Anda di halaman 1dari 6

NAMA :DIMAS PRAYOGA

NIM :B10019482
Fakultas :HUKUM

BAHAYA NARKOBA TERHADAP PEMUDA DAN PELAJAR

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif


berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia,
baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran,
suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan
ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi
muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda
tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian
hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa,
semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga
pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa
yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran
narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran
narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar
anak didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.
Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif
lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai
ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering
digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya.
Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka.
Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang
untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau
berkesinambungan. Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang
mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada
tubuh.
Penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya Pengendalian Diri, Orang yang coba-coba menyalahgunakan
narkoba biasanya memiliki sedikit pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang
ditimbulkan, serta aturan hukum yang melarang penyalahgunaan narkoba.
b. Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil, Orang yang mengalami konflik akan
mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam menghadapi
penyelesaian masalah cenderung menggunakan narkoba, karena berpikir keliru
bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut dapat dikurangi
dengan mengkonsumsi narkoba.
c. Terbiasa Hidup Senang Mewah, Orang yang terbiasa hidup mewah kerap
berupaya menghindari permasalahan yang lebih rumit. Biasanya mereka lebih
menyukai penyelesaian masalah secara instan, praktis, atau membutuhkan
waktu yang singkat sehingga akan memilih cara-cara yang simple yang dapat
memberikan kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba yang dapat
memberikan rasa euphoria secara berlebihan.
d. Lingkungan sosial
Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu
setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal narkotika,
psykotropika maupun minuman keras atau bahan berbahaya lainnya.
e. Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-
masing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga
ataupun karena akibat dari broken home.
f. Sarana dan prasarana : karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan
uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan
uang tersebut untuk membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan
mereka.
g. Kepribadian Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di
masayarakat ataupun di lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi
masalah tersebut dengan cara menyalahgunakan narkotik, psykotropika
maupun minuman keras yang dilakukan untuk menutupi kekurangan mereka
tersebut sehingga mereka memperoleh apa yang diinginkan seperti lebih aktif
dan berani
h. Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas dari
segala aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai tempat
pelarian yaitu dengan menggunakan narkotik, psikotropika dan minuman keras
lainnya. Lemahnya mental seseorang akan lebih mudah dipengaruhi oleh
perbuatan-perbuatan negatif yang akhirnya menjurus ke arah penggunaan
narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya

Ada beberapa gejala-gejala bagi pengguna narkoba, Tanda atau gejala


kemungkinan adanya penyalahgunaan narkoba pada seseorang dapat dilihat
dalam beberapa hal berikut : Gejala fisik, antara lain : Berat badan turun
drastic, Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-
hitaman Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan
nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna
kulit di tempat bekas suntikan, Buang air besar dan buang air kecil kurang
lancer, Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas, Emosi, antara lain
:Sangat sensitif dan cepat merasa bosan, Bila ditegur atau dimarahi,
menunjukkan sikap membangkang, Emosi naik turun dan tidak ragu untuk
memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang
di sekitarnya, Nafsu makan tidak menentu, Perilaku malas dan sering
melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya, Menunjukkan sikap
tidak peduli dan jauh dari keluarga, Sering bertemu dengan orang yang tidak
dikenal keluarga, pergi tanpa pamit, dan pulang tengah malam.
Tanda-tanda fisik Penyalahgunaan Narkoba Kesehatan fisik dan
penampilan diri menurun dan suhu badan tidak beraturan, jalan
sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif,
nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas
lambat/berhenti, mata dan hidung berair,menguap terus menerus,diare,rasa
sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas mandi,kejang, kesadaran
menurun, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan
kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada
lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik).
Berbagai upaya untuk mengatasi berkembangnya pecandu narkoba telah
dilakukan, namun terbentur pada lemahnya hukum. Beberapa bukti
lemahnya hukum terhadap narkoba adalah sangat ringan hukuman bagi
pengedar dan pecandu, bahkan minuman beralkohol di atas 40 persen (minol
40 persen) banyak diberi kemudahan oleh pemerintah. Sebagai
perbandingan, di Malaysia jika kedapatan pengedar atau pecandu dengan
berbagai alasan, berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman-
temannya, sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman,
sering pergi ke disko, mall atau pesta, bila ditanya sikapnya defensive atau
penuh kebencian, sekali-sekali dijumpai dalam keadaan mabuk.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para
remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah
terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian.
Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat
penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja
sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan
generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku
generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup
bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang
diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti
zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat
berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas
hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah
kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini
adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar
anak didik kita kapan saja.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat.
Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24
tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja
(pelajar-red) adalah sebagai berikut: Perubahan dalam sikap, perangai dan
kepribadian, Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai
pelajaran, Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah, Sering menguap,
mengantuk, dan malas, Tidak mempedulikan kesehatan diri, Suka mencuri
untuk membeli narkoba
Kita selalu ingatkan bahwawasannya ancaman hukuman untuk
penyalah guna Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga
Pemasyarakatan. Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran
malam-malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan
bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
Bila mempunyai masalah maka cari jalan keluar yang baik dan jangan
jadikan narkoba sebagai jalan pelarian. Upaya pencegahan terhadap
penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung
jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru,
dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman
narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan
adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk
melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan
razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa
itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus
lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya
anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral
dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini
pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan
sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang
sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai
upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya
narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang
cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan
baik.
Memberikan informasi dan pengetahuan yang benar dan jelas mengenai
bahaya penyalahgunaan narkoba ini kepada anak-anak generasi muda kita
sebelum anak-anak mengetahui dari teman-temannya yang bisa jadi
memberikan pengertian yang salah atau malah sebaliknya.
Seharusnya pemberian informasi yang akurat dan jelas harus juga
diberikan oleh sekolah-sekolah sebagai salah satu sub-kurikulum yang wajib
diikuti oleh setiap anak. Informasi mengenai jenis-jenis narkoba. Dampak
bila menggunakannya, dampaknya bagi organ-organ tubuh kita serta
dampak dari segi hukumnya bila tertangkap memiliki, menggunakan atau
mengedarkan narkoba, Penyakit yang dapat diderita sebagai akibat
pemakaian narkoba.
Orang tua selalu tanggap lingkunga di rumah mereka sendri, di mana
anak-anak mereka tumbuh. Orang tua harus selalu sadar akan perubahan-
perubahan kecil dari perilaku sang anak. Perubahan-perubahan masa puber
dan peralihan anak menjadi remaja, remaja menjadi dewasa, tidak sama
dengan perubahan perilaku seorang anak yang mulai ter ekspos pada
narkoba, atau yang sudah terpengaruh akibat dampak kecanduan narkoba.
Orangtua juga perlu waspada dan mengetahui akan ciri tanda anak
mulai menggunakan narkoba sehingga bisa secara lebih dini diobati dan
direhabilitasi secepatnya Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu
sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus
melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya,
karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar
lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus
lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya
anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral
dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini
pun, akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku
pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan
bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri.
Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik
kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan
generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat
terealisasikan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai