Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Pengertian Manajemen Strategi Beserta Unsurnya”

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Umum Manajemen Strategi
Dosen Pengampu :
Ibu Dewi Sartika SE,MM

Disusun Oleh Kelompok 1 :


Aldan Dwi Anantha (171010506150)
Andjas Ariansyah (171010506102)
Cherrina Dwi Putri (171010507066)
Cecep Hidayat (171010504688)
Dede Hidayat (171010506045)

Program Studi Manajemen


UNIVERSITAS PAMULANG
Reguler C 2017/2018
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai Manajemen Strategis Perusahaan.

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Tangerang Selatan, 12 September 2019

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat
sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber
daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen
strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk
mencapai tujuan organisasi.

Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun


oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut.
Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat
dengan bidang perilaku organisasi.

Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategis
adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang
ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.
Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk
pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-
menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan
kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena
sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Seiring dengan adanya informasi baru yang telah tersedia,
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen strategi?
2. Apa saja tahapan manajemen strategi?
3. Langkah apa saja yang dilakukan dalam mengembangkan organisasi?
4. Pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan?
5. Manfaat dan Resiko Manajemen Strategi?
6. Unsur terpenting di dalam manajemen strategi?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Strategi adalah sekumpulan keputusan manajerial dan aksi pengambilan


keputusan jangka panjang didalam perusahaan. Hal ini termasuk analisis lingkungan (lingkungan
eksternal dan internal), formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi dan kontrol
(Wheelen and Hunger, 2012:53).

Dari dapat dilihat bahwa dalam tahapan manajemen strategik saling memiliki interaksi
dan timbal balik dari tahap pertama hingga akhir. Manajemen Strategik ini dapat dilihat sebagai
suatu proses yang meliputi sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan berurutan (Kuncoro,
2006:13). Proses manajemen strategik bersifat dinamis dan merupakan Analisis Lingkungan
Formulasi Strategi Implementasi Strategi Evaluasi dan kontrol Gambar 2.1 Proses Tahapan
Manajemen Strategik Sumber : Wheelen and Hunger (2012:63) 13 sekumpulan komitmen,
keputusan, dan aksi yang diperlukan suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai strategic
competitiveness dan menghasilkan keuntungan diatas rata-rata (Kuncoro, 2006:13). Dari
tahapan proses manajemen strategik tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
strategik merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan
implementasi rencana yang didesain untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. Manajemen
strategik melibatkan pengambilan keputusan jangka panjang yang berorientasi masa depan serta
rumit dan membutuhkan cukup banyak sumber daya, maka partisipasi manajemen puncak
sangat penting (Pearce & Robinson, 2008:21).
Dengan pendekatan manajemen strategik, manajer pada semua tingkatan perusahaan
berinteraksi dalam perencanaan dan implementasinya. Sebagai akibatnya, konsekuensi perilaku
manajemen strategik serupa dengan pengambilan keputusan partisipatif. Oleh karena itu,
penilaian yang akurat mengenai dampak dari formulasi strategi terhadap kinerja organisasi tidak
hanya memerlukan kriteria evaluasi keuangan, tetapi juga non keuanganpengukuran dampak
berbasis perilaku (Pearce & Robinson , 2008:13).
BAB III
ISI / PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Strategis
Banyak sekali pengertian mengenai manajemen strategi namun pada prinsipnya sama
yaitu: mereka menggabungkan berpikir strategis dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu:
perencanaan, penerapan dan pengawasan.
a. Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dari perbuatan (formulating),
penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating), kepuasan-kepuasan strategis
antara fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan di
masa datang.1
b. Manajemen Strategi adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan
perumusan (formulating) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang
dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.2
c. Manajemen Strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan
strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan
sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil),
agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi) dalam usaha
menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang atau jasa
serta pelayanan) yang berkualitas, dengan dengan diarahkan pada optimalisasi
pencapaian tujuan (tujuan strategik) dan berbagai sasaran (tujuan operasional)
organisasi.

Dari pengertian yang cukup luas tersebut menunjukkan bahwa manajemen strategik
merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan mamiliki berbagai komponen yang saling
mempengaruhi dan bergerak secara bersama-sama kearah yang sama pula. Komponen pertama
adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan strategi
organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-unsurnya
adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional,
jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
B. Tahapan Manajemen Strategis
Dalam perencanaan strategis terdapat tiga tahap penting yaitu formulasi strategi,
implementasi/penerapan strategi dan evaluasi strategi (David, 2010: 6). Penjelasan tahapan
perencanaan strategi :

1. Formulasi strategi, adalah tahap awal dimana pada perusahaan menetapkan visi dan misi
disertai analisa mendalam terkait factor internal dan eksternal perusahaan dan
penetapan tujuan jangka panjang yang kemudian digunakan sebagai acuan untuk
menciptakan alternative strategi-strategi bisnis dimana akan dipilih salah satunya untuk
ditetapkan sesuai dengan kondisi perusahaan.
2. Implementasi strategi, merupakan langkah dimana strategi yang telah melalui identifikasi
ketat terkait faktor lingkungan eksternal dan internal serta penyesuaian tujuan
perusahaan mulai diterapkan atau diimplementasikan dalam kebijakan-kebijakan intensif
dimana setiap divisi dan fungsional perusahaan berkolaborasi dan bekerja sesuai dengan
tugas dan kebijakannya masing-masing.
3. Evaluasi strategi, adalah tahap akhir setelah strategi diterapkan dalam praktek nyata
dinilai efektifitasnya terhadap ekspektasi dan pencapaian tujuan perusahaan. Penilaian
dilakukan dengan mengukur faktor-faktor atau indikator sukses yang dicapai dan
mengevaluasi keberhasilan kinerja dari strategi guna perumusan dan penerapan lanjutan
dimasa yang akan datang agar lebih baik dan efektif.

C. Langkah Dalam Pengembangan Organisasi


1. Manajemen perlu secara detail mengindentifikasi aktifitas yang perlu dikerjakan baik
langsung maupun tidak langsung sejak disusunnya proposal kegiatan (TOR), pengujian
dan penilaian, proses perencana-an program dan kegiatan, implementasi, pengendalian
dan pe-ngawasan.
2. Yang perlu dilakukan untuk menganalisis profil/postur organisasi adalah mencari
keterkaitan (lingkage) dari berbagai aktifitas rantai kegiatan tersebut, baik antar aktifitas
pokok (fungsi utama) dan aktifitas penunjang (fungsi pelayanan)
3. Mencoba mencari sinergi potensial yang mungkin dapat ditemukan diantara output yang
dihasilkan oleh setiap aktifitas yang dimiliki oleh organisasi.

D. Pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan


Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi
perusahaan atau organisasi, yaitu:

1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.


2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang
terjadi.
3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
6. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
7. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi mereka pada
tahap pelaksanaannya.
8. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau
organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang.

Dengan manajemen strategi diharapkan strategi benar-benar dapat dikelola sehingga


strategi dapat diimplementasikan untuk mewarnai dan mengintegrasikan semua keputusan dan
Tindakan dalam organisasi rincian. Tahapan kegiatan untuk menjalankan strategi adalah
sebagai berikut:

1. Perumusan strategi
Perumusan strategi adalah proses memilih tindakan utama (strategi) untuk
mewujudkan misi organisasi. Proses mengambil keputusan untuk menetapkan strategi
seolah-olah merupakan konsekuensi mulai dari penetapan visi-misi, sampai terealisasinya
program.
2. Perencanaan tindakan.
Langkah pertama untuk mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan
adalah pembuat perencanaan strategi. Inti dari apa yang ingin dilakukan pada tahapan ini
adalah bagaimana membuat rencana pencapaian (sasaran) dan rencana kegiatan
(program dan anggaran) yang benar-benar sesuai dengan arahan (visi, misi, gool) dan
strategi yang telah ditetapkan organisasi.
3. Implementasi
Untuk menjamin keberhasilan strategi yang telah berhasil dirumuskan harus
diwujudkan dalam tindakan implementasi yang cermat. Strategi dan unsur-unsur
organisasi yang lain harus sesuai, strategi harus tercermati pada rancangan struktur
budaya organisasi, kepemimpinan dan sistem pengelolaan sumber daya manusia. Karena
strategi diimplementasikan dalam suatu lingkungan yang terus berubah, maka
implementasi yang sukses menuntut pengendalian dan evaluasi pelaksanaan.Sehingga
jika diperlukan dapat dilakukan tindakan-tindakan perbaikan yang tepat.

E. Manfaat dan Resiko Manajemen Strategi


a. Manfaat

Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work)
untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan
persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik.

Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak


alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil
yang menguntungkan. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka
menerapkan manajemen strategik, yaitu:

1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.


2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang
semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk
mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka
pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.

b. Resiko

Keterlibatan para manajer dalam proses perencanaan strategik akan menimbulkan


beberapa resiko yang perlu diperhitungkan sebelum melakukan proses manajemen strategik,
yaitu:

1. Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen strategik mungkin
mempunyai pengaruh negatif pada tanggung jawab operasional.
2. Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam penerapannya
maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk keputusan-keputusan yang
diambil dalam proses perencanaan.
3. Akan timbul kekecewan dari para bawahan yang berpartisipasi dalam penerapan strategi
karena tidak tercap[ainya tujuan dan harapan mereka.

