Anda di halaman 1dari 14

Join today to get your own Multiply site

Sari's Site
HomeBlogPhotosVideoReviewsLinks

Nov 22, '08 11:53 PM


Inokulasi MIkroba
for everyone
BAB I

PENDAHULUAN

loocev
• Photos of
1.1 Latar Belakang
Sari
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana • Personal
Message
memperoleh suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara
• RSS Feed
serta mencegah pencemaran dari luar. Media untuk membiakkan bakteri [?]
haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara • Report
Abuse
yang mengandung banyak mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang

dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar

tidak terjadi kontaminasi.

Pada praktikum ini akan dilakukan teknik inokulasi biakan

mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari mikrobiologi dengan

satu kultur murni saja.

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang akan dibahas dalamp raktikum ini adalah bagaimana


mempelajari teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril.

1.3 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari teknik inokulasi biakan

mikroorganisme pada medium steril


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemindahan biakan

Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan

ke biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini

dilakukan dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan

selama pemindahan berulangkali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam

biakan cair atau padat. Kekeruhan dalam kaldu menunjukkan terjadinya

pertumbuhan mikroorganisme. Bila mikroorganisme menumpuk pada dasar

tabung maka akan membentuk sedimen, sedangkan pada permukaan kaldu

pertumbuhannya terlihat sebagai pelikel. (Lay, 1998)

Pertumbuhan mikroorganisme dalam kaldu seringkali menggambarkan

aktivitas metabolismenya. Mikroba aerob obligat berkembang biak pada

lapisan permukaan karena pada bagian ini kandungan oksigen tinggi. Selain

dalam media cair, mikroorganisme juga memperlihatkan pertumbuhan dengan

ciri tertentu dalam biakan padat seperti agar miring atau lempengan agar.

Agar miring lazimnya digunakan untuk menyimpan biakan murni sedangkan

agar lempengan lazimnya digunakan untuk memurnikan mikroorganisme. (Lay,

1998)

2.2 Inokulasi

Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan

memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan

tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri

(inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam

hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari

terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).


Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik

penanaman bakteri (inokulasi) yaitu :

1. Menyiapkan ruangan

Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus

steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan

.dalam labotarium pembuataan serum vaksin dan sebagainya. Inokulasi

dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca (encast) udara yang lewat

dalam kotak tersebut dilewatkan saringan melalui suatu jalan agar tekena

sinar ultraviolet (Pelezar, 1986).

2. Pemindahan dengan dengan pipet

Cara ini dilakukan dalam penyelidikan air minum atau pada penyelidikan

untuk diambil 1 ml contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99 ml

murni (Pelezar, 1986).

3. Pemindahan dengan kawat inokulasi

Ujung kawat inokulasi sebaliknya dari platina atau nikel .ujungnya boleh

lurus juga boleh berupa kolongan yang diametrnya 1-3mm. Dalam

melakukuan penanaman bakteri kawat ini terlebih dahulu dipijarkan

sedangkan sisanya tungkai cukup dilewatkan nyala api saja setelah dingin

kembali kawat itu disentuhkan lagi dalam nyala (Pelezar, 1986).

2.3 Teknik Inokulasi

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni


mikroorganisme yaitu :

2.3.a Metode gores

Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan
waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan
latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah
Inokulum digoreskan di permukan media agar nutrien dalam cawaan
petridish dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan
akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi
koloni (Winarni, 1997).

Ada beberapa teknik dalam metode goresan, yakni :


a. Goresan T

b. Goresan kuadran

c. Goresan Radian
d. Goresan Sinambung

2.3.b Metode tebar

Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam

cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan

steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat

digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin

penyebaran bakteri yang merata dengan baik .Pada beberapa pinggan akan

muncul koloni koloni yang terpisah –pisah (Winarni, 1997).

2.3.c Metode tuang

Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar

melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga


pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung (Winarni, 1997).

2.3.d Metode tusuk

Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan

ujung jarum ose yang di dalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukan

kedalam media (Winarni, 1997).

Perbedaan inokulasi jamur dan bakteri adalah :

1. Inokulasi jamur menggunakan jarum ose bentuk batang. Hifa yang

berbentuk seperti benang mudah diambil dengan jarum ose batang

dan mudah sekali tumbuh di dalam suatu media.

2. Inokulasi bakteri menggunakan jarum ose bentuk bulat. Pada ujung

jarum ose yang berbentuk bulat, bakteri akan dapat terambil dalam

jumlah yang relatif banyak (Rohimat, 2002).

2.4 Macam-Macam Media

Ada beberapa macam media yang digunakan untuk inokulasi yaitu :


1.Mixed culture: berisi dua atau lebih spesies mikroorganisme

2. Plate culture: media padat dalam petridish


3. Slant culture : media padat dalam tabung reaksi

4. Stap culture : media padat dalam tabung reaksi, tetapi penanamannya

dengan cara penusukan.

5. Liquid culture : media cair dalam tabung reaksi.

6. Shake culture: media cair dalam tabung reaksi yang penanamannya

dikocok.

(Dwijoseputro,
1998).

