Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Peran dan Prinsip Perpustakaan

“Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata


Kuliah Pengelolaan Perpustakaan”

Dosen Mata Kuliah : Dra. Sitti Jauhar ,S.Pd.M.Si

Kelompok 3

Hidayanti 1647241015
Andi Bonita Lestari 1647241003
Risna Yulisna 1647241007
Sakia 1647242025
Kelas : 99 PIL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tidak ada halangan sesuatu apapun.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan
Perpustakaan. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari
bantuan semua pihak baik itu dosen dan teman-teman sekalian..
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun. Demi kesempurnaan makalah dimasa mendatang..
Semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca yang budiman.

Watampone, Maret 2019

penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah........................................................................................................ 2
C. Tujuan penulisan ......................................................................................................... 2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Perpustakaan ..................................................................................................... 3

B. Prinsip Perpustakaan ................................................................................................... 8

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan ..................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang telah


dipergunakan sebagai saah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan,
penelitian, rekreasi,pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan
sebagai layanan jasa lainnya. Perpustakaan pada hakekatnya adalah pusat sumber
belajar dan sumber informasi bagi pemakainya.

Pawit M.Yusuf & Yaya Suhandar ( 2005:1 ) mengatakan “ Secara


umum perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat yang didalamnya
terdapat kegiatan penghimpunan,pengolahan, dan penyebarluasan (
pelayanan ) segala macam informasi,baik yang tercetak maupun terekam
dalam berbagai media seperti buku, majala,surat kabar, film, kaset, tape
rekorder, video, komputer, daln lain-lain “
Perananan sebuah perpustakaan adaah bagian dari tugas pokok yang harus
dijalanan didalam perpustakaan. Oleh karena itu, peranan yang harus dijalankan
itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi da tujuan perpustakaan.
Setiap perpustakaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila dapat
menjalankan peranannya dengan sebaik-baiknya. Peranan tersebut berhubungan
dengan keberadaan tugas dan fungsi perpustakaan.

Keberadaan perpustakaan di sekolah dasar sangat bermanfaat bagi


peningkatan kualitas pembelajaran. Perpustakaan dapat memberikan kesempatan
bagi siswa dan guru untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini
dikarenakan tidak semua informasi ataupun pengetahuan dapat diraih saat
pembelajaran di kelas, sehingga perpustakaan menjadi alternatif sumber belajar
untuk menunjang proses pembelajaran. Pemanfaatan perpustakaan yang optimal
diharapkan akan dapat membantu tugas siswa dan meringankan tugas dari guru.

Dengan demikian, perpustakaan dapat diartikan secara luas sebagai salah


satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola,
dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis, untuk dipergunakan oleh

1
pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang
menyenangkan. Sehingga dalam hal ini peran perpustakaan sangat berpengaruh
dan bagaimana untuk mempertahankanyya diterapkan melalui prinsip
kepustakawanan sebagai sumber belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran perpustakaan dalam ipteks ?

2. Bagaimanakah prinsip kepustakawanan ( sebagai sumber pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui peran perpustkaan dalam ipteks.
2. Untuk mengetahui prinsip kepustakawanan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Perpustakaan

Menurut Wiji Suwarno (2016:7) dalam bukunya “Organisasi Informasi


Perpustakaan” mengatakan bahwa, Perkembangan zaman saat ini ditandai dengan
terjadinya perubahan yang sangat cepat, perubahan dalam segala bidang
kehidupan masyarakat. Perpustakaan sebagai lembaga yang orientasinya melayani
masyarakat penggunaanya, harus tanggap dengan perubahan itu kalau tidak ingin
ditinggalkan. Perpustakaan harus cepat beradaptasi dengan perkembangan yang
terjadi, bukannya mengisolir dalam dunianya sendiri.

Menurut Hellpin (1991) dalam makalah Putu L. Pendit, perpustakaan tidak


perlu mengubah fungsi utama yang kini dijalaninya, melainkan harus
menyesuaikannya dengan perkembangan zaman. Untuk itu, perpustakaan harus
bekerja keras meningkatkan efisiensi dalam menjalankan fungsi sebagai
pengelolaan informasi.

Setiap perpustakaan memiliki tanggung jawab dengan tuntutan


profesionalisme pengelolaan, guna menjawab perkembangan zaman dan
merespon serta berusaha memenuhi kebutuhan pemakai yang selalu berkembang.
Kesemuanya itu tidak sederhana dan tak pernah berakhir tetapi aakan terus
berubah, inovasi dan menyesuaikan dengan lingkungan kehidupan
masyarakatnya. Di negara-negara yang sudah maju, perpustakaan merupakan
cermin kemajuan masyarakatnya, karena itu menunjukkan perpustakaan adalah
bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari, Sementara di negara-negara berkembang
keberadaan, eksistensi dan perhatian masyarakat terhadap perpustakaan masih
sangat terbatas, Penyebabnya beraneka ragam, di antaranya orang lebih atau
masih mementingkan pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi sebelum menjadikan
perpustakaan sebagai prioritas kebutuhannya perpustakaan masih merupakan
keinginan (wants) daripada kebutuhan (need ) bagi sementara orang, yang artinya
bahwa kesadaran dan penahaman tontang perlunya layanan perpustakaan sebagai

3
4

sumber informasi dan ilmu pengetahuan sudah ada, mulai menggejala dan
berkembang, tetapt helum menupakan prioritas utama. Pada sisi yang lain unuk
menyediakan perpustakaan yang representatif, merata dan mampu menjangkau
seluruh lapisan masyarakat masih menghadapi tantangan yang idak sederhana,
Ada beberapa faktor yang menyebabkan perpustakaan belum dapai berkembang
dan masih belum bisa berdini sendiri, di antaranya adalah (1) pengelola
perpustakaan, (2) sumber informasi, dan 3) masyarakat pemakai (Sutarno, 2005
13)

Perpustakaan masih belum mampu menyediakan sumber informasi yang


berkembang dan dibutuhkan oleh pemakai dan melayani masyarakat pemakai
dengan lebih profesional, kemudian mampu bersaing dengan lembaga-lembaga
yang bergerak dalam bidang jasa informasi lainnya. Peran Pustakawan di era
Teknologi Informasi

Abad sekarang dikenal orang dengan Abad 21 atau millenium ke tiga,


abad informasi, era keterbukaan, era globalisasi ataupun era teknologi informasi.
Perkembangan TIK, terutama teknologi internet generasi ke 2 memaksa
pustakawan untuk mulai beralih paradigma dan melakukan reposisi terhadap
perannya selama ini. Berbagai perubahan yang dibawa oleh perpustakaan
mensyaratkan adanya transformasi dalam diri pustakawan, berupa peningkatan
kapasitas, kompetensi, kecerdasan, dan perbaikan sikap. Pustakawan harus
memiliki kemauan untuk berbagi, bersahabat, bergaul, mahir menulis, dan aktif
dalam berbagai jejaring sosial.

Disamping pustakawan adalah pustakawan yang dapat bergerak aktif


membangun kemampuan literasi pengguna, baik di dunia nyata maupun maya,
bersikap pro aktif, dan mampu melakukan transfer pengetahuan.

