Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan. Shalawat dan salam
semoga senantiasa dilimpahkan krpada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing manusia kepada
cahaya Illahi, dan kepada keluarga, shahabat, dan orang-orang yang mengikuti ajarannya.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Organisasi Dan Manajemen yang sekaligus pengamalan
ilmu tentang Pengarahan. Dan Alhamdulillah berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia Allah SWT serta do’a
dan dorongan semua pihak, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dari itu kami ucapkanterima kasih
yang sebesar-besarnya.

Tidak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs.Joko Siswantoro.m.ap Selaku dosen Organisasi Dan Manajemen atas pembinaan dan
bimbingannya.

2. Semua rekan mahasiswa semester Empat yang saling mendukung dalam segala yang direncanakan
bersama.

Karya ini kami persembahkan khusus untuk Dosen kami, dan umumnya untuk teman-teman semuanya.
Semoga usaha yang amat sederhana ini dapat membawa manfaat bagi semuanya dan menjadi amal
jariyah kami dan keluarga di Hari kemudian. Kritik dan saran selalu kami nantikan, demi perbaikan di
masa yang akan datang. Karena manusia tidak ada yang sempurna, hanya Allah yang memiliki
kesempurnaan dan Maha segalanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Penyusun

(............................)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………………………………...………….…..

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..………………………...…..…….….

DAFTAR ISI…………………………………………………….………………………….………………….....…….…...

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang……………………….…….………………………..………………………….…..…...……..………

B. Rumusan masalah.………………………..……………………………….……………..……………......…………..

C. Manfaat Dari Pembuatan Makalah…………………………………………………………………………………….

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengarahan...........…………………………………………..………………..………………….......…

B. Fungsi Pengarahan..........………………………………………………….............................…………………...

C. Tujuan pengarahan...............................………………………....................................……………………...

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………..………….

B. Kritik dan Saran……………………………..……………………………………………………………..................

C. Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………………......

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam suatu organisasi pasti ada suatu perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan. Hal- hal
tersebut sangatlah penting dan saling berkesinambungan antara yang satu dengan yang lain, demi
tercapainya suatu tujuan yang ditentukan.

Seorang menejer merupakan seoarang pimpinan dalam organisasi tersebut haruslah selalu mengretahui
kondisi anggota, namun kebanyakan dari mereka melupakan hal itu. Mereka hanya sibuk dan selalu
dipusingkan dengan tuhgasnya sendiri. Alhasil, hasil yang dicapai kurang dapat maksomal sesuai dengan
rencana.

Organisasi pelayanan keperawatan merupakan salah satu bagian penting dalam oragnisasi pelayan
kesehatan. Organisasi pelayanan keperawatan memegang kendali dalam menentukan mutu pelayanan
kesehatan. Hal ini, disebabkan jumlah tenaga perawat yang ada mencapai kisaran 40 % dari jumlah
sumber daya manusia yang ada dipelayanan kesehatan (Depkes, 2002). Bahkan, menurut Huber (2006),
pelayanan kesehatan dirumah sakit sebanayk 90 % berupa pelayanan keperawatan. Pelayanan
keperawatan yang ada.

Faktor mausia menjadi titik penting dalam terselenggaranya roda organisasi pelayanan keperawatan.
Manusia merupaakn modal utama suatu organisasi. Berhasil taupun rusaknya organisasi ditentukan oleh
manusianya. Untuk itu, seorang manejer keperawatan dituntut untuk dapat mengelola sumber daya
manusia yang ada supaya dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Berbagai upaya dan pendapat relah dilakukan oleh banyak ahli manajemen tentang bagaimana
mengelola sumber daya manusia yang ada didalam organisasi. Upaay yang telah dilakukan adalah
dengancara menggerakkan orang-orang yanga ad di dalam organisasi.

Hal ini dapat dilihat dari beberapa istilah yang telah dikemukakan oleh ahli maajemen berikut, Henry
fayol mengatajkan bahwa bawahan perlu digerakkan secara otokratis. Dalam tulisannya, Fayol
menyebutkan istilah commanding. Ada juga menggunakan istilah directing sebagi upaya menggerakkan
bawahan (siagian, 2007). Sedangkan, George R. Terry menggunakan istilah actuating sebagai upaya
menggerakkan bawahan. Bahkan, ada yang memeakai istilah motivating dan juga influencing.

Rumusan masalah

1. Apa pengertian pengarahan ?

2. Apa tujuan pengarahan ?

3. Apa yang terdapat dalam unsur-unsur pengarahan ?


4. Bagaimaan bentuk dari kepuasan kerja ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan tentang definisi pengarahan.

