Iya
Iya
Volume 12,
12 Nomor 1, Januari 2015
Jurnal Ilmu Manajemen
Alamat Redaksi
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta
Karangmalang Yogyakarta
1
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
PENGELOLA
Penanggung Jawab
Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi UNY
Pemimpin Redaksi
Dr. Tony Wijaya, SE, MM
tony@uny.ac.id
Redaksi Pelaksana
M. Lies Endarwati,M.Si
Agung Utama, M.Si
Musaroh, M.Si
Dewan Redaksi
1. Prof. Dr. Nahiyah Jaidi, M.Pd
2. Setyabudi Indartono, MM., Ph.D
3. Dr. Tony Wijaya, SE, MM
4. Andreas Mahendro Kuncoro, MSc. Ph.D
Mitra Bestari
• Badri Sukoco, Ph.D (Universitas Airlangga)
• Sutrisno Hadi Purnomo, Ph.D (Universitas Sebelas Maret)
• Dr.* Shiddiq Nur Raharjo, M.Si (Universitas Diponegoro)
• Dr.* Siti Zulaikha Wulandari, M.Si (Universitas Jendral Soedirman)
• Mohammad Iqbal, Ph.D (Universitas Mercu Buana)
• Dr. Bagus Riyono (Universitas Gadjah Mada)
• Bayu Sutikno, Ph.D (Universitas Gadjah Mada)
• Assoc. Prof. Dr. Norzanah bt Mat Nor (Universitas Teknologi MARA
UiTM Malaysia)
Jurnal Ilmu Manajemen
DARI REDAKSI
3
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
DAFTARISI
PENGELOLA ........................................................................................................................... 2
DARI REDAKSI....................................................................................................................... 3
DAFTARISI .............................................................................................................................. 4
Th. A. Radito
STIE IEU Yogyakarta
Abstract
This study aimed to examine the effect of quality of service and health facilities owned by the
health center (Puskesmas) to the patient's satisfaction. Puskesmas as the spearhead of health services
in the community are expected to provide quality service and have adequate health facilities so as to
increase patient satisfaction.This research was conducted at the Puskesmas Mantrijeron Jl. Panjaitan
Mantrijeron 52 Yogyakarta. Puskesmas Mantrijeron chosen as the study site because it is a health
center that organizes the quality of health services by government programs of Yogyakarta and by
standards of the ISO (International Organization For Standardization) 9001: 2008.
Subjects were patients who had treatment and are being treated at the Puskesmas Mantrijeron
during the past year. Data collected in the form of primary data derived from the questionnaire which
distributed to each respondent. Methods of data analysis using multiple regression.The results showed
that the quality of care and health facilities are significantly affects the increase in patient satisfaction.
However, from the regression results indicate that the quality of service and health facilities was only
able to explain of 39.1% patient satisfaction. While the remaining 60.9% is influenced by other
factors.
Keywords: Satisfaction, quality of service, health facilities, Puskesmas
5
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
periode 2010 - 2015 adalah 1,7%. Periode kesehatan. Hal ini kemungkinan
tahun 2020 - 2025 diperkirakan tidak disebabkan karena ( Khusnawati 2010) :
terjadi penurunan karena tingkat 1. Biaya berobat di Puskesmas lebih
kematian yang sudah sangat kecil murah, misalnya adanya jamkesos,
(“hardrock”) yang dipengaruhi oleh jamkesmas, jamkesda.
faktor-faktor yang sangat sulit untuk 2. Semakin banyak dokter yang
dikendalikan diantaranya faktor genetik bertugas di Puskesmas sehingga semakin
(Dinas Kesehatan Yogyakarta, 2012). banyak klinik dalam Puskesmas, semakin
Dengan hal tersebut sehingga pada tahun senang pula pasien yang berobat di
2008 Provinsi DIY memperoleh Puskesmas.
penghargaan Manggala Bhakti Husada 3. Lokasi Puskesmas yang dekat
Kartika dari Presiden yaitu sebuah dengan masyarakat dan mudah
penghargaan atas prestasi sebagai dijangkau.
propinsi dengan derajad kesehatan 4. Pengaruh kebijakan asuransi
terbaik di Indonesia. Indikator yang kesehatan dan kebijakan pemerintah.
dinilai paling peka dan telah disepakati
secara nasional sebagai ukuran derajad Sekarang ini tercatat 7.669 unit
kesehatan suatu wilayah meliputi : (1) Puskesmas, 22.171 Puskesmas pembantu,
Umur Harapan Hidup, (2) Angka dan 6.392 Puskesmas keliling yang
Kematian Ibu, (3) Angka Kematian Bayi, tersebar di seluruh Indonesia (Depkes RI,
(4) Angka Kematian Balita, dan (5) Status 2005). Sedangkan Puskesmas yang ada di
Gizi Balita / bayi (Dinas Kesehatan DIY sendiri dapat kita lihat di tabel 1.
Yogyakarta 2012). Dengan melihat jumlah sarana
Fungsi Puskesmas dalam pelayanan kesehatan dasar di Indonesia
memberikan pelayanan kepada maupun di setiap propinsi, maka
masyarakat dihadapkan pada beberapa Puskesmas diharapkan menjadi ujung
tantangan dalam hal sumber daya tombak pelaksanaan pelayanan kesehatan
manusia dan peralatan kesehatan yang di suatu daerah dan merupakan unit
semakin canggih, namun harus tetap organisasi yang bersifat menyeluruh dan
memberikan pelayanan yang terbaik. terpadu paling dekat dengan masyarakat.
Kemungkinan masih banyak pasien yang Peran dan fungsi Puskesmas sangat
berobat ke Puskesmas, terutama di strategis dalam pembangunan kesehatan
daerah-daerah yang masih minim sarana di Indonesia. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan
7
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
D.I.Yogyakarta ada 121 Puskesmas yang Sumber : Seksi Yankerdas 2012( Dinkes Provinsi DIY,
2012)
tersebar di lima Kabupaten, 42
diantaranya dengan rawat inap dan 79 ISO 9001:2008 adalah suatu standar
non rawat inap. Jumlah puskesmas internasional untuk sistem manajemen
terbanyak adalah di Kabupaten Mutu / kualitas. ISO 9001:2008
Gunungkidul dengan 30 Puskesmas menetapkan persyaratan – persyaratan
disusul oleh Kabupaten Bantul dan dan rekomendasi untuk desain dan
Sleman masing-masing 27 dan 25 penilaian dari suatu sistem manajemen
Puskesmas. Sementara untuk Kota mutu. ISO 9001:2008 bukan merupakan
Yogyakarta memiliki 18 puskesmas. standar produk, karena tidak menyatakan
Propinsi D.I.Y juga memiliki Puskesmas persyaratan – persyaratan yang harus
yang telah mendapatkan sertifikat sistem dipenuhi oleh sebuah produk (barang
manajemen mutu ISO (International atau jasa). ISO 9001:2008 hanya
Organization For Standardization) 9001: merupakan standar sistem manajemen
2008, hingga tahun 2012 tercatat 30 kualitas. Namun, bagaimanapun juga
Puskesmas telah mendapatkan sertifikat diharapkan bahwa produk yang
ISO 9001:2008 yang tersebar di lima dihasilkan dari suatu sistem manajemen
kabupaten di wilayah DIY di antaranya, 3 kualitas internasional, akan berkualitas
Puskesmas di Kota Yogyakarta, 1 baik (standar). Sehingga dapat
Puskesmas di Bantul, 1 Puskesmas di disimpulkan bahwa Quality Management
Kulon Progo, 6 Puskesmas di Gunung Systems (ISO 9001:2008) adalah
Kidul dan 19 Puskesmas di Sleman merupakan prosedur terdokumentasi dan
(Dinkes Prov. DIY 2012). praktek – praktek standar untuk
manajemen sistem, yang bertujuan
menjamin kesesuaian dari suatu proses
dan produk (barang atau jasa) terhadap
kebutuhan atau persyaratan tertentu,
dimana kebutuhan atau persyaratan
Jurnal Ilmu Manajemen
9
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
11
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
13
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
15
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
konsumen, meliputi harga, ketepatan staf, bebas dari bahaya, resiko atau
waktu, kecepatan layanan, dan estetika keragu-raguan.
output. Reputasi perusahaan dicerminkan e. Emphaty (empati), adalah
oleh citra perusahaan dan reputasi di sikap memberikan perhatian penuh
mata konsumen. meliputi kemudahan dalam melakukan
Dari definisi-definisi tersebut dapat hubungan komunikasi yang baik dan
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan memahami kebutuhan para pelanggan.
adalah tingkat keunggulan pelayanan Dimensi kualitas yang dikemukakan
yang dapat memenuhi keinginan oleh Zeithaml et.al (2004) tersebut
konsumen/pelanggan yang diberikan berpengaruh pada harapan pelanggan
oleh suatu organisasi yang dapat dan kenyataan yang mereka terima. Jika
memuaskan konsumennya. kenyataannya pelanggan menerima
pelayanan melebihi harapannya, maka
4) Dimensi Kualitas pelanggan akan mengatakan
Pelayanan pelayanannya berkualitas atau
Menurut Zeithaml, Parasuraman & memuaskan dan jika kenyataannya
Berry (2004) ada lima dimensi kualitas pelanggan menerima pelayanan kurang
pelayanan yaitu: atau sama dari harapannya, maka
a. Tangibles (bukti langsung), pelanggan akan mengatakan
adalah wujud kenyataan secara fisik pelayanannya tidak berkualitas atau tidak
meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, memuaskan.
pegawai dan sarana komunikasi.
b. Reliability (kehandalan), 5) Pelayanan Kesehatan
yakni kemampuan memberikan Pelayanan kesehatan adalah setiap
pelayanan yang dijanjikan segera dan upaya yang diselenggarakan sendiri atau
memuaskan. secara bersama-sama dalam suatu
c.Responsiveness (daya tanggap), organisasi untuk memelihara dan
yaitu keinginan para staf untuk meningkatkan kesejahteraan, mencegah
membantu para pelanggan dan dan menyembuhkan penyakit serta
memberikan pelayanan dengan tanggap. memulihkan kesehatan perseorangan,
d. Assurance (jaminan), keluarga, kelompok ataupun masyarakat
mencakup kemampuan,kesopanan dan (Irwanashari 2010). Levey, Loomba &
sifat yang dipercaya yang dimiliki para Brown (1984) menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan pelayanan kesehatan
Jurnal Ilmu Manajemen
17
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
dengan kode etik serta standar yang telah perhatian pada fasilitas rumah sakit
ditetapkan. dalam penyusunan strategi untuk
Wijono (2009) menambahkan bahwa menarik konsumen.
pendekatan mutu paripurna yang Menurut Bowles (1998) fasilitas
berorientasi pada kepuasan pelanggan kesehatan umum yang lain juga ikut
atau pasien menjadi strategi utama bagi mempengaruhi kepuasan pasien seperti
organisasi pelayanan kesehatan di kualitas pelayanan berupa makanan dan
Indonesia, agar puskesmas tetap eksis minuman, privasi dan kunjungan.
ditengah persaingan global yang semakin Fasilitas ini berupa bagaimana pelayanan
ketat. terhadap pemenuhan kebutuhan pasien
seperti makanan dan minuman yang
B. Fasilitas Kesehatan disediakan dan privasi ruang tunggu
Fasilitas atau sarana prasarana sebagai sarana bagi orang-orang yang
adalah merupakan salah satu faktor berkunjung di rumah sakit. Fasilitas
pendukung tercapainya tujuan ruang inap untuk pasien yang harus
perusahaan sebagai pelayanan rawat juga mempengaruhi kepuasan
perusahaan jasa kepada pengguna jasa. pasien. Fasilitas ruang inap ini disediakan
Istilah sarana dan prasarana sebenarnya berdasarkan permintaan pasien mengenai
sama dengan fasilitas, yang mana dapat ruang rawat inap yang dikehendakinya.
diartikan dengan segala sesuatu (baik
berupa fisik dan uang) yang dapat C. Kepuasan Pasien
memudahkan dan melancarkan Press (2002) mendefinisikan bahwa
pelaksanaan suatu usaha. kepuasan pasien adalah sesuainya
Menurut Leebov, Vergare dan Scott harapan pasien dengan perlakuan yang
(1990) yang juga ikut mempengaruhi diterimanya selama dalam perawatan.
kepuasan konsumen adalah fasilitas, Sedangkan Krowinski & Steiber (1996)
kelengkapan fasilitas turut menentukan mendefinisikan kepuasan pasien adalah
penilaian kepuasan pasien, misalnya evaluasi yang positif dari dimensi
fasilitas kesehatan baik sarana dan pelayanan yang spesifik dan didasari
prasarana, tempat parkir, ruang tunggu pada harapan pasien dan pelayanan yang
yang nyaman dan ruang kamar rawat diberikan. Wisnton & Sommers (1999)
inap. Walaupun hal ini tidak vital menyatakan bahwa kepuasan pasien
menentukan penilaian kepuasan pasien, adalah dasar suatu ukuran kualitas atau
namun rumah sakit perlu memberikan mutu pelayanan keperawatan dan
19
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
21
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
23
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
alat ukur dalam melakukan fungsi mengetahui tingkat kestabilan suatu alat
ukurnya. Untuk mengetahui konsistensi ukur. Pada penelitian ini, uji reliabilitas
dan akurasi data yang dikumpulkan dari dilakukan dengan menggunakan
penggunaan instrumen dilakukan uji pendekatan internal consistency reliability
validitas dengan menggunakan analisis yang menggunakan Cronbach Alpha
faktor (Confirmatory Factor untuk mengidentifikasikan seberapa baik
Analysis/CFA). Analisis faktor adalah item-item dalam kuisioner berhubungan
analisis statistik yang bertujuan untuk antara satu dengan yang lainnya. Sebuah
mereduksi dimensi data dengan cara faktor dinyatakan reliabel/handal jika
menyatakan variabel asal sebagai koefisien Alpha lebih besar dari 0,6
kombinasi linear sejumlah faktor, (Sekaran 2003).
sedemikian hingga sejumlah faktor
tersebut mampu menjelaskan sebesar HASIL DAN PEMBAHASAN
mungkin keragaman data yang dijelaskan A. Uji Instrumen Penelitian
oleh variabel asal. Sedangkan Sebelum melakukan analisis data,
Confirmatory adalah mengkonfirmasi data penelitian terlebih dahulu dilakukan
kesesuaian faktor. Sebagai alat bantu uji validitas dan reliabilitas data
analisis tersebut digunakan program penelitian. Uji validitas dalam penelitian
statistik SPSS for windows. Dalam uji ini menggunakan metode analisa faktor
validitas data seringkali digunakan (Confirmatory Factor Analysis) sedangkan
analisis faktor dengan tujuan mengetahui uji reliabilitas menggunakan cronbach
faktor loading suatu item pertanyaan alpha dengan alat bantu statistik SPSS.
25
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
27
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
29
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
ABSTRACT
The study, entitled "Analysis of Patients About Attitude Assessment in Health Care Services
Medical Center Health Care and Rehabilitation Center (PPKR) BSMI Prambanan Klaten" which
aims to determine how attitudes outpatient assessment of health services provided by the Center for
Health Services and Medical Center Rehabilitation (PPKR) BSMI Prambanan Klaten that includes,
facilities, workforce and location.
In this study, researchers used a test tool attidude towar object or model of Fishbein attitude
to answer the hypothesis. The hypothesis that the attitude of the patient assessment of health care
services that includes, facilities, workforce and location in the Medical Center Health Care and
Rehabilitation Center (PPKR) BSMI Prambanan Klaten is positive, it is true and acceptable. Because
after tested the hypothesis is proven, based on the patient's attitude about the assessment interval
services Polyclinics Health Care and Rehabilitation Center (PPKR) BSMI Prambanan Klaten
covering factors, facilities, workforce and location of 64.44 and enter the positive interval is 54.78 <x
<67.66, mean attitude positive patient assessment of services provided Polyclinics Health Care and
Rehabilitation Center (PPKR) BSMI Prambanan Klaten.
Keywords: Attitudes Assessment Patients and Health Care Services (Services, Labor, Facilities and
Location)
31
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
berkepentingan dengan kesehatan. Oleh kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu
karena itu pelayanan kesehatan, definisi yang baik dan singkat dari
seharusnya merupakan suatu kegiatan pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan
yang berkelanjutan atau dapat dilakukan dengan cara yang menguntungkan”.
secara terus menerus, yang senantiasa American Marketing Association (AMA)
akan meningkatkan kualitas pelayanan menawarkan definisi formal berikut :
dan dapat memberikan masukan dan pemasaran adalah suatu fungsi organisasi
solusi terhadap masalah-masalah dan serangkaian proses untuk
pelayanan dengan instansi yang terkait. menciptakan, mengkomunikasikan, dan
Klinik pratama adalah klinik yang memberikan nilai kepada pelanggan dan
menyelenggarakan pelayanan medik untuk mengelola hubungan pelanggan
dasar. Sedangkan Klinik utama adalah dengan cara yang menguntungkan
klinik yang menyelenggarakan pelayanan organisasi dan pemangku
medik spesialistik atau pelayanan medik kepentingannya.
