Anda di halaman 1dari 9

LAMPIRAN 4

BAB I

DEFINISI

Rumah Sakit PONEK 24 jam adalah Rumah Sakit yang mampu menyelenggarakan
pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi 24 jam dalam
sehari, 7 hari dalam seminggu.

A. Kriteria Umum Rumah Sakit PONEK


1. Ada dokter jaga yang terlatih di UGD untuk mengatasi kasus emergensi baik secara
umum maupun emergen si obstetric-neonatal.
2. Dokter, Bidan dan Perawat terlatih melakukan resusitasi neonates dan kegawatdaruratan
obstetric dan neonates.
3. Jika memungkinkan, terdapat kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien
kegawatdaruratan obstetric dan neonatal.
4. Tersedia kamar operasi yang siaga 24 jam untuk melakukan operasi, bila ada kasus
emergensi obstetric atau umum.
5. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dengan target dalam waktu
kurang dari 30 menit.
6. Memiliki kru/awak yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas sewaktu-
waktu atau on call.
7. Mengupayakan tersedianya pelayanan darah yang siap 24 jam (kolaborasi dengan PMI).
8. Mengupayakan tersedianya pelayanan penunjang lain yang berperan penting seperti
laboratorium, recovery room, obat dan alat penunjang yang selalu siap tersedia.
9. Perlengkapan.
a. Semua perlengkapan harus bersih.
b. Permukaan metal harus bebas karat atau bercak.
c. Semua perlengkapan harus kokoh.
d. Permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar.
e. Roda perlengkapan harus lengkap dan berfungsi dengan baik.
f. Instrumen yang siap digunakan harus disterilisasi.
g. Semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik.
10. Bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan unit ini.

B. Kriteria Khusus Rumah Sakit PONEK Tipe D dan C


1. Sumber Daya Manusia
Memiliki tim PONEK esensial yanag terdiri dari :
- 2 Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan.
- 2 Dokter Spesialis Anak.
- 2 Dokter di UGD.
- 3 orang Bidan.
- 2 orang Perawat.

Seluruh Dokter spesialis harus tersedia atau dapat dihubungi 24 jam.

2. Prasarana dan Sarana


- Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman.
- Ruang tindakan gawat darurat dengan instrument dan bahan yang lengkap.
- Ruang observasi pasca tindakan.
- Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi internal.
a) Kriteria umum ruangan
Struktur fisik
- Lantari harus ditutup dengan porselin atau plastic.
- Dinding harus ditutup dengan porselin atau dicat dengan bahan yang bisa
dicuci.
- Harus ada 1 lemari dan meja untuk penyimpanan bahan di ruangan.

Kebersihan.

- Cat dan lantai harus berwarna terang sehingga kototran dapat terlihat dengan
mudah.
- Ruangan harus bersih dan bebas debu, kotoran, sampah atau imbah rumah
sakit.
- Hal tersebut juga berlaku untuk lantai, mebel, perlengkapan, instrument,
pintu, jendela, dinding, striker listrik dan langit-langit.

Pencahayaan.

- Pencahayaan harus memadai dan sesuai dengan area dalam ruangan.


- Pencahayaan harus terang dan memadai baik cahaya alami atau buatan.
- Listrik harus berfungsi baik, kabel, striker tidak membahayakan dan semua
lampu berfungsi dengan baik.
- Tersedia lampu emergensi.

Ventilasi

- Ventilasi dapata mencakup sumber alami.


- Pendingin ruangan harus berfungsi dengan baik, suhu dipertahankan 24-26 C
dan dilengkapi filter.

Pencucian tangan.

- Tersedia 1 wastafel, kran dapat dibuka menggunakan siku


- Wastafel harus dilengkapi dengan sabun yang dikendalikan dengan siku atau
kaki.
- Tidak boleh ada saluran pembuangan air yang terbuka.
- Harus ada handuk atau tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan.
b) Kriteria Khusus Ruangan.
Area Cuci Tangan
- Di ruang dengan lebih dari satu tempat tidur, jaraktempat tidur dengan
wastafel paling jauh 6 meter dan paling dekat 1 meter.
Area resusitasi dan stabilisasi.
- Dilengkapi dengan meja resusitasi bayi, incubator dan peralatan resusitasi
lengkap
Ruang maternal neonatal.
- Lokasi berdekatan dengan kamar operasi dan UGD.
- Tiap ibu bersalin harus mempunyai privasi agar kelluarga dapat hadir.
- Ruangan bersalin tidak boleh merupakan tempat lallu lalang orang.
- Minimal 2 kamar bersalin terdapat pada setiap rumah sakit.
- Kamar bersalin harus dekat dengan ruang perawat dan kamar neonatal.
- Harus ada kamar mandi-toilet.
- Unit neonatal harus berdekatan dengan bersalin, bila tidak memungkinkan
kedua ruangan harus berada dalam satu gedung yang sama.
- Ruang neonatasl harus dilengkapi paling sedikit 6 streker listrik dengan
pasokan listrik yang selalu ada.
- Minimal harus ada jarak 1 meter antar incubator atau tempat tidur bayi.

Ruang Operasi.

- Unit operasi diperlukan untuk tindakan operasi section sesarea dan


laparatomi.
- Harus disediakan unit komunikasi dengan kamar bersalin.
- Harus dimungkinkan pengawasan langsung dari meja perawat ke tempat
pasien, demikian pula agar keluarga dapat melihat melalui kaca.
- Fasilitas pelayanan yang harus ada antara lain : nurse station, saluran
pembuangan kotoran, kamar pengawas OK, ruang tunggu keluarga, kamar
sterilisasi, kamar obat, ruang cuci tangan, kamar ganti, ruang tempat brankar
dan kursi dorong.
3. Kriteria Peralatan dan Perlengkapan Umum.
a) Area curi tangan.
- Wastafel cuci tangan cukup besar sehingga air tidak terciprat dan dirancang
agar air tidak tergenang atau tertahan.
- Wadah gaun bekas.
- Rak spatu.
- Wadah tertutup dengan kantong plastic.
Tersedia sabun dan handuk atau tisu sekali pakai.
b) Area resusitasi dan stabilisasi di ruang neonates.
- Ruang harus dilengkapi paling sedikit tiga striker yang dipasang dengan tepat dan
mampu memasok beban listrik yang diperlukan.
- Meja periksa untuk neonates ditutup dengan lapisan kasur busa, lembar plastic
utuh dan sprei bersih.
- Jam dinding.
- Meja perlengkapan.
- Selimut.
- Pasokan oksigen.

4. Kriteria Peralatan dan Perlengkapan Khusus.


a) Unit Perawatan khusus.
- Striker listrik, dilengkapi paling sedikit 6 streker yang dipasang dengan tepat
untuk peralatan listrik dan memasok beban listrik yang diperlukan.
- Mebel lemari instrument harus ada satu untuk penyimpanan bahan pasokan
umum.
- Rak dan lemari kaca tidak boleh retak.
- Lemari es.
- Meja untuk administrasi dan penyuluhan.
- Kursi ada tiga yang berfungsi denan baik.
- Wadah sampah tertutup dengan kantong plastic.
- Jam dinding.
- Pasokan oksigen.
- Incubator minimal ada tiga yang berfungsi dengan baik.
- Timbangan bayi.
- Alat instrument harus lengkap.
- Ada generator listrik darurat.
b) Kamar bersalin.
- Harus ada wastafel besar untuk cuci tangan penolong dan sumber listrik
sebanyak 4 pada titik yang berbeda.

5. Jenis Peralatan Neonatal.


- Peralatan resusitasi neonates.
- 3 inkubator, tersedia 1 unit terapi sinar.
- Lampi arurat.
- Stetoskop neonates.
- Masker oksigen ukuran bayi cukup bulan dan premature.
- Plester.
- Gunting.
- Alat suntik berbagai ukuran.
- Penghangat (infant warmer)
- Sumber oksigen.
- Obat-obatan dan cairan.

