Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a. Rasionalitas penggunaan obat pada pasien dengan inisial MP dengan diagnosis

utama Congestive Heart Failure (CHF) + PPOK (Penyakit Paru Obstruktif

Kronis) stabil + Pneumonia. meliputi tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, tepat

dosis dan waspada efek samping obat pada pasien cukup rasional.

b.

5.2 Saran

- Disarankan melakukan pemeriksaan laboratorium penunjang untuk tegaknya

diagnosis

- Disarankan kepada seluruh tenaga kesehatan di RSUD Dr. Pirngadi agar dapat

meningkatkan kerjasama untuk meningkatkan kesembuhan pasien

- Disarankan kepada Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi agar dapat

menyediakan sendok takar yang sesuai untuk digunakan pasien.

34
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M dan Gunawan, J. (2012). Dispepsia. Divisi Gastroenterologi, Bagian

Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,

Jakarta, Indonesia. CDK-197, Vol 39(9).

Arini. S., dan Nafrialdi. (2007). Obat Kardiovaskular Obat Gagal Jantung dalam

Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Editor Utama : Sulistia Gan Gunawan.

Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 299-313.

Corwin, E.J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC. Halaman 506-507.

Dipiro, J.T., Barbara, G.W., Terry., L.S., dan Cecily, V.D. (2008).

Pharmacotherapy Handbook Seventh Edition. New York : Mc Graw Hill.

Halaman 173.

Dosh, S.A. (2004). Diagnosis of Heart Failure in Adults. American Family

Physicians. 70 : 2145-2152.

Harmon, R.C., dan Peura D.A. (2010). Evaluation and Management of Dyspepsia.

Ther Adv Gastroenterol 3(2): 87-98.

Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI). (2008). ISO Farmakoterapi. Cetakan

Pertama. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan. Halaman 92-93.

Menkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 34

Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No.

58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.

Jakarta : Kementerian Kkesehatan Republik Indonesia.

35
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). (2015).

Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. Edisi Pertama. Edisi Pertama.

Jakarta : Indonesian Heart Association. Halaman 1.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI). (2016).

Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP) Penyakit

Jantung dan Pembuluh Darah. Edisi Pertama. Jakarta : Indonesian Heart

Association. Halaman 35-37.

St. Luke Health Partner. (2016). Clinical Pathway Guideline Heart Failure.Texas

Health Institute : 1:1-6.

Syam, A. F., Simadibrata, M., Makmum, D., Abdullah, M., Fauzi, A., Renaldi. K.,

Maulahela, H., Utari, A. P., (2017). National Consensus on Management

of Dyspepsia and Helicobacter Pylori Infection. Jakarta : The Indosian

Society of Gastroenterology. Halaman 279-287.

Tierney, L.M., Stephen, J.M., Maxine, A.P. (2002). Diagnosis dan Terapi

Kedokteran (Ilmu Penyakit Dalam). Jakarta : Salemba Medika. Halaman

328.

36

Anda mungkin juga menyukai