dasar dan spesialistik. Sifat pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan bisa B. Konsep Pemasaran
berupa rawat jalan, one day care, rawat 1. Pengertian Konsep Pemasaran
inap dan atau home care. Perusahaan yang sudah mulai
Untuk itu klinik sebagai salah satu mengenal bahwa pemasaran merupakan
penyediajasa pelayanan kesehatan faktor penting untuk mencapai sukses
masayarakat harus mampu meningkatkan usahanya, akan mengetahui adanya cara
kualitasnya, baik dari segi pelayanan, dan falsafah baru disebut konsep
tenaga kerja yang handal, lokasi yang pemasaran (marketing concept). Sebagai
strategis, serta fasilitas pendukung agar falsafah bisnis, konsep pemasaran
mampu memberikan kepuasan kepada bertujuan memberikan kepuasan terhadap
para konsumennya, karena ada keinginan dan kebutuhan konsumen atau
kecenderungan dari sikap masyarakat berorientasi pada konsumen (consumer
untuk menentukan alternatif dalam oriented). Jadi secara defisit dapatlah
memilih penyedia jasa kesehatan lainnya. dikatakan bahwa konsep pemasaran
adalah sebuah falsafah bisnis yang
LANDASAN TEORI menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
A. Pengertian Pemasaran konsumen merupakan syarat ekonomi
Inti dari pemasaran (marketing) dan sosial bagi kelangsungan hidup
adalah mengidentifikasi dan memenuhi perusahaan (Swastha Basu, 2012 : 6). Tiga
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
33
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
35
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
37
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
39
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
orang atau sebesar 6.3% responden 500.000 perbulan dengan jumlah 24 orang
merupakan pelajar/mahasiswa, 5 orang atau sebesar 37.5%, dan responden
atau sebesar 7.8% responden merupakan terendah memiliki pendapatan Rp
pensiunan dan 18 orang atau sebesar 1.100.000-1.500.000 perbulan sebanyak 4
28.1% tidak bekerja. Jadi, dapat orang atau sebesar 6.3%.
disimpulkan bahwa pasien Balai
Pengobatan dan Pusat Rehabilitasi (PPKR) A. Uji Hipotesis
BSMI Prambanan Klaten yang menjadi 1. Analisis Deskriptif
responden berdasarkan pekerjaan, a. Tingkat Keyakinan Pasien Tentang
responden terbanyak memiliki pekerjaan Jasa Pelayanan (bi)
sebagai wiraswasta dengan jumlah 31 Tingkat keyakinan pasien tentang
orang atau sebesar 48.4%, dan responden jasa pelayanan Balai Pengobatan
terendah memiliki pekerjaan sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Dan
TNI/Polisi sebanyak 0 atau sebesar 0%. Rehabiitasi (PPKR) BSMI
Berdasarkan pendapatan, dari 64 Prambanan Klaten dengan atribut
responden yang diteliti, diketahui pelayanan, tenaga kerja, fasilitas
terdapat 24 orang atau sebesar 37.5% dan lokasi
responden berpendapatan kurang dari Rp 1) Pelayanan
500.000 perbulan, 18 orang atau sebesar Tabel tersebut menunjukan
28.1% responden berpendapatan Rp bahwa responden mempunyai
600.000-1.000.000 perbulan, 4 orang atau tingkat keyakinan berdasarkan
sebesar 6.3% responden berpendapatan atribut pelayanan, sebagian besar
Rp 1.100.000-1.500.000 perbulan. 5 orang menyatakan yakin. Hal ini
atau sebesar 7.8% responden dibuktikan dengan jumlah jawaban
berpendapatan Rp 1.600.000-2.000.000 yakin sebanyak 182 atau sebesar
perbulan, dan 13 orang atau sebesar 20.3% (56,88 %), jumlah jawaban sangat
responden berpendapatan lebih dari Rp yakin sebanyak 73 atau sebesar
2.000.000-perbulan. Jadi, dapat di (22,81%), jumlah jawaban cukup
simpulkan bahwa pasien Balai yakin sebanyak 63 atau sebesar
Pengobatan dan Pusat Rehabilitasi (PPKR) (19,69 %), jumlah jawaban tidak
BSMI Prambanan Klaten yang menjadi yakin sebanyak 2 atau sebesar
responden berdasarkan pendapatan, (0,62%), dan jumlah jawaban sangat
responden terbanyak memiliki tidak yakin sebanyak 0 responden
pendapatan sebesar kurang dari Rp (0,00%). Dapat disimpulkan bahwa
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
41
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
43
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
atribut fasilitas dan atribut lokasi di penilaian pasien tentang jasa pelayanan
BSMI Prambanan Klaten dapat di lihat (PPKR) BSMI Prambanan Klaten di dapat
dalam tabel 4.8 sebagai berikut : hasil bahwa atribut tenaga kerja
merupakan tingkat penilaian pasien yang
yan
45
Volume 12,, Nomor 1, Januari 2015
selanjutnya adalah mencari nilai sikap TABEL 1.4 SKOR MAKSIMUM UNTUK
secara keseluruhan tentang atribut SIKAP PASIEN
pelayanan, tenaga kerja, fasilitas dan
lokasi yang akan di terangkan dalam tabel Keyaki
Penilaian
Atribut nan Total
4.9 sebagai berikut : ideal
(bi)
TABEL 1.3 NILAI SIKAP PASIEN Pelayanan 5 4,02 20,10
Tenaga
TENTANG JASA PELAYANAN 4,21
Kerja 5 21,05
KESEHATAN Fasilitas 5 3,73 18,65
Lokasi 5 4,15 20,75
Jumlah 80,55
Total Ab =
Keyakinan
Atribut Evaluasi (ei)
(bi) (bi)Setelah
) x (ei) diketahui skor maksimum
sebesar 64,44.
Selanjutnya untuk mengetahui Sikap Interval
menghitung
ung skor maksimum untuk sikap. Cukup Positif 41,89<x<54,77
dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini : Sangat Negatif 16,11 <x<28,99
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
47
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
49
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
yang tingkat penilaian terendah Toko Jamu Seduhan Duta Gedong Kuning
3,68. Yogyakarta.
1. Sikap penilaian dan keyakinan pasien Penelitian Bisnis, Untuk Akuntansi dan
Kottler, Philip dan Keller, Kevin Lane, Sari W. Irine, 2010. Manajemen Pemasaran
2009. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 Edisi Usaha Kesehatan Masyarakat Cetakan
Ketigabelas.Penerbit Erlangga, Cikeas, Keempat, Nuha Medika, Yogyakarta.
Jakarta. Setiadi, Nugroho J, 2010. Prilaku Konsumen
Lupiyohadi, Rambat, 2001.Manajemen Edisi Revisi, Kencana Prenada Media
pemasaran jasa teori dan praktik, Salemba Group, Rawamangun, Jakarta.
Empat, Jakarta. Soehardi, Sigit, 2003, Pengantar Metodelogi
Luthfi, Zainul, 2011. Analisis Penilaian Penelitian Sosial, Bisnis Manajemen,
Sikap Nasabah Terhadap Pelayanan Dan Cetakan Ketiga, BPFE, Yogjakarta.
Produk di BRI Kantor Cabang Cik Dik Swasta, Basu dan Handoko, Hani,
Tiro Yogyakarta, Skripsi STIE IEU, 2012.Manajemen Pemasaran Analisa
Yogyakarta. Prilaku Konsumen, Edisi 1 Cetakan
Kelima, Liberty, Yogyakarta.
51
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
ABSTRACT
This study aims to determine: (1) significant relationship between the cost of
distribution, promotion and marketing headcount simultaneously against the sale at PT.
Prima Athatama Magelang. (2) significant relationship between the cost of distribution,
promotion and marketing headcount simultaneously against the sale at PT. Prima Athatama
Magelang. The research was conducted at PT. Prima Athatama Magelang. Data
collection techniques used were interviews and observation techniques. The data obtained
are qualitative and quantitative data. Peneitian objects are data on the number of
distribution costs, promotional costs, the sheer number of employees of marketing and sales
results have been achieved. In this study proposed two hypotheses: (1) Is there a significant
relationship between the cost of distribution, promotion and marketing headcount partially
against the sale at PT. Prima Athatama Magelang. (2) Is there a significant relationship
between the cost of distribution, promotion and marketing headcount simultaneously
against the sale at PT. Prima Athatama Magelang. Data analysis test of two hypotheses to be
used multiple linear regression analysis with significance level of 5%, then before the data in
the analysis test is conducted prior t test, F test, test R (determination) and classical
assumption.
The results showed that: (1) distribution costs, variable costs of promotion and
marketing of variable number of employees partially have significant influence on sales
results (Y) in PT. Prima Athatama Magelang evident because of the test results obtained by
value t count t is greater than t Tabel is 3,475> 1,672. (2) distribution costs, variable costs of
promotion and marketing of variable number of employees simultaneously have a
significant impact on sales results (Y) in PT. Prima Athatama Magelang evident because of
the test results obtained F count F count larger than F Tabel, namely 204, 811> 3,162. The
results showed jointly have a significant impact on sales results (Y) in PT. Prima Athatama
MagelangKata.