Untuk mengatasi resiko-resiko tersebut para manajer perlu dilatih mengamankan atau
memperkecil timbulnya resiko dengan cara:

1. Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban para manajer agar mereka dapat


mengalokasikan waktu yang lebih efisien.
2. Membatasi para manajer pada proses perencanaan untuk membuat janji-janji mereka
terhadap kinerja yang benar-benar dapat dilaksananakan oleh mereka dan bawahannya.
3. Mengatisipasi dan menanggapi keinginan-keinginan bawahan, misalnya usulan atau
peningkatan dalam ganjaran.
Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan mengembangkan
kemapuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang diinginkan dengan mengarahkan
segenap potensi dan strategi serta taktik yang tepat untuk diaplikasikan.

Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif, logis,
sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses ini berusaha untuk
mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan cara yang memungkinkan
keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak menentu. Berdasarkan pada pengalaman,
penilaian, dan perasaan, intuisi penting untuk membuat keputusan strategis yang baik.Intuisi
terutama bermamfaat untuk membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau
sedikit preseden. Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi
seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal
sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan globalisasi adalah
perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus informasi yang
cepat menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh dunia dapat melihat sendiri
bagaimana cara hidup orang lain. Dunia menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara global,
pesaing global, pelanggan global, pemasok global, dan distributor global.

F. Unsur terpenting di dalam manajemen strategi?

1. Man (Sumber daya Manusia)


Unsur manajemen yang paling vital adalah sumber daya manusia. Manusia yang membuat
perencanaan dan mereka pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa
adanya sumber daya manusia maka tidak ada proses kerja, sebab pada prinsip dasarnya mereka
adalah makhluk pekerja.

2. Money (uang)
Perusahaan dalam menjalankan seluruh aktifitas sehari-harinya tidak akan bisa terlepas dari
biaya yang diukur dengan satuan sejumlah uang.

Dengan ketersediaan uang atau dana yang memadai maka manajemen perusahaan akan lebih
leluasa dalam melakukan sejumlah efisiensi untuk mencapai tujuan akhir perseroan yaitu
memperoleh laba yang maksimal.
Pembelian bahan material atau bahan baku nilainya akan jauh lebih murah jika dilakukan
dengan pembayaran tunai begitu pula dengan jumlah atau quantity, semakin banyak quantity
yang dipesan maka secara otomatis akan mendapatkan jumlah harga discount khusus dari
vendor.

3. Materials (bahan baku)


Ketersediaan bahan baku atau material sangat vital dalam proses produksi. Tanpa bahan baku
perusahaan manufaktur tidak bisa mengolah sesuatu untuk dijual.

Dibutuhkan tenaga ahli untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau setengah jadi.
Sumber Daya Manusia dan bahan baku sangat berkaitan erat satu sama lain dan tidak bisa
dipisahkan.

4. Machines (Peralatan Mesin)


Untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi dibutuhkan seperangkat mesin dan peralatan
kerja. Dengan adanya mesin maka waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi akan semakin
cepat dan efisien.

Disamping efisien, tingkat kesalahan manusia atau human error dapat diminimalisir, namun
dibutuhkan sumber daya yang handal dan bahan baku yang berkualitas untuk memperoleh
hasil yang maksimal.
5. Methods (metode)
Dalam menerapkan manajemen untuk mengelola sejumlah unsur-unsur diatas dibutuhkan
suatu metode atau standard opartional prosedure yang baku.

Setiap divisi di dalam perusahaan memiliki fungsi pokok tugas atau job desk tersendiri dan
masing masing divisi tersebut saling berkaitan erat dalam menjalankan aktifitas perusahaan.

6. Market (pasar)
Konsumen atau pasar merupakan elemen yang sangat penting, tanpa permintaan maka proses
produksi akan terhenti dan segala aktifitas perusahaan akan vakum.

Agar dapat menguasai segmentasi pasar pihak manajemen harus memiliki strategi pemasaran
yang handal dan dapat bersaing dengan kompetitor market sejenis baik dari sisi harga,
kualitas maupun kuantitas.

Enam unsur manajemen diatas saling berkaitan erat satu sama lainnya, dan masing-masing
elemen sangat penting dalam rangka penerapan fungsi manajemen untuk mencapai hasil yang
masimal dan efisiensi dalam aktifitas perusahaan.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen strategik merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan mamiliki
berbagai komponen yang saling mempengaruhi dan bergerak secara bersama-sama kearah yang
sama pula.

Dalam perencanaan strategis terdapat tiga tahap penting yaitu formulasi strategi,
implementasi/penerapan strategi dan evaluasi strategi

Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik,
yaitu:

1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.


2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang
semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk
mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka
pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.

B. Saran

Penyusun menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/36417872/Manajemen_Strategis_Perusahaan

https://papacindy.wordpress.com/2014/07/17/makalah-manajemen-strategi/

http://psytronaut.blogspot.com/2017/10/makalah-manajemen-strategik.html

http://digilib.unila.ac.id/4087/15/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai