Anda di halaman 1dari 28

PROGRAM KERJA INSTALASI RADIOLOGI

TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN
RS Hermina Tangkubanprahu yang saat ini menjadi Rumah Sakit Umum dan
sebagai pusat Rujukan RS di sekitar menjadi alasan Instalasi Radiologi yang merupakan
unit penunjang untuk selalu mengembangkan pelayanannya . Dalam upaya
pengembangan tersebut perlu adanya kerja sama yang terkoordinir antara Instalasi
Radiologi dengan pelayanan medis lainnya.
Instalasi Radiologi dalam melakukan pelayanan harus tetap meningkatkan mutu
baik dari segi peralatan yang aman,terpelihara dengan baik serta kualitas hasil foto dan
expertise. Selain itu Instalasi Radiologi harus dapat menciptakan lingkungan kerja yang
aman bagi petugas , pasien dan lingkungan sekitar dari resiko bahaya paparan radiasi .
Dalam melaksanakan upaya pemantauan mutu dan pengembangan tersebut di
butuhkan Program Kerja Instalasi Radiologi sebagai panduan dalam pelaksanaan
pelayanan selama tahun 2017.
Adapun Program Kerja yang dilakukan di Instalasi Radiologi meliputi :
1. Program Keamanan Radiasi
2. Program Keselamatan Pasien
3. Program Pengelolaan Peralatan Radiologi dan Diagnostik Imajing
4. Program Pendidikan dan pelatihan
5. Program Pengembangan
6. Program Kontrol Mutu
7. Program Rutin

II. LATAR BELAKANG


Berdasarkan data pencapaian program Instalasi Radiologi di tahun 2017 masih di
dapatkan beberapa hal yang belum mencapai sasaran , antara lain :
1. Masih harus dilakukan pemantauan kualitas hasil foto dan expertise pemeriksaan
radiologi baik yang dilakukan di RS Hermina Tangkubanprahu maupun

1
pemeriksaan rujukan secara berkala untuk meningkatkan mutu pelayanan
2. Belum dapat terlaksana secara optimal untuk pemantauan kualitas peralatan di luar
Instalasi Radiologi
3. Hasil evaluasi pemantauan dosis radiasi yang diterima oleh petugas harus dilakukan
secara berkelanjutan
4. Angka kunjungan Instalasi Radiologi sudah cukup meningkat di tahun 2017 namun
masih rendah dibandingkan dengan angka kunjungan pasien rawat inap dan rawat
jalan
5. Masih harus dilakukan pelatihan bagi petugas agar dalam melakukan pelayanan di
Instalasi Radiologi sesuai prosedur dan safety.
6. Perlu kontrol rutin terhadap ratio biaya dan pendapatan di Instalasi Radiologi.

III. TUJUAN
UMUM : Pencapaian Standar Mutu Pelayanan Radiologi sesuai sasaran yang di
tetapkan.
KHUSUS :
a. Tidak ada angka IKP yang terkadi di Instalasi Radiologi
b. Meningkatnya angka kunjungan di Instalasi Radiologi
c. Terjaminnya peralatan dan kualitas hasil pemeriksaan radiologi dan diagnostic
imajing.
d. Turunnya ratio biaya.

IV. PENUTUP
Pelaksanaan masing-masing program kerja tertuang di masing-masing Program Instalasi
Radiologi yang dilaporkan secara rutin di setiap periode pelaporan.

2
PROGRAM KEAMANAN RADIASI
INSTALASI RADIOLOGI

I. PENDAHULUAN

Radiasi sangat bermanfaat bagi manusia tetapi juga mempunyai potensi bahaya yang
perlu dikendalikan, sehingga diperlukan suatu program keamanan radiasi untuk
mengendalikan potensi bahaya dengan melakukan tindakan proteksi radiasi, bekerja sesuai
prosedur yang telah ditetapkan dan penanganan bahan infeksius/berbahaya.

Program keamanan radiasi adalah suatu tindakan yang terencana untuk melindungi
pekerja , anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.

II. LATAR BELAKANG

RS Hermina Tangkubanprahu sebagai Rumah Sakit yang memiliki pelayananan


radiologi dan pelayanan diagnostik imajing dalam memenuhi kebutuhan pasien Rawat Jalan
dan Rawat Inap sudah semestinya melaksanakan kegiatan pengelolaan keamanan radiasi
sesuai dengan standar nasional undang-undang yang berlaku .

