Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan

pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu negara atau daerah ialah

kematian maternal (maternal mortality). Menurut definisi WHO “kematian

maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari

sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya

kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan”.

(Prawirohardjo, 2012:7)

World Health Organization (WHO) memperkirakan rata-rata Angka

Kematian Ibu (AKI) di dunia mencapai 60 orang perjam dan Indonesia 2 orang

perjam. Persoalan utama dalam upaya menekan Angka Kematian Ibu

melahirkan adalah masih lemahnya pemahaman masyarakat akan arti penting

kesehatan bagi ibu hamil. Akibatnya, masyarakat cenderung kurang

memperhatikan faktor kesehatan dari ibu hamil. Kondisi tersebut berakibat

pada banyaknya kasus kurang gizi pada ibu hamil (http:www.who.or.id).

Salah satu upaya dari Departemen Kesehatan Indonesia untuk

mempercepat penurunan AKI dan AKB adalah Negara membuat rencana

strategi nasional Making Safer (MPS). Depkes menargetkan pada tahun 2015
2

Indonesia akan berupaya menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran

hidup serta AKB menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup, sehingga tercapainya

konteks rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015. Maka

visi MPS adalah “Kehamilan dan persalinan di Indonesia aman serta bayi yang

dilahirkan hidup sehat” .

Berdasarkan hasil SDKI 2008-2010 derajat kesehatan ibu dan anak di

Indonesia masih perlu ditingkatkan, ditandai oleh Angka Kematian Ibu (AKI)

yaitu 228/100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

26,9/1000 KH. Sedangkan pada tahun 2012 AKI mengalami peningkatan

menjadi 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB menjadi

34 kematian per 1000 kelahiran hidup ( Depkes.go.id)

Penyebab AKI secara global 80% karena komplikasi obstetri langsung,

yakni perdarahan 25%, keracunan (eklampsia) 12%, keguguran (Abortus) 13%,

infeksi 10%, persalinan macet (Partus Lama) 8%, dan sebab-sebab yang lain

seperti penyakit jantung, kanker, dan sebagainya, sedangkan penyeb AKB

adalah Asfiksia neonatorum sebesar, trauma kelahiran, infeksi, prematuritas

atau BBLR, dan cacat bawaan (Prawirohardjo, 2012:54,59 )

Pada tahun 2013 Provinsi Banten memiliki Angka Kematian Bayi

(AKB) yaitu sebesar 1.220/1000 kelahiran hidup dan Angaka Kematian Ibu

(AKI) yaitu sebesar 216/100.000 kelahiran hidup (Profil Dinas Kesehatan

Banten, 2013)
3

Menurut Dinas Kesehatan Kota Tangerang tahun 2014 menunjukkan Angka

Kematian Ibu (AKI) adalah 13/35.130 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi

(AKB) adalah 120/1000 kelahiran hidup. (Dinas Kesehatan Kota Tangerang

2014)

Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk menekan tingginya AKI dan

AKB adalah dengan memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada seluruh

perempuan hamil, melahirkan, dan dalam masa nifas melalui program Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN). JKN diberikan melalui Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2004 tentang sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS), dan sejak 1 Januari 2014, program JKN secara resmi dilakukan.

Dalam rangka membantu program pemerintah dalam menurunkan AKI dan

AKB penulis memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.

“A” agar dimasa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir tidak ada hal-

hal yang dapat mempersulit dan apabila ada dapat segera dideteksi dan

diberikan penanganan sedini mungkin.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum


4

Untuk mendapatkan pengalaman secara nyata dalam memberikan

Asuhan Kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir

yang telah sesuai dengan pendekatan manajemen kebidanan yang

dilakukan secara komprehensif.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian dan pengumpulan data subjektif

asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir

pada Ny “A” G2P1A0 di klinik “AK” tahun 2015

b. Mampu melakukan identifikasi data objektif asuhan kebidanan pada

ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir pada Ny “A” G2P1A0 di

klinik “AK” tahun 2015

c. Mampu menegakan assessment atau diagnosa asuhan kebidanan pada

ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir pada Ny “A” G2P1A0 di

klinik “AK” tahun 2015

d. Mampu melaksanakan asuhan menyeluruh seperti yang telah

diuraikan pada perencanaan dan dilaksanakan secara efisien dan

aman pada Ny “A” G2P1A0 di klinik “AK” tahun 2015

1.3 Manfaat Penulisan

1.3.1 Manfaat Penulisan


5

Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswi dalam

menerapkan ilmu dan teori kebidanan yang telah didapat melalui suatu

asuhan kebidanan komprehensif.

1.3.2 Manfaat bagi Klinik

Dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan yang lebih baik khususnya pelayanan kesehatan

ibu dan anak.

1.3.3 Manfaat bagi Institusi Pendidikan

Agar dapat menambah informasi, masukan, dan dapat dijadikan

sebagai dokumentasi untuk menambah materi dalam pembelajaran.

1.3.4 Manfaat bagi Masyarakat

Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang faktor-

faktor yang dapat mempersulit pada masa kehamilan, bersalin, nifas,

dan bayi baru lahir dapat di deteksi secara dini dan dapat diatasi.

Anda mungkin juga menyukai