Anda di halaman 1dari 1

Uji normalitas

Menurut Imam Ghozali (2013: 110) tujuan dari uji normalitas adalah sebagai berikut:
“Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan
pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.” Dasar pengambilan untuk uji
normalitas data adalah: 1. Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal
dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Menurut Duwi Priyatno (2012:144) pengertian dari uji normalitas adalah: “Uji
normalitas adalah untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi
terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki
nilai residual yang terdistribusi normal.” Untuk mengetahui bentuk distribusi data,
bisa dilakukan dengan grafik distribusi dan analisis statistik. Pengujian dengan
distribusi dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara
dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploating data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi atau residual normal, maka garis
yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji
normalitas dengan 71 grafik dapat dilakukan dengan program SPSS dengan analisis
grafik

Anda mungkin juga menyukai