C. Obat-obatan.
1. Obat-obatan maternal.
- Ringer asetat.
- Ringer laktat.
- Destore 10%
- Adrenalin/Epinefrin.
- Metronidazole.
- Ampul KCL.
- Kalsium Glukonat 10%
- Ampisilin.
- Gentamisin.
- Dexamethasone.
- Amynophilin.
- Dopamine.
- MgSO4 20% atau 40%
- Nifedipin.
- Ca-Glukonas.
- Oksitosin.
- Misoprostol.
- Metil Egometrin.
- Insulin.
2. Obat-obatan neonatal.
- Adrenalin/ephineprin.
- Dextrose 10% dan 40%
- Dopamine.
- N5.
- KCL.
- NaCL 0,9% 25ml.
- NaCL 0,9% 500ml.
- NaCL 3%.
- Ca-Glukonas 10ml.
- MgSO4 20%
- Ampisilin.
- Gentamisin.
- Antibiotika berdasarkan pola kuman.

D. Manajemen.
Direktur Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo melaksanakan komitmen
untuk menyelenggarakan program PONEK menyelaraskan program RS untuk
mendukung program PONEK.

E. Sistem Informasi.
PONEK merupakan suatu program pelayanan dimana setiap unsur tim yang ada
didalamnya melakukan fungsi yang berbeda, sangat membutuhkan keterpaduan,
kecepatan dan ketepatan informasi yang ditujukan pada peningkatan mutu, cakupan dan
efektifitas layanan kepada masyarakat.
Keberadaan system informasi ditujukan untuk mendukung proses pelaksanaan
kegiatan pelayanan di rumah sakit dalam rangkap pencapaian misi yang ditetapkan.
System informasi dimaksud PONEK adalah :
1. System informasi sehubungan dengan PONEK yang sejalan dengan visi dan misi
rumah sakit.
2. System informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data penting dari kamar
bersalin dan ruang neonatal yang melaksanakan PONEK.
3. System informasi yang mampu memberikan peningkatan mutu pelayanan PONEK
bagi pasien, yaitu dengan tersedianya data PONEK yang lengkap dan akurat.
4. System informasi yang dapat mendukung dan mekanisme pemantauan dan evaluasi.
5. System informasi yang dapat membantu para pengambil keputusan dengan adanya
ketersediaan data yang lengkap, akurat dan tepat waktu.
6. System informasi yang dapat mendukung kegiatan operasional rutin, serta dapat
meminimalkan pekerjaan yang kurang memberikan nilai tambah.
7. System informasi yang dapat memberdayakan karyawan.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan PONEK di Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo


dimulai dari garis depan UGD dilanjutkan ke Unit Bersalin/Tindakan atau kamar operasi sampai
ke ruang perawatan.
Secara singkat dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitive.
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK di ruang tindakan.
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan seksio sesarea.
4. Perawatan intermediate dan intensif ibu dan bayi.
5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Resiko Tinggi.
BAB III

TATA LAKSANA

Tata Laksana PONEK 24 jam yaitu :

1. Pasien masuk melewati UGD, rawat jalan maupun rujukan lalu menuju unit
bersalin/tindakan.
2. Dilakukan anamnese untuk menegakkan diagnose dan dilakukan terapi selanjutnya.
3. Setiap pasien baru masuk berhak memilih DPJP dan mempunyai status medis serta
nomor rekam medic sendiri-sendiri.
4. Dilakukan tindakan emergensi sesuai dengan diagnose dan advice dokter.
5. Jika dimungkinkan operasi langsung dilakukan pre operasi dan menghubungi seluruh tim
operasi on call dengan waktu tidak sampai 30 menit.
6. Jika dilakukan tindakan persalinan normal maka diobservasi dari kala I sampai dengan
kala IV oleh bidan jaga dengan tetap konsul dengan dokter kebidanan kandungan.
7. Tindakan emergensi selesai dilakukan, pasien ditempatkan pada kamar rawat inap dan
tetap dilakukan observasi.
BAB IV

DOKUMENTASI

Dokumentasi PONEK 24 jam tertuang dalam buku registrasi rekam medik pasien
masuk baik melalui UGD, Rawat jalan maupun rujukan. Dan semua tindakan pelayanan
terdokumentasi di status rekam medik masing-masing pasien.

Direktur Rumah Sakit Bersalin Amanah Probolinggo

dr. Hj. Evariani

Anda mungkin juga menyukai