2. Menjelasakan tujuan pengarahan.

3. Menjelaskan unsur-unsur yang terdapat dalam pengarahan.

4. Menjelaskan bnetuk kepuasaan kerja.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pengarahan

Pengarahan meruapakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan agar
bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien dalam pencapaian tujuan
suatu organisasi. Di dalam majemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping
menyangkut manusia juga, menyangkut berbagai tingkah laku manusia yang berbeda-beda (Muninjaya,
1999).

Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang dilakukan agar kegiatan-
kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pegarahan (directing) diharapkan :

1. Adanya kesatuan perintah (unity of command)

Dengan pengarahan ini akan diperolah kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana.
Sehingga tidak tercapai kesimpangsiuran yang dapat membingungkan para pelaksana.

2. Adanya hubungan langsung dengan bawahan

Dengan pengarahan yang berupa peutnjuk atau perintah atasan yang langsung kepada bawahan, tidak
akan terjadi miskomunikasi. Disamping itu pegarahan yang langsung ini dapat mempercepat hubungan
antara atasan dan bawahan.

3. Adanya umpan balik yang langsung.

Pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya
umpan balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.
Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah:

a) Motivasi secara implisit, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya dengan
demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.

b) Adanya upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para anggota
organisasi.

c) Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-jasanya
memerlukan beberapa perangsang atau insentif.

B. Fungsi Pengarahan.

Fungsi Pengarahan dan Implementasi adalah proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi
Pengarahan dan Implementasi yaitu mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, menjelaskan kebijakan yang
ditetapkan.

Pengarahan (leading) untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang
diinginkan dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing motivating, atau actuating.

Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :

Pervasive function, yaitu pengarahan yang diterima pada berbagai level organisasi. Setiap menajer
menyediakan petunjuk dan inspirasi pada bawahannya.

Continous activity , pengarahan merupakan aktifitas yang berkelanjutan disepanjang masa organisasi.

Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu berhubungan
dengan human factor. Human factor itu sendiri adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa
diprediksi.

Creative activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana kedalam tindakan. Tanpa
fungsi ini seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak berarti.

Executive function, fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua menejer dan executive pada semua level
sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari atasannya.

Delegatd function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan manusia.
atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan
alami sehingga atasan dapat mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan fektifitas dan
efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis dan lain
sebagainya.

Pengarahan pada dasarnya berkaitan dengan

1) Faktor individu dalam kelompok

2) Motivasi dan kepemmpinan

3) Kelompok kerja, dan

4) Kounikasi dalam organisasi

B. Tujuan pengarahan

Menurut Muninjaya (1999), terdapat lima tuuan dan fungsi pengarahan yaitu sebagai berikut.

1. Pengarahan bertujuan menciptakan kerjasama yang lebih efisien.

Pengarahan memungkinkan terjadinya komunikasi antara atasan dan bawahan. Manajer keperawatan
setingkat kepala ruangan yang mampu menggerakkan dan mengarahkan bawahannya akan memberikan
kontribusi dalam meningkatkan efisiensi kerja. Sebagai contoh, kegiatan supervisi tindakan keperawatan
akan dapat mengurangi atau meminimalisasi kesalahan tindakan sehingga akan dapat meminimalisasi
bahan, alat, atau waktu tindakan bila dibandingkan jika terjadi kesalahan karena tidak ada supervisi.

2. Pengeraahan bertujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf.

Banyak halyang terkait dengan kegiatan pengarahan didalam ruang perawatan akan dapat memberikan
peluang bagi yang diberikan delegasi untuk mengerjakan tugas dan tanggung tjawab secara otonomi.

3. Pengarahan bertujuan menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.

Perawat yang diarahkan jika salah, diberi motivasi jika kinerja menurun, dan diberi apresiasi atas hasil
kerja akan memberikan penguatan rasa memiliki dan menyukai pekerjaannya.

4. Pengarahan bertujuan mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi
dan prestasi kerja staf.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, dan
menciptakan hubungan interpersonal yang harmonis. Selain itu, kepemimpinan yang adil merupakan
kunci sukses dalam memberikan motivasi kerja dan meningkatkan prestasi kerja perawat bawahan.

5. Pengarahan bertujuan membuat organisasi berkembang lebih dinamis.


Uraian-uraian tadi jika mampu diterapkan di ruang perawatan, dapat mengembangkan organisasi
pelayanan keperawatan dinamis.

Pengarahan dikatakan sebgai jantung dari proses manajemen. Oleh karena itu, pengarahan merupakan
poin sentral dimana pencapaian tujuan merupakan hal yang penting. Sebagai karakter sentral,
pengarahan menyediakan beberapa manfaat, meliputi :

1) Memprakarsai aksi (Initiatos Action)

Pengarahan merupakan suatu titik awal dari pelaksanaan kerja dari karyawan. Apabila pengarahan
dijalankan, karyawan dapat mengerti pekerjaannya dan melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi.

2) Mengintegrasikan upaya (Integrates Efforts)

Selama mengarahkan, atasan dapat memberi petunjuk atau tuntunan, menginspirasi, dan memberi
instruksi bawahan untuk bekerja. Untuk itu, usaha dari setiap individu harus sesuai dengan pencapaian
tujuan yang diinginkan. Hal ini dimaksudkan agar upaya pengarahan dari setiap departemen yang ada
dapat berhubungan dan berintegrasi dengan yang lainnya. Hal tersebut dapat dilakukan melalui
“persuasive leadership” dan komunikasi yang efektif agar upaya integrasi dapat berjalan efektif dan
stabil.

3) Alat memotivasi (Means of Motivation)

Manajer menggunakan elemen motivasi untuk meningkatkan pelaksanaan dari para karyawan.

4) Menyediakan stabilitas (Provides Stability)

Stabilitas dan keseimbangan menjadi sangat penting karena merupakan indeks pertumbuhan dari suatu
perusahaan. Manajer harus dapat memiliki empat karakter yang dibutuhkan, yaitu persuasive
leadership, komunikasi yang efektif, supervise yang tegas, dan koefisien motivasi.

5) Menaikan koping dengan perubahan (coping up with the change)

Perilaku manusia menunjukkan suatu tahanan untuk berubah. Adaptasi dengan perubahan lingkungan
membantu dalam mendukung rencana pertumbuhan perusahaan. Pengarahan digunakan beradaptasi
dengan adanya perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal. Komunikasi yang efektif dapat
membantu meningkatkan koping dengan adanya perubahan. Manajer berperan untuk
mengkomunikasikan sifat dan isi dari perubahan secara jelas kepada bawahan.

6) Penggunaan sumber daya secara efisien (Efficient Utilization of Resources)

Pengarahan financial membantu dalam mengklarifikasi peran dari setiap karyawan pada pekerjaannya.

Melalui pengarahan, peranan karyawan menjadi jelas karena manajer melakukan pengawasan,
memberikan petunjuk, instruksi, dan kemampuan motivasi untuk menginspirasi bawahan Hal ini dapat
membantu dalam kemungkinan penggunaan sumber daya maksimum, baik itu pria, wanita, mesin, dan
uang guna memperkecil biaya dan menambah profit.

Unsur-unsur pengarahan

Pengarahan atau juga disebut “penggerakan” merupakan upaya memengaruhi bawahan agar melakukan
sesuatu untuk mencaapi tujuan yang telah di tetapkan. Guna mengarahkan atau menggerakakan
bawahan, ada beberapa unsur yang perlu dipahami atau diperhatikan bagi seorang manejer, termasuk
manager keperawatan. Berikut adalah unsur-unsur penggerakan yang dimaksud.

1. Kepemimpinan

2. Motivasi

3. Komunikasi.

D. Kepuasan Kerja

Beberapa pendapat mengatakan bahwa motivasi kerja individu terkait dengan kepuasan kerja yang
dirasakan. Dengan adanya hubungan antara motivasi kerja dan kepuasan kerja, dalam kesempatan ini
perlu juga dibahas kepuasan kerja.

1. Pengertian

Kreitner dan Kinicki (2000) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu efektivitas atau respons
emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. Menurut Hasibuan (2005), kepuasan kerja adalah sikap
emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.

Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang disebut kepuasan
kerja adalah suatu respons emosional seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukan.

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepuasan Kerja

Setiap individu mempunyai ukuran tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda. Kepuasan kerja individu
dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain sebagai berikut.

a. Pemenuhan Kebutuhan

Faktor ini menjelaskan bahwa kepuasan ditentukan oleh karakteristik pekerjaan yang memungkinkan
individu terpenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, jika individu dalam bekerja tidak mendapatkan
kebutuhan yang cukup, individu akan merasa tidak puas. Kenyataan ini dapat membuat individu keluar
dari pekerjaanya. Sebaliknya, jika individu terpenuhi kebutuhannya, dia akan merasa puas dengan
pekerjaannya.

b. Ketidakcocokan

Kepuasan akan terjadi jika antara harapan dan kenyataan sesuai, atau bahkan kenyataan melampaui
harapan. Akan tetapi, jika harapan lebih besar nilainya bila dibandingkan dengan kenyataan, individu
akan tidak puas. Bahkan, beberapa penelitian menyatakan bahwa harapan yang terpenuhi secara
signifikan berhubungan dengan kepuasan kerja.

c. Pencapaian Nilai

Kepuasan berasal dari persepsi terhadap suatu pekerjaan yang memungkinkan individu terpenuhinya
nilai-nilai kerja yang penting. Sebaliknya, jika individu dalam bekerja tidak mencapai nilai yang
diinginkan, akan membuat individu tidak puas. Nilai-nilai kerja dapat terpenuhi dengan memberikan
pengakuan maupun penghargaan atas hasil, wewenang, dan tanggung jawab yang dilakukan pekerja.

d. Persamaan

Kepuasan dalam model persamaan ini terfokus pada keadilan yang diterima oleh pekerja. Individu yang
diperlakukan adil dalam imbalan maupun promosi akan membuat individu puas. Beberapa penelitian
mendukung model ini yang menyatakan bahwa karyawan merasakan keadilan terhadap upah dan
promosi secara signifikan berkorelasi dengan kepuasan kerja.

e. Genetik

Kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh sifat pribadi dan faktor genetik. Hal ini dapat diamati saat ada
individu yangmerasakan kepuasan pada situasi apapun dilingkungan kerja, sedangkan ada oranglain yang
merasa tidak puas. Ada penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan
antara sifat pribadi dan kepuasan kerja.

f. Kepemimpinan

Kepuasan kerja banyak dipengaruhi sikap pemimpin dalam kepemimpinannya. Model kepemimpinan
partisipatif memberikan peluang kepada karyawan untuk inut aktif dalam menyampaikan pendapatnya
dalam menentukan kebijakan-kebijakan organisasi sehingga kepuasan kerja karyawan akan terpenuhi.
Sedangkan, model kepemimpinan otoriter atau juga permisif akan memengaruhi kepuasan kerja
karyawan menjadi menurun atau tidak merasakan kepuasan dalam kerjanya.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
untuk mencapai sasar sesuha organisasiai perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.
Melakukan kegiatan untuk memengaruhi orang lain agar agar mau an suka bekerja dalam rangka
menyelesaiakn tugas. Motivasi adalah aktivitas pokok dalam manajemen yang mendorong dan
menjuruskan semua bawahan agar berkeinginan, bertujuan bergerak untuk mencapai tujuan yang telah
di tentuakn denagn rencana usaha organisasi.

Fungsi pengarahan dalam manajemen merupakan salah satu fungsi yang sangat diperlukan karena fungsi
ini memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk kepada anggota lainnya untuk memiliki rasa
tanggungjawab terhadap tugasnya masing-masing. Dalam fungsi pengarahan ini juga terkait dengan hal
kepemimpinan dan motivasi kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena adnya unsure yang saling
mendukung dimana dalam mengarahkan dapat dilakukan oleh seorang manajemen atau seorang
pemimpin yang dapat bertanggungjawab dan untuk menghasilkan pengarahan yang maximal seorang
manajemen atau pemimpin harus mampu memotivasi bawahannya untuk melaksanakan perencanaan
yang telah ditetapkan dan menghasilkan hasil yang optimal.

Demikian makalah yang dapat kami susun dan semoga pembahasan yang terdapat didalamnya dapat
memberikan informasi dan suatu pengatahuan baru yang benar. Dan segala kekurangan yang terdapat
dalam makalah, kami ambil sebagai pembelajaran untuk memperbaiki di kemudian hari.

B. Saran

Seorang pemimpin harus mampu menciptakan suasana yang baik, serta aman dan nyaman untuk
anggota kelompoknya dalam menjalankan tugas dalam untuk mencapai suatu tujuan yang efektif.
Tanggung jawab akan tercipta jika pemimpin memberikan wewenang serta pengarahan dan motivasi
yang baik kepada anggota kelompok, sehingga tercipta kerja sama yang saling mendukung dalam suatu
organisasi.

Daftar pustaka

Asmuji. (2012). MANAJEMEN KEPERAWATAN: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

1. http://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen/

2. http://www.slideshare.net/BrianTReeHartant/pengantar-manajemen-pengarahan

3. Handoko, T.Hani.1984.Manajemen.Yogyakarta: BPFE

4. http://www.managementstudyguide.com/importance_of_directing.htm
5. http://www.ag.ohio-state.edu/~mgtexcel/Direct.html

6. Usman, husaini.2008.Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai