Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nur Rosidah
PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email: nrosidah24@gmail.com
Zaini Sudarto
PLB, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email: zaini.sudarto@unesa.ac.id
Abstrak
Penelitian Pre Eksperimental Design ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media boneka tangan terhadap
keterampilan bercerita anak kelompok A di TK Dharma Wanita Persatuan Randuagung. Subjek penelitian
adalah anak kelompok A usia 4-5 tahun di TK Dharma Wanita Persatuan Randuagung yang berjumlah 20
anak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan
Wilcoxon Matched Pairs Test dengan rumus Thitung <Ttabel .JikaThitung lebih kecil dari Ttabel, maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh Thitung = 0 dan Ttabel untuk N=20 dengan taraf signifikan
5% sebesar 52, maka Thitung < Ttabel (0<8). Data tersebut menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media boneka tangan berpengaruh terhadap keterampilan bercerita anak usia
4-5 tahun TK Dharma Wanita Persatuan Randuagung.
Abstract
Research Pre Experimental Design aims to understand the influence of hand puppet media on the skills of
telling the story of A group children in Kindergarten Dharma Wanita Persatuan Randuagung. The subjects of
the study were children of group A age 4-5 years in Kindergarten Dharma Wanita Persatuan Randuagung
which amounted to 20 children. Technique of collecting data using observation. Data analysis technique of
this research using Wilcoxon Matched Pairs Test with Thitung <Ttabel formula. If Count is smaller than
Ttable, then Ho is rejected and Ha accepted. Based on data analysis result obtained Thitung = 0 and T table
for N = 20 with 5% significant level equal to 52, then Thitung <Ttabel (0 <8). The data shows Ho rejected and
Ha accepted. So it can be concluded that the use of hand puppet media affect the story-telling skills of children
aged 4-5 years TK Dharma Wanita Persatuan Randuagung.
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan salah satu aspek perkembangan
Pendidikan anak usia dini mendasari jenjang anak. Suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh
pendidikan selanjutnya. Perkembangan secara optimal anak yang terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan
selama masa usia dini memiliki dampak terhadap usia dan karakteristik anak. Seperti yang di jelaskan
perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
pada masa-masa berikutnya. Pada masa anak-anak, Indonesia No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai Pendidikan Anak Usia Dini mencantumkan bidang
aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang pengembangan bahasa di TK meliputi: memahami bahasa
perkembangan kehidupan manusia. reseptif, mengekspresikan bahasa, dan keaksaraan.
Anak usia 4-5 tahun merupakan bagian dari anak bahasa, sedangkan membaca dan menulis merupakan
usia dini yang merupakan masa peka bagi anak. Masa kemampuan dalam keaksaraan.
peka adalah masa terjadinya pematangan fisik dan psikis Kemampuan berbahasa mencakup 4 komponen
yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh yaitu kemampuan menyimak atau mendengar,
lingkungan. Dalam kegiatan PAUD mencakup bidang kemampuan berbicara, kemampuan membaca, dan
kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan kemampuan menulis. Berkaitan dengan 4 komponen
pembiasaan yang meliputi nilai moral agama, sosial tersebut, bercerita dapat digunakan untuk
emosional, fisik motorik, bahasa, kognitif, dan seni. mengembangkan salah satu dari 4 komponen tersebut.
Karena dengan bercerita anak dapat mengekspresikan
perasaannya melalui ucapan.
1
Pengaruh Penggunaan Media Boneka Tangan terhadap Keterampilan Bercerita Anak Usia 4-5 tahun
Menurut Suyanto (dalam Susanto, 2011:74) bisa dimasukkan kedalam tangan. Jari tangan bisa
mengungkapkan bahwa pembelajaran bahasa untuk anak dijadikan pendukung gerakan tangan dan kepala boneka.
usia dini diarahkan pada kemampuan berkomunikasi, Selaras dengan itu, Risnayanti (2009:12) menyatakan
baik secara lisan maupun tertulis (simbolis) oleh karena bahwa media boneka tangan adalah boneka yang
itu, belajar bahasa dibedakan menjadi dua, yaitu belajar digunakan dalam jenis kegiatan pendidikan yang didalam
bahasa untuk komunikasi, dan belajar literasi yaitu pelaksanaannya diperlukan keterampilan tertentu dari
belajar keaksaraan (membaca dan menulis). Keaksaraan guru.
dipelajari sebagai hasil dari peran aktif anak dalam proses Kesimpulan dari pendapat diatas maka yaitu media
belajar. Pembelajaran keaksaraan anak usia dini meliputi boneka tangan adalah boneka yang digerakkan oleh
4 aspek yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan seseorang dengan cara memasukkan tangan kedalam
menulis. Berdasarkan hasil observasi awal di TK Dharma boneka dan dijadikan sebagai media pembelajaran yang
Wanita Persatuan Randuagung tanggal 15 Oktober 2016 biasanya dilakukan melalui kegiatan bercerita.
ditemukan permasalahan anak kelompok A bahwa Penggunaan media boneka tangan dapat digunakan
Keterampilan bercerita anak usia 4-5 tahun hanya 9 dari sebagai alat untuk menstimulasi keterampilan bercerita
20 jumlah keseluruhan anak yang dapat menangkap apa anak. Selanjutnya pengertian ini didukung oleh Dhieni
yang disampaikan guru dan dapat menceritakan kembali (2008:6.3) mengemukakan bahwa bercerita adalah suatu
cerita sederhana yang didengar. kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan keada
Berdasarkan permasalahan tersebut, diharapkan orang lain dengan alat ataupun tanpa alat tentang apa
penggunaan dari media boneka tangan dapat dijadikan yang harus disampaikan dalam bentuk pesan,informasi,
solusi bagi anak usia dini khsusunya dalam menstimulasi atau hanya sebuah dongeng yang didengarkan kepada
keterampilan bercerita anak. orang lain dengan cara penyampaian yang menarik.
Bercerita dapat dilakukan dengan menggunakan Gordon (dalam Moeslichatoen, 2004:26)
media boneka tangan sebagai alat peraga yang dapat mengemukakan bahwa bercerita adalah cara untuk
mendukung kegiatan bercerita. Adanya penggunaan meneruskan warisan budaya dari satu generasi kepada
media boneka tangan dalam kegiatan bercerita, generasi berikutnya. Bercerita juga dapat menjadi media
diharapkan anak dapat fokus ketika guru menyampaikan dalam menyampaikan nilai-nilai yang berlaku
cerita sehingga keterampilan bercerita anak dapat dimasyarakat. Bagi pendidikan anak usia dini bercerita
terstimulasi. Hal tersebut didukung oleh teori dari merupakan salah satu metode pengembangan bahasa
Madyawati (2016:162) yang mengemukakan bahwa bagi yang dapat mengembangkan beberapa aspek fisik
pendidikan anak usia dini bercerita merupakan salah satu maupun psikis anak sesuai dengan tahap
metode pengembangan bahasa yang dapat perkembangannya.
mengembangkan beberapa aspek fisik maupun psikis Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan,
anak sesuai dengan tahap perkembangannya. dapat disimpulkan bahwa bercerita merupakan
Berdasarkan uraian tersebut, penulis mengambil judul kemampuan dalam berbicara untuk menyampaikan pesan
Pengaruh Penggunaan Media Boneka Tangan terhadap atau informasi dari satu orang kepada orang lain dengan
Keterampilan Bercerita Anak Usia 4-5 tahun TK Dharma cara penyampaian yang sesuai dengan apa yang dialami,
Wanita Persatuan Randuagung. dirasakan, dan dilihat.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“adakah pengaruh penggunaan media boneka tangan METODE
terhadap keterampilan bercerita anak usia 4-5 tahun TK Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
Dharma Wanita Persatuan Randuagung?”. Adapun tujuan dengan metode eksperimen. Desain yang digunakan pada
dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh penelitian ini adalah Pre Experimental Design. Jenis
penggunaan media boneka tangan terhadap keterampilan desain penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest
bercerita anak usia 4-5 tahun TK Dharma Wanita Design karena hanya satu kelompok dan tidak ada
Persatuan Randuagung. kelompok pembanding. Lokasi yang digunakan untuk
Musfiroh (2008:179) mengemukakan bahwa boneka penelitia adalah TK Dharma Wanita persatuan
sebagai media yang dapat menghidupkan suasana karena Randuagung dengan jumlah sampel sebanyak 20 anak.
dapat menarik minat dan perhatian anak. Dengan boneka Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
anak akan berimajinasi bahwa boneka itu dapat berbicara observasi. Observasi yang digunakan yaitu observasi non
sehingga anak akan tertarik untuk mengikuti kegiatan partisipan saitu peneliti tidak terlibat langsung dengan
pembelajaran. kegiatan penelitian. Dokumentasi pada penelitian ini
Boneka tangan menurut Gunarti (2010:5.20) adalah berupa foto, video, dan lembar observasi yang berisi 2
boneka yang ukurannya lebih besar dari boneka jari dan item pernyataan yaitu menjawab pertanyaan sesuai
2
Pengaruh Penggunaan Media Boneka Tangan terhadap Keterampilan Bercerita Anak Usia 4-5 Tahun
pernyataan, dan menceritakan kembali cerita yang telah dan anak menceritakan kembali cerita yang didengar
didengar. Teknik analisis data yang digunakan dalam secara bergantian.
penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif Kegiatan setelah perlakuan (Post-test) yang
dengan statistik nonparametris karena data yan dianalisis dilakukan pada tanggal 21 agustus 2017 dengan kegiatan
berupa data ordinal atau data berjenjang. Sampel yang bercerita tanpa menggunakan media, guru hanya
menjadi subyek dalam penelitian ini sebanyak 20 anak, menyampaikan cerita secra lisan tanpa diukung oleh alat
sehingga dalam desain penelitian ini menggunakan one- peraga. Setelah guru selesai bercerita, anak diminta untuk
group pretest-posttest. Teknik analisis data yang sesuai menceritakan kembali cerita yang didengar. Setelah
dengan penelitian ini adalah menggunakan uji tanda dilakukan pretest dan posttest diperoleh data seperti
Wilcoxon (Wilcoxon Matched Pairs Test) dengan Thitung < berikut:
Ttabel dengan taraf signifikan 5%. Tabel 2 Penolong Wilcoxon Analisis Data Kegiatan
Sebelum Perlakuan dan Sesudah
Tabel 1 Penolong Uji Wilcoxon Perlakuan
Beda Tanda
Beda Tanda Jenjang N Sampe Pre Post XB1 Jenj Jenjang
No XA1 XB1
XB1 - XA1 Jenjang + - o. l test test - ang
+ -
XA1
7
1 ALD 4 3 18 +18 -
7
2 APW 5 2 8,5 +8,5 -
Jumlah T T 8
3 AMD 5 3 18 +18 -
7
4 AGD 5 2 8,2 +8,5 -
HASIL DAN PEMBAHASAN 7
Kegiatan sebelum pemberian perlakuan (Pretest) 5 APY 6 2 8,5 +8,5 -
di TK Dharma Wanita Persatuan Randuagung dilakukan MPP 5
7
1 1
6 +1 -
pada tanggal 26 Juli 2017. Kegiatan dilakukan tanpa
7
menggunakan alat peraga, yakni guru hanya 7 MKR 4 2 8,5 +8,5 -
menyampaikan cerita secara lisan tanpa menggunakan 6
8 MKN 4 2 8,5 +8,5 -
media. Setelah guru selesai bercerita, anak diminta untuk
menceritakan kembali cerita yang telah disampaikan 6
9 KN 5 2 8,5 +8,5 -
secara bergantian. Peneliti menilai kegiatan tersebut 7
dengan menggunakan lembar observasi dan pengamatan 10 MDS 5 2 8,5 +8,5 -
3
Pengaruh Penggunaan Media Boneka Tangan terhadap Keterampilan Bercerita Anak Usia 4-5 tahun
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
maka peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai
berikut:
1. Bagi guru
Dalam mengoptimalkan kemampuan dan
keterampilan anak, hendaknya guru dapat
berinovasi dalam memberikan kegiaan
pembelajaran dengan menggunakan media yang
dapat menarik minat dan perhatian anak sehingga
anak dapat fokus saat guru menyampaikan materi
pembelajaran.
2. Bagi peneliti lain
Penelitian dari penggunaak media boneka tangan
yang telah dilakukan, dapat dikembangkan lagi pada
penelitian yang lebih baik lagi khususnya untuk
perkembangan bahasa anak usia dini dalam
bercerita.