Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KEUANGAN MARITIM

MAKALAH PASAR FINANCIAL DALAM PERSAHAAN


DESRIZONE, SE., MM

KELOMPOK 3 :
1. Olimarch Mulia Napitupulu (164048)
2. Adam Akbar ( 164074)
3. Deddy Mulyadi
4. Muhammad Tony Rudy
5. Slamet Ryanto
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PASAR
FINANCIAL DALAM PERUSAHAAN”

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Keuangan Maritim, Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Desrizone selaku dosen mata kuliah
Manajemen Keuangan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

JAKARTA, 1 NOVEMBER 2019

PENULIS
Halaman Judul................................................................................................ i
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHALUAN.......................................................................
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Dasar Terbentuknya Pasar Financial
2.2 Lembaga Keuangan
2.3 Alokasi Dana & Tingkat Keuntungan

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem keuangan (financial system) dijumpai berbagai lembaga
keuangan dan berbagai instrumen keuangan yang diperjual belikan di
pasar keuangan.
Perusahaan perlu memhami sistem keuangan tersebut karena akan
mempengaruhi keputusan-keputusan keuangan yang diambil oleh
perusahaan.Sistem keuangan (financial system) tempat perusahaan
beroperasi merupakan Lingkungan keuangan. Lingkungan keuangan
adalah faktor-faktor eksternal keuangan yang mempengaruhi
keputusan-keputusan keuangan yang akan diambil. Secara umum
lingkungan keuangan tersebut berpengaruh pada keputusan
perusahaan dan keputusan investasi (biasanya untuk investasi jangka
pendek). Perusahaan bekerja pada suatu lingkungan tertentu. Bagi
manajer keuangan penting untuk memahami lingkungan keuangan
yang dihadapinya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Mengapa Pasar Financial Terbentuk

2. Penjelasan Lembaga Keungan

3. Alokasi Dana & Tingkat Keuntungan

1.3. Tujuan

1. Dapat mengetahui dasar terbentuknya pasar financial

2. Dapat mengetahui lembaga keuangan

3. Dapat mengetahui alokasi dana & tingkat keuntungan


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar Pasar Financial Terbentuk

Pasar finansial adalah pasar yang mempertemukan antara permintaan dan


penawaran akan aktiva finansial (financial assets) atau yang sering juga disebut
sebagai sekuritas. Aktiva finansial merupakan secarik kertas (surat) yang
mempunyai nilai pasar karena surat tersebut menunjukkan klaim atas aktiva riil
perusahaan, misalnya mesin-mesin, pabrik, bahan baku, barang dagangan dan merk
dagang.Contoh aktiva finansial adalah saham, obligasi, hutang bank, kewajiban
sewa guna. Dalam suatu perekonomian, aktiva finansial ada karena tabungan dari
berbagai individu, perusahaan, dan lembaga keuangan pemerintah, pada suatu
periode waktu berbeda dengan rencana investasi mereka pada aktiva riil.
Pengertian tabungan ini terdiri dari tabungan yang sewaktu-waktu bisa diambil
(demand deposit) maupun yang bisa diambil setelah jatuh tempo (time deposit).
Dalam dunia perbankan, tabungan jenis pertama biasa disebut sebagai giro dan
tabungan. Sedangkan yang kedua adalah deposito berjangka.

Karena pasar tersebut bertujuan untuk mengalokasikan tabungan-tabungan secara


efisien kepada pemakai atau pihak yang memerlukan tabungan tersebut di dalam
suatu perekonomian. Fungsi pasar keuangan adalah mempertemukan pihak yang
memerlukan tabungan tersebut adalah pihak yang melakukan investasi pada aktiva
riil yang lebih besar dari tabungan yang mereka bisa lakukan. Pihak-pihak tersebut
biasanya adalah perusahaan-perusahaan bukan keuangan (non financial
corporations).

Sedangkan pihak yang mempunyai tabungan yang lebih besar dari investasinya
biasanya adalah rumah tangga.Efisiensi pasar keuangan dapat dilihat jika pasar
finansial bisa mempertemukan pihak yang mempunyai tabungan dengan pihak
yang memerlukan tabungan tersebut untuk membiayai investasi mereka dengan
biaya yang semurah mungkin dan/atau kemudahan yang setinggi mungkin, maka
pasar finansial tersebut dikatakan efisien.
2.1. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah lembaga perantara yang beroperasi di pasar finansial.
Keberadaan lembaga-lembaga keuangan tersebut bertujuan agar proses alokasi
tabungan ke pihak-pihak yang memerlukan untuk investasi bisa lebih efisien.

Peran lembaga keuangan dalam proses pengalokasian tabungan ke pihak yang


melakukan investasi sering diperlukan adanya perantara, meskipun ada juga yang
dilakukan langsung tanpa perantara.

Proses intermediasi (intermediation process) tersebut memberikan dua fungsi


yang penting dan mendasar, yaitu:

 Memberikan kesempatan bagi para penabung untuk menabung kelebihan


penghasilan mereka dan memperoleh imbalan.
Dengan demikian proses ini membantu memobilisasi dana, yang seandainya
tanpa proses intermediasi mungkin akan menganggur.
 Proses tersebut akan memindahkan risiko dari penabung ke perantara
keuangan, dan atau ke pemakai dana.

Di samping itu, lembaga-lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara


keuangan juga akan menjalankan fungsi yang amat penting yaitu transformasi
jangka waktu (maturity transformation).
Proses ini berarti bahwa lembaga keuangan merubah suatu instrumen keuangan
jangka pendek menjadi jangka panjang.

Sebagai contoh, bank menerima deposito jangka pendek, yaitu jangka waktu satu
tahun atau kurang, tapi bisa memberikan kredit jangka panjang 5-10 tahun.

Bank bisa melakukan hal tersebut disebabkan oleh 2 faktor, yaitu:

 Para pemodal percaya bahwa mereka bisa mengambil tabungan mereka


sewaktu mereka memerlukannya, dan karena itu mereka justeru tidak segera
mengambilnya.
 Adanya hukum yang dikenal dengan the law of large numbers.
Bila suatu lembaga keuangan mempunyai sejumlah besar penabung (depositors)
maka kemungkinan terjadi penarikan besar-besaran pada waktu yang sama akan
makin kecil.
Tentu saja ada para penabung yang menarik tabungan mereka pada waktu-waktu
tertentu. Tapi sejauh mereka yang melakukan penarikan tersebut jumlahnya masih
relatif kecil dibandingkan dengan seluruh tabungan yang ada di bank tersebut,
maka bank tersebut tidak akan mengalami kesulitan keuangan meskipun
memberikan kredit jangka panjang.

Secara keseluruhan arus dana yang terdapat dalam masyarakat dapat


digambarkan sebagai berikut:

Keterangan:
A.R : Aktiva Riil

Dalam gambar tersebut di atas dipergunakan 4 kelompok (unit) yang terlibat,


yaitu:

1. Perusahaan non lembaga keuangan


2. Rumah tangga
3. Pemerintah
4. Lembaga keuangan
Masing-masing kelompok pada dasarnya memiliki aktiva riil dan aktiva finansial
(pada sisi aktiva) dan modal sendiri serta kewajiban keuangan (pada sisi pasiva).

Kelompok perusahaan memiliki aktiva dalam bentuk sebagian besar aktiva. Dana
diperoeh dari rumah tangga dan pemerintah. Rumah tangga lebih banyak memiliki
aktiva financial (tabungan dan deposito) daripada aktiva riil. Rumah tangga
umumnya memiliki kewajiban finansial yang berasal dari lembaga keuangan dan
pemerintah. Untuk lembaga keuangan, sebagaimana namanya, menunjukkan aktiva
yang dimiliki jelas lebih banyak aktiva finansial daripada aktiva riil. Sumber
pendanaan berasal dari perusahaan non lembaga keuangan, rumah tangga maupun
pemerintah. Sedangkan pemerintah akan memiliki jauh lebih banyak aktiva riil
daripada aktiva finansial. Aktiva finansial berasal dari kewajiban perusahaan,
lembaga keuangan, dan rumah tangga.

