BAB I
PENDAHULUAN
1
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT AFDILA
LETAK GEOGRAFIS
Rumah Sakit Ibu dan Anak Afdila Cilacap adalah salah satu
Rumah Sakit khusus di Kabupaten Cilacap yang berbatasan dengan
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes
Sebelah Timur : Kabupaten Kebumen
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Ciamis ( Jawa Barat )
Letak Rumah Sakit Ibu dan Anak Afdila Cilacap berada di KM l1 dari
pusat kota Cilacap, tepatnya di Jl. Soekarno Hatta No. 79 Kesugihan
Cilacap, dan letaknya strategis karena berada dijalur angkutan umum
sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat pengguna jasa
1. Tanah dan Bangunan :
a. Luas lahan : 2000 m2
b. Luas bangunan : 1350 m2
c. Status permodalan : Yayasan
d. Pemanfaatan lahan sekitar Rumah Sakit :
Sebelah Utara : Jl. Soekarno Hatta Desa Menganti
Sebelah Timur : Pemukimam Penduduk
Sebelah Selatan : Pekarangan/Perkebunan
Sebelah Barat : Pemukiman penduduk
2
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
3
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
4
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
Untuk melaksanakan fungsi diatas, Rumah Sakit Ibu dan Anak Afdila
Cilacap menguraikan Tugas Pokok berdasarkan jabatan atau tugas yang
diemban sesuai dengan TUPOKSI masing-masing
5
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
BAB III
VISI, MISI, MOTO, TUJUAN
RUMAH SAKIT RSIA AFDILA CILACAP
1. VISI
Menjadi Rumah Sakit Swasta kepercayaan masyarakat
2. MISI
a. Memberikan pelayanan kesehatan secara professional dengan
prinsip keselamatan pasien.
b. Melaksanakan kegiatan Promotif, prefentif, kuratif dan
rehabilitative
c. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar serta
mempertimbangkan prinsip ekonomi
3. TUJUAN
a. Membantu pemerintah dalam rangka penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka kematian bayi
b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
c. Memudahkan masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatan
d. Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan
bagi tenaga kesehatan
e. Mewujudkan Rumah Sakit yang memenuhi standar pelayanan
dan menjadikan masyarakat sebagai mitra.
4. MOTO
Bersama Afdila kita capai derajat kesehatan yang optimal
5. BUDAYA KERJA
1) Profesional
2) Bersih
6
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
BAB IV
PENGERTIAN, FALSAFAH, TUGAS, FUNGSI, DAN
TUJUAN UNIT GAWAT DARURAT
1. PENGERTIAN
Unit Gawat Darurat adalah unit pelayanan rumah sakit yang
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman
kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan
berbagai multidisiplin.
2. FALSAFAH
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan pada
pasien sesuai tingkat kegawatdaruratan, tanpa membedakan sosial,
ekonomi, agama, dan ras akan menurunkan angka kematian dan
kecacatan.
3. TUGAS DAN FUNGSI
Memberikan pelayanan kesehatan pasien gawat darurat selama 24
jam secara terus menerus dan berkesinambungan, meliputi :
a. Mengelola pelayanan gawat darurat
b. Melakukan pelayanan siaga bencana
c. Melalukan pendidikan dan pelatihan gawat darurat
d. Mengelola fasilitas, peralatan, dan obat – obatan life saving
e. Mengelola tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenaga non
medis
f. Mengelola adaministrasi dan keuangan Instalasi Gawat Darurat
g. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gawat darurat
h. Melakukan koordinasi dengan unit rumah sakit lain
4. TUJUAN
a. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat
darurat, sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam
masyarakat sebagaimana mestinya
b. Menerima rujukan /merujuk penderita gawat darurat melalui
sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih
memadai
7
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
FALSAFAH IGD
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan gawat
darurat kepada pasien sesuai tingkat kegawatdaruratan, tanpa
membedakan sosial, ekonomi, agama, dan ras dengan tujuan
menurunkan angka kematian dan kecacatan.
TUJUAN IGD
a. Menurunkan angka kecacatan dan kematian.
b. Melaksanakan rujukan pasien atau mengirim pasien/melakukan
rujukan baik secara horizontal (setingkat) maupun vertikal
(ketingkat yang lebih tinggi)
8
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
9
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
10
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
11
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
12
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
13
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
14
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
15
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP
Instalasi
Gawat
Admission Darurat Operator
Umum/Tehnisi Umum/Supir
16
Keterkaitan Hubungan Kerja IGD RSIA AFDILA dengan unit lain
1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di IGD, diperoleh dari bagian logistik farmasi
dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IGD, diperoleh dari
logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
3. Kamar Operasi (OK)
a. Pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat
pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga
pasien dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta
perawat IGD memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila
keluarga/penanggung jawab sudah setuju).
b. prosedur pasien IGD yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir.
4. Laboratorium
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada
petugas laboratorium oleh perawat IGD( prosedur pemeriksaan laboratorium
pasien IGD sesuai SPO terlampir).
5. Umum / Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai
dengan SPO yang berlaku
6. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke IGD RSIA Afdila akan diberikan nomor rekam medis
dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian
rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta
kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission(prosedur permintaan
dan penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO terlampir).
17
7. Admission
Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian admission, dari
bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian status
dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke IGD.(pendaftaran
pasien ke bagian admission sesuai dengan SPO terlampir).
8. Radiologi
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir
diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat IGD,(prosedur pemeriksaan
radiologi pasien IGD sesuai SPO terlampir).
