Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN

KEBERSIHAN TANGAN

2017
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MEDIKA BSD
NOMOR : ……………………..

TENTANG
PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN
DI RUMAH SAKIT MEDIKA BSD
DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDIKA BSD

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan


kesehatan, maka diperlukan adanya buku Panduan
Kebersihan Tangan Rumah Sakit Medika BSD;
b. bahwa sesuai butir a. dan b diatas perlu ditetapkan dan
diatur dengan Surat Keputusan Direktur Utama Rumah
Sakit Medika BSD.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36


tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29
tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor
417/MENKES/PER/II/2011 tentang Komisi Akreditasi
Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN RUMAH SAKIT


MEDIKA BSD.
Pertama :: Memberlakukan Buku Panduan Kebersihan Tangan Rumah Sakit
Medika BSD sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
Kedua : Panduan Kebersihan Tangan Rumah Sakit Medika BSD sebagaimana
terlampir dalam surat keputusan ini dimaksud dalam diktum pertama
harus dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di Rumah Sakit
Medika BSD.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan
akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Tangerang Selatan
Pada Tanggal : Juli 2017
----------------------------------------------
Direktur Rumah Sakit Medika BSD

Prof. Hafil

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan anugerah

yang diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Kebersihan Tangan di Rumah Sakit Medika BSD

ini dapat selesai disusun.

Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada jajaran Direksi Rumah Sakit

Medika BSD yang telah memberikan dukungan moril dan materil dalam pembuatan pedoman ini,

para pejabat struktural dan tenaga fungsional di lingkungan Rumah Sakit Medika BSD yang telah

memberikan masukan dalam proses penyusunan pedoman ini, serta seluruh staf di Rumah Sakit

Medika BSD yang telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan

sampai pada proses monitoring dan evaluasi pedoman ini.

Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi rumah sakit dan pihak-pihak lainnya yang terkait

dengan penyelenggaraan akreditasi rumah sakit. Akhirnya saran dan koreksi demi perbaikan buku

panduan ini sangat kami harapkan.

Tangerang, Juli 2017

Tim PPI

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................. i


Surat Keputusan Direktur .................................................................. ii
Kata Pengantar .................................................................................. iv
Daftar Isi ........................................................................................... v
A. Latar Belakang ........................................................................... iv
B. Pengertian ................................................................................... iv
C. Tujuan Melakukan Hand Hygiene ............................................. iv
D. Ruang Lingkup ........................................................................... v
E. Cara Melakukan Hand Hygiene ................................................. vi
F. Gambar Tata Cara Melakukan Hand Hygiene ........................... viii
G. Cara Transmisi Mikroba Melalui Tangan .................................. ix
H. Cara Terpenting Cegah Kontaminasi Silang .............................. ix
I. Flora Kulit .................................................................................. ix
J. Flora Residen .............................................................................. x
K. Peningkatkan Kepatuhan Kebersihan Tangan ............................ x
L. Rekomendasi Kebersihan Tangan .............................................. x
M. Strategi Meningkatkan Kepatuhan.............................................. x
N. Air Untuk Mencuci Tangan ........................................................ xi
O. Alternatif Mencuci Tangan ........................................................ xi
P. Pengeringan Setelah Mencuci Tangan ........................................ xii
Q. Siapa Yang Wajib Melakukan Cuci Tangan ............................... xii
R. Kapan Waktu Cuci Tangan ......................................................... xii

v
BAB I
DEFINISI

A. Latar Belakang
Kegagalan melakukanhand hygieneyang baik dan benar dianggap sebagai penyebab utama infeksi rumah
sakit dan penyebaran mikroorganisme multiresisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan telah diakui sebagai
contributor yang penting terhadap timbulnya wabah (Boyce dan Pittet, 2002).
Perawatan menyediakan petugas kesehatan dengan tinjauan data : mencuci tangan dan antisepsis tangan di
lingkungan perawatan kesehatan.Selain itu, memberikan rekomendasi khusus untuk mempromosikan dan
meningkatkan kebersihan tangan dan mengurangi transmisi mikroorganisme patogen untuk pasien dan tenaga
kesehatan.
Keberhasilan vivo berbasis alkohol Pembersih tangan dan rendah insiden dermatitis yang terkait dengan
penggunaan terakhir.Studi terbarumenunjukkan nilai multidisiplin kebersihan tangan program promosi dan peran
potensial menggosok tanganberbasis alkohol dalam meningkatkan kebersihan tangan.

B. Pengertian
Hand hygiene adalah suatu upaya atau tindakan membersihkan tangan, baikdengan menggunakan sabun
antiseptik di bawah air mengalir atau dengan menggunakanhandrub berbasis alkohol dengan langkah-langkah
yang sistematik sesuai urutan, sehinggadapat mengurangi jumlah bakteri yang berada pada tangan
Praktek hand hygiene atau membersihkan tangan adalah untuk menghilangkan semua kotoran dan debris serta
menghambat atau membunuh mikroorganisme pada kulit. Mikroorganisme di tangan ini diperoleh dari
kontak dengan pasien dan lingkungan. Sejumlah mikroorganisme permanen juga tinggal di lapisan terdalam
permukaan kulit yaituS. epidermidis
Praktek Kebersihan tangan adalah mencuci tangan dengan Antiseptik, mencuci tangan dengan sabun dan
air,atau deterjen lain yang mengandung agen antiseptik.
Antiseptik handrubbing adalah menerapkansuatu handrub antiseptik untuk mengurangi atau menghambat
pertumbuhanmikroorganisme tanpa memerlukan sumber air dan tidak memerlukan pembilasan atau pengeringan
dengan handuk.
Tangan antisepsis, mengurangi ataumenghambat pertumbuhan mikroorganisme dengan penerapan
suatuantiseptik handrub atau dengan melakukan handwash antiseptik.

C. Tujuan Melakukan Hand Hygiene


1. Untuk memutus transmisi mikroba melalui tangan:
a. Diantara area perawatan dan zona pasien
b. Diantara zona pasien dan area perawatan
c. Pada daerah tubuh pasien yang berisiko infeksi (contoh: membrane mukosa, kulit non-intak, alat
invasif)
d. Dari darah dan cairan tubuh.
2. Untuk mencegah:
a. Kolonisasi patogen pada pasien (termasuk yang multi resisten)
b. Penyebaran patogen ke area perawatan
c. Infeksi yang disebabkan oleh mikroba endogen
d. Kolonisasi dan infeksi pada petugas kesehatan.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Kebersihan Tangan


Ruang lingkup kebersihan tangan meliputi kebersihan tangan dengan hand rub berbasis alcohol, keberishan
tangan dengan air mengalir dan kebersihan tangan procedural untuk di kamar bedah. Kebersihan tangan dilakukan
oleh semua petugas yang ada di Rumah Sakit Medika BSD harus memahami kebersihan tangan dengan 6 langkah
5 momen atua lima saat melakukan kebersihan tangan disesuaikan dengan kegiatan bagian masing-masing.

Bagian – bagian yang ada di lingkungan Rumah Sakit tersebut meliputi: Bagian Manajerial, Instalasi Rawat Inap,
Instalasi Kamar Bedah, Instalasi Rawat Intensif, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi rawat Jalan, Instalasi medical
cek up, Instalasi Kebidanan, Instalasi Sanitasi, CSSD dan Laundry, Kamar Jenazah, Rekam Medik, Laboratorium,
Radiologi, Rehab medic, Farmasi, Gizi IPSRS. Pihak ketiga Securyti, Cleaning servis dan Petugas parker, Kafe
dll
BAB III
TATA LAKSANA

A. Jenis – jenis Kebersihan tangan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Medika BSD meliputi :
1. Kebersihan tangan dengan Handrub
Kebersihan tangan dengan menggunakan cairan handrub berbahan dasar alkohol yang dapat digunakan
sebagai antiseptik tangan rutin. (Gambar 1)
2. Kebersihan tangan dengan air mengalir
Tangan harus dicuci dengan sabun dan air bila tampak kotor atau terkontaminasi dengan darah maupun
cairan tubuh, bila berpotensi membentuk spora mikroba, atau setelah menggunakan kamar mandi.
(Gambar 2)
3. Kebersihan tangan prosedural
Kebersihan tangan khusus di kamar bedah
B. Prosedur Kebersihan Tangan
Prosedur cuci tangan di lakukan oleh semua petugas, pasien dan pengunjung sesuai dengan prosedur
cuci tangan yang distandarkan oleh WHO yang sudah diakui oleh umum, adalah sebagai berikut:
1. HANDWASH MENURUT WHO :
a. Basahi tangan dengan air mengalir, tutup kran air
b. Tuangkan 3-5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh permukaan tangan
c. Ratakan kedua telapak tangan hingga merata
d. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan lakukan kembali
sebaliknya
e. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
f. Kaitkan kedua jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
g. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan kembali
sebaliknya
h. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri dan lakukan
kembali sebaliknya
i. Buka kran air, bilas kedua tangan dengan air mengalir
j. Keringkan dengan handuk /tissue towel sekali pakai sampai benar-benar kering
k. Gunakan handuk/tissue towel tersebut untuk menutup kran
l. Dan tangan anda sudah bersih dan bebas kuman , kegiatan mencuci tangan dengan air
mengalir dilakukan selama 40-60 detik
2. HANDRUB MENURUT WHO :
a. Tuangkan 3-5 cc cairan antiseptic berbasis alkohol ke dalam tangan
b. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
c. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan lakukan kembali
sebaliknya
d. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
e. Kaitkan kedua jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
f. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan kembali
sebaliknya
g. Gosok memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri dan sebaliknya
h. Keringkan tangan tanpa menggunakan tissue towel/handuk pengering
i. Kini tangan anda bebas kuman dan sudah bersih, kegiatan ini dilakukan dalam waktu 20-30
detik.
Penggunaan antiseptik handrub pada tangan yang bersih lebih efektif menurunkan jumlah
mikroorganisme pada tangan (Girou et al.2002). Untuk mengurangi penumpukan emolien pada
tangan setelah pemakaian handrub yang berulang sebanyak 5-10 kali, tetap diperlukan mencuci
tangan dibawah air mengalir.
A. Cuci tangan bedah
Cuci tangan bedah adalah kegiatan mencuci tangan menggunakan sabun antimicrobial sebelum
operasi untuk menghilangkan kuman transient dan menurunkan jumlah kuman resident flora di
tangan. Setiap petugas yang akan melakukan cuci tangan bedah ;
1. Kuku tangan harus pendek, tidak memakai cat kuku, dan tidak memakai kuku palsu.
2. Melepaskan aksesoris yang ada di tangan (cincin, jam, gelang)
Tim bedah yang mengalami infeksi atau abrsi kulit serta luka terbuka tidak diperkenankan menjadi
operator/ asisten/ instrumentator operasi Hand hygiene menjadi lebih efektif bila tangan bebas luka,
kuku bersih, pendek dan tangan dan pergelangan bebas dari perhiasan dan pakaian. Ketidakpatuhan
petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene tentunya memiliki konsekuensi terhadap
transmisi patogen dan kejadian infeksi nosokomial. Hand hygiene bukan menjadi sebuah pilihan
maupun kesempatan, melainkan indikasi yang harus dilakukan selama perawatan untuk mencegah
risiko transmisi mikroba. Untuk itu WHO mengembangkan konsep “5 saat melakukan kebersihan
tangan” (Gambar 3). Infeksi Rumah Sakit dapat didefinisikan sebagai infeksi yang diperoleh pasien
yang dirawat di rumah sakit selain karena infeksi tersebut, atau infeksi yang terjadi pada pasien yang
dirawat di rumah sakit yang belum ada atau tidak dalam masa inkubasi pada saat pasien masuk
rumah sakit. Termasuk infeksi yang diperoleh di rumah sakit tetapi muncul setelah pasien masuk
rawat, dan infeksi pada petugas kesehatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan cuci tangan
perawat :Lankford, Zembover, Trick, Hacek, Noskin, & Peterson (2003) bahwa faktor yang
berpengaruh pada tindakan cuci tangan adalah tidak tersedianya tempat cuci tangan, waktu yang
digunakan untuk cuci tangan, kondisi pasien, efek bahan cuci tangan terhadap kulit dan kurangnya
pengetahuan terhadap standar. Sementara itu Tohamik (2003) menemukan dalam penelitiannya
bahwa kurang kesadaran perawat dan fasilitas menyebabkan kurang patuhnya perawat untuk cuci
tangan. Kepatuhan cuci tangan juga dipengaruhi oleh tempat tugas. Menurut Saefudin, et.al. (2006),
tingkat kepatuhan untuk melakukan KU (Kewaspadaan Universal), khususnya berkaitan
dengan HIV / AIDS, dipengaruhi oleh faktor individu (jenis kelamin, jenis pekerjaan, profesi, lama
kerja dan tingkat pendidikan), faktor psikososial (sikap terhadap HIV dan virus hepatitis B,
ketegangan dalam suasana kerja, rasa takut dan persepsi terhadap resiko), dan faktor organisasi
manajemen (adanya kesepakatan untuk membuat suasana lingkungan kerja yang aman, adanya
dukungan dari rekan kerja dan adanya pelatihan).
Beberapa ahli sebagaimana dikemukakan oleh Smet (1994), mengatakan bahwa kepatuhan
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi kepatuhan
dapat berupa tidak lain merupakan karakteristik perawat itu sendiri. Karakteristik perawat
merupakan ciri-ciri pribadi yang dimiliki seseorang yang memiliki pekerjaan merawat klien sehat
maupun sakit (Adiwimarta, et.al. 1999 dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Karakteristik perawat meliputi variabel demografi (umur, jenis kelamin, ras, suku bangsa dan
tingkat pendidikan), kemampuan, persepsi dan motivasi. Menurut Smet (1994), variabel demografi
berpengaruh terhadap kepatuhan. Sebagai contoh secara geografi penduduk Amerika lebih
cenderung taat mengikuti anjuran atau peraturan di bidang kesehatan. Data demografi yang
mempengaruhi ketaatan misalnya jenis kelamin wanita, ras kulit putih, orang tua dan anak-anak
terbukti memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi. Latar belakang pendidikan juga akan
mempengaruhi perilaku seseorang dalam melaksanakan etos kerja. Semakin tinggi pendidikan
seseorang, kepatuhan dalam pelaksanaan aturan kerja akan semakin baik.
D. Gambar Tata Cara Melakukan Hand Hygiene

Gambar 1.1 Cara Melakukan Handrub

Gambar 1.2 Cuci Tangan


Gambar 1.3 Konsep WHO “ 5 saat melakukan Hand Hygiene “

E. Cara Transmisi Mikroba Melalui Tangan


1. Mikroba berada di kulit, lingkungan Pasien
2. Transfer mikroba ke tangan petugas
3. Mikroba bertahan hidup di tangan
4. Mikroba bertahan sebagian, tidak efektif terhalau
5. Tangan terkontaminasi → transmisi mikroba
F. Cara Terpenting Cegah Kontaminasi Silang
1. Alkohol hand rub cepat, aman untuk menurunkan flora kulit dapat mengantikan cuci tangan
rutin dan setelah cuci tangan bedah bila tangan tidak tampak kotor
2. Tidak pakai kuku panjang, cuteks, cincin, gelang, arloji
3. Sarung tangan dipakai untuk tugas tertentu
4. Peningkatan kepatuhan → kombinasi strategi edukasi, supervisi, umpan balik, audit teratur,
antiseptik berbasis alkohol ditepi TT
5. Kebersihan tangan merupakan komponen sentral dari Patient Safety, yaitu sebagai indikator
kualitas.
6. Kepatuhan terhadap kebersihan tangan merupakan pilar pengendalian infeksi.
7. Tangan merupakan media transmisi pathogen tersering di RS.
8. Problem: Bagaimana meningkatkan kepatuhan
Pedoman HICPAC - CDC tahun 2002 dan Pedoman WHO tentang Hand Hygiene sebagai
Standar praktek Kebersihan tangan di pelayanan kesehatan adalah handrub dengan produk
berbasis alkohol, dan cuci tangan diperlukan pada situasi tertentu.
G. Flora Kulit
Flora transien berada di lapisan luar kulit, sering didapat petugas karena kontak dengan pasien.
Mudah ditransmisikan melalui kontak paling sering dihubungkan dengan transmisi silang.
1. Mikroorganisme yang berada dalam lapisan kulit, diperoleh melalui kontak dengan pasien,
petugas kesehatan lain atau permukaan yang terkontaminasi (missal : meja periksa, tempat
tidur, dll) selama bekerja.
2. Flora transien tinggal dilapisan luar kulit dan terangkat sebagian dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir
H. Flora Residen
1. Flora resident hidup permanen dalam lapisan yang lebih dalam (epidermis) lebih sulit untuk
dihalau. Sering dihubungkan dengan infeksi misal S.coagulase negative ditransmisikan
melalui kontak dan bahaya lebih serius dalam Rumah Sakit ; S aureus, jamur, Gram Negatif.
2. Mikroorganisme yang tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam serta didalam folikel rambut,
dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan dengan
sabun dan air bersih.
3. Penyakit kulit, kerusakan lapisan kulit (eczema, psoriasis), memungkinkan flora
berkembang biak dan sering tidak menampakkan infeksi.
4. Petugas dengan penyakit kulit jangan kontak langsung dengan pasien.
5. Kuku palsu dihubungkan dengan beberapa KLB bakteri Gram Negatif dan Jamur, harus
dihindari.
I. Peningkatkan Kepatuhan Kebersihan Tangan
1. Butuh dukungan seluruh petugas kesehatan
2. Menunjang kepatuhan
a. Peraturan tertulis
b. Fasilitas yang mudah dicapai
c. Promosi/kampanye-komunikasi
d. Informasi tentang kebersihan tangan
e. Umpan balik penampilan, monitoring tehnik
f. Seleksi antiseptik yang tidak menimbulkan kerusakan kulit petugas.
J. Rekomendasi Kebersihan Tangan
1. Bila tangan tidak tampak kotor, cuci tangan rutin dengan alkohol handrub
2. Cuci tangan sebelum bekerja, sebelum masuk OK, sebelum makan, setelah dari toilet, dan
setiap tangan tampak kotor
3. Jaga kuku selalu pendek dan bersih
4. Jangan memakai perhiasan, kuku palsu, cuteks
5. Jangan mencuci sarung tangan saat menggunakan diantara pasien
6. Tidak dianjurkan pakai handuk pakai ulang dan tisu rol
7. Bila pakai sabun batang : kecil dan wadah berlubang dibawah, dianjurkan sabun cair
8. Tidak boleh menambahkan sabun cair /antiseptic sebelum habis benar. Sebelum mengisi
bersihkan dispenser hingga bersih dan kering
9. Pilih sabun antiseptik yang bersifat rendah iritatif
10. Untuk menghilangkan risiko terbakar (jarang) tangan harus benar kering dari alkohol
handrub sebelum menyentuh pasien atau lingkungan / peralatan pasien
11. Lotion untuk meminimalisir iritasi dermatitis kontak
K. Strategi Meningkatkan Kepatuhan
1. Sediakan alkohol handrub dipintu masuk ruang rawat /disisi TT Pasien dalam tiap kantong
petugas, siap dibawa.
2. Sediakan lotion atau cream, terutama di tempat perawatan kritis
3. Penyuluhan petugas secara teratur tentang pentingnya kebersihan tangan, kapan dan cara
melakukan dengan benar
4. Sediakan sarana penulisan administratif dan financial
5. Poster cara cuci tangan dengan alcohol handrub
6. Monitoring kepatuhan petugas dengan rekomendasi dan pedoman nasional, beri umpan
balik kepada petugas dengan informasi tentang penampilan yang bersangkutan
7. Evaluasi kepatuhan kebersihan tangan dengan indikator performan
L. Air Untuk Mencuci Tangan
1. Yakinkan air mengalir yang tersedia bersih
2. Jika air mengalir/kran terkontaminasi, gunakan air yang telah dididihkan selama10 menit
dan kalau perlu disaring, atau mendisinfeksi air dengan larutan sodium hipoklorit 0.001 %
3. Alternatif mencuci tangan dapat gunakan handrub berbasis alkohol 70%
Air bersih
1. Air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga aman untuk
diminum, serta untuk pemakaian lainnya seperti mencuci tangan dan membersihkan
instrumen medis
2. Air bersih harus bebas dari mikroorganisme, tidak berbau, tidak berwarna, jernih, tidak
berkabut
Handrub antiseptic
1. Antiseptik handrub yang bereaksi cepat untuk menghilangkan sementara atau mengurangi
mikroorganisme penghuni tetap dan melindungi kulit tanpa menggunakan air
2. Handrub antiseptic
a. Kondisi emergency dimana fasilitas cucit angan sulit di jangkau
b. Fasilitas cuci tangan inadequate
c. Pengganti cuci tangan “Hand wash basin”
d. Saat ronde di ruangan yang memerlukan disinfeksi tangan
e. Bukan pengganti Cuci Tangan
M. Alternatif Mencuci Tangan
1. Handrub berbasis alkohol 70%:
a. Pada tempat dimana akses wastafel dan air bersih terbatas
b. Tidak mahal, mudah didapat dan mudah dijangkau
c. Dapat dibuat sendiri (gliserin 2 ml dengan 100 ml alkohol 70%)
2. Jika tangan terlihat kotor, mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun harus
dilakukan
3. Handsrub antiseptik tidak menghilang kan kotoran atau zat organik, sehingga jika tangan
kotor harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
4. Setiap 5 kali aplikasi handsrub harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Sabun untuk Mencuci tangan
1. Mencuci tangan dengan sabun biasa dan air bersih mengalir sama efektifnya dengan
mencuci tangan dengan sabun antimikroba ( Pereira, Lee dan Wade1997.)
2. Sabun biasa mengurangi terjadinya iritasi kulit
Agen antiseptik atau antimikroba
Bahan kimia yang diaplikasikan diatas kulit atau jaringan hidup lain untuk menghambat atau
membunuh mikroorganisme transien maupun residen,sehingga mengurangi jumlah hitung
bakteri total
Contoh agen antiseptic
1. Alkohol 60 - 90 % ( etil dan isopropil atau metil alkohol)
2. Klorheksidin glukonat 2 - 4 % (Hibiscrub, Hibitane, Hibiclens)
3. Klorheksidin glukonat dan cetrimide (savlon)
4. Yodium 3 %
5. Triklosan
6. Iodofor 7.5 - 10 % ( Betadine )
7. Emollient
8. Cairan organik seperti gliserol, propilenglikol atau sorbitol yang ditambahkan pada handrub
dan lotion tangan untuk melunakkan kulit dan membantu mencegah kerusakan kulit
(kekeringan, iritasi, dermatitis, keretakan)
9. Sabun dan deterjen
10. Produk-produk (batang, cair, lembar, bubuk pembersih) yang menurunkan tegangan
permukaan kulit sehingga membantu melepaskan kotoran/debris dan mikroorganisme yang
menempel pada tangan
N. Pengeringan Setelah Mencuci Tangan
1. Mengeringkan tangan setelah mencuci tangan sangat penting
2. Keringkan tangan dengan handuk kertas
3. Jika tidak tersedia gunakan handuk tangan sekali pakai
4. Handuk kertas harus tetap dalam kondisi bersih, tidak terkontaminasi
Fasilitas Cuci tangan
1. Tempat cuci tangan dengan air mengalir dan keran otomatis
2. Sabun atau anti septik dalam dispenser dengan pengontrol otomatis
3. Sikat steril dalam tempat steril
4. Kertas tissue/handuk kertas
5. Jika air mengalir dan kran otomatis tidak tersedia, gunakan wadah air dengan kran atau
gunakan ember dan gayung, tampung air yang telah digunakan dalam sebuah ember dan
buang di dalam toilet

O. Siapa Yang Wajib Melakukan Cuci Tangan


1. Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti: dokter, perawat dan petugas kesehatan
lainnya (fisioterapi, teknisi)
2. Setiap orang yang ada kontak dengan pasien, meskipun tidak langsung seperti : ahli gizi, farmasi dan
petugas laboratorium
3. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap pasien
4. Setiap orang yang bekerja di rumah sakit
P. Kapan Waktu Cuci Tangan
1. Segera setelah tiba di rumah sakit
2. Sebelum masuk dan tinggalkan ruangan pasien
3. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien atau benda yang terkontaminasi cairan tubuh pasien
4. Diantara kontak pasien satu dengan yang lain
5. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada pasien
6. Sesudah ke kamar kecil
7. Sesudah kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya
8. Bila tangan kotor
9. Sebelum meninggalkan rumah sakit
10. Segera setelah melepaskan sarung tangan
11. Segera setelah membersihkan sekresi hidung
12. Sebelum dan setelah menyiapkan dan mengkonsumsi makanan.

Anda mungkin juga menyukai