Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD

RSIA AFDILA CILACAP

BAB I
PENDAHULUAN

Pembangunan Kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi


hak dasar rakyat untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
Undang-undang Dasar 1945 dan Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan. Pembangunan kesehatan yang telah dilakukan
selama ini bertujuan untuk meningkatkan derajat dan status kesehatan
bagi seluruh masyarakat Indonesia. Untuk itu pemerintah menetapkan
Pembangunan Kesehatan dalam Program Pembangunan Nasional.
Pemerintah telah menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari
pelayanan tingkat dasar sampai dengan rujukan yang memiliki
kemampuan yang berbeda dalam menangani masalah kesehatan di
masyarakat.
Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 menyebutkan
bahwa Rumah Sakit adalah sebuah pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pasal 3 menyebutkan bahwa pengaturan penyelenggaraan rumah sakit
bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan, memberikan perlindungan terhadap keselamatan
pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia
di rumah sakit. meningkatkan mutu dan mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit. Perturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 1045 tentang Pedoman organisasi Rumah Sakit menyebutkan
bahwa dalam rangka penyelenggaraan Rumah Sakit perlu didukung
dengan susuna organissi yang efektif dan efisien, untuk itu RSIA
AFDILA Cilacap menyusun pedoman pengorganisaian Rumah Sakit.

1
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

BAB II

GAMBARAN UMUM
A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT AFDILA

LETAK GEOGRAFIS

Rumah Sakit Ibu dan Anak Afdila Cilacap adalah salah satu
Rumah Sakit khusus di Kabupaten Cilacap yang berbatasan dengan
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes
Sebelah Timur : Kabupaten Kebumen
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Ciamis ( Jawa Barat )
Letak Rumah Sakit Ibu dan Anak Afdila Cilacap berada di KM l1 dari
pusat kota Cilacap, tepatnya di Jl. Soekarno Hatta No. 79 Kesugihan
Cilacap, dan letaknya strategis karena berada dijalur angkutan umum
sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat pengguna jasa
1. Tanah dan Bangunan :
a. Luas lahan : 2000 m2
b. Luas bangunan : 1350 m2
c. Status permodalan : Yayasan
d. Pemanfaatan lahan sekitar Rumah Sakit :
 Sebelah Utara : Jl. Soekarno Hatta Desa Menganti
 Sebelah Timur : Pemukimam Penduduk
 Sebelah Selatan : Pekarangan/Perkebunan
 Sebelah Barat : Pemukiman penduduk

2
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

3
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

II.1. Sejarah Rumah Sakit

Pada tanggal 23 Januari 2004 berdirilah Yayasan Aditya Afdila


dengan Akte Notaris Suminto Adi, SH Nomor : 37 tanggal 23 Januari
2004
Pada awalnya Yayasan Aditya Afdila Cilacap mendirikan sebuah Balai
Pengobatan dan Rumah Bersalin Adi Husada Cilacap yang beralamat di
Jl. Soekarno Hatta No. 79 Kesugihan Cilacap
Balai Pengobatan tersebut secara perlahan tumbuh dan berkembang
sehingga pada tanggal 19 Februari 2007 berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : YM.02.04.3.5.971
tanggal 19 Februari 2007 secara resmi menjadi Rumah Sakit Ibu dan
Anak Afdila Cilacap.
Tanggal 19 Februari 2012 Telah dilakukan perpanjangan izin
operasional Rumah Sakit oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
dengan Nomor : 03/Dinkes/RSK-I/2012 berlaku sampai dengan bulan
Februari tahun 2017
Tanggal 25 Agustus 2012 Rumah Sakit Ibu dan Anak Afdila
Cilacap.Telah dilakukan Akreditasi Rumah Sakit oleh Komite
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Lulus untuk tiga tahun dengan lima
pelayanan dasar berlaku sampai dengan bulan Juni tahun 2015

4
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

TUGAS POKOK DAN FUNGSI RSIA AFDILA CILACAP


Tugas :
Berdasarkan Undang- undang republic Indonesia nomor 44
tahun 2009 tentang Rumah Sakit mempunyai tugas
memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.

Fungsi : Rumah Sakit mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan


kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua
dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan; dan
d. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;

Untuk melaksanakan fungsi diatas, Rumah Sakit Ibu dan Anak Afdila
Cilacap menguraikan Tugas Pokok berdasarkan jabatan atau tugas yang
diemban sesuai dengan TUPOKSI masing-masing

5
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

BAB III
VISI, MISI, MOTO, TUJUAN
RUMAH SAKIT RSIA AFDILA CILACAP

1. VISI
Menjadi Rumah Sakit Swasta kepercayaan masyarakat

2. MISI
a. Memberikan pelayanan kesehatan secara professional dengan
prinsip keselamatan pasien.
b. Melaksanakan kegiatan Promotif, prefentif, kuratif dan
rehabilitative
c. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar serta
mempertimbangkan prinsip ekonomi

d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan maternal


perinatal yang professional.
e. Mengembangkan SDM yang kompeten dengan selalu mengikuti
perkembangan ilmu dalam rangka penanganan kesehatan

3. TUJUAN
a. Membantu pemerintah dalam rangka penurunan Angka
Kematian Ibu dan Angka kematian bayi
b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
c. Memudahkan masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatan
d. Membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan
bagi tenaga kesehatan
e. Mewujudkan Rumah Sakit yang memenuhi standar pelayanan
dan menjadikan masyarakat sebagai mitra.
4. MOTO
Bersama Afdila kita capai derajat kesehatan yang optimal
5. BUDAYA KERJA

1) Profesional
2) Bersih

6
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

BAB IV
PENGERTIAN, FALSAFAH, TUGAS, FUNGSI, DAN
TUJUAN UNIT GAWAT DARURAT
1. PENGERTIAN
Unit Gawat Darurat adalah unit pelayanan rumah sakit yang
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman
kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan
berbagai multidisiplin.
2. FALSAFAH
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan pada
pasien sesuai tingkat kegawatdaruratan, tanpa membedakan sosial,
ekonomi, agama, dan ras akan menurunkan angka kematian dan
kecacatan.
3. TUGAS DAN FUNGSI
Memberikan pelayanan kesehatan pasien gawat darurat selama 24
jam secara terus menerus dan berkesinambungan, meliputi :
a. Mengelola pelayanan gawat darurat
b. Melakukan pelayanan siaga bencana
c. Melalukan pendidikan dan pelatihan gawat darurat
d. Mengelola fasilitas, peralatan, dan obat – obatan life saving
e. Mengelola tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenaga non
medis
f. Mengelola adaministrasi dan keuangan Instalasi Gawat Darurat
g. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gawat darurat
h. Melakukan koordinasi dengan unit rumah sakit lain
4. TUJUAN
a. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat
darurat, sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam
masyarakat sebagaimana mestinya
b. Menerima rujukan /merujuk penderita gawat darurat melalui
sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih
memadai

7
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

c. Melakukan pertolongan korban musibah massal dan bencana


yang terjadi di dalam maupun di luar rumah sakit
d. Mengembangkan dan menyebarluaskan penangulangan
penderita gawat darurat melalui pendidikan dan
menyelenggarakan berbagai kursus yang berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar (basic life
support) maupun bantuan hidup lanjut (advanced life suppor

A. Visi, Misi, Falsafah Dan Tujuan IGD RSIA AFDILA


VISI
Menjadi unit penanganan gawat darurat yang profesional
MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat yang profesional .
2. Melaksanakan rujukan pasien atau mengirim
pasien/melakukan rujukan baik secara horizontal (setingkat)
maupun vertikal (ketingkat yang lebih tinggi)
3. Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan
bencana yang terjadi didalam maupun diluar rumah sakit.
4. Melakukan penanganan kasus ”true emergency” maupun ”false
emergency

FALSAFAH IGD
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan gawat
darurat kepada pasien sesuai tingkat kegawatdaruratan, tanpa
membedakan sosial, ekonomi, agama, dan ras dengan tujuan
menurunkan angka kematian dan kecacatan.

TUJUAN IGD
a. Menurunkan angka kecacatan dan kematian.
b. Melaksanakan rujukan pasien atau mengirim pasien/melakukan
rujukan baik secara horizontal (setingkat) maupun vertikal
(ketingkat yang lebih tinggi)

8
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

c. Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan


bencana yang terjadi didalam maupun diluar rumah sakit.
d. Melakukan penanganan kasus ”true emergency” maupun ”false
emergency”.
e. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan
penanggulangan penderita gawat darurat melalui pendidikan dan
menyelenggarakan berbagai kursus yang berhubungan dengan
pengetahuan dan ketrampilan bantuan hidup dasar (basic life
support) maupun bantuan hidup lanjut (advanced life support).

A. STRUKTUR ORGANISASI IGD

KEPALA RUANG IGD


dr. Aditya Rachman

9
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

KEPALA TIM I KEPALA TIM II KEPALA TIM III


dr.Lolla salsabila dr.Taufik dr.Gandhi

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


Suryanti,S.Kep.Ners Hendra arfianto, S.Kep.Ners Susanto, S.Kep.Ners
Sugeng setiono, S.Kep.Ners Muhammad irfangi S.Kep.Ners Pasiman, S.Kep.Ners
Rini titik ruswanti,Amd.keb Ragil hariyanti,AMK Dahlia,Amd.keb

10
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

E. URAIAN TUGAS DAN JABATAN SDM IGD


I. Karu IGD
1. Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Kepala Ruang IGD
3. Pengertian
Seorang tenaga perawatan profesional yang bertanggung jawab
dan berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan
keperawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal : D – III Keperawatan, berpengalaman
3 Tahun.
b. Pendidikan Non Formal :
1). Memiliki Sertifikat Manajemen Keperawatan.
2). Memiliki Sertifikat PPGD
2). Pengalaman Kerja : Mempunyai pengalaman kerja di
IGD
minimal 5 Tahun.
c. Ketrampilan :
Memiliki kemampuan dan kepemimpinan.
d. Usia : Usia antara 26 – 35 Tahun
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab
a. Secara fungsional bertanggung jawab kepada As Men
Pelayanan Keperawatan.
b. Secara operasional bertanggung Jawab kepada Ka Instalasi
Gawat Darurat
6. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan
perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat.

11
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

II. Kepala Tim


1. Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Penanggung jawab shift
(PJ Shift)
3. Pengertian
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dalam mengkoordinasikan kegiatan
pelayanan keperawatan di IGD dan turut melaksanakan
pelayanan keperawatan pada satu unit ruangan perawatan
pada shift sore, malam dan hari libur.
4. Tujuan
a. Agar kegiatan pelayanan Asuhan Keperawatan dapat
berjalan sesuai dengan standar keperawatan.
b. Agar mutu pelayanan asuhan keperawatan selalu
terjaga, selalu diupayakan, ditingkatkan sesuai
dengan kebutuhan / tuntutan masyarakat.
5. Persyaratan dan kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
D III keperawatan
b. Pendidikan Non Formal :
Memiliki sertifikat kursus keperawatan khusus
c. Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman sebagai pelaksana perawatan
minimal 5 tahun
d. Ketrampilan :
Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa,
rajin dan jujur.
e. Usia :
Usia antara 25 – 35 Tahun
f. Berbadan sehat jasmani dan rohani
6. Tanggung Jawab

12
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

Secara organisani bertanggung jawab langsung kepada


Kepala Ruang.
7. Tugas Pokok
a. Sebagai koordinator shift dinas pagi, sore, malam
dan hari libur sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
b. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Asuhan
Keperawatan Kepada Kepala Ruang.
c. Bersama-sama pelaksana perawatan melakukan
kegiatan pelayanan Asuhan Keperawatan.
d. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan /
penulisan asuhan keperawatan.
8. Uraian Tugas
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan diruang rawat pada shift sore, malam dan
hari libur.
b. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga
pelaksana perawatan untuk melaksankan Asuhan
Keperawatan sesuai ketentuan / standard yang
berlaku pada shift sore, malam dan hari libur.
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan inventarisasi
peralatan pada shift sore, malam dan hari libur.
d. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
e. Membantu melaksanakan program orientasi kepada
petugas baru meliputi penjelasan tentang peraturan
rumah sakit, tata tertib dan fasilitas yang ada.
f. Memelihara dan mengembangkan system
pencatatan dan pelaporan Asuhan Keperawatan
secara tepat dan benar untuk tindakan keperawatan
selanjutnya.
g. Memberi motivasi tenaga non perawatan dalam
memelihara

13
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

h. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien


pada shift malam.
i. Memelihara buku register dan berkas catatan medik
pada shift sore, malam dan hari libur.
j. Menyusun rencana keperawatan pada shift sore,
malam dan hari libur dan melaksanakan tindakan
keperawatan.
k. Bersama-sama pelaksana perawat lainnya,
melaksanakan Asuhan Keperawatan kepada pasien
pada shift sore, malam dan hari libur.
l. Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan
hari libur.
m. Melaksanakan serah terima tugas kepada
penanggung jawab shift berikutnya secara lisan
maupun tertulis pada saat penggantian dinas.
n. Mengikuti pertemuan berkala yang di adakan oleh
Kepala Ruang

III. Perawat Pelaksana IGD


1. Nama Unit Kerja: Instalasi Gawat Darurat
2. Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Instalasi Gawat
Darurat
3. Pengertian
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan
ditugaskan di Instalasi Gawat Darurat.
4. Persyaratan Dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal :
Berijazah Keperawatan dari semua jenjang yang
disyahkan oleh pemerintah atau yang berwenang.
b. Pendidikan Non Formal :
Memiliki sertifikat kursus perawatan khusus.
c. Pengalaman Kerja :

14
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

Memiliki pengalaman di Instalasi Gawat Darurat


d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan emosional yang stabil.
e. Usia :
Usia antara 22 - 35 Tahun
f. Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab
a. Secara administratif dan fungsional bertanggung
jawab kepada kepala ruang unit gawat darurat.
b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab
kepada Dokter IGD / Ka Instalasi Gawat Darurat
6. Tugas Pokok
Melaksanakan Asuhan Keperawatan di IGD.
7. Uraian Tugas
a. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk
meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan.
b. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
dokter
c. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan
perawatan yang tepat dan benar
d. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti secara lisan / tertulis pada saat pergantian
dinas
e. Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap
dengan administrasinya
f. Memberikan health education kepada penderita dan
keluarga
g. Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih
mampu

15
PEDOMAN PENGORGANISASIAN IGD
RSIA AFDILA CILACAP

h. Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya


melakukan tindakan yang tepat berdasarkan hasil
pemantauan.
i. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang
baik antara pasien, keluarga, dokter serta sesama
peraw

F. TATA HUBUNGAN KERJA IGD RSIA AFDILA

IRNA GIZI KASIR


IRJ

Logistik Logistik Farmasi


Umum

Instalasi
Gawat
Admission Darurat Operator

Umum/Tehnisi Umum/Supir

Kamar Rekam Radiologi Umum/Keamanan


Laboratotium
Operasi Medik

16
Keterkaitan Hubungan Kerja IGD RSIA AFDILA dengan unit lain
1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di IGD, diperoleh dari bagian logistik farmasi
dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.

2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IGD, diperoleh dari
logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
3. Kamar Operasi (OK)
a. Pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat
pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga
pasien dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta
perawat IGD memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila
keluarga/penanggung jawab sudah setuju).
b. prosedur pasien IGD yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir.
4. Laboratorium
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada
petugas laboratorium oleh perawat IGD( prosedur pemeriksaan laboratorium
pasien IGD sesuai SPO terlampir).
5. Umum / Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai
dengan SPO yang berlaku
6. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke IGD RSIA Afdila akan diberikan nomor rekam medis
dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian
rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta
kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission(prosedur permintaan
dan penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO terlampir).

17
7. Admission
Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian admission, dari
bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian status
dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke IGD.(pendaftaran
pasien ke bagian admission sesuai dengan SPO terlampir).
8. Radiologi
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir
diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat IGD,(prosedur pemeriksaan
radiologi pasien IGD sesuai SPO terlampir).
9. Operator
Apabila IGD membutuhkan sambungan telphone keluar RS (tanpa
menggunakan PIN) maka bagian IGD akan meminta bantuan ke bagian
operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telphone.
10. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke IGD akan diantar ke bagian kasir oleh
perawat IGD untuk menyelesaikan administrasi.
11. IRNA
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter,
penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk
memilih kamar perawatan, setelah penanggung jawab/keluarga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh perawat
IGD ke bagian IRNA.(Prosedur pasien IGD yang akan rawat inap sesuai
dengan SPO terlampir).
12. Gizi
a. Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan
langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama
pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.

18
b. Dokter IGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari
bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter IGD yang diserahkan ke
bagian gizi.
13. Instalasi Rawat Jalan
Pasien IGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis pada
jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi pasien
memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar oleh
perawat IGD ke bagian IRJ. (Prosedur konsul pasien IGD ke dokter spesialis
yang sedang praktek sesuai SPO terlampir).
14. Umum/Supir
Pasien IGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan
ambulance RSIA AFDILA, bila keadaan memungkinkan ( prosedur merujuk
pasien sesuai dengan SPO terlampir ).
15. Umum/Keamanan
Bila ada pasien IGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan
diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian
Umum/Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir ).

19
BAB IV
SUMBER DAYA MANUSIA

A. POLA KETENAGAAN INSTALASI GAWAT DARURAT


No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah yang
Formal Sertifikat diperlukan
1 Kepala ruang IGD Dokter PPGD I
umum/SI BTCLS
Profesi STR

2 Kepala tim IGD SI/DIII PPGD IV


BTCLS
STR

Perawat pelaksana SI/DIII PPGD XII


IGD BTCLS
STR

20
B. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI IGD
NAMA JABATAN KUALIFIKASI TENAGA YANG
DIBUTUHKAN
FORMAL & INFORMAL

Ka. Ruang IGD Dokter umum/SI Profesi 1


(Pelatihan PPGD/BTCLS, Diklat
Perawat Khusus Gawat Darurat,
STR,Pengalaman Kerja minimal
5 tahun )

21
Ka TIM IGD SI PROFESI 4
(Pelatihan PPGD/BTCLS, Diklat
Perawat Khusus Gawat Darurat,
Pengalaman kerja minimal 3
tahun)

Perawat Pelaksana IGD SI PROFESI/DIII 10


(Pelatihan PPGD/BTCLS, Diklat
Perawat Khusus Gawat Darurat,
Pengalaman kerja minimal 2
tahun)

Jumlah 20

C. Dasar Perhitungan Ketenagaan IGD adalah sebagai berikut :


1. Dokter jaga Konsulen On Call
Dokter spesialis jaga On Call terdiri dari 4 besar On Call yaitu :
a. Dokter spesialis Kebidanan.
b. Dokter spesialis Penyakit Dalam.
c. Dokter spesialis Anak.
d. Doter spesialis Bedah.
Pada hari biasa (Senin – Sabtu ) Dokter jaga konsulen On Call berlaku diluar
jam praktek dokter spesialis.
Pada hari libur, Dokter jaga konsulen On call berlaku mulai jam 07.30 WIB –
07.29 WIB keesokan harinya.
2. Dokter jaga IGD
Cara perhitungan ketenagaan dokter jaga di IGD adalah berdasarkan rasio
jumlah kasus di IGD dalam 24 jam yaitu : 1 : 20 kasus dibagi dalam 3 shift
(1-1-1).
Peraturan kerja dokter jaga IGD dibagi dalam 3 Shift yaitu :
a. Senin – Sabtu :
Shift pagi : Jam 08.00 – 14.00
Shift Sore : jam 14.00 – 21.00

22
Shift Malam : jam 21.00 – 07.00

b. Minggu / Hari Besar :


Shift pagi : jam 08.00 – 20.00
Shift sore : jam 20.00 – 08.00
Peraturan kerja dokter ruangan dibagi dalam 2 Shift yaitu :
a. Senin – Sabtu :
Shift pagi : 07.00 – 14.00
Shift sore : 14.00 – 21.00
b. Minggu / Hari libur :
Dokter jaga ruangan dirangkap oleh Dokter IGD.
3. Perawat IGD
Cara perhitungan ketenagaan perawat di IGD adalah berdasarkan jam
perawatan untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah
kunjungan pasien IGD, rumus perhitungan tenaga perawat IGD berdasarkan
gabungan rumus dari Philipine dan lokakarya PPNI :

Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x jumlah kunjungan + 10 %


41 mg x 40 jam

Jumlah jam perawatan = 1 jam

Jumlah kunjungan = 30 pasien per hari

= 1 jam x 52 mg x 7 hr x 30 psn + 10 %
1640

= 12740 + 10 %
1640
= + 8 orang + 1 orang Karu

23
1640

= 9 Orang

Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 9 orang, yang dibagi dalam 3
Shift yaitu :
 Dinas pagi : 2 orang
 Dinas sore : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
 Dinas malam : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana)
 Lepas malam : 2 orang
 Libur / cuti : 1 orang
D. REKRUTMEN DAN SELEKSI PERAWAT IGD
I. Penarikan Calon (Recruitment)
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang
para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan memiliki
kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga,
ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga
yang ada.

Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:


1. Dari dalam RSIA AFDILA (internal resources)
Menarik calon dari dalam RSIA AFDILA (Internal resources) memiliki
keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan
dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RSIA Afdila. Calon
nantinya masuk ke Bagian Keperawatan akibat mutasi atau promosi. Untuk
mendapatkan calon pelamar dapat melalui :
 Informasi dari mulut ke mulut

24
 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).
 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya
kebutuhan tenaga di Bagian Keperawatan.
2. Dari Luar RSIA AFDILA (external resources)
Proses penarikan calon dari luar Royal Proress International Hospital dapat
dilakukan dengan cara :
 Dari mulut ke mulut.
 Iklan
 Lembaga-lembaga pendidikan
 Kantor penempatan tenaga kerja (milik swasta atau negara)

II. Penyaringan / Seleksi Calon (Selection)


Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Keperawatan dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
1. Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.
2. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus oleh Bagian Keperawatan dan IGD. Proses seleksi
yang dilakukan oleh Bagian Keperawatan dan IGD ini menyangkut
pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi keperawatan.
Kompetensi yang harus dimiliki perawat adalah minimal memiliki sertifikat
pelatihan kegawat daruratan.
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1. Tes Tertulis

25
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal,
dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki
perawat seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan
adalah 70% benar.
2. Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
- BHD
- Pasang Infus
- Pemeriksaan tanda – tanda vital
3. Tes Wawancara

Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan


keperawatan, pandangan terhadap penyelenggaraan keperawatan yang
berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.

4. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
- Sehat, tidak buta warna.
- Berpenampilan rapi dan menarik.
E. Pengembangan SDM IGD
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di IGD khususnya dan RSIA Afdila
umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter dan
perawat IGD. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
 Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan
1. Pendidikan

26
Perawat di IGD dengan pendidikan SPK diberi kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan ke D III Keperawatan dan untuk perawat dengan
pendidikan D3 Keperawatan diberi kesempatan melanjutkan pendidikan
S1 Keperawatan. Dengan persyaratan : masa kerja di RSIA Afdila minimal
2 tahun dan Nilai Prestasi Kerja (NPK) minimal : 3,5.
2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di
IGD dilaksanakan melalui :
- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan
oleh RSIA Afdila setiap 3 bulan sekali setiap hari jumat, meliputi:
(Jadwal terlampir)
 Pelatihan BHD dilaksanakan hari jumat minggu ke 1
 Pelatihan Pengoprasian alat kes. khusus minggu ke 2
- Exteral Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang
diikuti sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit khususnya mutu pelayanan IGD

27
BAB V
RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan
suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
a. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang profesional di
IGD RSIA Afdila
b. Khusus :
1. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan
di IGD
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan pelayanan di IGD
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD yang dipimpin oleh As Men Pelayanan
Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat
yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh As Men Yan Per dan
kepala ruang di IGD setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah
dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Ka
ru.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di
IGD dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.

28
BAB VI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan gawat darurat
di IGD.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruang IGD. Adapun jenis laporan yang dikerjakan
terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap
hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD
b. Laporan SDM IGD
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas IGD
d. Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Karu IGD dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan
diserahkan kepada As Men Yan Per setiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien IGD yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Gawat darurat,
gawat tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).
2. Jumlah kunjungan pasien IGD berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat,
Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).
3. Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke IGD
( Kec. Kendaraan bermotor, Kec. Pejalan kaki, Kec. di Air,
Kec.Industi, Kec. Rumah tangga, Kec. tidak diketahui jenisnya) dan

29
berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi,
Menolak rawat).
4. Jumlah Pasien Meninggal.
5. Jumlah kasus penyakit terbanyak di IGD
6. Jumlah pemeriksaan penunjang pasien IGD
b. Laporan SDM IGD yang meliputi :
1. Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat IGD)
2. Kualitas SDM (Dokter dan Perawat IGD)
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD yang meliputi :
1. Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
2. Kondisi alat dan Fasilitas.

d. Laporan Mutu Pelayanan IGD meliputi :


1. Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang dilayani >
5 menit).
2. Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat (emergency respon
time rate).
e. Laporan pemasukan dan pengeluaran IGD meliputi:
1. Laporan pendapatan IGD.
2. Laporan pengeluaran biaya SDM, ATK, ART, Floor stock IGD.
3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang dalam bentuk tertulis setiap tiga bulan
dan diserahkan kepada As Men Yan Per tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan
2. Laporan SDM IGD dan evaluasi dalam 3 bulan
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IGD dan Evaluasi dalam 3 bulan.
4. Laporan mutu pelayanan IGD
5.

30
4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada As Men Yan Per tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
1. Laporan kunjungan pasien IGD dan Evaluasi dalam 1 tahun.
2. SDM / Ketenagaan di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun.
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di IGD dan evaluasi dalam 1 tahun
4. Laporan mutu pelayanan IGD

31

Anda mungkin juga menyukai