Memberikan pengetahuan bagi kita semua mengenai bambu. Bambu 1.2. Tujuan
pada setiap daerah dikenal dengan nama masing-masing seperti Padang buluh, ? Mencari solusi penggunaan bambu pada masyarakat
Menado, gorontalo bulu. Bambu banyak tumbuh dan tersedia dalam jumlah yang
cukup dan perkiraan penulis dapat digunakan dalam waktu yang lama. Bambu pedesaan dan kepulauan untk menekan biaya pembangunan
yang kita lihat sehari-hari hanya dibiarkan begitu saja tampa ada penggunaan konstruksi yang selama ini menjadi kendala dalam
yang tepat. Penggunaan bambu yang tepat dalam pembangunan dapat menekan masyarakat pedesaan dan kepulauan.
biaya pembanguan IPU itu sendiri.
? Mencari alternatif ketergantungan penggunaan tulangan
baja dalam pembangunan konstruksi bangunan dipedesaan
Ide ide diatas sekiranya dapat di implementasikan dalam penggunaan sektor
dan kepulauan agar supaya pembangunan sektor IPU
IPU di pedesaan dan kepulauan yang ada jauh dari perkotaan. Sasaran yang tidakjauh tertinggal dari perkotaan.
penulis tuju saat ini ialah memberikan pengetahuan pada masyarakat seluas-
1.3. Manfaat
luasnya di pedesaan dan kepulauan tentang bambu. ? Menekan biaya pembangunan konstruksi bangunan akibat
mahalnya harga baja di pasaran.
? Meningkatkan / memberikan pengetahuan yang sebesar-
Kata kunci : Pemberdayaan bambu untuk kepentingan peningkatan IPU besarnya kepada masyarakat luas tentang manfaat bambu
untuk mendukung IPU.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Hasil analisa SWOT diperoleh opsi untuk penentuan
solusi yang dapat dilakukan sebagai alternatif pemecahan
masalah, faktor-faktor yang menentukan yaitu :
1.4. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
membandingkan dan melihat perbedaan karakteristik
subway dan busway ditinjau dari beberapa aspek seperti Pribadi Umum
biaya, pembanguanan/kontruksi, kapasitas penumpang dan
sosial. Dari perbandingan ini selanjutnya akan dapat
diketahui faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum
diputuskan pengembangan subway atau busway.
Rapid Transit Bus Minibus/ Bus Rapid Transit Ojeg Paratransit
Pengembangan sebuah sistem tranportasi perkotaan yang
angkot
tepat akan menggerakkan roda perekonomian, masyarakat
akan tertarik untuk melakukan aktivitas ekonomi dengan
memanfaatkan sistem transportasi tersebut dimana hal ini
pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan. Disisi lain
dengan peningkatan kondisi ekonomi maka masalah- Mass Rapid Light Rapid Busway Dedicated Lane
masalah sosial juga akan berkurang sehingga secara tidak Transit Transit
langsung hal ini juga akan memperkokoh persatuan dan
kesatuan nasional.
1.5. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah, Subway Monorail Tram
diharapkan dapat menjadi masukan untuk melihat faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan moda
transportasi perkotaan khususnya busway dan subway. Gambar 1 Moda Transportasi Perkotaan
1.6. Metodologi Pada makalah ini pembahasan difokuskan pada dua moda
Penulisan makalah ini dilakukan setelah melakukan kajian transportasi yaitu, busway dan subway.
literatur. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan
mengumpulkan informasi dari beberapa buku literatur dan 2.2. Subway
internet. Asisensi dengan dosen pembimbing di kelas Subway atau Metro pada umumnya diartikan sebagai kereta
sekaligus juga merupakan wawancara dengan pakar api bawah tanah akan tetapi pada kenyataannya Subway
transportasi yang merupakan bagian dari penulisan makalah dapat diartikan sebagai jalur kereta api dalam kota yang
ini. memiliki ketinggian jalur berbeda dengan jalur kereta api
biasa (grade separated inner-city railway). Jalur dan kereta
2. KARAKTERISTIK SUBWAY DAN BUSWAY api listrik yang digunakan menyerupai kereta api listrik biasa,
namun memiliki jarak stasiun pemberhentian yang lebih
2.1.Transportasi Perkotaan dekat. Umumnya kereta api yang digunakan memiliki 6 8
Seperti di negara berkembang lainnya berbagai kota besar di gerbong. Di negara berkembang tipikal panjang jaringan
Indonesia berada dalam tahap pertumbuhan urbanisasi yang subway adalah sekitar 20 100 km. Kebanyakan kota-kota
tinggi akibat laju pertumbuhan ekonomi, sehingga kebutuhan besar negara barat telah memiliki jaringan subway selama
penduduk untuk melakukan pergerakan menjadi semakin puluhan tahun, dan saat ini banyak negara berkembang yang
meningkat. Mobil sebagai kendaraan pribadi sangat telah dan mulai mengembangkan jaringan subway.
menguntungkan, terutama dalam hal mobilitas pergerakan.
Tetapi penggunaan kendaraan pribadi juga dapat Kereta yang digunakan dalam jaringan subway umumnya
menimbulkan beberapa efek negatif yang tidak dapat cukup panjang dan dapat memuat penumpang berdiri dalam
dihindari. Peningkatan penggunaan kendaraan pribadi jumlah yang banyak, di beberapa kota jumlah penumpang
mengakibatkan peningkatan perusakan kualitas hidup, dalam satu rangkaian kereta dapat mencapai 3000 orang. Jika
terutama di daerah pusat perkotaan, kemacetan dan tundaan interval waktu antar rangkaian kereta (headways) cukup
pada beberapa ruas jalan, dan polusi lingkungan baik suara pendek, total arus penumpang per-jam akan sangat tinggi
maupun udara. melebihi moda transportasi lainnya.. Satu kendala utama
Tipikal jenis transportasi di perkotaan adalah sebagai berikut: dalam penyediaan jaringan subway adalah biaya investasi
yang sangat tinggi.
Gambar 2 Subway Tabel 1 Biaya investasi system subway pada beberapa kota
2.3. Busway
Busway adalah lajur jalan yang direncanakan untuk
digunakan secara exclusif oleh bus. Konstruksi lajur ini dapat
sejajar, diatas atau dibawah permukaan tanah. Lokasi lajur
khusus ini dapat terpisah atau menyatu dengan lajur lalu
lintas lainnya (GTZ, Mass Transit Option 2005)
Busway pertama kali dikembangkan di kota Curitiba, Brazil
pada awal 1970. Sistem busway ini merupakan salah satu
sistem yang paling berhasil di dunia sehingga banyak
menginspirasi negara lain untuk membuat sistem yang
serupa. Di kota ini jaringan sistem busway membentang
sepanjang 57 km dan didukung oleh 340 km lajur pengumpan
(feeder route). Sementara jaringan busway di kota Sao Paulo,
Brazilia kemungkinan adalah jaringan busway terbesar yang
melayani jaringan sepanjang 137 km dan masih terus
dikembangkan.. Di Jakarta, busway dibangun sekitar tahun Sumber: UTSR 2001; Allport 2000; GTZ 2001
2004. Koridor I menghubungkan Blok M Jakarta Kota
sepanjang kurang lebih 13.5 km. Saat ini telah dikembangkan
dua koridor lainnya yaitu koridor 2 Pulo Gadung Kalideres.
Di Indonesia bus yang digunakan adalah Bus bermesin diesel Tabel 2 Pengaruh beda ketingian konstruksi terhadap biaya
dengan kapasitas penumpang 85 orang.
Sumber:Allport 2000
Catatan:
1. Nilai/angka diambil dari Fouracre et al, 1990
2. Biaya operasi termasuk biaya penyusutan/depresiasi alat, tapi
tidak termasuk initial capital cost repayment
4.1. Kesimpulan
Setelah membandingkan subway dan busway secara umum (*) Karyasiswa Program Magister Teknik Pengelolaan
dapat disimpulkan bahwa di negara berkembang umumnya Jaringan Jalan Angkatan 2006, Kerjasama Pendidikan
busway lebih disukai jika ditinjau dari beberapa aspek seperti
biaya, pembangunan/konstruksi, kapasitas penumpang dan PUSBIKTEK - UNPAR.
aspek sosial.