Keywords: distribution cost, promotion cost, marketing of variable number of
employees and sales result
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
53
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
55
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
57
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
59
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
61
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
penjualan adalah analisis regresi linear standar devisiasi dan rata-rata kenaikan
sederhana atau regresi linear satu variable dari tahun ke tahun hasil penjualan dari
dan analisis regresi linear berganda atau tahun 2008, 2009, 2010, 2011, 2012 sebagai
regresi linear tiga variabel. berikut :
c.Uji Regresi Tabel 1.2 Data Penjualan
Uji regresi digunakan untuk NO KETERANGAN 2008 2009 2010 2011 2012
Data Laporan Hasil Penjualan yang dalam waktu satu tahun sebesar
Tabel 1.1 Laporan Hasil Penjualan b) Tahun 2009 memiliki rata-rata hasil
Bulan 2008 2009 2010 2011 2012 penjualan (mean) sebesar 1145,67,
Januari 850 1150 1550 1760 1950
median sebesar 1150, modus 1150 dan
Februari 820 1100 1590 1800 1870
Maret 790 1300 1480 1680 2000 standar devisiasi 91,341 dari hasil
April 880 1280 1560 1800 2110
keseluruhan hasil penjualan dalam
Mei 890 1175 1580 1830 2010
Juni 950 1170 1610 1850 2050 waktu satu tahun sebesar 13748.
Juli 870 1007 1570 1760 2200
Agustus 990 1120 1630 1880 2270
c) Tahun 2010 memiliki rata-rata hasil
September 1050 1095 1650 1910 2300 penjualan (mean) sebesar 1611,67,
Oktober 900 1001 1700 1890 2450
November 1250 1150 1680 1950 2350 median sebesar 1600, modus 1480 dan
Desember 1270 1200 1740 1970 2410
standar devisiasi 72,467 dari hasil
Sumber Data : PT. Prima Athatama
d) Tahun 2011 memiliki rata-rata hasil Tabel 1.4 Data Biaya Distribusi
penjualan (mean) sebesar 1840, NO KETERANGAN 2008 2009 2010 2011 2012
63
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
e) Tahun 2012 memiliki rata-rata biaya Tabel 1.6 Data biaya promosi
distribusi (mean) sebesar 348,08, NO KETERANGAN 2008 2009 2010 2011 2012
median sebesar 355,00, modus 320 dan 1 Mean 79.17 122.08 138.33 147.5 159.58
waktu satu tahun sebesar 4177. 5 Jumlah 950 1465 1660 1770 1915
Rata-rata
f) Jadi kesimpulannya bahwa dari biaya 6 Kenaikan dari 4.021
keseluruhan biaya promosi dalam Tabel 1.8 Data Jumlah Pegawai Pemasaran
waktu satu tahun sebesar 1770. NO KETERANGAN 2008 2009 2010 2011 2012
median sebesar 160,00, modus 160 dan 4 Std Deviation 2.611 1.801 4.523 2.261 0
65
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
67
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
tidak ada yang memiliki gejala signifikan terhadap hasil penjualan (Y) di
multikolinieritas. PT. Prima Athatama Magelang terbukti
karena dari hasil pengujian t hitung
E. Uji Normal Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai t hitung lebih besar
Dari hasil pengujian untuk daripada t tabel yaitu 3.475 > 1.672,
menentukan nilai P dapat dilihat di berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka
Asymp. Sig. (2-tailed), dapat di terbukti variabel biaya distribusi ,
kreteriakan sebagai berikut : variabel biaya promosi dan variabel
a) Nilai Sig atau nilai P variabel jumlah pegawai pemasaran secara
distribusi = 0.919 > 0.05 maka data bersama-sama mempunyai pengaruh
dikatakan Normal yang signifikan terhadap hasil penjualan
b) Nilai Sig atau nilai P variabel promosi (Y) di PT. Prima Athatama Magelang
0.075 > 0.05 maka data dikatakan Hipotesis yang berbunyi variabel
Normal biaya distribusi , variabel biaya promosi
c) Nilai Sig atau nilai P variabel pegawai dan variabel jumlah pegawai pemasaran
0.127 > 0.05 maka data dikatakan secara simultan mempunyai pengaruh
Normal yang signifikan terhadap hasil penjualan
d) Nilai Sig atau nilai P variabel (Y) di PT. Prima Athatama Magelang
penjualan 0.526 > 0.05 maka data terbukti karena dari hasil pengujian F
dikatakan Normal hitung diperoleh nilai F hitung lebih besar
Berdasarkan hasil diatas maka dapat daripada F tabel yaitu 204.811 > 3.162,
disimpulkan bahwa semua variabel biaya berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka
distribusi , biaya promosi jumlah terbukti variabel biaya distribusi ,
pegawai pemasaran dan hasil penjualan variabel biaya promosi dan variabel
(Y) semuanya lebih besar dari pada 0.05 jumlah pegawai pemasaran secara
sehingga distribusi datanya adalah bersama-sama mempunyai pengaruh
Normal. yang signifikan terhadap hasil penjualan
(Y) di PT. Prima Athatama Magelang
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan B. Saran
Hipotesis yang berbunyi variabel PT. Prima Athatama Magelang
biaya distribusi , variabel biaya promosi memperhatikan citra perusahaan
dan variabel jumlah pegawai pemasaran (corporate image) dengan berusaha
secara persial mempunyai pengaruh yang menjaga hubungan yang harmonis dan
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
69
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
ABSTRACT
Background: in Indonesia the hospital as one of the health care system in outline to provide
services to mesyarakat. Many factors are considered in choosing, but one way to attract customers
and win the competition is to provide quality services in accordance with customer wishes. Patients
and families will repeat visits if they feel satisfied, on the contrary will be disappointed, angry and
hurt if dissatisfied.
Methods: This study is a quantitative descriptive of a study using primary data and
secondary data. The primary data obtained through interviews, questionnaires on each ward in the
Hospital Nur Hidayah Bantul, Yogyakarta. While secondary data obtained from the data through the
document. Results: that significant value for comfort dimension (X1) is greater than the value of α
(0.05) for 0284 from the test showed that there was no influence on the decision of inpatients in using
the services of Nur Hidayah Hospital in Bantul, Yogyakarta. For information dimensions variable
(X2) obtained significance value (sig) is smaller than the value of α (0.05) of 0.038., Meaning that
there is the effect of variable dimensions of information (X2) against the decision of the patient (Y)
hospitalization in using the services of the Hospital Nur Hidayah Bantul, Yogyakarta. For variable
dimensions of human relationships (X3) values obtained significance value (sig) is smaller than the
value of α (0.05) 0.000. This means that there is influence of variable dimensions between humans
(X3) against the decision of the patient (Y) hospitalization in using the services of Nur Hidayah
Hospital in Bantul, Yogyakarta.
From the test results obtained value F kesil significantly more than the value of α (0.05)
0.000. This means that the variable dimension of comfort (X1), the dimensions of information (X2),
and the dimensions of human relationships (X3) simultaneously have significant influence on the
decision of the patient (Y). And the results of the t test can be concluded that the most dominant
variable is a variable dimension of human relationships (X3) with sig level of 0.000.
Keywords: comfort, information, human relatinship and patient's decision.
71
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
73
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
dengan tepat, konsisten dan sesuai menggunakan peralatan dan obat yang
dengan situasi setempat. tepat, serta dengan biaya yang efisien.
75
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
77
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
79
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
Tabel 1.8 Hasil Analisis Regresi tidak ada maka keputusan pasien
Model B Std. Error Beta t Sig. Bantul Yogyakarta akan tetap bernilai
1 (Constant) 9.015 2.891 3.118 .003
a. Dependent Variable: Y
dimensi kenyamanan
tabel diatas maka, diperoleh hasil sebagai indikasi bahwa variabel dimensi
berikut : kenyamanan mempunyai pengaruh
Y= 9.015+ 0,104X1+ 0,457X2+ 1.054X3 positif yang signifikan sebesar 0.104,
a = 9.015 apabila rumah sakit
b1 = 0.104 menyelenggarakan dimensi
81
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
kenyamanan (X1) maka akan terjadi Tabel 1.9 Nilai t dan Tingkat
peningkatan terhadap variabel Y Signifikansi Coefficientsa
(keputusan pasien). Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable : Y
variabel dimensi informasi
mempunyai pengaruh positif yang
Rumusan hipotesis mengenai
signifikan terhadap variabel
pengaruh dimensi kenyamanan (X1),
dependen (keputusan pasien) sebesar
terhadap keputusan pasien rawat inap
0.457.
dalam menggunakan jasa pada Rumah
Koefisien Regresi dimensi
Sakit Nur Hidayah Bantul Yogyakarta.
hubungan antar manusia
Di analisa melalui output tabel di atas
Dimensi hubungan antar
sebagai berikut :
manusia (X3) mempunyai pengaruh
penentuan hipotesis :
yang positif terhadap keputusan
Ho : variabel dimensi kenyamanan
pasien rawat inap dalam
(X1), secara sendiri tidak mempunyai
menggunakan jasa pada rumah sakit
pengaruh secara signifikan terhadap
Nur Hidayah Bantul, Yogyakarta
keputusan pasien (Y) rawat inap
sebesar 1.054.
dalam menggunakan jasa pada Rumah
b. Uji Hipotesis Koefisien
Sakit Nur Hidayah Bantul Yogyakarta.
Regresi
Ha : variabel dimensi kenyamanan
Pengujian uji t hitung ( Secara
(X1) secara sendiri ada pengaruh
parsial )
secara signifikan terhadap keputusan
Tujuan pengujian ini untuk
pasien (Y) rawat inap dalam
mengetahui seberapa jauh pengaruh
menggunakan jasa pada Rumah Sakit
masing - masing variabel terhadap
Nur Hidayah Bantul Yogyakarta.
keputusan pasien (Sugiyono,
Kriteria : Jika nilai P signifikan ˂ nilai
2004:184).