Berdasarkan hasil evaluasi program keamanan radiasi tahun 2016 didapatkan bahwa
program keamanan radiasi sudah dapat berjalan dengan baik, terpantau dan terlaporkan akan
tetapi dalam menjamin keamanan terhadap paparan radiasi serta bahan infeksius/berbahaya
di Instalasi radiologi perlu adanya program keamanan radiasi yang terus berkelanjutan dan
terus terpantau sehingga masyarakat,petugas dan lingkungan dapat terlindungi dari paparan
bahaya radiasi serta bahan-bahan infeksius/berbahaya.

Selain itu, pengetahuan petugas radiologi akan proteksi dan keselamatan radiasi juga
perlu ditingkatkan, pada program keamanan tahun 2016 pelatihan untuk petugas proteksi
radiasi (PPR) belum dapat dilaksanakan sehingga akan dilanjutkan pada program keamanan
radiasi tahun 2017. Dengan adanya pelatihan dan diklat proteksi dan keselamatan radiasi
diharapkan petugas radiologi dapat bekerja sesuai dengan prosedur dan dapat melindungi
masyarakat,diri nya sendiri serta lingkungan dari paparan bahaya radiasi

3
III. TUJUAN

UMUM
Melindungi masyarakat , petugas radiologi serta lingkungan dari bahaya radiasi

KHUSUS
1. Meminimalisasi penerimaan dosis radiasi terhadap pasien,petugas dan lingkungan.
2. Mencegah terjadinya paparan bahan infeksius/berbahaya yang digunakan di instalasi
radiologi.

3. Meningkatkan pengetahuan staf radiologi tentang proteksi radiasi

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Proteksi dan keselamatan radiasi terhadap pasien

Proteksi dan keselamatan radiasi untuk pasien adalah tindakan yang dilakukan untuk
melindungi pasien dari bahaya radiasi dengan memberikan dosis radiasi serendah
mungkin namun dapat menghasilkan citra radiografi yang layak terbaca untuk keperluan
diagnose.

Kegiatan yang dilakukan adalah :

1. Tersedianya petugas yang professional sesuai dengan keahliannya ;


2. Semua pasien yang mendapatkan penyinaran harus selalu atas permintaan
praktisi medis/dokter ;
3. Memasang tanda bahaya radiasi pada seluruh pintu ruang pemeriksaan ;
4. Mengatur faktor exposi pada pesawat rontgen sesuai kebutuhan;
5. Membatasi luas lapangan penyinaran sesuai dengan obyek yang di minta;
6. Penggunaan Apron pada obyek di luar penyinaran ;
7. Hindari semaksimal mungkin pengulangan penyinaran ;
8. Pada pasien wanita usia produktif pastikan pasien tidak sedang hamil.
9. Pada pasien anak yang tidak koopertif maka minta bantuan keluarga untuk
memfiksasi agar mengurangi kemungkinan pengulangan foto akibat
pergerakan.
4
2. Proteksi dan keselamatan radiasi terhadap staf radiologi
Proteksi dan keselamatan radiasi untuk petugas adalah tindakan yang dilakukan untuk
melindungi petugas dari bahaya radiasi.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Dinding/ pintu ruang pemeriksaan harus mengikuti persyaratan yang telah
ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN);
2. Bekerja sesuai dengan prinsip ALARA ( As Low As Reasonably Achievable )
yaitu semua penyinaran harus di usahakan serendah-rendahnya dengan
mempertimbangkan faktor ekonomi dan social ;
3. Semua Petugas radiologi harus selalu menggunakan alat monitoring radiasi
(TLD) ;

4. Penggunan APD (Apron , Kacamata goggle, Thyroid shield ) pada saat


bekerja ;

5. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala ;

6. Diklat tentang bahan infeksius yang digunakan di instalasi radiologi dan


Diklat PPR (Petugas Proteksi Radiasi);

7. Sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO) Proteksi Radiasi,pembuangan


limbah B3.

3. Proteksi dan keselamatan radiasi terhadap Lingkungan/karyawan lain.

Proteksi dan keselamatan radiasi untuk lingkungan/karyawan lain adalah tindakan yang
dilakukan untuk melindungi lingkungan dari bahaya radiasi.

Kegiatan yang dilakukan adalah :

1. Memasang tanda bahaya radiasi dan lampu merah di semua pintu ruang
pemeriksaan ;

2. Dinding dan pintu ruang pemeriksaan harus mengikuti persyaratan yang telah
di tetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir ;
5
3. Setiap dilakukan penyinaran lampu merah harus dalam keadaan menyala .

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Dilakukan inventarisasi dan pemantauan seluruh tanda bahaya radiasi (Stiker dan
lampu merah)

2. Melakukan diklat dan sosialisasi tentang proteksi radiasi dan penanganan bahan
infeksius/bahan berbahaya .

3. Mengikuti pelatihan Petugas Proteksi Radiologi yang dilakukan oleh BAPETEN

4. Melakukan evaluasi monitoring radiasi pekerja radiasi (TLD) ke Batan secara berkala

5. Melakukan pengujian secara berkala semua APD yang ada di Instalasi Radiologi

6. Penambahan apron untuk pendamping pasien dan operator

VI. JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan
No Jenis kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Inventarisasi dan x x x x
pemantauan tanda bahaya
radiasi (Stiker dan lampu
merah)

2 Melakukan diklat dan x x x


sosialisasi SPO proteksi
radiasi dan penanganan
bahan infeksius/berbahaya

3 Diklat Petugas Proteksi x


Radiologi

4 Evaluasi monitoring radiasi x x x x


pekerja radiasi /TLD

6
5 Pengujian seluruh APD x

6 Penambahan apron X

VII. SASARAN

1. Terjaminnya keselamatan bagi petugas , masyarakat dan lingkungan dari bahaya


paparan radiasi

2. Penerimaan dosis paparan radiasi bagi pekerja dan masyarakat tidak melebihi Nilai
Batas Dosis (NBD) yang ditetapkan oleh BAPETEN

3. Seluruh petugas radiologi dapat mengetahui tentang keselamatan dan proteksi radiasi
serta bekerja sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan.

VIII. BIAYA

No. Jenis Kegiatan Estimasi Biaya Biaya Keterangan


Total

1. Pemantauan TLD 15 orang x 2 periode x 3.465.000


selama 2 periode (6 115.500
bulan)

2. Diklat B3 dan PPR 6 orang x 40.000 240.000

3. Diklat Petugas 3.000.000 3.000.000 Diadakan oleh


Proteksi Radiasi BATAN

4. Pembelian apron 2.500.000 2.500.000

TOTAL 9.205.000

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan proteksi radiasi akan dilakukan setiap akhir tahun oleh petugas
PPR

7
X. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan evaluasi dilakukan oleh petugas PPR, pelaporan dilakukan oleh kepala
instalasi dan disampaikan kepada manager penunjang medis untuk diketahui dan ditindak
lanjuti.

8
PROGRAM KESELAMATAN PASIEN
INSTALASI RADIOLOGI

I. PENDAHULUAN
Keselamatan pasien adalah proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan pelayanan
yang lebih aman terhadap pasien. Instalasi Radiologi juga menjamin keselamatan pasien
yang akan dilakukan pemeriksaan . Keselamatan pasien meliputi asesmen resiko , identifikasi
dan manajemen resiko pasien yang akan melakukan pemeriksaan radiologi.

Dalam memberikan pelayanan kepada pasien , Rumah Sakit Hermina Tangkubanprahu


mempunyai kebijakan tentang pelaksanaan keselamatan pasien. Dengan adanya program
keselamatan pasien ini di harapkan tidak adanya kejadian yang tidah diharapkan (KTD) serta
dapat meminimalisasikan kejadian nyaris cedera (KNC) di Instalasi Radiologi.

II. LATAR BELAKANG


Berdasarkan program keselamatan pasien tahun 2016 masih adanya kejadian nyaris
cedera yaitu kesalahan marker pada foto, hasil pengetikan expertise yang kurang tepat serta
pemberian hasil rontgen yang salah kepada pasien , maka perlu adanya program keselamatan
pasien yang berkelanjutan sehingga diharapakan tidak terjadi kembali kejadian nyaris cedera
di Instalasi Radiologi.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya budaya keselamatan pasien di Instalasi Radiologi

2. Tujuan Khusus
a. Mengurangi kejadian nyaris cedera (KNC) dan kejadian tidak diharapkan (KTD) di
Instalasi Radiologi
b. Terlaksananya program-program pencegahan agar tidak terjadi pengulangan KNC dan
KTD

9
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Identifikasi dan asesmen risiko kejadian potensial cedera di Instalasi Radiologi

2. Pencatatan setiap KNC dan KTD di buku pasien safety

3. Diklat dan sosialisasi tentang pasien safety kepada petugas

4. Menginventaris SPO yang berkaitan dengan keselamatan pasien

5. Pembuatan laporan insiden keselamatan pasien

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan identifikasi , asesmen serta pencegahan kejadian potensial cedera
2. Membuat program keselamatan pasien
3. Melakukan koordinasi dengan bagian diklat
4. Melakukan inventarisasi , pengecekan serta revisi SPO yang berkaitan dengan
keselamatan

VI. JADWAL KEGIATAN

No Nama Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membuat Program Pasien Safety x
2 Identifikasi dan asesemen x
3 Diklat Pasien Safety x x
4 Sosialisasi SPO x x X x
5 Diklat Fire Drill x x x x

VII. SASARAN
1. Meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Radiologi sehingga dapat membantu dokter
menegakkan diagnose.
2. Tidak terjadi KNC dan KTD di Instalasi Radiologi.

VIII. BIAYA
No Jenis Kegiatan Estimasi Biaya Biaya Total Keterangan
1 Diklat Pasien Safety 7 x @ Rp. 40.000 Rp. 280.000

10
TOTAL Rp. 280.000

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan program keselamatan pasien dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh
Kepala Pelayanan Radiologi dan dilaporkan kepada Manajer Penunjang Medis.

X. LAPORAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilakukan oleh radiografer, evaluasi dan pelaporan dilakukan oleh Kepala
Pelayanan Radiologi dan disampaikan kepada Manager Penunjang.Medis untuk diketahui dan
ditindak lanjuti.

11
PROGRAM PENGELOLAAN PERALATAN RADIOLOGI
DAN DIAGNOSTIK IMAJING

I. PENDAHULUAN
Instalasi Radiologi sebagai salah satu unit penunjang medis di rumah sakit, dituntut untuk
dapat memberikan pelayanan kepada pasien dengan mutu yang baik. Untuk mencapai
pelayanan dengan mutu yang baik salah satunya adalah dengan adanya program pengelolaan
peralatan radiologi. Program pengelolaan peralatan radiologi digunakan sebagai acuan agar
semua peralatan yang dipergunakan berfungsi dengan baik dan aman bagi para operator dan
pasien.

II. LATAR BELAKANG


Berdasarkan hasil evaluasi program pengelolaan peralatan radiologi dan diagnostic
imajing tahun 2016 di dapatkan bahwa pengelolaan peralatan di Instalasi Radiologi sudah
dapat berjalan dengan baik, terpantau dan terlaporkan dengan baik . Namun untuk peralatan
yang berada di luar Instalasi Radiologi belum semua peralatan dapat terpantau dan
terlaporkan dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya program pengelolaan peralatan yang
berkelanjutan sehingga semua peralatan baik yang terdapat di Instalasi Radiologi maupun di
luar dapat terpantau dan terpelihara dengan baik.

III. TUJUAN
UMUM : Memberikan pelayanan radiologi dan diagnostic imajing yang aman , akurat dan
seluruh
peralatan dapat berfungsi dengan baik.
KHUSUS :
a. Agar seluruh peralatan radiologi dan diagnostic imajing terpelihara dengan baik .
b. Semua peralatan dapat terjaga keamanannya melalui uji fungsi , fisik dan kalibrasi
12
secara berkala
c. Sebagai evaluasi tindak lanjut dalam upaya pengembangan pelayanan Instalasi
Radiologi

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Inventarisasi seluruh peralatan radiologi dan diagnostic imajing
b. Perizinan peralatan
c. Kalibrasi
d. Uji Kesesuaian
e. Monitoring dan evaluasi
f. Service dan maintenance

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Inventarisasi peralatan radiologi dan diagnostic imajing
Instalasi radiologi melakukan inventarisasi semua peralatan yang berada di Instalasi
Radiologi maupun di luar Instalasi Radiologi. Inventarisasi dilakukan secara berkala
dan dilakukan pencatatan semua peralatan yang masih berfungsi maupun yang tidak
dapat dipergunakan.
b. Perizinan peralatan
Perijinan peralatan yang ada di Instalasi radiologi dilakukan setiap dua tahun sekali.
Proses pengajuan ijin dilakukan oleh pihak rumah sakit ke Badan Pengawas Tenaga
Nuklir (BAPETEN) dengan mengajukan persyaratan sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh BAPETEN.
c. Kalibrasi
Kalibrasi peralatan dilakukan setahun sekali ke BPFK dan rekanan luar lainnya .
Sertifikat dan hasil kalibrasi di dokumentasikan.
d. Uji Kesesuaian
Sesuai dengan Peraturan Kepala BAPETEN bahwa semua peralatan X-ray harus
dilakukan uji kesesuaian agar terjamin kualitas dan aman . Uji kesesuaian dilakukan 4
tahun sekali ke BPFK atau rekanan yang telah di tetapkan oleh BAPETEN. Hasil uji
kesesuain di dokumentasikan .