2.5 Cara menyelidiki Piaraan Murni

Dalam keadaan sebenarnya ( di alam bebas ) boleh dikatakan tidak

ada bakteri yang hidup tersendiri terlepas dari spesies lainnya. Kerapkali

bakteri patogen kedapatan bersama-sama bakteri saproba. Untuk

menyedirikan suatu spesies ada dikenal beberapa cara, yaitu :

1. Dengan pengenceran

Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-

macam spesies diencerkan dalam suatu tabungtersendiri. Dari enceran inii

kemudian diambil barang 1 ml untuk dincerkan lebih lanjut. Jika dari

pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 ml untuk disebarkan pada suatu
koloni tumbuh dalam medium tersebut, tetapi mungkin juga kita hanya

memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita memperoleh

satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita memperoleh satu koloni

murni. Kalau kita belum yakin, bahwa koloni tunggal yang kita peroleh itu

murni, kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini

sebagai sampel (Waluyo, 2005).

2. Dengan Penuangan

Robert koch ( 1943 - 1905 ) mempunyai metode yang lain, yaitu

dengan mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang sudah diencerkan,

dan sampel ini kemudian disebarluaskan di dalam suatu medium dari kaldu

dan gelatin encer. Dengan demikian diperolehnyalah suatu piaraan adukan.

Setelah medium itu mengental, maka selang beberapa jam kemudian

nampaklah koloni – koloni yang masing – masing dapat dianggap murni. Denagn

mengulang pekerjaan seperti diatas, maka akhirnya akan diperoleh piaraan

murni yang lebih terjamin (Waluyo, 2005).

3. Dengan Penggesekan

Metode ini sekarang banyak digunakan, karena tidak begitu memakan

waktu, hanya sayang, dengan cara ini maka bakteri anaerob tidak dapat

rumbuh.

Jika ujung kawat inokulasi dibengkokan, kemudian ujung kawat

inokulasi itu setelah disentuhkan suatu koloni lalu digesekkan pada

permukaan medium padat,maka beberapa waktu kemudian 9 kurang lebih 12

jam ) akan yampaklah koloni – koloni yang letaknya tersebar di permukaan

medium. Jika diadakan pemindahan sampel dari suatu koloni yang letaknya

terpencil, maka akan diperoleh suatu piaraan murni (Waluyo, 2005).

4. Dengan mengucilkan Satu sel ( Single Cell Isolation )

Mikropipet adalah alat yang dapat memungut satu bakteri dari

sekian banyak, dengan tiada ikut sertanya bakteri lain. Mikropipet


ditempatkan pada tangan – tangan suatu mikromanipulator. Dengan

mikropipet dibuat beberapa tetesan bergantung pada suatu kaca penutup.

Pekerjaan ini dilakuan dii bawah obyektif mikroskop. Jika tampak suatu

tetesan hanya mengandung satu bakteri, maka dengan lain mikropipet,

tetesan tersebut dipindahkan ke medium encer denganmaksud supaya

bakteri tersebut berkembang biak dulu. Kemudian dari sini dapat diperoleh

piaraan murni. Meode ini sangant memerlukan kesabaran,

lagipula,mikromanipulator sangat mahal (Waluyo, 2005).

5. Dengan Inokulasi Hewan

Metode ini di dasarkan atas suatu kenyataan, bahwa tidak semua

bakteri dapat tumbuh di dalam tubuh seekor hewan.Misal kita ambil dahak

dari seseorang yang disangka menderita tbc. Jika dahak ini disuntikkan ke

dalam tubuh tikus putih, maka bakteri – bakteri saproba yang ikut serta itu

tidak akan bertahan, sehingga kemudian kita peroleh semata – mata hasil

tbc saja. Piaraan pneumococcus murni dapat diperoleh dengan jalan demikian

juga. Bakteri yang ketinggalan dalam tubuh tikus yang sakit atau mati

akhirnya dapat dipindahkan ke dlam medium yang sesuai.

Inokulasi dapat dilakukan di dalam kulit ( intracutaneous ), dapat di

bawh kulit ( subcutaneous), dapat di dalam otot ( intramuscular), dapat di

rongga tubuh atau lain – lain tempat lagi (Waluyo, 2005).

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat yang dipergukan dalam percobaan ini adalah jarum ose, tabung
reaksi, lampu spiritus, penangas air, cawan Petri, dan inkubator.
3.1.2 Bahan

Bahan yang dipergunakan daalm praktikum ini yaitu kapas lemak dan

media agar yanng telah disterilkan.


3.2 Cara kerja

3.2.1 Metode Gores (Streak Plate Method)

3.2.2. Metode taburan (Pour Plate Method)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan inokulasi bakteri Escherichia coli pada

medium agar datar dan medium agar miring.

4.2.1. Inokulasi dengan Metode Gores (Medium Agar Datar)

Pada penggunaan metode gores dengan medium agar datar, mula –

mula disiapkan media biakan induk dari jenis mikroorganisme bakteri

Escherichia coli.

Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis

spesies utama bakteri gram negatif. E. coli banyak digunakan dalam

teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor untuk

menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli

dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam

penanganannya.

