KELOMPOK 3 :
1. Olimarch Mulia Napitupulu (164048)
2. Adam Akbar ( 164074)
3. Deddy Mulyadi
4. Muhammad Tony Rudy
5. Slamet Ryanto
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PASAR
FINANCIAL DALAM PERUSAHAAN”
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Keuangan Maritim, Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Desrizone selaku dosen mata kuliah
Manajemen Keuangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
PENULIS
Halaman Judul................................................................................................ i
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHALUAN.......................................................................
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Dasar Terbentuknya Pasar Financial
2.2 Lembaga Keuangan
2.3 Alokasi Dana & Tingkat Keuntungan
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Sedangkan pihak yang mempunyai tabungan yang lebih besar dari investasinya
biasanya adalah rumah tangga.Efisiensi pasar keuangan dapat dilihat jika pasar
finansial bisa mempertemukan pihak yang mempunyai tabungan dengan pihak
yang memerlukan tabungan tersebut untuk membiayai investasi mereka dengan
biaya yang semurah mungkin dan/atau kemudahan yang setinggi mungkin, maka
pasar finansial tersebut dikatakan efisien.
2.1. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah lembaga perantara yang beroperasi di pasar finansial.
Keberadaan lembaga-lembaga keuangan tersebut bertujuan agar proses alokasi
tabungan ke pihak-pihak yang memerlukan untuk investasi bisa lebih efisien.
Sebagai contoh, bank menerima deposito jangka pendek, yaitu jangka waktu satu
tahun atau kurang, tapi bisa memberikan kredit jangka panjang 5-10 tahun.
Keterangan:
A.R : Aktiva Riil
Kelompok perusahaan memiliki aktiva dalam bentuk sebagian besar aktiva. Dana
diperoeh dari rumah tangga dan pemerintah. Rumah tangga lebih banyak memiliki
aktiva financial (tabungan dan deposito) daripada aktiva riil. Rumah tangga
umumnya memiliki kewajiban finansial yang berasal dari lembaga keuangan dan
pemerintah. Untuk lembaga keuangan, sebagaimana namanya, menunjukkan aktiva
yang dimiliki jelas lebih banyak aktiva finansial daripada aktiva riil. Sumber
pendanaan berasal dari perusahaan non lembaga keuangan, rumah tangga maupun
pemerintah. Sedangkan pemerintah akan memiliki jauh lebih banyak aktiva riil
daripada aktiva finansial. Aktiva finansial berasal dari kewajiban perusahaan,
lembaga keuangan, dan rumah tangga.
A. Sistem Moneter
1. Otoritas Moneter
Bank Sentral
Bank Umum
2. Lembaga Pembiayaan
3. Perusahaan asuransi
Asuransi sosial
Asuransi jiwa
Asuransi kerugian
Reasuransi
Broker asuransi
Broker reasuransi
Penilai kerugian asuransi
Konsultan aktuaria
4. Dana pension
Bursa efek
Lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan
Perusahaan reksa dana
Perusahaan efek:
1. Penjamin emisi
2. Pedagang perantara
3. Menajer investasi
Lembaga penunjang pasar modal:
Biro administrasi efek
Tempat penitipan harta
Wali amanat
6. Lainnya:
Dengan demikian perusahaan tidak harus menghubungi bank umum pada saat
memerlukan tambahan dana, meskipun harus diakui bahwa bank umum masih
merupakan lembaga yang terbanyak dalam menyalurkan dana.
Dalam prakteknya sering digunakan istilah pasar modal (capital market) dan pasar
uang (money market)
Apa pengertian pasar modal?
Pasar modal adalah pasar yang untuk menunjukkan pertemuan demand dan supply
dana jangka panjang.
Dengan demikian perlu pula disadari bahwa proses alokasi tersebut bukan hanya
didasarkan atas tingkat keuntungan yang diharapkan, tetapi juga oleh risiko.
Berbagai instrumen keuangan seperti saham, setifikat deposito, dan obligasi
mempunyai tingkat risiko yang berbeda.
“Semakin tinggi risiko yang dirasa oleh pemodal, semakin tinggi pula tingkat
keuntungan yang diharapkan akan diperoleh dari instrumen keuangan tersebut”
Pernyataan ini seringkali dikemukakan dan kita baca di berbagai media, yang
intinya menyatakan keinginan berbagai perusahaan untuk menerbitkan instrumen
keuangan yang dikatakan akan memberikan dana murah bagi perusahaan yang
menerbitkan instrumen tersebut.
Jika dana tersebut memang merupakan dana murah, maka perusahaan yang
menerbitkan instrumen keuangan tersebut akan memperoleh keuntungan,
sedangkan pemodal yang membeli instrumen tersebut akan menanggung rugi.
Dalam pasar keuangan yang efisien, instrumen keuangan yang ditawarkan akan
dihargai secara wajar (fairly priced) sesuai dengan karakteristik instrumen tersebut
(risiko, marketability, maturity).
Karena itulah tidak seharusnya kita mengharapkan untuk memperoleh dana murah
dari masyarakat.
Hubungan Tingkat Keuntungan dan Jangka Waktu Jatuh Tempo
Hubungan antara tingkat keuntungan dan jangka waktu jatuh tempo bisa
digambarkan dalam suatu kurva yang disebut sebagai kurva hasil (yield kurva),
sebagaimana ditunjukkan pada gambar di atas.
Pada umumnya semakin lama periode jatuh temponya, hasil atau tingkat
keuntungan yang diharapkan akan cenderung meningkat, meskipun akhitnya akan
menjadi cenderung mendatar.
Dengan demikian jika kita menjumpai suatu kurva hasil yang mempunyai slope
yang negatif, artinya tingkat bunga jangka pendek justeru lebih tinggi daripada
tingkat bunga jangka panjang.
Sertifikat Bank Indonesia menunjukkan tingkat bunga yang dibayar oleh Bank
Indonesia kepada pembeli sertifikat tersebut. Sertifikat tersebut diterbitkan dengan
maksud untuk mengendalikan atau mempengaruhi jumlah uang yang beredar.
Bila jumlah uang yang beredar dipandang terlalu banyak sehingga menimbulkan
ancaman inflasi, maka jumlah uang yang beredar dikurangi dengan menerbitkan
SBI. Dengan membeli SBI, para pemilik dana akan memperoleh keuntungan dan
bagi BI akan mengurangi jumlah uang yang beredar. Dan tingkat bunga SBI dapat
digunakan sebagai acuan untuk tingkat keuntungan bebas risiko (risk free rate of
return).
2: Dana Antarbank
Dana antar bank menunjukkan tingkat bunga yang berlaku untuk pinjaman
antarbank. Dalam menjalankan operasinya, mungkin saja bank-bank mengalami
kesulitan keuangan yang bersifat jangka pendek.
Untuk itu mereka dapat meminjam dari bank lain guna menutupi kesulitan
keuangan mereka. Tingkat bunga yang dibayar disebut sebagai tingkat bunga
antarbank. Itulah pasar uang antar bank.