BRP GDS 2015
BRP GDS 2015
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Seorang manusia, dalam kehidupannya akan melalui fase kehidupan di dalam rahim dan
di luar rahim. Di luar rahim ia akan melewati masa bayi, anak, remaja, dewasa muda,
dewasa dan manula. Keadaan itu menunjukkan adanya suatu proses perubahan yaitu
proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan terjadi karena adanya
pertambahan jumlah dan ukuran sel serta jaringan interselular sehingga ukuran fisik
menjadi bertambah, sementara perkembangan merupakan suatu proses yang lebih
kompleks yang terjadi karena adanya pematangan fungsi susunan syaraf dan berbagai
organ tubuh.
Pertumbuhan fisik dan perkembangan mencakup suatu perubahan dari suatu spektrum
yang beragam. Perubahan ini ditentukan secara genetik sehingga enzim-enzim aktif
berdifferensiasi pada masa embrionik sampai ke interaksi yang kompleks dari fungsi
metabolik yang terjadi terus menerus yang kemudian bermanifestasi klinis dengan hal
yang berhubungan dengan datangnya pubertas dan masa remaja. Proses yang
berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan ini, dipengaruhi oleh faktor
biologis dan fisik, yang mempunyai efek pada proses perkembangan susunan saraf pusat,
kognitif dan psikososial. Faktor lingkungan lain seperti pengaruh ekonomi, kultur dan
keadaan masyarakat turut berperan dalam proses ini.
Mengingat begitu pentingnya proses pertumbuhan dan perkembangan itu maka seorang
mahasiswa kedokteran yang sedang mempelajari manusia secara utuh, dalam blok
Growth and Development ini akan belajar untuk memahami tahap-tahap pertumbuhan
dan perkembangan yang normal, mengenal pola pertumbuhan normal yang melalui suatu
miles stone tertentu, mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tersebut, sehingga dapat mengenali penyimpangan
yang terjadi sesegera mungkin dan dapat menanganinya, serta dapat memberi
penanganan dini pada kedaruratan dalam pertumbuhan dan perkembangan serta
penatalaksaan farmakoterapi dan upaya promotif, preventif, rehabilitasi pada
penyimpangan tumbuh kembang sejak masa perinatal hingga remaja.
Khusus dalam blok Growth and Development, sebagai calon dokter umum yang
memberikan pelayanan kesehatan primer dengan prinsip kedokteran keluarga, maka
mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan mengenai:
1. Dasar-dasar teori ilmiah tumbuh kembang sejak perinatal sampai remaja
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang dan memantau tahapan tumbuh
kembang yang normal
3. Dasar-dasar upaya deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang
4. Penangan masalah kedarutan dalam pertumbuhan dan perkembangan
5. Upaya-upaya promotif, preventif dan rehabilitatif untuk mendapatkan pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal
TUJUAN UMUM
Pada akhir pembelajaran blok ini mahasiswa diharapkan :
1. Menguasai dasar-dasar ilmiah tumbuh kembang sejak perinatal sampai remaja,
penanganan dini kegawatdaruratan dalam pertumbuhan dan perkembangan serta
upaya promotif, preventif dan rehabilitatif untuk mendapatkan pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal.
2. Mempunyai kompetensi: melakukan komunikasi efektif, belajar mandiri, menerapkan
keterampilan ilmu dasar dan klinis dasar, mengelola masalah kedokteran dan
kesehatan, memanfaatkan teknologi informasi, mawas diri dan mengembangkan diri
serta belajar sepanjang hayat.
TUJUAN KHUSUS
Setelah menyelesaikan blok Growth and Development mahasiswa diharapkan mampu:
1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upaya
mengelola pasien tumbuh kembang dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan
biomedis sehingga menunjang terciptanya kerjasama yang baik antara dosen
dengan pasien, keluarga, komunitas, teman sejawat dan tenaga profesional lain
yang terlibat dalam penanganan masalah pertumbuhan dan perkembangan
2. melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang lengkap, memperoleh dan
mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan masalah kesehatan yang berhubungan dengan kelainan tumbuh
kembang berdasarkan pengertian ilmu biomedik dan klinik.
4. memilih dan menafsirkan hasil berbagai prosedur klinik dan laboratorium pada
kelainan Growth and Development
5. membuat diagnosis dari data sekunder dan menyusun penatalaksanaan masalah
kesehatan yang berhubungan dengan penyimpangan pertumbuhan dan
Setelah menyelesaikan modul Blok Growth and Development, maka apabila diberi data
sekunder tentang masalah pertumbuhan dan perkembangan, mahasiswa mampu:
1. menjelaskan dasar-dasar ilmiah pertumbuhan dan perkembangan pada masa
perinatal sampai remaja.
2. menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
3. melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan yang normal.
4. menjelaskan adanya gangguan penyimpangan terhadap tumbuh kembang dan
mampu melakukan deteksi dini dan penanganan.
5. menjelaskan dasar-dasar ilmiah kelainan masalah tersebut.
6. melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik rutin sesuai masalah mengenai kelainan
pertumbuhan dan perkembangan.
7. menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan serta mampu
menginterpretasikannya.
8. menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding
9. merencanakan penanganan kedaruratan pada pertumbuhan dan perkembangan.
10. merencanakan penatalaksanaan dalam masalah tumbuh kembang termasuk upaya
promotif, preventif dan rehabilitatif untuk mendapatkan pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal.
11. mencari informasi tentang lingkup dan materi pertumbuhan dan perkembangan
melalui teknologi informasi
Kode
Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Specific Learning Objectives Dept./Narasumber
Tahapan
Pendahuluan Pengenalan Blok Mahasiswa akan memperoleh gambaran GDS-F TIM BLOK
GDS umum mengenai blok GDS melalui ceramah
dan pemutaran film
4. Perkembangan 4.1. Pemeriksaan fisik pada Bayi Baru Lahir GDS1-K6 Departemen Ilmu
struktur dan fungsi Kesehatan Anak:
organ serta, 1. Prof. Guslihan
psikomotor pada Dasatjipta, Sp.A(K)
masa neonatus dan 2. dr. Syamsidah,
perinatal MKed(ped), SpA
Kode
Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Specific Learning Objectives Dept./Narasumber
Tahapan
Faktor-faktor 5. Hormon dan faktor Biosintesis dan mekanisme kerja hormon: GDS1-K8 Departemen Biokimia:
yang pertumbuhan pada 5.1.Growth hormon: 1. dr. Mutiara Indah
mempengaruhi tumbuh kembang - Menjelaskan biosintesis dan transport Sari, MKes
tumbuh GH 2. dr. Sri Suryani
kembang - Menjelaskan mekanisme kerja GH dalam Widjaya, M.Kes
fungsi tumbuh kembang
5.2. IGF 1:
- Menyebutkan peran IGF 1 pada proses
tumbuh kembang
- Menjelaskan mekanisme kerja IGF 1
dalam fungsi tumbuh kembang
5.3. IGF 2
- Menjelaskan peran IGF 1 pada proses
tumbuh kembang
- Menjelaskan mekanisme kerja IGF 1
dalam fungsi tumbuh kembang
5.4. EGF
- Menjelaskan peran IGF 1 pada proses
tumbuh kembang
5.5. Insulin, Tiroid dan hormon lain dalam
proses tumbuh kembang
6.Fisiologi endokrin Peran hormon GH, Tiroksin, estrogen, GDS1-K9 Departemen Fisiologi
pada masa testosteron dalam proses pertumbuhan dan 1. dr. Dedi Ardinata,
pertumbuhan perkembangan Mkes
2. dr. Yetty M, MKes
7. Mikroorganisme 7.1. Bakteri batang gram negative kecil GDS1- K10 Departemen
patogen pada Haemophillus influenzae Mikrobiologi:
pertumbuhan dan - Infeksi URI, Meningitis, Epiglottitis 1. dr. Maria
perkembangan - Patogenesis terjadinya penyakit Magdalena S.
bakteri - Cara penularan 2. dr. Evita Mayasari,
- Cara pengambilan & pengiriman M.Kes
specimen
Bordetella pertusis
- Patogenesis terjadinya penyakit
- Cara penularan
- Cara pengambilan & pengiriman
specimen
Mycobacteriaceae;
M.tuberculosis
- Patogenesis terjadinya penyakit
7.2. Bakteri batang gram positif berspora
(Clostridium)
Clostridium tetani
- Patogenesis terjadinya penyakit Isolasi
& Identifikasi Clostridium tetani
7.3. Bakteri batang gram positif tidak berspora
(Corynebacteriaceae)
Corynebacterium diptheriae
- Patogenesis
- Bahan spesimen
- Kultur & serologi
Kode
Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Specific Learning Objectives Dept./Narasumber
Tahapan
8. Virus 8.1. Herpesviridae GDS1-K11 Departemen
Herpes simplex virus & Mikrobiologi:
- Patogenesis terjadinya penyakit GDS1-K12 1. dr. Gerben F.
- Cara penularan Hutabarat, MPH,
Varicella zoster virus SpMK, DTM&H
- Patogenesis terjadinya penyakit 2. dr. Sri Amelia Mkes
- Cara penularan 3. dr. Rina Yunita,
8.2. Poxviridae SpMK
Vaksinia 4. dr. Maria
- Patogenesis terjadinya penyakit Magdalena S
- Diagnosa laboratorium
- Kultur & serologi
Variola
- Patogenesis terjadinya penyakit
- Diagnosa laboratorium
- Kultur & serologi
8.3. Picornaviridae (Enterovirus)
Poliovirus
- Patogenesis terjadinya penyakit polio
- Diagnosa laboratorium
8.4. Paramyxoviridae
Parainfluenzae virus, Resp.syncitial
virus, Virus Gondong (Mumps), Rubeola
virus (campak)
- Patogenesis terjadinya penyakit
- Diagnosa laboratorium
8.5. Orthomyxoviridae
Influenzae virus
- Patogenesis
- Diagnosa laboratorium
- Epidemiologi
8.6. Togaviridae
Virus Rubella (campak jerman)
- Patogenesis terjadinya penyakit
- campak jerman
- Diagnosa laboratorium
8.7. Virus Hepatitis
Virus Hepatitis B
- Jenis antigen & antibody
- Patogenesis terjadinya hepatitis B
- Diagnosa laboratotium
9. Jamur 9.1. Jamur-jamur oppurtunistik
Candida sp
- Patogenesis terjadinya penyakit
- Spesimen klinik
- Diagnosa laboratorium
Gangguan pada 10. Infeksi dan kejang 10.1. Infeksi umbilikus GDS1-K13 Departemen Ilmu
masa neonatus pada neonatus 10.2. Sepsis Neonatorum Kesehatan Anak:
dan bayi 10.3. Kejang Pada Neonatus 1. dr. Pertin Sianturi,
SpA(K)
2. dr. Beby Syofiani,
M.Ked(Ped), SpA
11. Neonatus Risiko 11.1. Neonatus Kurang Bulan GDS1-K14 Departemen Ilmu
Tinggi 11.2. Pertumbuhan Janin Terhambat Kesehatan Anak:
11.3. Kelainan bawaan yang sering ditemui 1. dr. Bugis Mardina,
pada neonatus Sp.A
2. dr. Emil Azlin,
SpA(K)
Kode
Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Specific Learning Objectives Dept./Narasumber
Tahapan
12. Trauma Lahir 12.1. Cedera kepala GDS1-K15 Departemen Ilmu
12.2. Cedera leher dan bahu Kesehatan Anak:
12.3. Cedera intra abdomen 1. dr. Pertin Sianturi,
SpA(K)
2. dr. Beby Syofiani,
M.Ked(Ped), SpA
13. The Endocrine 13.1. Infants of Diabetic Mothers GDS1-K16 Departemen Ilmu
System 13.2. Hypoglycemia in neonatus Kesehatan Anak:
13.3. Type 1 Diabetes Mellitus 1. dr.Melda
Deliana,Sp.AK
2. dr.Siska Mayasari
Lubis,M.Ked(Ped),
Sp.A
14. Gangguan Napas 14.1. Asfiksia GDS1-K17 Departemen Ilmu
pada Neonatus 14.2. Respiratory disstress Kesehatan Anak:
syndrome 1. dr. Syamsidah,
SpA
2. dr. Bugis Mardina,
SpA(K)
15. Hiperbiliru- 15.1. Hiperbilirubinemia terkonyugasi (direk) GDS1-K18 Departemen Ilmu
binemia pada dan hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi Kesehatan Anak:
neonatus (indirek) 1. dr. Fera Wahyuni,
15.2. Ensefalopati bilirubin (Kern icterus) MKed(Ped), SpA
2. dr. Emil Azlin,
SpA(K)
16. Hipotermia pada 16.1. Mekanisme termoregulasi GDS1-K19 Departemen Ilmu
neonatus 16.2. Tanda dan gejala hipotermia Kesehatan Anak:
16.3. Tatalaksana hipotermia 1. dr. Pertin Sianturi,
16.4. Perawatan Metode Kangguru SpA(K)
2. dr. Beby Syofiani,
M.Ked(Ped), SpA
Pemeriksaan 17. Pemeriksaan Pemeriksaan Laboratorium dan interpretasi GDS1-K20 Departemen Patologi
Laboratorium Laboratorium pada: Klinik:
dan yang sering 17.1. Neonatus yang ibunya menderita 1. Prof.dr.
Interpretasinya dilakukan pada Diabetes Burhanuddin
neonatus dan 17.2. Hypoglicemia Nasution, Sp.PK
bayi dan 17.3. Hyperbilirubinemia 2. Ida Adhayanti,
interpretasinya : SpPK
Kode
Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Specific Learning Objectives Dept./Narasumber
Tahapan
20. Kebutuhan gizi 20.1. Nutrition in childhood GDS1-K25 Departemen Ilmu
pada tiap tahapan - nutrition requirement GDS1-K26 Gizi:
pertumbuhan - providing an adequate diet 1. Nenni D. A. Lubis
- feeding preschoolchildren SP, MSi
- feeding school age children 2. dr. Dina Keumala
