Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH UPACARA TRADISIONAL ADAT BETAWI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

- Muhammad Ahdi Rahman


- Muhammad Indra Septiyawan
- Muhammad Farhan Diafary F
- Muhammad Refaisal Rahman
- Riza Handayani
- Syahrul Ramadani
Suku betawi merupakan sebutan untuk para penghuni daerah Jakarta dan sekitarnya, suku ini banyak
di kenal karena letaknya berada di pusat pemerintahan Negara Republik Indonesia. Beberapa ahli
menyebut bahwa Suku Betawi merupakan keturunan dari perkawinan antar suku di Nusantara.
Terkait dengan suku Betawi, ada beragam upacara tradisional yang hingga kini masih
dipertahankan. Berikut beberapa diantaranya.

1. Upacara Adat Perkawinan


Biasanya masyarakat Betawi menikah dengan orang yang masih memiliki hubungan keluarga.
Pada masyarakat Marunda tradisi tersebut bertahan karena adanya kepercayaan masyarakat
bahwa perkawinan dengan orang luar kurang dibenarkan dan dapat menimbulkan malapetaka.

Adapun prosedur sebelum terlaksananya perkawinan adalah dengan perkenalan langsung


antara pemuda dan pemudi. Jika sudah ada kecocokan. Orang tua pemuda melamar ke orang
tua si gadis. Jika kedua belah pihak setuju, mereka menentukan hari untuk mengantarkan uang
belanja-kawin yang biasanya diwakilkan kepada orang lain, yaitu kerabat kedua belah pihak.
Pada hari yang telah ditentukan, dilakukan upacara perkawinan. Setelah akad nikah, pemuda
kembali ke orang tuanya, demikian pula dengan si gadis.

Akan tetapi, kebiasaan tersebut sudah mulai terkikis seiring dengan perkembangan zaman dari
masa ke masa.

2. Upacara Adat Palang Pintu Perkawinan


Pada beberapa waktu kemudian diadakan upacara besanan. Pengantin pria diarak ke rumah
pengantin wanita. Melalui upacara kenal jawab dengan irama pantun, diiringi dengan irama
rebana dan lagu-lagu marhaban, pengantin laki-laki sudah diperkenankan masuk rumah untuk
menemui pengantin wanita dan duduk bersanding. Sesudah upacara ini maka pengantin wanita
dapat mengikuti suaminya kembali ke rumahnya.

Pertunjukkan adu silat merupakan salah satu adegan yang selalu muncul pada palang pintu
perkawinan. Palang pintu perkawinan adalah salah satu prosesi yang harus dilalui oleh kedua
mempelai menjelang pernikahannya. Upacara pernikahan diawali dengan arak -arakan calon
pengantin pria menuju rumah calon istrinya. Pada arak-arakan itu, selain iringan rebana
ketimpring juga diikuti barisan sejumlah kerabat yang membawa sejumlah seserahan mulai dari
roti buaya yang melambangkan kesetiaan abadi, sayur-mayur, uang, jajanan khas dan pakaian
adat Betawi.
3. Upacara Masa Kehamilan
Warga Betawi biasanya mengenal upacara nujuh bulan. Kebiasaan ini bertujuan untuk
mendapatkan rasa aman, mensyukuri nikmat Tuhan, dan memohon berkat pada Yang Maha
Kuasa serta sebagai pemberitahuan tentang akan hadirnya seorang anggota baru di tengah-
tengah mereka. Tradisi ini juga mengandung harapan agar anak yang sedang dikandung akan
lahir selamat.

Untuk waktu upacara biasanya ditentukan menurut perhitungan bulan Arab dengan berpatokan
pada bilangan tujuh, yaitu di bulan ketujuh kehamilan. Tanggal yang ditentukan dipilih antara
tanggal 7, 17, atau 27. Upacara ini dilakukan pada pagi hari dan hanya dilaksanakan pada
kehamilan anak yang pertama saja.

4. Upacara Sekitar Kelahiran


Salah satu upacara yang jadi kebiasaan oleh masyarakat Betawi adalah kerik tangan dengan
maksud sebagai serah terima tugas perawatan bayi beserta ibunya dan dukun kepada pihak
keluarga. Upacara umumnya dilakukan usai bayi puput pusar. Upacara tersebut dimulai dengan
pembacaan shalawat dan dilanjutkan dengan pencucian tangan emak dukun yang diikuti oleh
ibu dari si bayi. Kemudian, emak dukun mengambil uang logam dari dalam air dan mengerik-
ngerik tangan wanita yang baru melahirkan tersebut sampai pembacaan shalawat ketujuh
selesai.

Lantas, keduanya mengeringkan tangan dengan handuk dan saling membedaki. Upacara
tersebut diakhiri dengan acara makan bersama semua warga yang hadir. Pada waktu emak
dukun pulang, ia akan diantar sampai halaman dan diberi sajen yang berisi sama dengan sajen
nujuh bulan dan uang kebobok (uang yang berada dalam tempat air).

5. Upacara Sunatan

Anak pria yang sudah beranjak dewasa wajib disunat alat kelaminnya. Anak yang disunat
disebut pengantin sunat.
Upacara ini terbagi dalam tiga tahap, yaitu:

 mangarak,
 menyunat,
 dan selamatan.
Tahap pertama ialah mengarak pengantin sunat mengelilingi kampung dengan urutan pembuka
jalan, pengantin sunat yang mengendarai kuda atau ditandu, diiringi oleh barisan rebana atau
pencak silat. Acara ini dilakukan pada sore hari.

Pada keesokan harinya, pagi-pagi anak yang mau disunat dimandikan dan direndam air
beberapa saat. Usai itu acara sunatan dilakukan dengan pertolongan dukun sunat yang disebut
bengkong. Tahap terakhir adalah selamatan. Bagi keluarga yang mampu biasanya acara
selamatan ini dilengkapi dengan berbagai hiburan kesenian rakyat.

6. Upacara Sedekah laut


Upacara Sedekah Laut ini dilaksanakan sebagai persembahan kepada penguasa laut agar ketika
para nelayan turun ke laut mencari ikan tidak mendapat gangguan. Selain itu upacara ini juga
dimaksudkan agar para nelayan pulang dengan membawa hasil yang baik.

7. Upacara Sero
Upacara Sero diselenggarakan oleh setiap orang yang ingin membuat Sero (alat penangkap ikan)
baru. Tujuannya dari kebiasaan ini adalah agar alat baru yang dipakai untuk menangkap ikan ini
membawa keberuntungan bagi para nelayan berupa banyaknya jumlah ikan yang berhasil
mereka tangkap.

8. Upacara Melepas Perahu Baru


Upacara Melepas Perahu Baru ini mempunyai tujuan untuk meminta doa agar perahu yang
baru dibuat dan akan digunakan ini kuat dan awet, selain itu juga membawa rezeki serta selalu
selamat dari gangguan makhluk-makhluk jahat di laut.

9. Upacara Waktu Bertani


Upacara ini dilaksanakan sewaktu akan memulai pekerjaan di sawah seperti menanam, menuai
sampai menyimpan padi di lumbung. Kebiasaan tersebut bertujuan untuk memohon berkah
dan keselamatan agar hasil panen padi berlimpah.
10. Upacara Kematian
Upacara kematian dari perawatan orang meninggal sampai penguburannya disesuaikan dengan
ajaran agama Islam. Usai dimandikan, dikafani, dan dishalatkan, jenazah dikebumikan di
pekuburan yang dilakukan oleh kaum pria. Kaum wanita tinggal di rumah dan menyiapkan
sedekahan untuk acara tahlil yang diadakan pada malam pertama sampai malam ketujuh, dan
dilanjutkan pada malam keempat puluh.

Kesimpulan
Pada dasarnya setiap suku di Indonesia memiliki beragam adat istiadat yang mengandung
keteladanan dan nilai yang baik untuk kehidupan serta memiliki kekhasan budaya tersendiri.
Kekhasan kebudayaan Betawi, nampak pada penyelenggaraan upacara-upacara tradisionalnya.
Salah satu nya adalah acara Palang Pintu yang masih dilestarikan oleh orang-orang Betawi, yaitu
acara adat pra akad nikah. Diceritakan bahwa budaya palang pintu ini merupakan hal yang ada
sejak dahulu dan bukan tanpa alasan budaya ini selalu ada, karena ini merupakan suatu
kegiatan dimana untuk menunjukkan kalau anak Betawi itu adalah manusia yang memiliki ilmu
beladiri yang mumpuni. Selain itu juga anak Betawi pandai dalam ilmu agama, dalam hal ini
mengaji. Maka, dalam suatu pertunjukan Palang Pintu Betawi pastinya kedua belah pihak yaitu
pihak mempelai wanita dan mempelai laki-laki saling adu keterampilan dalam hal ilmu beladiri
yang biasa disebut Silat.
Dalam acara Palang Pintu ini adanya makna yang terkandung di dalamnya, yaitu penganten laki
- laki dituntut bisa maen silat agar dapat melindungi calon istrinya dari orang - orang yang ingin
berbuah jahat dan juga penganten laki - laki dituntut harus bisa mengaji agar nantinya bisa
menjadi imam yang baik dalam segi agama islam dan mencontohkan hal - hal baik kepada anak
dan istrinya.

Semoga budaya betawi yang satu ini juga budaya-budaya yang lainnya tidak akan pudar digerus
perubahan zaman dan akan terus menerus selalu melahirkan generasi yang melestarikannya.
Masyarakat Betawi, seperti juga kelompok-kelompok suku
bangsa lainnya di Indonesia memiliki kekhasan budaya tersendiri
yang membedakannya dari suku-suku bangsa lainnya dan sekaligus
memberikan karakteristik dan identitas sebagai suatu kelompok
masyarakat yang berbudaya.

Anda mungkin juga menyukai