Anda di halaman 1dari 11

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG

MELALUI
DENVER DEVELOMENT SCREANING TES (DDST)

Disusun oleh :

Mahasiswa Praktek

PRODI DIII KEBIDANAN


UNIVERSITAS ISLAM MADURA
2019
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG
MELALUI
DENVER DEVELOMENT SCREANING TES (DDST)
A. PENGERTIAN
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan
dan belajar.
Tes denver II (denver develoment screaning tes) adalah metode pngkajian
yang digunakan secara luas untuk mneilai kmejuan perkambangan anak, tes ini dapat
memberikan jaminan kepada orang tua atau bermanfaat dalam mengidentifikasi
berbagai masalah dini Yang mengancam tumbuh kembnag anak, tes ini hanyalah salah
satu dari metode screaning (deteksi) terhadap tu,buh kembang anak.
Tes denver merupakan alat screaning untuk menemukan penyimpangan
perkembngan pada anak paska kelahiran hingga usia 6 tahun, tes denver bukan
merupakan tes IQ sehingga tidak dapat meramal kemampua intelektual adaktif atau
perkembangan anak dimasa mendatang.
 Diminan pengukuran DDST
1. Pribadi sosial
Kemampuan anak untuk menyesuaikan dengan orang lain
2. Motorik halus
Kemampuan anak untuk menggunakan bagian tubuh tertentu dan dan dilakukan
oleh otot halus sehingga tidak perlu tenaga, namun perlu koordinasi yang lebih
kpmpleks
3. Bahasa
Kemampuan mengungkapkan perasaan, keinginan, dan pendapat melalui
pengucapan kata-kata, kemampuan mengerti dan memahami perkataan orang lain
serta keemampuan berfikir
4. Motorik kasar
Kemampuan anak untuk menggunakan dan melibatkan sebagian besar bagian
tubuh dan biasanya memerlukan tenaga

B. DDST ATAU DENVER


 Bukan untuk tes IQ
 Bukan tes diagnostik
 Tidak meramalkan kemampuan anak dimasa depan
 Untuk mendeteksi kemampuan dibawah normal dibanding usianya
 Tidak menjelaskan mengapa keterlambatan terjadi
 Pengkajian perkembangan yang sistematis

 Tujuan/manfaat Drenver II
a. Mendapatkan masalah atau deteksi dini perkembangan anak sesuai dengan
usia (1 bulan-6 tahun)
b. Identifikasi perhatian orang tua dan anak tentang perkembangan
c. Antisipasi bagi orang
d. Mengajarkan tntang prilaku yang tepat sesuai usia anak.

 Cara menghitung usia kronologis anak


Ex ; an “indah” dibawa ibunya ke rumah sakit pada tanggal 14-10-2019, dan tanggal
lahir anak 05-05-2017. Maka, hitunglah umur anak “indah” dan gambarlah / buat
garis usianya.
Jawaban ;
tanggal tes 2019 10 14
Tanggal lahir 2017 05 05
Usia anak 2 5 9
Maka gambarlah garis usia sesuai dengan usia anak.

 Hal-hal yang prlu diperhatikan sbelum pelaksanaan atau Implementasi tes


a. Rencanakan ujian secara terencana dengan melengkapi alat alat dan format yang
akan digunakan
b. Menentukan usia kronologis dan buat garis vertikel (disebut garis usia)
c. Rencanakan waktu pelaksanaan 15-20 menit
d. Rencanakan tes setelah anak istirahat dan tidak dalam keadaan lapar atau nyeri

 Metode Pengkajian dan Perkembangan


a. Buatlah garis lurus dari atas sampai bawah sesuai usia anak pada lembar DDST-R
atau Denver II
b. Ujilah smua item dengan cara
 Pertama : pada setiap sektor uji 3 item yang brada disebelah kiri garis usia
tanpa menyentuh garis usia
 Kedua : uji item yang terpotong pada garis usia
 Ketiga: item sebelah kanan tanpa menyentuh garis usia sampai anak gagal

 Tandai Item Penilaian


O : F (fall / gagal)
M : R (refusal/menolak)
V : P (pass / lewat)
NO : no opportunity

 Gagal (F)
 Apabila anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik
 Ibu atau pengasuh memberi laporan bahwa anak tidak dapat
melakukan tugas dengan baik

 Refusal / menolak (R)