- nutritional concern Sari, MG, SpGK
obesity 3. dr. Zaimah Z. Tala,
underweight MS, SpGK
iron deficiency
dental caries
- preventing chronic disease dietary fat
& CV health
Ca & bone health fiber
20.2. Nutrition in adolescence
- nutrition requirement
- food habits
- irregular meals & snacking
- potential nutritional inadequacy
- special situations
21. Pemberian makan 21.1. Aspek lain pemberian makan pada anak GDS1-K27 Departemen Ilmu
pada anak pada tiap tahap perkembangannya Kesehatan Anak:
21.2. Gangguan pemberian makan (feeding 1. dr. Tiangsa
problem) Sembiring, Sp.A(K)
2. dr. Winra Pratita,
M.Ked(Ped),SpA
22. Pendidikan Gizi 22.1. Tahap-tahap pendidikan gizi GDS1-K28 Departemen Ilmu
dan Ilmu 22.2. Dasar perencanaan program perbaikan Gizi:
Kesehatan gizi 1. Nenni D. A. Lubis
Keluarga 22.3. Dasar-dasar ilmu kesehatan Keluarga SP, MSi
22.4. Sumber-sumber dalam Keluarga 2. dr. Dina Keumala
22.5. Jenis-jenis kebutuhan dalam Keluarga Sari, MG, SpGK
22.6. Pengaruh keluarga terhadap keadaan 3. dr. Zaimah Z. Tala,
kesehatan dan gizi individu MS, SpGK
Kode
Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Specific Learning Objectives Dept./Narasumber
Tahapan
Penyimpangan 26. Down’s syndrome 26.1.Medical conditions in Down Syndrome GDS1-K32 Departemen Ilmu
pertumbuhan 26.2. Care of the child and family Kesehatan Anak:
dan 1. dr. Melda Deliana,
perkembangan SpA(K)
2. dr.Siska Mayasari
Lubis,M.Ked(Ped),
Sp.A
27. Disorders of the 27.1. Congenital hypothyroidism GDS1-K33 Departemen Ilmu
Thyroid gland 27.2. Hyperthyroidism Kesehatan Anak:
1. dr.Melda
28. Diabetes Melitus 28.1. Diabetic Ketoacidosis GDS1-K34 Deliana,Sp.AK
28.2. Type 2 Diabetes Mellitus 2. dr.Siska Mayasari
29. Growth Disorder 29.1. Growth GDS1-K35 Lubis,M.Ked(Ped),
29.2. Short Stature Sp.A
29.3. Tall Stature
30. Failure to thrive 30.1. Defenition GDS1-K36 Departemen Ilmu
30.2. Etiology Kesehatan Anak:
30.3. Clinical Presentation 1. dr. Tiangsa
30.4. Diagnostic Evaluation Sembiring, Sp.A(K)
30.5. Management 2. dr. Windra Pratita,
M.Ked(Ped),SpA
31. Gangguan 31.1. Disorders of Speech and Language GDS1-K37 Departemen Ilmu
perkembangan Kesehatan Anak:
motorik dan 1. dr. Sri Sofyani,
bahasa Sp.A (K)
2. dr. Lili Rahmawati,
SpA
Kode
Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Specific Learning Objectives Dept./Narasumber
Tahapan
38. Deteksi Dini 38.1. Kurva Antropometri (WHO- NCHS) GDS2-K7 Departemen Ilmu
Gangguan 38.2. Kurva Lingkar Kepala (Nellhaus) Kesehatan Anak:
Tumbuh Kembang 38.3. Bone Age 1. dr.Melda
38.4. Kartu Menuju Sehat (KMS) Deliana,Sp.AK
2. dr.Siska Mayasari
Lubis,M.Ked(Ped),
Sp.A
Kode
Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Specific Learning Objectives Dept./Narasumber
Tahapan
38.5. Kuesioner pra skrining perkembangan GDS2-K8 Departemen Ilmu
(KPSP), TDD dan TDL Kesehatan Anak:
38.6. Kuesioner GPPH, KMME, CHAT 1. dr. Sri Sofyani,
Sp.A(K)
2. dr. Lili Rahmawati
SpA
39. Perbaikan Status 39.1. Pencegahan obesitas dan malnutrisi GDS2-K9 Departemen Ilmu
Gizi 39.2. Tatalaksana gizi buruk GDS2-K10 Kesehatan Anak:
1. dr. Tiangsa
Sembiring, Sp.A(K)
2. dr. Windra Pratita,
M.Ked(Ped),SpA
41. Timing of puberty 41.1. Normal Puberty + Varian normal of GDS2-K12 Departemen Ilmu
puberty Kesehatan Anak:
1. dr.Melda
Deliana,Sp.AK
2. dr.Siska Mayasari
Faktor-faktor 42. Puberty Disorder 42.1. Precocious puberty GDS2-K13 Lubis,M.Ked(Ped),
yang dapat 42.2. Delayed puberty Sp.A
menghambat
pertumbuhan
dan
perkembangan 43. Kekerasan dan 43.1. Deteksi dini child abuse and GDS2-K14 Departemen Ilmu
penelantaran neglect Kesehatan Anak
anak (child abuse 1. dr. Ika Cita Dewi
and neglected) Tanjung, SpA
2. dr. Sri Sofyani,
Sp.A(K)
Ginekologi anak 44. Cara-cara 44.1. Pengertian ginekologi anak GDS2-K15 Departemen Osbtetri
