Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AGAMA ISLAM II

DOSEN PENGAMPU :
Dr. M yusuf ahmad ,M.A

Putri Harum Kesuma :183210218


Dewi Dian Malinda :183210208
Isfa
Vinny
Finny puteri ideza :183210302

FAKULTAS TEKNIK PERMINYAKAN


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
TAHUN AJARAN 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“AGAMA ISLAM II”. Kemudian, shalawat beserta salam selalu terlimpahkan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.

Dalam menyelesaikan tugas ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :


1. Bapak Dr. M. YUSUF AHMAD,M.A selaku dosen pengampu mata kuliah agama
islam II ,
2. Teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam pengerjaan makalah ini, dan
3. Doa Orang tua yang selalu menyertai setiap langkah kami.
Berkat beliaulah makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari sepenuh hati bahwa dalam pembuatan makalah yang penulis buat
jauh dari kata sempurna yang diharapkan oleh semua pihak, khususnya pembaca. Untuk itu penulis
membutuhkan saran dan kritikan dari pembaca, agar makalah yang dibuat oleh penulis menjadi
sempurna dan bermanfaat bagi semua.

Pekanbaru, 21 februari 2019

KELOMPOK 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................I


DAFTAR ISI.................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................2


A. Pengertian haji dan umrah ...............................................................................2
B. Tujuan, Dasar Hukum dan Hubungan Haji dan Umroh ...................................2
C. Syarat-syarat Wajib, Rukun, Wajib dan Sunnah Haji Umroh ..........................4
D. Dam / Denda .....................................................................................................5
E. Hikmah Pelaksanaan Haji dan Umroh ..............................................................7

BAB III PENUTUP ......................................................................................................


A. Kesimpulan ......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan
membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah yang
murni sesuai kehendak Allah, insya Allah akan menjadi orang yang beruntung. Ibadah dalam
agama Islam banyak macamnya. Haji dan umroh adalah salah satunya. Haji merupakan rukun
iman yang kelima setelah syahadat, sholat, zakat, dan puasa. Ibadah haji adalah ibadah yang baik
karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya,
namun juga semangatdan harta.
Dalam mengerjakan haji, diperlukan penempuhan jarak yang demikian jauh untuk mencapai
Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak
keluarga hanya dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.
Untuk memperdalam pengetahuan kita, kami mencoba memberi penjelasan secara singkat
mengenai pengertian haji dan umrah, dasar hukum perintah haji dan umrah, syarat, rukun dan
wajib haji dan umrah serta hal-hal yang dapat membatalkan haji dan umrah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian haji dan umroh?
2. Apa tujuan, dasar hukum dan hubungan haji dan umroh?
3. Apa saja syarat-syarat wajib, rukun, wajib dan sunnah haji dan umroh?
4. Apa saja dam/denda saat haji dan umroh?
5. Apa saja hikmah melaksanakan haji dan umroh?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian haji dan umroh.
2. Mengetahui tujuan dan dasar hukum haji dan umroh.
3. Mengetahui syarat, rukun, wajib dan sunnah haji dan umroh.
4. Mengetahi dam/denda saat haji dan umroh.
5. Mengetahui hikmah melaksanakan haji dan umroh

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Haji dan Umroh


Haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah “al-qashdu” atau “menyengaja”.
Sedangkan arti haji dilihat dari segi istilah (terminology) berarti bersengaja mendatangi Baitullah
(ka’bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan
pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata
mencari ridho Allah. Adapun umrah menurut bahasa bermakna ziarah. Sedangkan menurut
syara’ umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’yu antara Shafa
dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut.

2. Tujuan, Dasar Hukum dan Hubungan Haji dan Umroh


A. Tujuan Pelaksanaan Haji dan Umroh
QS. Al-Baqarah : 189
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan tsabit. Katakanlah: "Bulan tsabit itu adalah
tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan
memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan
orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah
kepada Allah agar kamu beruntung”.

B. Dasar Hukum Pelaksanaan Haji dan Umroh


Mengenai hukum ibadah haji, asal hukumnya adalah wajib ‘ainbagi yang mampu.
Melaksanakan haji wajib, yaitu karena memenuhi rukun Islam dan apabila kita “nazar”
yaitu seorang yang bernazar untuk haji, maka wajib melaksanakannya, kemudian untuk
haji sunat, yaitu dikerjakan pada kesempatan selanjutnya, setelah pernah menunaikan haji
wajib.
Haji merupakan rukun Islam yang ke lima, diwajibkan kepada setiap muslim yang
mampu untuk mengerjakan. Jumhur Ulama sepakat bahwa mula-mulanya disyari’atkan
ibadah haji tersebut pada tahun ke enam Hijrah, tetapi ada juga yang mengatakan tahun
ke sembilan hijrah.