 Anak menolak untuk melakukan uji coba dengan faktort sesaat (lelah,
menangis, sakit, mengantuk dll.)
 Pass / Lewat (P)
 Apabila dapat melakukan uji coba dengan baik
 Ibu / pengasuh memebri laporan tepat atau dapat dipercaya bahwa anak dapat
melakukan dengan baik
 NO Opportunity (NO)
 Apabila anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena
ada hambatan, kasus, retardasi mental, dan down syndrome

C. INTERPRETASI PENILAIAN
 Advanced
 OK / berhasil
 Caution
 Delay
 Advanced
 Apabila anak dapat melalsanakan tugas pada item disebelah kanan garis
umur
 Lulus kurang dari 25% anak yang lebih dan dari usia tersebut

 Normal
 Apabila anak gagal atau menolak tugas pada item disebeelah garis umur
 Apabila anak lulus, gagal, atau menolak tugas dimana-mana garis umur berada
diantara 25%-75% (warna putih)
 Caution
 Apabila anak gagal atau menolak tugas pada item dimana garis umur berada
diantara 75%-90% (warna hijau)

 Deley
 Apabila anak gagal atau menolak tugas pada item yang berada di sebelah kiri
garis umur
 Deley menjadi perhatian, penolakan pada suatu item dapat menjadi alasan
deley

D. INTERPRTASI HASIL TES (4 Sektor)


 Normal
1. Apabila tidak ada deley
2. Paling banyak 1 coution
3. Lakukan ulangan pemeriksaan berikutnya

 Suspect
1. Bila didapatkan 2 atau lebih caution atau bila didapatkan 1 atau lebih deley
2. Lakukan uji ulang dalam 1-2 mingguuntuk menghilangkan faktor sesaat (takut,
sakit, lelah, tidak nyaman)

 Unstable
1. Bila ada skor menolak atau lebih item desbelah kiri garis usia
2. Bila menolak 1 item pada area 75-90% (warna hijau pada garis usia)
E. TAHAPAN TUMBUH KEMBANG

1. Neonatus (lahir-28 hari)


Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk
dikembangkan sesuai keinginan
2. Bayi (1 bulan-12 bulan)
a. Bayi usia 1-3 bulan
 Mengangkat kepala
 Mengikuti objek dengan mata
 Melihat dengan senyum
 Bereaksi terhadap suara atau bunyi
 Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan
kontak
 Menahan barang yang dipegangnya
 Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
b. Bayi usia 3-6 bulan
 Mengankat kepala sampai 90º
 Mengangkat dada dengan bertopang tangan
 Belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya
 Menaruh benda-benda dimulutnya
 Berusaha memperluas lapang pandang
 Tertawa dan menjerit karena gembira
 Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
c. Bayi usia 6-9 bulan
 Duduk tanpa dibantu.
 Tengkurep dan berbalik sendiri
 Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
 Memindahkan benda
 Meegang benda kecil degngan ibu jari telunjuk
 Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
 Mengenal keluarga dan takut pada orang asing
 Tepuk tangan
d. Bayi usia 9-12 bulan
 Berdiri sendiri tanpa dibantu
 Berjalan dengan ditunutun
 Menirukan suara
 Mengulang bunyi
 Belajar mengatakan 1 atau 2 kata
 Mengerti perintah sederhana atau larangan
 Ingi menyentuh sesuatu dan memasukkan kemulutnya
 Berpartisipasi dalam permainan

3. Todler (1-3 tahun)


Peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik
a. Anak usia 12-18 bulan
 Mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekelilingnya.
 Menyusun 2 atau 3 kotak
 Dapat mengatkan 5-10 kata
 Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
b. Anak berusia 18-24 bulan
 Mampu naik turun tangga
 Menyusun 6 kotak
 Menunjuk mata dan hidungnya
 Menyusun 2 kata
 Belajar makan sendiri
 Menggambar di garis di atas kertas atau pasir
 Mulai belajar mengntrontrol BAB & BAK
 Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan orang yang lebih besar
 Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan
mereka
c. Anak usia 2-3 tahun
 Anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan 1 kaki
 Membuat jembatan dengan 3 kotak
 Mampu menyusun kalimat
 Bertanya
 Mengerti kata-kata yang ditunjukkan kepadanya
 Menggambar lingkaran
 Bermain dengan anka lain
4. Anak Pra Sekolah
Dunia persekolahan berkembang, selama bermain, anak mencoba pengalaman
baru dan peran sosial pertumbuhan fisik lebih lambat.
a. Anak usia 3-4 tahun
 Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
 Berjalan pada jari kaki
 Berjalan, berpakaian dan membuka pakaian sendiri
 Menggambar garis silang
 Menggambar orang sebagian
 Mengenal 2 atau 3 warna
 Bicara dengan baik
 Bertanya bagaimana anak dilahirkan
 Mendengarkan cerita-cerita
 Berman dengan ank lain
 Menunjukkan rasa sayang
b. Anak usia 4-5 tahun
 Mampu melompat dan menari
 Menggambar orang lengkap
 Dapat menghitung jari-jarinya
 Mendengar dan mengulang hal-hal penting
 Memprotes
 Membedakan besar dan kecil
 Menaruh minat pada aktifitas orang dewasa
c. Anak usia 6 tahun
 Ketangkasan meningkat
 Melompat tali
 Bermain sepeda
 Menguraikan objek-objek dengan gambar
 Mengetahui kanan kiri
 Mungkin menantang dan tidak sopan
5. Usia sekolah
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak, perkembangan fisik,
kognitif dan sosial meningkat. Anak mampu meningkatkan kemampuan
komunikasi
a. Anak usia 6-7 tahun
 Mengulangi 3 angka mengurut kebelakang
 Membaca waktu untuk ¼ jam
 anak wanita bermain dengan anak wanita
 anak laki-laki berman dengan anak laki-laki
 cemas terhadap kegagalan
 kadang malu atau sedih
 peningkatan minat pada bidang spiritual
b. anak usia 8-9 tahun
 kecepatan dan kehalusan aktifitas motorik meningkat
 menggunakan alat-alat seperti palu
 menggunakan perabotan rumah tangga
 keterampilan individual
 mencari teman secara aktif
c. anak usia 10-12 tahun
 pertumbuhan tinggi badan lambat
 pertambahan berat badan cepat
 perubahan bentuk tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin
tampak
 mampu melakukan aktifitas seperti mencuci dan menjemur pakaian
sendiri
 memasak, menggergaji dn mengecat
 membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
 mulai tertarik dengan lawan jenis
6. Remaja
 Konsep diri berubah sesuai dengan berkembangnya biologi
 Mencoba nilai-niali berlaku
 Pertambahan maksimum pada pertumbuhan tinggi/berat badan
 Strees meningkat terutama saat terjad konflik
 Anak wanita mulai mendapat haid, dan tampak lebih gemuk
 Berbicara lama ditelfon, suasana hati berubah (emosi labil) kesukaan
seksual mulai timbul
 Menyesuaikan dengan standar kelompook
 Anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita lebh suka bicara
tentang pakaian dan make-up\hubungan anak-orang tua mencapai titik
terendah, mulaimelepaskan diri dari orang tua
 Takut ditolak oleh teman sebaya
 Pada akhir masa remaja: mencapai maturitas fisik, mengejar karir,
idientitas seksual terbentuk, lebih nyaman denga diri sendiri, kelompok
sebaya kurang begitu penting, emosi lebh terkontrol, bentuk hubungan
yang menetap
7. Dewasa muda (20-40 tahun)
 Gaya hidip personal berkembang
 Membina hubungan dengan orang lain
 Ada komitmen dan kompetensi
 Membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua
ANAK USIA 1 BULAN-5 TAHUN
Umur Berat badan (kg) Panjang/tinggi badan Lingkar kepala
(cm) (cm)
1 bulan 3,0-4,3 49,8-54,3 3-39
2 bulan 3,6-5,2 52,8-58,1 35-41
3 bulan 4,2-6,0 55,5-61,1 37-43
4 bulan 4,7-6,7 57.8-63.7 38-44
5 bulan 5.3-7,3 59.8-65.9 39-45
6 bulan 5.8-7.8 61.6-67.8 40-46
7 bulan 6,2-8,3 63,2-69,5 40,5-46,5
8 bulan 6,6-8,8 64,6-71,0 41,5-47,5
9 bulan 7,09,2 66,0-72,3 42-48
10 bulan 7,3-9,5 64,2-73,6 42,5-48,5
11 bulan 7,6-9,9 68,5-74,9 43-49
12 bulan 7,8-10,2 69,6-76,1 43,5-49
15 bssulan 8,4-10,9 72,9-79,4 44-50
1,5 tahun 8,9-11,5 75,9-82,4 44,5-50,5
2 tahun 9,9-12,3 79,2-85,6 45-51
2,5 tahun 10,8-13,5 83,7-90,4 45,5-52,5
3 tahun 11,7-14,6 87,8-94,9 46-53
4 tahun 12,5-15,7 91,5-99,1 46,5-53,3
4,5 tahun 13,2-16,7 96,4-102,9 47-53,8
5 tahun 14,5-18,7 99,7-106,6 47,5-53,8
6 tahun 14,5-18,7 102,7-109,9 47,8-54

 Individu berusaha mencapai dan mengusai dunia, kebiasaan berfikir


rasioanl meningkat
 Pengalaman pendidkan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam
pekerjaan meningkat
8. Dewasa menengah (40-65 tahun)
Gaya hidup mulai berubahkarena perubahn-perubahan yang lain seperti, anak
meninggalkan rumah.
 Anak-anaknya mulai dewasa dan meninggalkan rumah
 Dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan
pada muka, dan lain-lain.
 Waktu untuk bersama lebih banyak
 Istri menopouse, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara
menikah lagi (dangerous age)
9. Dewasa tua
a. Young old (tua muda) 65-74 tahun
Beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan penghasilan), beradaptasi
dengan perubahn fisik dapat berkembang penyakit kronik
b. Middle old (tua menengah) 75-84 tahun
Diperlukan adptasi terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan,
kemampuan sensori dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.
c. Old-old (tua-tua) 85 tahun ke atas
Terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.

TABEL BERAT DAN TINGGI BADAN


AIRWAY MANAGEMENT
(MEMBEBASKAN JALAN NAFAS)

Melakukan pemeriksaan jalan nafas .A


Look (lihat) .1
Melihat gerakan nafas/pengembangan dada dan adanya retraksi sela iga
Listen (dengar) .2
Mendengar aliran udara pernapasan
Feel (merasakan) .3
Merasakan adanya aliran udara pernafasan dengan menggunakan pipi penolong

Membuka jalan napas tanpa alat 


1. Head-tilt : tindakan menekan dahi / mengangkat kepala
7Letakkan satu telapak tangan di dahi pasien dan tekan ke bawah, sehingga kepala
.menjadi tengadah sehingga penyangga lidah terangkat ke depan
Chin lift : mengangkat dagu .2
Gunakan jari tengah dan jari telunjuk untuk memegang tulang dagu pasien, kemudian
angkat dan dorong tulangnya ke depan
Jaw trust : mengangkat sudut rahang bawah .3
Dorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah depan sehingga barisan gigi bawah berada di
depan barisan gigi atas. Atau gunakan ibu jari ke dalam mulut dan bersama dengan jari-
.jari lain tarik dagu ke depan
Pada pasien yang cedera leher dan kepala hanya dilakukan dengan tehnik jaw
.trust meneuver
Untuk memeriksa jalan nafas terutama di daerah mulut, dapat dilakukan tehnik crosh
finger yaitu dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk yang disilangkan dan
menekan gigi atas dan bawah. bila jalan nafas tersumbat karena adanya benda asing di
rongga mulut dilakukan pembersihan manual dengan sapuan jari. Kegagalan membuka
nafas denga cara ini mengakibatkan juga adanya sumbatan jalan nafas di daerah faring
atau adanya upneu. Bila hal lain terjadi pada penderita tidak sadar lakukan nafas uatan
yaitu dengan cara mouth to mouth, bila dada tidak mengembang, maka mungkin ada
.sumbatan di jalan nafas da dilakukan tehnik meneuver heimlich
Membersihkan jalan nafas (sapuan jari/Finger sweep) .B
Dilakukan bila jalan nafas tersumbat karena adanya benda asing di rongga mulut
belakang atau hipofaring seperti gumpalan darah, muntahan benda asing
.lainnya,sehingga hembusan nafas hilang
Hand hygine .a
Pasang sarung tangan .b
Buka mulut pasien dengan jaw thrust dan tekan dagu ke bawah .c
Gunakan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah yang bersih atau dibungkus dengan .d
sarung tangan /kassa untuk membersihkan dan mengorek semua benda asing
.dalam mulut

Anda mungkin juga menyukai