Namun sistem transportasi yang cocok untuk suatu kota
sebenarnya tergantung pada konsisi daerah tersebut dan
mungkin merupakan suatu gabungan dari beberapa system
transportasi.
Busway tidak selalu menjadi solusi transportasi yang terbaik.
Jika arus penumpang sangat tinggi dan ruang untuk busway
terbatas maka subway atau moda transportasi lain mungkin
lebih tepat untuk diterapkan. Hal lain yang perlu
dipertimbangkan untuk pemilihan sistem transportasi adalah
biaya investasi.
4.2. Saran
Dalam pemilihan jenis Mass Rapid Transit perlu
memperhatikan faktor kondisi geografis, kondisi keuangan,
kapasitas penumpang, fleksibilitas, pengaruhnya terhadap
lingkungan serta pengaruh terhadap pengembangan kota
selanjutnya.
b.Demografi
Perkembangan penduduk suatu wilayah atau kota pada
dasarnya dipengaruhi oleh kegiatan dan aktifitas dari
penduduknya. Oleh sebab itu tinjauan dari aspek Tabel 1. Jumlah Bangunan di Bantaran Sungai
kependudukan/demografi merupakan salah satu pokok Karang Mumus (s/d April 2003 )
dalam penyusunan suatu rencana. Sumber : Diskimbangkot Samarinda, 2003
Gambar 1. Lokasi Bengkuring Tepian Permai Gambar 2. Lokasi Sambutan Idaman Permai
a.Faktor Internal :
Merupakan faktor dari dalam yang mempengaruhi
pengambilan dan penentuan kebijakan, yang terdiri dari :
-Kekuatan, meliputi : renstra kota dan kelembagaan;
Perencanaan Strategik (Renstra) kota lebih menitikberatkan
pada pendekatan masukan dari kondisi yang ada (bottom
up) yang dikombinasikan dengan pendekatan arahan
kebijaksanaan (top down) yang berorientasi pada
peningkatan pelayanan publik secara optimal dengan
menempatkan masyarakat sebagai subyek dan obyek dari
pembangunan di Kota Samarinda.
Kelembagaan terdiri dari dinas/badan/bagian yang ada
pada pemerintah kota secara sinergis melaksanakan fungsi
kelembagaan yang menjadi tugas pokok dan fungsinya. Tabel 5. Analisis SWOT
-Kelemahan, meliputi : alokasi APBD yang terbatas dan
kemampuan SDM yang belum memadai;
Pemasukan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah c.Alternatif Rumusan Kebijakan :
(APBD) kota terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemilihan alternatif kebijakan berdasarkan opsi yang didapat
dana perimbangan dan sumber-sumber lain yang sah dari pemanfaatan faktor internal dan eksternal di atas.
digunakan untuk seluruh belanja aparatur dan Adapun opsi-opsi tersebut adalah sebagai berikut :
pembangunan menuntut alokasi yang berimbang sesuai (1)Sesuaikan Renstra Kota dan kelembagaan dengan UU dan
dengan prioritas kota yang selalu berubah pada setiap peraturan yang berlaku;
tahun anggaran. (2)Tingkatkan peran lembaga keuangan dalam pemberian
Sumber daya manusia aparat pelaksana kegiatan subsidi;
pemerintahan yang heterogen menuntut kemampuan yang (3)Partisipasi kelembagaan dalam pemenuhan kebutuhan
mengikuti perkembangan kemajuan kota. Seringkali RSH;
pesatnya kemajuan perkembangan kota tidak selaras (4)Tingkatkan efisiensi pemanfaatn APBD untuk penerapan
dengan peningkatan kemampuan sumber daya UU;
manusianya. (5)Tingkatkan konsistensi pelaksanaan UU;
b.Faktor Eksternal : (6)Tingkatkan penggalian sumber dana lain;
Merupakan faktor dari luar yang ikut mempengaruhi (7)Tingkatkan kemampuan SDM.
pengambilan dan penentuan kebijakan, yang terdiri dari : Selanjutnya dari 7 (tujuh) opsi tersebut dinilai dengan nilai
-Peluang, meliputi : UU Nomor 4 Tahun 1992 tentang indikator biaya, kemungkinan sukses, benefit cost, waktu
Perumahan dan Permukiman dan KepMen Keuangan perencanaan, dan efek sosial.
