Anda di halaman 1dari 79

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita. Banyak
perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3 bulan pertama
kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi bayi.
Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai dari hari pertama periode
terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu mencakup dua minggu sebelum ovulasi
dan konsepsi terjadi. Hal ini sering disebut dalam tiga bagian yang disebut trimester.
Trimester pertama berlangsung selama 12 minggu, yang kedua dari 13 sampai akhir 27
minggu, dan ketiga 28-40 minggu. Wanita mungkin menemukan versi yang sedikit berbeda
dari periode waktu selama kehamilannya. Sebagai contoh, tes khusus dilakukan selama
trimester pertama. Pembagian trimester membantu anda dan dokter dalam perencanaan dan
pengelolaan kehamilan.
Trimester kedua adalah periode masa tenang setelah menjalani masa-masa krisis pada
trimester pertama. Pada umur kehamilan ini kebanyakan kegiatan berkisar penimbangan
berat badan., mengecek urine, tekanan darah dan detak jantung. Tidak terlalu banyak yang
dikerjakan karena kebanyakan diskusi sudah dibicarakan pada kunjungan pertama ke dokter.
Trimester kedua sering disebut sebagai masa istirahat yang menyenangkan di tengah tengah
perjalanan panjang masa kehamilan. Ibu mungkin masih ingat betapa sulitnya melewati
bulan-bulan pertama kehamilan. Tidak hanya rasa tidak nyaman seperti mual dan pusing,
tetapi juga kekhawatiran terjadinya keguguran. Kebanyakan wanita pada trimester ini dapat
menikmati penampilan dan perannya sebagai seorang wanita. Tubuh semakin berisi, perut
bertambah besar dan semuanya terasa lebih alami.
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir/ sepertiga masa kehamilan
terakhir.Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan
(28-40 minggu)

1
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan masalah-masalah
berikut ini :
1. Apa pengertian trimester pertama ?
2. Apa faktor penyebab kehamilan trimester pertama?
3. Apa Gejala pada trimester pertama?
4. Bagaimana perubahan psikologis trimester pertama?
5. Apa kebutuhan nutrisi bagi Kehamilan Trimester Pertama?
6. Bagaiman tahap perkembangan kehamilan trimester pertama?
7. Apa Tanda Bahaya Trimester Pertama?
8. Bagaimana Kunjungan Prenatal Pertama?
9. Bagaimana Penatalaksanaan trimester pertama?
10. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita ?
11. Apa pengertian kehamilan Trimester kedua ?
12. Bagaimana proses kehamilan trimester kedua?
13. Bagaimana adaptasi psikososial pada trimester kedua?
14. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan trimester kedua?
15. Bagaimana asuhan keperawatan pada trimester kedua?
16. Bagaimana perubahan anatomic dan fisiologik wanita
17. Apa pengertian trimester ketida?
18. Apa saja keluhan pada saat kehamilan?
19. Apa tanda subjektif dan objektif pada kehamilan trimester ketiga?
20. Bagaimana adaptasi selama kehamilan?
21. Bagaimana perubahan psikologis ibu dan ayah pada trimester ketiga?
22. Apa saja kebutuhan pengetahuan bagi orang tua pada trimester ketiga dan kelahiran
bayi?
23. Bagaimana Reaksi konigtif dan emosional ibu pada trimester ketiga?
24. Apa saja komplikasi kehamilan trimester ketiga?
25. Bagaimana proses keperawatan trimester ketiga?

2
Tujuan Penyusunan
A. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui pengertian trimester pertama,kedua dan ketiga.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab kehamilan trimester pertama, kedua dan ketiga.
3. Untuk mengetahui Gejala pada trimester pertama,kedua dan ketiga.
4. Untuk mengetahui pathway kehamilan trimester pertama,kedua dan ketiga.
5. Untuk mengetahui perubahan psikologis trimester pertama, kedua dan ketiga.
6. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi bagi Kehamilan Trimester Pertama,kedua dan
ketiga
7. Untuk mengetahui tahap perkembangan kehamilan trimester pertama,kedua dan
ketiga
8. Untuk mengetahui Tanda Bahaya Trimester Pertama, kedua dan ketiga
9. Untuk mengetahui Kunjungan Prenatal Pertama, kedua dan ketiga.
10. Untuk mengetahui Penatalaksanaan trimester pertama,kedua dan ketiga.

B. Tujuan Khusus
1. Agar penyusun lebih mengetahui tentang trimester pertama,kedua dan ketiga.
2. Semoga makalah ini bisa dijadikan bahan referensi yang terkait mengenai kehamilan
trimester pertama,kedua dan ketiga.
3. Sebagai bahan belajar dan pengetahuan tentang kehamilan trimester pertama,kedua
dan ketiga

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Trimester Pertama


Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Saifuddin, Abdul
Bani, dkk, 2001)
Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan berkembang didalam uterus
mengalami proses diferenseasi dan uterus berkembang sampai bisa menunjang sendiri
kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam;1988).

Kehamilan trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsi sampai minggu
ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode pembentukan karena pada akhir
periode ini semua system organ janin sudah terbentuk dan berfungsi

B. Faktor Penyebab
Faktor penyebab kehamilan trimester pertama adalah sel sperma yang
berhasil membuahi sel telur sehingga menjadi zigot, morula, blastosit, embrio,
dan janin.

C. Gejala Pada Kehamilan Trimester 1


 Gejala subjektif
a. Amenore
b. Nausea
c. Mual (morning sickness)
d. Payudara terasa penuh dan sensitif
e. Sering berkemih
f. Merasa lemah dan letih
g. Berat badan naik
h. Perubahan mood
 Gejala oubyektif
a. Peningkatan temperatur basal tubuh
b. Perubahan kulit

4
c. Perubahan pada payudara
d. Pembesaran pada abdomen
e. Perubahan pada rahim dan vagina

D. Perubahan Psikologis Trimester 1 (Periode Penyesuaian)


a. Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya.
b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan
saksama.
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya.
f. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi
kebanyakan akan mengalami penurunan.

E. Kebutuhan Nutrisi Bagi Kehamilan Trimester Pertama


a. Asam Lemak Omega-6 (Asam lenoleat) dan Asam Lemak Omega-3 (Asam Alfa-
Lenoleat). Manfaat : Asam lemak omega-6 prekusor pembentukan asam lemak arakidonat
(AA). Sedangkan asam lemak omega-3 di dalam tubuh diubah jadi EPA (asam
eikosapentaenoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat). AA dan DHA terbukti sebagai lemak
dominan penyusun sel-sel saraf dan otak janin. Jenis Makanan : Asam lemak omega-6
misalnya minyak kedelai atau minyak zaitun. Asam omega-3 misalnya ikan salmon, sardin,
kembung, tuna, tenggiri, ikan tawas.
b. Asam Folat. Manfaat : Salah satu jenis vitamin B ini berperan dalam proses pembentukan
sistem saraf pusat, termasuk otak. Jenis Makanan : Kacang kedelai (tempe, tahu), hati
sapi, serelia yang sudah difortifikasi asam folat, sayuran berwarna hijau tua, jeruk, apel
dan sebagainya.
c. Vitamin B2 (Riboflavin). Manfaat : Membantu melepas energi dari proterin serta
membantu memenuhi kebutuhan protein yang meningkat selama hamil. Jenis makanan :
telur dan keju cheddar.

5
d. Vitamin B 12. Manfaat : 1) Menjaga kerja sel-sel sumsum tulang belakang, sistem saraf
dan saluran penceranan. Dengan demikian berbagai sel tubuh janin yang telah terbentuk
berfungsi normal. 2) Membantu kelancaran pembentukan sel darah merah. Jenis makanan
: produk olahan kacang kedelai tahu dan tempe, susu dan produk lainnya.
e. Vitamin C. Manfaat : 1) Membantu penyerapan zat besi kacang-kacangan, buah serta
sayuran. 2) Meningkatkan penyerapan asam folat, mengurangi risiko pre-eklampsia,
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jenis makanan : jeruk, kiwi, blimbing, paprika.
f. Vitamin D. Manfaat : 1) Memperbaiki penyerapan kalsium (Ca) dan membantu
keseimbangan mineral dalam darah. 2) Untuk pembentukan tulang dan gigi. Jenis
makanan : Ikan salmon, ikan hering dan susu.

F. Tahap Perkembangan Kehamilan Trimester 1


1. Tahap Perkemnagan Ibu
Minggu ke Hari Perkembangan

I Hari pertama Minggu pertama adalah minggu periode menstruasi


terakhir, meskipun pembuahan belum terjadi, Ibu
sekarang sudah mulai menghitung hari. Janin
berkembang di dalam rahim Ibu, perasaan mual,
nyeri punggung, lelah, perubahan mood, keram
kaki, sering berkemih, dan konstipasi dapat terjadi
di awal kehamilan.

II hari ke-8 Kesehatan Ibu yang baik merupakan salah satu


faktor yang penting dalam kehamilan. Nutrisi
adekuat, olahraga, dan istirahat yang cukup akan
mempengaruhi kesehatan Ibu. Jika berat badan Ibu
berada di dalam batas normal sebelum kehamilan,
Ibu memerlukan asupan kalori sebesar 2200 kalori
setiap harinya pada 13 minggu pertama (trimester
pertama).

6
III ke-15 sampai ke- Minggu ini Ibu akan sering merasa lelah dan
17, payudara mulai terasa tegang dan sakit. Kedua hal
tersebut merupakan pertanda awal kehamilan. Ibu
juga dapat mengalami ketidakseimbangan mood
atau disebut ‘bad mood’ yang dikarenakan
perubahan hormonal pada Ibu hamil. Selain itu,
mual atau morning sickness juga dapat terjadi.

IV Sama seperti minggu sebelumnya, Ibu akan


merasakan beberapa tanda awal kehamilan yaitu
payudara yang terasa nyeri dan membesar, letih,
kontraksi Braxton-Hicks, sering berkemih, dan
mual. Serviks (leher rahim) akan melunak dan
berubah warna.
V Pada minggu ini Ibu tidak akan mendapatkan
menstruasi, salah satu pertanda untuk kehamilan.
Apabila Ibu melakukan tes kehamilan, maka akan
sangat besar kemungkinannya untuk positif. Tes ini
mendeteksi adanya hCG, hormon yang meningkat
pada saat kehamilan. Produksi hormon yang masih
meningkat dapat menimbulkan keluhan seperti
minggu-minggu sebelumnya.
VI Ibu mungkin akan mulai merasa moody (sedih di
satu waktu dan bahagia di waktu berikutnya), hal
tersebut wajar terjadi dan disebabkan oleh
hormonal yang berfluktuasi. Perdarahan berupa
bercak merupakan hal normal yang terjadi di awal
kehamilan, namun berhati-hatilah karena bercak
atau flek perdarahan tersebut dapat berupa tanda
awal dari keguguran atau kehamilan ektopik
(kehamilan di luar rahim).

7
Apabila Ibu mulai sering merasa kelelahan. Sering
berkemih atau sering bolak-balik ke kamar mandi
merupakan tanda umum kehamilan. Hal ini terjadi
karena hormon β-hCG akan meningkatkan aliran
darah ke daerah panggul-bagus untuk peningkatan
kepuasan seksual selama kehamilan. Selama
kehamilan, efisiensi dari ginjal semakin membaik
sehingga membantu tubuh Ibu untuk
menyingkirkan produk sisa metabolisme lebih
cepat.
VII Apabila Ibu mulai merasa mual atau mengalami
morning sickness, disarankan Ibu mengurangi
makan makanan berlemak, banyak minum cairan,
frekuensi makan ditingkatkan namun dalam porsi
yang lebih kecil (6x/hari), istirahat teratur, dan
jangan lupa untuk mengkonsumsi vitamin prenatal.

Kehamilan akan menyebabkan perubahan pada


serviks (leher rahim). Mukus atau lendir yang
terbentuk di pintu masuk dari kanalis servikal
mulai terbentuk dan berfungsi untuk melindungi
rahim. Payudara Ibu akan membesar dan terasa
tidak nyaman. Puting akan terasa lebih sensitif dan
lebih nyeri dari biasanya. Areola-daerah gelap di
sekitar puting- akan menjadi semakin gelap,
semakin besar dan akan terus membesar dalam
beberapa bulan ke depan. Selain itu Ibu juga dapat
melihat adanya bintil-bintil (seperti saat kita
merinding) di sekitar areola. Bintil ini dinamakan
tuberkel Montgomery, yaitu kelenjar keringat yang
berfungsi sebagai pelumas bagi areola.

8
VIII Payudara Ibu akan terus membesar sebagai
persiapan untuk menyusui. Sedangkan rahim Ibu
sekarang berukuran sebesar jeruk.
IX Ibu akan mulai merasakan peningkatan dari lingkar
pinggul minggu ini, meskipun Ibu masih belum
terlihat jelas sedang hamil.
X gejala dari mual dan muntah Ibu atau morning
sickness mulai menurun. Meskipun begitu,
fluktuasi kadar hormonal di dalam tubuh masih
menyebabkan ketidakstabilan emosional atau mood
yang naik turun pada Ibu hamil.

Ibu masih belum mebutuhkan baju hamil sekarang,


namun ibu mungkin merasakan bahwa pakaian atau
baju sehari-hari mulai terasa tidak nyaman atau
terasa ketat dan bra Ibu mulai terasa sempit akibat
dari pembesaran payudara. Untuk mengatasi hal
tersebut, pakailah celana yang memiliki karet
elastis pada bagian pinggang, Ibu dapat membeli
bra baru yang nyaman (ukuran payudara dapat
meningkat 1-2 ukuran), dan pakailan pakaian yang
longgar.
XI Minggu ini mual dan muntah akan mulai
berkurang, Ibu akan merasa lebih nyaman dan
dapat makan tanpa diiringi rasa mual.

Sayangnya beberapa keluhan selama kehamilan


seperti konstipasi (hambatan pengeluaran dari sisa-
sisa makanan yang berkaitan dengan kesulitan
BAB akibat tinja yang keras disertai dengan nyeri
pada perut.), heart burn (sensasi rasa panas atau

9
rasa tidak nyaman yang dirasakan dibalik tulang
dada atau tenggorokan atau keduanya), kembung,
bersendawa, dan buang gas yang berkaitan dengan
perubahan hormon mulai dirasakan. Progesteron
akan merelaksasi otot polos di tubuh Ibu. Sakit
kepala juga dapat Ibu rasakan akibat dari
peningkatan kadar hormon. Ibu dapat mencegah
terjadinya sakit kepala dengan makan teratur,
tingkatkan asupan cairan, istirahat dan tidur teratur,
serta hindari stres.
XII Rahim Ibu saat ini teraba tepat di atas simpisis
pubis atau di bawah tulang kemaluan. Ibu sudah
mulai dapat berbelanja baju kehamilan saat ini dan
akan lebih baik dan lebih nyaman bila Ibu mulai
menggunakan pakaian yang tidak terlalu ketat.

Perasaaan heart burn pada Ibu saat ini.

Kulit ibu berubah selama kehamilan. Pada sebagian


besar wanita akan muncul garis vertikal berwarna
coklat kehitaman di kulit sepanjang bagian tengah
perut yang disebut dengan linea nigra. Garis ini
akan ada selama kehamilan dan akan menghilang
setelah melahirkan. Jaring-jaring vaskuler dan
palmar eritema (kemerahan di telapak tangan) dapt
terjadi akibat pelebaran dari pembuluh darah dan
tingginya kadar estrogen selama kehamilan. Gejala
ini hanya sementara, tidak berbahaya, dan akan
menghilang setelah melahirkan.

10
2. Tahap Perkembangan Janin
Minggu ke Hari Perkembangan

I awal sejak ovulasi Sekitar 80 jam sejak ovulasi, hasil konsepsi


sampai (pembuahan) berada di ampulla tuba fallopii,
implantasi. Sekitar 30 jam setelah terbentuk, zigot kemudian
membelah diri. Menjadi 2 sel, selanjutnya
membelah diri secara deret ukur tanpa henti dengan
selang waktu antara 12 dan 15 jam. Zigot yang
terdiri dari 12-16 sel dan berbentuk mirip buah
anggur yang disebut morula, bergerak
menggelinding dari tuba falopii menuju rahim.
Dari hari ke hari, sel-sel morula terus membelah
dan berkembang jadi embrio.

II hari ke-10 atau 11 Embrio diperkirakan berukuran 0,1-0,2 mm.

Mulai minggu ke-2


III ke-15 sampai ke- Embrio diperkirakan berukuran 0,4 mm.
17,

ke-17 sampai ke-


Ukurannya meningkat jadi sekitar 1,0-1,5 mm.
19
Cikal-bakal sistem pembuluh darah dan sistem

11
saraf mulai terbentuk.

ukuran embrio sudah mencapai 1,5-2,5 mm

Pembentukan mata pun mulai terjadi. Secara


keseluruhan, pada minggu ini sudah terdapat materi
genetik, termasuk warna rambut, bentuk mata, dan
intelegensi si calon bayi.

IV Ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung


mulai berdenyut dan sistem peredaran darah sudah
melaksanakan fungsinya meski masih dalam taraf
yang sangat sederhana. Cikal-bakal otak sudah bisa
dibedakan menjadi tiga bagian utama
(prosensefalon, mesensefalon, dan rombensefalon)
yang kelak akan menjalankan fungsi masing-
masing.

Pada minggu ini pula saraf-saraf spinal yang kelak


menjadi cikal-bakal tulang belakang sudah
mengalami penebalan. Sementara cikal-bakal
telinga sudah terlihat meski masih berupa
gelembung. Plasenta atau yang biasa disebut ari-ari
juga terbentuk pada minggu ini

V embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm.


Pembentukan telinga makin sempurna dengan
terbentuknya duktus endolimfatikus, yakni saluran
untuk menyalurkan cairan yang terdapat dalam
selaput labirin telinga dalam, sistem pencernaan
makin sempurna dan Bahkan cikal-bakal ginjal dan
hati pun sudah terbentuk.

12
VI embrio diperkirakan berukuran sekitar 7-9 mm,
pembuluh-pembuluh nadi di bagian kepala kian
jelas terbagi-bagi menurut tugas masing-masing,
rongga mulut sudah tampak, struktur mata sudah
terbentuk meski masih berjauhan letaknya, Ruas-
ruas tulang belakang sudah terbentuk meski masih
terlihat samar. Organ tubuh lain yang juga mulai
berkembang di usia kehamilan ini adalah
pembungkus saraf, penciuman, kandung kemih,
jari-jemari, bahkan otot-otot punggung

VII terbentuk lekukan-lekukan yang menandai tempat


dimana jari tangan dan jari kaki akan tumbuh.

VIII sekalipun panjang janin baru sekitar 2.5 cm (1 in),


semua organ bagian dalam sudah ada pada
tempatnya dan sendi-sendi utama seperti pundak
dan pinggul sudah terlihat dengan jelas.

Mulai minggu ke-5,6,7,8


IX mulut dan hidung sudah kelihatan; kedua lengan
pun tumbuh dengan cepat.

X bentuk jari tangan dan jari kaki sudah kelihatan,


walaupun satu sama lainnya masih tersambung
oleh selaput kulit.Diakhir

13
XI semua organ bagian dalam sudah berbentuk dan
berfungsi.

XII akhir trimester pertama- kelopak mata, kuku jari


tangan dan kaki telah kelihatan, persendian bisa
bergerak, bayi mampu mengisap dan menelan.

Mulai minggu ke-


9,10,11,12

Semua sistem dalam tubuh bayi telah berkembang dengan baik dan banyak organ yang
bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12 minggu janin tumbuh dengan cepat, janin
masih belum mampu hidup di luar rahim.

G. Tanda Bahaya Trimester Pertama


Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi
dalam keadaan bahaya.( Uswhaya,2009:3)
Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun
kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini
adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.

1. Perdarahan pervagina adalah Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari
22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan
dengan kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.

14
Penanganan Umum Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara
cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan
temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda
syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat
memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai
penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi
cairan darah sesuai dengan keperluan.

Macam–macam perdarahan pervaginam

a) Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan 16


minggu atau sebelum plasenta selesai.

Macam–macam abortus

 Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar
(buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Penanganannya: lakukan penilaian
awal untuk segera menentukan kondisi pasien (gawat darurat, komplikasi berat,
atau masih cukup stabil), segera upayakan stabilisasi pasien sebelum melakukan
tindakan lanjutan (evaluasi medik atau merujuk), temukan dan hentikan dengan
segera sumber perdarahan, lakukan pemantauan ketat tentang kondisi pasca
tindakan dan perkembangan lanjutan.
 Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang disengaja, baik
dengan memakai obat–obatan mau pun alat–alat.
 Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan
bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi
medis) biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
 Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan–tindakan
yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
 Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil
konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.
Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian

15
cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan
metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
 Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang sedang
berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan
tidak dapat dipertahankan lagi. Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka
atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan
jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri
obat–obat uterotonika dan antibiotika.
 Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan akan
terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan
obat–obat hormonal dan anti spasmodika serta istirahat. Penanganan: tidak perlu
pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik
berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan
antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi.Perdarahan
terus berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG) lakukan
konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
 Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada
dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan:
berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat
dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga
diberikan uterotonika dan antibiotika.

2. Mola Hidatidosa, Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga
sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus
inkompletus, atau mioma uteri. Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah
ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan
sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml
cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai
tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi terhadap
pengosongan uterus secara cepat).

16
3. Mual Muntah Berlebihan adalah Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah
gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi
pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini
kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama
kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60
% multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat.
Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan
HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin
karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya
wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah
yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu
dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.
Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.
4. Sakit Kepala Yang Hebat, Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering
kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat,
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang.
Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan
kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
5. Penglihatan Kabur, Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh
sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi
otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral
(nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan
kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan
keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Selain
itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan
adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya
perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina
(oedema retina dan spasme pembuluh darah).

17
6. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan. Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih
dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan
kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada
kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-
eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki
yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang
mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema
biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika
muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai
dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll.
Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
7. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah
kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm
sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
8. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya
gejala–gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia.
9. Demam Tinggi, Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan.
10. Selaput Kelopak Mata Pucat. Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada
banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–
sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi. Anemia
sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama
kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih
cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume,
jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan
anemia.

18
H. Kunjungan Prenatal Pertama

Tujuan pemeriksaan ibu pada kunjungan prenatal pertama adalah sebagai berikut :

1. Untuk memastikan kehamilan

2. Untuk pemeriksaan kesehatan fisik ibu hamil

3. Untuk mengkaji pertumbuhan dan perkembangan janin

4. Untuk mengevaluasi kebutuhan psikososial ibu dan keluarganya

5. Untuk mengkaji kebutuhan konseling dan pembelajaran

6. untuk menyusun rencana perawatan guna meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

19
ASUHAN KEPERAWATAN TRIMESTER I

Pengkajian umum
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisanya
sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan bagi klien.
1. Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah :
a. Biodata:
Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur, agama, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya
perkawinan dan alamat.

b. Keluhan utama:
Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang

c. Riwayat kesehatan:
1) Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit
atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid,
pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.

2) Riwayat kesehatan masa lalu.

d. Riwayat pembedahan:
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan , kapan ,
oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung.

e. Riwayat penyakit yang pernah dialami:Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh
klien misalnya DM , jantung , hipertensi , masalah ginekologi/urinary , penyakit
endokrin , dan penyakit-penyakit lainnya.
f. Riwayat kesehatan keluarga:
Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat diidentifikasi
mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga.

g. Riwayat kesehatan reproduksi:

20
Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna
dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan yang
menyertainya.

h. Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas:


Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini,
bagaimana keadaan kesehatan anaknya.

i. Riwayat seksual:
Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluahn
yang menyertainya.

j. Riwayat pemakaian obat:


Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat
lainnya.

k. Pola aktivitas sehari-hari:

Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur,
hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin yang pling besar, satu-satunya kelenjar yang bias
langsung diperiksa pada pemeriksaan fisik. Tingkat metabolic dan ritme, termasuk
keteraturan menstrtuasi pada usia subur, diatur oleh kelenjar tiroid. Efek aktifitas tiroid
sangat luas. Oleh karena itu, observasi tingkah laku, penampilan, kulit, mata, rambut, dan
status kardiovaskular merupakan hal yang penting

b. Payudara
Pemeriksaan ginekologi dilakukan dengan mula-mula meriksa payudarah untuk
menetapkan data dasar tentang keadaan normal. akan tetapi, pemeriksa harus waspada
terhadap kemungkinan keganasan.

21
c. Abdomen
Periksaan abdomen dengan hati-hati dan systematis.pengkajian kulit dilakukan untuk
memperoleh gambaran keadaanumum, warna, ruam, lesi, jaringan parut, stria, dilatasi
vena, turgor, tekstur, dan distribusi rambut. konstur, kesimetrisan, dan adanya hernia juga
harus dicatat.bunyi usus diauskultasi.tinggi fundus dicatat jika pemeriksaan pertama
dilakukan pada tahap lanjut kehamilan.
3. Pemeriksaan Laboratorium:
a. Darah dan urine serta pemeriksaan penunjang : rontgen, USG, biopsi, pap smear.
b. Keluarga berencana : Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB, apakah klien
setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa.

Diagnosa Keperawatan
Setiap wanita dan keluarganya memiliki suatu rangkaian respon unik
terhadap kehamilan. Untuk meresponsnya, perawat menyusun diagnosa
keperawatan yang sesuai dari daftar berikut:
1. Perubahan Nutrisi ; Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan Dengan Morning
Sickness
2. Ketidaknyaman Berhubungan Dengan Perubahan Fisik Dan Pengaruh Hormonal
3. Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan mual muntah
4. Deficit Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Berhubungan Dengan Kurang Pemahaman
Tentang Perubahan Fisiologis/Psikologis Yang Normal Dan Dampaknya Terhadap
Klien/Keluarga.
5. Resiko Tinggi Cedera Terhadap Janin Berhubungan Dengan Pusing Selama Kehamilan
6. Konstipasi Berhubungan Dengan Peningkatan Absorsi Air Di Saluran GI

22
Rencana Keperawatan
1. Diagnosa 1: Perubahan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan Dengan
morning sickness
Tujuan: diharapkan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh
Intervensi:
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dengan mengunakan batasan 24
jam.
Rasional : kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan.
b. Dapatkan riwayat kesehatan, catat usia khususnya kurang dari 17 tahun dan lebih
dari 35 tahun.
Rasional : remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia, dank lien lansia mungkin
cenderung obesitas
c. Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet.
Rasional: menentukan kebutuhan belajar khususnya pada periode prenatal
mencegah terjandinya resiko klien dengan nutrisi buruk dan diet yang seimbang
dapat meningkatkan kebutuhan kalori yang adekuat.
d. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepap tentang diet pranatal dan suplemen
vitamin/zat besi setiap hari
Rasional:materi referensi yang dapat dipelajari dirumah, meningkatkan
kemungkinan klien memilih diet seimbang
e. Evaluasi/motivasi sikap dengan mendengar keterangan klien dengan umpan balik
tentang informasi yang telah diberikan.
Rasional: bila klien tidak termotivasi untuk memperbaiki diet, evaluasi lanjut atau
intervensi lain mungkin dapat di indikasikan.
f. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai dan hal yang tebu selama
kehamilan.
Rasional: dapat menunjukan motivasi untuk mengikuti anjuran pemberi layanan
kesehatan.
g. Perhatikan adanya pika/mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat
motivasi untuk memakanya

23
Rasional: memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin didasarkan
pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar dan respon
tubuh terhadap kebuuhan nutrisi.
h. Timbang berat badan klien. Pastika berat badan pregravid biasanya. Berikan
informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.
Rasional: ketidakadekuatan berat badan prenatal/ dibawah berat badan normal
masa kehamilan meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intra uterin (IUGR)
pada janin dengan berat badan lahir rendah.
i. Tunjau ulang frekuensi dan beratnya mual/ muntah
Rasional: mual muntah trimester pertama dapat berdampak negatif pada status
nutrisi prenatal, khusunya pada periode kritis perkembangan janin.
2. Diagnosa 2: Ketidaknyaman Berhubungan Dengan Perubahan Fisik Dan Pengaruh
Hormonal
Tujuan: px merakaan kenyamanan selama kehamilan.
Intervensi:
a. Catat adanya derajat rasa tidak nyaman minor
Rasional: memberikan informasi untuk memilih intervensi petunjuk terhadap
respon klien pada ketidaknyaman dan nyeri.
b. Evaluasi derajat ketidaknyamanan selam pemeriksaan
Rasional: ketidnyaman selama pemeriksaan dapat terjadi khususnya pada klien
asing yang telah mengalami sirkumsisi/infibulasi.
c. Anjurkan pengunaan bra penyokong. Tinjau perawtan putting.
Rasional: memberikan sokongan yang sesuai untuk jaringan payudara yang
membesar, menguatkan jaringan aerolar.
d. Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan.
Rasional: stimulasi putting berlebihan dapat memperbesar kemungkinan
persalinan praterm melalui pelepasan oksitoksin.
e. Instruksikan penggunaan tehnik Hoffman untuk putting yang datar/masuk atau
anjurkan penggunaan tutup plastic yang keras( confi- dry) pada bra.

24
Rasional : tehnik Hoffman dan penggunaan tutup plastic yang keras membantu
melepaskan perlekatan dan menyebabkan putting yang masuk/datar menonjol
dan menjadi lebih tegak.
f. Kaji adanya hemoroid perhatikan keluhan keluhan gatal, bengkak, perdarahan.
Rasional: penurunan motilitas GI dan perubahan usus serta tekanan pada system
pembuluh darah oleh pembesaran uterus member kecenderungan terjadinya
hemoroid.
g. Instruksikan untuk posisi dorso fleksi telapak kai dengan kaki diekstensikan serta
mengurangi makan keju dan susu.
Rasional: meningkatkan suplai darah ke kaki. Kelebihan asupan produk susu
mengakibatkan kadar fosfor lebih besar dari pada kalsium sehingga menimbulkan
ketidak seimbangan yang mengakibatkan kram otot.
h. Tinjau ulang perubahan fisiologis yang mempengaruhi frekuensi berkemih.
Anjukan menghindari minuman yang mengandung kafein.
Rasional : frekuensi berkemih disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar
terhadap kandung kemih.kafein mempunyai sifat diuretik yang dapat
memperberat masalah frekuensi berkemih.
i. Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen keluarga/pekerjaan.
Rasional : mendorong klien untuk menyusun prioritas termasuk waktu untuk
istirahat.

3. Diagnosa 3: Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan mual


muntah
Tujuan: tidak terjadi kekurangan volume cairan
Intervensi:
a. Auskultasi denyut jantung janin (DJJ)
Rasional: Adanya deyut jantung memastikan adanyajanin bukan mola hidatidosa.
b. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah
Rasional :Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar
hormone gonadotropin korionik (HCG), perubahan metabolisme korbohidrat, dan

25
penurunan motilitas gastric memperberat mual dan muntah pada trimester
pertama.
c. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (mis, ulkus peptikum,
gastritis, kolesistisis).
Rasional : membantu dalam mengeyampingkan penyebab lain. Untuk mengetasi
masalah khusus dalam mengidentifikasikan intervensi.
d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin, dan penurunan berat
badan setiap hari. (Rujuk pada MA: Resiko Tinggi Kehamilan, DK: Nutrisis,
perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh.)
Rasional: membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat
dikontrol (hiperemesis gravidarum).
e. Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, tekanan darah(TD), suhu,
masukan/haluaran,dan berat jenis urine. Timbang berat badan klien dan
bandingkan dengan standar.
Rasional: indicator dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/ kebutuhan
hidrassi.
f. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat,makan enam kali sehari
dengan jumlah yang sedikit, dan makanan tinggi karbohidrat (mis, popcorn, roti
kering sebelum bangun tidur.)
Rasional: membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan
keasaman lambung.
4. Diagnosa 4: Deficit Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Berhubungan Dengan Kurang
Pemahaman Tentang Perubahan Fisiologis/Psikologis Yang Normal Dan Dampaknya
Terhadap Klien/Keluarga.
Tujuan : terpenuhinya pengetahuan tentang kehamilan
Intervensi:
a. Buat hubungan perawat- klien yang yang mendukung dan terus menerus.
Rasional: peran penyuluh/konselor dapat memberikan bimbingan antisipasi dan
meningkatkan tangung jawab individu terhadap kesehatan.

26
b. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan dengan perubahan
fisiologis/psikologis yang normal pada kehamilan, serta meyakinkan tentang
aktivitas, perawatan diri dan sebagainya.
Rasional : memberikan informasi untuk membantu mengidentifikasi kebutuhan
dan membuat rencana perawatan.
c. Klarifikasi kesalahpahaman
Rasional: ketakutan biasanya timbul dari kesalahan informasi dan dapat
memnggau pembelajaran selanjutnya.
d. Tentukan derajat motivasi untuk belajar
Rasional: klien dapat mengalami kesulitan belajar kecuali kebutuhan untuk
belajar tersebut jelas.
e. Identifikasi siapa yang memberikan dukungan/intruksi dalam kebudayaan klien.
Rasional : membantu menjamin kualitas/ konyinuitas asuhan karena orang
pendukung munkin lebih berhasil dari pada dokter/perawat/bidan dalam
memberikan informasi.
f. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan
Rasional : penerimaan penting untuk mengembangakan dan mempertahankan
hubungan.
g. Tentukan sikap klien terhadap asuhan yang diberikan oleh pria,bidan, atau praktisi
wanita.
Rasional : beberapa budaya memandang dokter medis sebagai seseorang yang
menangani penyakit dan mengunakan bidan untuk melahirkan sehat.tuntunan
kesopanan atau budaya dapat menghambat asuhan yang dilakukan pria dan/ atau
dapat meminta suami tetapa diruangan selama asuhan diberikan.
5. Diagnosa 5: Resiko Tinggi Cedera Terhadap Janin Berhubungan Dengan Pusing Selama
Kehamilan.
Tujuan : tidak terjadi cidera terhadap janin
Intervensi :
a. Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu.

27
Rasional : Kesejahteraan janin secara langsung berhubungan dengan
kesejahteraan idu, khususnya selama trimester pertama, saat perkembangan sistem
organ paling rentan terhadap cedera dari factor lingkungan atau keturunan.

b. Diskusikan tingkat aktivitas normal dan latihan. Anjurkan klien melakukan


latihan secukupnya bukan latihan berat (mis.,berenang, bersepeda).
Rasional : Aliran darah ke uterus dapat menurun sampai 70% karena latihan
keras, bradikardia sementar, kemungkinan hipertermia janin, dan intra uterine
growth retardation (IUGR). Juga latihan nonendurace prenatal dalam jumlah
besar cenderung memperpendek persalina, meningkatkan kemungkinan kelahiran
vaginal spontan, dan menurunkan perlunya penambahan oksitosin.
c. Anjurkan klien untuk melakukan seks yang lebih aman, menggunakan kondom.
(rujuk pada MK: infeksi prenatal).
Rasional : Kegagalan untuk menggunakan kondom selama koitus dapat
meningkatkan resiko transmisi penyakit hubungan kelamin (PHS). Khususnya
human immunodeficiency virus (HIV), bila klien tidak mengetahui riwayat/
kontak seksual pasangan.
d. Tinjau ulang kebiasaan dan budaya diet klien. Timbang berat badan. Diskusikan
kurva penambahan berat badan normal untuk setiap trimester.
Rasional : Malnutrisi pada ibu dihubungkan dengan IUGR pada janin dan bayi
berat badan lahir rendah. Obesitas ibu pragravid telah dihubungkan dengan
kelahiran paterm.
e. Berikan informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang diketahui
mengalami infeksi rubella bila klien tidak kebal, dan tentang perlunya diimunisasi
setelah kelahiran. (Rujuk pada MK: Infeksi Pranatal).
Rasional : Kira-kira 5%-15% wanita usia menyusui masih rentan terhadap rubella,
yang disebarkan oleh infeksi droplet. Pemajanan dapat mempunyai efek negative
pada perkembangan janin, khususnya pada trimester pertama. Imunisasi setelah
kelahiran mengakibatkan imunitas selama kehamilan selanjutnya.
f. Anjurkan penghentian penggunaan tembakau.

28
Rasional : Merokok dapat mempenhgaruhi sirkulasi plasenta. Skor Apagar rendah
pada kelahiran (di bawah 7 pada 5 menit) dihubungkan dengan merokok.
g. Kaji perkembangan uterus melalui pemeriksaan internal
Rasional : Memberikan informasi tentang gestasi janin: menggambarkan IUGR;
mengidentifikasi kehamilan multiple.
h. Lakukan Tes Serologi
Rasional : Diagnosa positif darik kondisi seperti toksoplasmosis dapat dibuat.
6. Diagnosa 6: Konstipasi Berhubungan Dengan Peningkatan Absorsi Air Di Saluran GI
Tujuan : konstipasi berkurang/hilang
Intervensi :
a. Tentukan kebiasaan eleminasisebelum kehamilan, perhatikan perubahan selama
hamil.
Rasional : pola eleminasi dipertahankan bila mungkin.
b. Berikan informasi diet tentang buah-buahan segar, sayuran, padi-padian, serat,
makanan kasar, dan masukan cairan adkuat.
Rasional : bulk dan konsistensi dalam pilihan diet membantu meningkatkan
keefektifan pola defekasi.
c. Anjurkan latihan ringan secara teratur, seperti: jalan kaki. Beri tahu klien supaya
menghindari latihan yang lama dan keras. Perhatikan keyakinan budaya tentang
hal ini.
Rasional : meningkatkan peristaltik dan membantu mencegah konstipasi. Latihan
keras dianggap dapat menurunkan sirkulasi uteroplasenta, kemungkinan
mengakibatkan bradikardia janin, hipertermia, atau retardasi pertumbuhan. Pada
beberaa budaya, ketidakaktifan d3apat dipandang sebagai perlindungan untuk
ibu/anak.
d. Diskusikan kewaspadaan penggunaan pelunak feses atau pembentuk bulk bila
diet/latihan tidak efektif.
Rasional : mungkin perlu untuk membantu mengatasi konstipasi dan menciptakan
rutinitas regular.

29
Pembahasan Trimester Kedua

A.Pengertian Kehamilan Trimester Kedua

Kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan sejak minggu ke 14 sampai dengan
minggu ke 28. Kehamilan Trimester kedua merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan
antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)

B. Perubahan Anatomi Fisiologi Ibu Hamil


1. Sistem Pencernaan
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan tidak enak, akibat kadar hormon
estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga morbilitas
seluruh taktus digestivusi juga kurang. Makanan lebih lama berada dilambung dan apa yang telah
dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus. Gejalah muntah biasanya terjadi pada pagi hari
yang biasa dikenal dengan morning sickness hal ini di sebapkan karna hormon Estrogen dan
HCG meningkat.
Terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang meningkat. Selain itu perut
kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang
mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar,ke arah atas dan
lateral dan penurunan asam lambung, melambatkan pengosongan lambung
Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan. Tingginya kadar
progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah dan
melambatkan kontraksi otot-otot polos. Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak dan
asam lambung menurun. Pembesaran uterus menekan diagfragma, lambung dan intestine. Gigi
berlubang terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam selama masa kehamilan dan
membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah karies gigi.
Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu hati dan regurgitas (pencernaan asam) merupakan
ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari pembesaran uterus. Pelebaran pembuluh
darah rectum (hemoroid) dapat terjadi. Pada persalinan, rectum dan otot-otot yang memberikan
sokongan sangat tegang.

2. Sistem Perkemihan
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada
kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan merasa lebih
sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang mulai membesar.
Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih meningkat. Hal ini umumnya
timbul antara minggu ke- 16 sampai minggu ke- 24 kehamilan. Pada akhir kehamilan, bila kepala
janin mulai turun kandung kemih tertekan kembali sehinggal timbul sering kencing.Perubahan
struktur ginjal merupakan aktifitas hormonal[estrogen dan progesteron], tekanan yang timbul
akibat pembesaran uterus, dan peningkatan volume darah. Sehingga minggu ke-10 gestasi, pelvis
ginjal dan uretra berdilatasi.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus dan aliran

30
plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan
metabolisme dan sirkulasi ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin.
Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm.
Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan paling
tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan
menekan vena kava dan aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu
dan frekuensi jantung janin menurun, begitu jg dengan volume darah ginjal.

3. Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal. Keseimbangan
kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisi khususnya produk susu
terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Selama masa
kehamilan wanita membutuhkan kira-kira 1/3 lebih banyak kalsium dan posfor. Karies gigi tidak
disebabkan oleh dekalasifikasi, sejak kalsium dan gigi dibentuk.
Terdapat bukti bahwa saliva yang sama pada saat hamil membuat aktifitas penghancur bakteri
email yang menyebabkan karies.Pada trimester II, peningkatan berat wanita hamil menyebabkan
postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Otot dinding perut meregang dan
akhirnya sedikit kehilangan tonus otot.

4. Sitem Respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong ke
kranial terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance)
menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional residual capacity) menurun.
Kapasitas vital menurun.

5. Sistem sirkulasi atau kardiovaskular


Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan
hemodinamik maternal, meliputi:
- Retensi cairan,bertambah beban volume dan curah jantung
- Anemia relatif
- Tekanan darah arterial menurun

6. Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan
protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat
sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma
ibu yang lebih rendah secara bermakna karena:
- Ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
- Produksi glukosa dari hati menurun
- Produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
- Aktivitas ekskresi ginjal meningkat
- Efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon2 plasenta lainnya,
hormon2 ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).

31
Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi juga peningkatan
aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.

7. Perubahan Pada Organ-Organ Sistem Reproduksi


a. Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
Estrogen menyebabkan hiperplasi jarigan, progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan
uterus.
Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaab tinggi fundus:
- kehamilan 16 minggu : pertangaha simfisis-pusat
- kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
- kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
b. Vagina / vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna merah
kebiruan (tanda Chadwick).
c. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal
menstruasi.
d. Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstisial
payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin) menyebabkan
hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein,
laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi
hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla
akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.

e. Peningkatan Berat Badan Selama Hamil


Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan
volume berbagai organ / cairan intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg,
cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg,
pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5
kg.

C. Pertumbuhan Dan Perkembangan Trimester Kedua


Trimester kedua merupakan tahapan paling nyaman di dalam 3 jenjang kehamilan. Keluhan-
keluhan Ibu akan menghilang dan selera makan Ibu kembali normal. Pada trimester ini gerakan
janin terasa oleh ibu.
Berikut adalah tahap perkembangan kehamilan trimester kedua yaitu minggu ke-13 hingga
minggu ke-26 :

32
 Janin
1.Minggu 13
Plasenta berkembang sempurna
Janin memiliki panjang dari capitis ke gluteal sekitar 65 – 78 mm dan beratnya antara 13 – 20
gram, seukuran buah peach. Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna
dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa janin. Plasenta juga memproduksi
hormon progesteron dan estrogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk
untuk melindungi mata janin selama perkembangan. Janin dapat memasukkan ibu jarinya ke
dalam mulut meskipus refleks menghisap janin belum sempurna. Usus janin sudah berada di
dalam rongga perut janin. Pita suara dan laring janin sudah sempurna terbentuk..
Pusat penulangan primer terdapat di semua tulang panjang anggota badan menjelang
perkembangan minggu ke-14.Sidik jari sebagai indentitas individu sudah terbentuk di jari janin.
Perkembangan tubuhnya sudah mulai meningkat seiring perkembangan kepala janin (yang
berukuran 1/3 dari seluruh tubuh).
2. Minggu 14
Panjang janin dari capitis ke gluteal saat ini berkisar 80 – 93 mm dengan perkiraan berat
badan hampir 25 – 45 gram.Janin sudah mulai belajar membuat ekspresi di dalam rahim.
Menyipit, berkerenyit, menyeringai, dan bahkan menghisap jempolnya. Berkat impuls atau
rangsangan dari otaknya, otot wajah janin sudah dapat bekerja menghasilkan berbagai macam
ekspresi wajah.
Pada akhir minggu ke 14, lengan janin akan tumbuh dengan ukuran yang proporsional sesuai
dengan panjang badannya dan janin akan bergerak lebih aktif. Hati janin akan mulai membentuk
cairan empedu, pankreas mulai menghasilkan insulin, dan limpa janin sudah membantu
menghasilkan sel darah merah. Leher janin akan bertambah panjang dan membantu kepala janin
untuk berposisi lebih tegak. Ketika lahir nanti, ukuran kepala bayi hanya ¼ dari panjang badan.
Rambut halus yang disebut lanugo juga sudah didapatkan di muka dan tubuh janin sampai
lanugo menghilang menjelang kelahiran. Lanugo berfungsi untuk menjaga temperatur tubuh
janin untuk menggantikan peran lemak tubuh sementara.
Akhir bulan ke-3, lipatan uretra menutup dan membentuk saluran uretra (saluran kemih). Saluran
ini akan terbuka sampai ujung pada akhir bulan ke-4. Hipospadia adalah keadaan akibat lipatan
uretra tidak menyatu sempurna sehingga muara uretra tidak berada di ujung penis namun di
dorsal penis.
Tunas-tunas untuk gigi tetap terletak pada permukaan lingual gigi susu dan dibentuk selama
perkembangan bulan ke-3. Tunas tersebut tetap tidur hingga kurang lebih 6 tahun setelah lahir.
Kemudian tunas-tunas gigi tetap ini mulai tumbuh, sambil mendorong sisi bawah gigi susu yang
bersangkutan dan membantu perlepasannya.
3. Minggu 15
Panjang kepala sampai gluteal janin saat ini berkisar 9 – 10,3 cm dengan berat badan
janin sekitar 50 gram (sebesar apel). Aktivitas janin saat ini adalah berlatih, Janin berlatih untuk
bernapas, menghisap, dan menelan, bahkan tersedak agar fungsi sistim tersebut sempurna di kala
lahir nanti. Janin mencoba untuk memindahkan cairan amnion (ketuban) lewat hidung dan
saluran pernapasan atas untuk membantu kantung udara primitif di dalam paru-parunya agar
berkembang.
Kaki janin sekarang sudah tumbuh lebih panjang dari lengan. Meskipun kelopak matanya masih
tertutup, janin sudah dapat merasakan sensasi cahaya. Apabila Ibu menyinari perut dengan

33
senter, maka janin akan bergerak menjauhi cahaya. Tulang janin semakin mengeras dan menahan
kalsium di dalamnya.

4. Minggu 16
Pergerakan janin
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah 10,6 – 12 cm dan berat badan
janin berkisar antara 80- 110 gram. Kepala berada pada posisi lebih tegak sekarang, matanya
sudah berpindah lebih dekat ke bagian depan wajah, dan telinga janin sudah hampir mencapai
posisi akhir sehingga pendengaran janin sudah mulai berfungsi. Pola dari tulang tengkorak janin
mulai terbentuk. Jantung janin saat ini memompa sejumlah darah setiap harinya dan akan
semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan janin.
Janin sudah hampir sempurna sekarang dengan pertumbuhan bulu mata dan alis namun masih
terlihat kurus karena belum terdapat lemak di tubuhnya. Kulit janin masih tipis sehingga dapat
terlihat pembuluh darah dikulitnya. Produk sisa dari sekret (cairan) pencernaan dan cairan
amnion disebut mekonium sudah mulai terakumulasi di usus. Janin akan mengosongkan kandung
kemihnya setiap 40 – 45 menit.
5. Minggu 17
Penumpukan lemak pada janin
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah 11 – 13 cm dan berat badan janin
berkisar 110 – 140 gram. Tulang janin berubah dari kartilage (tulang rawan) menjadi tulang
keras. Tali pusat yang menyambung ke plasenta semakin menguat dan menebal. Plasenta
mengandung ribuan pembuluh darah yang menjamin suplai nutrisi dan oksigen untuk janin.
Lemak coklat janin mulai terbentuk dan akan berakumulasi sampai akhir kehamilan. Lemak ini
akan menjaga kehangatan tubuh bayi setelah dilahirkan. Rahim yang cukup besar sekarang
memungkinkan janin untuk lebih banyak menggerakkan kaki dan tangannya. Semua sistim organ
janin sudah mulai berfungsi dan mendekati sempurna.
6. Minggu 18
Perkembangan saraf janin
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah 12,5 – 14 cm dan berat badan janin
berkisar 120 – 150 gram. Karena organ janin hampir semuanya sempurna, maka janin akan lebih
mengkonsentrasikan untuk peningkatan berat badannya. Janin dapat menggerakkan dan menekuk
lengannya, berguling,menendang dan menguap.Pertumbuhan tulang di telinga tengah dan saraf
pendengaran menjadikan janin dapat mendengar suara, seperti suara detak jantung dan aliran
darah Ibu melalui tali pusat. Janin bahkan mengangkat tangannya atau bergulung mencoba
bersembunyi apabila terpajan dengan suara yang keras.
Sistim persarafan janin mencapai tahap maturasi atau pematangan saat ini. Suatu lapisan
pelindung bernama mielin mulai menyelubungi lapisan saraf dan proses ini masih akan terus
berlanjut sampai 1 tahun setelah bayi dilahirkan. Mielin sendiri berfungsi sebagai penghubung
antara sel saraf dan membangun suatu jaringan saraf yang kompleks.Bila janin perempuan, maka
uterus (rahim), tuba falopi (saluran tuba), dan vagina sudah terbentuk dan berada di tempatnya.
Apabila janin laki-laki maka kelenjar prostat mulai terbentuk.
7. Minggu 19
Pemeriksaan USG Trimester Kedua
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah 13 – 15 cm dan berat badan janin
berkisar 200 gram. Perkembangan sensorik dari janin semakin bertambah. Otak janin akan
mengembangkan area untuk penciuman, indera rasa, pendengaran, penglihatan, dan sensasi raba.

34
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa janin sudah dapat mendengar suara sekarang,Janin
akan lebih banyak tidur, sekitar 20 jam sehari. Janin bangun ketika Ibu berusaha untuk tidur.
Lapisan menyerupai lilin yang menyelubungi tubuh janin disebut vernix kaseosa mulai terbentuk
di seluruh kulit janin. Lapisan ini berwarna putih dan berminyak. Verniks berfungsi melindungi
kulit janin dari cairan amnion. Tanpa verniks, kulit bayi akan terlihat keriput saat lahir.
8. Minggu 20
Paruh awal kehamilan
Janin Ibu sudah berkembang sangat pesat dari asalnya yang hanya kumpulan sel. Panjang
janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 14 – 16 cm dan berat badan janin berkisar 260 –
300 gram. Setelah usia 20 minggu, panjang janin akan diukur dari kepala ke kaki. Janin semakin
banyak menelan minggu ini, latihan yang baik untuk saluran pencernaannya. Janin juga sudah
memproduksi mekonium, cairan kental berwarna hitam hasil produk sisa pencernaan.
Selama 10 minggu ke depan janin akan sangat aktif bergerak. Pergerakan aktif dari janin ini akan
terus terjadi sampai ruangan menjadi terlalu sempit bagi janin untuk berkembang.. Kulit janin
saat ini sudah terdiri atas lapisan epidermis, dermis, dan lapisan subkutis. Pembuluh darah dan
saraf terdapat juga di dalamnya. Lapisan dermis sendiri terdiri atas lapisan lemak. Kulit janin
akan semakin menebal.
9. Minggu 21
Saluran Pencernaan Janin Mulai Berfungsi
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 18- 20 cm dan berat badan janin sekitar
300 gram. Pertumbuhan dan perkembangan janin sudah mulai melambat minggu ini. Janin kecil
Ibu masih tetap bersemangat untuk menendang-nendang dan mencari posisi yang lebih nyaman.
Beberapa janin sudah memposisikan dirinya dengan kepala di bawah pada akhir trimester ini,
namun beberapa janin baru akan memiliki posisi kepala di bawah pada akhir kehamilan. Rapid
Eye Movement (REM) terbentuk pada minggu ke-21 dan alis serta kelopak mata janin sudah
terbentuk. Bila janin perempuan maka vagina sudah mulai terbentuk.
Janin sudah dapat menelan cairan ketuban saat ini, dan saluran pencernaan janin sudah mampu
menyerap sejumlah air dan melewatkan zat yang tidak dapat diserap ke usus besar. Proses
menelan yang terjadi pada janin saat ini akan membantu pertumbuhan dan perkembangan sistim
pencernaannya berfungsi dengan baik setelah lahir. Cairan ketuban yang ditelan oleh janin juga
berperan di dalam memberikan sejumlah kalori untuk kebutuhan nutrisi. Jenis lemak yang
disebut dengan ‘lemak coklat’ akan mulai terakumulasi di tubuh janin yang berfungsi menjaga
kehangatan dan mengatur suhu tubuh janin.
10. Minggu 22
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 19 – 22 cm dan berat badan
janin sekitar 350 gram. Janin Ibu sekarang seperti miniatur dari bayi cukup bulan. Bibir, kelopak
mata, alis sudah terlihat lebih jelas. Matanya sudah terbentuk namun iris janin masih belum
memiliki pigment. Lanugo atau rambut halus melingkupi seluruh tubuhnya dan juga masih
didapatkan keriput pada kulit janin yang akan ada sampai terdapat lemak di dalam tubuhnya.
Indera perasa pada janin akan berkembang dari hari ke hari. Tonjolan perasa berbagai jenis
makanan dan minuman mulai terbentuk pada lidah janin. Janin Ibu saat ini juga sudah dapat
merasakan sentuhan ringan.
Salah satu fungsi hati adalah pemecahan bilirubun. Hati janin saat ini memiliki kapasitas yang
terbatas untuk mengubah bilirubin. Jika bayi Ibu lahir prematur maka bayi dapat memiliki
bilirubin yang tinggi dan menyebabkan ikterik atau kuning pada kulit dan mukosa. Bayi dengan
ikterik memiliki kulit dan mata yang kuning. Pada kondisi ini bayi akan diberikan fototerapi

35
menggunakan sinar untuk membantu menghancurkan bilirubin.
11. Minggu 23
Panjang janin dari kepala sampai tumit saat ini sekitar 28 cm dengan berat sekitar 455
gram. Janin Ibu semakin gemuk dan beratnya akan terus bertambah lagi. Dengan panca
inderanya yang semakin terbentuk sempurna, janin Ibu dapat merasakan gerakan dan suara dari
luar. Mulailah membacakan buku dan berbicara dengan janin Ibu, perdengarkanlah musik dan
berikanlah perkenalan pada dunia.
Aliran darah di paru janin mulai berkembang untuk mempersiapkan fungsi pernapasan. Paru
janin akan mulai memproduksi surfaktan, zat yang membantu pengembangan paru saat lahir.
Selain perkembangan pada organ paru, pankreas pada janin juga berkembang. Pankreas akan
berfungsi menghasilkan hormon yang berkaitan dengan produksi insulin. Insulin diperlukan oleh
tubuh untuk metabolisme glukosa. Bayi yang lahir dari Ibu dengan diabetes memiliki kadar
insulin tinggi di dalam darahnya. Karena itulah Ibu hamil sebaiknya memeriksakan kadar gula
darah selama kehamilan.

12. Minggu 24
Pada akhir minggu ke-24, berat badan janin mencapai 540 – 630 g dengan panjang dari kepala
sampai tumit sekitar 28 – 30 cm. Kulit janin masih keriput dan penumpukan lemak di tubuhnya
semakin banyak. Kepala masih berukuran besar dan perkembangan paru-paru hampir sempurna
dengan perkembangan cabang-cabang saluran napas.
Yang terasa kurang adalah lemak yang belum banyak terakumulasi di bawah kulitnya sehingga
apabila Ibu melihat lebih dekat lagi maka kulitnya masih transparan dan kita dapat melihat
dengan jelas organ, tulang, dan pembuluh darah di balik kulitnya. Janin berada pada tahapan
pematangan dan akan bertambah berat badannya sekitar 6 ons setiap minggu, dengan sumber
utama berasal dari lemak.
Gelombang otak janin sudah mengaktivasi sistim auditori dan visual sehingga mata janin
dapat berespon terhadap datangnya cahaya dan telinga kecilnya dapat berespon terhadap suara
dari luar. Telinga bagian dalam yang sudah terbentuk sempurna membantu mengontol
keseimbangan dari janin sehingga janin dapat menentukan posisinya (atas, bawah) ketika
berenang dan membuat gerakan di dalam cairan ketuban.
Tali pusat adalah sistim penyambung kehidupan bagi janin. Tali pusat menghubungkan antara
plasenta dan janin. Tali pusat mengandung 1 vena besar dan 2 pembuluh darah arteri. Darah
yang kaya akan oksigen dan nutrisi ditraspor dari plasenta ke janin setiap 30 detik melalui tali
pusat. Filtrasi yang terdapat di dalamnya memisahkan darah Ibu dan janin.

 IBU
1.Minggu 13
Mamae ibu sudah mulai membentuk kolostrum, cairan kaya nutrisi dengan fungsi
memberikan asupan nutrisi pada bayi pada hari-hari pertama kehidupannya sebelum mamae Ibu
mulai menghasilkan ASI. Mamae ibu mengalami peningkatan ukuran dari normalnya. Ibu
memerlukan tambahan 300 kalori setiap harinya.Zat besi diperlukan untuk menghindari anemia
defisiensi besi serta kalsium untuk perkembangan gigi dan tulang janin.
2. Minggu 14
Energi Ibu yang sudah kembali normal, berkurangnya keluhan muntah, dan
meningkatnya rangsang libido. Rahim Ibu yang sekarang sudah berada sedikit di atas tulang
pubis atau sekitar 10 cm di bawah pusar sudah terlihat membesar dari luar.

36
Untuk beberapa wanita, efek samping dari pertumbuhan rahim adalah nyeri ligament bundar.
Nyeri ligament Bundar adalah rasa nyeri tajam di satu atau kedua sisi perut yang terjadi karena
meregangnya ligamen penunjang rahim. Rahim ditunjang atau digantung oleh pita ligamen tebal
yang berada dari regio inguinal (selangkangan) sampai ke abdomen (perut).
Ketika rahim membesar karena kehamilan, ligament penunjang tersebut teregang dan menipis
guna menjaga pembesaran rahim. Nyeri ini umum terjadi bila Ibu merubah posisi tiba-tiba,
berdiri dari posisi duduk atau berbaring, dan ketika batuk. Cara terbaik mengatasinya adalah
berbaring dalam posisi nyaman dengan kaki diangkat lebih tinggi.Pada Ibu hamil terdapat retensi
atau peningkatan kadar cairan di mata yang menyebabkan penebalan dari kornea sehingga
pandangan Ibu menjadi sedikit kabur.
3. Minggu 15
Kenaikan berat badan Ibu sekitar 2,5 kg sekarang. Peningkatan aliran darah ke hidung
serta peningkatan pembuluh darah hidung dapat menyebabkan epistaksis. Aliran darah yang
meningkat ke wajah juga dapat menyebabkan flushing atau kemerahan di wajah. Minggu ini saat
yang tepat untuk mengeratkan ikatan antara Ibu dan janin. Berbicara dengan bayi sejak dalam
kandungan dapat melatih untuk tidak canggung lagi untuk berbicara dengan bayi Ibu saat lahir
nanti. Saat ini rahim Ibu berada di antara pusar dan tulang pubis.
Jantung Ibu mulai meningkatkan pompa aliran darah sebanyak 20% untuk meningkatkan suplai
oksigen ke janin. Jumlah ini akan terus meningkat sampai mencapai 30-50% di akhir kehamilan.
Apabila tekanan darah Ibu meningkat selama kehamilan segeralah untuk mendiskusikannya
dengan dokter Ibu. Tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat menurunkan suplai nutrisi dan
oksigen untuk janin.
4. Minggu 16
Beberapa wanita merasakan adanya quickening atau pergerakan janin antara minggu ke
16 – 20, waktunya berbeda di antara wanita. Apabila ini adalah kehamilan pertama ibu
merasakan pergerakan janin pada minggu ke-20. Gerakan janin pertama dirasakan seperti
perasaan terdapatnya kupu-kupu di dalam perut atau sebagai ‘gelembung gas’ atau ‘denyut’. Bila
Ibu sudah pernah hamil sebelumnya maka Ibu akan tahu bahwa perasaan ini merupakan
pergerakan janin.
cairan tubuh ibu yang meningkat membuat kulit ibu lebih lembut. Peningkatan pembuluh darah
membuat kulit ibu menjadi bersih dan bercahaya. Nafsu makan ibu akan mulai meningkat
trimester ini. Untuk mengatasinya. Ibu sebaiknya meningkatkan frekuensi makan-makanan kecil
3x4/hari sebagai tambahan pada makanan regular. Makanan kecil sebaiknya bergizi seperti
salad,telur rebus, roti gandum dengan selai kacang, kecu rendah lemah dan jus buah.
5. Minggu 17
Rahim ibu berada 3,8-5cm dibawah pusar. Ibu sudah memiliki pembesaran yang sangat
jelas diperut bawah. Siring dengan pembesaran perut pusat dari gravitasi ibu berubah, ibu sedikit
merasakan ketidak seimbangan ketika berdiri. Ibu merasakan terdapatnya perubahan dipayudara,
ukurannya mulai membesar putting membesar, areola menghitam dan terlihat gambaran vena
dipayudara. Perubahan ini adalah persiapan untuk menyusui. Hormone akan mempersiapkan
produksi susu, lebih banyak darah mengalir kepayudara, dan kelenjar yang memproduksi susu
sudah mulai berkembang. Bintik hitam atau disebut kloasma terkadang muncul diwajah ibu
hamil umumnya didahi,hidung,dan pipi. Hal tersebut terjadi karena perbuahan hormonal. Setelah
melahirkan nanti, bintik hitan tersebut akan hilang. Selama kehamilan meningkatnya cairan
vagina atau keputihan adalah normal. Cairan ini biasanya putih atau kuning serta agak kental.
Stretchmark akan muncul pada 90% kehamilan pada kebanyakan wanita stretchmark ini akan

37
berubah warna menjadi keputihan setelah kehamilan nanti. Kemungkinan munculnya
stretchmark dipengaruhi oleh genetic atau keturunan.
6. Minggu 18
pertumbuhan Rahim yang semakin besar dapat menyebabkan punggung belakang ibu
tertarik kedepan dikarenakn gravitasi. Ditambah dengan peregangan ligament akibat hormone
relaksin, maka keluhan nyeri punggung akan datang. Pemnambahan volume darah dapat
menurunkan tekanan darah ibu.

7. Minggu ke 19
berat badan ibu semakin meningkat dan perut akan besar (1,3cm dibawah pusar ibu) kaki
ibu akan terlihat membengkak juga karena akumulasi dari air dan relaksasi dari ligament
ditubuh. Kemerahan ditelapak tangan juga didapatkan akibat peningkatan hormone estrogen, hal
tersebut tidak perlu dikawatirkan. Untuk beberapa wanita efek samping dari pertumbuhan Rahim
adalah nyeri ligament bundar. Nyeri ligament bundar adalah rasa nyeri tajam diastu atau kedua
sisi perut yang terjadi karena merengangnya ligament penunjang Rahim. Rahim ditunjang atau
digantung oleh pita ligament tebal yang berada dari region inguinal (selangkangan) sampai ke
abdomen (perut). Ketika Rahim membersar karna kehamilan ligament penunjang tersebut
teregang dan menipis guna menjaga pembesaran Rahim.

8. minggu ke 20
Ibu membutuhkan tambahan zat besi sebanyak 30mg perhari dikarenakan peningkatan
dari volume darah ibu hamil. Daging merah merupakan sumber terbaik untuk zat besi,
ungags,bayam,kismis,kuning telur,sayuaran hijau, dan tahu juga banyak mengandung zat besi.
Gabungan antara makanan yang mengandung vit C dengan zat besi dapat meningkatkan
penyerapan zat besi lebih baik bagi tubuh. Janin seudah memiliki polah tidur seperti alayaknya
bayi. Beberapa janin bahkan memiliki posisi tidur favorit dengan daging menempel didada,
beberapa tidur dengan kepala mendongak. Jika janin ibu laki-laki testis janin ibu sudah mulai
turun dari rongga panggul kedalam skrotum. Apabila janin ibu perempuan maka rahimnya sudah
sempurna terbentuk dan sisa organ reproduksinya sedang dalam perkembangan. Mulai dari
sekarang janin ibu akan lebih berkonsesntrasi untuk meningkatkan berat badanya, begitu juga
ibu.

9. minggu ke 21
Rahim ibu berada 1cm diatas pusar. Penambahan berat badan ibu seharusnya mencapai
4,5-6,3kg. semakin besar kehamilan maka akan terjadi peningkatan tekanan dipembuluh darah
vena kaki. Kadar progesterone yang tinggi juga dapat menyebabkan relaksasi pembuluh vena
dikaki sehingga semakin memudahkan terjadinya varises.