Secara keseluruhan lembaga keuangan di Indonesia adalah sebagai berikut:

A. Sistem Moneter

1. Otoritas Moneter

 Bank Sentral

2. Bank Pencipta Uang Giral

 Bank Umum

B. Di Luar Sistem Moneter

1. Bank bukan pencipta uang giral

 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

2. Lembaga Pembiayaan

 Perusahaan modal ventura


 Perusahaan sewa guna
 Perusahaan anjak piutang
 Perusahaan kartu kredit
 Perusahaan pembiayaan konsumen
 Perusahaan pegadaian

3. Perusahaan asuransi

 Asuransi sosial
 Asuransi jiwa
 Asuransi kerugian
 Reasuransi
 Broker asuransi
 Broker reasuransi
 Penilai kerugian asuransi
 Konsultan aktuaria

4. Dana pension

 Dana pensiun pemberi kerja


 Dana pensiun lembaga keuangan

5. Lembaga di bidang pasar modal

 Bursa efek
 Lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan
 Perusahaan reksa dana
 Perusahaan efek:
1. Penjamin emisi
2. Pedagang perantara
3. Menajer investasi
 Lembaga penunjang pasar modal:
 Biro administrasi efek
 Tempat penitipan harta
 Wali amanat

6. Lainnya:

 Pialang pasar uang


Bank umum disebut sebagai bank pencipta uang giral karena bank umum dapat
menerima giro dan menerbitkan cheque, sedangkan BPR tidak.
Karena itulah BPR disebut sebagai bukan pencipta uang giral.

Dengan demikian perusahaan tidak harus menghubungi bank umum pada saat
memerlukan tambahan dana, meskipun harus diakui bahwa bank umum masih
merupakan lembaga yang terbanyak dalam menyalurkan dana.

Dalam memilih lembaga keuangan, perusahaan perlu memperhatikan dua


unsur utama, yaitu:

1. Biaya dan persyaratan untuk memperoleh dana tersebut.


2. Jangka waktu dana bisa dipergunakan

Di samping itu dengan adanya pasar finansial memungkinkan perusahaan


menginvestasikan dana yang belum diperlukan untuk investasi-investasi jangka
pendek.Sebagai contoh, membeli sekuritas, dan mendepositokan dana.

Investasi jangka pendek tersebut hendaknya di samping mempunyai sifat amann


juga mudah dicairkan (likuid). Kebijakan yang diambil oleh otoritas moneter juga
akan mempengaruhi keputusan-keputusan keuangan. Sebagai misal, otoritas
moneter mengambil keputusan untuk menaikkan suku bunga, seperti yang
dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada akhir tahun 1990-an.

Keputusan ini mempengaruhi profitabilitas investasi perusahaan. Dana menjadi


makin mahal sehingga investasi harus menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.
Dalam pasar keuangan tersebut, di samping beroperasi berbagai lembaga
keuangan, juga tercipta berbagai instrumen keuangan.

Sebagian besar instrumen-instrumen keuangan tersebut tidak bisa diperjualbelikan


(not negotiable instruments).
Seperti bukti tabungan kita pada suatu bank, kredit yang diberikan bank kepada
nasabahnya, klaim asuransi pada suatu perusahaan asuransi.

Meskipun demikian, terdapat juga instrumen-instrumen keuangan yang bisa


diperjualbelikan, dan karenanya harganya bisa berubah-ubah, seperti sertifikat
deposito atas unjuk, saham, sertifikat dana reksa, dan obligasi.

Instrumen-instrumen tersebut dikenal sebagai negotiable instrumen.


Jika di sini digunakan istilah pasar keuangan (financal market), maka dalam pasar
tersebut terkandung pengertian yang luas.
Di pasar tersebut, diperjualbelikan dana jangka panjang maupun dana jangka
pendek, dilakukan oleh sektor keuangan ‘formal’ maupun lembaga keuangan
informal.

Dalam prakteknya sering digunakan istilah pasar modal (capital market) dan pasar
uang (money market)
Apa pengertian pasar modal?

Pasar modal adalah pasar yang untuk menunjukkan pertemuan demand dan supply
dana jangka panjang.

Lalu apa yang dimaksud dengan Pasar Uang (money market)?


Definisi pasar uang adalah pasar yang menunjukkan
pertemuan supply dan demand dana jangka pendek.

Dalam pasar keuangan ini juga beroperasi perusahaan non-keuangan untuk


memperoleh dana yang diperlukan untuk operasi mereka.
Dalam upaya untuk memperoleh dana dari luar perusahaan (external financing)
untuk mendukung operasinya, perusahaan-perusahaan masih banyak
mengandalkan diri pada kredit bank, meskipun peran pasar modal juga makin
meningkat pesat.

Sedangkan lembaga-lembaga pembiayaan lainnya seperti perusahaan modal


ventura, anjak piutang, leasing (sewa-guna), meskipun makin berkembang,
kontribusinya bagi penyediaan dana perusahaan relatif masih kecil.

Perkecualian adalah untuk perusahaan sewa-guna, di mana telah banyak


perusahaan yang menggunakan jasanya. Lembaga ‘tradisional’ yang telah banyak
dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan kecil adalah pegadaian.

Keterbatasan maksimum pinjaman yang diberikan oleh pegadaian menyebabkan


usaha pegadaian lebih banyak dipergunakan oleh para pengusaha kecil dan
konsumen.
2.3. Alokasi Dana & Tingkat Keuntungan

Alokasi tabungan-tabungan yang terjadi dalam suatu perekonomian terjadi


terutama berdasarkan atas harga, yang dinyatakan dalam tingkat keuntungan yang
diharapkan. Satuan-satuan yang memerlukan dana (tabungan) tersebut harus
menawarkan harga yang lebih menarik, yaitu menawarkan tingkat keuntungan
yang lebih tinggi untuk bisa memperoleh dana yang mereka perlukan.
Bila risiko kita anggap sama, maka satuan ekonomi yang bisa menawarkan tingkat
keuntungan yang lebih tinggi yang akan bisa menggunakan dana tersebut. Sebagai
akibatnya, tabungan-tabungan akan cenderung dialokasikan untuk pemakain yang
paling efisien.

Dengan demikian perlu pula disadari bahwa proses alokasi tersebut bukan hanya
didasarkan atas tingkat keuntungan yang diharapkan, tetapi juga oleh risiko.
Berbagai instrumen keuangan seperti saham, setifikat deposito, dan obligasi
mempunyai tingkat risiko yang berbeda.

Karena itu, instrumen-instrumen tersebut harus menawarkan tingkat keuntungan


(yield) yang berbeda. Sebagaimana kita pahami dalam konsep investasi.

Apa itu konsep investasi?

Konsep pokok dalam investasi adalah:

“Semakin tinggi risiko yang dirasa oleh pemodal, semakin tinggi pula tingkat
keuntungan yang diharapkan akan diperoleh dari instrumen keuangan tersebut”

Di samping faktor risiko, faktor-faktor seperti mudah tidaknya instrumen keuangan


diperjualbelikan (marketability) dan jangka waktu jatuh tempo (maturity), juga
akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang diharapkan oleh para pemodal.

Apa yang dimaksud Marketability instrumen keuangan?

Marketability suatu instrumen keuangan adalah sebagai kemampuan menjual


dalam jumlah besar, dalam waktu singkat tanpa harus memberikan konsensi harga
yang terlalu besar.
Semakin rendah marketability pemodal akan cenderung menuntut tingkat
keuntungan yang lebih tinggi.
Manajer keuangan perlu memahami hal ini sewaktu mereka akan menerbitkan
sekuritas guna memperoleh dana yang diperlukan oleh perusahaan. Berapa harga
sekuritas tersebut akan ditawarkan di pasar finansial merupakan masalah pelik
yang perlu dimengerti oleh manajer keuangan. Satu hal yang perlu disadari oleh
para manajer keuangan adalah bahwa kita tidak dapat berharap untuk dapat
menghimpun dana murah dari pasar uang.

Pernyataan ini seringkali dikemukakan dan kita baca di berbagai media, yang
intinya menyatakan keinginan berbagai perusahaan untuk menerbitkan instrumen
keuangan yang dikatakan akan memberikan dana murah bagi perusahaan yang
menerbitkan instrumen tersebut.

Sehingga akan menguntungkan perusahaan yang menerbitkan instrumen tersebut.

Jika dana tersebut memang merupakan dana murah, maka perusahaan yang
menerbitkan instrumen keuangan tersebut akan memperoleh keuntungan,
sedangkan pemodal yang membeli instrumen tersebut akan menanggung rugi.

Dalam pasar keuangan yang efisien, instrumen keuangan yang ditawarkan akan
dihargai secara wajar (fairly priced) sesuai dengan karakteristik instrumen tersebut
(risiko, marketability, maturity).
Karena itulah tidak seharusnya kita mengharapkan untuk memperoleh dana murah
dari masyarakat.
 Hubungan Tingkat Keuntungan dan Jangka Waktu Jatuh Tempo

Hubungan antara tingkat keuntungan dan jangka waktu jatuh tempo bisa
digambarkan dalam suatu kurva yang disebut sebagai kurva hasil (yield kurva),
sebagaimana ditunjukkan pada gambar di atas.
Pada umumnya semakin lama periode jatuh temponya, hasil atau tingkat
keuntungan yang diharapkan akan cenderung meningkat, meskipun akhitnya akan
menjadi cenderung mendatar.

Kecenderungan bentuk kurva yang mempunyai slope (kemiringan) yang positif


tersbut disebabkan oleh pertimbangan bahwa semakin lama pemodal menyerahkan
dananya untuk suatu investasi, semakin tinggi risiko yang akan ditanggung.

Dengan demikian jika kita menjumpai suatu kurva hasil yang mempunyai slope
yang negatif, artinya tingkat bunga jangka pendek justeru lebih tinggi daripada
tingkat bunga jangka panjang.

Maka kemungkinannya adalah:


1. Tingkat bunga di masa yang akan datang diharapkan segera turun
2. Ada perbedaaan dalam marketability dan risiko instrumen keuangan
tersebut.

Kemungkinan marketability instrumen jangka panjang dirasa lebih tinggi, atau


risikonya lebih rendah. Dengan kata lain bahwa sebenarnya instrumen keuangan
tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda. Harga dana tersebut tidaklah tetap
sepanjang waktu, tapi dapat berubah dari waktu ke waktu.

Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah tingkat inflasi.

Berikut ini contoh karakterisitik beberapa instrumen keuangan tersebut mengenai


pasar finansial dan teori suku bunga:

1: Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat Bank Indonesia menunjukkan tingkat bunga yang dibayar oleh Bank
Indonesia kepada pembeli sertifikat tersebut. Sertifikat tersebut diterbitkan dengan
maksud untuk mengendalikan atau mempengaruhi jumlah uang yang beredar.
Bila jumlah uang yang beredar dipandang terlalu banyak sehingga menimbulkan
ancaman inflasi, maka jumlah uang yang beredar dikurangi dengan menerbitkan
SBI. Dengan membeli SBI, para pemilik dana akan memperoleh keuntungan dan
bagi BI akan mengurangi jumlah uang yang beredar. Dan tingkat bunga SBI dapat
digunakan sebagai acuan untuk tingkat keuntungan bebas risiko (risk free rate of
return).

2: Dana Antarbank

Dana antar bank menunjukkan tingkat bunga yang berlaku untuk pinjaman
antarbank. Dalam menjalankan operasinya, mungkin saja bank-bank mengalami
kesulitan keuangan yang bersifat jangka pendek.

Untuk itu mereka dapat meminjam dari bank lain guna menutupi kesulitan
keuangan mereka. Tingkat bunga yang dibayar disebut sebagai tingkat bunga
antarbank. Itulah pasar uang antar bank.

Anda mungkin juga menyukai