α = Hο ditolak
Jika nilai P signifikan ˃ nilai α = Hο
diterima
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
83
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
diterima
Penentuan hipotesis :
Untuk variabel diminsi
Ho : variabel dimensi kenyamanan
hubungan antar manusia (X3)
(X1), dimensi informasi (X2), dan
diperoleh nilai P (probabilitas) atau
dimensi hubungan antar manusia (X3)
nilai signifikansi (sig) lebih kecil dari
secara bersama-sama tidak
nilai α (0,05) sebesar 0,000. Karena nilai
mempunyai pengaruh secara
P < nilai α maka kesimpulannya Ho
signifikan terhadap keputusan pasien
ditolak dan menerima Ha, artinya ada
(Y) rawat inap dalam menggunakan
pengaruh variabel diminsi antar
jasa pada rumah sakit Nur Hidayah
manusia (X3) terhadap keputusan
Bantul, Yogyakarta.
pasien (Y) rawat inap dalam
Ha : variabel dimensi kenyamanan
menggunakan jasa pada Rumah Sakit
(X1), dimensi informasi (X2), dan
Nur Hidayah Bantul Yogyakarta.
dimensi hubungan antar manusia (X3)
secara bersama-sama mempunyai
Pengujian dengan F hitung (Pengujian
pengaruh secara signifikan terhadap
simultan)
terhadap keputusan pasien (Y) rawat
Menghitung koefisien
inap dalam menggunakan jasa pada
determinasi, untuk menilai besarnya
Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul
kontribusi variabel independen
Yogyakarta.
terhadap variabel dependen.
Kriteria :
Pengujian dengan F hitung tujuannya
Jika nilai P (sig) < nilai α = Ho ditolak.
untuk mengetahui seberapa jauh
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
dimensi informasi (X2) dan dimensi Dari olah data primer yang
hubungan antar manusia (X3) secara dilakukan dengan menggunakan
bersama-sama mempunyai pengaruh program SPSS versi 17.0 diketahui
secara signifikan terhadap terhadap besarnya Adjusted R Square sebesar
keputusan pasien (Y) rawat inap 0,664. Hal ini berarti 66,4% variabel
dalam menggunakan jasa pada Rumah dependen yaitu variansi keputusan
Sakit Nur Hidayah Bantul Yogyakarta. pasien (Y) rawat inap dalam
Variabel dominan menggunakan jasa pada rumah sakit
Rumusan hipotesis variabel yang Nur Hidayah Bantul, Yogyakarta
paling dominan berpengaruh terhadap dapat dijelaskan oleh variabel dimensi
keputusan pasien (Y) rawat inap kenyamanan (X1), dimensi informasi
dalam menggunakan jasa pada Rumah (X2), dan dimensi hubungan antar
Sakit Nur Hidayah Bantul Yogyakarta. manusia (X3) . Sedangkan sisanya
Dari hasil uji nilai P (sig) lebih kecil (100% - 66,4% = 33,6%) dijelaskan
dari variabel lain sebesar 0,000 berada variansinya oleh variabel lain. Atau
pada variabel dimensi hubungan antar dengan kata lain 6645% sumbangan
manusia (X3). Sehingga dapat pengaruh variabel independen yaitu
disimpulkan bahwa variabel yang dimensi kenyamanan (X1), dimensi
paling dominan mempengaruhi informasi (X2) dan dimensi hubungan
keputusan pasien (Y) rawat inap antar manusia (X3) variabel dependen
dalam menggunakan jasa pada Rumah yaitu keputusan pasien (Y).
Sakit Nur Hidayah Bantul Yogyakarta.
85
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
87
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
keputusan pasien (Y) rawat inap variansi lain yang tidak diteliti seperti
dalam menggunakan jasa pada harga, fasilitas, lokasi, kepercayaan
Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul dan pelayanan.
Yogyakarta.
2. Variabel yang paling dominan 8) Saran
berpengaruh terhadap keputusan 1. Variabel dimensi kenyamanan (X1)
pasien (Y) rawat inap dalam tidak mempunyai pengaruh terhadap
menggunakan jasa pada Rumah Sakit keputusan pasien rawat inap dalam
Nur Hidayah Bantul Yogyakarta menggunakan jasa pada Rumah Sakit
adalah variabel dimensi hubungan Nur Hidayah Bantul Yogyakarta. Oleh
antar manusia (X3) terbukti karena karena itu pihak rumah sakit harus
pada variabel dimensi hubungan antar lebih meningkatkan dimensi
manusia (X3) diperoleh nilai P (sig) kenyamanan (X1) agar dapat
lebih kecil dari variabel lain sebesar mendorong pasien untuk datang
0,000. Sehingga dapat disimpulkan berobat kembali rumah sakit tersebut.
bahwa variabel yang paling dominan Karena kenyamanan atau kenikmatan
mempengaruhi keputusan pasien (Y) dapat menimbulkan kepercayaan
rawat inap dalam menggunakan jasa pasien kepada organisasi layanan
pada Rumah Sakit Nur Hidayah kesehatan, misalnya tersedianya AC /
Bantul Yogyakarta yaitu variabel TV / majalah dalam suatu ruangan
dimensi hubungan antar manusia tunggu dapat menimbulkan
(X3). kenyamanan kepada pasien sehingga
3. Dari uji koefisien determinasi (R2) waktu tunggu tidak menjadi hal yang
diketahui besarnya Adjusted R Square membosankan dan tersedianya
sebesar 0,664. Hal ini berarti 66,4% gorden penyekat dalam kamar periksa
variabel dependen yaitu variansi akan memberikan kenyamanan
keputusan pasien (Y) rawat inap terutama kepada pasien wanita.
dalam menggunakan jasa pada rumah 2. Variabel dimensi informasi (X2)
sakit Nur Hidayah Bantul, Yogyakarta mempunyai pengaruh terhadap
dapat dijelaskan oleh variabel dimensi keputusan pasien rawat inap dalam
kenyamanan (X1), dimensi informasi menggunakan jasa pada Rumah Sakit
(X2), dan dimensi hubungan Nur Hidayah Bantul, Yogyakarta.
antarmanusia (X3) . Sedangkan sisanya Sehingga pihak rumah sakit harus
(100% - 66,4% = 33,6%) dijelaskan lebih mempertahankan atau lebih
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
89
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
Abstract The purpose of this research is to provide empirical evidence about using
bank financial ratio to predict bank bankruptcy. The variables which used are seven
financial ratios, CAR (capital adequacy ratio), NPL (non performing loan), and LDR (loan to
deposit ratio). The statistic methods which is used to test on the research hypothesis is logit
regression.
The sample of this research was extracted using purposive sampling method,
comprising 7 banks taken from BEI for the period of 2009, 2010, 2011, 2012, 2013. From
sample, there are 7 banks, consist of 4 nontrouble banks and 3 trouble banks. The resulst of
this research show that CAR and NPL, have no significant effect on probability of banks’s
financial distress. LDR have significant influences on probability of banks’s financial
distress.
Keywords : Bank, Kebangkrutan, CAR, NPL, LDR
91
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
sehat) pada daftar urutan kondisi bank. mengindikasikan semakin baik tingkat
penilaian tersebut tidak disebarluaskan ke kesehatan bank.
masyarakat. Bank bermasalah akan lebih Nanang Agus Tri Wahyudi dan sutapa
sering diperiksa daripada bank yang (2010) dalam penelitiannya berjudul
berkondisi sehat. "Model Prediksi Tingkat Kesehatan Bank
Melalui Rasio CAMELS" melakukan uji
Aspek Permodalan / Capital Adequacy hipotesis menggunakan model regresi
Ratio(CAR) logistik yang fit dengan menggunakan uji
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah secara parsial. Pengujian kemaknaan
rasio kecukupan modal yang berfungsi prediktor secara parsial dilakukan dengan
menampung risiko kerugian yang menggunakan uji Wald dan dengan
kemungkinan dihadapi oleh bank. pendekatan chi square terhadap Bank di
Semakin tinggi CAR maka semakin baik Indonesia Tahun 2004-2008. Berdasarkan
kemampuan bank tersebut untuk hasil pengolahan data dan analisis kondisi
menanggung risiko dari setiap empiris dapat diperoleh kesimpulan
kredit/aktiva produktif yang berisiko.Jika bahwa rasio Capital Adequacy Ratio
nilai CAR tinggi maka bank tersebut (CAR) tidak berpengaruh terhadap
mampu membiayai kegiatan operasional kesehatan bank. Hal ini disebabkan
dan memberikan kontribusi yang cukup karena adanya penambahan modal dari
besar bagi profitabilitas. pemilik yang berupa fresh money untuk
Menurut Tarmizi Ahmad & Wilyanto mengantisipasi skala usaha yang berupa
Kartiko Kusuno (2003:62) menerangkan expansi kredit atau pinjaman yang
Capital Adequacy Ratio (CAR) diberikan. Namun pada kenyataannya
merupakan rasio permodalan yang sampai saat ini bank belum dapat
menunjukan kemampuan bank dalam melempar pinjaman sesuai dengan yang
menyediakan dana untuk keperluan diharapkan atau masih belum optimal,
pengembangan usaha dan menampung dimana dana pihak ketiga yang berupa
kemungkinan resiko kerugian yang simpanan dana masyarakat oleh bank
diakibatkan dalam opersional bank. Rasio dibelikan Sertifikat Bank Indonesia
ini memperlihatkan seberapa besar dimana Aktiva Tertimbang Menurut
jumlah aktiva yang mengandung risiko Resiko (ATMR) SBI oleh bank adalah 0,
(kredit, penyertaan, surat berharga, dengan demikian Aktiva Tertimbang
tagihan pada bank lain) yang dibiayai dari Menurut Resiko (ATMR) bank relatif kecil
modal sendiri dan dana dari sumber- sehingga Capital Adequacy Ratio (CAR)
sumber diluar bank. Semakin tinggi nilai tetap besar.
rasio CAR maka semakin baik Menurut Studi Luciana dan Winny
kemampuan permodalan suatu (2005) dengan sampel penelitian yang
bank.Peraturan Bank Indonesia Nomor terdiri atas 16 bank sehat, 2 bank yang
10/15/PBI/2008.nilai CAR minimal mengalami kebangkrutan dan 6 bank
adalah 8%. Bank yang dianggap sehat yang mengalami kondisi kesulitan
adalah bank yang memiliki Capital keuangan. Metode statistik yang
Adequacy Ratio (CAR) di atas 8%, digunakan untuk menguji hipotesis
sehingga semakin tinggi CAR penelitian adalah regresi logistik.Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa rasio
93
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
95
Volume 12,, Nomor 1, Januari 2015
97
Volume 12,, Nomor 1, Januari 2015
Rasio Predikat
NPL ≤ 2% Sangat sehat
2% < NPL ≤ 3% Sehat
3% < NPL ≤ 6% Cukup sehat
6% < NPL ≤ 9% Kurang sehat Kriteria penilaian tingkat kesehatan
rasio LDR (Loan to deposit ratio )dapat
NPL > 9% Tidak sehat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Sumber : Bank Indonesia 2004
Tabel. 3 Kriteria Penilaian LDR
Berdasarkan tabel di atas, dapat Rasio Predikat
diketahui bahwa suatu bank dikatakan LDR ≤ 75% Sangat sehat
sehat apabila memiliki nilai NPL se
sebesar
75% < LDR ≤ 85% Sehat
kurang dari 6% dan apabila NPL bank
85% < LDR ≤ 100% Cukup sehat
memiliki NPL melebihi 6% maka bank
100% < LDR ≤ Kurang sehat
tersebut dikategorikan sebagai bank tidak
120%
sehat.
LDR > 120% Tidak sehat
99
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
0.421 yang dapat ditafsirkan bahwa Nilai koefisien yang negatif tidak sesuai
variabel CAR memiliki pengaruh dengan hipotesis yang diajukan. Hal ini
kontribusi sebesar 42,1% terhadap disebabkan karena jumlah kredit yang
variabel kebangkrutan bank dan 57,9% diberikan bank relatif rendah sedangkan
lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor dana yang dihimpun bank tinggi yang
lain diluar variable CAR. menyebabkan biaya bunga yang
Hipotesis 2 NPL berpengaruh positif ditanggung relatif lebih tinggi dari
terhadap probabilitas kebangkrutan bank pendapatan bunga sehingga probabilitas
NPL tidak berpengaruh secara signifikan bank mengalami kebangkrutan menjadi
terhadap probabilitas kebangkrutan bank tinggi. Seharusnya dalam menghimpun
di Indonesia, hal ini ditunjukkan nilai dana dari nasabah, bank juga
signifikansi sebesar 0.421. NPL tidak memperhatikan kredit yang disalurkan
berpengaruh secara signifikan terhadap kepada masyarakat, karna penyaluran
probabilitas kebangkrutan bank di kredit merupakan penghasil aset yang
Indonesia mengindikasikan bahwa rata- besar bagi bank.
rata kesuluruhan bank telah memenuhi Pada variable LDR, nilai R square adalah
batas maksimal NPL sebesar 5%. Hasil ini 0.451 yang berarti variabel NPL memiliki
sesuai dengan prediksi bahwa NPL pengaruh kontribusi sebesar 45,1%
berpengaruh positif terhadap terhadap variabel kebangkrutan bank dan
kebangkrutan bank. Sesuai teori awal 54,9% lainnya dipengaruhi oleh faktor-
yang menyatakan bahwa Semakin tinggi faktor lain diluar variable NPL.
rasio ini maka akan semakin buruk
kualitas kredit bank yang menyebabkan Kesimpulan
jumlah kredit bermasalah semakin besar Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
karena tingkat kesehatannya menurun. dan menganalisis pengaruh yang
Maka kemungkinan suatu bank dalam signifikan rasio keuangan CAR, LDR,
kondisi bermasalah semakin besar NPL, dengan kebangkrutan bank. Data
(Almilia dan Herdiningtyas, 2005). yang digunakan pada penelitian ini
Pada variable NPL, nilai R square adalah adalah data bank pada Direktori
0.456 yang berarti variabel NPL memiliki Perbankan di Indonesia tahun 2009-2013.
pengaruh kontribusi sebesar 45,6% Uji hipotesis menggunakan uji correlate
terhadap variabel kebangkrutan bank dan dan dengan regresi logit. Hasil penelitian
54,4% lainnya dipengaruhi oleh faktor- tidak menerima keseluruhan Ha.
faktor lain diluar variable NPL. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat
Hipotesis 3 LDR berpengaruh positif ditarik beberapa kesimpulan sebagai
terhadap probabilitas kebangkrutan bank berikut:
LDR berpengaruh signifikan terhadap 1. Rasio kecukupan modal
probabilitas kebangkrutan bank di berpengaruh negatif dan tidak signifikan
Indonesia dengan nilai signifikansi terhadap kondisi kebangkrutan bank.
sebesar 0.049. Hasil penelitian ini sejalan Jadi, semakin rendah rasio ini, maka
dengan hasil penelitian Suharman (2007) semakin tinggi kemungkinan bank berada
bahwa LDR berpengaruh signifikan pada kondisi tidak sehat atau mendekati
terhadap probabilitas kebangkrutan bank. kebangkrutan.
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
2. Rasio NPL berpengaruh positif logit tahun 2006 dengan hasil hanya
dan tidak signifikan terhadap kondisi variable LDR lah yang signifikan terhadap
kebangkrutan bank. Jadi, semakin tinggi kondisi bank bermasalah.
rasio NPL, maka semakin tinggi pula
kemungkinan bank mengalami kondisi Implikasi Manajerial
bermasalah. Hasin penelitian ini memperlihatkan
3. LDR berpengaruh negative dan bukti empiris manfaat rasio keuangan
signifikan terhadap kondisi kebangkrutan yang merupakan proksi dari alat analisis
bank. CAMEL dalam memprediksi kondisi bank
Dari ketiga rasio, ternyata hanya rasio bermasalah. Pengelolaan kecukupan
LDR lah yang mempunyai hubungan modal (CAR) pada bank-bank di
yang signifikan dengan prediksi Indonesia telah memenuhi batas minimal
kebangkrutan suatu bank. Variabel ini CAR yaitu 8%. Tetapi terdapat bank yang
berpengaruh dalam menjelaskan bangkrut akibat tidak adanya cadangan
kebangkrutan bank. Sesuai dengan hasil kas sehingga rasio ini turun di bawah 8%.
uji logit dapat disimpulkan bahwa Hal ini harus dihindari dengan tetap
kebangkrutan bank disebabkan karena menjaga pergerakan kecukupan tetap
kemampuan memasarkan dana belum berada diatas 8%.
maksimal sehingga bank Dalam pengelolaan NPL, rata-rata bank
menginvestasikan dana yang dihimpun sudah memenuhi ketentuan umum dari
dalam bentuk aktiva produktif lain yang BI, tetapi bank perlu menerapkan prinsip
tidak beresiko. kehati-hatian dalam menyalurkan kredit.
Agar dapat meminimalkan kredit-kredit
Implikasi Teoritis yang bermasalah dan menekan rasio NPL.
