Anda di halaman 1dari 2

Anak dan Remaja

AYAH...IBU...AKU INGIN DUNIAKU

“Om...saya tuh capek, harus mengikuti les membuat otak mereka terus bekerja untuk
pelajaran, renang, bahasa inggris...semua mengikuti ‘kursus’ sesuai pilihan kita.
itu membuat saya jenuh...saya gak Mana yang harus dilakukan: Membuang
suka...saya pingin mai, pingin berada waktu berharga atau eksploitasi anak?
dirumah sama ayah ibu saya...saya
Jika dibilang eksploitasi anak, banyak ibu
seperti diharuskan untuk selalu tampil mengatakan bahwa mereka tidak ingin
sempurna, mendapatkan hasil sempurna, membuang waktu berharga dengan
saya capek.” membiarkan anak nonton televisi sembari
mengudap makanan kecil seusai sekolah,
Apa yang akan anda lakukan jika dan juga bermain ‘secara kuno’ dengan
mendapati anak seperti ini berkeluh kesah rekan-rekan sebaya mereka di sekitar
rumah atau saudara sepupu. Mana
kepada anda ?
sebenarnya yang lebih efektif dalam
tumbuh kembang anak?
Jika kita melihat atau mendengar di
sekitar kita seorang ibu yang begitu Salah seorang pakar psikologi anak, Dr
semangat bercerita tentang anak-anak Harriet Tenebaum, mengatakan bahwa
mereka yang sudah sejak kecil usia penelitian menyarankan kegiatan ekstra
sudah mengikuti ragam les seperti piano, untuk anak, selama kegiatan tersebut
KUMON, sempoa, berenang, bahasa berkaitan erat dengan perkembangan rasa
Inggris atau Mandarin, dan ‘seabrek’ les percaya diri dan pencapaian akademis.
yang berhubungan dengan mata
pelajaran. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak
disarankan menjejali anak dengan jadwal
Ditambahkan cerita kalau ada undangan kegiatan ekstra yang terlalu padat. Anak
ulang tahun dari teman sekelas, atau perlu bermain dan melakukan kegiatan
saudara sepupu mereka. Orang tua yang sifatnya spontan.
mungkin menganggap bahwa anak harus
dibentuk sedemikian rupa, sejak kecil Bermain secara spontan membantu anak
demi tumbuh kembang otak mereka. belajar mengatur emosi dan keinginannya
secara mandiri, meningkatkan daya
Siapapun tahu, otak anak mampu imajinasi, sekaligus meningkatkan
menyerap ribuan informasi dengan cepat. perkembangan kognitifnya. Semuanya itu
Namun jika mereka dibebani dengan membantu mereka untuk belajar bertindak
macam-macam kegiatan, apakah hal ini sesuai situasi dan orang-orang sekitar
bukan termasuk bentuk eksploitasi anak? yang berbeda.
Beberapa orang tua menganggap bahwa (pendapat dari Dr. Tenebaum, ibu satu
batita berusia 3 tahun sudah seharusnya anak, University of California, Santa Cruz
mengikuti kompetisi atau kursus yang dan pasca-sarjana Harvard Graduate
menawarkan kegiatan stimulasi otak. School of Education)
Nah, hal ini sebenarnya yang Nah, tindakan apa yang harus dilakukan
dimanfaatkan oleh para pemilik kursus supaya tidak terjadi eksploitasi anak?
musik, seni, olahraga, matematika,
bahasa Inggris, Mandarin, motivasi, asah Agar tidak terjadi eksploitasi anak,
otak dan banyak lagi. lakukanlah beberapa hal berikut:

Si kecil kita memang ajaib karena kerap Pertama, Hati-hati menghindari


melakukan hal-hal yang tidak terduga. eksploitasi. Anak-anak membutuhkan
Namun, tidak berarti bahwa kita harus waktu istirahat dan permainan yang
spontan di rumah bersama teman atau
Anak dan Remaja

saudara. Kegiatan ekstra di luar rumah


memang bisa meningkatkan kecerdasan
anak, namun keduanya bisa dilakukan
secara seimbang. Jangan lupa, masih ada
pekerjaan rumah dari sekolah yang harus
dikerjakan.
Kedua, Hindari kompetisi terlalu dini. Para
orang tua di Indonesia dan beberapa
negara di Asia masih memiliki
kekhawatiran akan persaingan antar anak.
Mengikuti kompetisi atau lomba memang
wajar, namun bukan berarti anak dipaksa
ikut, karena rekannya juga ikut.
Anak kadang lelah usai seharian
bersekolah. Saat ia ingin main di rumah,
tentu tak salah. Serangkaian kursus yang
menghibur, entah itu menari, menyanyi,
atau piano, tidak serta merta membuat
mereka gembira.
Saat mereka menginjak usia sekolah
dasar, mereka akan memiliki banyak
aktivitas bersama teman dan guru. Jadi,
biarkan mereka menikmati indahnya
bermain secara spontan saat masih balita.
Ketiga, Penyusunan Jadwal yang baik.
Orang tua harus memiliki jadwal yang baik
dalam hal memberi kursus tambahan
kepada anak. Sebaiknya, anak tidak
mengikuti lebih dari tiga kegiatan dalam
sepekan.
So...anak itu diamanahkan kepada kita,
mereka ibarat kertas kosong, tapi apakah
kita akan menuliskan secara cepat atau
perlahan sesuai dengan tahapan
perkembangannya ? itu semua terserah
kita semua sebagai orang tua. Tapi perlu
diingat mereka juga punya pendapat
sendiri yang harus kita hargai dan
pertimbangkan. (TP, dari berbagai
sumber).

Anda mungkin juga menyukai