- Pustakawan sebagai “agent of change”dalam masyarakat, selain memiliki


kewajiban profesional, juga menerima panggilan moral untuk melakukan
percepatan proses pembelajaran masyarakat.
5

- Pustakawan sebagai profesi yang mengabdi kepada kedua kepentingan,


yakni warga masyarakat, umat manusia secara umum dan lembaga tempat
bekerja, dimana mereka berkewajiban memelihara keseimbangan dan
keserasian tugas bagi kemaslahatan umat.
- Pustakawan sebagai anggota masyarakat yang memiliki posisi sosial
tersendiri yang bersifat khas dan unik, maka mereka diharapkan juga
memerankan diri sebagai tokoh informasi dalam pembangunan masyarakat
yang lebih dipahami sebagai upaya pemberdayaan masyarakat

Sebuah perpustakaan perlu berpegang pada tugas pokok dan fungsinya


sebagai lembaga informasi, sehingga dituntut untuk sanggup berprakarsa
melakukan perubahan sebelum lembaga lain berubah. Perpustakaan berperan
sebagai lembaga yang mengorganisasikan informasi-informasi yang ada di
perpustakaan dengan cara sedemikian rupa sehingga mudah untuk ditemu
kembalikan. Dari sini dapat dirincikan, bahwa setidaknya perpustakaan memiliki
peran dalam organisasi informasi sebagai :

1. lembaga penyimpanan/storage data (informasi):


2. lembaga mengolah dan mengorganisasikan informasi
3. lembaga penyebaran informasi (Suwarno, 2014)
Tersedianya berbagai sumber informasi dan dengan kecanggihan teknologi
informasi komunikasi memudahkan pengguna untuk dapat langsung mengakses
informasi tanpa bantuan perpustakaan. Lalu muncul suatu pertanyaan, apalagi
yang harus dilakukan oleh perpustakaan?
Wiji Suwarno, mengutip pendapat dari J. Thompson (1982) untuk
menjawab pertanyaan ini dengan merumuskan peran perpustakaan di abad ke-21
sebagai berikut:
1. Memberikan fasilitas akses terhadap sumber elektronik bagi mereka yang tidak
memiliki akses itu secara fisik, termasuk reproduksinya. Ketidakmampuan
seseorang untuk membeli semua sumber informasi yang dibutuhkannya
membuat ia menggunakan jasa perpustakaan yang relatif murah
6

2. Membimbing pengguna mencari dan memiliki sumber informasi yang sesuai


dengan kebutuhannya berdasarkan kemampuan profesionalisme yang dimiliki
staf perpustakaan. Asumsi yang dipakai adalah tidak semua pencari informasi
adalah pengguna dan tidak semua pengguna dapat memenuhi kebutuhan
informasinya sendiri, terutama bila subjek itu di luar bidang yang dikuasainya.
3. Mengoleksi, mengatalog, dan mengindeks bahan pustaka. Keterampilan
mengorganisasi informasi ini akan memberikan kemudahan untuk
mengaksesnya, baik untuk informasi dalam bentuk tercetak maupun versi
elektronik.
Perpustakaan dapat berperan aktif dalam mencari / menelusur, membina
dan mengembangkan serta menyalurkan hoby/kegemaran minat, dan bakat yang
dimiliki oleh masyarakat melalui berbagai kegiatan yang dapat diselenggarakan
oleh perpustakaan. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud antara lain melalui
penelusuran bakat, minat dan kemampuan yang dilakukan dengan mengadakan
berbagai lomba, seperti melukis, baca puisi, mengarang, kuis dan lain-lainnya
sehingga para peserta dapat menyalurkan, mengimplementasikan dan
mengembangkan bakat dan kreativitasnya dengan baik yang kelak dapat dijadikan
salah satu pegangan dalam kehidupannya (Sutarno, 2003 : 68-70).

Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila dapat


menjalankan peranannya. Menurut Sutarno (2006:68-69 ) , secara umum peran-
peran yang dijalankan perpustakaan adalah:

1. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi pendidikan ,


penelitian , preservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta
tempat rekreasi yang sehat , murah dan bermanfaat
2. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi
menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang
terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya
3. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan
mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai , dan antara
penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.
7

4. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan


minat baca , kegemaran membaca , kebiasaan membaca dan budaya baca
Oleh karena itu apabila tidak ada perpustakaan , atau perpustakaan yang
ada kurang berperan dengan baik , mungkin anggota masyarakat yang baru
belajar membaca , atau sedang membiasakan diri membaca , dan yang
membutuhkan sumber bacaan , dapat berkurang secara perlahan-lahan dan
hilang semangatnya.
5. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai facilitator , mediator , dan
motivator bagi mereka yang ingin mencari , memanfaatkan , dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya .
6. Perpustakaan merupakan agen perubahan , agen pembangunan dan agen
kebudayaan umat manusia . Sebab berbagai penemuan sejarah , pemikiran
, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa yang lalu , yang
direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di
perpustakaan . Koleksi tersebut dapat dipelajan , diteliti , dikaji , dan
dikembangkan oleh generasi sekarang , dan kemudian dipergunakan
sebagai landasan penuntun untuk merencanakan masa depan yang lebih
baik.
7. Perpustakaan berperanan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi
anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan . Mereka dapat belajar
secara mandiri ( otodidak ) melakukan penelitian , menggali ,
memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu
pengetahuan.
8. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan
memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan
pemakai ( users education ) , dan pembinaan serta menanamkan
pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak.
9. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi
bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat
manusia yang tak ternilai harganya.
8

10. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran ( barometer ) ats kemajuan


masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan
. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya
perpustakaan yang sudah maju pula. Sebaliknya masyarakat ditandai
dengan berkembang belum memiliki perpustakaan yang memadai dan
representatif.
11. Secara tidak langsung , perpustakaan yang berfungsi dan telah
dimanfatkan dengan sebaik-baiknya , dapat ikut berperan dalam
mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran
penyalahgunaan obat terlarang , dan tindak indisipliner

Di sekolah, peran perpustakaan sangat membantu siswa, ketersediaan buku


memang sangat menunjang proses pembelajaran siswa. Tindakan yang harus
dilakukan pada lembaga pendidikan seperti sekolah perlu lebih cerdas dalam
memilih buku yang berkualitas untuk bahan pembelajaran.

B. Prinsip-Prinsip Kepustakawanan

Kepustakawanan adalah hal-hal yang berkaitan dengan pustakawan seperti


profesi kepustakawanan dan penerapan ilmu, misalnya dalam hal pengadaan
koleksi, pengolahan, pendayagunaan, dan penyebaran informasi kepada pemakai.
Prinsip suatu perpustakaan didasarkan pada suatu kenyataan bahwa perpustakaan
juga merupakan suatu lembaga yang dalam menyelenggarakan semua kegiatannya
memerlukan adanya organisasi sebagai suatu wadah untuk menampung kegiatan
tersebut. Untuk mengorganisasikan perpustakaan dengan baik, perpustakaan harus
menerapkan prinsip-prinsip organisasi.

Dikutip dari http://putrikharis.blogspot.com/2018/04/prinsip-kepustakawanan.html

Prinsip-prinsip kepustakawanan itu diantaranya :

1. Perpustakaan diciptakan oleh masyarakat


Maksudnya Perpustakaan merupakan produk manusia, sehingga
sejarah perpustakaan tidak terlepas dari sejarah manusia. Perpustakaan
9

hadir karena dari hadirnya manusia dan manusia atau masyarakat itulah
yang menciptakan perpustakaan. Jadi perpustakaan tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri. So, tanpa ada nya manusia
tidak akan terciptanya perpustakaan.
2. Perpustakaan dipelihara oleh masyarakat
Karena masyarakat yang menciptakannya maka masyarakatlah
yang memeliharanya, mereka pun selalu memelihara hasil karyanya. Dan
kalau sudah didalam perpustakaan maka pustakawan lah yang memelihara
dan menjaga setiap karya masyarakat.
3. Perpustakaan dimaksudkan untuk menyimpan dan menperluaskan ilmu
pengetahuan.
Seperti yang diketahui bahwa perpustakaan merupakan sebagai
tempat penyimpanan buku jadi sudah pasti perpustakaan menyimpan
begitu banyak informasi. Pada zaman dahulu di kerajaan sebuah ilmu atau
kitab yang berisikan matra-matra yang dianggap sebagai ilmu yang
sangat berharga karena pada zaman itu disimpan didalam kuil-kuil utuk
dipelihara dan dirawat agar ilmu pengetahuan tersebut tidak terhenti atau
pun hilang, oleh karena itu informasi yang tersimpan tersebut perlu
disebarluaskan guna perkembangan ilmu pengetahuan. Dan pada zaman
sekarang seperti lo tau di dalam perpustakaan terdapat pelayanan sirkulasi
atau pelayanan pinjam buku, nah secara tidak langsung dalam layanan
tersebut sudah terjadi penyebarluasan ilmu pengetahuan melalui
peminjaman buku.
4. Perpustakaan terbuka untuk umum
Perpustakaan merupakan sebuah fasilitas umum dan tentu saja
sangat terbuka bagi semua orang anggota masyarakat dengan tidak
memandang usia, kelamin, pekerjaan, warna kulit maupun agama. seperti
yang lo tau bahwa semua manusia berhak mendapatkan ilmu baik itu dari
pendidikan formal ataupun non formal, nah perpustakaanlah yang
menepatkan diri sebagai tempat pendidikan non formal.
10

5. Perpustakaan merupakan pusat kekuatan


Tentu saja karena isi yang tersimpan dalam perpustakaan adalah
segala sumber informasi dan sumber ilmu, yang diperlukan oleh individu
atau kelompok guna memperkuatan jarigan serta pola pikirnya agar
berkembang sehinggan bisa menggapai tujuan yang dituju. Pada masa
kerajaan yang terkenal akan ilmu pengetahuan dan perpustakaan yang
megah, para musuh untuk menaklukan kerajaan itu pertama kali
dihancurkan adalah gedung perpustakaannya karena di dalam
perpustakaan itulah yang menjadi pusat kekuatannya yang terdapat segala
ilmu tersimpan. Walau ada orang yang sangat lah begitu jahat untuk
menhancurkan ilmu pengetahuan, ilmu tersebut tidak akan pernah hilang.
6. Perpustakaan yang terus berkembang
Pernyataan ini sama dengan teori dari S.R.Ranganathan bapak ilmu
perpustakaan yang mencetuskan teori mengenai five law of library yaitu
the library is a glowing oragisnm yang artinya “perpustakaan adalah
organisme yang berkembang” maksudnya perpustakaan bersifat dinamis
yang akan terus berkembang dan mampu menempatkan diri mengikuti
zaman sesuai keperluan dari pemustaka itu sendiri. Misalnya dari koleksi
yang terbatas dan dikit namun lama kelamaan kebutuhan dari pemustakaan
akan terpenuhi seiring waktu dan walaupun prosesnya setiap perpustakaan
berbeda-beda akan tetapi perpustakaan akan dituntun untuk berkembang
mengikuti lajunya berkembang yang berkembang..
7. Perpustakaan nasional harus berisi literatur nasional dari negaranya sendiri
maupun dari negara yangbersangkutan dengan negaranya
Fungsi dari perpustakaan nasional ialah menyimpan seluruh
literatur atau pustaka dari negaranya baik itu bersifat tercetak, non cetak
ataupun digital untuk di dikelolah oleh negara. Dan itu sudah diatur dalam
UU Deposit yang mengatur mengenai UU serah simpan yang mewajibkan
setiap penulis, penerbit buku yang berasal dab berada di negara tersebut
menyerahkan minimal 2 example untuk disimpan di perpustakaan
nasional. Begitu juga dengan pustaka yang diterbitkan atau ditulis oleh
11