Secara umum, hasil penelitian ini Rata-rata bank telah memenuhi ketentuan
menunjukkan konsistensi dengan hasil- batas maksimal NPL sebesar 5%.
hasil penelitian sebelumnya, dimana LDR dalam penelitian ini berpengaruh
model yang dibangun berdasarkan negatif, hal ini disebabkan terlampau
indikator-indikator keuangan dalam banyak dana yang dihimpun namun
bentuk rasio keuangan CAMEL dapat kredit yang diberikan oleh bank semakin
digunakan untuk memprediksi kondisi sedikit karena tingkat bunga kredit yang
bermasalah. Temuan penelitian ini tinggi sehingga bank menginvestasikan
menunjukkan bahwa: dana yang dihimpun dalam bentuk aktiva
Rasio likuiditas (LDR) merupakan satu- produktif lain yang tidak beresiko. Dari
satunya variable yang signifikan investasi tersebut bank memperoleh
berpengaruh terhadap kebangkrutan pendapatan bunga yang banyak. Manajer
suatu bank. Sedangkan rasio NPL dan seharusnya mampu mengelola aset
CAR menunjukkan tidak ada signifikansi dengan mengolahnya ke dalam
hubungan dengan kebangkrutan bank, pemberian kredit bagi nasabahnya, karena
walaupun tetap berkontribusi dalam kredit merupakan penyalur dana bank
memberikan pengaruh yang positif dan yang menghasilkan keuntungan bank
negative terhadap KB. Hasil ini sesuai terbesar.
dengan hasil penelitian peny
mulyaningrum (2008) yang melakukan uji
101
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
103
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
Nerys Lourensius L. T
STIE IEU Yogyakarta
Abstract
The phenomenon of HIV (Human Immunodeficiensi Virus) and AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) has become a global issue. Various efforts have been and are
being made to suppress the spread of HIV. HIV / AIDS has become a very serious epidemic
threatening the health of the world community, through the United Nations decided to
establish a separate body to deal with an epidemic of this one, namely UNAIDS. Meanwhile,
since 1990, the World Population Agency (UNFPA), which had already been established also
play an active role to combat the spread of HIV / AIDS, by running a comprehensive
program in the field of reproductive health. The program is done either through the
provision of information and education to the public and advocacy to mobilize political
commitment and facilitate policies that support reproductive health.
This study is a qualitative research using primary and secondary data. The primary
data obtained through interviews, questionnaires by respondent Laki laki Seks Laki laki
(LSL) that accessing condoms in NGOs VestaYogyakarta, while the secondary data obtained
from the document. The survey results revealed that knowledge about HIV variables (X1)
does not have a partial effect on the use of condoms in HIV prevention (Y) in LSL in NGO
Vesta. Variable knowledge of the effectiveness of condoms have a partial effect on the use of
condoms in HIV prevention (Y) in LSL in NGO Vesta. Variable ease of obtaining condoms
(X3), does not have a partial effect on the use of condoms in HIV prevention (Y) in MSM in
NGO Vesta.
Variable knowledge of HIV (X1), knowledge of the effectiveness of condoms (X2)
and the ease of obtaining condoms (X3) jointly influence simultaneously against the use of
condoms in HIV prevention (Y) on Vesta NGO LSL in Yogyakarta. From the results of
Adjusted R Square (because four variables) obtained yield was 0.392. In other words, 39.3%
contribution variables influence of knowledge about HIV (X1), knowledge of the
effectiveness of condoms (X2) and the ease of obtaining condoms (X3) on the dependent
variable, namely the use of condoms in HIV prevention (Y).
Keywords: Knowledge About HIV, Condom Effectiveness Knowledge, Ease of Getting
Condoms and Condom Use In HIV Prevention In The Male Sex Men (MSM)/ Laki laki seks
laki laki (LSL)
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
105
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
dapat menurunkan kualitas hidup yang menyerang sel darah putih dalam
pasangan penderita HIV & AIDS. turunya kekebalan tubuh manusia. HIV
107
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
1. Abstain dari seks. Hal ini jelas seksual ini yang dimaksud adalah
memiliki keterbatasan, tetapi benar- orientasi seksual, yaitu kecenderungan
benar melindungi terhadap penularan seseorang untuk melakukan perilaku
HIV. seksual dengan laki-laki atau perempuan
2. Berperilaku monogami atau setia (Nietzel dkk.,1998, hal.489).
terhadap pasangan Homoseksualitas bukan hanya kontak
3. Menggunakan pengaman ketika seksual antara seseorang dengan orang
melakukan kontak seksual seperti lain dari jenis kelamin yang sama tetapi
penggunaan kondom. Penggunaan juga menyangkut individu yang memiliki
kondom tidsk 100% efektif mencegah kecenderungan psikologis, emosional, dan
tranmisi infeksi virus seksual, sosial terhadap seseorang dengan jenis
termasuk HIV.kondom menawarkan kelamin yang sama (Kendall dan
beberap penawaranjika digunakan Hammer, 1998, hal.375).
dengan benar dan konsisten. Penyebab homoseksual ada beberapa hal
4. Menghindari penggunaan jarum (Feldmen, 1990, hal. 360). Beberapa
secara bersama-sama misalnya pada pendekatan biologi menyatakan bahwa
saat pembuatan tatto,body piercing dan faktor genetik atau hormone
penggunaan jarum suntik untuk mempengaruhi perkembangan
injeksi obat. homoseksualitas. Psikoanalis lain
5. Menghindari penggunaan alkohol dan menyatakan bahwa kondisi atau
drug (dalam hal ini narkoba) pengaruh ibu yang dominan dan terlalu
6. Menghindari tranfusi darah jika tidak melindungi sedangkan ayah cenderung
benar-benar dibutuhkan pasif (Breber dalam Feldmen, 1990,
7. Resiko penularan HIV dari wanita hal.360). Penyebab lain dari
hamil kepada janin/bayi berkurang homoseksualitas seseorang yaitu karena
secara signifikan apabila ibu faktor belajar (Master dan Johnston dalam
mengkonsumsi obat selama kehamilan Feldmen, 1990, hal.360). Orientasi seksual
seseorang dipelajari sebagai akibat adanya
Homoseksual reward dan punishment yang diterima.
Gay merupakan kata ganti untuk Beberapa peneliti yakin bahwa
menyebut perilaku homoseksual. homoseksualitas adalah akibat dari
Homoseksual adalah ketertarikan seksual pengalaman masa kanak-kanak,
terhadap jenis kelamin yang sama khususnya interaksi antara anak dan
(Feldmen, 1990, hal.359). Ketertarikan orangtua. Fakta yang ditemukan
109
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
3. Murah dan mudah didapat tanpa sini ada tiga sumber daya konsumen,
resep dokter yaitu sumber daya ekonomi, sumber
4. Praktis dan dapat dipakai sendiri daya temporal, dan sumber daya
5. Tidak ada efek hormonal kognitif. Sumber daya ekonomi seperti
6. Dapat menncegah kemungkinan pendapatan atau kekayaan, adalah
penularan penyakit menular seksual variabel pertama yang harus dianalisis
(PMS) termasuk HIV/AIDS antara di dalam studi perilaku konsumen,
suami-isteri. dengan studi yang diruntut kembali
7. Mudah dibawa hingga tahun 1672. Studi pertama
dengan basis statistik yang layak ,
Faktor-faktor yang mempengaruhi diterbitkan oleh Emest Engel pada
perilaku konsumen tahun 1857. Hubungan antara
1. Pengaruh lingkungan. Perilaku pendapatan dan pengeluaran menjadi
konsumen untuk melakukan populer sebagai Engels Laws of
pembelian dipengaruhi oleh Consumption (hukum Engel
lingkungan meliputi faktor budaya, mengenai konsumsi). Hukum atau
faktor kelas sosial, fektor pengaruh kaidah tersebut mengandung empat
pribadi, faktor keluarga dan faktor proporsi yang dibelanjakan untuk
situasi. kategori seperti makanan, minuman,
2. Perbedaan dan pengaruh individual. pondikan, pendidikan, kesehatan,
Individu berbeda dalam cara-cara rekreasi, dan sebagainya (Engel,
fundamental lain yang memengaruhi Blakcwell & Miniard, 1995).
perilaku konsumen. Diukur menurut Sedangkan pada sumber daya
efek pada perilaku konsumen, temporal, waktu menjadi variabel yang
barangkali perbedaan yang peling semakin penting dalam memahami
penting di antara individu adalah perilaku konsumen karena kemiskinan
perbedaan dalam sumberdaya. waktu yang semakin banyak dipahami
Misalnya dalam pemasaran politik, oleh kebanyakan orang. Salah satu dari
konsumen menukar suara mereka variabel paling individual dari perilaku
untuk pemilihan calon, sedangkan di manusia berhubungan dengan begaimana
dalam organisasi, konsumen orang menggunakan anggaran waktu
kemungkinan akan menukar waktu mereka. Kebanyakan dihabiskan untuk
mereka sebagai sukarelawan atau bekerja, tidur, dan kegiatan wajib lain.
sumbangan uang dengan prestasi. Di Namun dibagian lain, dihabiskan untuk
111
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
kegiatan yang sangat pribadi yang disebut sebaliknya, mengacu pada jumlah
waktu senggang yang mencerminkan baik kapasitas yang difokuskan pada arahan
kepribadian meupun preferensi gaya tertentu. Konsumen akan sering
hidup. Dalam hal ini dapat dikatakan ada mengalokasikan hanya kapasitas yang
dua kendala anggaran yaitu kendala diperlukan untuk mengidentifikasi
anggaran uang dan kendala anggaran stimulus, misal iklan mobil, sebelum
waktu. mengarahkan kembali perhatian mereka
Untuk sumber daya kognitif ke tempat lain. Pada kesempatan lain,
menggambarkan kepasitas mental yang konsumen meungkin menaruh perhatian
tersedia untuk menjalankan pelbagai mereka ketempat lain. Pada kesempatan
kegiatan pengolahan informasi. Kapasitas lain, konsumen mungkin menaruh cukup
merupakan sumber daya yang terbatas. perhatian untuk mengerti ini dasar dari
Kita haya dapat mebgolah sejumlah iklan bersangkutan. Konsumen kadang
tertentu informasi pada satu waktu. mungkin memberi konsentrasi penuh
Ukuran kapasitas seringkali digambarkan kepada iklan tersebut dan menyelidiki
dalam istilah keratan (chunk) yang secara cermat pesannya, separti
mewakili suatu pengelompokkan atau konsumen di dalam pasar untuk mobil
kombinasi informasi yang dapat diolah baru yang membaca iklan mobil.
sebagai satu unit. Bergantung pada Kenyataan bahwa kapasitas merupakan
sumbermana yang dipilih, kapasitas sumber daya yang terbatas membawa
bervariasi dari empat sampai tujuh sejumlah implikasi penting sehubungan
keratan. Alokasi kapasitas kognitif dengan begaimana konsumen mengolah
dikenal sebagai perhatian (attention). informasi dan membuat pilihan produk
Perhatian terdiri dari dua dimensi yaitu (Engel, Blakcwell & Miniard, 1995).
arahan (direction) dan intensitas, arahan
menggambarkan fokus perhatian, karena
konsumen tidak dapat mengolah semua
stimulan internal dan eksternal yang
tersedia pada saat tertentu, mereka harus
selektif dalam cara mereka
mengalokasikan sumber daya yang
terbatas ini. Beberapa stimulus akan
mendapat perhatian, yang lain akan
diabaikan. Sedangkan intensitas,
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
113
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
eksternal yaitu pengumpulan informasi itu kembali atau ia terpaksa hidup dengan
dari sumber-sumber di luar ingatan problem tersebut.
meungkin memerlukan waktu, upaya dan Langkah ke-5: Konsumsi pascapembelian
uang. Sementara itu para pemasar dan evaluasi. Dengan asumsi bahwa
menyediakan aneka macam sumber pengambilan keputusan juga sekaligus
informasi guna memenuhi kebutuhan merupakan pemakai maka persoalan
konsumen intuk mengurangi resiko. kepuasan dari pembelian atau
Langkah ke-3: Evaluasi alternatif- ketidakpuasan dari pembelian tetap akan
alternatif. Evaluasi ini dimulai sewaktu ada. Sikap puas atau tidak puas hanya
pencarian informasi telah menjelaskan terjadi setelah produk yang dibeli
atau mengidentifikasi sejumlah dikonsumsi. Perasaan tidak pasti tentang
pemecahan-pemecahan potensial bagi konsumsi pasca pembelian dapat di
problem konsumen yang bersangkutan. analisis engan bantuan teori tentang
Sebuah alternatif untuk berlibur ke luar disonasi kognitif (GF.L.Festinger, 1957,
negeri mungkin berupa sebuah mobil bus dikutip Winardi, 1991). Disonasi kognitif
mini baru. Tetapi dalam kebanyakan adalah merupakan sebuah persaaan pasca
keputusan, alternatif-alternatif yang ada, pembelian yang timbul dalam diri
berupa produk-produk yang bersifat seorang pembeli setelah keputusan
kompetitif secara langsung. pembelian dibuat olehnya. Tindakan
Langkah ke-4: Keputusan-keputusan evaluasi pasca pembelian tentang
pembelian. Seorang calon pembeli harus alternatif-alternatif yang ada, guna
mengambil keputusan pembelian. mendukung pilihan kita, merupakan
Keputusan tersebut mengkin dapat sebuah proses psikologikal, guna
berupa tidak memilih salah satu alternatif ,engurangi perasaan disonasi.
yang tersedia. Tetapi dalam kebanyakan
kasus, problem yang merangsang orang Hipotesis
bersangkutan untuk memulai proses Hipotesis yang dibuat oleh penulis yaitu
pengambilan keputusan tersebut. Kecuali sebagai berikut :
apabila problem tersebut telah 1. Diduga ada pengaruh secara parsial
menghilang. Hal mana dapat saja terjadi yang signifikan antara pengetahuan
pada setiap tahapan proses yang ada, tentang HIV terhadap penggunaan
maka orang yang mengambil keputusan kondom dalam pencegahan HIV.
tidak membeli atau harus melalui proses 2. Diduga ada pengaruh secara parsial
yang signifikan antara pengetahuan
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
115
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
117
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
Apotek maupun toko obat dan dapat kuesioner yang didesainnya. Untuk
119
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
121
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
123
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
KPAN (Komisi Penanggulangan AIDS Frourth Edition, New York : John Wiley &
NASIONAL). (2010). Panduan Ringkas Sons Inc.
Warga Dalam Penanggulangan AIDS. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kementian Koordinator Bidang Manajemen. Bandung: Alfabeta
Kesehatan Rakyat RI Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis.
Nasronudin. (2006). HIV & AIDS Bandung: Alfabeta.
Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis, Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
dan Sosial. Surabaya :Airlangga Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
University Press. Bandung: Alfabeta.
Noviana, Nana. (2013). Catatan Kuliah Wijaya, Tony. (2013). Metodologi Penelitian
Kesehatan Reproduksi & HIV-AIDS. Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:
Jakarta: Tans Info Media Graha Ilmu.
S. Uyanto, Stanislaus. (2009). Pedoman
Analisis Data dengan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Sekaran, Uma. (2003). Research Methodd
For Business : Skill-Building
Approach,
Vol. 11, No. 3, Agustus 2014
Jurnal Ilmu Manajemen
Berikut ini adalah pedoman penulisan artikel JURNAL ILMU MANAJEMEN yang
diharapkan jadi pertimbangan bagi penulis:
1. Artikel diketik sepanjang maksimal 6.000 kata atau antara 15-16 halaman (huruf
Century Gothic 10) pada halaman kertas A4.
2. Marjin halaman atas, bawah, kanan, dan kiri 1" dan jarak 1,5 spasi.
3. Sistematika pembahasan dalam artikel setidaknya terdiri dari bagian-bagian sebagai
berikut:
Berikut ini adalah pedoman penulisan artikel JURNAL ILMU MANAJEMEN yang
diharapkan jadi pertimbangan bagi penulis:
1. Artikel diketik sepanjang maksimal 6.000 kata atau antara 15-20 halaman
(huruf Century Gothic 10) pada halaman kertas A4.
2. Marjin halaman atas, bawah, kanan, dan kiri 1" dan jarak 1,5 spasi.
3. Sistematika pembahasan dalam artikel setidaknya terdiri dari bagian-bagian
sebagai berikut:
• Judul
• Nama Penulis
• Jabatan dan Alamat Korespondensi Penulis
• Abstrak disajikan di awal teks dan maksimal 200-300 kata dalam Bahasa
Inggris. Abstrak diikuti dengan sedikitnya empat kata kunci (keywords).
• Pendahuluan menguraikan latar belakang (motivasi) penelitian, rumusan
masalah penelitian, pernyataan tujuan, dan (jika dipandang perlu)
organisasi penulisan artikel.
• Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis (jika ada) memaparkan
kerangka teoritis berdasarkan telaah literatur yang menjadi landasan logis
untuk mengembangkan hipotesis atau proposisi penelitian dan model
penelitian (jika dipandang perlu).
• Metode Penelitian memuat metode seleksi dan pengumpulan data,
pengukuran dan definisi operasional variabel, dan metode analisis data.
• Hasil dan Pembahasan memuat hasil analisis penelitian dan pembahasan
hasil penelitian.
• Simpulan berisi pembahasan mengenai temuan dan simpulan penelitian.
• Daftar Referensi memuat sumber-sumber yang dikutip dalam penulisan
artikel. Hanya sumber yang diacu yang dimuat di daftar referensi ini.
Kutipan langsung yang panjang (lebih dari 3,5 baris) diketik dengan
jarak baris satu dengan indented style (bentuk berinden).
Semua halaman termasuk lampiran dan referensi harus diberi nomor
urut halaman.
Setiap tabel atau gambar diberi nomor urut, judul, dan sumber (bila
relevan). Judul tabel ditulis di atas tabel sedangkan judul gambar
ditulis di bawah gambar. Sumber gambar/tabel ditulis di bawah
gambar/tabel.
Kutipan dalam teks sebaiknya ditulis di antara kurung buka dan
kurung tutup yang menyebutkan nama akhir penulis, tahun tanpa
koma, dan nomor halaman jika dipandang perlu. Contoh:
Satu sumber kutipan dengan satu penulis (Miller 1977). Jika
disertai nomor halaman: (Miller 1977: 245)
125
Volume 12, Nomor 1, Januari 2015
Artikel diserahkan dalam bentuk soft copy melalui e-mail atau berbentuk CD kepada:
Redaksi
127