Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TEGALGUBUG
Jl. Lapang Bola No.100 Telp: (0231)8830125
Email : pkmtgb12@gmail.com
Tegalgubug Arjawinangun -45162

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN
Setiap upaya medik umumnya mengandung risiko, sebagian di antaranya berisiko
ringan atau hampir tidak berarti secara klinis. Namun tidak sedikit pula yang
memberikan konsekuensi medik yang cukup berat. Risiko didefinisikan sebagai
kemungkinan sesuatu terjadi atau potensi bahaya yang terjadi yang dapat
memberikan pengaruh kepada hasil akhir.

Risiko yang dicegah berupa risiko klinis dan risiko non klinis. Risiko klinis adalah
risiko yang dikaitkan langsung dengan layanan medis maupun layanan lain yang
dialami pasien selama di Puskesmas. Sementara risiko non medis ada yang berupa
risiko bagi organisasi maupun risiko finansial. Risiko organisasi adalah yang
berhubungan langsung dengan komunikasi produk layanan, proteksi data, sistem
informasi dan semua risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian organisasi. Risiko
finansial adalah risiko yang dapat mengganggu kontrol finansial yang efektif, salah
satunya adalah sistem yang harusnya dapat menyediakan pencatatan akuntansi yang
baik.

Manajemen risiko Tegalgubug adalah aktivitas klinik dan administratif yang


dilakukan oleh Puskesmas untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan pengurangan
risiko terjadinya cedera atau kerugian pada pasien pengunjung dan institusi
Puskesmas.

B. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah terjadi isu global termasuk keselamatan Puskesmas.
Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) Puskesmas yaitu:
keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan
bangunan dan peralatan puskesmas yang bisa berdampak terhadap keselamatan
pasien dan petugas., keselamatan lingkungan yang berdampak pada pencemaran
lingkungan dan keselamatan puskesmas yang terkait dengan kelangsungan hidup
puskesmas.
Karena banyaknya risiko yang kemungkinan timbul yang diakibatkan oleh
karakteristik pasien misalnya kondisi (keparahan dan kegawatan), bahasa dan
komunikasi serta faktor sosial. Oleh karena itu puskesmas perlu melakukan
pengelolaan risiko dalam suatu manajemen risiko yang profesional, komprehensif,
dan terintegrasi, agar insiden dapat diminimalisir dan dicegah sedini mungkin.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya budaya keselamatan pasien dan petugas di Puskesmas Tegalgubug.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui manajemen risiko di Administrasi Manajemen.
b. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan Perseorangan.

D. TATA NILAI
PINTAR
Profesional , Inovatif , Terpadu dan Terus Menerus, Aman ,Ramah
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan tim Manajemen Resiko Puskesmas Tegalgubug antara lain adalah
untuk mengidentifkasi seluruh potensial resiko yang dapat terjadi disetiap lini
Pelayanan Puskesmas baik itu administrasi, UKP maupun UKM.
Tim manajemen resiko dalam setiap kegiatannya baik itu identifikasi,
pencatatan, pelaporan dan analisa hingga monitoring evaluasi akan berkoordinasi
dengan seluruh komponen pelayanan Puskesmas Tegalgubug. Hal ini agar
mencapai tujuan yang dapat menjaga keamanan dan kenyamanan baik karyawan
maupun pengguna jasa layanan puskesmas Tegalgubug dari seluruh resiko
bahaya atau kasus yang tidak diinginkan.
Berikut rincian kegiatan yang dilakukan oleh tim manajemen resiko, antara lain:
1. Petugas melakukan kajian dampak risiko yang mungkin timbul dari kegiatan
pelaksanaan program Puskesmas
2. Petugas melakukan anilisis risiko
3. Petugas melakukan rencana tindak lanjut
4. Petugas melakukan evaluasi

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Rapat Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) beserta
penanggung jawab pelayanan dan program untuk menentukan potensial
resiko setiap 1 tahun sekali.
b. Seluruh pelayanan/program/Admen melakukan pencatatan kejadian yang
terjadi dan dikelompokkan dalam kriteria KTD, KTC, KNC dan KPC dalam
buku dan form yang sudah disiapkan.
c. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) melakukan
pengecekan buku setiap bulannya atau ketika ada kejadian resiko yang
dilaporkan dari setiap pelayanan/program/admen
d. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) melakukan
identifikasi akan kejadian resiko lalu melaporkan pada kepala puskesmas dan
dikoordinasikan kepada ketua tim mutu untuk pembahasan kejadian resiko
tersebut.
e. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) Mengevaluasi dan
melakukan analisa dengan metode FMEA lalu menentukan prioritas masalah
dengan menggunakan teknik RCA.
f. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) melakukan
perencanaan tindak lanjut
g. Pelaporan hasil monitoring dilakukan setiap bulan pada rapat Tim
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) dan evaluasi setiap 3
bulan baik pada mini lokakarya atau Rapat Tinjauan Manajemen.

G. SASARAN
Seluruh Staf/Pegawai beserta Pasien yang berada dalam lingkup kerja di
Puskesmas Tegalgubug.

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rapat Tim Manajemen Risiko


1 bersama pelayanan/ program X
menentukan potensial resiko

Pelayanan dan program


melakukan pencatatan kejadian
2 X X X X X X X X X X X X
resiko dalam buku dan form yang
sudah disiapkan

Pengecekkan Buku kejadian


3 X X X X X X X X X X X X
resiko (monitoring)
melakukan identifikasi akan
.4 Bila ada laporan kejadian resiko
kejadian resiko yang terjadi

Pelaporan pada kepala


5 puskesmas dan koordinasi Bila ada laporan kejadian resiko
dengan tim mutu puskesmas

Mengevaluasi dan melakukan


analisa dengan metode FMEA
6 X X X X
lalu menentukan prioritas
masalah
Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Paien (PMKP)
7 melakukan perencanaan tindak X X X X

lanjut yang sudah disepakati


Pelaporan hasil evaluasi setiap 3
8 bulan X X X X

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 3 bulan sekali setelah
dilakukan perhitungan menggunakan metode FMEA terhadap risiko yang
kemungkinan terjadi di setiap unit pelayanan/poli maupun di setiap program. Tim
manajemen risiko selalu memantau frekuensi risiko yang mungkin akan terjadi
melalui metode FMEA.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi akan dilakukan setiap 3 bulan sekali
kepada Kepala Puskesmas baik melalui mini lokakarya atau Rapat Tinjauan
Manajemen.

Kepala
Puskesmas Tegalgubug

dr. Naswidi
NIP. 19801025 201412 1 002

Anda mungkin juga menyukai