DISUSUN OLEH
2181132004
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Critical Book Report
“ILMU ALAMIAH DASAR” tepat pada waktunya
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam penyusunan makalah ini, yang
mana tidak dapat disebutkan satu per satu.
Adapun makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah
Dasar, dalam makalah ini penulis mencoba menyajikan data-data yang berhubungan dengan
judul laporan di atas yang mana data-data tersebut diperoleh dari berbagai media baik buku
referensi, internet, dan media massa.
Makalah yang disusun ini tentunya jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
mohon kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan laporan selanjutnya. Dan
seandainya ada kata yang kurang berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan.
KATA PENGANTAR……………………………………………….........................…
DAFTAR ISI………………………………………………………..........................…..
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………..........................….....
A. LATAR BELAKANG…………………………………….........................………..
B.RUMUSAN MASALAH…………………………………….........................……...
C.TUJUAN……………………………………………………......................................
BAB IV.PENUTUP……………………………………………….......................…...
A.KESIMPULAN………………………….……………………........................…….
B.SARAN……………………………………………………………...........................
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………........................……
BAB I
PENDAHULUAN
Manfaat CBR
untuk menambah wawasan tentang Ilmu Alamiah Dasar.
IDENTITAS BUKU REFERENSI
Buku utama
• Judul : Ilmu Alamiah Dasar
• Edisi : kedua 2001
• Pengarang : Ir. Heri Purnama
• Penerbit : Rineka Cipta
• Kota terbit : Jakarta
• Tahun terbit : 2001
• ISBN : 979-518-728-7
Buku pembanding I
Buku pembanding II
ISI BUKU
Dalam usaha membentuk manusia lulusan perguruan tinggi yang ahli dalam
bidangnya serta berkembang pula segi-segi lainnya, diwajiban mengambil mata kuliah ilmu
alamiah dasar (IAD). Perlu diketahui bahwa IAD bukan suatu ilmu tersendiri, melainkan
merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu
pengetahuan alam dan teknologi.
Secara umum IAD sangat berguna bagi mahasiswa yaitu membantu para mahasiswa
agar memiliki cakrawala pandang yang lebih luas dalam bidang ilmu Pengetahuan Alam,
serta dapat mendekati persoalan pengetahuan alam dan penalaran yang lebih komprehensip.
Ilmu pengetahuan alam bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan suatu ciri khas
manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda disekelilingnya, alam
sekitarnya. Manusia mampu menggunakan pengetahuan yang terdahulu untuk
dikombinasikan dengan pengetahuannya yang baru sehingga menjadi suatu akumulasi
pengetahuan.
Pengetahuan yang diperoleh ini akhirnya tidak hanya terbatas pada objek yang dapat
diamati dengan panca indera saja, tetapi juga masalah-masalah lain misalnya yang
berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak indah. Rasa ingin tahu yang terus
berkembang dan seolah olah tanpa batas itu menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada
manusia itu sendiri.
BAB III. Kelahiran pengetahuan alamiah modern
Ilmu adlalah pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri inilah yang
membedakan ilmu dan pengetahuan lainnya. Salah satu ciri keilmuan adalah landasan
ontologisnya ialah landasan yang didasarkan pada jawaban yang diberikan oleh ilmu
terhadap pertanyaan-pertanyaan.
- Apakah yang ingin diketahui ilmu? Atau apakah yang menjadi bidang telaah
ilmu?
- Bagaimana wujud hakiki objek tersebut?
Objek penelaah ilmu adalah seluruh segi kehidupan yang dapat di uji pleh panca
indera manusia. Ilmu membatasi diri pada kejadian-kejadian yang bersifat empiris, ialah yang
terjangkau fitrah pengalaman manusia dengan menggunakanpanca inderanya.
Dalam usaha memperoleh pengetahuan, ilmu membuat tiga asumsi mengenai objek
empiris tersebut.