Escherichia coli adalah bakteri yang hidup dalam saluran usus

manusia dan hewan berdarah panas tetapi tidak pada ikan. Beberapa

penelitian terdahulu menemukan bahwa 92,9 % Escherichia coli yang

mencemari bahan makanan berasal dari tinja manusia. Sehingga

keberadaannya pada bahan makanan atau ikan segar menunjukkan adanya


ancaman kesehatan pada konsumen (manusia), sebab dapat diartikan bahwa

bahan makanan atau ikan telah tercemar oleh tinja manusia. Oleh karenanya

maka, Escherichia coli dipakai sebagai indikator cemaran yang berbahaya

bagi manusia (Buckle, dkk. 1990).

Klasifikasi :

Superdomain:Phylogenetica

Filum:Proteobacteria

Kelas:GammaProteobacteria

Ordo:Enterobacteriales

Famili:Enterobacteriaceae

Genus:Escherichia

Spesies: E. coli

(Wikipedia, 2008)

Biakan induk berada di tabung reaksi yang berisi media agar miring

berwarna kuning. Pada medium biakan induk, koloni bakteri tampak berwarna

putih. Disediakan sebuah cawan petri steril berisi medium agar padat

Medium agar datar ini berwarna kekuningan, berfungsi sebagai tempat

menggoreskan bakteri dan tempat pertumbuhan koloni bakteri . Selanjutnya

dipanaskan jarum ose hingga membara, berfungsi untuk mensterilisasi jarum

sebelum digunakan dari mikroorganisme lain. Dibuka sumbat kapas tabung

reaksi yang berisi isolat biakan induk, kemudian dipanaskan bibir tabung

berfungsi untuk mensterilisasi tabung dan biakan dari mikroorganisme

lain .Kemudian dimasukkan jarum ose pada medium biakan induk dimana yang

digunakan adalah jarum ose bentuk bulat, pengambilan inokulum dengan

menggoreskan ujung bulat pada jarum ke media biakan induk, memungkinkan

bakteri dapat terambil banyak. Dipanaskan mulut tabung reaksi yang berisi
isolat biakan induk, kemudian segera ditutup dengan sumbat kapas berfungsi

untuk mensterilisasi tabung dan biakan dari mikroorganisme udara lain

Setiap perlakuan di usahakan dilakuan secara aseptis (di dekat api bunsen)

berfungsi agar saat inokulasi, bahan serta alat gelas yang digunakan tetap

steril. Pekerjaan saat inokulasi terlebih dahulu harus diusahakan agar semua

alat – alat yang digunakan dengan medium dan pekerjaaan inokulasi itu benar

– benar steril. Hal ini untuk menghindari kontaminasi yaitu masuknya

mikroorganisme yang tidak diinginkan.

Selanjutnya digoreskan inokulum di permukaan media agar di dalam

cawan petri yang telah disediakan dengan menggunakan metode gores mulai

dari sisi samping secara merata. Media agar untuk bakteri digunakan media

NA (Nutrien Agar), fungsi penggunaan medium NA karena komposisinya yang

terdiri dari ekstrak daging sapi di dalamnya yang mengandung protein,

karbohidrat, vitamin, dan sedikit lemak, juga terdapat adanya faktor

pertumbuhan yang tidak mampu disintesis mikroorganisme. Ditutup cawan

petri, dipanas di sekeliling cawan petri dan diisolasi dengan selotip bening

berfungsi untuk mensterilisasi cawan petri dan biakan dari mikroorganisme

lain Disimpan inokulum ke dalam inkubator dengan posisi terbalik, diamati

dan difoto bentuk koloni yang terbentuk setelah diinkubasi selama 2x 24

jam dan 4 x 24 jam. Posisi cawan petri terbalik agar konsentrasi air yang

terdapat dalam menjadi tinggi, sebab selama inkubasi terbentuk air yang

mengembun di dalam cawan petri. Air akan menetes dari tutup cawan ke

permukaan. Hal ini akan menghasilkan suatu masa pertumbuhan yang

menganak sungai dan menghancurkan pembentukan koloni secara individu.

Untuk menghindari hal ini, maka ketika diinkubasi, bagian bawah cawan petri

diletakkan di atas atau terbalik .


Goresa

n Kuadran

Gore

Penggoresan inokulum pada media agar dilakukan untuk dua sampel.

Sampel pertama menggunakan goresan kuadran dan sampel ke 2 goresan T.

Dari hasil pengamatan 2 x 24 jam dapat dilihat tidak terbentuknya

koloni bakteri dengan tidak adanya goresan putih meyebar zig-zag pada

permukaan medium NA, dengan kata lain bakteri belum tumbuh pada jangka

waktu ini.

Setelah diinkubasi selama 4x 24 jam koloni Escherichia coli masih

juga belum terbentuk, belum terlihat adanya streak putih zig-zag menyebar.

Berikut gambar perbandingan antara koloni bakteri Escherichia coli

yang terbentuk dari sumber referensi dibandingkan dengan hasil

pengamatan :
© 2010 Multiply · English · About · Blog · Terms · Privacy · Corporate · Advertise · Translate
· API · Contact · Help

Anda mungkin juga menyukai