13
e. Monitoring dan Evaluasi
Dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala agar semua peralatan dapat
terpelihara , aman dan layak pakai.
f. Service dan Maintenance
Service dan maintenance dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan dan
dilakukan oleh teknisi rumah sakit . Apabila service dan maintenance tidak dapat
dilakukan oleh teknisi rumah sakit maka dilanjutkan oleh pihak rekanan yang telah di
tetapkan.

VI. JADWAL KEGIATAN


NO Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Inventarisasi peralatan x
2 Perijinan Disesuaikan dengan masa berlaku alat
3 Kalibrasi x
4 Uji Kesesuaian x
5 Monitoring dan Evaluasi x x X x x x x x x x x x
6 Service dan Maintenance x x x x

VII. SASARAN
Seluruh peralatan yang terdapat di Instalasi Radiologi maupun di luar dapat terpelihara ,
aman dan layak pakai .

VIII. BIAYA
No Jenis Kegiatan Estimasi Biaya Biaya Total Keterangan
1 Perijinan Pesawat X- Rp. 500.000 Rp. 500.000 Disesuaikan dengan
Ray masa berlaku alat
2 Kalibrasi Pesawat X-Ray 4x @ Rp.3.000.000 Rp. 12.000.000 1 thn/kali
3 Uji Kesesuaian 4x @ Rp. 16.000.000 4 thn/kali
Rp.4.000.000
TOTAL Rp. 33.000.000

14
IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Monitoring kegiatan pemeliharaan alat dilakukan berdasarkan pengisian kartu monitoring.
Evaluasi terhadap monitoring dan pelaksanaan kegiatan dilakukan satu tahun sekali .

X. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh radiographer , pelaporan dilakukan oleh Kepala
Pelayanan Radiologi dan disampaikan kepada Manajer Penunjang Medis untuk di evaluasi
dan di tindak lanjuti.

15
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
INSTALASI RADIOLOGI

I. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang medis saat ini
berkembang secara pesat terutama di bidang radiologi dan diagnostic , serta
semakin meningkatnya pendidikan dan social ekonomi masyarakat saat ini yang
menuntut agar pelayanan yang diberikan baik dan bermutu maka perlu adanya
pendidikan dan pelatihan kepada seluruh staff radiologi.
Dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan yang di adakan secara berkala
diharapkan dapat meningkatkan kompetensi sehingga bias menjadi tenaga yang
professional .

II. LATAR BELAKANG


Berdasarkan hasil pencapaian program diklat tahun 2016 didapatkan bahwa untuk
diklat secara umum sudah dapat tercapai dan terlaksana dengan baik akan tetapi
untuk diklat kompetensi petugas radiologi belum dapat berjalan dengan baik
sehingga perlu adanya program diklat yang berkesinambungan untuk meningkatkan
kompetensi petugas radiologi.

III. TUJUAN
UMUM
Meningkatnya mutu dan pelayanan Instalasi Radiologi
KHUSUS
 Meningkatnya skill dan kompetensi seluruh petugas radiologi
 Menambah wawasan dan pengetahuan petugas radiologi
 Petugas radiologi mampu menghasilkan gambar yang akurat sehingga
mambantu dokter menegakkan diagnose
 Mengoptimalkan diklat Internal dan External

16
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Menganalisa dan membuat kebutuhan diklat di Instalasi Radiologi
2. Menyusun Silabus diklat
3. Membuat jadwal diklat
4. Melaksanakan Trainer of Trainer (TOT)
5. Melaksanakan program
6. Membuat laporan dan evaluasi

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Melakukan identifikasi kebutuhan diklat untuk petugas radiologi
2. Bekerja sama dengan bagian diklat untuk perencanaan diklat radiologi baik
interal maupun external
3. Menyususn silabus
4. Pelaksanaan program sesuai dengan jadwal

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Diklat Internal
 ORKA X
 CSE X

 Penanganan pasien X

syok anafilatik
 Teknik pemeriksaan
Mammografi X

 Teknik Pemeriksaan
Radiografi X X X X

 Teknik Pemeriksaan
CT Scan
X X X

17
2 Diklat Akreditasi
 BHD X
 Disasster plan + B3
X
 Pasien Safety
 Asesmen Pasien X
X

3 Diklat External
 Seminar dan workshop X
PARI
 Diklat Petugas X
Proteksi Radiasi

VII. SASARAN
Meningkatnya kompetensi seluruh petugas radiologi

VIII. BIAYA
No Jenis Kegiatan Perkiraan Biaya Total Keterangan
Biaya
1 Diklat Internal 40.000 x 7 Rp . 280.000
2 Diklat External
 Workshop Pari 1.800.000 x 2 Rp. 3.600.000
 Diklat Petugas
Proteksi Radiasi 4.500.000 Rp. 4.500.000
Total Rp. 8.380.000

IX. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulam dan tahunan berdasarkan hasil
pencatatan dan pelaporan kegiatan
2. Evaluasi dilakukan oleh Kepala Instalasi Radiolog dan Manager Penunjang
Medis
3. Hasil evaluasi beserta rekomendasi dan rencana tindak lanjut di sampaikan
18
kepada Direktur Rumah Sakit melalui Manager Penunjang Medis
4. Hasil evaluasi dijadikan bahan pertimbangan dalam perencanaan program
diklat tahun berikutnya.

X. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Setelah mengikuti pelatihan , peserta wajib menerapkan ilmu yang di dapat
pada kegiatan sehari-hari di Instalasi Radiologi dan menyerahkan copy
sertifikat kepada bagian diklat melalui Kepala Instalasi Radiologi
2. Kegiatan pencatatan dan pelaporan dilakukan menggunakan format pencatatan
dan pelaporan yang sudah di standarkan.

19
PROGRAM PENGEMBANGAN
INSTALASI RADIOLOGI

I. PENDAHULUAN
Instalasi Radiologi sebagai salah satu unit penunjang medis di rumah sakit ,
dituntut dapat memberikan pelayanan kepada pasien dengan mutuyang baik , untuk
itu diperlukan program kerja yang terencana.
Program kerja digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksanaan kerja ,
dengan adanya program kerja di harapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan di
Instalasi Radiologi sehingga tercapai kinerka yang efektif dan efisien.

II. LATAR BELAKANG


Dengan semakin berkembangnya pelayanan yang ada di Rumah Sakit
Hermina Grandwisata saat ini , Instalasi Radiologi sebagai penunjang diagnostic
harus dapat meningkatkan pelayanan dengan melakukan program pengembangan.
Semakin banyaknya spesialisasi yang ada saat ini maka diperlukan
pengembangan penunjang di Instalasi Radiologi , antara lain banyaknya permintaan
dari DPJP untuk pemeriksaan CT Scan yang tidak dapat dilakukan seperti CT Scan
Abdomen , CT Scan Urologi serta banyaknya tindakan di ruang OK yang
memerlukan peralatan penunjang diagnostic.
Di samping itu dengan bertambahnya peralatan di Instalasi Radiologi
diperlukan penambahan tenaga Radiogrfer sehingga pelayanan dapat berjalan
dengan baik

III. TUJUAN
UMUM
Meningkatkan mutu dan angka kunjungan pelayanan di Instalasi Radiologi
KHUSUS
a. Memenuhi kebutuhan untuk menunjang diagnosa
b. Meningkatkan kompetensi petugas radiologi

20
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Melakukan pembuatan proposal
2. Mengajukan proposal ke direktur dan departemen
3. Melakukan permintaan kelengkapan CT Scan 16 slice
4. Melakukan analisa penambahan tenaga
5. Melakukan diklat petugas radiologi
6. Melakukan evaluasi program pengembangan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pembuatan proposal pengajuan CT Scan 16 slice
2. Pengajuan ke Direktur dan Departemen
3. Permintaan dan pemenuhan Alkes
4. Pengajuan penambahan tenaga
5. Pelatihan Petugas
6. Evaluasi program pengembangan 2016

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembuatan proposal CT X
Scan 16 slice
2 Pengajuan proposal ke X
Direktur dan Departemen
3 Permintaan dan X
pemenuhan alat
4 Pengajuan penambahan X
tenaga
5 Pelatihan petugas radiologi X
6 Evaluasi program X
pengembangan

VII. SASARAN
21
Meningkatnya angka kunjungan radiologi > 3 % dan terpenuhinya semua
kebutuhan pemeriksaan penunjang.
VIII. BIAYA
No Jenis Kegiatan Estimasi Biaya Biaya Total
1 Penggantian CT Scan Rp. 4.000.000.000 Rp. 4.000.000.000
2 Penambahan Radiografer 3.000.000 3.000.000
Total Rp. 4.003.000.000

IX. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan dan tahun berdasarkan hasil
pencatatan dan pelaporan kegiatan.
2. Evaluasi program dilakukan setiap tahun
3. Evaluasi dilakukan oleh Manajer Penunjang Medis dan Kepala Instalasi
Radiologi
4. Hasil evaluasi beserta rekomendasi dan rencana tindak lanjut disampaikan
kepada Direktur Rumah Sakit melalui Manajer Penunjang Medis.
X. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Kegiatan pencatatan dan pelaporan dilakukan menggunakan format
pencatatan dan pelaporan yang sudah di standarkan
2. Kegiatan pelaporan dilakukan setiap periode oleh Kepala Instalasi Radiologi
kepada Manajer Penunjang Medis untuk kemudian di sampaikan kepada
Direktur Rumah Sakit.

22
PROGRAM KONTROL MUTU
INSTALASI RADIOLOGI

I. PENDAHULUAN
Instalasi Radiologi sebagai unit penunjang dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas terhadap pasien . Untuk
meningkatkan mutu pelayanan di perlukan program kerja yang terencana dan
terlaksana dengan baik.
Program kontrol mutu Instalasi Radiologi digunakan sebagai pedoman dan
acuan untuk dapat meningkatkan mutu dan pelayanan dan dapat dijadikan bahan
evaluasi untuk program tahun berikutnya.

II. LATAR BELAKANG


Selama tahun 2015 masih adanya beberapa hasil expertise pemeriksaan
radiologi yang tidak sesuai dengan klinis serta belum berjalan secara baik
pemantauan kualitas pemeriksaan radiodiagnostik imajing terpadu .

III. TUJUAN
UMUM
Meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Radiologi Diagnostik Imajing secara
efektif dan efisien.
KHUSUS
1. Terpantaunya system monitoring pelayanan melalui indicator Standar Mutu
Pelayanan (SMP)
2. Terpantaunya kualitas hasil expertise dan pemeriksaan radiodiagnostik
imajing terpadu.

23
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Menyusun Program kontrol mutu Instalasi Radiologi tahun 2015
2. Melakukan Validasi metode tes pemeriksaan
3. Melakukan pengawasan harian hasil expertise pemeriksaan radiodiagnostik
imajing
4. Perbaikan cepat bila di temukan kekurangan
5. Melakukan dokumentasi hasil koreksi
6. Melakukan evaluasi program mutu.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Membuat rencana program kontrol mutu tahun 2016
2. Memvalidasi metode tes pemeriksaan yaitu penetapan metode yang dipakai
untuk setiap hasil pemeriksaan
3. Surveilens harian setiap hasil pemeriksaan dengan melakukan pengecekan
kesesuaian hasil dengan klinis sebelum dilakukan pencetakan
4. Melakukan koreksi dengan cepat apabila terdapat kekurangan atau kesalahan
terhadap hasil expertise
5. Pendokumentasian hasil koreksi cepat
6. Evaluasi program mutu

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Membuat rencana program X

2. Memvalidasi metode pemeriksaan X X X X X X X X X X X X

3. Surveilens harian X X X X X X X X X X X X

4. Koreksi cepat X X X X X X X X X X X X

5. Pendokumentasian koreksi cepat X X X X X X X X X X X X

6. Membuat laporan dan evaluasi X X X X

24
VII. SASARAN
Hasil foto dan expertise pemeriksaan yang dikeluarkan oleh Instalasi Radiologi
dapat terkontrol dengan baik dan sesuai dengan klinis sehingga dapat membantu
menegakkan diagnosa.

VIII. BIAYA
No. Jenis Kegiatan Estimasi Biaya Biaya Total Keterangan

1. Diklat Teknik 300.000 x 7 2.100.000


pemeriksaan radiologi

2. Seminar QC dan QA 500.000 x 7 3.500.000


Radiologi

3. Seminar PDSRI 1.000.000 x 4 4.000.000

TOTAL 9.600.000

IX. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan dan tahun berdasarkan hasil
pencatatan dan pelaporan kegiatan.
2. Evaluasi program dilakukan setiap tahun
3. Evaluasi dilakukan oleh Manajer Penunjang Medis dan Kepala Instalasi
Radiologi
4. Hasil evaluasi beserta rekomendasi dan rencana tindak lanjut disampaikan
kepada Direktur Rumah Sakit melalui Manajer Penunjang Medis

X. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Kegiatan pencatatan dan pelaporan dilakukan menggunakan format
pencatatan dan pelaporan yang sudah di standarkan
2. Kegiatan pelaporan dilakukan setiap periode oleh Kepala Instalasi Radiologi
kepada Manajer Penunjang Medis untuk kemudian di sampaikan kepada
Direktur Rumah Sakit.

25
PROGRAM RUTIN
INSTALASI RADIOLOGI

I. PENDAHULUAN
Instalasi Radiologi sebagai salah satu unit penunjang medis di rumah sakit
, di tuntut untuk dapat memberikan pelayanan yang baik , bermutu dan safety untuk
pasien, untuk mencapai pelayanan yang bermutu , aman dan safety diperlukan suatu
program kerja yang terencana .
Program kerja di Instalasi Radiologi digunakan sebagai acuan dan
pedoman dalam pelaksanaan kerja , dengan adaya program kerja diharapkan
pelayanan Instalasi Radiologi dapat meningkat dan tercapai kinerja yang efektif dan
efisien.

II. LATAR BELAKANG


Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari , Instalasi Radiologi selalu
berusaha memberikan pelayanan yang bermutu , aman dan safety bagi pasien.
Peningkatan pelayanan dilakukan melalui peningkatan fasilitas , peningkatan
sumber daya manusia serta peningkatan mutu hasil pemeriksaan radiologi.
Salah satu upaya peningkatan yaitu dengan adanya program rutin yang
selalu dijalankan dan di evaluasi.
Dari hasil pencapaian Standar Mutu Pelayanan Instalasi Radiologi tahun
2015 semua indicator sudah mencapai sasaran . Untuk angka kunjungan pasien
sudah > 2,5 % , namun dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan perlu adanya
program yang berkelanjutan . Tahun 2015 program rutin Instalasi Radiologi sudah
terlaksana dengan baik , terpantau dan terlaporkan.

III. TUJUAN
UMUM
Meningkatkan mutu pelayanan

26
KHUSUS
a. Meningkatkan angka kunjungan di Instalasi Radiologi
b. Terpantaunya laporan bulanan Instalasi Radiologi
c. Menurunkan ratio biaya
d. Terciptanya ruangan kerja yang rapih dan tampak baru

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Rapat Instalasi
2. Laporan barang habis pakai
3. Laporan keuangan
4. Laporan Standar Mutu Pelayanan
5. Stok Opname
6. Pemeliharaan ruangan (ABRT)

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penjadwalan rapat instalasi Radiologi setiap bulan
2. Melakukan pengeluaran barang habis pakai
3. Membuat laporan keuangan
4. Membuat laporan satndar mutu pelayanan
5. Melakukan Stok Opname
6. Melakukan ABRT ruangan

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat Instalasi x x X x x x x x x x x x
2 Laporan BHP x x X x x x x x x x x x
3 Laporan Keuangan x x X x x x x x x x x x
4 Laporan SMP X x x x

27
5 Stok Opname X x x x
6 ABRT x x X x x x x x x x x x

VII. SASARAN
Menigkatnya angka kunjungan di Instalasi Radiologi ≥ 3,5 %

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan dan tahun berdasarkan hasil
pencatatan dan pelaporan kegiatan.
2. Evaluasi program dilakukan setiap tahun
3. Evaluasi dilakukan oleh Manajer Penunjang Medis dan Kepala Instalasi
Radiologi
4. Hasil evaluasi beserta rekomendasi dan rencana tindak lanjut disampaikan
kepada Direktur Rumah Sakit melalui Manajer Penunjang Medis.

IX. PENCATATAN , PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Kegiatan pencatatan dan pelaporan dilakukan menggunakan format pencatatan
dan pelaporan yang sudah di standarkan
2. Kegiatan pelaporan dilakukan setiap periode oleh Kepala Instalasi Radiologi
kepada Manajer Penunjang Medis untuk kemudian di sampaikan kepada
Direktur Rumah Sakit.

28

Anda mungkin juga menyukai