9. Operator
Apabila IGD membutuhkan sambungan telphone keluar RS (tanpa
menggunakan PIN) maka bagian IGD akan meminta bantuan ke bagian
operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telphone.
10. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke IGD akan diantar ke bagian kasir oleh
perawat IGD untuk menyelesaikan administrasi.
11. IRNA
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter,
penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk
memilih kamar perawatan, setelah penanggung jawab/keluarga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh perawat
IGD ke bagian IRNA.(Prosedur pasien IGD yang akan rawat inap sesuai
dengan SPO terlampir).
12. Gizi
a. Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan
langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama
pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.
18
b. Dokter IGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari
bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter IGD yang diserahkan ke
bagian gizi.
13. Instalasi Rawat Jalan
Pasien IGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis pada
jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi pasien
memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar oleh
perawat IGD ke bagian IRJ. (Prosedur konsul pasien IGD ke dokter spesialis
yang sedang praktek sesuai SPO terlampir).
14. Umum/Supir
Pasien IGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan
ambulance RSIA AFDILA, bila keadaan memungkinkan ( prosedur merujuk
pasien sesuai dengan SPO terlampir ).
15. Umum/Keamanan
Bila ada pasien IGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan
diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian
Umum/Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir ).
19
BAB IV
SUMBER DAYA MANUSIA
20
B. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI IGD
NAMA JABATAN KUALIFIKASI TENAGA YANG
DIBUTUHKAN
FORMAL & INFORMAL
21
Ka TIM IGD SI PROFESI 4
(Pelatihan PPGD/BTCLS, Diklat
Perawat Khusus Gawat Darurat,
Pengalaman kerja minimal 3
tahun)
Jumlah 20
22
Shift Malam : jam 21.00 – 07.00
= 1 jam x 52 mg x 7 hr x 30 psn + 10 %
1640
= 12740 + 10 %
1640
= + 8 orang + 1 orang Karu
23
1640
= 9 Orang
Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 9 orang, yang dibagi dalam 3
Shift yaitu :
Dinas pagi : 2 orang
Dinas sore : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
Dinas malam : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
Lepas malam : 2 orang
Libur / cuti : 1 orang
D. REKRUTMEN DAN SELEKSI PERAWAT IGD
I. Penarikan Calon (Recruitment)
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang
para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan memiliki
kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,
ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga
yang ada.
24
Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).
Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya
kebutuhan tenaga di Bagian Keperawatan.
2. Dari Luar RSIA AFDILA (external resources)
Proses penarikan calon dari luar Royal Proress International Hospital dapat
dilakukan dengan cara :
Dari mulut ke mulut.
Iklan
Lembaga-lembaga pendidikan
Kantor penempatan tenaga kerja (milik swasta atau negara)
25
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal,
dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki
perawat seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan
adalah 70% benar.
2. Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
- BHD
- Pasang Infus
- Pemeriksaan tanda – tanda vital
3. Tes Wawancara
4. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
- Sehat, tidak buta warna.
- Berpenampilan rapi dan menarik.
E. Pengembangan SDM IGD
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di IGD khususnya dan RSIA Afdila
umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter dan
perawat IGD. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan
1. Pendidikan
26
Perawat di IGD dengan pendidikan SPK diberi kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan ke D III Keperawatan dan untuk perawat dengan
pendidikan D3 Keperawatan diberi kesempatan melanjutkan pendidikan
S1 Keperawatan. Dengan persyaratan : masa kerja di RSIA Afdila minimal
2 tahun dan Nilai Prestasi Kerja (NPK) minimal : 3,5.
2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di
IGD dilaksanakan melalui :
- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan
oleh RSIA Afdila setiap 3 bulan sekali setiap hari jumat, meliputi:
(Jadwal terlampir)
Pelatihan BHD dilaksanakan hari jumat minggu ke 1
Pelatihan Pengoprasian alat kes. khusus minggu ke 2
- Exteral Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang
diikuti sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit khususnya mutu pelayanan IGD
27
BAB V
RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan
suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
a. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang profesional di
IGD RSIA Afdila
b. Khusus :
1. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan
di IGD
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di IGD
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD yang dipimpin oleh As Men Pelayanan
Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat
yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh As Men Yan Per dan
kepala ruang di IGD setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah
dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ka
ru.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di
IGD dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.
28
BAB VI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan gawat darurat
di IGD.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang IGD. Adapun jenis laporan yang dikerjakan
terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap
hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD
b. Laporan SDM IGD
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas IGD
d. Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu IGD dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
diserahkan kepada As Men Yan Per setiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Gawat darurat,
gawat tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).
2. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat,
Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).
3. Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke IGD
( Kec. Kendaraan bermotor, Kec. Pejalan kaki, Kec. di Air,
Kec.Industi, Kec. Rumah tangga, Kec. tidak diketahui jenisnya) dan
29
berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi,
Menolak rawat).
4. Jumlah Pasien Meninggal.
5. Jumlah kasus penyakit terbanyak di IGD
6. Jumlah pemeriksaan penunjang pasien IGD
b. Laporan SDM IGD yang meliputi :
1. Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat IGD)
2. Kualitas SDM (Dokter dan Perawat IGD)
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD yang meliputi :
1. Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
2. Kondisi alat dan Fasilitas.
30
4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada As Men Yan Per tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 1 tahun.
2. SDM / Ketenagaan di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun.
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun
4. Laporan mutu pelayanan IGD
31