pemeriksaan 44.2. Cara pemeriksaan ginekologi anak dan Ginekologi:
ginekologi anak 1. Prof. DR. Thamrin
45. Kelainan dalam 45.1. Kelainan Kongenital GDS2-K16 Tanjung, Sp.OG.K
Ginekologi 45.2. Labia Lengket 2. dr. Muhammad
45.3. Masa Jinak Vulva Rusda, Sp.OG
45.4. Tumor Genitalia
45.5. Sarcoma Botryodes
Upaya Promotif, 46. Demografi & 46.1. Definisi-definisi dalam Demografi & GDS2-K17 Departemen Ilmu
Preventif dan Kependudukan Kependudukan Kesehatan Anak:
Rehabilitasi 46.2. Sebab-sebab kesakitan dan kematian 1. dr. Azwan Hakmi,
pada anak SpA
46.3. Situasi kesehatan anak Indonesia 2. dr. Lili Rahmawati,
SpA
Kode
Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Specific Learning Objectives Dept./Narasumber
Tahapan
47. Pencegahan 47.1. Definisi dan hal-hal yang mempengaruhi GDS2-K18 1. dr. Sri Sofyani,
terhadap penyakit imunisasi GDS2-K19 Sp.A(K)
infeksi 47.2. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah 2. dr. Ika Citra Dewi
dengan Imunisasi Tanjung, SpA
47.3. Berbagai jenis vaksin yang Tersedia
47.4. Jadwal & cara pemberian Imunisasi (PPI
dan non PPI)
48. Psikososial di 48.1. Pemenuhan kebutuhan dasar anak GDS2-K20 Departemen Ilmu
tingkat keluarga (Asah, Asih, Asuh) Kesehatan Anak:
dan masyarakat 48.2. Stimulasi dini 1. dr. Azwan Hakmi,
SpA
2. dr. Lili Rahmawati,
SpA
49. Upaya dalam 48.3. Peranan Taman Penitipan Anak dalam GDS2-K21 1. dr. Sri Sofyani,
mengoptimalkan mengoptimalkan kebutuhan dasar anak Sp.A(K)
pemberian 2. dr. Ika Citra Dewi
kebutuhan dasar Tanjung, SpA
anak
50. Rehabilitasi 50.1. Anak cacat dan anak berkebutuhan GDS2-K22
khusus
OUTLINE PRAKTIKUM
Uraian Praktikum Kode Tahapan Waktu Laboratorium
Peresepan obat pediatrik dan peracikan obat GDS1-Pr1 3 x 50 menit Farmakologi
Interaksi obat pada peresepan polifarmasi pada GDS1-Pr2 3 x 50 menit Farmakologi
pediatrik
Pokok Kode
Materi Specific Learning Objectives Narasumber
Bahasan Tahapan
Penilaian GDS1- GIZI/IKK
Status Gizi CHOP2-K1 1. Neni Dwi A.
individu Lubis, SP, MSi
Susunan Susunan menu Mahasiswa dapat menjelaskan Dasar-dasar GDS1- 2. Sri Letsari, SP,
menu dengan penyusunan menu yang adekuat dan CHOP2-K2 M.Kes
memperhatikan seimbang
kebutuhan energi Mahasiswa dapat menjelaskan Daftar satuan
pada dewasa dan penukar bahan makanan
anak Mahasiswa dapat menjelaskan Daftar
kecukupan yang dianjurkan :
Mahasiswa dapat menjelaskan Acceptable
Makro Nutrient Distribution Range
Mahasiswa dapat menjelaskan Penyusunan
Menu individu
- Dietary Reference Intake
- Recommended Dietery
Allowances
- Adequate Intake
- Tolerable upper Intake Levels
- Estimate Averge
Requiements (EAR)
- Acceptable Makro Nutrient
Distribution Range
- Penyususnan Menu Individu
Penilaian Status Mahasiswa dapat GDS1- GIZI/IKK
gizi masyarakat menjelaskan Dasar-dasar penyelidikan diet CHOP2-K3 1. Neni Dwi A.
pada masyarakat Lubis, SP, MSi
Mahasiswa dapat 2. Sri Letsari, SP,
menjelaskan Pendekatan epidemiologis M.Kes
dalam pencegahan penyakit akibat kelainan
gizi
Mahasiswa dapat
menjelaskan Surveilance masalah gizi
Masalah Gizi Masalah Gizi Mahasiswa dapat GDS1- GIZI/IKK
pada anak Utama menjelaskan KEP CHOP2-K4 1. Neni Dwi A.
Indonesia Mahasiswa dapat Lubis, SP, MSi
menjelaskan Anemia Gizi Besi & 2. Sri Letsari, SP,
Mahasiswa dapat M.Kes
menjelaskan GAKI GDS1-
Mahasiswa dapat CHOP2-K5
menjelaskan KVA
Mahasiswa dapat
menjelaskan Peyebab masalah gizi
Mahasiswa dapat
menjelaskan Dampak masalah gizi
Mahasiswa dapat
menjelaskan Masalah gizi lebih pada anak
Mahasiswa dapat
menjelaskan Penanggulangan masalah gizi
Pemantauan Peran KMS dan Mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian GDS2- GIZI/IKK
Pertumbuhan Posyandu pertumbuhan dan perkembangan CHOP2-K6 1. Neni Dwi A.
Balita Mahasiswa dapat menjelaskan Menjelaskan Lubis, SP, MSi
cara pemantauan pertumbuhan 2. Sri Letsari, SP,
Mahasiswa dapat menjelaskan Menjelaskan M.Kes
cara menentukan status balita
Buku Panduan Mahasiswa
Blok Growth and Development
Kurikulum FK USU 2015 16
Pokok Kode
Materi Specific Learning Objectives Narasumber
Bahasan Tahapan
Mahasiswa dapat menjelaskan Pertumbuhan
sebagai indikator perkembangan status gizi
Mahasiswa dapat menjelaskan Penafsiran
pertumbuhan dengan KMS
Mahasiswa dapat menjelaskan Posisi
strategis KMS dalam monitoring
perkembangan
Mahasiswa dapat menjelaskan Gangguan
pertumbuhan
Mahasiswa dapat menjelaskan Posyandu
sebagai pemantauan pertumbuhan
Mahasiswa dapat menjelaskan Deteksi dini
gizi buruk melalui pemantauan pertumbuhan
Mahasiswa dapat menjelaskan Deteksi dini
gizi buruk melalui pemantauan pertumbuhan
Mahasiswa dapat menjelaskan Peranan
posyandu sebagai sistem kewaspadaan dini
gizi buruk
Peningkatan Peningkatan Mahasiswa dapat menjelaskan Keluarga GDS2- GIZI/IKK
Satatus Gizi status gizi melalui Mandiri Sadar Gizi (KADARZI) CHOP2-K7 1. Neni Dwi A.
anak perubahan Mahasiswa dapat menjelaskan Positive Lubis, SP, MSi
perilaku dengan Deviance (PD) 2. Sri Letsari, SP,
pendekatan M.Kes
Keluarga
ETIKA KEDOKTERAN
Nara-
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Specific Learning Objectives sum-
ber
Aspek Etik Pada Imbalan jasa dokter dan tarif Membandingkan perbedaan antara
Imbalan jasa Dokter pada pelayanan jasa lainnya imbalan jasa dokter dengan usaha
Imbalan jasa yang layak lainnya
Garis besar pedoman imbalan Menjelaskan garis-garis besar
jasa dokter pedoman imbalan jasa dokter
Hal-hal yang dilarang Menjelaskan hal-hal yang dilarang
Buku Panduan Mahasiswa
Blok Growth and Development
Kurikulum FK USU 2015 17
Nara-
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Specific Learning Objectives sum-
ber
mengenai imbalan dalam mengenai imbalan dalam transaksi
transaksi terapeutik terapeutik
Menjelaskan pengertian
pengobatan tradicional,
pengobatan alternatif,
pengobatan kuno, dll
KOnsep dan Menjelaskan pandangan
defenisi pengobatan kedokteran tergadap
tradicional pengobatan tradicional dari
Aspek Etik Pengoba Perbandingan aspek etik.
tan / Obat-obatan pengobatan Menjelaskan aspek etika dan
Tradisional tradicional dengan hukum terhadap pengobatan
pengobatan medern. tradicional.
(Traditional Medicine) Pandangan dan Menjelaskan keuntungan dan
konsep etik didalam kerugian pelayanan kesehatan
pengobatan dengan memadukan
tradisional pengobatan tradicional dengan
pengobatan medis modern.
Menjelaskan pandangan
budaya masyarakat terhadap
penggunaan obat tradicional.
Nara-
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Specific Learning Objectives sum-
ber
Kedokteran
Aspek Etik rahasia kedokteran
Sanksi hukum terhadap
pelanggaran membuka atau pekerjaan dokter
rahasia kedokteran Menjelaskan sanksi bila terjadi
Rahasia kedokteran dalam pelanggaran
Undang-undang no.29 tahun
2004 tentang praktik
kedokteran
HUKUM KEDOKTERAN
Nara-
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Specific Learning Objectives sum-
ber
Nara-
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Specific
Dokter Gigi Learning Objectives sum-
ber
ILMU PERILAKU
Nara-
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Specific Learning Objectives sum-
ber
Nara-
Pokok Bahasan Perilaku sakit: Bahasan
Sub Pokok Specific Learning Objectives sum-
Persepsi sehat dan sakit ber
Perilaku pencarian
pengobatan:
Faktor-faktor pencarian
pengobatan
terhadap perilaku pencarian
Health Believe Model
pengobatan dan perilaku kepatuhan di
(Rogers)
masyarakat
Perilaku kepatuhan:
Penyebab ketidakpatuhan
Metode pengukuran
ketidakpatuhan
- Cara meningkatkan
kepatuhan pasien
Nara-
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan seksual) dalam
Specific reproduksi
Learning manusia.