2
1. Al-Qur’an

Artinya : “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji
adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”[1].
2. Al-Hadits
“Dari ibnu Abbas, telah berkata Nabi SAW : Hendaklah kamu bersegera mengerjakan
haji, maka sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari sesuatu halangan yang akan
merintanginya”[2].

C. Hubungan Haji dengan Umroh


Didalam ibadah haji, sebenarnya mengandung dua macam ibadah yang berhubung-
hubungan, yaitu :
a. Haji : biasa dikatakan orang haji besar.
b. Umroh : biasa dikatakan orang haji kecil.
Didalam Al-Qur’an diperintahkan sebagai berikut :
‫وأت ّموالح ّج والعمرة هلل‬

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Alloh”.3


Untuk menunaikan ibadah haji dan umroh, dapat dikerjakan sebagai berikut :
1. Haji Tamattu’ : Lebih utama mengerjakan umroh (haji kecil) hingga selesai.
Kemudian pada waktu haji (haji besar) tanggal 8 Dzulhijjah melakukan ibadah haji besar
sampai selesai.
2. Haji Qiraan : Umroh dan haji dikerjakan menjadi satu, sekali jalan.
3. Haji Ifraad : Pada Syawal-12/13 Dzulhijjah hanya mengerjakan haji saja, sedang
umroh dijalankan sebelum bulan syawal / setelah selesai mengerjakan haji didalam tahun
itu juga.

3
3. Syarat-syarat Wajib, Rukun, Wajib dan Sunnah Haji Umroh
A. Syarat-syarat wajib haji dn Umroh
Orang-orang yang berkewajiban menjalankan haji dan Umroh itu hanyalah yang
memenuhi syarat-syarat yang tersebut tersebut di bawah ini:
a. Islam
b. Berakal
c. Baligh
d. Merdeka
e. Mampu (kuasa)

B. Rukun haji ada enam perkara:


a) Ihram : Berpakaian ihram dan niat ihram haji
b) Wukuf : Berdiam di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah
c) Thawaf : Thawaf haji,yang disebut Thawaf Ifadlaah
d) Sa’yi : Berjalan atau lari kecil antara bukit Shofa dan Marwah
e) Tahallul : Membuka ihram dengan cara menggunting rambut sedikitnya 3 helai
f) Tertib.

C. Wajib Haji
a. Ihram harus dari batas-batas tempat dan waktu yang telah ditentukan. Batas-batas
tempat dan waktu itu dinamakan “Miqaat”.
b. Bermalam di Muzdalifah,yakni sepulangnya dari Arafah ke Mina.
c. Bermalam di Mina selama 3 atau 2 malam pada Hari Tasyriq.
d. Melontar Jumrah ‘Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah dan melontar Jumrah ketiga-
tiganya pada hari-hari Tasyriq.
e. Meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan (terlarang), karena ihram.

4
D. Sunnah Haji
a) Mandi untuk ihram.
b) Shalat sunnah ihram 2 raka’at.
c) Thawaf qudum, yaitu thawaf karena datang di Tanah Haram.
d) Membaca Talbiyah.
e) Bermalam di Mina pada tanggal 9 Dzulhijjah.
f) Bermalam di Arafah pada siang dan malam.
g) Berhenti di Masy’aril Haram pada hari Nahar (10 Dzulhijjah)
h) Berpakaian ihram yang serba putih.

E. Rukun dan Wajib Umroh


a. Ihram dengan niatnya.
b. Thawaf.
c. Sa’yi.
d. Tahallul.
e. Tertib.
Adapun wajib umrah ada dua perkara yaitu:
a. Ihram dari Miqaat.
b. Meninggalkan hal-hal yang diharamkan karena ihram.

4. Dam / Denda
A. Macam-macam dam(denda)
1. Menyembelih seekor kambing, yang sah untuk qurban untuk disedekahkan kepada
fakir miskin. Kalau tidak bisa, boleh diganti dengan puasa 10 hari (3 hari dikerjakan
waktu haji dan yang 7 hari bisa dilakukan di kampungnya setelah pulang).
Denda ini di berikan kepada yang :
a. Mengerjakan haji secara Tamattu.
b. Mengerjakan haji secara Qiran
c. Mulai ihram tidak dari Miqaat.