10. Minggu ke 22
Rahim ibu berada 2cm diatas pusar dan akan terus membesar minggu-minggu kedepan
stretcmark akan semakin terlihat jelas seiring dengan perubahan badan ibu selama kehamilan.
Stretcmark ini dapat memiliki variasi warna dari merah jambu sampai coklat gelap. Tergantung
warna kulit. Meskipun umunya terdapat diperut, strethmark juga bisa didapatkan didaerah
gluteal, pinggul, paha bagian dalam, dan payudara. Selalu jaga kelembapan kulit ibu untuk
mencegah gatal pada stretchmark. Konstipasi pada wanita hamil tidak hanya berkaitan dengan
kurangnya asupan serat namun juga berkaitan dengan peningkatan hormone progesterone yang

38
menyebabkan berkurangnya pergerakan lambung dan meningkatnya waktu transit makanan
dilambung. Selain itu, penekanan rectum (bagian terbawah usus besar) akibat pembesaran Rahim
sering juga dapat menyebabkan konstipasi.

11.Minggu ke 23
Rahim ibu berukuran sekitar 3,75cm diatas pusar dengan bentuk perut yang bulat
membesar. Penamabahan berat badan ibu berkisar 5,5 – 6,8kg. plasenta dan jumlah cairan
ketuban akan semakin meningkat seiring dengan pertambahan usisa kehamilan. Karna ruang
yang semakin luas bagi janin didalam sana, maka janin akan sering bergerak menendang, dan
mencekram. Terjadi pembengkakan pada betis dan kaki dalam beberapa minggu kedepan.
Perubahan sirkulasi ditubuh akan menyebabkan terjadinya retensi (tertahannya) air yang
berakibat pembengkakan atau edema.

12.Minggu ke 24
Rahim yang semakin besar akan menekan saluran pencernaan dan berakibat terjadinya
heart burn. Ibu juga dapat merasa lebih sulit bernapas karna hormone merelaksasikan otot diparu
serta Rahim ibu yang besar mendorong diafragma. Gangguan tidur juga umum dialami ibu hamil
dan perlu diingat ibu harus menghentikan kebiasaan tidur terlentang dan tengkurap. Ibu
sebaiknya mulai belajar tidur menyamping.

D.Adaptasi psikologis ibu hamil


Periode kesehatan yang baik (individu):
1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon tinggi
2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
3. Merasakan gerakan anak
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5. Libido meningkat
6. Menuntut perhatian dan cinta
7. Merasa bahwa bayi sebagai individual yang merupakan bagian dari dirinya
8. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang yang baru menjadi
ibu
9. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiaran dan persiapan untuk peran
baru.

Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama trimester
ini, wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari kenyamanan kehamilan.
a. Pembagian perubahan psikologis pada trimester II
Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase yaitu prequickening (sebelum adanya
pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan
janin yang dirasakan oleh ibu) yang dapat dilihat pada penjelasan berikut:
1). Fase prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa prequickening pada trimester kedua, ibu
hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek didalamnya dengan ibunya yang
telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan
interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan
hubungan dengan anak yang akan dilahirkan. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa

39
hormat yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap negatif
ibunya akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila iu hamil menyadari
bahwa hal tersebut normal karena ia sedang mengembangkan identitas keibuannya.
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah perubahan
identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang
(persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu
hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih sayang kepada
anak yang akan dilahirkan.
2). Fase postquickening
Setelah hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan muncul.
Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagai
seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya.
Sebelum kehamilan terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan wanita
karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang
ia terima sebelum kehamilanya. Pada wanita multigravida, peran baru artinya bagaimana
ia menjelaskan hubungan dengan anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia harus
meninggalkan rumahnya untuk sementara pada proses persalinan.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa
bayinya adalah individu yang tepisah dari dirinya. Hal ini menyebakan perubahan fokus
pada bayinya. Pada saat ini jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian
utama adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut sistem
patrilineal/matrineal).
b. Menjaga agar ikatan tetap kuat
Ketika kehamilan telah terlihat, ibu dan pasanganya harus lebih sensitif terhadap
pengaruh kondisi ini pada mereka berdua. Ibu hamil sering merasa takut jika
pasangannya mendapati dirinya tidak menarik atau gendut, tapi masalah yang muncul
lebih rumit lagi. Komunikasi adalah kuncinya untuk menghadapi masalah ini. Tetap cara
ini dapat digunakan bila ibu dan pasangannya tetap erbuka dan memulainya sedini dan
sesering mungkin. Bila alah satu tidak membicarakan latar belakang masalah yang
dirasakan atau setelah berdiskusi justru merasa depresi, saat itulahh diperlukan penasihat
kehamilan dan orang sekitarnya yang dapat menolong ibu dan pasangannya.
c. Menjaga kehamilan yang sehat
Ibu hamil mungkin merasa lebih baik pada trimester kedua, tapi bukan berarti bagian luar
yang berubah, bagian dalam tubuh pun mengalami perubahan sebagai respon terhadap
kehamilan yang terus berkembang. Beberapa perubahan dapat saja terasa menggangu
namun ada juga perubahan yang terasa menyenangkan bagi ibu hamil. Perubahan yang
menyebabkan ketidaknyamanan adalah keadaan yang normal bagi ibu hamil dan ibu
harus diberikan pengertian terhadap kondisi tersebut sehingga ia lebih merasa nyaman
lagi. Beberapa perubahan yang menyenangkan seperti rasa mual berkurang dibandingkan
yang dialami selama trimester pertama, energi bertambah dan peningkatan libido.
d. Reaksi orang-orang disekitar ibu hamil
Tampaknya sang suami juga mengalami perubahan psikologis seiring perubahan yang
dialami istrinya hamil. Pada suatu studi dilaporkan sang suami juga merasakan perubahan
nafsu makan, perubahan beat badan, rasa sakit kepala hingga kecemasan dan ketakutan
dirasakan oleh suami yang istrinya sedang hami. Saat ini suami lebih aktif ikut

40
menangani dalam ehamilan istrinya dan turut merasakan tanggung jawab akan kelahiran
bayinya.
Apabila disalam keluarga terdapat anak sebelumnya, ia akan merasa bingung akan
perubahan yang dialami ibunya. Anak perlu diberikan pengertian secara sederhana
tentang perubahan yang terjadi dan hal yang akan dihadapi sehubungan dengan
kehamilan. Ibu dari wanita hamil tampaknya adalah orang yang sering mengambil peran
yang cukup besar selama kehamilan. Ibu hamil tampaknya terasa tergantug akan
bantauan dari ibunya dalam menhadapi kehamilan dan perisapan penerimanaan bayi yang
akan dilahirkan.
e. Berhubungan seks
Ada satu lagi perubahan yang terjadi pada trimester kedua yang harus diimbangi untuk
mengatasi ketidaknyaman yaitu suatu peningkatan libido yang pada trimester pertama
dihilangkan oleh rasa mual dan lelah. Kebanyakan calon orang tua kawatir jika hubungan
seks dapat mempengaruhi kehamilan. Kekawatiran yang paling sering diajukan adalah
keungkinan bayi diciderai oleh penis, orgasme ibunya atau jakulasi.
Ibu hamil dan pasanganya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang perlu dikawatirkan
dalam hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruhi karena berada dibelakang serviks
dan dilindungi cairan amniotik dalam uterus. Namun dalam beberapa kondisi hubungan
seks selama trimester kedua tidak diperbolehkan, mecakup plasenta previa dan ibu
dengan riwayat persalinan prematur.
Selain itu mekanisme fisik untuk saling merapat dalam hubungan seksual akan menjadi
sulit dan kurang nyaman, misalnya berbaring terklentang dan menahan berat badan
suaimi. Namun dengan mengkreasi posisi yang menyenangkan, maka masalah ini dapat
ditasi walaupun sebagian ibu hamil merasakan seks selama hamil terasa meningkat.
Tidak semua libido wanita meroket tinggi pada trimester kedua. Perubahan tingkat libido
disebabkan variasi perubahan hormone selama hamil. Karena respon terhadap hormon
berbeda reaksi masing-masing ibu hamil pun berbeda.

41
Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Trimester Kedua
Pengkajian
Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain meliputi identitas (nama,
umur, ekerjaan, agama, dsb)
1. Status pernikahan (pernikahan keberapa)
2. Kunjungan sebelumnya (berapa kelai berkunjung, rutin/tidak, tempat berkunjung
tetap/pindah, dst.
3. Riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan keberapa, abortus, pre eklampsia,
pendarahan)
 Riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH,TT)
 Riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
 Riwayat alergi makanan dan obat-obatan
 Riwayat penyakit dalam keluarga
 Riwayat psikososial
Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula pengkajian terhadap
a. Aktivitas/istirahat
 Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12minggu) kebali pada
tingkat prakehamilan selama setengah kehamilan terakhir
 Denyut nadi dapat meningkat 10-15 dpm
 Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peingkatan voume
 Sinkope
 Varises
 Sedikit oedema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada.
b. Integritas ego
Menunjukan perubahan persepsi diri
c. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi
d. Peingkatan frekwensi perkemihan
 Peningkatan berat jenis urinalisi
 Hemoroid
e. Makanan/cairan
 Sedikit mual dan muntah
 Nyeri uluh hati
 Penambahan berat badan 11-12 Lb
 Membran mukosa kering; hipertrofi jaringan gusi mudah berdarah
 Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
 Sedikit edema dependen
 Sedikit glikosuria mungkin ada
f. Nyeri/ketidaknyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri punggung
g. Pernafasan
 Hidung tersumbat, mukosa lebih mrah daripada normal
 Frekwensi pernapaan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/ tinggi utaerus,
pernapasan torakal

42
h. Keamanan
 Suhu 98-99,6o F (36,1-37,6 C)
 Irama jantung janin (IJJ) terdengar dengan fetoskop
 Gerakan janin mulai terasa quickening (sensai gerakan janin pada abdomen)
diantara 16-20 minggu

i. Seksualitas
 Penghentian menstruasi
 Perubahan respon/aktivitas seksual
 Leukorea mungkin ada
 Peningkatan progesif pada ukuran uterus fundus pada umbilikus (20-22 minggu)
 Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vakularitas, lunak
bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan alveolar, hipertrofi
tuberkel montgomery, kemungkinan strie gravidarum, mulai tampak adanya
kolostrum
 Oerubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spider nervi
 Tanda-tanda goodet, hegar, chadwick positif
j. Interaksi sosial
 Bingung/meragukan perubahan peran yang diantisipasi
 Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stresor
kehamilan
 Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai
disfungsional.

Pemeriksaan diagnostik
 JDL menunjukkan animia, hemoglobinopatis (misal: sel sabit)
 Golongan darah ABO dan RH untuk mengidentifikasi reiko terhadap inkompabilitas
 Usap vagina/rektal: tes untuk neisseria ghonorhea, clamydia
 Tes seologi menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen) penyakit
hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina,lesi,abnormal
 Skrinning terhadap HIV,hepatitis, tuberkulosis
 Papaniculou: skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian
kehamilan,infeksi,diabetes,penyakit ginjal)
 Positif tes serum/urin, untuk gonadotropin chorioni manusia (HCG)
 Sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
 Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa: <140mg biasanya dilakukan antara 24 dan 28
minggu pada trimester II dan III)

Evaluasi selanjutnya : fokus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan pranatal

Diagnostik keperawatan
1. gangguan pola napas sehubungan dengan setidak egektifan pergeseran diafragma karena
pembesaran uterus

43
2. gangguan curah jantung sehubungan dengan kebutuhan sirkulasi, perubahan prelod
(penurunan aliran balik vena) dan after load (peningkatan tahanan vaskuler perifer),
hipertrofi ventrikel
3. kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator retensi
natrium/air
4. ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek hormon-
hormon, ketidakseimbangan elektrolit

Rencana intervensi keperawatan


1. Ketidak efektifan pola pernapasan sehubungan dengan pergeseran diafragma akibat
pembesaran uterus yang ditandai dengan keluhan sesak napas, dispnea, perubahan
kedalaman pernapasan
Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam, pola napas pasien efektif
Hasil yang diaharapkan
1. Klien akan melaporkan penurunan frekwensi atau beratnya keluhan
2. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang menoptimalkan fungsi pernapasan.

NO Intervensi Rasional
1. 1. kaji setatus pernafasan
Menentukan luas atau
beratnya masalah.meski
kapasitas vital diafragma
untuk turun pada inspirasi
berkurang oleh pembesaran
uterus. 2. Dekompensasi curah jantung sehubungan
2. Dapatkan riwayat dan pantau dengan peningkatan kebutuhan sirkulasi.
masalah medis yang terjadi Perubahan preload(penurunan aliran balik vena)
sebelumnya misal alergi dan after load (peningkatan tahanan vascular
,asma ,tuberculosis.masalah perifer) hiper trofi ventrikel. Tujuan setelah di
lain dapat terus mengubah berikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam
pola pernafasan dan kebutuhan sirkulasi tubuh terpenuhi. Hasil yang
menurunkan oksigenasi di harapkan :
jaringan ibu atau janin. a. Tetap normotensitif selama perjalanan
3. Kaji kadar Hb dan Ht prenatal
tekankan pentingnya masukan b. Bebas dari edema atologis dan tanda-tanda
vitamin atau fero sulfat. HAK
Peningkatan kadar plasma c. Mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol
pada gestasi minggu ke 24-32 dan menurunkan masalah kardiovaskular.
mengecerkan kadar
Hb.mengakibatkan anemia
dan menurunkan kapasitas
pembawah oksigen. 4. Tinjau ulang tindakan yang dapat di lakukan
4. Beri informasi tentang klien untuk mengurangi masalah misalnya postur
rasional kesulitan pernafasan yang baik ,hindari merokok ,makan sedikit tapi

44
dan program latihan yang sering. Postur yang baik dan makan sedikit
realistis menurunkan membantu memaksimalkan penurunan
kemungkinan gejalah diafragmatik ,meningkatkan ketersediaan uang
pernafasan yang di sebabkan untuk ekspansi. Merokok menurunkan
yang berlebihan. persediaan oksigen untuk pertukaran ibu – janin .

2. 1. tinjauan ulang proses fisiologis dan


perubahan normal dan abnormal,
tanda-tanda, dan gejalah-gejalah
selama trimester ke 2 hipertrofi
ventrikel jantung menjamin
peningkataan cura jantung . Yang
memuncak pada gestasi minggu ke
25-27 untuk memenuhi oksigen dan
nutrient ibu atau janin . Normalnya
sistem kardiofaskuler yang
mengkompensasi peningkatan curah
jantung dengan idlatasi pembuluh
darah yang menurunkan tahanan
curah jantung. Ini menurunkan
pembacaan tekanan sistolik kira-kira
8mmHg tekanan diastolic menurun
kira-kira 12mmHg. Peningkatan
cairan stress dan masalah jantung
sebelumnya dapat membahayakan
sistem.

2. perhatikan riwayat yang ada


sebelumnya atau potensial masalah
jantung atau ginjal atau diabetic.
Klien ini menghadapi resiko tertinggi
terhadap masalah jantung selama
trimester kedua bila curah jantung
memuncak. Ukur tekanan darah dan
nadi.

3. Laporkan jika peningkatan 3. Kelebihan volume cairan sehubungan dengan


sistolik lebih dari 30mmHg perubahan mekanisme regulator, retensi, natrium
dan diastolic lebih dari atau air. Tujuan: setelah diberikan asuhan
15mmHg. Peningkatan TD keperawatan 1x24jam volume cairan pasien
dapat menunjukkan HAK, normal. Hasil yang diharapkan:
khusunya pada klien dengan a. klien dapat menyebutkan cara-cara untuk
penyakit jantung atau ginjal, meminimalkan masalah
DM, atau adanya kehamilan b. klien dapat mengidentifikasi tanda atau gejala
multiple atau molahidatidosa. yang memerlukan evaluasi atau intervensi medis.

45
4. Auskulktasi dijantung: catat c. bebas dari hipertensi, albuminuria, retensi
adanya murmur. Murmur cairan berlebihan, dan edema wajah.
sistolik sering ringan dan
mungkin diciptakan oleh
peningkatan volume.
Penurunan viskositas darah
perubahan posisi jantung atau
torsio pembuluh darah besar.
Namun murmur dapat
menandakan terjadinya
kerusakan.
5. Kaji adanya edema
pergelangan kaki dan varises
kaki, vulva dan rectum.
Bedakan antara edema
fisiologis dan potensial
berbahaya edema dependen
dari ekstremitas bawah
(edema fisiologi) sering
terjadi karna statis vena akibat
vasedilatasi dari aktivitas
progesteron, heredite,retensi
kelebihan cairan dan tekanan
uterus pada pembuluh darah
pelvis.
3. 1. pantau berat badan secara teratur
mendeteksi penambahan berat badan
berlebihan dan retensi cairan yang
tidak kelihatan yang potensial,
patologis. Selama trimester kedua
total cairan tubuh (plasma dan SDM)
meningkat 1000ml karna sebagian
kadar estrogen merangsang kelenjar
adrenal untuk mensekresikan
aldosterone yang menahan natrium
dan air. Meski sampai 5lb (3,6kg)
cairan ini dapat ditahan dengan
edema tidak tampak. Peningkatan ini
dapat memperberat dekompensasi
jantung.

2. Tes urin terhadap albumin.


Deteksi masalah vascular
berkenaan dengan spasme
glomerular dari ginjal yang
menurunkan resorbsi albumin.

46
Berikan informasi tentang diet
(misal peningkatan protein,
tidak menambahkan garam
meja, menghindari makan dan
minum tinggi natrium) nutriki
adekuat khusunya
peningkatan HAK. Na
berlebihan dapat memperberat
retensi air (terlalu sedikit Na
dapat mengakibatkan
dehidrasi).
3. Anjurkan meninggikan
ekstremitas secara periodic
selama sehari. Edema
fisiologis dari ektremitas
bawah terjadi dipenghujung
hari adalah normal tetapi
harus dapat diatasi dengan
tindakan sederhana. Bila tidak
teratasi pemberi pelayanan
kesehatan harus dieberitahu.
4. Ketidaknyamanan
sehubungan dengan
perubahan pada mekanika
tubuh. Efek-efek hormone,
ketidakseimbangan elektrolit
yang ditandai oleh ketegangan
pada punggung, kram kaki,
nyeri uluh hati. Tujuan:
setelah diberikan asuhan
keperawtaan selama 1x24 jam
ketidaknyamanan pasien
berkurang. Hasil yang
diharapkan:
a. Klien dapat
mengidentifikasi dan
mendemonstrasikan
tindakan perawatan diri
yang tepat
b. Ketidaknyamanan dicegah
atau diminimalkan.
4. 1. Kaji ulang adanya perubahan
BAB dan hemoroid.
Penurunan motilitas
gastrointestinal, efek
suplemen zat besi dan

47
peningkatan tekanan atau
perubahan posisi dari
pembesaran uterus
mempengaruhi fungsi normal.
2. Diskusikan masukan diet,
latihan, dan penggunaan
pelunak feses. Membantu
dalam pencegahan atau
penatalaksanaan konstipasi
3. Tinjau ulang yang dikenakan
dengan tepat misalnya sepatu
ber hak rendah, pakaian
longgar dan nyaman.
Menghilangkan tegang pada
punggung bawah yang
disebabkan oelh peningkatan
lengkung vertebra
lumbosacral dan
pengencangan otot punggung.
4. Perhatikan adanya uluh hati
(pirosis). Tinjau ulang riwayat
diet jelaskan fisiologis
masalah.

48
Pembahasan Trimester Ketiga

A. Definisi
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir/ sepertiga masa kehamilan terakhir.
Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40 minggu)

B. Keluhan Kehamilan
Keluhan ringan kehamilan terutama terjadi pada hamil muda. Dengan makin tua kehamilan
keluhan makin berkurang, kecuali varises dan kaki bengkak makin meningkat. Keluhan ringan segera
dapat diatasi hanya dengan nasihat atau obat tertentu yang tidak berbahaya bagi janin dalam rahim
1. Morning Sickness
disebut morning sickness karena terjadi pagi hari pada waktu bangun dengan keluhan pening
kepala, mual ringan sampai muntah, setelah duduk sebentar keadaan dapat diatasi. Keadaan ini
disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat, jadi bila mungkin minum teh panasdengan gula
sebelum bangun dan berjalan.

2. Hipersalivasi
pengeluaran air liur makin meningkat pada beberapa orang, sehingga menambah kesulitan untuk
makan. Air liur dapat menyebabkan gangguan “gigi” terjadi pembengkakan dalam bentuk pembengkakan
gusi (epulis). Hipersalivasi dapat diatasi dengan menghisap gula-gula, yang banyak dijual dipasaran
bebas, biskuit atau roti tawar.
3. Kram Betis
pada hamil muda sering terjadi kram betis yang menunjukkan kurangnya beberapa vitasmin
tertentu dan mineral seperti vitamin E dan B komplek serta kalsium. Kram lokal amsih dapat diurut
dengan obat gosok seperti balsem dan sebagainya. Keluhan ini segera akan menghilang setelah makan
dan minum makin baik
4. Varises
varises adalah pembesaran pembuluh darah sampai tampak dari luar. Sbagian besar varises terjadi
pada kehamilan berulang. Varises banyak terjadi pada kehamilan diatas tiga kali. Varises disebabkan
hormon kehamilan dan sebagian terjadi karena keturunan. Pada kasus yang berat dapat terjadi infeksi dan
bendungan berat. Bahaya yang paling penting adalah yrombiosis yang dapat menimbulkan. Gangguan
sirkulasi darah. Unutk sementara dapat memakai stoking ketat, kaos kaki nilon panjang sampai paha.

5. Sinkope (Pingsan)
Sinkope keadaan pening, kepala ringan , mata kabur sejenak oleh karena bangun mendadak.
Dengan bangun mendadak, aliran darah ke pusat susunan syaraf (otak) terlambat sehingga terjadi
kekurangan darah kepusat susunan syaraf (otak) menyebabkan sinkope. Unutk dapat mengatasi dilakukan

49
bangun dari tidur atau berdiri secara bertahap. Duduk dahulu di tepi tempat tidur sejenak sebelum berdiri
atau berjalan sehingga peredaran darah dapatr beradaptasi dengan posisi baru.
6. Kaki Bengkak
kaki bengkak terjadi pada akhir trimester ketiga. Terdapat ua gangguan kaki bengkak yaitu retensi
(penahanan) air dan garam karena gestosi dan tertekannya pembuluh darah, karena bagian terendah bayi
mulai masuk pintu atas panggul. Pada keadaan ringan, kaki bengkak dapat diatasi dengan tidur dengan
kaki lebih tinggi dan mengurangi makan garam. Bila kaki bengkak yang bersifat abnormal dapat diikuti
oleh sakit kepala, pandangan mata kabur, pemeriksaaan air kencing dijumpai protein yang meningkat dan
tekanan darah meningkat. Benkak kaki yang ebrhubungan dengan komplikasi hamil yang harus mendapat
pengobatab khusus.
(Ida bagus Gde Manuaba, 1999)

C. Tanda Subjektif Dan Objektif Kehamilan Trimester Tiga


1. Tanda Subjektif
a. 29-33 minggu
- fatigue
- ansietas tentang masa depan
- mimpi buruk
- penurunan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik
b. 34-38 minggu
- sakit punggung, perubahan gaya berjalan
- ketidaksabaran untuk mengakhiri kehamilan
- perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen
c. sebelum kelahiran
- lightening atau tanda dini dimulainya persalinan
- sakit perut bagian bawah
2. Tanda Objektif
a. 29-33 minggu
- rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus hernia dan muntahan asam perut ke
dalam esophagus
- kontaraksi Braxton-Hick (kontraksi tidak teratur rahim dan tanpa nyeri sepanjang kehamilan
sehingga dapat membantu sirkuladsi darah dalam plasenta) mungkin terjadi
- fundus terletak diantara umbilikus dan xipoid
b. 34-38 minggu
peningkatan sesak napas dan tanda tekanan lain (heartburn, merasa penuh setelah makan,
konstipasi, varicose veins, edema, haemoroid)
- heartburn (pirosis, nyeri dada)

50
pirosis merupakan perasaan nyeri di dada, karena masuknya isi lambung ke dalam esophagus bagian
bawah. Keluhan sering ditemukan dalam kehamilan, terutama dalam posisi tengkurap atau menelan
suatu makanan tertentu atau obat.
- Konstipasi
Konstipasi sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan motilitas usus sehingga memerlukan waktu
lebih lama untuk menyerap cairan. Demikian pula usus dapat saling berdesakan akibat tekanan dari
uterus yang membesar
- vena varikosa (varicose veins)
- vena varikosa (varicose veins) mengakibatkan lemahnya dinding vena atau cacatnya fungsi katup.
Sirkulasi yang buruk di ekstremitas bawah merupakan predisposisi wanita terkena vena varikosa
(varicose veins) di kaki dan paha juga lamanya berdiri atau duduk. Penatalaksanaan dengan metode
pembedahan dan injeksi tidak dianjurkan selama kehamilan.
- edema kaki
sebagian besar wanita menunjukkan edema pada kaki di akhir kehamilan, karena peningkatan
kesulitan pengembalian darah vena dari ekstremitas bawah. Lamanya duduk dan udara yang panas
meningkatkan terjadinya edema. Edema kaki menjadi perhatian ketika disertai hipertensi atau
proteinuria
- haemoroid (wasir0
haemoroid dapat menonjol keluar anus. Wasir yang kecil kadang tidak menimbulkan keluhan, sedang
yang besar sering menimbulkan keluhan bahkan dapat menimbulkan komplikasi hebat, yaitu rasa
nyeri, serta perdarahan pada saat buang air, serta ada sesuatu yang keluar dari anus
c. sebelum kelahiran
fundus ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk kedalam rongga panggul, kemudian
perut kelihatan maju ke depan.

F. Adaptasi Kehamilan
1. Tugas Perkembangan Selama Kehamilan
Tugas terakhir di minggu terakhir adalah pengakhiran kehamilan dan untuk melahirkan bayinya.
Dia harus mempersiapkan fase letting go dari kehamilan dan semua penyatuan perasaan dan
kreatifitas, proses perpisahan dengan janin. Sadar atau tidak sadar ketakutan mutilasi, kematian atau
abdonment selalu muncul pada waktu ini. Antisipasi kecemasan merupakan hal yang normal dan
sehat.
Selama kehamila, tingkat ketergantungan kebutuhan meningkat, puncaknya pada trimester ketiga,
selama persalinan dan periode asuhan kehamilan. Seorang ibu yang sedang hamil harus memelihara
dirinya sendiri sehingga dia dapat merawat bayinya. Seorang laki-laki juga merasa kebutuhannya
meningkat, terutama untuk seorang ynag dapat dipercaya untuk merawat bayinya, karena ibu yang
sedang mengandung lebih banyak introspektif dengan kemajuan kehamilannya. Anggota keluarga
seharusnya mengingatkan, khususnya pada periode ini.

51
Hampir semua ibu hamil menunjukkan kebutuhan yang sama pada trimester ketiga walaupun
berbeda latar belakang, tingkat pendidikan, dan pengalaman seorang wanita memusatkan perhatian
pada bayinya, proses kelahiran, perubahan fisik dan emosional. Ekspresi pada trimester tiga ini antara
lain:
a. kesehatan bayi (pertanyaan tentang kecacatan bayi, tanda kesehatan bayi, bagaimana pengaruh
kelahiran bagi bayi, efek obat dan anestesi)
b. biaya kelahiran bayi (rumah sakit, pengeluaran alat)
c. proses persalinan dan kelahiran (nyeri, ketakutan, salah paham, ketika ada di rumah sakit)
d. keluarga (bagaimana penerimaan anak yang lain dengan kehadiran bayi, bagaimana perencanaan
selama dirumah sakit, bagaimana pasangan merespon bayi)
2. Harapan-Harapan Yang Terkandung Dalam Tugas Seorang Ayah
Pada saat trimester tiga, seorang ayah lebih memusatkan perhatian kepada kedatangan bayi.
Seorang ayah mungkin lebih enggan untuk datang pada kelas pendidikan kelahiran bayi atau
mendengar rencana atau ide tentang bayi berulang-ulang. Seorang ayah mungkin akan mengecat
ruang bayi atau menata ulang perabotanya.
Seperti seorang ibu, seorang ayah juga mengungkapkan peningkatan kecemasan kelahiran bayi yang
semakin dekat. Dia mungkin takut dengan kesehatan pasangannya dan kesehatan bayinya. Bantuan
yang dapat dilakukan pada proses ini antara lain support dan pengakuan pencapaian hasil.
(Dickason, 1997)

D. Perubahan Psikologis Ibu Dan Ayah Pada Trimester Tiga


1. perubahan psikologis pada ibu
Kehamilan merupakan suatu kondisi perubahan body image dan juga mengharuskan mengulang
hubungan sosial dan perubahan peran anggota keluarga. Bagaimanapun juga, wanita menunjukkan
respon psikologis dan emosional yang sama selama kehamilan, antara lain:

a. Ambivalence
Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan, dimana ada element yang mengejutkan bahwa konsepsi
telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan dengan pemilihan waktu yang “salah”, kekhawatiran
tentang modifikasi kebutuhan hubungan yang ada atau rencana karier ; ketakutan tentang peran baru;
dan ketakutan tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
b. Acceptance (penerimaan)
Penerimaan kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Rendahnya penerimaan cenderung
dihubungkan dengan tidak direncanakanya kehamilan dan bukti ketakutan dan konflik. Pada trimester
tiga menggabungkan perasaan bangga dengan takut mengenai kelahiran anak. Pada periode ini,
khususnya hak istimewa kehamilan lebih berarti.

52
Selama trimester akhir, ketidaknyamanan fisik kembali meningkat dan istirahat yang adekuat menjadi
keharusan. Wanita membuat persiapan akhir untuk bayi dan mungkin menggunakan waktu yang lama
untuk mempertimbangkan nama anaknya.
c. Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain merupakan peristiwa yang biasa
dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi kurang tertarik dengan aktifitas terdahulunya dan lebih
berkonsentrasi dengan kebutuhan untuk istirahat dan waktu untuk sendiri.
d. Mood Swings (Perasaan Buaian)
selama kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan suka cita. Pasangan
harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik perilaku kehamilan, hal itu menjadi mudah
baginya untuk lebih efektif disamping itu akan menjadi sumber stress selama kehamilan.
e. change in body image (perubahan gambaran tubuh)
Kehamilan menimbulkan perubahan tubuh wanita periode waktu yang singkat. Wanita menyadari
bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang sebagai kemajuan kehamilan.
Reaksi ibu/ istri pada kehamilan trimester tiga:
- lebih cemas akan kecanggungan fisik
- ketidaknyamanan
- persiapan persalinan
- sering mimpi kelainan letak, tidak dapat lahir, takut cacat.
- Pada akhir kehamilan terangsang secara tiba-tiba.

2. Perubahan Psikologis Pada Ayah


Harapan ayah menunjukkan persamaan perasaan dan konflik denga ibu yang mengandung ketika
kehamilan akan ditegaskan. Tingkat ambivalence tergantung beberapa faktor , seperti apakah
kehamilan direncanakan, hubungan laki-laki dengan pasangannya, pengalaman kehamilan
sebelumnya, umur, dan stabilitas ekonominya.
Pada trimester tiga, perhatian dan ketakutan mungkin berulang. Banyak laki-lakki merasa takut
melukai bayi yang belum lahir selama intercourse. Ayah juga mulai takut dan membayaqngkan
tentang apa yang akan terjadi dengan pasangannya dan bayinya yang belum lahir selama persalinan
dan kelahiran.
Reaksi ayah/ suami pada kehamilan trimester tiga:
- memilih alternatif kontak seksual
- perhatian tertuju pada tanggung jawab financial
- melamun tentang anak, jadi apa, kehilangan istri
- merubah perilaku seksual dengan pasangannya.
(Olds, 1995)

53
E. Kebutuhan Pengetahuan Bagi Orang Tua : Pada Kehamilan Trimester Ketiga Dan
Kelahiran Bayi
1. perubahan fisik pada trimester tiga
2. perubahan emosional pada trimester tiga dan periode post partum
3. sexuality
a. perubahan kebutuhan
b. sexual expression (cara yang berbeda)
c. sexual concerns
d. problem solving

4. ketidaknyamanan ringan kehamilan


a. frekuensi berkemih
b. sakit punggung
c. dyspnea
d. varicose veins
e. kontraksi braxton hicks
f. kram kaki
g. vaginal discharge
h. konstipasi
i. nyeri disekitar tulang
j. fatigue
5. tanda bahaya
a. perdarahan vagina
b. nyeri perut
c. edema pada muka, tangan, dan kaki
d. sakit kepala yang hebat
e. gangguan bicara
f. rupture of membrane (sebelum 38 minggu)
6. nutrisi
7. general hygiene
a. istirahat dan tidur
b. latihan
8. penggunaan obat
a. rokok
b. alkohol
c. obat OTC
d. resep obat
9. pertumbuhan janin

54
10. persiapan menyusui
11. support system
12. persiapan kelahiran bayi
a. rasa takut dan cemas
b. keterlibatan ayah dalam kelahiran bayi
c. manajemen nyeri
d. intervensi obstetri
13. persiapan menjadi orang tua
a. perubahan gaya hidup
b. perubahan peran
c. konflik peran
d. keseimbangan tuntutan keluarga
e. tugas perkembangan maternal
14. persiapan untuk bayi baru lahir
15. rencana keluarga
(Reeder, 1992)

F. Reaksi Kognitif Dan Emosional Ibu Pada Kehamilan Trimester Tiga


1. Pemulihan ketidaknyamanan fisik
Fatigue, beban yang berat, frekuensi, sleepnessness, kekakuan.
2. Pengembangan ukuran psychososial
Kebanyakan perubahan gambaran diri terjadi pada trimester tiga; perasaan kejanggalan dan kekakuan
3. Peningkatan perhatian pada dirinya sendiri
4. Peningkatan perhatian
- ketakutan diri untuk mendapatkan kesehatan dan “performance” selama persalinan
- ketakutan pada kesehatan bayi
5. Pemikiran penerimaan peran sebagai seorang ibu
- membayangkan situasi sebagai orang tua
- obsesi persalinan dan kelahiran, keinginan kehamilan yang berlebihan
- peningkatan nesting behavior
(Reeder, 1992)

G. Komplikasi Kehamilan Trimester Tiga (28-40 Minggu)


1. Persalinan Prematuritas
Persalinan prematuritas (prematur) dimaksudkan dengan persalinan yang terjadi diantara umur
kehamilan 29-36 minggu, dengan berat badan lahir kurang dari 2,5 kg. Persalinan prematuritas
merupakan masalah besar karena berat janin kurang dari 2,5 kg dan umur kurang dari 36 minggu,
maka alat-alat vital belum sempurna. Sebab persalinan prematuritas :

55
a. hamil dengan perdarahan, kehamilan ganda
b. kehamilan disertai komplikasi (preeklamsia, dan eklamsia)
c. kehamilan dengan komplikasi penyakit ibu (hipertensi, penyakit ginjal, penyakit jantung, dsb).
Keadaan gizi yang rendah disertai kurang darah, lapisan dalam lahir yang kurang subur karena jarak
hamil terlalu pendek.

2. Kehamilan Ganda (Kembar)


Beberapa pengaruh yang merugikan ibu yang hamil ganda :
a. Pengaruh hamil ganda terhadap ibu :
Diperlukan gizi yang lebih banyak, sehingga tumbuh kembang janin mencapai cukup bulan, pada
hamil muda sering terjadi keluhan yang lebih hebat, ibu sering cepat lelah, sering terjadi penyulit hamil
(hidramnion, preeklamsia, dan eklamsia), pada saat persalinan dijumpai kesulitan.
b. Pengaruh hamil ganda terhadap janin :
Dapat terjadi persalinan prematuritas, dapat terjadi janin dengan anemia atau BBLR, setelah
persalinan anak pertama dapat terjadi pelepasan plasenta sebelum waktunya dan membahayakan janin
ke dua.
3. Kehamilan Dengan Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan memberikan dampak yang membahayakan ibu dan janin dalam
kandungan. Perdarahan yang dapat membahayakan dan berhubungan dengan trimester ketiga adalah
mengalami perdarahan plasenta previa, perdarahan solusio plasenta, perdarahan dari pecahnya sinus
marginalis dan perdarahan dari pecahnya vasa previa.
4. Kehamilan Dengan Ketuban Pecah Dini
Pecahnya selaput janin memberikan pertanda bahaya dan memberi kesempatan infeksi
langsung pada janin. Disamping itu, gerak janin makin terbatas, sehingga pada kehamilan kecil
mungkin dapat terjadi deformitas. Oleh karena itu bila berhadapan dengan kehamilan dengan
mengeluarkan air apalagi belum cukup bulan harus segera datang kerumah sakit dengan fasilitas yang
memadai.
5. Kehamilan dengan kematian janin dalam rahim
Penyebab kematian janin dalam rahim:
a. kehamilan diatas umur hamil 36 minggu pada ibu dengan diabetes melitus
b. mungkin terjadi lilitan tali pusat yang mematikan
c. terjadi simbol tali pusat
d. gangguan nutrisi menjelang kehamilan cukup bulan
e. kehamilan dengan perdarahan
f. kehamilan lewat waktu lebih dari 14 hari
6. Kehamilan Lewat Waktu Persalinan (Senotinus)
Beberapa kerugian dan bahaya kehamilan lewat waktu:

56
a. janin yang kekurangan nutrisi dan oksigen, akan mengalami pengrusakan diri sendiri, dengan
metabolisme jaringan lemak bawah kulit sehingga tampak tua dan keriput, sebagai gejala janin
dengan hasil lewat waktu
b. air ketuban yang makin kental, akan sulit dibersihkan, sehingga dapat menimbulkan gangguan
pernafasan saat kelahirannya.
c. Bila gangguan terlalu lama dan berat, janin dapat meninggal dalam rahim
d. Mungkin plasenta cukup baik tumbuh kembangnya sehingga dapat memberikan nutrisi cukup dan
janin menjadi lebih besar
e. Dengan makin besarnya janin dalam rahim memerlukan tindakan operasi persalinan
f. Kerugian pada ibu tidak terlalu besar, kecuali kemungkinan persalinan dengan tindakan operasi
seperti induksi persalinan sampai dengan sesio sesarea
7. Kehamilan Dengan Preeklamsia Dan Eklamsia
Gejala klinik preeklamsia ringan :
a. tekanan darah sekitar 140/90 atau kenaikan tekanan darah 30 mmHg untuk sistolik 15 mmHg
untuk diastolik dengan interval pengukuran selama 6 jam
b. terdapat pengeluaran protein dalam urin 0,3 gr/literatau kualitatif +1,-+2
c. edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya)
d. kelainan berat badan lebih dari 1 kg/minggu
Gejala preeklamsi berat (kelanjutan preeklamsia ringan) :
a. tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
b. pengeluaran protein dalam urine lebih dari sekitar 5 gr/24 jam
c. terjadi penurunan produksi urin kurang dari 400 cc/24 jam
d. terdapat edema paru dan sianosis dan terasa sesak napas.
e. Terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri dibagian daerah perut atas)
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1999)

H. Pengkajian Biophysical Fetus


Ultrasonosgrafi digunakan pada trimester pertama, kedua, ketiga
1. Trimester Pertama
a. penentuan tanggal dan penegasan kehamilan
b. deteksi IUD
c. diagnosis kehamilan ektopik
d. diagnosis multiple gestation
e. pengkajian lokasi plasenta
2. Trimester Kedua Dan Ketiga
a. pengkajian plasenta
b. pengkajian struktur tubuh fetus
c. pengkajian pertumbuhan fetus

57
d. visualization of fetus, plasenta, dan amniotoc cavity selama amniosintesis
e. pengkajian posisi dan presentasi fetus
f. diagnosa kelangsungan hidup fetus
g. biophysical profile scorer
(Dickason, 1997)

Asuhan keperawatan trimester ketiga


a. Pengkajian
- ketidaknyamanan dan status pernapasan
- adanya nyeri
- riwayat penyakit
- edema
- kaji pola seksual
- kaji respon penurunan pola tidu
- kaji persiapan persalinan, kelahiran, dan kedatangan bayi baru lahir
b. Diagnosa Keperawatan
- Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik pengaruh hormonal
- Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman, kesalahan interpretasi informasi
- Resiko tinggi hargadiri rendah berhubungan dengan kemampuan untuk menyelesaikan tugas
kehamilan / kelahiran anak
- Resiko tinggi cedera berhubungan dengan hipertensi, infeksi, penggunaan/ penyalahgunaan zat,
perubahan sistem imun, profil darah abnormal, hipoksia jaringan, ketuban pecah dini.
- Eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus, peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi
aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus
- Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual, ketidaknyamanan, atau
merasa takut
- Resiko tinggi Curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume cairan/ perubahan aliran balik
vena, perubahan permeabilitas kapiler
- Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas, stres, psikologi,
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
- Risiko tinggi cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen/
agen infeksi
- Resiko tinggi koping individu/ keluarga tidak efektif berhubungan dengan krisis situasi/ maturasi,
kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis, metoda koping yang tidak adekuat, sistem pendukung
yang tidak ada/ tidak adekuat.

58
I. rencana keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
. keperawatan
1. Ketidaknyaman Setelah diberikan 1. 1. kaji secara terus- 1. data dasar terbaru
an berhubungan asuhan keperawatan, menerus untuk merencanakan
dengan klien merasa ketidaknyamanan klien perawatan.
perubahan fisik nyaman. dan metoda untuk
pengaruh Kriteria hasil yang mengatasinya. 2.penurunan
hormonal diharapkan : 2. 2. kaji status kapasitas pernapasan
1. 1. Melakukan pernapasan klien saat uterus menekan
aktivitas perawatan3. perhatikan adanya diafragma,
diri dengan tepat keluhan ketegangan mengakibatkan
untuk mengurangi pada punggung dan dispnea
ketidaknyamanan. perubahan cara jalan. 3.
2. 2. Melaporkan Anjurkan penggunaan 4. lordosis dan
ketidaknyamanan sepatu hak rendah, regangan otot
dapat diminimalkan/ latihan pelvicrock, disebabkan oleh
dikontrol. girdle maternitas, pengaruh hormon
3. mencari penggunaan kompres (relaksin,
pertolongan medis panas, sentuhan progesteron) pada
dengan tepat. terapeutik atau sambungan pelvis
stimulasi saraf dan perpindahan
elektrikal transkutan pusat gravitasi
dengan tepat sesuai dengan
4. perbesaranuterus.
5. perhatikan adanya kram Intervensi multipel
pada kaki. Anjurkan biasanya membantu
klien untuk meluruskan untuk
kaki dan mengangkat menghilangkan
telapak kaki bagian ketidaknyamanan.
dalam keposisi 5.
dorsofleksi, 6. 4.menurunkan
menurunkan masukan ketidaknyamanan
susu, sering mengganti berkenaan dengan
posisi, dan menghindari perubahan kadar
berdiri/ duduk lama kalsium/

59
6. ketidakseimbangan
7. 5. kaji adanya/ kalsium-fosfor atau
frekuensi kontraksi karena tekanan dari
braxton Hick. Berikan pembesaran uterus
informasi mengenai pada saraf yang
fisiologi aktifitas uterus mensuplai
ekstremitas bawah.
6. perhatikan keluhan 7.
aktifitas BAK dan 5. 5. kontraksi ini dapat
tekanan pada kandung menciptakan
kemih ketidaknyamanan
pada multigrafida
8. 7. kaji adanya pada trimester
konstipasi dan kedua. Primigrafida
hemoroid biasanya tidak
9. mengalami
10. 8. kaji adanya pirosis ketidaknyamanan ini
(nyeri ulu hati). Tinjau sampai trimester
pembatasan diet akhir

10. perhatikan adanya 8. 6.pembesaran uterus


leukorea dan pruritus. trimester ketiga
Anjurkan klien untuk menurunkan
sering mandi, kapasitas kandung
menggunakan celana kemih,
dalam katun, pakaian mengakibatkan
longgar dan sering berkemih
menghindari duduk 9.
untuk waktu yang lama7. 7.peningkatan
10. berikan suplemen pemindahan posisi
kalsium dengan tepat. uterus memperberat
Anjurkan penggunaan masalah eliminasi
jel aluminium
hidroksida sesuai 10. 8.masalah sering
kebutuhan terjadi pada
trimester kedua dan
dapat berlanjut,

60
khususnya bila diet
tidak dimodifikasi.
11.
9. saat kadar
estrogen tinggi,
sekresi kelenjar
servikal
menghasilkan media
asam yang
mendorong
proliferasi
organisme.

10.penambahan
produk susu bila
intoleransi dapat
menjadi masalah.
Jeli dapat
menurunkan kadar
fosfor dan
memperbaiki ketidak
seimbangan
kalsium-fosfor
2. Kurang Setelah 1. berikan informasi 1. pemahaman
pengetahuan mendapatkan asuhan tentang perubahan kenormalan
berhubungan keperawatan, klien fisik/ fisiologis normal perubahan ini dapat
dengan kurang mampu menambah berkenaan dengan menurunkan
pengalaman, pengetahuannya trimester ketiga kecemasan dan
kesalahan tentang perubahan membantu
interpretasi fisik/ psikologis, 2. berikan informasi meningkatkan
informasi persalinan atau tertulis/ verbal tentang penyesuaian aktifitas
kelahiran. tanda-tanda awitan perawatan diri
Kriteria hasil yang persalinan
diharapkan: 2. membantu klien
1.mendiskusikan 3. berikan informasi untuk mengenali
perubahan fisik/ verbal/ tertulis tentang awitan persalinan,
psikologis perawtan bayi dan untuk menjamin tiba
berkenaan dengan pemberian makan dirumah sakit tepat

61
persalinan/ kelahiran waktu, dan
4. anjurkan menangani
2.mengidentifikasi keikutsertaan dalam persalinan/ kelahiran
sumber-sumber yang kelas kelahiran anak
tepat untuk dan melakukan 3. membantu
mendapatkan orientasi rumah sakit menyiapkan
informasi tentang atau rumah bersalin pengambilan peran
perawatan bayi baru, memrlukan
barang-barang
3.mengungkapkan tertentu untuk
kesiapan untuk perabot, pakaian,
persalinan/ kelahiran dan suplai.
dan bayi 4. menurunkan
ansietas berkenaan
dengan ketidak
tahuan;
meningkatkan
mekanisme koping
untuk persalinan/
kelahiran.
3. Resiko tinggi Setelah diberikan 1. perhatikan isyarat 1. Krisis trimester
hargadiri rendah asuhan keperawatan, verbal dan nonverbal akhir ini dapat
berhubungan diharapkan klien klien/ pasangan saat mengakibatkan klien
dengan dapat meningkatkan diskusi tentang merasa cemas,
kemampuan harga dirinya. masalah-masalah ambivalen, dan
untuk Kriteria hasil yang perubahan tubuh dan depresi akan
menyelesaikan diharapkan: harapan peran tubuhnya dan efek-
tugas kehamilan 1. mendiskusik 2. diskusikan sifat atau efek kehamilan pada
/ kelahiran anak an reaksi- frekuensi mimpi-mimpi kemampuan/
reaksi aktifitasnya.
terhadap 3. evaluasi adaptasi
perubahan fisiologis klien/ 2. mimpi dan fantasi
citra tubuh pasangan terhadap berhubungan dengan
dan impian- kehamilan pengalaman
impian melahirkan,
4. berikan informasi kemungkinan
2. mencari model kepada pasangan abnormalitas bayi
peran positif dalam mengenai kenormalan baru lahir,

62
persiapan untuk introspeksi, perubahan perubahan peran
menjadi orangtua alam perasaan, dan rasa yang berat.
takut.
3. mengungkapkan 3. tugas normal
perasaan percaya 5. berikan/ tinjau ulang pada trimester ketiga
diri mengenal peran informasi tentang berfokus pada
baru. perubahan fisik normal persiapan menjadi
pada trimester ketiga. ibu/ ayah.

4. memikirkan diri
terus-menerus dapat
membingungkan,
tetapi hal ini
memungkinkan klien
untuk menilai,
beradaptasi, dan
meningkatkan
kekuatan dari dalam
diri yang diperlukan
untuk melahirkan
anak, menjadi orang
tua, dan perubahan
peran. Mimpi/ rasa
takut terhadap
persalinan adalah
normal.

5. pendidikan/
komunikasi tentang
bagaimana
perubahan tubuh
normal dapat
mempengaruhi
secara positif sikap
dan persepsi yang
memudahkan
pemahaman dan
apresiasi terhadap

63
kehamilan pada
kedua anggota
pasangan.
4. Resiko tinggi Setelah diberikan 1. periksa/ 1. situasi
cedera asuhan keperawatan, evaluasi faktor- potensial
berhubungan pasien diharapkan faktor risiko risiko tinggi
dengan tidak mengalami yang ada sering
hipertensi, cedera. sebelumnya/ menjadi
infeksi, Kriteria hasil yang baru, nadi, dan masalah dan
penggunaan/ diharapkan: bunyi jantung. memerlukan
penyalahgunaan 1. mengungkap Periksa tanda- intervensi
zat, perubahan kan tanda hipertensi segera, bila
sistem imun, pemahaman akibat kebutuhan
profil darah tentang kehamilan. sirkulasi dan
abnormal, faktor-faktor 2. dapatkan kultur metabolik
hipoksia risiko vagina. Kaji paling besar.
jaringan, individu terhadap infeksi 2. infeksi
ketuban pecah yang dan penyakit vagina yang
dini. potensial hubungan tidak dapat
2. bebas dari seksual diobati,
komplikasi menciptakan
3. dapatkan Hb ketidaknyam
dan Ht pada anan berat
gestasi minggu pada klien,
ke 28. pastikan dan risiko
klien mentaati terhadap
asupan zat besi janin.
dan vitamin 3. mendeteksi
pranatal setiap anemia
hari. dengan
4. berikan hipoksemia/
informasi anoksia
tentang tanda- potensial
tanda awitan pada klien
persalinan ; dan janin
tinjau ulang 4. riwayat
riwayat KPD/ positif
persalinan meningkatka

64
paterm n
5. tentukan kemungkinan
penggunaan masalah
alkohol/ obat- serupa pada
obatan lain kehamilan
6. kaji terhadap berikutnya
perdarahan 5. penggunaan/
vagina dan penyalahgun
tanda-tanda aan zat
koagulasi intra membuat
vaskulardisemin klien berisiko
ata.. terhadap
persalinan
prematur dan
janin sulit
dilahirkan
6. adanya
kedaruratan
obstetrik,
dengan
reduksi pada
volume
cairan dan
penurunan
kapasitas
vaskular
diseminata
5. Eliminasi urin Setelah diberikan 1.berikan informasi 1. membantu klien
berhubungan asuhan keperawatan, tentang perubahan memahami alasan
dengan klien mengerti perkemihan fisiologis dari
pembesaran tentang perubahan sehubungan dengan frekuensi berkemih
uterus, pola eliminasi urin. trimester ketigaanjukan dan nokturia.
peningkatan Kriteria hasil yang klien untuk melakukan Pembesaran uterus
tekanan diharapkan: posisi miring saat tidur. trimester ketiga
abdomen, 1. meng Perhatikan keluhan- 2. meningkatkan
fluktuasi aliran ungkapkan keluhan nokturia. perfusi ginjal
darah ginjal dan pemahaman 3.anjurkan klien untuk
laju filtrasi tentang menghindari posisi 3.posisi ini

65
glomerolus kondisi tegak dalam waktu memungkinkan
2. meng yang lama terjadinya sindrom
identifikasi 4.berikan informasi vena kava dan
cara-cara mengenai perlunya menurunkan aliran
untuk masukan cairan 6-8 vena
mencegah gelas/ hari, penurunan
stasis masukan 2-3 jam 4.mempertahankan
urinarius dan sebelum beristirahat, tingkat cairan dan
atau edema dan penggunaan garam, perfusi ginjal
jaringan makanan, dan produk adekuat, yang
mengandung natrium mengurangi natrium
dalam jumlah sedang diet untuk
5.berikan informasi mempertahankan
mengenai bahaya status isotonic.
menggunakan diuretik
dan penghilangan 5.kehilangan/
natrium dari diet pembatasan natrium
6.tes urin midstream dapat sangat
untuk memeriksa menekan regulator
albumin renin-angiotensin-
aldosteron dari kadar
cairan,
mengakibatkan
dehidrasi/
hipovolemia berat
6.dapat
mengidentifikasi
spasme glomerulus
atau penurunan
perfusi ginjal
berkenaan dengan
hipertensi akibat
kehamilan

6. Perubahan pola Setelah diberikan 1. mulai 1. penurunan


seksual asuhan keperawatan, pengkajian minat pada
berhubungan diharapkan pasien seksual, cari aktivitas/
dengan dapat memahami perubahan pada koitus

66
perubahan perubahan pola trimester seksual
hasrat seksual, seksualitas. pertama dan sering terjadi
ketidaknyamana Kriteria hasil yang kedua pada
n, atau merasa diharapkan: 2. kaji persepsi trimester
takut 1. mendiskusik pasangan ketiga,
an masalah terhadap karena
yang hubungan perubahan/
berhubungan seksual ketidaknyam
dengan isu- 3. anjurkan anan
isu seksual pasangan untuk fisiologis
pada berdiskusi, 2. kemampuan
trimester tentang pasangan
ketiga perasaan dan untuk
2. meng masalah yang mengidentifi
ekspresikan berhubungan kasikan/
kepuasan dengan dengan mengungkap
bersama perubahan pola kan/
dengan seksual. menerima
dengan Berikan perubahanse
hubungan informasi ksual pada
seksual tentang trimester
kenormalan pertama
perubahan. dapat
4. berikan mempengaru
informasi hi hubungan
tentang metoda- dan
metoda kemampuan
alternatif untuk mereka untuk
mencapai mendukung
kepuasan satu sama
seksual dalam lain secara
pemenuhan emosional
kebutuhan 3. komunakasi
keintiman/ antar
kedekatan pasangan
5. anjurkan pilihan adalah
posisi untuk penting
koitus selain untuk

67
dari posisi pria pemecahan
diatas masalah yang
6. diskusikan konstruksif.
pentingnya 4. kebutuhan
tidak meniup seksual dapat
udara ke dalam dipenuhi
vagina melalui
7. anjurkan klien/ masturbasi,
pasangan untuk kemesraan,
mengungkapka membelai,
n rasa takut dan
yang dapat sebagainya
menurunkan bila secara
hasrat untuk bersamaan
koitus diinginkan
8. instruksikan atau dapat
klien untuk diterima.
mendiskusikan 5. pembesaran
keamanan abdomen
koitus dalam klien
minggu ke 6-ke memerlukan
8 akhir dengnan perubahan
pemberiperawat posisi untuk
annya. kenyamanan
dan
keamanan
6. kematian ibu
karena
embolisme
udara telah
dijumpai
7. kesalahan
pengertian
dan rasa
takut bahwa
koitus dapat
mengakibatk
an cedera

68
janin, infeksi,
dan
timbulnya
persalinan
dapat juga
mempengaru
hi hasrat
seksual.
8. instruksi
khusus
mungkin
ditemukan
bila terdapat
riwayat
komplikasi
atau bila
komplikasi
diantisipasi.

7. Resiko tinggi Setelah diberikan 1. tinjau ulang 1. retensi


Curah jantung asuhan keperawatan, perubahan kelebihan
berhubungan diharapkan klien fisiologis cairan dan
dengan mampu mengontrol normal. permulaan
peningkatan volume cairan. Identifikasi respons stres
volume cairan/ Kriteria hasil yang tanda/gejala renin-
perubahan diharapkan: yang angiotensin
aliran balik 1. tekanan memerlukan II-aldosteron
vena, perubahan darah evaluasi medis dapat
permeabilitas normal, atau intervensi menyebabka
kapiler bebas edema 2. pantau n cairan
patologis frekuensi nadi meninggalka
2. mengidentifi jantung n
kasi adanya 3. catat tanda- kardiovaskul
tanda-tanda tanda hipertensi er,
abnormal akibat mengakibatk
yang kehamilan: an dehidrasi

69
memerlukan edema umum, yang secara
evaluasi albuminuria 2+, negatif
alnjut. dan hipertensi mempengaru
dengan hi curah
peningkatan jantung
sistolik lebih 2. saat
besar dari 30 frekuensi
mm Hg atau jantung
sistolik lebih istirahat
besar dari 30 meningkat
mm Hg atau secara
diastolik > dari normal
15 mm Hg sebanyak 15
4. anjurkan pdm untuk
perubahan memudahkan
posisi yang sirkulasi
sering tambahan
volume
cairan
3. membedakan
antara edema
fisiologis
normal dan
potensial
4. posisi
supine/rekum
ben dan
posisi tegak
lama sangat
menurunkan
aliran balik
vena dan
curah jantung
pada
trimester
tiga, secara
negatif
mempengaru

70
hi aliran pada
uterus dan
ginjal. Posisi
sim/
semifowler
miring
mengoptimal
kan perfusi
plasenta/
ginjal
5. meningkatka
n aliran balik
vena,
sehingga
menurunkan
edema,
8. Gangguan pola Setelah diberikan 1. tinjau ulang 1. membantu
tidur asuhan keperawatan, kebutuhan mengidentifi
berhubungan diharapkan pasien perubahan tidur kasi
dengan tidak mengalami normal kebutuhan
perubahan pada gangguan pola tidur. berkenaan untuk
tingkat aktifitas, Kriteria hasil yang dengan menetapkan
stres, psikologi, diharapkan: kehamilan. pola tidur
ketidakmampua 1. melaporkan Tentukan pola yang berbeda
n untuk perbaikan tidur saat ini 2. peningkatan
mempertahanka tidur/istirahat 2. evaluasi tingkat retensi
n kenyamanan. 2. melaporkan kelelahan cairan,
peningkatan 3. kaji terhadap penambzaha
rasa sejahtera kejadian n berat
dan perasaan insomnia dan badan, dan
segar respons klien pertumbuhan
terhadap janin, semua
penurunan memperberat
tidur. Anjurkan perasaan
alat bantu untuk lelah,
tidur, seperti khususnya
teknik relaksasi, pada
membaca, multipara.

71
mandi air 3. ansietas yang
hangat,dan berlebihan,
penurunan kegembiraan,
aktifitas ketidaknyam
sebelum anan fisik,
istirahat nokturia, dan
4. perhatikan aktifitas janin
keuslitan dapat
bernafas karena mempersulit
posisi. tidur
Anjurkan tidur 4. pada posisi
pada posisi rekumben,
semi fowler pembesaran
5. dapatkan sel uterusserta
darah merah organ
(SDM) dan abdomen
kadar Hb menekan
6. rujuk klien diafragma,
untuk konseling sehingga
bila kekurangan membatasi
tidur/kelelahan ekspansi
mempengaruhi paru.
aktifitas Penggunaan
kehidupan posisi
sehari-hari semifowler
memugnkink
an diafragma
menurun,
membantu
mengembang
kanekspansi
paru optimal
5. anemia dan
penurunan
kadar
Hb/SDM,
mengakibatk
an penurunan

72
oksigenasi
jaringan serta
mempengaru
hi perasaan
letih
berlebihan
6. mungkin
perlu bagi
klien
menghadapi
perubahan
siklus tidur-
terjaga,
mengidentifi
kasi prioritas
yang tepat
dan
memodifikas
i komitmen

9. Risiko tinggi Setelah diberikan 1. lanjutkan 1. perubahan


cedera janin asuhan keperawatan, pengkajian pada nutrisi
berhubungan diharapkan dapat berkelanjutan ibu dapat
dengan masalah menjaga kesehatan tentang nutrisi menurunkan
kesehatan ibu, ibu dan janin dan ibu cadangan zat
pemajanan pada dapat menghindari 2. hindari besi pada
teratogen/ agen resiko cedera. penggunaan janin,
infeksi Kriteria hasil yang tembakau membatasi
diharapkan: 3. berikan cadangan
1. mengidentifi informasi lemak,
kasi faktor- tentang resiko memperlamb
faktor risiko terapi obat at
individu 4. pantau profil perkembanga
2. mengubah biofisik janin n neurologis
gaya hidup/ 5. perhatikan pada
perilaku kondisi neonatus/
yang membran; klien anak, dan

73
menurunkan yang dirawat di menurunkan
resiko rumah sakit bila cadangan
membran pecah protein untuk
pertumbuhan
otak,
sehingga
menurunkan
lingkar
kepala pada
keturunan
2. dapat
menghambat
penebalan
berat badan
ibu,
menurunkan
pertumbuhan
intra uterus/
plasenta, dan
mengakibatk
an skor apgar
rendah saat
kelahiran
3. pada
trimester
ketiga,
sulfonamid
meningkatka
n risiko
hiperbilirubi
nemia
dengan
mempengaru
hi ikatan
albumin-
bilirubin.
Tetrasiklin
menyebabka

74
n pewarnaan
pada
pelapisan
desisua gigi
dan
menghambat
pertumbuhan
tulang pada
bayi
prematur.
Streptomisin
mengakibatk
an kerusakan
pada saraf
pendengaran
serta
kemungkinan
kehilangan
kehilangan
pendengaran
4. tentukan
kesejahteraan
uteroplasenta
/ janin dan
klien berisiko
terkena
sepsis
10. Resiko tinggi Setelah diberikan 1. kaji persiapan 1. keterlibatan
koping asuhan keperawatan, persalinan, pada kelas
individu/ diharapkan klien kelahiran, dan kelahiran
keluarga tidak mendapatkan kopign kedatangan bayi bayi dan
efektif individu yang baru lahir keahlian
berhubungan efektif. 2. tentukan tentang
dengan krisis Kriteria hasil yang persepsi klien/ peralatan dan
situasi/ diharapkan: pasangan bahan dalam
maturasi, 1. mendiskusik terhadap janin perawatan
kerentanan an reaksi sebagai dapat
pribadi, persepsi emosional kesatuan yang menunjukkan

75
tidak realistis, pada terpisah kesiapan
metoda koping trimester tiga 3. tentukan secara
yang tidak 2. menyiapkan bagaimana psikologis.
adekuat, sistem kelahiran manusia Kurangnya
pendukung bayi, sesuai mengetahui persiapan
yang tidak ada/ dengan kehamilan saat dapat
tidak adekuat keyakinan persalinan dan didasarkan
budaya kelahiran pada
melalui mendekat keyakinan
pendidikan/ 4. perhatikan budaya, atau
keahlian kehilangan dari dapat
3. mengidentifi kehamilan menandkan
kasi model sebelumnya, masalah
peran yang faktor-faktor keuangan
tepat genetik, atau atau
4. menggambar riwayat lahir psikologis
kan mati, dan 2. persepsi ini
karakteristik diskusikan menandakan
kepribadian makna kejadian pelengkapan
tentang janin tersebut kepada tugas-tugas
pasien/klien psikologis
5. evaluasi sistem dari
pendukung kehamilan
yang tesedia 3. seorang
pada klien/ dengan
pasangan. tingkat
ketergantung
an yang
tinggi dapat
mengalami
kesulitan
memenuhi
peningkatan
kebutuhan
ketergantuna
gnm klien
sehingga
dapat

76
menciptakan
konflik.
Selain itu,
koping
negatif
dimanifestasi
kan sebagai
akibat
kurangnya
persiapan
persalinan
dan atau
pada bayi
baru lahir.
4. pasangan
risiko tinggi
mungkin
lebih
memilih
untuk tidak
membuat
persiapan
dengan baik
sebagai cara
perlindungan
bagi mereka
sendiri dari
kemungkinan
kehilangn/
cedera
apabila janin
tidak hidup
5. ketersediaan
keluarga dan
teman dapat
membantu
klien/
pasangan

77
untuk
mengatasi
tugas-tugas
yang datang
karena
persalinan
dan
kelahiran.

78
Kesimpulan
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan
perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan
mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang
sulit juga.

Trimester kedua adalah periode masa tenang setelah menjalani masa-masa krisis pada
trimester pertama. Pada umur kehamilan ini kebanyakan kegiatan berkisar penimbangan
berat badan., mengecek urine, tekanan darah dan detak jantung. Tidak terlalu banyak yang
dikerjakan karena kebanyakan diskusi sudah dibicarakan pada kunjungan pertama ke dokter.
Trimester kedua sering disebut sebagai masa istirahat yang menyenangkan di tengah tengah
perjalanan panjang masa kehamilan.

Pada wanita hamil trimester III akan mengalami perubahan Fisiologis dan Psikologis
yang disebut sebagai periode penantian. Menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari
dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Saat ini juga merupakan
waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya
perhatian pada kelahiran bayi.

Saran

Bagi para pembaca, dimana makalah yang kami susun banyak kekurangan dan kurang
lengkap, kami mohon kritik yang bisa membangun sehingga kedepan bisa lebih baik.

79

Anda mungkin juga menyukai