Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE EVALUASI

3.1 Kerangka Konsep

Untuk mempermudah identifikasi faktor penyebab masalah program promosi

kesehatan ASI Eksklusif kerangka konsep dengan menggunakan sistem.

Gambar 2. Kerangka Konsep Pelaksanaan Program Promosi Kesehatan ASI Eksklusif


3.2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber data

berikut.

1. Sumber data primer

a. Pengamatan di Puskesmas Bernung

b. Wawancara dengan koordinator pelaksana pelaksana Program Promosi

Kesehatan ASI Eksklusif di Puskesmas Rawat Jalan Bernung

2. Sumber data sekunder

Laporan tahunan program Program Promosi Kesehatan ASI Eksklusif di

Puskesmas Bernung pada periode 2019

3.3 Cara Peniliaian dan Evaluasi

Adapun cara penilaian dan evaluasi yang akan dilakukan sebagai berikut.

a. Menetapkan indikator dan tolak ukur dari unsur keluaran

Menetapkan indikator dan tolak ukur merupakan langkah pertama untuk

menentukan adanya suatu masalah dari pencapaian hasil output.

Indikator didapatkan dari berbagai rujukan yang realistis dan sesuai

sehingga layak digunakan untuk mengukur. Adapun sumber rujukan

tolak ukur penilaian yang digunakan adalah Departemen Kesehatan RI

dan Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Keluarga Puskesmas Rawat

Jalan Bernung tahun 2019 dengan target 75% untuk progam ASI

Eksklusif.
b. Menganalisis Situasi Program yang akan dievaluasi

Mencari adanya masalah dengan mengidentifikasi dan membandingkan

hasil pencapaian program (output) dengan tolak ukurnya. Proses

identifikasi masalah dilakukan secara bertahap, dimulai dari keluaran

(output) program kerja Puskesmas, kemudian apabila ditemukan adanya

kesenjangan antara tolak ukur dengan data keluaran tersebut maka harus

dicari kemungkinan penyebab masalah pada unsur masukan (input,

proses, atau lingkungan).

c. Menetapkan Masalah

Masalah dalam pendekatan sistem adalah kesenjangan antara tolak ukur

dengan hasil pencapaian pada unsur keluaran.

d. Menetapkan Prioritas Masalah

Masalah bisa lebih dari satu, tergantung dari indikator yang dipakai. Jika

terdapat lebih dari satu masalah, maka harus ditentukan prioritas masalah.

Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dan sumber daya, serta

kemungkinan masalah-masalah tersebut saling berkaitan. Tujuan

menetapkan prioritas masalah adalah menetapkan masalah yang akan

dipecahkan terlebih dahulu. Masalah yang menjadi prioritas adalah

masalah yang dianggap paling besar, mudah diintervensi, dan paling

penting, dimana jika masalah tersebut diatasi maka masalah-masalah lain

juga dapat teratasi.


Metode pemecahan masalah yang digunakan adalah USG, yaitu:

(1) Urgency: menilai ketersediaan waktu untuk pemecahan masalah


yang ada.

(2) Seriousness: melihat pengaruh bahwa masalah tersebut akan

menyebabkan hal yang serius atau fatal.

(3) Growth: aspek kemungkinan meluasnya atau berkembangnya

masalah maupun kemungkinan timbulnya masalah

Masalah bisa lebih dari satu, tergantung dari indikator yang dipakai.

Sehingga perlu dibuat prioritas masalah. Tujuan menetapkan prioritas

masalah adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan masalahnya

terlebih dahulu. Jika masalah lebih dari satu, maka penetapan prioritas

masalah dilakukan dengan teknik kriteria matriks. Kriteria ini dibedakan

atas tiga macam, yaitu:

1. Pentingnya masalah (importancy/I), makin penting masalah tersebut,

makin diprioritaskan penyelesainnya. Ukuran pentingnya masalah

yaitu :

a. Besarnya masalah (prevalence/P)

b. Akibat yang ditimbulkan oleh masalah (severity/S)

c. Kenaikan besarnya masalah (rate of increase/RI)

d. Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi (degree of

unmeet need/DU)
e. Keuntungan sosial karena selesainya masalah (social benefit/SB)

f. Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (public concern/PB)

g. Suasana politik (political climate/PC)

2. Kelayakan teknologi (technical feasibility/T), makin layak teknologi

yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah,

makin diprioritaskan masalah tersebut. Kelayakan teknologi yang

dimaksud adalah menunjuk penguasaan ilmu dan teknologi yang

sesuai.

3. Sumber daya yang tersedia (resources availability/R), makin tersedia

sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah makin

diprioritaskan masalah tersebut. Sumber daya yang dimaksud adalah

yang menunjuk pada tenaga (man), dana (money) dan sarana (material).

Beri nilai antara 1 (tidak penting) sampai dengan 5 (sangat penting)

untuk setiap kriteria yang sesuai. Perhitungan prioritas masalah

dilakukan dengan rumus “IxTxR”. Masalah yang dipilih sebagai

prioritas adalah yang memiliki nilai tertinggi.

e. Identifikasi penyebab masalah

(1) Kerangka Konsep Masalah

Membuat gambaran proses terjadinya masalah atau kerangka

konsep prioritas masalah untuk menentukan penyebab masalah. Hal

ini bertujuan untuk menentukan faktor – faktor penyebab masalah

yang telah diprioritaskan yang berasal dari komponen sistem yang


lainnya, yaitu komponen masukan (input), proses, lingkungan, dan

umpan balik.

(2) Identifikasi Penyebab Masalah

Identifikasi dilakukan dengan mengelompokkan faktor dalam unsur

input, proses, lingkungan, dan umpan balik yang diperkirakan

berpengaruh terhadap prioritas masalah. Masing–masing masalah

ditentukan indikator dan tolak ukur, kemudian dibandingkan antara

pencapaian dari unsur tersebut dengan tolak ukurnya. Suatu faktor

ditetapkan menjadi penyebab masalah jika ada kesenjangan antara

pencapaian indikator dengan tolak ukur. Diperlukan pengumpulan

data baik data berupa dokumentasi puskesmas, maupun data dari

wawancara untuk mengetahui pencapaian di lapangan.

f. Membuat Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif pemecahan masalah dibuat dengan melihat kerangka konsep

prioritas masalah, sehingga tersusun daftar alternatif pemecahan

masalah, dengan memperhatikan kondisi, kemampuan, dan situasi

fasilitas kesehatan di Puskesmas.

g. Menentukan Prioritas Cara Pemecahan Masalah

Pemilihan cara pemecahan masalah ini dengan memakai teknik kriteria

matriks. Dua kriteria yang lazim digunakan adalah efektivitas

(magnitude, inportancy, vulnerability) dan efisiensi jalan keluar, Nilai


efisiensi ini biasanya dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan

untuk melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya yang diperlukan,

makin tidak efisien jalan keluar tersebut (Azwar, 2010).

M x Ix V
P=
C

Keterangan

P: Priority,

M: Magnitude,

I: Importancy,

V:Vulnerabilty,

C :Cost

3.4 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dengan memasukkan data ke dalam

tabel-tabel yang tersedia, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan secara

komputerisasi.

3.5 Waktu dan Lokasi

Data yang diambil mulai dari Januari – Juni 2019 di Puskesmas Rawat Jalan

Bernung

Anda mungkin juga menyukai