5
d. Tidak bermalam di Muzdalifah
e. Tidak bermalam di Mina
f. Tidak melempar jumrah.
2. Menyembalih kambing untuk disedekahkan, atau puasa 3 hari atau memberi makan
3 sha’ (kira-kira sebanyak 7 kg) kepada 6 orang miskin.
Denda ini diberikan kepada seseorang yang melakukan salah satu hal-hal di dalam ihram
yaitu:
a. Memakai pakaian yang berjahit menyarung,bagi laki-laki saja
b. Memotong kuku
c. Bercukur atau memotong rambut atau bulu badan
d. Memakai minyak harum pada pakaian ataupun badan
e. Bersentuh dengan perempuan dengan Syahwat
f. Bersetubuh sesudah Tahallul-Awwal
3. Menyembelih seekor unta kalau tidak sanggup wajib menyembelih seekor sapi
kalau tidak mungkin dapat diganti menyembelih 7 ekor kambing kalau tidak bisa harga
seekor unta ditaksir harganya sebanyak harganya dibelikan makanan untuk disedekahkan
kepada fakir miskin kalaupun tidak sanggup maka wajiblah diganti dengan puasa untuk
tiap-tiap 1 mud makanan harga unta itu dengan puasa 1 hari. Denda ini di jatuhkan
kepada orang yang bersetubuh sebelum Tahallul-Awal.
4. Barang siapa yang membunuh hewan buruan di tanah haram maka wajib
membayar dam sebagai berikut:
a. Menyembelih hewan yang serupa atau hampir sama dengan binatang yang
terbunuh
b. Kalau itu tidak mungkin wajib bersedekah makanan sebanyak harga
binatang tersebut, kalaupun tidak bisa boleh diganti dengan puasa, dengan
perhitungan 1 mud 1 hari.
5. Barang siapa yang memotong kayu di tanah haram maka dendanya adalah:
a. Bagi kayu besar dendanya seekor unta atau sapi.
b. Bagi kayu kecil dendanya seekor kambing.
6. Bagi yang terhalang di jalan, sehingga tidak dapat meneruskan pekerjaan
haji atau umrah, maka boleh tahallul dengan menyembelih seekor kambing di
tempat itu, kemudian bercukur atau memotong rambut dengan niat tahallul.

6
B. Tempat membayar denda
1. Denda yang berupa menyembelih binatang dan memberi makan, dibayarkan di tanah
haram.
2. Denda yang berupa puasa dibayarkan dimana saja kecuali yang telah ditentukan
harus dilakukan di waktu haji.
3. Denda yang berupa menyembelih binatang karena terhalang dibayarkan di tempat ia
terhalang.
5. Hikmah Pelaksanaan Haji dan Umroh
 Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung rahasia, contoh seperti
ihrom sebagai upacara pertama maksudnya adalah bahwa manusia harus melepaskan diri
dari hawa nafsu dan hanya mengahadap diri kepada Allah Yang Maha Agung.
 Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT karena dalam ibadah tersebut diliputi
dengan penuh kekhusyu’an
 Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi
 Ibadah haji adalah sebagai tindak lanjut dalam pembentukan sikap mental dan akhlak
yang mulia.
 Ibadah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia menjadi umat yang
satu karena mempunyai persamaan atau satu akidah.
 Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang peserta-pesertanya
berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan Ka’bahlah yang menjadi symbol kesatuan
dan persatuan.
 Memperkuat fisik dan mental, kerena ibadah haji maupun umrah merupakan ibadah yang
berat memerlukan persiapan fisik yang kuat, biaya besar dan memerlukan kesabaran serta
ketabahan dalam menghadapi segala godaan dan rintangan.
 Menumbuhkan semangat berkorban, karena ibadah haji maupun umrah, banyak meminta
pengorbanan baik harta, benda, jiwa besar dan pemurah, tenaga serta waktu untuk
melakukannya.
 Dengan melaksanakan ibadah haji bisa dimanfaatkan untuk membina persatuan dan
kesatuan umat Islam sedunia.

7
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan makalah yang membahas tuntas tentang haji dan umroh, dapat disimpulkan :
1. Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa
amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula,
menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari ridho Allah.
2. Umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’yu antara
Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut.
3. Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah haji.
Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.
4. Dasar Hukum Perintah Haji atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 97.
5. Untuk dapat menjalankan ibadah haji dan umrah harus memenuhi syarat, rukun dan
wajib haji atau umroh.

8
DAFTAR PUSTAKA

Zarkasyi, Imam.1995.Pelajaran Fiqih 2.Ponorogo:Trimurti Press


http://madaniannida-kumpulanmakalahpai.blogspot.com/2011/02/haji-dan-umroh.html
http://deluk12.wordpress.com/makalah-haji-dan-umroh/
http://madaniannida-kumpulanmakalahpai.blogspot.com/2011/02/haji-dan-umroh.html
Al-Qur’anul Karim
Kitab-Kitab Hadits
QS. Ali Imran Surat ke 3 Ayat 97
H.R. Ahmad
3
QS. Al-Baqarah Surat Ke 2 ayat 196

Anda mungkin juga menyukai