Objectives sum-
Menjelaskan isu-isu gender dalam ber
seksualitas
Menjelaskan perbedaan laki-laki dan
wanita didalam prilaku seksual
seksualitas. Menjelaskan mitos-mitos yang berlaku
dalam masyarakat didalam perilaku
Pengertian sehat secara
seksual dan masalah reproduksi
seksual
Menjelaskan gangguan -gangguan
Pandangan sosio budaya
yang dapat terjadi dalam preferensi
terhadap seksualitas
seksual / gangguan dan penyimpangan
perilaku seksual
Menjelaskan pandangan sosiobudaya
masyarakat terhadap pendidikan
seksual
Nara-
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Specific Learning Objectives sum-
penyakit ber
IV. B. REFERENSI
Ilmu Gizi
IKM/IKK Reproductive Health Matters, Marge Berer and TK Blackwell
Safe Motherhood, initiatives : Sundari Ravindran Science
critical issues
Rencana Strategis Nasional Departemen 1.2001
Making Pregnancy Safer Kesehatan RI 2001
(MPS) di Indonesia (2001-
2010)
Pedoman Perencanaan, Departemen 2.2001
Making Pregnancy Safer Kesehatan RI 2003
melalui Pendekatan Tim
Kabupaten/Kota, suatu
pemecahan masalah
Verbal Autopsy Standard, WHO 3.
Ascertaining and attributing
cause of death
Maternal Mortality in 2005 4.
Estimates developed by
WHO, UNICEF, UNFPA, and
The World Bank
ETIKA KEDOKTERAN
WHO – SEARO
Etika kedokteran dan Hukum Hanafiah,M.J, Amir A
Kesehatan,
Medical Ethics
Medical Ethics Manual World Medical 2005
Assosiation Inc
Bioetik dan Hukum Kedokteran Budi Sampurna, Pustaka Dwipar, 2005
Zulhasmar Syamsu, Yakarta Timar
Tjetjep Dwija Siswaja,
Hukum Kesehatan, Rambu Sofyan Dahlan Badan Penerbit Edisi 3, 2005
-rambu bagi Profesi Dokter Universitas
Diponegoro,
Semarang
Kajian Bioetika 2005 M.Sajid Darmadipura Unit Bioética FK 2005
UNAIR, Surabaya
Malpraktik Kedokeran, Drs.H.Adani Bayumedia 2007
Chazawi,SH Publishing,
Madang
HUKUM KEDOKTERAN
V. METODE PEMBELAJARAN
KULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam memahami materi-materi
yang berhubungan dengan Growth and Development, sehingga akan memudahkan
mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan
untuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada mahasiswa
diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15
mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator bukan
narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial.
BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan
belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah
pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial
akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam
menyelesaikan masalah.
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di
perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau
informasi dari sumber terpercaya di internet.
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.
PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Farmakologi dan Parasitologi sesuai jadwal
kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa
per-kelompok, yang akan dibimbing oleh dua orang staf pengajar.
Sebelum praktikum akan dilakukan quiz untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam
melaksanakan praktikum dan mahasiswa diwajibkan membuat laporan hasil praktikum.
SKILLS LAB.
Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa
dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok (sesuai
kelompok praktikum selama ini), yang akan dibimbing oleh fasilitator.
Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Semester III (untuk Kelas A1 dan B1) dan Ruang
Kuliah Semester III (untuk Kelas A2 dan B2).
2. Ruang Diskusi 2
A2
3. Ruang Diskusi 3
A3
4. Ruang Diskusi 4
A4
5. Ruang Diskusi 5
A5
6. Ruang Diskusi 6
A6
7. A7 Ruang Diskusi 7
8. Ruang Diskusi 8
A8
9. Ruang Diskusi 9
A9
RUANG PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di ruang laboratorium Farmakologi dan Parasitologi
SKILLS LAB.
Kegiatan skills lab. dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU yang terdapat di lantai 3
gedung FK USU sesuai dengan kelompok praktikum selama ini.
VI. EVALUASI
EVALUASI MAHASISWA
1. Blok Utama
Ujian mid dan final term merupakan ujian tulis berbentuk pilihan berganda (multiple choice
questions) yang terdiri dari materi perkuliahan dan tutorial.
Proses tutorial dinilai oleh setiap fasilitator terhadap kinerja dan kompetensi yang
diperlihatkan oleh setiap mahasiswa selama proses tutorial berlangsung.
2. Blok Pendamping
Total = 100%
Komposisi ini akan berubah apabila dosen yang bersangkutan memberikan tugas dengan
bobot maksimal 20%.
KETENTUAN UJIAN
Setiap mahasiswa harus mematuhi Buku Panduan Akademik. Ketentuan ujian untuk Tahun
Akademik 2013-2014 adalah sebagai berikut:
1. Kehadiran minimal kegiatan kuliah 80%, tutorial 80%, pleno pakar 80%, dan praktikum
100%.
2. Apabila berhalangan hadir dalam proses kegiatan akademik tersebut, mahasiswa harus
menyerahkan surat pemberitahuan (izin atau keterangan sakit dari dokter) kepada Divisi
SDM Medical Eduation Unit (MEU) dan menyimpan sendiri satu kopi sebagai arsip
seandainya diperlukan sesewaktu.
3. Ketentuan bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran minimal tanpa
pemberitahuan:
A. Mahasiswa tetap dapat mengikuti ujian, namun seluruh nilai proses tutorialnya
akan dibatalkan atau dianggap nol.
B. Apabila gagal dalam ujian, maka ia tidak berhak mengikuti ujian remedial pada
semester berjalan.