No.132/KMK.014/1998 tentang Perusahaan Fasilitas
? Ruang
Adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan
dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah tempat
manusia dan mahluk lainnya hidup dan melakukan
kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya
? Tata Ruang
Adalah wujud dari struktur dan pola pemanfaatan ruang,
baik direncanakan maupun tidak direncanakan.
? Kawasan Kumuh
Adalah kawasan permukiman yang tidak teratur, rumah-
rumah pada umumnya tidak layak huni, padat penghuni
dan dengan prasarana dan sarana yang sangat minimal
(Usman, M.Y., 1989 ; Panudju B., Tahun 1998,). Kawasan
ini dapat dibagi 2 jenis, yaitu :
1.Kawasan Kumuh Legal adalah kawasan permukiman
yang dibangun diatas tanah / lahan milik mereka sendiri
atau menyewa dari pemilik tanah atau lahan yang juga
tinggal di kawasan tersebut, atau ditempati atas seijin /
BAB. II sepengetahuan pemilik lahan.
LANDASAN KONSEPTUAL 2.Kawasan Kumuh Ilegal adalah kawasan permukiman
yang dibangun diatas lahan / tanah yang bukan milik
Pengertian - Pengertian mereka dan dalam menempati kawasan tersebut tidak
Pengertian-pengertian dasar yang dipakai dalam memperoleh ijin menempati dari yang memiliki atau
penulisan makalah ini meliputi : menguasai lahan tersebut (menempati dengan cara
menyerobot). Kawasan seperti ini terdiri dari :
? Rumah a.Kawasan di lahan-lahan kosong milik pribadi / swasta,
Adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang oleh pemiliknya belum dibangun.
atau hunian dan sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 b.Kawasan di lahan-lahan milik publik, seperti di taman-
Tahun 1992 Bab. I Pasal 1) taman kota, di daerah sempadan jalan raya, jalan
kereta api, sungai dan perairan lainnya.
? Perumahan c.Kawasan khusus yang umumnya dikuasai pemerintah,
Adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan seperti dilahan kritis yakni bantaran sungai / laut,
tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, dibawah
dengan prasarana dan sarana lingkungan (UU RI No. 4 jalur listrik tegangan tinggi, dan dikawasan berbahaya
Tahun 1992 Bab. I Pasal 1) lainnya.
? Permukiman
Adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan, baik
yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau
total 136
2. Kompilasi Data
Digunakan untuk mengetahui ketersediaan data untuk
mendukung pembahasan dalam pemecahan masalah
perumahan dan prasarananya yang tidak sesuai dengan
RTRW Kota Kupang.
Kompilasi data yang ada dilakukan karena *Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat
keterbatasan waktu serta data lainnya seperti studi literatur
dan data sekunder yang didapatkan dari presenter materi
perkuliahan.
BAB. IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
? Keseluruhan permasalahan yang menyangkut penataan
bangunan pada kawasan kumuh di pesisir pantai Oeba
Kota Kupang setelah dikaitkan dengan isu strategis dapat
teridentifikasi menjadi satu masalah utama yakni
kurangnya sosialisasi tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Kupang kepada masyarakat.
? Hasil Analisis dengan menggunakan SWOT Analisys
menghasilkan beberapa Strategi yang dapat dilaksanakan
sesuai dendan prioritas dan jangka waktu, yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
PUJI SUTARTO, HARJAKA, DIAZ SHODIQ (*) 1.3. Gambaran Umum Wilayah Yang Akan Dikaji
Studi Kasus pada Waduk Jatiluhur dimana Air
waduk pada musim kemarau mengalami penurunan kuantitas
BAB I. PENDAHULUAN dan kualitas air yang diindikasikan oleh :
6.2.Rekomendasi.
? Perlu didorong peran aktif masyarakat dan segenap
pemangku kepentingan untuk menjaga dan melakukan
perlindungan terhadap kelestarian daerah tangkapan air
secara bekelanjutan .
? Koordinasi dengan instansi terkait agar pelaksanaan lebih
sinergi.
? Melakukan pemeliharaan waduk secara
berkesinambungan agar daya tampung waduk sesuai
rencana.
DAFTAR PUSTAKA