Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MUARA WAHAU II
Jl. Raya Wahau - Kongbeng Kec. Muara Wahau 75655
Telp (0549) 2031404, Email: pusk.muarawahau2@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PENDISTRIBUSIAN PMT BAYI BALITA GIZI KURANG

I. Pendahuluan

Dalam undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan,


khususnya pada BAB VIII tentang Gizi, pada pasal 141 ayat 1 menyatakan
bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu
gizi perorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi
makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses mutu pelayanan
gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Upaya
pembinaan dan intervensi gizi yang dilakukan oleh pemerintah secara bertahap
dan berkesinambungan yaitu dengan program Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) pada balita gizi buruk/ kurang dan ibu hamil dengan Kekurangan Energi
Kronis (KEK) serta bumil anemi, diutamakan dari keluarga miskin.

II. Latar belakang

Program perbaikan gizi masyarkat merupakan program pokok untuk


mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Masalah gizi
merupakan masalah yang penanganannya harus dilaksanakan secara
terpadu dengan berbagai sector, bukan hanya dengan pendekatan medis.
Masalah gizi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan perilaku serta
pengetahuan masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang
kesehatan dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan
pentingnya kesehatan dan dampak kedepan jika kesehatan terabaikan.
Keadaan gizi masyarakat yang optimal, dapat meningkatkan produktifitas dan
angka harapan hidup masyarakat.
Keadaan gizi masyarakat diiwilayah Puskesmas Muara Wahau II
berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita 2015 dengan
indicator BB/U diperoleh; balita dengan status gizi buruk 3,8%, kurang 14,9%,
baik 79,7% dan lebih 1,5 %. Dengan indicator TB/U didapat balita dengan
status gizi sangat pendek 29,9%, dan normal 71%. Sedangkan dengan
indicator BB/TB didapat balita dengan status gizi sangat kurus 3,7%, kurus
8,2%, normal 82,7%, dan gemuk 5,3%.
Sebagai tindak lanjut maka Puskesmas sebagai penanggungjawab
penyelenggara upaya kesehatan tingkat pertama menjadi penggerak utama di
masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi serta mengajak semua
lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan penanggulangan
masalah gizi. Kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok balita di wilayah
Puskesmas Muara Wahau II diatasi dengan jalan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT).

III. Tujuan

1. Tujuan umum
Menurunkan prevalensi balita gizi buruk/ kurang.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan cakupan balita gizi buruk/kurang yang mendapat
perawatan
b. Meningkatkan cakupan N/D posyandu.
c. Menurunkan prevalensi balita gizi buruk/kurang
d. Meningkatkan status gizi masyarakat.

IV. TATA NILAI

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Pemdistribusian PMT bayi Persiapan pendistribusian PMT bayi
balita gizi kurang balita Gizi kurang
Pelaksanaan pendistribusian PMT bayi
balita Gizi kurang

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Rincian Kegiatan Cara Melaksanakan


1 Persiapan pendistribusian Mengatur jadwal
PMT bayi balita Gizi
kurang
Pelaksanaan Kunjungan rumah
pendistribusian PMT bayi
balita Gizi kurang
VII. Sasaran

Bayi balita gizi kurang

I. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


a. Peran lintas program terkait

No Lintas program terkait Peran

Bidan Desa Membantu dalam pendistribusian


1
PMT Gizi kurang

b. Peran lintas sektor terkait

No Lintas sektor terkait Peran

Kader Berkoordinasi dalam rangka


1
pendistribusian PMT gizi kurang

Kepala Berkoordinasi dalam rangka


2
pemberian informasi tentang
kunjungan pendistribusian PMT
Gizi kurang

VIII. Jadwal pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan √ √ √ √ √ √ √ √ √
pendistribusian
PMT bayi balita Gizi
kurang
2 Pelaksanaan √ √ √ √ √ √ √ √ √
pendistribusian
PMT bayi balita Gizi
kurang
IX. Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan

Evaluasi dilakukan oleh penanggungjawab UKM terhadap ketepatan


pelaksanaan kegiatan apakah sesuai jadwal pada saat persiapan dan
pelaksanaan kegiatan.

X. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

Pencatatan dibuat setelah selesai kegiatan. Hasil kegiatan dilaporkan kepada


penanggungjawab UKM sesuai format yang sudah ditetapkan. Evaluasi
kegiatan dilakukan oleh pelaksana dan penanggungjawab UKM yang
selanjutnya dibawa pada kegiatan minilok bulanan.

Muara wahau, 18 Maret 2019


Kepala UPT Puskesmas
Muara Wahau II Pelaksana Gizi Pelaksana

dr.Kinang Tandirerung Erwinsyah,A.Md.Gz Kader Posyadu

Anda mungkin juga menyukai