimana ciri-ciri para pengguna narkoba?
1.3.Tujuan
1.4.Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Narkotika
Adalah zat/obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan (UU No.35 Tahun 2009). Berasal dari bahasa inggris
narcotics yang artinya obat bius. Cara kerja narkotika adalah mempengaruhi
sususan saraf yang bias membuat penggunanya mati rasa, bahkan bila ada bagian
tubuh yang tersakiti.
Psikotropika
Merupakan zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susuan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental perilaku. Pemakaian
psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan pembatasan pejabat
kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, tidak saja menyebabkan
ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai macam penyakit serta kelainan
fisik maupun psikis si pemakai, tidak jarang bahkan menimbulkan kematian.
3
1. Psikotropika golongan I: yaitu psikotropika yang tidak digunakan untuk
tujuan pengobatan dengan potensi ketergantungan yang sangat kuat
Minuman keras
Biasa disebut juga minuman beralkohol, adalah jenis depresan yang didapat dari
hasil permentasi buah-buahan atau biji-bijian. Diolah atau didistilisasi menjadi
4
berbagai jenis minuman dengan berbagai tingkat kandungan alkoholnya. Dalam
dosis kecil bisa menurunkan ketegangan dan memberi rasa relaks, namun hal ini
juga bersamaan dengan menurunnya inhibitasi, koordinasi dan waktu reaksi. Bisa
juga merusak bagian otak yang mengontrol koordinasi tubuh, ingatan dan
kemampuan mengambil keputusan dan dalam jangka panjang bisa merusak organ
tubuh dalam seperti liver dan ginjal.
Ganja
Salah satu jenis ganja yang memiliki THC tertinggi berasal dari dari Aceh,
Indonesia. Penggunaan ganja biasanya dengan cara dihisap, dimakan, diminum, dan
dihirup.
5
2.2. Bahaya Narkoba bagi Kesehatan
1. Menyebabkan kecanduan
2. Menurunkan kesadaran
6
Bahaya narkoba yang pertama adalah dapat menurunkan kesadaran
penggunanya. Hal ini tentunya membuat pengguna narkoba kesulitan untuk
melakukan aktivitas. Kesulitan untuk mengikuti pelajaran merupakan salah
satu bahaya narkoba bagi pelajar. Jika dibiarkan tentunya akan berpengaruh
pada kehidupannya secara keseluruhan. Efek yang dirasakan bisa saja tidak
hanya terjadi pada saat menggunakan narkoba, tapi masih bisa bertahan
beberapa jam setelahnya. Pengguna narkoba cenderung kesulitan untuk
fokus dan bermasalah dalam pengambilan keputusan.
3. Dehidrasi
7
6. Merusak kehidupan social
Tidak dapat dipungkuri bahwa salah satu bahaya narkoba bagi generasi
muda adalah dapat merusak kehidupan sosialnya. Pengguna narkoba
kemungkinan akan kesulitan mengontrol emosi dan mendapatkan banyak
masalah akibat kecanduan yang dialaminya. Menjaga hubungan dengan
orang-orang di sekitar pun lebih sulit dan lebih memilih untuk
menghabiskan waktu sendiri. Pengguna narkoba juga berisiko untuk
ditindak secara hukum karena memang penyalahgunaan narkoba
merupakan sebuah pelanggaran hukum. Jika susah memasuki tahap ini,
tentunya akan memberikan dampak pada kehidupan sosial pecandu
tersebut.
Beberapa jenis narkoba merupakan obat yang masih digunakan dalam dunia
medis. Penggunaan narkoba akan meningkatkan toleransi obat, sehingga
jika zat tersebut digunakan sebagai obat, maka efektivitasnya untuk
mengobati akan sangat jauh berkurang atau bahkan dapat hilang sama
sekali.
8. Kematian
Selain dapat memicu berbagai penyakit, bahaya narkoba yang paling fatal
adalah dapat menyebabkan kematian. Hal ini lah yang membuat kita tidak
boleh mengabaikan bahaya narkoba bagi pelajar dan generasi muda. Jika
dibiarkan, akan semakin banyak pemuda yang kehilangan masa depannya
akibat penyalahgunaan narkoba.
8
Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) di Jakarta, dari penderita yang
umumnya berusia 15-24 tahun, banyak yang masih aktif di SMP dan SMA, bahkan
perguruan tinggi. Generasi muda merupakan sasaran strategis mafia perdagangan
narkoba. Oleh karena itu, generasi muda sangat rawan terhadap masalah tersebut.
Penyebab yang bersumber dari keluarga (orang tua) contohnya salah satu atau
kedua orang tua adalah pengguna narkoba, tidak mendapatkan perhatian,dan kasih
sayang dari orang tua, keluarga tidak harmonis (tidak ada komunikasi yang terbuka
dalam keluarga), orang tua tidak memberikan pengawasan kepada anaknya, orang
tua terlalu memanjakan anaknya, orang tua sibuk mencari uang/mengejar karir
sehingga perhatian kepada anaknya menjadi terabaikan.
Penyebab yang bersumber dari lingkungan muncul dari masyarakat tidak acuh
atau tidak peduli. Adanya kelonggaran pengawasan sosial masyarakat Sulit mencari
pekerjaan dan penegakan hukum lemah juga menjadi factor. Banyaknya
pelanggaran hokum, kemiskinan dan pengangguran yang tinggi. Menurunnya
moralitas masyarakat. Banyaknya pengguna narkoba disekitar tempat tinggal dan
ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkotika pada
seseorang.
9
Berdasarkan kesehatan masyarakat, faktor-faktor penyebab timbulnya
penyalahgunaan narkotika, terdiri dari:
1. Faktor Individu
10
c. Lingkungan Teman Sebaya --- Adanya kebutuhan akan pergaulan
teman sebaya mendorong remaja untuk dapat diterima sepenuhnya
dalam kelompoknya. Ada kalanya menggunakan NAPZA
merupakan suatu hal yng penting bagi remaja agar diterima dalam
kelompok dan dianggap sebagai orang dewasa.
1. Cenderung memberontak
9. Putus sekolah
Narkoba, seperti yang kita tahu di Indonesia adalah ilegal, namun dengan resep
dokter dan pengawasan, beberapa jenis narkotika ternyata memiliki manfaat yang
bisa digunakan di bidang medis, yaitu :
11
kondisi ini cukup berkurang dan kelompok terakhir mengatakan, kondisi
mereka tidak membaik sama sekali, tapi juga tidak memburuk.
2. Jamur Psychedelic : mengobati sakit kepala cluster dan OCD Sebuah studi
University of Arizona menunjukkan bahwa mereka dengan kondisi sakit
kepala mereka, bisa reda sementara dan pada satu pasien, sakit kepalanya
sembuh berlangsung selama 6 bulan penuh. Para peneliti mengakui studi ini
tidak serta merta membuktikan bahwa obat itu dapat berfungsi sebagai
pengobatan, mereka hanya mengatakan ini berprospek untuk dilakukan
studi lebih lanjut.
4. Kokain dan Tanaman Coca, sebuah obat bius baru, obat pencahar dan
sebagai obat motion sickness Jauh sebelum bintang rock mulai melakukan
mencandu kokain, kokain pernah secara luas dipuji sebagai obat ajaib yang
dapat digunakan untuk menyembuhkan segala sesuatu mulai dari sakit
kepala untuk alkoholisme dan untuk demam akut. Sementara obat modern
telah menemukan perawatan jauh lebih aman untuk sebagian besar kondisi
ini, obat ini masih kadang-kadang digunakan sebagai anestesi topical untuk
12
mata, hidung dan operasi tenggorokan. Baru-baru ini juga telah digunakan
sebagai pengobatan topikal diterapkan pada mereka yang menderita sakit
kepala menahun yang parah. Penelitian tentang keperluan medis daun koka
agak terbatas, namun pada kebudayaan Andean telah menggunakan daun
koka untuk tujuan pengobatan selama berabad-abad. Seorang dokter
Amerika, Andrew Weil, percaya budaya ini mungkin ke sesuatu dan
menunjukkan bahwa daun koka mungkin dapat mengobati mabuk
perjalanan, radang tenggorokan, sembelit dan obesitas.
5. Heroin Seperti halnya kokain, efek heroin menjadi sebuah keajaiban untuk
menyembuhkan. Meski berbahaya, terutama kecenderungan untuk
penyalahgunaan, obat ini masih menjadi salah satu perawatan paling efektif
dan paling aman untuk sakit kronis yang ekstrim, seperti penderitaan yang
dialami pasien kanker. Literatur medis telah menunjukkan bahwa hal itu
jauh lebih aman daripada obat lain yang diberikan di tempatnya, termasuk
oksikodon candu sintetis. Sayangnya, pemerintah federal Amerika Serikat
melakukan larangan pada obat untuk rumah sakit dan fasilitas medis lainnya
untuk menggunakannya secara subtantif, meski obat itu aman sebagai
penangangan untuk rasa sakit yang efektif dan hanya satu-satunya pilihan.
7. Ganja : obat untuk kanker, AIDS, sklerosis, glukoma dan epilepsi Bisa
dibilang inilah jenis narkotik paling kontroversi di dunia, banyak negara
telah mencabut larangan terhadap ganja sebagai jenis narkotik dan
memanfaatkan penggunaannya sebagai obat yang mujarab bagi beberapa
penyakit dan mengijinkan orang dewasa untuk menggunakannya dengan
13
aturan tertentu, bahkan Alm. Gus Dur, saat masih menjadi Presiden sempat
mempunyai opini untuk melegalkan ganja dengan pengawasan di Indonesia.
Pendukung mariyuana medis berpendapat bahwa hal itu dapat menjadi
pengobatan yang aman dan efektif untuk gejala kanker, AIDS, multiple
sclerosis, glukoma, epilepsi dan kondisi lain.
Ada 3 (tiga) cara yang sederhana dalam menanggulangi bencana narkoba, yaitu :
a. Pencegahan Umum
14
b. Dalam Lingkungan Rumah Tangga
15
sangat berat. Penghancuran tanaman ganja terjadi di mana-mana namun
masih dijimpai tanaman baru. Hal ini harus dihadapi bersama oleh
seluruh lapisan masyarakat dengan aparataparat pemerintahdalam
penumpasannya. Masyarakat harus cepat tanggap terhadap hal-hal yang
sekiranya menjurus kea rah kejahatan narkoba. Komunikasi harus
dijalin sebaik-baiknya antara masyarakat dengan aparataparat
pemerintah dalam mengadakan pemberantasan penyalahgunaan
narkoba. (Romli, 2001 : 52)
2. Pengobatan
Merupakan upaya yang harus segera dilakukan bila individu secara positif
sudah memberikan tanda-tanda kecanduan narkotika/obat keras. Disadari
bahwa “penyakit” yang ditimbulkan karena kecanduan narkotika ini
mempunyai permasalahan sendiri dan berbeda dengan penyakit lainnya.
Karena rumit dan kompleksnya masalah ini, yang menyangkut aspek
organobiologi, sosial cultural, pengibatan terhadap ketergantungan
narkotika dan obat keras ini sangat sulit. Meskipun demikian upaya kea rah
pengobatan korban ketergantungan narkotika/psikotropika harus dengan
cepat dilaksanakan. Dalam pengobatan tidak hanya persoalan deteksifikasi
serta pengawasan saja, perlu pula disertai evaluasi serta bimbingan
psikiatrik yang kontinyu, walaupun penderita sudah kembali ke masyarakat,
serta diperlukan juga partisipasi serta pengertian maupun penerimaan
masyarakat untuk membantu penderita menjalani kehidupan yang wajar.
Untuk penderita yang akut perlu diadakan di tempat-tempat pengobatan
yang mempunyai sarana-sarana perawatan (intensive unit cart). Dalam
keadaan kritis tindakan-tindakan harus segera diberikan sebelum penderita
mendapat perawatan dokter yang intensif.
16
depresi, keinginan untuk memakai obat, keadaan emosional yang masih
sangat labil.
Dalam keadaan seperti ini penderita yang dilandasi cinta kasih kepada
si korban betul-betul diperlukan, baik dari orang tua maupun keluarga
lainnya. Partisispasi masyarakat di mana korban biasa bergaul diperlukan
sekali untuk memberikan semangat baru kepada si korban dan diberikan
harapan bahwa masa depan akan lebih berhasil. Peranan agama dalam
keadaan seperti ini mutlak diperlukan. Mendekatkan korban kepada ajaran
agama dan menambah keimanan dan ketaqwaan si korban kepada Tuhan
yang Maha esa merupakan bagian yang ikut menentukan kebrthasilan si
korban kembali ke masyarakat dan berdiri sendiri dengan suatu kepastian
dan keyakinan yang kokoh, hingga kebal akan segala godaan yang menjurus
kembali ke lembah dosa narkotika.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
18
Daftar Pustaka
Widyo Armono, Y. S. (2014). Kegunaan Narkotika dalam Dunia Medis. Seminar Narkoba
2014, (pp. 1-5). Surakarta.
19