Anda di halaman 1dari 12

Tugas Pancasila / MPK002KP

“Keterikatan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Sila-Sila


Pancasila”

Disusun Oleh :

Nama : Dela Aprianda

Nim : 3421701021

Prodi : Perencanaan dan Konstruksi Kapal

Jurusan : D3 Teknik Mesiin

PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN DAN KONTRUKSI KAPAL

POLITEKNIK NEGERI BATAM

2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah penulis memanjatkan puji syukur kepada Tuhan
yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
penyusunan laporan ini dengan tepat waktu.

Laporan ini diajukan sebagai salah satu bentuk tugas pelajaran Pancasila dan laporan ini
membahas tentang Keterikatan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Sila-Sila Pancasila

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
penulis dapat mengatasi adanya tantangan dan hambatan tersebut. Oleh karna itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukan penulis
di masa yang datang.

Akhir kata penulis mengharapkan agar ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya.

Batam, 05 November 2019

Penulis,

Dela Aprianda
NIM 3421701021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian HAM ........................................................................................................... 3
2.2 Pengertian Hak dan Kewajiban Asasi Manusia ................................................................. 4
2.3 Pengertian Pancasila...................................................................................................... 5
2.4 Keterikatan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia pada Pancasila .......................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 8
3.2 Saran ........................................................................................................................... 8
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat mendengar kata HAM banyak sekali tindakan pelanggaran HAM di


Indonesia, walau sudah diatur Pemerintah, dan sudah juga dibuat lembaganya (Komnas
HAM) masih saja terjadi dengan berbagai alasan. Dalam hak asasi manusia dan dengan
adanya kewajiban asasi manusia diharapkan dapat terciptanya suatu keterikatan dan
kesejahteraan serta keadilan dalam bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.

Di sisi lain HAM, yaitu hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.
Menurut Oemar Seno Aji (1966), HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia
sebagai insan ciptaan Allah SWT, sepeti hak hidup, keselamatan, kebebasan dan
kesamaaan sifatnya tidak boleh dilangar oleh siapapun dan seolah-olah merupakan holy
area. Sementara itu, menurut Kuncoro (1976), HAM adalah hak yang dimiliki manusia
menurut kodratnya dan tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya. G.J.Wollhof
menambahkan, “HAM adalah sejumlah hak yang berakat pada tabi’at setiap pribadi
manusia, dan tidak dapat dicabut oleh siapapun.”

Keterikatan HAM dalam Sila-sila Pancasila sesunguhnya telah dirumuskan


dalam Pembukaan UUD 1945 yang kemudian diperinci di dalam batang tubuhnya yang
merupakan hukum dasar, hukum yang konstitusional dan fundamental bagi negara
Republik Indonesia. Perumusan linea pertama Pembukaan UUD membuktikan adanya
pengakuan HAM ini secara universal. Ditegaskan di awal Pembukaan UUD itu tentang
hak kemerdekaan yang dimiliki oleh segala bangsa di dunia. Oleh sebab itu penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.

Dalam hal ini agama juga menjelaskan bahwa semua manusia sama deajatnya
selaku ciptaan Tuhan. Sebagai warga yang baik kita harus menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia tanpa membeda-bedakan status,golongan,keturunan,jabatan,dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian HAM ?


2. Apa Pengertian Hak dan Kewajiban Asasi Manusia?
3. Apa Pengertian Pancasila ?
4. Keterikatan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia pada Pancasila?

1
1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui makna yang
terkandung dalam Sila-sila Pancasila terkait dengan Hak dan Kewajiban asasi manusia
serta upaya dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HAM

Hak Asasi Manusia atau yang bisa disingkat dengan HAM atau dalam Bahasa
Inggris disebut dengan Human Right adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia
sejak awal pada saat dilahirkan ke dunia.

HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia manusia,


bukan karena diberi oleh masyarakat, atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-
mata berdasarkan martabatnya sebagai manusia.Dalam arti ini, meskipun setiap orang
terlahir dengan warna kulit, jenis kelamin, bahasa, budaya dan kewarganegaraan yang
berbeda-beda, tetap mempunyai hak-hak tersebut.

Hak Asasi Manusia tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun untuk menjalankan
segala hak yang telah dimiliki.

Hak asasi manusia memiliki beberapa ciri khusus, yaitu sebagai berikut:

1. Hakiki, yang artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang
sudah melekat sejak lahir.

2. Universal, yang artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa
memandang status, agama, suku bangsa, gender atau perbedaan-perbedaan lainnya.

3. Tidak dapat dicabut, yang artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau
diserahkan kepada pihak lainatau kelompok lain.

4. Tidak dapat dibagi, yang artinya semua orang berhak mendapatkan semua
haktanpa kecuali,apakahituhak sipil dan politik, atau hak ekonomi, sosial dan
budaya.

HAM memiliki prinsip,beberapa prinsip telah menjiwai HAM internasional,antara


lain :

1. Prinsip kesetaraan (equality) merupakan suatu ide yang meletakkan semua orang
terlahir bebas dan memiliki kesetaraan dalam HAM, dimana pada situasi yang sama
harus diperlakukan sama dan pada situasi yang berbeda diperlakukan berbeda pula.

2. Pelarangan diskriminasi (non discrimination) Jika semua orang dianggap setara,


maka seharusnya tidak ada perlakuan diskriminatif disamping tindakan afirmatif

3
dalam rangka mencapai kesetaraan. Pada dasarnya diskriminasi merupakan
kesenjangan perbedaan perlakuan dari perlakuan yang seharusnya sama atau setara.

3. Prinsip Ketergantungan (interdefendance) prinsip ini menegaskan bahwa


pemenuhan hak seringkali bergantung kepada pemenuhan hak lainnya, baik secara
keseluruhan maupun sebagian.

4. Prinsip dipertukarkan (inalienable) pemahaman prinsip atas hak yang tidak bisa
dipindahkan, tidak bisa dirampas atau dipertukarkan dengan hal tertentu, agar hak-
hak tersebut bisa diperkecualikan. Hak-hak individu tidak dapat direnggut,
dilepaskan dan dipindahkan.

5. Prinsip ketergantungan (indivisibility) prinsip ini sebenarnya merupakan


pengembangan dari prinsip saling terkait. HAM baik hak sipil, politik, sosial,
budaya, ekonomi semuanya bersifat inheren, yaitu menyatu dalam harkat martabat
manusia. Pengabaian pada satu hak akan menyebabkan pengabaian terhadap hakhak
lainnya.

6. Prinsip universal (universality) merupakan prinsip yang tertinggi dimana HAM itu
berlaku secara keseluruhan dimana pun seseorang berada di dunia ini.

7. Martabat manusia (human dignity) prinsip ini menegaskan perlunya setiap orang
untuk menghormati hak orang lain, hidup damai dalam keberagaman yang bisa
menghargai satu dengan yang lainnya, serta membangun toleransi sesama manusia

2.2 Pengertian Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Hak dan kewajiban harus dijalani, sebab hak asasi manusia lahir bersama dengan
adanya kewajiban asasi bagi setiap individu. kewajiban secara sederhana dapat diartikan
sebagai sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Sehingga
kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar yang dimiliki manusia.

Hak dan kewajiban asasi manusia merupakan hal yang saling berkaitan, dan
menimbulkan sebab-akibat. Seseorang akan mendapatkan haknya apabila telah
melaksanakan kewajibannya. Misalnya, saat seseorang telah menjalankan ibadah puasa
maka ia akan mendapatkan balasan berupa amal ibadah, atau ketika seseorang telah
belajar dengan giat maka ia akan mendapatkan prestasi yang diharapkan. Hak yang
didapatkan juga dapat terjadi sebagai akibat dari kewajiban yang dipenuhi oleh orang
lain. Misalnya, seseorang berhutang pada diri kita, lalu ia melunasi hutang tersebut, maka
hak kita untuk mendapatkan kembali harta kita terpenuhi karena adanya kesadaran dari
orang yang berhutang tersebut kepada kita. Atau dalam kegiatan di sekolah, ketika guru
memberi kita ilmu dan pengetahuan terkait materi yang diajarkan, maka kita

4
mendapatkan hak untuk menuntut ilmu dan memperoleh pengetahuan karena guru telah
memenuhi kewajibannya untuk mengajar.

Oleh karna itu hak dan kewajiban asasi tidak dapat dipisahkan, sebab dari
berbagai kewajiban dapat muncul berbagai hak asasi bagi individu maupun bagi orang
lain.

2.3 Pengertian Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah :


1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /
Perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

2.4 Keterikatan Hak dan Kewajiban Asasi Manusia pada Pancasila

Salah satu ciri dari hak asasi manusia ialah bersifat universal, yaitu hak asasi
manusia merupakan sesuatu yang dimiliki dan wajib dilakukan oleh setiap manusia di
dunia tanpa membedakan SARA. Sehingga setiap warga negara wajib menjunjung tinggi
Hak Asasi Manusia. Penegakkan hak asasi manusia berbeda dalam setiap negara.
Misalnya di negara Indonesia penegakkan hak asasi manusia berdasarkan ideologi negara
yaitu Pancasila yang selalu menjunjung keseimbangan hak dan kewajiban warga
negaranya.

Pancasila merupakan ideologi negara yang mengedepankan nilai-nilai


kemanusiaan, menghormati keberadaan hak dan kewajiban asasi manusia, baik warga
negara Indonesia maupun warga negara asing. Pancasila menjamin nilai-nilai tersebut
dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Nilai-nilai dalam Pancasila dapat
dikategorikan dal tiga nilai yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.

5
Hubungan-hubungan antara hak asasi manusia dengan Pancasila dapat
disimpulkan secara singkat sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa : menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk


agama yang dikehendaki, melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan
agama satu dengan yang lain.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab : menempatkan setiap warga negara
pada kedudukan yang sama dalam bidang hukum serta memiliki kewajiban dan
hak yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum dalam negara.
3. Persatuan Indonesia: mengamanatkan terciptanyaunsur pemersatu di antara
warga negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok.Hal ini sudah
sesuai dengan prinsip hak asasi manusia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan /Perwakilan : diwujudkan dalam kehidupan pemerintahan,
bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis.Menghargai hak setiap individu
untuk bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan,
ataupun intervensi yang membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia : mengakui hak milik
perorangan atau kelompok dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta
memberi kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat.

Nilai instrumental Hak Asasi Manusia dalam Pancasila. Nilai instrumental


merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila. Nilai-nilai
ini merupakan pedoman pelaksanaan nilai-nilai dasar Pancasila. Perwujudan nilai-nilai
instrumental ini berbentuk ketentuan konstitusional, seperti Undang-Undang Dasar NRI
1945, hingga peraturan dan Ketetapan MPR, Presiden, maupun daerah. Hak asasi dan
kewajiban asasi manusia diatur dan dijamin dalam nilai-nilai instrumental Pancasila.
Peraturan-peraturan tersebut yang merupakan nilai instrumental Pancasila diantaranya :

1. UUD NRI 1945 pada pasal 28A-28J.


2. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, didalamnya
terdapat piagam HAM Indonesia.
3. Ketentuan dalam UU organik, yaitu UU RI NO. 5/1998/Konvensi Menentang
Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman yang kejam, tidak manusiawi, atau
Merendahkan Martabat Manusia, UU RI NO 39/1999/Hak Asasi Manusia, UU RI
NO. 26/2000/Pengadilan Hak Asasi Manusia, UU RI NO. 11/2005/Konvenan
Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik, UU RI NO 12/2005/Konvenan
Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.

6
4. Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu)
NO.1/1999/Pengadilan Hak Asasi Manusia.
5. Ketentuan dalam Peraturan Pemrintah seperti Peraturan Pemerintah
NO.22/2002/Tata Cara Perlindungan terhadap Korban dan Saksi dalam pelanggaran
Hak Asasi Manusia yang berat, Peraturan Pemerintah NO. 3/2002/Kompensasi,
Restitusi, Rehabilitasi terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat.
6. Ketentuan dalm Keppres (Keputusan Presiden) seperti Keppres
NO.50/1993/Komisi Nasional HAK Asasi Manusia, Keppres NO.
831998/Pengesahan Konvensi nomor 87 tentang Kebebasan Berserikat dan
Perlindungan untuk Bernegoisasi, Keppres NO. 31/2001/Pembentukan Pengadilan
HAM pada Pengadilan Negeri Jakarta pusat, Pengadilan Negri Surabaya,
Pengadilan Negeri Medan, dan pengadilan Negeri Makassar, Keppres NO.
96/2001/Perubahan Keppres NO. 53/2001/Pembentukan Pengailan Hak Asasi
Manusia Ad Hoe pada pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Keppres
NO.40/2004/Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Indonesia 2004-2009.

Nilai-nilai praktis Hak Asasi Manusia dalam pencerminan Sila-Sila Pancasila.


Nilai-nilai praktis merupakan realitas dari nilai-nilai dasar dan instrumental Pancasila
yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai praktis Pancasila selalu berkembang
seiring perubahan zaman dan aspirasi masyarakat. Hal ini dikarenakan Pancasila
merupakan ideologi yang terbuka, sifatnya selalu mengiringi dan mengikuti
perkembangan zaman namun terdapat ketetapan yang tidak dapat diabaikan, yaitu
menjunjung nilai kemanusiaan dan kebangsaan.

Hak asasi manusia dalam nilai-nilai praktis Pancasila dapat terwujud apabila nilai-
nilai dasar dan instrumental dalam Pancasila tersebut dapat dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari oleh warga negaranya

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia
sudah memberikan jaminan bahwa nilai-nilai yang ada dalam Pancasila itu sejalan
dengan HAM. Oleh sebab itu, penghormatan kita terhadap HAM harus bersifat juga
berskala universal. Kita menerapkan HAM dengan tidak mengenyampingkan nilai-nilai
keluhuran sebagai manusia Indonesia.

3.2 Saran

Segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggara negara, bahkan
moral negara, moral penyelenggara negara, politik negara, pemerintahan negara, hukum
dan peraturan perundang-undangan negara, kebebasan dan Hak Asasi warga negara,
harus dijiwai dengan nilai-nilai PANCASILA.

8
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia

https://mybloggmyadventure.blogspot.com/2016/09/tugas-makalah-ham-dalam-
pancasila.html

https://media.neliti.com/media/publications/178505-ID-implementasi-nilai-nilai-ham-
global-ke-d.pdf

https://www.researchgate.net/publication/330258775_Harmonisasi_Hak_Dan_Kewajiban
_Asasi_Manusia_Dalam_Konkrit_Pelaksanaan_Nilai-Nilai_Pancasila

Anda mungkin juga menyukai