C. Ujian remedial hanya dapat diikuti pada semester bersangkutan tahun akademik
berikutnya: remedial semester ganjil dilakukan pada semester ganjil dan
remedial semester genap pada semester genap tahun akademik berikutnya.
4. Ketentuan bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian pada jadwal reguler:
A. Mahasiswa bersangkutan harus menyerahkan surat pemberitahuan (izin atau
keterangan sakit dari dokter) kepada Divisi Assessment MEU dan menyimpan
sendiri satu kopi surat tersebut sebagai arsip seandainya diperlukan sesewaktu.
B. Mahasiswa pada poin A boleh mengikuti ujian pada jadwal remedial semester
berjalan.
C. Mahasiswa yang tidak mengikuti ujian tanpa keterangan akan diberi nilai NA dan
tidak berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan.
D. Mahasiswa pada poin C hanya dapat mengikuti ujian remedial pada semester
bersangkutan tahun akademik berikutnya.
5. Ketentuan ujian remedial dan grand remedial:
A. Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan adalah
mahasiswa yang tidak lulus (nilai D dan E) yang kehadirannya pada kegiatan
akademik cukup, atau mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian pada jadwal
reguler dengan surat keterangan (izin atau sakit).
B. Mahasiswa yang lulus dengan nilai C dan C+ hanya boleh mengikuti ujian
remedial satu kali, yakni pada semester berikutnya atau pada saat grand
remedial.
C. Nilai maksimal yang diperoleh melalui ujian remedial adalah B.
D. Ujian grand remedial berlangsung pada semester ganjil.
1. Pada saat mengikuti skills lab, mahasiswa diwajibkan memakai jas putih laboratorium
2. Divisi Skills lab mengeluarkan buku modul skills lab di setiap blok sebagai panduan
mahasiswa dalam mengikuti kegiatan skills lab.
Kehadiran setiap mahasiswa harus 100%. Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan
yang dapat dibenarkan, seperti :
a. Sakit
b. Terkena musibah
c. Mendapat tugas dari Fakultas atau Universitas.
d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan yang telah diajukan dan
mendapat persetujuan sebelumnya, dapat meninggalkan kegiatan pendidikan
setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak yang berwenang (dokter
atau Pimpinan Fakultas) dan diserahkan kepada pengelola sekills lab paling
lambat satu hari kerja setelah ketidakhadiran kecuali untuk alasan c dan d paling
lambat satu hari sebelum ketidakhadiran mahasiswa tersebut.
3. Mahasiswa tidak boleh mengganti jadwal skills lab kecuali karena alasan di atas.
4. Mahasiswa yang tidak hadir tersebut wajib menggantikan skills lab di kelompok yang
lain atau pada jadwal khusus yang telah ditetapkan oleh pengelola (special treatment).
Evaluasi mahasiswa untuk Skills Lab dibuat dalam bentuk OSCE (Objective Structure
Clinical Examination) yang dilakukan di setiap akhir semester. OSCE dilaksanakan dalam
beberapa station dan di dalam setiap station mahasiswa akan melakukan satu ketrampilan
klinis yang diujikan dan dinilai oleh seorang penguji.
Syarat mengikuti OSCE: MMahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan skills lab yang
dijadwalkan dan apabila tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
NILAI KELULUSAN
Nilai kelulusan untuk setiap CSP (Clinical Skills Program) adalah nilai A (> 80) untuk
semua keterampilan yang diujikan dan jika tidak mencapai nilai tersebut, mahasiswa
diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian remedial.
1. Mahasiwa yang mendapatkan nilai < 80 pada station tertentu wajib mengikuti ujian
remedial pada station tersebut.
2. Ujian remedial akan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan (lebih
kurang dalam waktu 1 minggu setelah ujian OSCE).
Buku Panduan Mahasiswa
Blok Growth and Development
Kurikulum FK USU 2015 33
Departemen Anatomi
- dr. Fitriani Lumongga, SpPA
- dr. Abdul Muluk
- dr. Simbar Sitepu
Departemen Biokimia:
- dr. Mutiara Indah Sari, MKes
- dr. Sri Suryani Widjaya, M.Kes
Departemen Gizi
- Nenni Dwi A. Lubis, SP., Msi
- dr. Dina Keumala Sari, MG, SpGK
- dr. Zaimah Z. Tala, MS, SpGK
Departemen Parasitologi
- dr. Irma Sepala Sari Siregar
Departemen Mikrobiologi
- dr. Maria M. Simatupang
- dr. Evita Maya Sari, M.Kes
- dr. Gerben F. Hutabarat, MPH, SpMK, DTM&H
- dr. Sri Amelia Mkes
- dr. Rina Yunita, SpMK
- dr. Maria Magdalena S
Departemen Fisiologi
- dr. Dedi Ardinata, MKes
- dr. Yetty Machrina, MKes
Narasumber CRP
- Dr. dr. Arlinda Sari Wahyuni, MKes
- dr. Putri Chairani Eyanoer, MS, Epi, PhD
- dr. Yuki Yunanda
Narasumber CHOP
- Nenni Dwi A. Lubis, SP., Msi
- Sri Lestari, SP
Narasumber BHP