1. Ilmu berasumsi bahwa objek-objek tertentu, satu dengan yang lain mempunyai
keserpaan misalnya mengenai bentuk struktur, sifat dan sebagainya.
2. Asumsi bahwa suatu benda dalam jangka waktu tertentu tidak mengalami
perubahan Dengana adanya asumsi tentang kelestaruan relatif jangka waktu
tertentu ini dimungkinkan untuk dilakukan pendekatan keilmuan terhadap objek
yang sedang diselidiki.
3. AsumsI bahwa gejala bukan merupakan kejadian yang bersifat kebetulan, tetapi
mempunyai pola tertentu yang bersifat tetap dengan urutan kejadian yang sama.
Cabang cabang keilmuan yang terdapat dewasa ini pada dasarnya berkembang dari
dua cabang utama, ialah
1.filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun-rumpun ilmu alam (the natural
science).
2. filsafat moral yang kemudian berkembang menjadi ilmu-ilmu sosial (the social
science).
- pistemologi ilmu
- Axiologi ilmu
Ilmu banyak mengubah dunia, dan kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya
membawa manfaat bagi kehidupan manusia.
Ilmu telah banyak sekali berjasa dalam pemerantasan penyakit, kelaparan,
kemisikian dan lainya.
Namun disamping itu, kemajuan ilu juga menghasilkan timbulnya malapetaka.
Dengan demikian maka timbul pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut landasan
axiologinya (teori tentang nilainya) ialah yang bersagkutan dengan :
- Penggunaan pengetahuan yang berupa ilmu tersebut.
- Kaitan antara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral.
- Penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral
Fungsi ilmu
a. Penalaran deduktif
b. Penalaran induktif (Empirisme)
Perkembangan pola pikir manusia dimulai dari zaman Babylonia ( kurang lebih 650 SM)
dimana orang percaya kepada mitos, ramalan nasib berdasarkan perbintangan. Pengetahuan
itu mereka peroleh dengan berbagai cara, antara lain :
- Prasangka
- Intuisi
Sikap ilmiah
Orang yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap ilmiah yang antara lain
ialah :
1. Jujur
2. Terbuka
3. Toleran
4. Skeptis
5. Optimis
6. Pemberani
7. Kreatif
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan hipotesis
3. Pengujian hipotesis
4. Penarikan kesimpulan
BAB V. Kelahiran alam semesta ditinjau dari sudut islam dan ilmu pengetahuan alam
modern
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang luar
angkasa dan benda-benda langit yang ada di dalamnya. Manusia sebagai mahkluk Tuhan
yang berakal budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda rasa ingin tahu untuk
mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati. Ada beberapa teori yang
mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta:
- Kelompok planet dalam, yaitu planet-planet yang dekat dengan matahari terdiri
dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars
- Kelompok planet luar, yaitu planet-planet yang jauh dari matahari terdiri dari
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Pluto
Menurut sudut pandang islam dunia diciptakan Allah dipelihara olehNya dan serta
kembali kepadaNya. Dunia ini tidak abadi walaupun diciptakan oleh Allah SWT, tentu saja,
abadi; dengan kata lain, islam tidak mengakui terjadinya perubahan dalam sifat Tuhan.
Seluruh tata kosmis seperti kita tahu dan kita lihat, mempunyai awal dan akhirnya.
Kaum muslim memandang hukum alam bukan sebagai hukum independen yang
berjalan dengan sendirinya seolah-olah dunia memiliki independensi ontologis.
Mereka melihat hukum ini sebagai refeleksi kebijaksanaan Allah dan juga perwujudan
kehendakNya. Dalam makna yang dalam seseorang mungkin berkata bahwa seluruh alam
dalam muslim, berarti menyerahkan diri sendiri kepada kehendak Allah. Untuk hidup sebagai
muslim yang baik didunia ini adalah memperhatikan kebijaksanaan Allah dimana pun berada
dan menjaga ciptaannya.
Pada tahap awal semua kegiatan IPA masih terbatas pada pengamatan dan pencatatan
terhadap gejala-gejala alam. Kemudia berusaha untuk memeriksa dan menjelskan
berlangsungnya gejala-gejala alam tersebut. Tetapi masih bersifat kuantitatif. Dengan kata
lain IPA masih bersifat deskriptis dan kuantitatif.
Untuk menetapkan bahwa sesuatu makhluk hidup itu adalah makhluk hidup hidup
hanya diperlukan 3 pasal saja, yaitu :
a. Dapat bergerak
b. Mempunyai fungsi metabolisme
c. Mempunyai fungsi mempertahankan jenisnya/hidupnya
d. Dapat ,mengadakan jawaban terhadap sesuatu rangsangan
1. Tipe mitosis
2. Tipe amitosis
Mitos, penalaran dan berbagai cara memperoleh pengetahuan
- Alat penglihatan
- Alat pendengaran
- Alat pencium dan pencecap
- Alat perasa
BAB III
Kelemahan
Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk dipahami. Pengulangan
informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya. ada kata-kata yang tidak berhubungan
dengan kalimat yang ada dibuku tersebut. Terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan buku
ini,baik dari segi penggunaan tanda baca maupun pengetikan kata dan lain sebagainya.Dari
segi penggunaan kata terdapat kata yang kurang efektif kalimat tersebut ada dua kalimat
yang kurang efektif yaitu kata dan atau seharusnya hanya menggunakan salah satu kata
tersebut sehingga kurang efektif.
Dari segi penggunaan tanda baca terdapat kesalahan pada halaman 23 penggunaan tanda titik
koma kurang tepat karena fungsi titik koma itu sebagai pengganti kata dan, atau. Tetapi
dalam kalimat tesebut digunakan sebagai pengganti kata adalah, atau merupakan.penggunaan
kalimat baku dalam buku ini terdapat kesalahan pada halaman 33 yakni kata “mestilah pula
”kata tersebut tidak baku menurut KBBI seharunya diganti dengan kata seharusnya yang
lebih formal.
Ketidaksinambungan antar kata terdapat pada halaman 34 yakni ”yang memang merupakan
karakteristik” seharusnya cukup menggunakan kata yang dan merupakan sehingga lebih
efektif. informasi yang disampaikan melalui buku ini kurang jelas karena terdapat beberapa
poin yang dituliskan tetapi tidak di jelaskan,terdapat pada halaman 122 dimana disebutkan
tiga kelompok pemikiran namun tidak disertai dengan penjelasan dari masing-masing
kelompok tersebut.
Didandingkan dengan buku pembanding 1 dan 2, buku pembanding 1 dilengkapi dengan soal
soal diakhir suatu pembahasan. Pemjelasan setiap bab juga sangat ringkas jadi kurang efesien
jika pembaca hanya mengggunakan buku tersebut sebagai referensi bacaan. Buku
pembanding yang kedua juga menjelaskan materi sangat singkat dan bahasa yag digunakan
kurang dapat dimengerti (bertele-tele), banyak kata penulisan yang salah terdapat dalam buku
ini.
Kelebihan
Penggunaan kalimat dalam buku ini juga disesuaikan dengan kemampuan para pembacanya
misalnya mahasiswa. Mahasiswa cukup mudah memahami isi buku ini karena bahasanya
standard dan sesuai untuk mahasiswa.
Dibandingkan juga dengan pembanding 1 dan 2 dalam kedua buku ini memiliki beberapa
kelebihan yakni membahas teori-teori yang dikemukakan oleh para ahlli, terdapat indeks
didalam buku pembanding kedua yang memmudahkan para pembaca mencari topik yang
diinginkan. Ketiga buku ini memiliki beberapa kesamaan materi, cover ketiga buku ini juga
cukup menarik dan sudah ber- ISBN
DAFTAR PUSTAKA