negara lain jika isi dari pustaka itu masih ada kaitan dengan negara maka
berhak untuk menyimpan dan mengelolah pustaka tersebut di
perpustakaan nasional.
8. Setiap buku pasti ada manfaatnya
Apapun jenis buku atau judul buku pasti memiliki manfaatnya dan
amatlah dihargai, karena sebelum buku itu dibuat pasti ada tujuan penulis
dalam membuat buku tersebut. Walaupun isi buku itu mengenai cara
membantaian manusia pasti akan ada individu atau kelompok yang
memerlukannya. Karena pada hakekatnya buku mengandung ilmu
pengetahuan dan tempat informasi disimpan.
9. Seorang pustakwan harus orang yang berpendidikan
Di satu sisi menjadikan perpustakaan yang representatif dan layak
digunakan oleh masyarakat luas juga bukan sesuatu yang mudah dan
menjadi tantangan bagi para pustakawan sebagai motor penggerak
kemajuan perpustakaan. bahwa faktor yang menyebabkan perpustakaan
belum dapat berkembang dan masih belum bisa berdiri sendiri di
antaranya adalah pengelola perpustakaan, sumber informasi dan
masyarakat pengguna. Berbagai tantangan dan rintangan menjadi bagian
yang tak terpisahkan dalam perjuangan para pustakawan untuk memajukan
perpustakaan.Namun begitu, pustakawan tidak boleh berputus asa
menghadapi tantangan tersebut, justru pustakawan harus senantiasa
berusaha terus menerus tanpa merasa bosan untuk memperjuangkan
perpustakaan dan organisasi pustakawan agar di perhatikan oleh
pemerintah. Menjadi sebuah tugas rumah yang tidak ringan untuk
mencapai hal ini, namun bukan sesuatu yang mustahil jika para
pustakawan bersama-sama mengembangkan diri dan meningkatkan
profesionalismenya dengan berbagai ketrampilan yang dimiliki.
10. Seorang pustakawan adalah seoarng pendidik
Karena secara tidak langsung dalam memberikan layanannya
seorang pustakawan memberikan informasi kepada para pemustakan
mengenai cara mengakses OPAC dalam mencari bahan pustaka. Untuk
12

menjadi pustakwan diperlukan pelatihan dan pendidikan keahlian. Pada


abad 20 oleh Dewey yang merasa perlu adanya pedidikan formal bagi
pustakawan dan pada akhirmyamuncul ilmu perpustakaan. Di Indonesia
ilmu perpustaakanan baru ada pada tahun 1999.
11. Pustakawan bertugas menambah koleksi
Tentu saja tugas pustakawan bukan hanya mengelolah dan menjaga
buku saja tetapi juga mampu mengajak masyarakat untuk mengunjungi
perpustakaan dan menarik minat para pemustaka untuk betah didalam
perpustakaan. Lantas bagaimana caranya, tentu saja dengan menambah
koleksi pustaka dalam perpustakaan, semakin banyak koleksi pustaka yang
dimiliki oleh sebuah perpustakaan maka semakin tinggi pula minat para
pemustaka untuk masuk ke dalam perpustakaan, karena seperti lo tau
bahwa orang masuk ke perpustakaan karena mencari informasi melalui
buku yang berada didalamnya,jika mereka mendapatkan apa yang mereka
butuhkan maka mereka akan datang untuk kembali mencari informasi lagi,
seperti Demotrios(pustakwan Mesir kuno) yang berusaha keras menambah
koleksi.
12. Perpustakaan harus di susun dan dikelolah sesuai dengan aturan baku
Tentu saja karena yang terdapat dalam perpustakaan bukan hanya
tumpukkan buku tetapi lebih dari pada itu, jika pustaka-pustaka disusun
berdasarkan aturan yang baku maka akan sangat mudah mencari pustaka
yang diperlukan dengan efektif dan dapat menghemat waktu dalam proses
pencariannya, dan pustaka yang tersimpan bukannya sedikit tetapi ada
begitu banyak tumpukkan buku yang tersimpan dalam perpustakaan jika
pustaka-pustaka itu disusun dengan sistem yang benar maka akan mudah
dalam menemukannya kembali dan tentu saja penampilan yang
ditampilkan akan terlihat lebih indah dan bisa saja malah menarik
perhatian para pengujung utnuk datang berkunjung.
13. Tugas pustakawan untuk menambah koleksi perpustakaan
Tentu saja, pustakawan harus menambah koleksi dalam
perpustkaan agar setiap masyarakat yang membutuhkan informasi tidak
13

kesulitan dan memudahkan mereka untuk memperoleh informasi.


Semangkin banyaknya koleksi yang berlimpah maka semangkin
banyaknya pula manfaatnya, terutama untuk kalian gaes yang menjadi
mahasiswa pasti kalian sangat butuh informasi yang banyak.
14. Sebuah perpustakaan harus disusun menurut aturan tertentu serta perlu
dibuatkan daftar koleksinya
Bagi pustakawan harus menetapakan aturan pernyusunan sesuai
daftarnya agar pemanfaatannya bisa efektif. Kalo misalkan penyusunan
buku yang tidak sesuai maka meyulitkan bagi setiap pengunjung yang
akan mencari buku di perpustakaan. Seperti perputakaan alexandria yang
mengelompokan koleksi nya berdasarkan ruangan.
15. Karena perpustakaan merupakan gedung ilmu pengetahuan maka koleksi
perpustakaan harus disusun menurut subjek
Jika perpustakaan yang efektif maka akan memudahkan pemustaka
untuk mencari buku, dan tidak menyulitka
16. Kenyamanan praktis merupakan faktor utama yang perlu digunakan dalam
penyusunan subjek di perpustkaan Setiap orang pasti ingin kenyamanan
agar mereka betah saat berkunjung di perpustakan dan tidak akan bosan
walau sampai berjam-jam.
17. Perpustakaan harus memiliki katalog subjek
Seperti yang kita tau bahwa katalog merupakan wakil dokumen
ringkas, jadi kalian pasti ingin sebuah informasi yang ringkas dan
memudahkan kalian dapat memahami isi buku tersebut

Memang tidak mudah untuk menjabarkan secara sederhan manfaat apa


saja yang akan diperoleh dalam sebuah perpustakaan. Hal ini terutama
disebabkan beragamnya pandangan terhadap perpustakaan itu banyak ditentukan
oleh pengalaman seseorang dalam menggunakan fasilitas dan pengalaman serta
pengetahuan yang pernah diperolehnya melalui perpustakaan.
BAB III

KESIMPULAN

Perpustakaan diartikan secara luas sebagai salah satu unit kerja yang
berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur
koleksi bahan pustaka secara sistematis, untuk dipergunakan oleh pemakai
Perpustakaan berperan sebagai pusat informasi atau sumber belajar dimana
perpustakaan sebgaia bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari sebagai masyarakat
pemakai. Prinsip kepustakawanan ditandai adanya oganisasi perpustakaan yang
harus mempunyai tujuan . yaitu untuk masyarakat pemakai Suatu tujuan yang
hanya dapat dicapai melalui daya upaya kerja sama yang teratur dan kontinu
antara orang bersangkutan dengan perpustaan dikelola

14
DAFTAR PUSTAKA

Sutarno.2006.Perpustakaan dan masyarakat. Jakarta: Katalog Dalam Terbitan

Suwarno,Wiji. 2016. Organisasi Informasi Pepustakaan. Jakarta :PT


RajaGrafindo Pesada
Yusuf,Pawit M dan Yaya Suhendar. 2005. Pedoman Penyelengaraan
Pepustakaan Sekolah. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup
Pyutrikharis. 2018. Prinsip Kepustakawanan. http: //putrikharis. blogspot.
com/2018/04/prinsip-kepustakawanan.htmlpada hari Senin, 4 Maret 2019

15

Anda mungkin juga menyukai